Askep Gangguan Endokrin (ASKEP HPT)
Askep Gangguan Endokrin (ASKEP HPT)
Askep Gangguan Endokrin (ASKEP HPT)
Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
Alfiatur Rohmah
Endang Komalasari
Didi Wahyudi
Lalu Nur Halid
(010114a008)
(010114a029)
(010114a026)
(010114a057)
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN
UNGARAN
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertiroidisme, yang dalam hal prevalensi merupakan penyakit
endokrin yang menempati urutan kedua sesudah diabetes melitus, adalah
suatu kesatuan penyakit dengan batasan yang jelas, dan pemyakit grave
menjadi penyebab utamanya. Pengeluaran hormon tiroid yang berlebihan
diperkirakan terjadi akibat stimulasi abnormal kelenjar tiroid oleh
imunoglobulin dalam darah. Stimulator tiroid kerja-panjang (LATS; longacting thyroid stimulator) ditemukan dalam serum dengan konsentrasi
yang bermakna pada banyak penderita penyakit ini dan mungkin
berhubungan dengan defek pada sistem pengawasan kekebalan pasien.
Hipertiroidisme menyerang wanita lima kali lebih sering
dibandingkan laki-laki dan insidensnya akan memuncak dalam dekade
usia ketiga serta keempat (Schimke, 1992); keadaan ini dapat timbul
setelah terjadinya syok emosional, stres atau infeksi tetapi hubungan ini
yang tepat belum dipahami. Penyebab lain hipertiroidisme yang sering
dijumpai adalah tiroiditis dan penggunaan hormon tiroid yang berlebihan.
Berbagai manifestasi klinik yang muncul akibat penyakit ini
dapat mengganggu aktivitas pasien sehari-hari. Manifestasi klinik yang
dirasakan pasien dapat berupa gangguan psikiatrik seperti rasa cemas
berlebihan dan emosi yang mudah berubah, gangguan pencernaan
berupa diare, hingga gangguan kardiovaskuler berupa takikardi dan
palpitasi (Bahn et al, 2011).
Pada pasien hipertiroidisme,
terapi
yang
diberikan
dapat
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hipertiroidisme?
2. Apa etiologi dari hipertiroidisme?
3. Apa manifestasi klinik dari hipertiroidisme?
4. Bagaimana patofisiologi dan WOC dari hipertiroidisme?
5. Bagaimana penatalaksanaan medis dari hipertiroidisme?
6. Apa saja komplikasi dari hipertiroidisme?
7. Bagaimana asuhan keperawatan untuk klien hipertiroidisme?
C. Tujuan
1. Menjelaskan tentang pengertian dari hipertiroidisme.
2. Menjelaskan tentang etiologi dari hipertiroidisme.
3. Menjelaskan tentang manifestasi klinik dari hipertiroidisme.
4. Menjelaskan tenteng patofisiologi dan WOC dari hipertiroidisme.
5. Menjelaskan tentang penatalaksanaan medis dari hipertiroidisme.
6. Menjelaskan tentang komplikasi dari hipertiroidisme.
7. Menjelaskan tebtanf asuhan keperawatan untuk klien hipertiroidisme.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Hipertiroidisme adalah kelebihan hormone tiroid yang yang
beredar dalam sirkulasi yang diakibatkan oleh kelenjar tiroid yang
hiperaktif (Sudoyo, Aru W et al, 2009).
fibrosisi,
infiltrasi
limfositik
pada
kelenjar
tiroid,
terlihat
pada
pasien-pasien
yang
sebelumnya
telah
selanjutnya juga
a. Preparat antitiroid
Preparat antitiroid secara
efektif
akan menghalangi
ini
buruk.
Obat-obat
antitiroid
juga
merupakan
dalam
penanganan
hipertiroidisme
karena
akan
Penggunaan
iodium
radioktif
dengan
dosis
ablatif
3. Intervensi Bedah
Pembedahan untuk mengangkat jaringan tiroid pernah
dilakukan sebagai satu-satunya metode pengobatan hipertiroidisme,
pada saat ini pembedahan hanya dilakukan pada situasi khusus,
misalnya pada wanita hamil yang mengalami alergi terhadap preparat
antitiroid, pasien dengan goiter yang besar atau pasien yang tidak
mampu menelan preparat antitiroid.
Pengangkatan sekitar 5-6 jaringan tiroid (tiroidektomi subtotal)
praktis menjamin kesembuhan dalam waktu lama bagi sebagian
penderita penyakit goiter eksoftalmik. Sebelum pembedahan, preparat
propiltiurasil diberikan sebagai tanda-tanda hipertiroidisme yang
menghilang. Sebagai alternatif lain preparat penyekat beta-adrenergik
(propenalon). Dapat digunakan untuk mengurangi frekuansi jantung
namun demiakian penggunakan obat ini tikdak akan menghasilkan
status uitiroid iodium dapat diresepkan dengan upaya untuk
mengurangi kehilangan darah, meskipun demikian efektifitas terapi ini
masih belum diketahui. Tiroidektomi untuk terapi hipertiroidisme
biasanya direncanakan segera setelah fungsi tiroid kembali norma.
1. Pengkajian
Riwayat penyakit dan pemeriksaan harus difokuskan kepada :
a. Proses timbulnya gejala yang berkaitan dengan metabolisme yang
meningkat atau yang berlebihan. Hal ini mencakup laporan pasien dan
keluarga mengenai keadaan pasien yang mudah tersinggung (iritable)
serta peningkatan reaksi emosionalnya.
b. Kaji pula dampak semua perubahan emosi
2. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
b. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan frekuensi
jantung.
c. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme.
d. Diare berhubungan peningkatan gerak peristaltik usus.
3. Intervensi keperawatan
a. Diagnosa 1 : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Kriteria hasil :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipertiroidisme adalah kelebihan hormone tiroid yang yang
beredar dalam sirkulasi yang diakibatkan oleh kelenjar tiroid yang
hiperaktif (Sudoyo, Aru W et al, 2009). Hipertiroidisme disebabkan
oleh beberapa faktor, antaralain (1) Graves Desease (penyakit Graves),
(2)Toxic Adenoma, (3) Toxic Multinodular Goiter, (4) Tiroiditis, dll.
Terdapat
bentuk
hipertiroidisme
berlebihan,yaitu:
dan
terapi
yang
tersedia
mengendalikan
Farmakoterapi,
untuk
aktivitas
Preparat
Iodium
mengobati
tiroid
yang
Radioaktif,
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek,Gloria M et al. 2015. Nursing Interventions Classification (NIC) sixth
edition. USA:Elsevier.
Carwin, Elizabeth J. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC
Moorhead,Sue. 2015. Nursing Outcomes Clasification (NOC) fifth edition.
USA:Elsevier.
Nanda. 2015. Nursing Diagnosis Definition And Clasification 2015-2017.
Oxford:Wiley Blackwell.
Smeltzer, S. C. & Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. Ed.8. Vol 2. Jakarta : EGC.
Sudoyo, Aru W et al. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III edisi 5.
Jakarta:Interna Publishing.