Bahan Ajar Kopling
Bahan Ajar Kopling
Bahan Ajar Kopling
BAB
1
PRINSIP KERJA
KOPLING
Tujuan Pembelajaran
A. Pengertian Kopling
Kopling dan komponen pengoperasiannya yang akan dibahas dalam modul ini
adalah yang dipergunakan pada kendaraan bermotor khususnya untuk kendaraan ringan,
yaitu sepeda motor, sedan dan mobil penumpang. Kopling dan komponen
pengoperasiannya merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan,
yaitu sistem yang berfungsi memindahkan tenaga dari sumber tenaga (mesin) ke roda ken-
daraan (pemakai/penggunaan tenaga). Industri logam di Indonesia saat ini sangat maju
pesat. Industri logam tersebut membutuhkan bahan logam yang berkualitas dan lebih
efisien dari segi biaya, terutama dalam mempertahankan ketahanan logam terhadap
korosi. Setiap tahun, korosi yang terjadi diberbagai lingkungan menyebabkan kerusakan
yang menimbulkan kerugian cukup besar.
Kopling (clutch) ditempatkan di antara mesin dan transmisi, fungsinya untuk
melepaskan dan memutuskan tenaga dari mesin ke transmisi melalui mekanisme
penggerak. Kopling memungkinkan penerusan tenaga mesin ke transmisi dapat
berlangsung dengan lembut dan perlahan-lahan, agar gerak awal kendaraan dapat
berlangsung dengan lembut dan begitu juga saat perpindahan roda-roda gigi transmisi.
Berdasarkan skema rangkaian tersebut, kini terlihat fungsi utama kopling adalah
memutus dan menghubungkan jalur tenaga dari mesin ke roda kendaraan. Proses
perpindahan tenaga, poros engkol (crank shaft) memutar drive disc dalam kopling. Selama
piringan/disc yang lain (driven disc) tidak berhubungan dengan drive disc, maka tidak ada
tenaga/torsi/ gerak yang ditransfer dari mesin ke pemindah daya. Atau kopling dalam
kondisi bebas.
Pada saat drive disc dan driven disc bersinggungan, maka drive disc akan
memutar driven disc yang berhubungan dengan poros input transmisi. Sebagai hasilnya,
torsi/gaya putar dari mesin ditransfer melalui kopling ke komponen pemindah daya yang
lainnya hingga ke roda penggerak.
C. Komponen-komponen Kopling
Lapisan plat kopling disebut dengan kanvas kopling terbuat dari paduan bahan asbes
dan logam. Paduan ini dibuat dengan tujuan agar plat kopling dapat memenuhi
persyaratan, yaitu :
3.1 Menerapkan Cara Perawatan Kopling
5
1) Tahan terhadap panas. Panas dalam hal ini terjadi karena terjadi gesekan yang
memang direncanakan saat kopling akan dihubungkan.
2) Dapat menyerap panas dan membersihkan diri. Gesekan akan menyebabkan
panas dan kotoran debu bahan yang aus. Kanvas kopling dilengkapi dengan alur
yang berfungsi untuk ventilasi dan menampung dan membuang debu yang
terjadi.
3) Tahan terhadap gesekan. Kanvas kopling direncana-kan untuk bergesekan, maka
perlu dibuat tahan terhadap keausan akibat gesekan.
4) Dapat mencengkeram dengan baik.
Plat kopling dilengkapi dengan alat penahan kejutan baik dalam bentuk pegas ataupun
karet. Alat ini dipasang secara radial, hingga disebut dengan pegas radial.
(2) Pressure plate (plat penekan) dan rumahnya, unit ini yang berfungsi untuk
menekan/menjepit kampas kopling hingga terjadi perpindahan tenaga dari mesin ke
poros transmisi.
Untuk kemampuan menjepitnya, plat tekan didukung oleh pegas kopling. Pegas
kopling paling tidak ada dua macam, yaitu dalam bentuk pegas coil dan diafragma
atau orang umum menyebutnya sebagai matahari. Pegas diafragma memberikan
tekanan lebih merata dibandingkan pegas coil.
kopling.
D. Macam-macam Kopling
Menurut prinsip kerjanya, kopling dibedakan menjadi :
1) Kopling Gigi
Kopling jenis dog banyak dipergunakan pada mekanisme hubungan roda gigi
transmisi. Untuk menyambungkan antara poros sumber tenaga dengan poros yang
digerakan biasanya kopling ini mengalami kesulitan bila tidak dilengkapi dengan
komponen yang disebut dengan synchronmesh. Synchronmesh pada dasarnya
adalah salah satu bentuk kopling gesek dengan bentuk konis. Kopling konis ini
akan menyamakan gerak kedua gigi yang akan dihubungkan, sehingga kopling
dog akan mudah disambungkan.
2) Kopling Gesek
Kopling gesek ( Friction Clutch) adalah proses pemindah tenaga melalui gesekan
antara bagian penggerak dengan yang akan digerakan. Konsep kopling ini banyak
dipergunakan pada system pemindah tenaga kendaraan, khususnya pada
kendaraan ringan, sepeda motor, sedan dan mobil penumpang lainnya.
3) Kopling Hidrolis
Kopling hidrolis banyak dipergunakan pada kendaraan dengan transmisi otomatis.
Proses kerjanya memanfaatkan tekanan hidrolis, dan pemindah dari satu kopling
kekopling yang lainnya, dilakukan dengan mengatur aliran hidrolisnya.
