Laporan PKL PT. Semen Tonasa
Laporan PKL PT. Semen Tonasa
Laporan PKL PT. Semen Tonasa
Oleh :
SALFIA YUNUS
442 13 007
TEKNIK PEMBANGKIT ENERGI
adalah benar Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang Jurusan Teknik Mesin
Program Studi Teknik Pembagkit Energi, telah melaksanakan Kerja Praktik di
BTG Power Plant P.T. Semen Tonasa selama 2 (dua) bulan terhitung dari tanggal
1 Agustus s.d 30 September 2016.
Demikianlah pengesahan ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
Disetujui Oleh:
Ketua Program Studi
Teknik Pembangkit Energi Pembimbing KP
Mengetahui:
Ketua Jurusan Teknik Mesin
ii
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
BTG POWER PLANT
P.T. SEMEN TONASA
Nilai
Total Huruf
No Nama Stambuk
Tempat Nilai Mutu
Pembimbing
PKL
Disetujui Oleh :
Pembimbing KP
iii
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
BTG POWER PLANT
P.T. SEMEN TONASA
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas berkat-Nya penulis dapat melaksanakan Kerja Praktik dengan lancar dan
menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
Kerja Praktik kali ini dimaksudkan untuk menambah pengalaman dan
mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh di bangku kuliah. Kerja Praktik
ini dilaksanakan di BTG Power Plant PT. Semen Tonasa, Kabupaten Pangkep,
Sulawesi Selatan.
Pelaksanaan Kerja Praktik dan penyusunan laporan ini dapat terlaksana
karena bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penyusun
menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada.
1. Ibu/Bapak dan seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan
moral, materi, dan doa.
2. Bapak Dr. Jamal, S.T., M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Ujung Pandang.
3. Bapak Ir. La Ode Musa, M.T, selaku Ketua Program Studi Pembangkit
Energi.
4. Bapak Sukma Abadi, S.ST., M.T, selaku Pembimbing PKL (Praktek Kerja
Lapangan).
5. Para staf dan dosen Politeknik Negeri Ujung Pandang yang tidak
disebutkan namanya satu persatu atas torehan ilmunya kepada kami;
6. Bapak Dr. Ir. H. Rego Devila, MM, selaku S.M. of Training PT. Semen
Tonasa.
7. Ibu Zam Zam, SE, selaku Manager of Training Organizing PT. Semen
Tonasa.
8. Bapak Bakri Syafar, ST, selaku Kepala Biro Pemeliharaan Ellins BTG
Power Plant PT. Semen Tonasa.
9. Bapak Gazaly, ST selaku Kepala Seksi Pemeliharaan Ellins BTG Power
Plant PT. Semen Tonasa.
iii
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
BTG POWER PLANT
P.T. SEMEN TONASA
10. Bapak Andi Rahmat, ST, Kepala Regu Instalasi dan Transmisi BTG Power
Plant PT. Semen Tonasa.
11. Bapak Ir.Herdy Musa, Kepala Biro Pemeliharaan Mesin Pembangkit BTG
Power Plant PT. Semen Tonasa.
12. Bapak M. Alwi, ST, Kepala Seksi Pemeliharaan Mesin Pembangkit I BTG
Power Plant PT. Semen Tonasa.
13. Bapak Ruben Bondo, SE, Kepala Regu Pemeliharaan Mesin Pembangkit I
BTG Power Plant PT. Semen Tonasa.
14. Bapak Ir. Zainal Arifin, Kepala Operasi Mesin Pembangkit BTG Power
Plant PT. Semen Tonasa.
15. Bapak Muh. Musafir, ST, Kepala Seksi Operasi Mesin Pembangkit I BTG
Power Plant PT. Semen Tonasa.
16. Bapak Abd. Wahid, Kepala Seksi Pemeliharaan Instument Pembangkit I
BTG Power Plant PT. Semen Tonasa.
17. Segenap staff dan karyawan PT. Semen Tonasa, khususnya unit BTG
Power Plant. Terima kasih atas bantuannya selama Kerja Praktik dan
pembuatan laporan.
18. Semua pihak yang telah membantu yang tidak sempat penulis sebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tentu saja masih
terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
akan kami terima dengan tangan terbuka. Semoga tulisan ini dapat memberikan
manfaat bagi kami pribadi dan pihak lain yang membutuhkannya.
Makassar, 2016
Penulis
iv
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
1
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
BAB IV PEMBAHASAN.51
LAMPIRAN
2
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
3
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
dunia kerja pada perusahaan atau instansi yang dipilih sebagai tempat kerja
praktek.
Sebagai tempat kerja praktek PT. Semen Tonasa Unit BTG Power Plant
yang berlokasi di Biringkassi, Kabupaten Pangkajene Kepulauan sekitar 17 km
dari lokasi pabrik Semen Tonasa II, III, IV dan V, Provinsi Sulawesi Selatan
merupakan Badan Usaha Milik Negara. Peran perusahaan sebagai industri
strategis dan vital dalam memenuhi kebutuhan energi yang bisa bersaing dengan
berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri, terus menerus diusahakan seiring
dengan pemenuhan akan layanan kepada masyarakat secara baik dan profesional.
