Tipus Arus
Tipus Arus
Tipus Arus
Pengukuran arus di laut dalam (deep water) dapat dilakukan dengan alat
ukur Eulerian, seperti current meter baling-baling, elektromagnetik, ultrasonik,
dan hot-wire. Di daerah nearshore khususnya di surfzone, alat ukur di atas
kurang sesuai untuk pengukuran arus karena perilaku aliran yang sangat
dipengaruhi oleh gelombang, sedimen dan udara /buih (Astri, 2011).
Dari gambar tersebut kita ketahui terdapat tiga sel peredaran angin di muka bumi, yaitu sel
Hadley (di ekuator), sel Ferrel (di Lintang Sedang), dan sel Polar (di daerah kutub). Lihat dan amati
arah dan pergerakan panah yang menunjukan kemana angin bergerak.
Karena adanya Gradien Tekanan maka angin akan selalu bertiup dari tempat yang memiliki
tekanan udara tinggi ke tempat dengan tekanan udara rendah. Sehingga menyebabkan angin bertiup
dari Lintang sedang ke daerah Ekuator.Adanya Efek Coriolis yang menyebabkan angin di belahan
bumi utara akan dibelokkan ke kanan dan angin di belahan bumi selatan akan dibelokkan ke arah
kiri.
Karena Ekuator adalah tempat bertemunya antara dua buah angin dari LIntang Utara dan
Selatan maka kedua angin tersebut akan saling bertumbukan dan akhirnya akan bergerak keatas
membentuk hujan yang sering dikenal dengan sebutan hujan Zenital.
Jika kita amati pula pertemuan antara sel Polar dan sel Ferrel juga menyebabkan angin akan
bergerak ke arah atas. Nah, di bagian ini selain kita kenal akan menyebabkan Jetstream polar selain
itu fenomena lain yang dapat terbentuk akibat pertemuan ini adalah terjadinya hujan yang sering
disebut Hujan Frontal.
Dari gambar di atas akan saya jelaskan macam-macam angin global yang dapat kita amati,
di antaranya :
Angin Pasat : Angin yang bergerak dari daerah LIntang sedang ke daerah Ekuator
Angin Anti Pasat : Angin yang bergerak dari daerah Ekuator ke Lintang Sedang
Angin pasat dan anti pasat dapat kita amati pada sel Hadley
Angin Timur : Angin yang bergerak dari Timur Laut ke Barat Daya
Angin Barat : Angin yang bergerak dari Barat Laut ke Tenggara
Di daerah sub tropis banyak terdapat gurun, hal ini berhubungan dengan ada atau tidaknya
hujan, karena tanpa adanya air tentu vegetasi takkan dapat tumbuh dengan baik di suatu tempat, dan
ketersediaan air sangat berhubungan dengan hujan. Seperti pembahasan sebelumnya (di atas), kita
ketahui bersama bahwa intensitas hujan terbesar adalah di daerah Ekuator dan daerah Lintang
Tinggi, maka tak heran jika di kedua tempat tersebut banyak terdapat hutan. Di Ekuator bernama
Hutan Hujan Tropis dan di Lintang Tinggi bernama Hutan Tundra. Sedangkan di daerah Lintang
Sedang walaupun tidak terlalu panas namun suplai air di daerah ini sangat sedikit (tidak ada hujan)
sehingga di daerah ini banyak ditemukan gurun-gurun besar, diantaranya Gurun Gobi, Gurun
Sahara, Gurun di Australia. Semuanya terletak di Lintang Sedang.