Sap Campak Mery

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

CAMPAK

Pokok Bahasan : Campak

Sub Pokok : Pencegahan Penyakit Campak

Sasaran : Ibu Bayi dan Anak

Tanggal : 24 Desember 2016

Waktu : 40 Menit

Tempat : Puskesmas Jongaya

Penyuluh : Alfiyanti Banne Gau

I. Tujuan Penyuluhan Umum

Setelah mengikuti Penyuluhan selama 45 Menit, diharapkan para peserta


dapat memahami tentang penyakit Campak.

II. Tujuan Penyuluhan Khusus

Setelah penyuluhan, diharapkan para peserta mampu :

1. Menjelaskan pengertian tentang Campak dengan benar

2. Menjelaskan tentang penyebab Campak dengan benar

3. Menyebutkan tentang tanda dan gejala Campak dengan benar

4. Menyebutkan cara penularan Campak dengan benar

5. menjelaskan cara pencegahan Campak dengan benar

III. Materi Penyuluhan

1. Pengertian Campak

2. Penyebab Campak

3. Tanda dan gejala Campak

4. Cara penularan Campak

5. Cara pencegahan Campak


IV. Metode Penyuluhan

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

V. Media / Alat Bantu dan Sumber

A. Media

1. Leafleat

B. Sumber

http://www.askep-askeb.cz.cc/2010/11/analisis-kejadian-campak-pada-balita.html

http://www.gokkri.com/2010/02/makalah-etiologi-epidemiologi.html

http://stp.dkp.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=152:mengenal-
campak&catid=73:kesehatan&Itemid=112
VI. Proses Kegiatan

Kegiatan
NO Tahap Waktu
Penyuluhan Sasaran
1. Pembukaan 3 menit Mengucapkan salam Menjawab salam

Memperkenalkan diri Menyimak dan

Menjelaskan tujuan memperhatikan


2. Inti 35 Menjelaskan tentang Menyimak dan
menit Pengertian Campak memperhatikan

Penyebab Campak

Tanda dan Gejala Campak

Cara penulran Campak

Cara pencegahan Campak

Tanya jawab

Mengevaluasi materi dengan


cara memberikan
pertanyaan
Bertanya

Menjawab pertanyaan
3. Penutup 2 menit Mengucapkan salam Menjawab salam
penutup

VII. Evaluasi

Jenis Evaluasi : Pertanyaan Terbuka

Bentuk : Lisan

Waktu : Setelah dilakukan Penyuluhan

Soal :

1. Jelaskan pengertian Campak?

2. Jelaskan penyebab Campak?

3. Sebutkan tanda dan gejala Campak

4. Jelaskan cara penularan Campak ?

5. Jelaskan cara pencegahan Campak?


MATERI PENYULUHAN

CAMPAK
A. Pengertian

Campak adalah penyakit infeksi yang sangat menular, disebabkan oleh


virus dengan gejala eksantem akut, demam, kadang kataral selaput lendir dan
saluran pernapasan, gejala mata, diikuti erupsi makulopapula berwarna merah dan
diakhiri dengan deskuamasi kulit.
Campak adalah salah satu penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan
imunisasi dan masih masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini umumnya
menyerang anak umur di bawah lima tahun (Balita) akan tatapi campak bisa
menyerang semua umur. Campak telah banyak diteliti, namun masih banyak
terdapat perbedaan pendapat dalam penanganannya. Imunisasi yang tepat pada
waktunya dan penanganan sedini mungkin akan mengurangi komplikasi penyakit ini.
Penyakit campak sebetulnya tidak berakibat fatal apabila menyerang anak-
anak yang sehat dan bergizi baik. Tetapi apabila di negara di masa anak yang
menderita kurang gizi sangat bayak, campak merupakan penyakit yang berakibat
fatal.
Campak hanya akan menulari sekali dalam seumur hidup. Bisa terjadi pada
anak-anak yang masih kecil maupun yang sudah besar. Bila daya tahan tubuh kuat,
bisa saja anak tidak terkena campak sama sekali.

B. Etiologi (Penyebab)

Penyebab penyakit campak adalah virus campak atau morbili. Pada


awalnya penyakit campak agak sulit untuk dideteksi.
Campak yang disebut juga dengan measles atau rubeola merupakan suatu
penyakit infeksi akut yang sangat menular, disebabkan oleh paramixovirus yang
pada umumnya menyerang anak-anak. Penyakit ini ditularkan dari orang ke orang
melalui percikan liur (droplet) yang terhirup. Di seluruh dunia, campak
menyebabakan sekitar 1 juta kematian (hampir semua pada bayi dan anak) setiap
tahunnya.

C. Tanda dan Gejala

Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari (referensi lain menyebutkan
sekitar 10-20 hari) setelah terinfeksi, yaitu berupa: - nyeri tenggorokan - hidung
meler - batuk - nyeri otot - demam - mata merah - fotofobia (rentan terhadap cahaya,
silau). Namun, gejala ini tidak semuanya terjadai pada tiap penderita tergatnung dari
stamina masing-masing.

Gejala klinis dibagi menjadi 3 stadium, yakni:

1. Stadium awal (prodromal)


Pada umumnya berlangsung sekitar 4-5 hari, ditandai dengan: panas, lemas
(malaise), nyeri otot, batuk, pilek, mata merah, fotofobia (takut cahaya), diare karena
adanya peradangan saluran pernapasan dan pencernaan.

Pada stadium ini, gejalanya mirip influenza.

Namun diagnosa ke arah Morbili dapat dibuat bila 2-4 hari kemudian muncul
bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik). Di dinding pipi bagian dalam
(mukosa bukalis) dan penderita pernah kontak dengan penderita morbili dalam 2
minggu terakhir.

2. Stadium timbulnya bercak (erupsi)


Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul terjadi sekitar 2-5
hari setelah stadium awal. Ditandai dengan: demam meningkat, bercak merah
menyebar ke seluruh tubuh, disertai rasa gatal. Ruam ini bisa berbentuk makula
(ruam kemerahan yang mendatar) maupun papula (ruam kemerahan yang
menonjol). Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan di bawah telinga
serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2 hari, ruam menyebar ke batang
tubuh, lengan dan tungkai, sedangkan ruam di wajah mulai memudar. Selanjutnya
gejala tersebut akan menghilang sekitar hari ketiga.
Kadang disertai diare dan muntah.
Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit, ruamnya meluas serta
suhu tubuhnya mencapai 40 Celsius. 3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun,
penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segeramenghilang.
Demam, kecapaian, pilek, batuk dan mata yang radang dan merah selama beberapa
hari diikuti dengan ruam jerawat merah yang mulai pada muka dan merebak ke
tubuh dan ada selama 4 hari hingga 7 hari.
3. Stadium masa penyembuhan (konvalesen)
Stadium masa penyembuhan (konvalesen) Pada stadium ini, gejala-gejala di
atas berangsur menghilang. Suhu tubuh menjadi normal, kecuali ada komplikasi.

D. Penularan

Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita


campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum
rimbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada.

Penularan terjadi pada masa fase kedua hingga 1-2 hari setelah bercak
merah timbul. Sayangnya, masih ada anggapan yang salah dalam masyarakat akan
penyakit campak. Misalnya, bila satu anggota keluarga terkena campak, maka
anggota keluarga lain sengaja ditulari agar sekalian repot. Alasannya, bukankah
campak hanya terjadi sekali seumur hidup? Jadi kalau waktu kecil sudah pernah,
setelah itu akan aman selamanya. Ini jelas pendapat yang tidak benar karena
penyakit bukanlah untuk ditularkan. Apalagi dampak campak cukup berbahaya.
Yang patut diwaspadai, penularan penyakit campak berlangsung sangat
cepat melalui perantara udara atau semburan ludah (droplet) yang terisap lewat
hidung atau mulut.

E. Pencegahan

Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak.


Vaksin biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi/campuran dengan gondongan
dan campak Jerman (vaksin MMR/mumps/gondongan, measles, rubella),
disuntikkan pada otot paha atau lengan atas. Dalam bentuk MMR, dosis pertama
diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun. Jika
hanya mengandung campak, vaksin campak untuk bayi diberikan pada usia 9 bulan.

Anda mungkin juga menyukai