Berikut ini akan dibahas konsep kerja kopling gesek yang banyak digunakan pada
kendaraan saat ini.
RANGKUMAN
1) Kopling dan komponen pengoperasiannya merupakan bagian dari sistem
pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi untuk
memutus dan menghubungkan tenaga dari sumber tenaga (mesin) ke roda
kendaraan (pemakai/penggunaan tenaga).
2) Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari unit kopling, transmisi,
differensial, poros dan roda kendaraan. Sementara posisi unit kopling dan
komponennya (Clutch Assembly), terletak pada ujung paling depan dari sistem
pemindah tenaga pada kendaraan.
3) Rangkaian pemindahan tenaga berawal dari sumber tenaga (Engine) kesistem
pemindah tenaga, yaitu masuk ke unit kopling (Clutch) diteruskan ketransmisi
(Gear Box) ke propeller shaft dan keroda melalui defrensial (Final Drive).
4) Komponen utama dari kopling mulai dari roda gila (flywheel) adalah sebagai
berikut :
a) Clutch disc (juga dikenal sebagai piringan kopling, pelat kopling atau
friction disc/piringan gesek). Plat kopling bagian tengahnya berhubungan
slip dengan poros transmisi. Sementara ujung luarnya dilapisi kampas
kopling yang pemasangannya dikeling.
b) Pressure plate (plat penekan) dan rumahnya, unit ini yang berfungsi untuk
menekan/menjepit kampas kopling hingga terjadi perpindahan tenaga dari
mesin keporos transmisi.
c) Pressure plate lever, berfungsi untuk mengungkit pressure plate dalam
upaya membebaskan/menghubungkan kampas kopling.
d) Release bearing, unit ini berfungsi untuk memberikan tekanan yang
bersamaan pada pressure plate lever dan menghindarkan terjadinya gesekan
antara pengungkit dengan pressure plate lever
e) Release fork berfungsi untuk menyalurkan tenaga pembebas kopling
5) Terdapat dua macam kopling gesek yaitu kopling plat tunggal dan kopling plat
ganda. Kopling gesek plat tunggal banyak dipergunakan pada kendaraan roda
empat. Sedangkan kopling gesek plat ganda banyak dipergunakan pada sepeda
motor. Ukuran kopling sangat ditentukan oleh besarnya tenaga mesin yang
akan disalurkan melalui kopling.
TES FORMATIF
1) Apakah fungsi kopling pada kendaraan bermotor?
2) Sebutkan komponen utama kopling gesek, dan jelaskan fungsi masing-masing
komponen tersebut!
3) Apakah fungsi pegas radial dan pegas aksial pada plat kopling tunggal?
4) Pegas kopling plat tunggal ada dua macam yaitu pegas diafragma dan coil.
Jelaskan perbedaan karakteristiknya, dan manakah yang lebih
menguntungkan?
5) Jelaskan cara kerja kopling gesek dengan plat tunggal !
Perhatian:
Sebelum melanjutkan pada kegiatan selanjutnya, cocokanlah jawaban Anda kunci
jawaban.
KUNCI JAWABAN
1) Fungsi kopling pada kendaraan bermotor adalah memutus dan
menghubungkan penyaluran tenaga mesin keroda penggerak.
2) Plat kopling berfungsi untuk memungkinkan perpindahan tenaga melalui
gesekan.
Plat tekan untuk menjepit plat kopling yang didukung oleh pegas kopling.
Bantalan tekan untukmemberikan landasan pengungkit saat menekan pegas
kopling dalam proses pembebasan hubungan.
3) Kedua pegas berada pada plat kopling, pegas radial untuk menahan kejutan
saat kopling terhubung, sedangkan pegas aksial untuk memungkinkan
hubungan yang halus saat plat kopling mulai terjepit oleh plat tekan.
4) Pegas diafragma lebih menguntungkan, yaitu tenaga untuk menekannya lebih
ringan khususnya saat pedal ditekan penuh. Saat kanvas plat kopling menipis
karena aus, pegas diafragma memberikan tekanan yang lebih tinggi
dibandingkan pegas coil.
5) Pada saat batang pembebas tidak ada tekanan, maka plat tekan
menekan/menjepit plat kopling dan plat gesek secara bersama, sehingga terjadi
aliran tenaga dari mesin ke roda gigi primer, ke plat gesek, pindah ke plat
kopling, dan keroda gigi yang berhubungan dengan transmisi.
Pada saat batang pembebas mendapat gaya dari mekanisme operasonal
kopling, akan mendorong plat tekan kearah kiri, melawan tegangan pegas
kopling. Maka terjadi kelonggaran jepitan terhadap plat kopling dan plat gesek,
sehingga keduanya tidak berhubungan lagi. Posisi ini berarti tenaga dari mesin
tidak tersalurkan ke sistem pemindah tenaga.
DAFTAR PUSTAKA
Training Center Departmen, Step II. Gasoline Engine Jakarta : PT. Krama Yudha Tiga
Berlian Motor. 1997.
Toyota Astra Motor (t.th). Materi Pelajaran Chasis Group Step 1, Jakarta , Toyota
Astra Motor
TEAM (1995), New Step 1 Training Manual, Jakarta, Toyota Astra Motor
Anonim, Toyota, Teknik-teknik Servis Dasar. Jakatra : PT. Toyota Astra Motor, 1983
Toyota Service Training , Buku Praktek Untuk STM Otomotif ; PT. Toyota Astra Motor
Nasional Service Division Training Center, Jakarta,
GLOSARI