LAPORAN Penyuluhan Instansi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN

PKM (PENYULUHAN)

DI SDN 1 PAOK MOTONG

DI SUSUN OLEH :

NAMA : VIOLETA MARDLATILLAH R.N.I

NIM : 14.12.3193

KELAS : G/KM/VI

KONSENTRASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

SURYA GLOBAL

YOGYAKARTA

2015
Kata Pengantar
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan petunjuknya-NYA, sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas Pendidikan
kesehatan masyarakat yaitu Laporan penyuluhan di SDN 1 PAOK MOTONG.
Selanjutnya Penulis mengucapkan Terima Kasih kepada semua pihak yang
telah membantu Penulis dalam menyelesaikan Laporan ini.
Apabila dalam laporan ini dijumpai banyak kekurangan, Penulis memohon
maaf yang sebesar-besarnya. Mengingat Penulis hanyalah manusia biasa yang tak
luput dari kesalahan, dimana segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia pasti
memiliki kekurangan. Oleh sebab itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaannya laporan ini, dan juga Penulis
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan para
penggunanya.

Yogyakarta, 29 februari 2015

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. PKM (Pendidikan kesehatan Masyarakat)

2. Lokasi PKM

a. Gambaran Umum Lokasi PKM


b. Data Kesehatan yang Mendukung
B. Tujuan PKM
1. Umum

2. Khusus

C. Manfaat PKM
1. Bagi Masyarakat

2. Mahasiswa

BAB II LANDASAN TEORI


A. PKM
B. Materi PKM

BAB III HASIL KEGIATAN


A. Identifikasi Masalah Kesehatan Di Lokasi PKM
B. Prioritas Masalah Kesehatan
C. Tujuan Kegiatan PKM (penyuluhan)
1. Umum

2. Khusus
D. Sasaran
1. Langsung dan Tidak Langsung

2. Jumlah Peserta

E. Waktu Pelaksanaan
F. Tempat/Lokasi
G. Metode PKM
H. Media PKM
I. Bentuk Evaluasi

BAB IV PEMBAHASAN
Hasil Evaluasi PKM (pembahasan ttg % kenaikan/penurunan
nilai pre test dan post test)
Faktor Pendukung Dan Penghambat dalam kegiatan
penyuluhan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I

LATAR BELAKANG

A. Latar Belakang

1. Pendidikan kesehatan Masyarakat

Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan


perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya pendidikan
kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari atau mengetahui bagaimana
cara memelihara kesehatan mereka dan esehatan orang lain, kmana seharusnya
mencari pengobatan jika sakt dan sebagainya. (Notoatmodjo, 2007: 12)

Tujuan penddikan kesehatan masyarakat menurut Benyamin Bloom


(1908) adalah mengembangkan atau meningkatkan 3 domain prilaku yaitu
kognitif (cognitif domain), afektif ( affective domain) dan psikomotor
(psychomotor domain). (Notoatmodjo, 2003: 127)

Menurut Notoatmodjo (2007: 139) dalam perkembangannya, teori Bloom


ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yakni:

a. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang (overt behaviour). Pengetahuan yang
tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan:
b. Tahu (Know) diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di
pelajari sebelumnya.
c. Memahami (comprehension) diartikan sebagai suatu kemmpuan untuk
menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
d. Aplikasi (Aplication) diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah di pelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).
e. Analisis (Analysis) diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjabarkan
materi atau suatu obyek kedalam kmponen-komponen, tetapi masih dalam
struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.
f. Sintesis (Synthesis) menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkn bagian-bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru.
g. Evaluasi (evaluation) berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifkasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek.
Sikap (attitude)
Skap merupakan reaksi atau respon yang masi tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atauobyek.
h. Praktik atau tindakan (practice)

Dibawah ini akan diuraikan beberapa Metode pendidikan kesehatan


masyarakat yaitu:

1. Metode penidikan individu (perorangan )


Dalam pendidikan kesehatan ,metode pendidikan yang bersifat individual
ini digunakan untuk membina perilaku baru, atau seseorang yang telah
mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar
digunakan pendekatan individual disebabkan karena tidak setiap orang
mempunyai masalah kesehatan atau alasan yang berbeda-beda sehubungan
dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut. Bentuk dari pendekatan ini
yaitu 1) Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling), 2)
Wawancara (Interview).
2. Metode pendidikan kelompok
Dalam memlih metode pendidikan kelompok harus mengingat besarnya
kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal dan sasaran . Untuk
kelompok yang besar metodenya akan lain dengan kelompok yang kecil.
Efektifitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran
pendidikan.
Kelompok besar apabila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang. Metode
yang baik untuk kelompok ini adalah ceramah dan seminar.
Keompok kecil apabila kurang dari 15 orang. Maka metode yang baik
untuk kelompok ini dalah diskusi kelompok.
3. Metode pendidikan massa (Public)
Metode pendidikan massa untuk mengkomunikasikan pesan-pesan
kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau
public maka cara yang paling tepat adalah pendekatan massa. Pada
umumnya bentuk pendekatan massa ini tidak langsung. Biasanya
menggunakan atau melalui media massa. Contoh metode ini antara lain
ceramah umum (public speaking).

2. Lokasi PKM

a. Gambaran umum lokasi PKM

Instansi pendidikan (SDN 1 PAOKMOTONG)


Lokasi penyuluhan yang pertama yaitu di instansi pendidikan
tepatnya di SDN 1 PAOKMOTONG yang beralamat di Jln. Jurusan
Paokmotong-Padamara, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Tema
penyuluhan yang di lakukan yaitu tentang Jajanan Sehat. Penyuluhan ini
berguna agar siswa-siswi SDN 1 PAOKMOTONG khususnya kelas 6
dapat membedakan mana jajanan yang baik dan mana yang tidak baik
sehingga adik-adik tersebut tidak mengkonsumsi jajanan yang berbahaya
bagi kesehatan . Penyuluhan dilakukan tepat pada hari rabu pukul 09.15
s/d 11.00 WITA. Proses penyuluhan berjalan lancar karena atas kerjasma
pihak sekolah maupun siswa-siswi sendiri.

b. Data Kesehatan Mendukung


Data kesehatan yang saya dapat hanya secara lisan yang saya dapat dari
guru-guru di sekolah karena di ketahui banyak berita yang datang bahwa
di instansi tersebut banyak siswa-siswi yang masih sering jajan
sembarangan.

B .TUJUAN PKM

a. Tujuan Umum
Meningkatakan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan
meingkatkan derajat kesehatan baik secara fisik, mental dan sosialnya,
sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial, pendidikan
kesehatan disemua program kesehatan baik pemberantasan penyakit
menular, sanitasi lingkungan, Gizi masyarakat, maupun program
kesehatan lainnya.
b. Tujuan Khusus
Setelah di lakukan penyuluhan baik pada masyarakat maupun siswa-
siswi dapat menerapkan perilaku sehat dan meningkatkan derajat
kesehatan serta menyadari bahaya penyakit sehingga dapat mencegah
terjadinya penyakit.

C. Manfaat PKM
a. Bagi Masyarakat
Untuk meningkatakan kemampuan manusia dalam mengambil keputusan
secara sadar dan yang mempengaruhi kesejahteraan diri, keluarga dan
masyarakat. Sehingga tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
b. Bagi Siswa
Siswa mampu mengetahui apa saja yang berbahaya bagi kesehatan
dan tidak berbahaya
Siswa mampu mendapatkan manfaat dari materi yang telah di
sampaikan dan mampu menjadikannya sebagai pedoman dalam
berperilaku
BAB II

LANDASAN TEORI

A. PKM (Pendidikan Kesehatan Masyarakat)


Pendidikan merupakan sebuah proses perubahan perilaku, dimana
terdapat masukan (input), proses serta keluaran (out put). Pendidikan
kesehatan dapat didefinisikan merupakan sebuah proses perubahan
perilaku dari tidak sehat menjadi sehat. Yang termasuk masukan misalnya
penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh puskesmas untuk masyarakat,
mekanisme/interaksi, media, tempat serta materi yang digunakan termasuk
proses dan keluarannya (out put) ialah seberapa dapat diserap oleh obyek
belajar apa yang telah diberikan pada proses. Nyswander (1974).
Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri manusia
yang ada hubungannya dengan tercapainya tujua kesehatan perorangan dan
masyarakat.
Grout (1958) mengatakan bahwa pendidikan kesehatan adalah upaya
menerjemahkan apa yang telah diketahui tentang kesehatan ke dalam
perilaku yang diinginkan dari perorangan ataupun masyarakat melalui
proses pendidikan.Sementara A Joint Committee on Terminologi in Health
Education of United State (1951), mendefinisikan: Pendidikan kesehatan
adalah suatu proses penyediaan bahwa pendidikan kesehatan adalah
pengalaman belajar yang bertujuan untuk mempengaruhi pengetahuan
sikap dan perilaku yang ada hubungannya dengan kesehatan perseorangan
ataupun kelompok.
Pada tahun 1973 lembaga ini merubah definisinya menjadi:
Pendidikan Kesehatan adalah suatu proses yang menyangkut dimensi dari
kegiatan-kegiatan dari intelektual, psikologi dan social yang diperlukan
untuk meningkatkan kemampuan manusia dalam mengambil keputusan
secara sadar dan yang mempengaruhi kesejahteraan diri, keluarga dan
masyarakat.
Steward, (1968) mendefinisikan : Pendidikan Kesehatan adalah unsur
program kesehatan dan kedokteran yang didalamnya terkandung rencana
untuk mengubah perilaku perseorangan dan masyarakat dengan tujuan
untuk membantu tercapainya program pengobatan, rehabilitasi,
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. (Azwar 1983).

ALAT BANTU (PERAGA)

Yang dimaksud alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang digunakan


oleh pendidikan dalam menyampaikan bahan pendidikan atau pengajaran. Alat
bantu ini lebih sering disebut alat peraga, karena berfungsi untuk membantu
dan meragakan sesuatu dalam proses pendidikan pengajaran. Alat peraga ini
disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu
diterima atau ditangkap melalui panca indra. Semakin banyak indra yang
digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula
pengertian atau pengetahuan yang diperoleh.

Macam-macam Alat Bantu Pendidikan

Pada garis besarnya, hanya ada dua macam alat Bantu pendidikan (alat peraga) :

1. Alat Bantu lihat (Visual Aids)

Lat ini berguna dalam membantu menstimulasi indra mata (penglihatan) pada
waktu terjadinya proses pendidikan. Alat ini ada dua bentuk.

1. Alat yang diproyeksikan, misalnya slide, film, film strip, dsb.


2. Alat-alat yangtidak diproyeksikan :
Dua dimensi, gambar peta, bagan dsb.
Tiga dimensi misalnya : bola dunia, boneka dsb.
2. Alat Bantu Dengar (Audio Aids)

Adalah alat yang membantu menstimulasi indra pendengar, pada waktu proses
penyampaian bahan pendidikan atau pengajaran. Misalnya : piringan hitam, radia,
pita suara, dsb.

3. Alat Bantu Liha-Dengar (Audio Visual Aids)

Misalnya : televisi dan video cassette.


Disamping pembagian tersebut, alat peraga juga dapat dibedakan menjadi dua
macam menurut pembuatannya dan penggunannya ada dua macam :

1. Alat peraga yang Complicated (rumit)


2. alat peraga yang sederhana, yang mudah dibuat sendiri, dengan bahan-bahan
setempat yang mudah diperoleh seperti : bamboo, karto, kaleng dsb.

Beberapa contoh alat peraga yang sederhana :

1. Dirumah tangga seperti : leaflet, model buku bergambar, benda-benda yang


nyata seperti : buh-buhan, sayur-sayuran.
2. Dikantor-kantor dan disekolah seperti papan tulis, flpchart, poster, leaflet,
buku cerita bergambar, kotak gambar gulung, boneka dsb.
3. Dimasyarakat misalnya poster, spanduk, leaflet, flannel graph, boneka,
wayang dsb.

Cirri-ciri alat peraga yang sederhana :

1. Mudah dibuat
2. Bahan-bahannya dapat diperoleh dari bahan-bahan local.
3. Mencerminkan kebiasaan, kehidupan dan kepercayaan setempat
4. Ditulis (digambar) dengan sederhana.
5. Bahasa setempat dan mudah dimengerti oleh masyarakat.
6. Memenuhi Kebutuhan-kebutuhan petugas kesehatan dan masyarakat.

Yang dimaksud dengan mesia penidikan kesehatan pada hakikatnya adalah


alat Bantu pendidikan (AVA). Media pendidikan kesehatan merupakan saluran
(channe) untuk menyampaikan informasi kesehatan dan karena alat tersebut
digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi
masyarakat atau kkli.

Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan-pesan kesehatan (media), media


ini dibagi menjadi 3, yaitu :

Media Cetak

Media cetak sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan sangat bervariasi


antara lain :

1) Booklet
Adalah suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam bentuk
buku, baik tulisan maupun gambar.

2) Leaflet

Adalah bentuk penyampaian informasi ata pesan-pesan kesehatan melalui


lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat dalam bentuk kalimat maupun gambar
atau kombinasi.

3) Flyer (Selebaran)

Adalah seperti leaflet tetapi, tidak dalam bentuk lipatan.

4) Flip Chart (lembaran balik)

Adalah media penyampaian pesan atau informasi-informasi kesehatan dalam


bentuk lembar balik. Biasanya dalam bentuk buku, dimana tiap lembar (halaman)
berisi gambaran peragaan dan baliknya berisi kalimat sebagai pesan atau
informasi berkaitan dengan gambar tersebut.

5) Rubrik

Atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah, mengenai bahasan suatu
masalah kesehatan, atau hal-hal yang berkaitan dengan kesehata.

6) Poster

Adalah bentuk media cetak berisi pesan-pesan atau informasi kesehatan, yang
biasanya ditempelkan ditembaok-tembok, ditempat-tempat umum atau
dikendaraan umum.

7) Foto

Sesuatu yang menggungkapkan informasi-informasi kesehatan.

Media Elektronik

Media elektronika sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan atau informasi


kesehatan jenisnya berbeda-beda, antara lain :

1. Televisi
2. Radio
3. Video
4. Slide
5. Film Strip
Media Papan (Bill Board)

Papan (Bill Borard) yang dipasang ditempat-tempat umum dapat dipakai diisi
dengan pesan-pesan atau informasi-informasi kesehatan. Media papan ini juga
mencakup pesan-pesan yang ditulis pada lembaran seng yang ditempel pada
kendaraan umum (bus dan taksi).

B. MATERI PKM

Pengertian Makanan Dan Makanan Yang Sehat


Makanan adalah sejenis bahan, yang asalnya bisa berasal dari hewan-
hewanan dan tumbuh-tumbuhan, yang kemudian diolah atau diproses dan
dimakan oleh manusia, untuk memberikan asupan energi, nutrisi, dan vitamin.
Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung zat-zat gisi yang
dibutuhkan oleh tubuh manusia. Makanan sehat mengandung gizi yang seimbang,
yaitu makanan yang sarat gizi dan baik untuk dikonsumsi. Tujuan memerlukan
memerlukan makanan yang sehat adalah supaya tubuh tetap terjaga kesehatannya,
dan tubuh juga dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Jika makanan
yang dikonsumsi cukup mengandung gizi, maka pertumbuhan dan perkembangan
badan akan optimal dan normal, baik perkembangan fisik, maupun otak atau
inteligensi.
Makanan sehat tidak harus makanan mahal, teteapi mmakanan sehat
adalah makanan yang seperti dijelaskan di atas yaitu sayuran, protein, buah-
buahan serta makanan berserat tinggi. Banyak orang tua sekarang yang mengira
bahwa memberikan makanan-makanan mahal dari restoran mewah adalah sudah
mencukupi gizi dan sudah dikatakan makanan sehat padahal nyatanya tidak.
Beberapa pendapat ahli tentang makanan yang sehat dan higienis adalah:

1. Dr. Suparyanto, M. Kes

Makanan sehat adalah makanan yang dengan meramu berbagai jenis makanan
yang seimbang, sehingga terpenuhi kebutuhan gizi bagi tubuh dan mampu
dirasakan secara fisik dan mental.
2. Hulme
Makanan sehat adalah makanan dalam arti sesungguhnya dan mampu menikmati
makanan tersebut. Makanan sehat harus terdiri dari makanan pokok dan makanan
penunjang, yang disebut dengan empat sehat, lima sempurna.

Makanan Jajanan
Makanan jajanan telah menjadi bagian yang tiidak terpisahkan dari
kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Keunggulan
makanan jajanan adalah murah, dan mudah didapat, serta cita rasanya enak dan
cocok dengan selera semua orang.
Berdasarkan pendapat diatas, maka menurut kami, makanan jajanan adalah
makanan yang diperjual belikan oleh masyarakat secara umum, yang berada di
tempat-tempat umum atau ramai, seperti: di pinggir jalan, rumah sakit, sekolah,
dan pedagang yang berjalan keliling, yang sudah dipersiapkan atau diolah oleh
penjual sebelumnya.

Jenis-Jenis Makanan Jajanan


Beberapa jenis makanan jajanan yang dijual oleh pedagang kaki lima
maupun di kanti-kantin sekolah dapat digolonkan menjadi tiga golongan, yaitu:
1. Makanan jajanan yang berbentuk pangan seperti: kue kecil-kecil, pisang goreng,
dan lain sebagainya.
2. Makanan jajanan yang diporsikan (menu utama) seperti: pecal, mie bakso, nasi
goreng, dan sebagainya.
3. Makanan jajanan yang berbentuk minuman, seperti: es krim, es campur, jus buah,
dan lain sebagainya, sehingga hanya siap untuk dikonsumsi, tanpa proses
pengolahan lebih lanjut oleh konsumen.

Jenis-jenis makanan yang perlu dihindari


1. Lemak trans
Lemak trans bukan hanya mengubah proses metabolisme dalam tubuh,
tapi juga bisa mempercepat proses pengerasan arteri yang berakibat pada penyakit
jantung. Pada otak, makanan yang mengandung trans fat akan menyebabkan
inflamasi dan berkurangnya suplai oksigen.
2. Lemak jenuh
Makanan yang mengandung lemak jenuh memang lezat, tetapi dalam
jangka panjang makanan ini akan menyebabkan terbentuknya plak pada pembuluh
darah dan menyebabkan inflamasi. Bila penyempitan ini terjadi pada pembuluh
arteri yang memasuk darah ke otak, bisa terjadi demensia.
3. Gula tambahan
Makanan dan minuman yang sarat akan gula tambahan akan menyebabkan
protein dalam tubuh tidak berfungsi dengan sempurna. Dampak lainnya adalah
mempercepat penuaan sistem arteri serta membuat kadar insulin melonjak. Batasi
konsumsi gula tak lebih dari 4 gram setiap sajian.
4. Sirup
Semua jenis sirup, seperti halnya gula tambahan, juga akan
menyebabkan
disfungsi protein, memicu obesitas, serta sindrom metabolik. Sebagai pengganti,
pilih bahan-bahan alami yang dapat memberikan rasa manis.
5. Karbohidrat sederhana
Ada banyak jenis karbohidrat, tetapi bagi sebagaian besar orang Indonesia,
rasanya tak lengkap jika belum mengonsumsi nasi meski sudah melahap pizza
atau semangkuk mie. Sebaiknya Anda membatasi asupan karbohidrat sederhana,
dan menggantinya dengan karbohidrat kompleks yang kaya serat. Selain memberi
rasa kenyang lebih lama, makanan ini menjaga kadar gula darah tetap normal.

Pengertian Kesehatan/ Sehat


Pengertian kesehatan menurut beberapa pendapat adalah:
1. Kamus besar Bahasa Indonesia
Kesehatan adalah keadaan sehat atau kebaikan keadaan badan. Sedangkan sehat
adalah baik seluryh badan, serta bagian-bagiannya, atau keadaan sehat badan.
2. Depkes RI
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi
Jadi kesehatan atau sehat adalah suatu keadaan di mana tubuh dalam
keeadaan fit, baik, normal, sempurna, yang mengakibatkan segala aktivitas dapat
berjalan dengan efektif. Sehat juga berarti jauh dari sakit.

Pengaruh Makanan Jajanan Terhadap Siswa Sekolah Dasar


Makanan adalah salah satu sumber energi, dan kesehatan bagi tubuh
manusia. Tanpa adanya makanan, manusia tidak akan bisa beraktivitas dengan
baik, karena tidak mempunyai energi yang cukup. Makanan dapat dibedakan atas
beberapa jenis, salah satu jenisnya adalah makanan jajanan. Makanan jajanan
pada umumnya tidak memperhatikan kualitas kesehatan dan kebersihannya,
sehingga mengakibatkan timbulnya berbaggai macam penyakit pada orang yang
meengkonsumsinya. Ada beberapa pengaruh makanan jajanan bagi siswa-siswa
sekolah dasar yang berada dalam usia pertumbuhan.
1. Pengaruh pada kognitif anak
Perkembangan kognitif anak pada usia pra sekolah dan usia sekolah sangat
tinggi, hal ini dikarenakan pada usia ini, siswa-siswi berada dalam fase
pertumbuhan dan perkembangan, baik itu pertumbuhan fisik, psikososial, maupun
perttumbuhan kogitif atau inteligensi. Untuk itu anak pada usia ini harus
diperhatikan kecukupan gizi, dan kesehatan mereka. Salah satu faktor yang turut
mempengaruhi perkembangan kognitif anak adalah makanan jajanan.
Jajanan biasanya disenangi oleh siswa-siswa sekolah dasar, hal ini yang
mengakibatkan anak tidak mau sarapan dari rumah sebelum berangkat kesekolah.
Dan akibat lainnya adalah kesehatan anak tidak terjaga, karena mereka
mengkonsumsi makanan yang dijual di pinggir jalan ataupun di kantin, yang pada
umumnya telah terkontaminasi dengan udara kotor. Selain berpengaruh pada
kesehatan, makanan jajanan juga berpengaruh pada perkembangan kognitif anak,
di mana anak yang terlalau keseringan mengkonsumsi jajanan di sekolah, Iqnya
lebih rendah dibandingkan dengan anak yang selalu sarapan di rumah sebelum
berangkat ke sekolah.
2. Pengaruh pada kesehatan anak
Selain berpengaruh pada kognitif anak, makanan jajanan juga berpengaruh
pada kessehatan anak. dalam tulisan ini, kami lebih memfokuskan pengaruhnya
pada kesehatan gigi dan perut anak. Beberapa jenis makanan yang dapat merusak
gigi siswa-siswi, seperti: manisan, permen, gulali, coklat, arum manis, jenis
minuman dingin, misalnya es krim, es teh, es campur, dan jenis makanan kering;
misalnya: kue kering, dan semacamnya. Selain berpengaruh pada kesehatan gigi,
juga berpengaruh pada kesehatan perut. Yang dimaksud dengan kesehatan perut
adalah bentuk perut yang sesuai dengan umur anak. yaitu perut berukuran kecil,
dan sesuai dengan postur tubuh anak. kesehatan pada gigi dan perut pada anak
dapat terjadi karena makanan jajanan ini dikonsumsi terus menrus setiap hari,
yang mengakibatkan anak tidak lagi memakan makanan yang ada di rumah
mereka, dan yang kadar gizi serta kesehatannya lebih terjamin. Beberapa syarat
makanan jajanan yang baik, yang harus dipersiapkan oleh penjual makanan siap
konsumsi seperti:
Mengandung tiga bahan makanan ( susu, biji-bijian, dan buah),
Tidak lebih dari satu pemanis,
Menghindari penggunaan asam lemak trans ( penggunaan minyak goreng
yang berulang-ulang),
Rendah kandunngan gula, minyak dan garam,
Aman, enak, serta harganya terjangkau.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh pedagang makanan jajanan di
atas menandakan bahwa tubuh manusia tidak selamanya bisa menyesuaikan
dengan segala jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh, namun juga memiliki
batas tertentu, oleh karena itu dibutuhkan makanan yang benar-benar sesuai
dengan kebutuhan tubuh, juga mempunyai nilai kesehatan yang memadai.
Orang tua zaman sekarang lebih suka memasak makanan instan, sehingga
anak tidak terbiasa mengkonsumsi sayuran. Hal ini tidak semestinya terjadi
karena didalam makanan yang instan tidak terdapat gizi yang cukup bagi anak.
Kekurangan gizi yang di alami oleh anak, di perparah dengan jajanan yang sering
dikonsumsi anak. Jajanan yang diperdagangkan di kantin sekolah umumnya
memiliki kadar karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat tersebut selain berbahaya
bagi kesehatan juga berpengaruh kepada kognitif siswa.
Jika anak terlalu banyak sarapan dengan mengkonsumsi karbohidrat pada pagi
hari maka anak akan cepat ngantuk. Terlalu banyak makan sarapan pagi dapat
mengeraskan pembuluh otak yang biasanya menuntun orang pada menurunnya
kekuatan mental. Jika anak tidak sarapan maka anak kurang konsentrasi karena
energi yang digunakan berpikir tidak ada.Banyak orang yang menyepelekan
sarapan. Padahal tidak mengkonsumsi apapun di pagi hari menyebabkan turunnya
kadar gula dalam darah. Hal ini berakibat pada kurangnya masukan nutrisi pada
otak yang akhirnya berakhir pada kemunduran otak. Anak yang tidak pernah
sarapan dirumah menjadikan jajanan sebagai benda yang pertama kali masuk
dalam tubuhnya, hal ini pun kurang baik dalam pencernaan anak. Lagi pula
jajanan yang di jual di kantin sekolah tidak memenuhi standar gizi yang cukup
dan hanya memiliki kadar karbohidrat yang tinggi saja. Di bawah ini disajikan
jenis makanan jajanan dan kandungan gizinya.
Kandungan Gizi Berbagai Jenis Jajanan

Protein Energi Berat


No Ukuran Jajanan
(g) (kalori) (g)

1. 1,7 100 40 1 buah Bakwan

2. 10,3 100 250 1 porsi Bakso

3. 0.9 80 16 1 bungkus Chiki

4. 2,0 472 16 1 bungkus Coklat

5. 0,0 152 25 1 bungkus Es mambo

6. 6,7 203 150 1 porsi Gado-gado

7. 0,6 107 50 4 buah Klepon

8. 0,4 109 50 1 buah Misro

9. 1,4 132 60 1 buah Pisang goreng

10. 0,0 100 2 1 buah Permen

11. 2,1 134 40 1 buah Risoles

12. 4,4 95 170 1 porsi Siomai

Faktor yang mempengaruhi anak mengkonsumsi jajanan yang tidak sehat


Para orang tua cenderung kurang dalam mengawasi perilaku anak-anaknya
yang senang mengkonsumsi jajan di sekolah.
Bagi para produsen atau penjual makanan hanya memikirkan keuntungan
yang didapatkan dari pada efek buruk yang di akibatkan oleh jajanan yang
diproduksinya apabila mengunakan campuran zat-zat berbahaya dalam
proses produksi. Bagi penjual yang terpenting jajanan yang mereka jual
laku.
Anak-anak dalam hal ini sebagai konsumen utama tidak mengetahui bahaya
mengkonsumsi jajanan tersebut dan cenderung mereka hanya ingin membeli
karena jajanan tersebut dikemas dengan menarik dan berwarna mencolok.
Pihak sekolah juga seakan membiarkan siswa-siswinya membeli jajanan
diluar area sekolah, yang seharusnya dilakukan adalah melarang mereka
demi kesehatan siswa-siswinya.

Faktor Anak Suka Jajan Diluar


Kebiasaan anak jajan di luar rumah mungkin saja, karena apa yang disajikan
di rumah tidak menarik baginya, dan apa yang anak ingin makan di rumah
tidak di sediakan oleh orang tuanya.
Kebiasaan mengemil. Bila di rumah sering kali mengemil dan makanan yang
dia suka tidak ada, maka anak akan pergi ke warung untuk mencari makanan
pengganti untuk cemilannya. In terjadi karena orang tua membiasakan anak
mengemil, ataupun kurangnya perhatian orang tua terhadap makanan anak di
rumah.
Orang tua yang royal belanja. Anak meniru sifat orangtua yang suka
berbelanja makanan. Ditambah bila orangtua jarang memasak dirumah untuk
anak akan memberikan cukup alasan bagi anak untuk mencari jajanan diluar.
Cukup uang untuk jajan. Orang tuanya terbiasa memberikan uang yang cukup
banyak pada anak dan gampang menuruti keinginan anaknya untuk jajan.
Rang tua sangat memanjakan anaknya, ketika anak meminta uang jajan pasti
orang tua memberikan uang jajan yang lebih.
Dari uraian diatas,dapat diketahui bahwa sebaiknya anak-anak sekolah
harus berhati-hati dalam memilih makanan di sekolah.Pastikan itu terjaga
kebersihannya dan mengandung gizi yang cukup.Karena penjual jajanan
keliling tidak hanya di desa tetapi di kota juga ada,maka Ibu-ibu harus
membekali anaknya dengan makanan dari rumah yang pastinya kualitas dan
kandungan gizinya cukup buat anak.Ibu-ibu sebaiknya juga member arahan
atas apa yang akan dimakan anak di sekolah.
BAB III

HASIL KEGIATAN

A. Identifikasi Masalah Kesehatan Di Lokasi

1. Penyuluhan di SDN 1 PAOKMOTONG

Berikut identifikasi masalah yang ditemukan :

Kebersihan Lingkungan
Jajanan Sehat
Kebersihan wc
Kebersihan pesonal

B. Prioritas Masalah Kesehatan

Tabel Delbecq

No Masalah Besarnya Kemudahan Kegawatan Total Prioritas


Masalah
1 Kebersihan 7 6 7 20 II
Lingkungan

2 Jajanan Sehat 8 7 7 22 I

3 Kebersihan wc 5 5 5 15 IV

4 Kebersihan 8 6 5 19 III
pesonal

Berdasarkan prioritas masalah yang di dapat yaitu tentang jajanan


sehat yang dimana siswa-siswi sangat memerlukan pengetahuan tentang
materi tersebut.
C. Tujuan kegiatan PKM

1. Penyuluhan di sekolah

a. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1 jam dan 45 menit


siswa dan siswi mampu mengerti dan memahami tentang jajanan yang dapat
dikonsumsi dan tidak membahayakan bagi kesehatan.

b. Tujuan Khusus
Setelah melakukan penyuluhan kesehatan siswa dan siswi mampu mengetahui
tentang:
a) Ciri-ciri jajanan sehat
b) Contoh jajanan tidak sehat
c) Penyakit akibat jajan sembarangan
d) Tips memilih jajanan sehat

D.Sasaran
1. Langsung dan Tidak Langsung.

Siswa-siswi SDN 1 PAOKMOTONG kelas 6

2. Jumlah Peserta

Penyuluhan di SDN 1 PAOKMOTONG

Untuk penyuluhan di SDN 1 PAOKMOTONG, Siswa-siswi yang


hadir saat penyuluhan yaitu 30 siswa-siswi kelas 6
E. Waktu Pelaksanaan.

Penyuluhan di SDN 1 PAOKMOTONG

Hari : Rabu

Tanggal : 21 Januari 2015

Pukul : 09.15 11.00 WITA

F. Tempat/Lokasi

Penyuluhan SDN 1 PAOK MOTONG di ruang kelas 6

G. Metode PKM

Pada penyuluhan yang telah dilaksanakan menggunakan metode


Ceramah. Sebelum ceramah peserta dibagikan pretes. Setelah ceramah
berlangsung peserta diberi waktu untuk sesi tanya jawab dan di lanjutkan
dengan pembagian postes. Soal pretes dan postes sama dalam bentuk
essay.

H. Media PKM

Penyuluhan yang dilakukan menggunakan Soft copy materi yaitu


menggunakan power point yang berisi materi yang akan di sampaikan.
Pada SDN 1 PAOKMOTONG materi yang disampaikan yaitu tentang
jajanan sehat.

I. Bentuk Evaluasi

Bentuk Evaluasi dari tempat penyuluhan yang dilakukan dengan


cara memberikan berbagai pertanyaan (Postes) seputar materi yang telah di
berikan ,apakah siswa-siswi SDN 1 PAOKMOTONG paham dan mengerti
dengan materi yang disampaikan. Dan setelah dilakukan postes maka kita
dapat menilai atau melakukan evaluasi dari proses penyuluhan yang telah
kita lakukan. Bentuk evaluasinya yaitu tiap-tiap siswa memiliki tingkat
pemahaman yang berbeda yang dapat disebabkan oleh tingkat konsentrasi.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Hasil Evaluasi

Bentuk hasil evaluasi yang di dapat SDN 1 PAOKMOTONG yaitu


siswa-siswi cukup mengerti dengan penjelasan yang telah disampaikan.
Dilihat dari hasil postes yang telah dibagikan baik laki-laki maupun
perempuan mampu menjawab pertanyaan yang telah diberikan dengan
cukup baik jika dibandingkan dengan pada saat menjawab soal pretes.
Proses evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa paham siswa-
siswi dengan materi yang telah disampaikan dan tidak hanya
mendengarkan saja tetapi bisa menghindari hal-hal negatif yang membawa
mereka ke hal yang merugikan diri sendiri.

B. Faktor Pendukung dan Penghambat

1. Di SDN 1 PAOKMOTONG

Faktor Pendukung
a. Dukungan dari pihak sekolah (Akademik)
b. Semangat dari siswa-siswi dan guru
c. Sarana dan prasarana yang mendukung dari sekolah
d. Kerjasama antara kedua belah pihak
Faktor Penghambat
a. Waktu yang terlalu singkat untuk penyuluhan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari proses penyuluhan pada lokasi ini, yaitu:

Penyuluhan di SDN 1 PAOKMOTONG dengan tema jajanan sehat


berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan dan penyuluhan ini
berlngsung atas kerjasama antara pihak sekolah dan mahasiswa yang
melakukan penyuluhan. Adanya feedback antara siswa-siswi dengan yang
menyampaikan materi menjadikan suasana penyuluhan semakin
bersemangat. Penyuluhan yang dilakukan atas dasar ingin berbagi
informasi tentang ilmu jajanan sehat dan agar siswa-siswi dapat mengenal
berbagai macam, ciri, comtoh jajanan sehat dan akibat yang ditimbulkan
apabila jajan sembarangan

B.SARAN
1. Saran untuk SDN 1 PAOKMOTONG
a. Agar siswa-siswi mengerti dan paham tentang materi yang telah
disampaikan
b. Agar siswa-siswi bisa mengetahui tentang dampak jajan sembarangan.
DAFTAR PUSTAKA

Machfoedz, Ircfam dan Eko Suryani. 2003.Pendidikan Kesehatan

Masyarakat. Yogyakarta : Penerbit Fitramaya.

Notoatmodjo, Soekijo, Dr, Prof. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Jakarta : PT Rineka Cipta.

Machfoedz, Ircham, Drg, M. S. 2005. Pendidikan Kesehatan Bagian dari

Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Fitramaya.


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Jajanan Sehat

Sub Pokok Bahasan : Jajanan Sehat

Sasaran : Anak SD kelas 6

Hari/Tanggal : Rabu, 21 Januari 2015

Waktu : Pukul 09.15 11.00 WITA

Tempat : SDN 1 PAOKMOTONG

Penyaji : Violeta Mardlatillah R.N.I

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x105 menit, peserta
dapat mengetahui tentang jajanan sehat.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan penyuluhan kesehatan, siswa siswi
dapat memahami Pengertian jajanan sehat, Manfaat Jajanan
sehat, Cara Memilih jajanan dan Dampak dari Jajanan tidak
Sehat.
B. GARIS BESAR MATERI

Pengertian : jajanan yang bergizi dan tidak mengandung zat-zat


berbahaya
Manfaat : sehat, terhindar dari penyakit

Cara Memilih :

Bersih
Jauh dari tempat sampah, got, debu dan asap kendaraan
bermotor
Tertutup
Tidak bekas dipegang-pegang orang
Tidak terlalu manis dan berwarna mencolok
Masih segar
Tidak digoreng dengan minyak goreng yang sudah keruh
Tidak mengandung zat pemanis, zat pengawet, zat penyedap,
dan zat pewarna buatan
Bau tidak apek atau tengik
Tidak dibungkus dengan kertas bekas atau Koran
Dikemas dengan plastik atau kemasan lain yang bersih dan
aman
Lihat tanggal kadaluwarsa

Jajanan Sehat : susu, roti, biskuit, buah-buahan

Jajanan Tidak Sehat:

Es mambo berwarna mencolok dan terlalu manis pemanis


buatan dan pewarna pakaian
Permen @ pemanis buatan dan pewarna pakaian
Bakso @bahan pengenyal
Chiki/ makanan ringan @ menggunakan MSG sebagai
penambah rasa, zat pewarna dan pemanis buatan
Gorengan @ pakai minyak goreng bekas dipakai berkali-kali
sehingga minyak sudah berwarna sangat keruh
Cakwe, cilok dan bakso goreng @pakai saus/ sambal berwarna
merah cerah dan terbuat dari bahan-bahan yang telah busuk
Kue berwarna mencolok @ pewarna pakaian
Es sirup/ minuman berwarna mencolok @ tidak higienis,
memakai air mentah, dan terdapat zat pewarna pakaian

Dampak :

Pemanis buatan: sakarin @ kanker kandung kemih


Pewarna tekstil: Rhodamine B @ pertumbuhan lambat, gelisah
Bahan pengenyal (boraks) @ demam, kerusakan ginjal, diare,
mual, muntah, pingsan, kematian
Penambah rasa: Mono Sodium Glutamat (MSG) @ pusing,
selera makan terganggu, mual, kematian
Bahan pengawet: formalin @ sakit perut, kejang-kejang,
muntah, kencing darah, tidak bisa kencing, muntah darah,
hingga akhirnya menyebabkan kematian.
Timah @ pikiran kacau, pingsan, lemah, tidak ingin bermain,
sulit bicara, mual, muntah
Makanan tidak bergizi @ Gangguan berfikir Makanan
mengandung mikroba, basi atau beracun sakit perut, diare
PELAKSANAAN KEGIATAN

No TAHAP KEGIATAN KEGIATAN PESERTA WAKTU


1 Tahap Pre Interaksi

Membuat kontak dengan Peserta menyepakati 20 Menit


peserta penyuluhan dengan tema waktu
dan tempat yang telah
Menyiapkan tempat alat dan ditentukan
materi
2 Tahap Orientasi

Salam Terapeutik Membalas salam 20 Menit


Memperhatikan
Evaluasi dan Validasi Mendengarkan
Memberikan respon
3 Tahap Kerja

Penyampaian materi Mendengarkan 45 Menit


Menyampaikan jawaban
Memberikan kesempatan Menjawab salam
untuk tanya jawab
4 Tahap Terminasi
20 Menit
Menyimpulkan kegiatan Memperhatikan
Memberikan respon
Evaluasi Menjawab salam

Salam
A. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

B. MEDIA
1. Laptop
2. Poster
3. Proyektor

C. SETTING TEMPAT
1. Peserta duduk di bangku masing-masing siswa
2. Penyaji berdiri di depan peserta

D. DAFTAR PUSTAKA
Hartanto, Hanafi. Reproduksi, Kontrasepsi Dan Keluarga Berencana. CV.
Muliasari, Bandung, 2003.
Notodiharjo, Riono,. Reproduksi, Kontrasepsi, Dan Keluarga Berencana,
Kanisius, Yogyakarta, 2002.
BKKBN, Pedoman Keluarga Berencana, Jakarta, 2000.

E. EVALUASI
Evaluasi dilakukan secara tertulis dengan cara memberikan postes
kepada siswa-siswi tentang materi yang disampaikan .
LAMPIRAN

Penyuluhan Di sdn 1 paokmotong

Anda mungkin juga menyukai