Model pembelajaran kontekstual berbasis fenomena terdiri dari 7 fase, yaitu (1) konstruktivisme untuk menggali pengetahuan awal siswa, (2) pemodelan untuk mendemonstrasikan konsep, (3) masyarakat belajar di mana siswa bekerja kelompok, (4) menemukan untuk menyelesaikan masalah, (5) bertanya di mana siswa mempresentasikan hasil, (6) refleksi, dan (7) penilaian autentik.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
621 tayangan3 halaman
Model pembelajaran kontekstual berbasis fenomena terdiri dari 7 fase, yaitu (1) konstruktivisme untuk menggali pengetahuan awal siswa, (2) pemodelan untuk mendemonstrasikan konsep, (3) masyarakat belajar di mana siswa bekerja kelompok, (4) menemukan untuk menyelesaikan masalah, (5) bertanya di mana siswa mempresentasikan hasil, (6) refleksi, dan (7) penilaian autentik.
Model pembelajaran kontekstual berbasis fenomena terdiri dari 7 fase, yaitu (1) konstruktivisme untuk menggali pengetahuan awal siswa, (2) pemodelan untuk mendemonstrasikan konsep, (3) masyarakat belajar di mana siswa bekerja kelompok, (4) menemukan untuk menyelesaikan masalah, (5) bertanya di mana siswa mempresentasikan hasil, (6) refleksi, dan (7) penilaian autentik.
Model pembelajaran kontekstual berbasis fenomena terdiri dari 7 fase, yaitu (1) konstruktivisme untuk menggali pengetahuan awal siswa, (2) pemodelan untuk mendemonstrasikan konsep, (3) masyarakat belajar di mana siswa bekerja kelompok, (4) menemukan untuk menyelesaikan masalah, (5) bertanya di mana siswa mempresentasikan hasil, (6) refleksi, dan (7) penilaian autentik.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3
Rancangan langkah-langkah model pembelajaran kontekstual berbasis fenomena
Langkah - Kegiatan langkah Guru dan Siswa
Fase 1 Guru memberikan salam kepada siswa dan berdoa
konstruktivisme sesuai dengan keyakinan masing-masing dengan penuh rasa religius Guru memusatkan perhatian siswa, melakukan presensi kelas dan menyampaikan materi, tujuan pembelajaran dan indikator pembelajaran Menggali prakonsepsi siswa secara lisan terkait dengan konsep yang akan dipelajari sebagai berikut pernahkah kalian melihat bandul pada jam dinding? Mengapa bandul pada jam dinding selalu berayun? Siswa menyimak permasalahan yang disampaikan oleh guru. Berdasarkan apersepsi yang disajikan, guru menggali gagasan awal siswa terkait materi getaran, gelombang dan bunyi, dengan memberikan pertanyaan: pernahkah kallian memegang tenggorokan kalian ketika berbicara? Coba lakukan hal tersebut kemudian apa yang kalian rasakan? Fase 2 pemodelan Siswa memeperhatikan demonstrasi percobaan (modeling) mengamati getaran. Berdasarkan demonstrasi, siswa menyampaikan gagasan yang dimilikinya terkait dengan getaran, dengan menjawab pertanyaan- pertanyaan guru selama demonstrasi dengan penuh tanggung jawab. Guru membimbing dan memperjelas esensi konsep getaran yang terkandung dalam percobaan. Fase 3 masyarakat Siswa dibawah bimbingan guru membentuk kelompok belajar (learning belajar masing-masing dengan penuh disiplin. community) Satu kelomppok terdiri dari 4-5 orang distribusi siswa dalam kelompok berdsarkan kesenangan berteman/ kerjasama. Guru membagikan kegiatan siswa (LKS) konstekstual dan lember kerja pada pada tiap-tiap kelompok. Siswa bersama teman-teman dalam kelompoknya mencermati petunjuk kegiatan dalam LKS dengan tekun. Siswa dalam kelompok melakukan kegiatan praktikum untuk memperoleh data-data terkait dengan getaran dengan teliti. Guru mengawasi jalannya praktikum, membimbing siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan belajar dan melakukan penilaian. Fase 4 menemukan Siswa berdiskusi secara berkelompok sekaligus (inquiri) mendiskusikan hasil yang diperoleh dari kegiatan praktikum dan menyelesaikan permasalahan yang disajikan dalam LKS dengan penuh tanggung jawab dan saling menghormati pendapat. Siswa mengerjakan LKS dalam sebuah lembar kerja, dan pengerjaan LKS dilakukan secara berkelompok dan kerja sama. Guru mengawasi jalannya diskusi, membimbing kelompok yang mengalami masalah belajar, dan melakukan penilaian. Fase 5 bertanya Siswa mempersiapkan lembar kerja yang sudah (question) dikerjakan untuk dipresentasikan dengan tekun Guru meminta masing-masing perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi dan jawaban lembar kerja. Siswa di luar kelompok penyaji berkesempatan untuk mengajukan pertanyaan, ataupun mengajukan pendapat yang berbeda pada kelompok penyaji. Fase 6 refleksi Guru memberikan penguatan terhadap hasil jawaban (reflection) atau hasil presentasi siswa, memberikan masukan atau tambahan serta penjelasan jika ada penyampaian presentasi siswa yang mengandung miskonsepsi. Siswa di bawah bimbingan guru menyusun sebuah ringkasan dengan penuh tanggung jawab dan dibuat pada selembar kertas. Ringksan dibuat berdasarkan pemahaman yang sudah diperoleh siswa dari awal kegiatan pembelajaran hingga usai diskusi. Ringkasan yang telah dibuat dikumpulkan sebelum jam pelajaran berakhir. Fase 7 penilaian Guru dan siswa melakukan refleksi dengan mengecek autentik (Authentic kembali apakah masih ada hal-hal yang belum Assesment) dimengerti oleh siswa terkait dengan materi yang sudah dipelajari. Guru meminta siswa untuk menyimpulkan kembali beberapa hal yang sudah diperoleh dari hasil kegiatan pembelajaran. Guru memberikan PR untuk memperoleh gambaran pemahaman konsep yang sudah diperoleh oleh siswa. Guru memotivasi siswa kembali untuk mempelajari lebih lanjut materi yang telah didiskusikan, dan memberikan pekerjaan rumah untuk dikumpulkan pada pertemaun berikutnya. Guru kemudian menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan kemudian siswa menjawab salam dengan serentak.