Hal tersebut juga diiringi dengan tuntutan untuk memperoleh sertifikasi.
4
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
b) Bagi Perusahaan
Hasil studi dan penelitian yang dilakukan selama praktik kerja lapangan
dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk mengoptimalkan kinerja
dari sistem yang digunakan.
1
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
c) Bagi Mahasiswa
2
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
BAB II
SEJARAH SINGKAT INDUSTRI
3
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
4
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
5
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
Pembangkit Listrik Tenaga Uap PT. Semen Tonasa dikenal dengan istilah
BTG Power Plant. BTG adalah singkatan dari Boiler, Turbin, dan Generator. BTG
merupakan unit pembangkit listrik menggunakan tenaga uap yang dihasilkan oleh
boiler untuk menggerakkan sudu-sudu turbin. BTG Power Plant menggunakan
batu bara sebagai bahan bakar utamanya, dengan total kapasitas terpasang 110
MW yang terdiri dari 2 unit Pembangkit. Pembangkit I memiliki kapasitas sebesar
2x25 MW sedangkan Pembangkit unit II memiliki kapasitas sebesar 2x35 MW.
6
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
Pembangkit Listrik BTG 2 menggunakan teknologi dari Eropa dan Jepang dan
untuk membangun Pembangkit Listrik BTG 2 ini, PT Semen Tonasa
menggandeng konsorsium PT Rekayasa Industri dan Kawasaki Heavy Indutri.
Peralatan utama Boiler buatan dari Kawasaki, Turbin buatan dari Siemens
Industrial Trubo Machinery dan Generator dipasok oleh ABB Sweden.
7
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
President Directorate
Departement
Production Commercial Finance
Of Internal
Audit Directorate Directorate Directorate
Departement
Of Line 4
Production
Departement
Of Line 5
Production
Departement
Of Tehnical
Planning
Departement
Of Power
Plant
Departement
Of
Environment/
Mngmt Repr
8
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
DEPARTEMEN
PEMBANGKIT
BIRO BIRO
BIRO
PEMELIHARAA PEMELIHARAA BIRO OPERASI
DISTRIBUSI
N MESIN N ELINS PEMBANGKIT
DAYA
PEMBANGKIT PEMBANGKIT
9
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
BAB III
LANDASAN TEORI
10
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
3.2.1 Boiler
Boiler atau ketel uap adalah alat yang berfungsi untuk mengubah air
menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan memanaskan air
yang berada didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari hasil
pembakaran bahan bakar. Pembakaran dilakukan secara kontinu didalam ruang
bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara. Uap yang dihasilkan boiler
adalah uap superheat dengan tekanan dan temperatur yang tinggi. Boiler yang
konstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air disebut dengan water tube boiler.
Dalam pembangkit listrik, untuk memutar turbin dibutuhkan uap yang
sifatnya kering yang dikenal sebagai superheating steam. Hal ini disebabkan
apabila uap mengandung butir-butir air akan merusak sudu-sudu turbin. Untuk
membuat uap kering, maka uap jenuh dimasukkan kedalam superheater.
Superheater adalah heat exchanger yang ditambahkan dan diletakkan dalam
ruang bakar untuk menghasilkan uap kering.
Sistem boiler terdiri dari:
1. Sistem air umpan
Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis
sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai valve disediakan untuk
keperluan perawatan dan perbaikan dari sistem air umpan, penanganan air
umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah terjadi
kerusakan dari sistem steam. Air yang disuplai ke boiler untuk diubah
menjadi steam disebut air umpan. Untuk mendapatkan efisiensi boiler
yang lebih tinggi, digunakan economizer untuk memanaskan awal air
umpan menggunakan panas gas buang.
11
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
2. Sistem steam
Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam
dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna.
Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan keran dan
dipantau dengan alat pemantau tekanan.
3. Sistem bahan bakar
Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk
menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan.
Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis
bahan bakar yang digunakan pada sistem.
12
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
3.2.2 Turbin
Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial
menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi
mekanik dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin langsung atau dengan
bantuan elemen lain, dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan.
Tergantung dari jenis mekanisme yang digerakkan turbin uap dapat digunakan
pada berbagai bidang industri, seperti untuk pembangkit listrik.
Komponen-komponen utama pada turbin uap yaitu:
1. Cassing yaitu sebagai penutup (rumah) bagian-bagian utama turbin;
2. Rotor yaitu bagian turbin yang berputar terdiri dari:
a. Poros. Berfungsi sebagai komponen utama tempat dipasangnya
cakram-cakram sepanjang sumbu.
b. Sudu turbin atau deretan sudu. Berfungsi sebagai alat yang
menerima gaya dari energi kinetik uap melalui nosel.
c. Cakram. Berfungsi sebagai tempat sudu-sudu dipasang secara radial
pada poros.
d. Nozzel. Berfungsi sebagai media ekspansi uap yang merubah energi
potensial menjadi energi kinetik.
e. Bantalan (bearing). Merupakan bagian yang berfungsi uuntuk
menyokong kedua ujung poros dan banyak menerima beban.
f. Perapat (seal). Berfungsi untuk mencegah kebocoran uap, perapatan
ini terpasang mengelilingi poros.
g. Kopling. Berfungsi sebagai penghubung antara mekanisme turbin
uap dengan mekanisme yang digerakkan.
3.2.3 Kondensor
Kondensor adalah alat yang berfungsi untuk mengkondensasikan uap basah
dari turbin menjadi air kondensat untuk dapat disirkulasikan kembali. Hal ini
dilaksanakan melalui proses pendinginan uap oleh air pendingin air yang mengalir
di bagian dalam pipa-pipa kondensor.
13
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
3.2.4 Generator
`Generator listrik adalah sebuah alat yang mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.
Generator arus bolak-balik sering disebut juga sebagai alternator, generator AC
(Alternating Current), atau generator sinkron. Dikatakan generator sinkron karena
jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah putaran medan magnet pada stator.
Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan kutub-kutub
magnet yang berputar dengan kecepatan yang sama dengan medan putar pada
stator. Kumparan medan generator sinkron terletak pada rotornya sedangkan
kumparan jangkarnya terletak pada stator.
Konstruksi generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama,
yaitu stator adalah bagian diam yang mengeluarkan tegangan bolak-balik dan
rotor adalah bagian bergerak yang menghasilkan medan magnet yang
menginduksikan ke stator.
Kumparan medan adalah kumparan yang diberi supply arus DC sehingga
membangkitkan medan magnet. Medan magnet itu menimbulkan flux magnet,
sedangkan kumparan yang lain membangkitkan gaya gerak listrik. Generator
kutub dalam ialah apabila kumparan medan terletak pada rotor dan kumparan
jangkar terletak pada statornya. Generator kutub luar ialah apabila kumparan
medan terletak pada statornya dan kumparan jangkar terletak pada rotornya atau
kumparan jangkar berputar.
Pada generator AC sinkron, stator ditempatkan pada rumah (kerangka)
yang diberikan isolasi. Stator terbuat dari laminasi inti-besi yang diberikan slot
sebagai tempat untuk kumparan. Tujuan menggunakan laminasi inti besi adalah
untuk mengurangi rugi-rugi arus eddy (eddy current).
14
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
magnet) dan akan menginduksi stator sebagai kumparan jangkar yang akan
menghasilkan energi listrik. Pada belitan rotor diberi arus eksitasi DC yang akan
menciptakan medan magnet. Rotor ini dikopel dengan turbin putar dan ikut
berputar sehingga akan menghasilkan medan magnet putar. Medan magnet putar
ini akan memotong kumparan jangkar yang berada di stator. Oleh karena adanya
perubahan fluks magnetik pada tiap waktunya maka pada kumparan jangkar akan
mengalir gaya gerak listrik yang diinduksikan oleh rotor.
Besarnya GGL yang dibangkitkan adalah :
E = C .n .
15
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
16
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
17
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
Keterangan :
(1 2) - Air dari kondensor dipompakan/ditekan ke dalam boiler.
(2 3) - Air menerima energi panas di dalam boiler, berubah menjadi uap panas.
(3 4) - Uap memutar turbin yang seporos dengan generator, merubah energi
panas menjadi energi mekanik yang menggerakkan turbin dan energi
listrik dibangkitkan oleh generator.
(4 1) - Uap melepaskan energi panas di kondensor, kembali menjadi air.
18
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
Gambar 1.7 Proses kerja PLTU dengan Bahan Bakar Batu Bara
19
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
(a) (b)
Gambar 1.8 Siklus Rankine Ideal, (a) diagram T-s, (b) diagram h-s.
20
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
21
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
22
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
Periksa scraper belt, aligment, pull rope, intermediate belt dan belt conveyor
dalam posisi yang tepat (tidak miring).
Lakukan loading setelah semua peralatan beroperasi dengan baik.
Lakukan pengecekan secara kontinyu selama operasi.
Apabila bunker batubara sudah penuh, maka stop masing-masing peralatan
sesuai urutan baliknya.
Lakukan pembersihan batubara yang menempel pada drum roller dan yang
terbuang kelantai, sehingga selalu dalam keadaan siap operasi.
Spesifikasi alat.
Ring hammer cruser (J0401) Motor Vibrating Feeder
Model HSZ -30 Kapasitas umpan 0-100
ton/jam
Kapasitas 30 t/h Daya motor 2 x 0.4 kw
Ukuran inlet <200 mm Ukuran material/bahan 0
200mm
Ukurang inlet < 30 mm
Daya motor 37 KW Magnetic Iron Remover
Tegangan 380 V Lebar 650 mm
Kuat Arus 78.9 A Tinggi 200 mm
Kecepatan putaran 740 rpm
23
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
24
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
Proses sistem aliran material pada coal mill PLTU Biringkassi Tonasa
termasuk aliran closed circuit dengan drying during grinding dengan media
pemanas udara panas yang telah melewati air heater Boiler.
Pengeringan bertujuan untuk menghindari lengket pada penggilingan dan
menambah efek penggilingan.
Mekanisme proses Tube Mill :
Alat :Feeding sistem : feeder : belt conveyor
Main equipment : tube mill, main drive, slide bearing, master gear
Product transport sistem : air swept, screw pump
Pemisah produk : coarse separator, fine separator (cyclone), dust collector
Mill fan dan Air blower.
Penggilingan dimaksudkan untuk menyiapkan campuran yang homogen
dengan kehalusan tertentu.
Mesin penggiling jenis Tube Mill (Horizontal Mill) mekanismenya yaitu
silinder baja yang berputar sendiri dengan grinding media (grinding ball), terjadi
milling karena dari tumbukan grinding media. Dengan berputarnya mill maka
akan terangkat grinding ball dan lalu jatuh yang memberikan impact pada
material. Penggilingan terjadi karena efek gesekan (friksi) antar sesama grinding
ball atau dengan liner.
25
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
26
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
Flow reject mempengaruhi fresh feed, jika FF tetap diamati : setting separator,
pembukaan damper mill fan, bukan gate air support, grindability material.
Sedangkan jika FF 0 (nol) maka buntu pada mill.
Pengendalian mutu dapat diatur dari input material yang akan diproses dan
selama proses pengolahannya dalam hal ini mutu penggilingan batubara dapat
dikendalikan dari input material yang berupa raw coal (batubara kasar, kemudian
pengendalian operasi selama penggilingan batubara yaitu ukuran bubuk batubara
dengan penunjang operasi yaitu pemanasan batubara selama penggilingan hingga
menghasilkan bubuk batubara sesuai standart mutu yang diinginkan.
Target mutu batubara di PLTU Tonasa :
Batubara kasar :
Inlet coal mill : Kadar Air : 5~25 %
Komposit : Nilai kalor > 5600 kcal/kg
Sulfur 0.4 ~ 1.2 %
Volatile matter 35 ~ 50 %
Outlet coal mill Kadar Air 1.0 ~ 6 %
Fineness Residu 0,090 mm < 24
27
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
28
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
oksigen, tujuan injeksi untuk mengikat oksigen terlarut yang tidak bisa dibuang
pada dome deaerator sehingga konsentrasinya serendah mungkin.
Bentuk spesifik pada daerator sebagai berikut:
No.Item : F0206 a/b
No.Model : PY-150 MT / Jam sprying Type
Tekanan Design : 0,21 MPa
Temperatur Design : 135 derajat Celsius
Tekanan Kerja : 0.0196 Mpa
Temperatur Inlet : 90 derajat Celsius
Temperatur Outlet : 104 derajat Celsius
Kapasitas Kerja : 150 MT/Jam
Media Kerja : Uap/ air
29
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
Setelah melewati deaerator, maka air kemudian disalurkan ke Boiler Feed Water
Pump (BFWP). BFW Pump adalah pompa air bertekanan tinggi untuk memompa
air dari dearator ke boiler dengan melalui pemanas tekanan tinggi (HPH) dan
economizer. Tekanan yang dihasilkan oleh BFWP harus mampu mengatasi
tekanan steam drum agar air pengisi bisa masuk. Air pengisi yang dipompa oleh
BFWP dari storage tank deaerator yang bersuhu tinggi kurang lebih 104oC akibat
pemanasan di deaerator, memerlukan perhatian khusus terhadap pompa, artinya
pompa yang stanby harus sesuai atau mendekati dengan temperatur air yang akan
dipompa agara tidak terjadi pemuaian yang mendadak sehingga berakibat
merusakkan pompa. Untuk menghindari terjadinya kavitasi BFWP diperlukan
tekanan section yang lebih tinggi dari NPSH BFWP (tekanan suction positif
netto), dimana harga NPSH (Net Preasure Section Heed) untuk BFWP pada BTG
P.T. Semen Tonasa kurang lebih 9,7 mH2O apabila tekanan section dibawah
NPSH pompa maka pada section pompa akan timbul gelembung uap dan
gelembung ini akan hilang saat tekanan dinaikkan dalam pompa atau disebut
kavitasi. Kavitasi membawa akibat buruk bagi pompa antara lain:
a) Suara berisik;
b) Vibrasi (dapat membengkokan poros, merusak bantalan, melelahkan
material);
c) Membuat pitting (bopengan) pada impeller;
d) Mengurangi kapasitas dan menurunkan efisiensi pompa.
Untuk memenuhi NPSH pompa BFW sesuai yang dibutuhkan diatasi dengan
menempatkan Storage Tank Daerator pada ketingian tertentu. Selain itu, BFWP
adalah pompa yang digunakan tanpa menaikkan pompa air. Berikut spesifikasi
pompa yang digunakan :
No.Item : P0208 a- e
No.Model : 100 G100X6
Laju Aliran (Flow rate) : 75 m3/jam
Head Suction : 600 m
Model Motor : JK- 250
Power : 250
Kecepatan Putar : 2950 rpm
Voltase : 6000 Volt
30
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
31
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
3.5.3.6 Economizer
Economizer adalah alat yang digunakan untuk memanaskan air pengisi/air
umpan yang diguanakan untuk menghasilkan uap sebelum dialirkan ke steam
drum. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan air pengisi yang suhunya tidak
jauh berbeda dengan air yang terdapat pada steam drum, serta untuk menaikkan
efisiensi boiler. Kalor yang diterima oleh economizer diambil dari gas buang dari
pembakaran di furnance yang suhunya antara 470 490 C, sedangkan air pengisi
setelah mengalami pemanasan di economizer memiliki suhu antara 200 300 C
Setelah air melalui HPH, air kemudian disalurkan ke economizer, dimana
di economizer temperatur air dinaikkan hingga mencapai 240oC dengan tekanan
3,8 - 4,2 MPa. Panas yang diserap oleh economizer berasal dari gas buang yang
diserap oleh economizer berasal dari gas buang hasil pembakaran yang melewati
economizer. Di BTG Power Plant P.T. Semen Tonasa, economizer disusun dua
tingkat (economizer 1 dan 2). Fungsi dari economizer adalah untuk menaikkan
temperatur feed water sebelum masuk ke boiler sehingga bahan yang dibutuhkan
untuk menguapkan air dapat lebih ekonomis.
32
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
3.5.3.7 Boiler
Boiler merupakan salah satu komponen utama dalam instalasi mesin uap.
Setelah melalui economizer air yang bertemperatur kurang lebih 500oC ini
disalurkan dan ditampung di steam drum dan dari steam drum, air yang dialirkan
turun dengan sistem gravitasi ke dalam boiler melalui empat pipa pendistribusi
(down comer tubes) yang dihubungkan dengan header. Header ini berfungsi
untuk menyalurkan air ke ribuan pipa kecil (membran wall tubes) dengan
diameter 60x4 mm dan ketebalan membran 6 mm yang memenuhi dinding
keseluruhan pada boiler. Setelah membran-membran tersebut terisi air maka
dilakukan pembakaran di dalam boiler. Gunanya air yang dimasukkan ke dalam
membran tersebut supaya pendidihan air yang diinginkan dan penguapan cepat
tercapai. Apabila boiler shut down maka untuk start awal dalam kondisi dingin
dibutuhkan waktu lebih dari 48 jam. Sedangkan start up dalam kondisi panas
membutuhkan 4,5 jam serta untuk kondisi hangat waktu yang dibutuhkan yaitu 5
jam. Pemanasan air pada boiler ini mampu menaikkan temperatur air menjadi
300-400oC. Ada pun boiler yang dipakai di BTG Biringkassi adalah boiler tipe
water tube. Untuk menghindari ekstraksi uap, plat grid dipasang pada inlet pipa
down take.
Meskipun temperatur gas bekas keluar rendah dapat dinaikkan efisiensi
Boiler, namun temperatur tersebut tidak boleh diturunkan hingga di bawah 80C
yaitu di atas temperatur titik embun gas bekas. Bila temperatur direndahkan jauh
33
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
dibawah ini kemungkinan akan terjadi kondensasi pada permukaan saluran gas
buang yang dingin itu. Semua kondensasi pada sistem gas asap harus
dihindarkan, karena cairan tersebut asam & korosif karena mengandung sulfur
dioksida dan sulfur trioksida, sedikit saja sulfur dioksida didalam gas asap secara
drastis akan menaikkan temperatur titik embunnya.
3.5.3.8 Superheater
Superheater Merupakan suatu bagian yang berfungsi untuk menaikkan
temperatur uap basah yang dihasilkan pada boiler (evaporator) menjadi uap
kering. Setelah uap basah yang dihasilkan pada eveporator tertampung dalam
suatu bagian pada steam drum, maka uap tersebut kemudian disalurkan ke
superheater untuk dinaikkan suhunya. Superheater disusun dalam dua tingkat,
kontrol temperatur oleh feed water spraying attemperator, yaitu dari superheater
tingkat 1 water spraying attemperator Superheater 2 Box Pengumpulan
uap. Superheater tingkat 1 dan 2 masing-masing disusun atas mixed flow dan co-
current. Dibagian tengah dilengkapi dengan 2 buah long extraktable soot blower.
34
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
Steam drum berfungsi untuk menampung dan mengontrol kebutuhan air di boiler.
Fungsi lain yang tidak kalah pentingnya adalah memisahkan uap dan air. Untuk
mengontrol kebutuhan air boiler, maka level air di drum harus dijaga konstan
pada level normalnya. Level ini dapat dilihat di CCR maupun pengamatan secara
lokal. Level air pengisi pada steam drum dijaga agar berada pada titik nol drum,
dimana jika level air melebih titik nol maka akan mengakibatkan penurunan
volume uap yang keluar dari steam drum karena level air yang memenuhi drum
sedangkan jika level air di bawah titik nol maka akan mengakibatkan over heating
pada pipa pipa.
3.5.3.10 Turbin
Uap kering yang dihasilkan pada superheater kemudian disalurkan ke
turbin dimana uap ini merupakan tenaga yang digunakan untuk sudu-sudu
turbin. Turbin merupakan salah satu komponen utama dalam suatu pembangkit
tenaga uap. Turbin berfungsi untuk memutar generator, sehingga generator
dapat membangkitkan energi listrik. Turbin yang digunakan BTG mempunyai
kontruksi yang terdiri dari lima sudu-sudu rotor dan setiap sudu rotor
mempunyai pembuangan uap bekas dari turbin. Kelima uap saluran bekas ini
disalurkan ke pemanas awal untuk memansakan air dari deaerator. Sebagian
uap bekas yang tidak dimanfaatkan panasnya dibuang ke kondensator untuk
35
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
dikondensasikan dari uap menjadi air. Dengan menggunakan uap ekstraksi ini,
air pengisi boiler lebih cepat untuk mencapai uap jenuh.
Uap kering hasil pembakaran boiler akan digunakan untuk memutar turbin.
Turbin berputar dengan kecepatan kurang lebih 5500 rpm. Pada BTG Power Plan
Pembangkit I terdapat 2 unit turbin yang masing masing data spesifikasinya
adalah sebagai berikut:
TURBIN I
Merek : NANJING TURBINE
Type : N25-3.43-2
Buatan : RRC
Tahun : 1994
Daya : 25 MW
Rpm : 3000
Nomor Seri : 9401
TURBIN II
Merek : NANJING TURBINE
Type : N25-3.43-2
Buatan : RRC
Tahun : 1994
Daya : 25 MW
Rpm : 3000
Nomor Seri : 9402
3.5.3.11 Generator
Untuk turbin unit A/B dimana putaran poros yang dihasilkan dikopel
dengan gear box guna menurunkan putaran menjadi 1500 rpm kemudian
dikopel dengan generator. Putaran poros tersebut memutar rotor, dimana belitan
rotor diinjeksikan arus DC untuk menghasilkan fluks medan magnet rotor. Fluks
medan magnet ini menginduksi tegangan tiga phasa pada kumparan stator
generator sehingga menghasilkan tegangan keluaran sesuai dengan desain dari
36
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
37
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
3.5.3.12 Kondensor
Kondensor adalah suatu alat yang dapat mengubah fasa uap menjadi
fasa cair/air. Proses perubahannya dilakukan dengan cara mengalirkan uap panas
kedalam ruangan yang berisi pipa-pipa (tubes). Uap mengalir diluar pipa
sedangkan air sebagai pendingin mengalir didalam pipa. Kebutuhan air untuk
pendingin di kondensor sangat besar sehingga dalam perencanaan biasanya sudah
diperhitungkan. Air pendingin diambil langsung dari sumber air laut dan
dipompakan melalui CWP (Circulating Water Pump).
Dalam pengoperasiannya kondensor harus berada dalam tekanan ruang
vacum, kevacuman kondensor berfungsi untuk membantu proses penyerapan uap
yang telah digunakan untuk memutar turbin dan untuk mengalirkan air make up
dari demin tank di WTP menuju hotwell untuk memulai proses air pengisi boiler.
38
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
39
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
40
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
3.5.4.3 Desal-Demin
Berfungsi sebagai tempat desalinasi air laut menjadi air tawar dan juga
merupakan tempat penyerapan mineral pada air yang sudah di tawarkan.
41
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
43
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
44
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
45
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
46
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
yang bebas saja yang bergerak, dengan ujung TI yang berfungsi sebagai
elemen pemanas yang akan menghantarkan panas ke busur pengukuran dan
dengan adanya panas busur akan memuai dan menujukkan pembacaan
temperatur.
TI digunakan pada aliran masuk dan keluar uap ekstraksi pada HPH, LPH, dan
Daerator. TI juga digunakan pada kondensor untuk mengukur temperatur air
masuk dan keluar kondensor.
3.5.6.2 Thermocouple
Sensor ini terdiri dari sepasang konduktor tidak sama, yang dikeling pada
satu bagian (satu sisi). Sisi yang di keling merupakan persambungan untuk
pengukuran, Sedangkan sisi yang tidak di keling merupakan persambungan
referensi.Dalam fungsinya sebagai thermocouple, maka akan terdapat perbedaan
temperatur pada kedua sisi ini. Jika terdapat perbedaan, maka akan ada tegangan
DC.
47
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
48
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
49
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
PI digunakan untuk mengukur tekanan uap ekstraksi masuk dan keluar dari
HPH, LPH, Daerator, dan digunakan pada kondensor untuk mengukur tekanan
masuk dan keluar air pendingin pada proses kondensasi uap turbin.
50
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
BAB 4
PEMBAHASAN
51
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
52
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
53
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
54
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
Ukuran : 8 inch
Merek : FilmTec
Pressure Vessel
Jumlah : 7 units (tiap rangkaian)
Ukuran : 8 inch
Jenis : Cylindrical Vessel
Merek : CodeLine
Bahan : FRP
Tag No. : C03FR504A/B
Cartridqe
Jumlah : 2 unit (tiap rangkaian)
Kapasitas : 60 m3/hr
Ukuran Saringan : 5 Micron
Jenis : Al5-60B
Merek : Aqualine
Tag No. : C03FR503A/B
P&ID NO. : BP-203-WTP-REKIND-11
3. SWRO Tank
Berfungsi sebagai tempat penampungan air laut hasil dari Sea Water
Reserve Osmosis, dimana pada penampungan ini air laut sudah menjadi tawar
tetapi masih mengandung mineral.
56
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
Berfungsi memproses air brackish / air tawar menjadi air murni (pure
water), yang sebelumnya sudah diolah di 1st Sea Water Reverse Osmosisdan dapat
menurunkan conductivity air sampai 20 mikrosiemen/cm.
57
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
58
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
5. BWRO Tank
6. Mixes Bed
Pada dasarnya vessel mixbed adalah gabungan antara vessel anion dan
kation dimana resin anion dan kation berada dalam satu vessel.Digunakan untuk
mengikat mineral-mineral yang masih lolos dari resin kation maupun anion,
sehingga dihasilkan air yang benar-benar bebas mineral.Resin anion dan kation
tidak mungkin bercampur karena adanya perbedaan berat jenis (anion>kation).
59
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
Mixed bed adalah penyaring terakhir dari treatment proses dalam system SWI, air
yang diolah di mixed bed berasal dari pure water tank.
60
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
61
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
62
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
63
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
65
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
BAB V
KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
BTG Power Plant adalah pembangkit listrik tenaga uap yang di bangun oleh
PT. Semen Tonasa atas dasar ketidakmampuan PLN menyediakan daya sebesar
60 MW. BTG Power Plant merupakan tempat penulis melihat secara langsung
proses pembangkitan energi listrik. BTG Power Plant berkapasitas 120 MW yang
terdiri dari 2 unit pembangkit yaitu pembangkit I dengan kapasitas 2 x 25 MW
dan pembangkit II dengan kapasitas 2 x 35 MW.
Sebelum diarahkan menuju BTG Power Plant, penulis terlebih dahulu
diarahkan untuk menyelesaikan seluruh urusan administrasi di Gedung Diklat
serta pembagian tanda pengenal peserta PKL dan mengikuti safety induction.
Tujuan utama dilakukannya safety induction yakni memberikan pengarahan
kepada mahasiswa mengenai keselamatan dan kesehatan kerja sebelum memasuki
kawasan pembangkit serta pengenalan jalur evakuasi pada mahasiswa jika terjadi
keadaan darurat.
Mahasiswa yang berasal dari Jurusan Teknik Mesin, Program Studi Teknik
Pembangkit Energi akan di tempatkan dibagian Pemeliharaan Mesin Pembangkit
I, Electrical Control Room, Central Control Room dan Instrumentasi Room.
Perusahaan sangat menekankan penggunaan alat safety dalam melakukan setiap
pekerjaan baik berupa helm, sepatu safety, masker, kacamata, sarung tangan dan
earplug.
Pada bagian pembangkitan, kegiatan mahasiswa peserta Praktek Kerja
Lapangan berupa mengikuti penjelasan dan pemaparan materi oleh manager atau
pembimbing mengenai sistem pembangkitan energi pada BTG Power Plant PT.
Semen Tonasa.
Adapun kegiatan yang dilakukan mahasiswa PKL selama 2 bulan terhitung
sejak tanggal 01 Agustus 30 September 2016 di BTG Power Plant PT. Semen
Tonasa diantaranya:
66
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
PMC terjadwal
Mengecek mesin mesin yang sedang beroperasi sekaligus
membersihkan mesin dari debu hasil peleburan batu bara agar tidak
menyebabkan korosi mulai dari boiler, turbin, generator dan komponen
komponen penunjang lainnya. Kegiatan tersebut dilakukan setiap hari. Hal
ini dilakukan agar kondisi mesin terlihat selalu bersih dan bisa beroperasi
secara optimal.
67
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
68
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
69
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
70
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
71
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
Jumat Bersih
72
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. WTP adalah proses menghilangkan kadar mineral (demineralisasi) dari air
laut menjadi air tawar. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan kualitas air
yang layak digunakan di boiler, selain itu untuk mencegah terjadinya
korosi pada komponen-komponen pembangkit dan garam tidak
menyebabkan kerak dalam Boiler.
2. Fungsi WTP ini adalah sebagai penyedia air demineralisasi untuk
kebutuhan boiler. Air ini akan dipanaskan menjadi uap didalam boiler
yang selanjutnya dialirkan untuk menggerakkan turbin.
3. Bagian-bagian padaWater Treatment Plant (WTP) BTG Power Plant PT.
Semen Tonasa :
Sea Water Intake Pump (SWI Pump)
Automatic Filter
Sea Water Storage Pond
Desal Demin :
1. Multimedia Filter
2. Sea Water Reserve Osmosis
3. SWRO Tank
4. Brackish Water Reserve Osmosis
5. BWRO Tank
6. Mixed Bed
Demineralized Water Tank
HCL & NaoH Feeding System
74
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
4. Proses Air laut dimulai dari SWI kemudian dipompa menuju ke Automatic
Filter dengan menggunakan Sea Water Pump , hasil dari Automatic filter
ditampung di Sea Water Pond. Kemudian dipompa menuju Multimedia
filter. Hasil dari penyaringan di Multimedia filter kemudian akan dialirkan
menuju SWRO melewati membrane vessel. Air hasil olahan SWRO yang
ditampung pada SWRO Tank kemudian dialirkan lagi menuju BWRO dan
ditampung di BWRO tank. Hasil pengolahan air pada BWRO dialirkan
masuk menuju Mixed Bed dan kemudian ke ditampung di Demineralized
Water Tank untuk di alirkan ke Boiler dengan BFW Pump.
6.2 SARAN
1. Sebaiknya peserta kerja praktek diberi pengarahan awal mengenai seluk
beluk pekerjaan yang akan dilaksanakan di tempat kerja.
2. Pengadaan jadwal maintenance / perawatan rutin terhadap komponen-
komponen sistem pembangkit lebih di perhatikan agar kerusakan
mendadak dapat dihindari.
3. Menekankan kepada setiap karyawan agar selalu mengutamakan faktor
keselamatan kerja.
75
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar, Antono, dan Kuwahara. 1993. Teknik Tenaga Listrik Jilid II.
P.T. Pradanya Paramita.
Nur Rahmi, dkk. 2007. Laporan Kerja Praktik pada Pembangkit Listrik Tenaga
Uap (PLTU) BTG Power Plant P.T. Semen Tonasa. Jurusan Teknik Mesin
Program Studi Teknik Konversi Energi. Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Makassar.
Rakhman, Alief. 2013. Fungsi dan Prinsip Kerja PLTU. Artikel, (Online).
http://rakhman.net/2013/04/fungsi-dan-prinsip-kerja-pltu.html. Diakses
pada tanggal 29 Agustus 2016.
Robby, Kurnia. 2016. Water Treatmen Plant. P.T Gowima Bangun Sejahtera,
(Online).
http://www.caesarvery.com/2015/06/water-treatment-plant-in-power-
plant.html
Diakses pada tanggal 28 September 2016
76
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
LAMPIRAN
77
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
78
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
79
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
80
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
81
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
82
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
83
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
KARTU ASISTENSI
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Pembimbing Prodi,
Minggu ke -1
85
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
Minggu ke - 2
Senin, 08 Agustus Pelumasan gear master pada coal Area Coal Mill BTG 1
1
2016 mill.
86
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
87
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
Minggu ke 3
88
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
Ruangan Karu
2. Pengarahan dari Fasilitator
Pemeliharaan Listrik
Pemeliharaan Listrik Pembangkit.
Rabu, 17
3
Agustus 2016
LIBUR -
Kamis, 18
4 2. Pengambilan data untuk Panjang,
Agustus 2016 Area Kanal BTG 1
Lebar dan Kedalaman air Kanal pada
Pembuangan air kondensor.
BTG 1
1. Jumat Bersih
89
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
Minggu ke 4
90
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
Minggu ke 5
Minggu ke 6
92
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
Minggu ke 7
Senin, 12
1 LIBUR
September 2016
Selasa, 13
2 IZIN
September 2016
Rabu, 14
3 IZIN
September 2016
93
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
Minggu ke 8
94
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
Minggu ke 9
Muh. Taufik
NIK : 7495118
95
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
Ketarangan gambar:
1. Coal Hopper 18. LPH 36. Slang Crusher
2. Coal Transport No.1 19. Daerator 37. Slang Hopper
3. Ring Hammer 20. BFW Pump 38. Slang Water Pump
Crusher 21. HPH 39. Air Blower
4. Coal Transport No.2 22. Turbin 40. Cyclon Deduster
5. Raw Coal Bunker 23. Generator 41. Electrostatic
6. Matering Feeder 24. SWI Pump Precipitator
7. Coal Mill 25. Automatic Filter 42. I.D Fan
8. Coarse Powder 26. Sea Water Storage 43. Stack
Separator Pond 44. Cyclon Collector
9. Fine Powder 27. Desal Demin 45. Bag Filter
Separator 28. Demineralized Water 46. Air Lock Valve
10. Powder Bin Tank 47. Tree Way Chute
11. Mill Fan 29. Boiler 48. Screw Conveyor
12. Powder Feeder 30. Fumace 49. Rotary Fan
13. Diesel Oil Tank 31. Superheater 50. Ash Silo
14. Diesel Oil Pump 32. Economizer 51. Compressor
15. Gun Burner 33. Slang Remover 52. Cana
16. Condensor 34. Slang Transport No.1
17. Condensor Pump 35. Slang Transport No.2
96
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
STORAGE YARD
BELT KONVEYOR
97
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
COAL MILL
98
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
ELECTROSTATIC PRECIPITATOR
99
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
SLAG
STACK
100
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
DESAL DEMIN
101
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
KONDENSOR
BFWP
102
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
BOILER
STEAM DRUM
103
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
TURBIN
GENERATOR
104
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL
BTG POWER PLANT
PT. SEMEN TONASA
COMPRESSOR STATION
TRANSFORMATOR
105