Pengecatan Kapal
Pengecatan Kapal
Pengecatan Kapal
Kapal sebagai alat transportasi air sangat rentan terhadap kerusakan yang diakibatkan
oleh air laut itu sendiri (korosi dan lapuk) maupun tumbuhan atau binatang laut yang menempel
pada badan kapal yang tercelup air. Pengecatan badan kapal berguna untuk melindungi kulit
kapal dari proses pengkaratan dan juga binatang laut karena hampir semua material penyusun
kapal adalah logam (pelat baja). Sebelum melakukan pengerjaan pengecatan terlebih dahulu
material yang akan dicat harus bersih dari kotoran-kotoran minyak maupun sisa-sisa cat dan
debu. