Laporan Field Study Dana Desa Fix
Laporan Field Study Dana Desa Fix
Laporan Field Study Dana Desa Fix
Dosen Pengampu:
Nur Laila Yuliani, S.E., M.Sc.
Disusun Oleh:
Kelompok
Dana desa yang didapatkan oleh Desa Salamkanci untuk tahun 2016
sebesar Rp 616.717.000. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan desa dan
pemberdayaan masyarakat desa. Hal ini sesuai dengan tujuan dari ADD itu sendiri
yaitu peningkatan perencanaan dan penganggaran pembangunan di tingkat desa
dan pemberdayaan masyarakat serta peningkatan infrastruktur pedesaan. Dalam
mencaikan ADD ini, harus melalui proses yaitu membuat surat permohonan
pencairan dana desa yang berisikan dana yang akan dicairkan dan lampiran yang
berupa rincian dari dana yang akan dicairkan tersebut. dibuat oleh bendahara desa.
Langkah selanjutnya adalah bendhara desa menyerahkan surat tersebut kepada
kepala desa untuk ditinjau ulang. Apabila surat tersebut sudah disahkan oleh
kepala desa, maka bendahara desa dapat mencaikan dana tersebut ke bank yang
telah ditunjuk yaitu PD BPR Bank Bapas 69 Cabang Bandongan dengan
melampirkan surat permohonan pencairan dana desa.
Penerimaan ADD ini tidak bisa langsung dicairkan semua, maka kepala
desa Salamkanci melalui bendahara desa dalam mencairkan dana desanya
melalui dua tahap yaitu pada tahap I bendahara desa mencairkan dana desanya
sebesar Rp 370.030.200 (60% dari penerimaan ADD) dan pada tahap II sebesar
Rp 246.686.200 (40 % dari penerimaan ADD). Pencairan dana desa dengan dua
tahap telah sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.07/2016
pasal 14 tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan
dan Evaluasi Dana Desa yang menyatakan bahwa penyaluran dana dapat
dilakukan dengan cara bertahap dengan mekanisme untuk tahap I sebesar 60 %
dari dana ADD yang diterima dan untuk tahap 40 % dari dana ADD yang
diterima.
Pengambilan Dana Desa pada tahap I tidak diambil seluruhnya namun
dicairkan secara bertahap dengan rincian tahap I sebesar Rp 23.460.000. Dana
tersebut digunakan untuk mengganti biaya kegiatan musrenbandgdes I , biaya
kegiatan bank sampah, biaya operasional posyandu(semester I), membayar
kegiata musrenbangdes II . Pada tahap II sebesar Rp 94.100.000 digunakan untuk
membayar kegiatan Guru Gaji, membayar kegiatan sosial(santunan
cacat),membayar operasioanl LPMD, mengganti kegiatan pembangunan gedung
serba desa. Sementara pada tahap III yaitu sebesar RP 191.210.000 digunakan
untuk membayar kegiatan pembangunan talud dan mudan, kegiatan pembangunan
saluran irigasi Dusun Salam II, kegiatan betonisasi jalan salam I;jalan dusun
Semen; jalan dusun Semali; jalan dusun Bolong, kegiatan talud jalan ingkar
Dusun Kanci II, kegiatan saluran irigasi Kanci I, kegiatan operasional kader desa,
mengganti kegaiatan operasional kegiatan PKK. Pada tahap IV dana yang
dicairkan yaitu sebesar Rp 61.360.200 digunakan membayar kegiatan
pembangunan gedung serba guna, membayar kegiatan pelatihan service HP,
membayar kegiatan Tata Boga PKK, membayar kegiatan peningkatan kapasitas
perangkat dan Lembaga desa serta membayar kegiatan Linmas.
Sementara pada tahap II yaitu Rp 246.686.200 dicairkan sebanyak dua kali
dengan rincian untuk pencairan pertama sebesar Rp 170.671.800 yang digunakan
untuk pembayaran pembangunan gedung serta pembayaran kegiatan bantuan
semen untuk 9 dusun. Kemudian untuk pencairan dana kedua yaitu sebesar Rp
76.160.000 digunakan untuk keperluan seperti mengganti biaya OP PKK Desa,
biaya operasioanal Posyandu, biaya kegiatan kegiatan Gapoktan, biaya kegiatan
kader KB, biaya kegiatan rapat-rapat desa serta membayar pengembangan
pendidikan PAUD dan kegiatan pembuatan tiang penerang jalan dusun Derepan.
Laporan pertanggungjawaban Dana Desa di desa Salamkanci berupa
laporan keuangan yang berbentuk Buku Kas Umum. Tujuan laporan keuangan
dengan bentuk ini adalah agar mudah dimengerti oleh masyarakat khususnya
masyarakat yang awam dengan laporan keuangan.Namun jika mengacu pada
PSAP Nomor 01 paragraf 14 yang menjelaskan bahwa laporan keuangan terdiri
laporan pelaksananaan anggaran (laporan realisasi anggaran dan laporan
perubahan saldo anggaran lebih) serta laporan finansial (neraca,Laporan
Operasional, Laporan Arus Kas,Laporan Perubahan Ekuitas, Catatan atas Laporan
Keuangan) tidak sesuai. Hal ini dikarenakan keterbatasan sumber daya manusia di
Desa Salamkanci sehingga pembuatan laporan keuangannya hanya berbentuk
Buku Kas Umum (BKU) saja.
Pelaporan pertanggungjawaban yang berupa laporan keuangan dalam
bentuk buku kas umum di desa Salamkanci masih mengacu pada peraturan lama
yaitu Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2014 dimana pelaporan
pertanggungjawaban dilakukan secara dua kali yaitu untuk tahap I dilaporkan 30
Juni 2016 dan tahap II pada 30 Oktober 2016.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Pengunaan dana desa di desa Salamkanci telah digunakan secara baik dan
transaparan mulai dari pencairan dana hingga pelaporan pertanggungjawabannya.
Namun yang menjadi perhatian adalah dalam format pelaporan
pertanggungjawabannya yang masih sederhana. Hal ini dikarenakan keterbatasan
sumber daya manusia yang ada di desa Salamkanci.
Saran untuk kedepannya adalah perlu adanya pendampingan yang bisa
dilakukan oleh pemerintah pusat melalui pemerintah daerah terkait dengan
penggunaan dana desa terutama pada pembuatan laporan pertanggungjawaban
yang berupa laporan keuangan dengan memberikan pelatihan kepada para
aparatur desa terkait dengan pembuatan laporan tersebut sehingga pembuatan
laporan tersebut agar lebih baik.
Daftar Pustaka
Huda, Arifudin Miftakhul. Raymond Firman Siahaan dan Rochmat Basuki. 2016.
(https://www.scribd./document/328075488/Makalah-Dana-Desa-Ok, diakses 11
Juni 2017).
(2016).
1203-1212.
(online).(https://www.academia.edu/6899353/Akuntansi_dan_Akuntabilitas_Pem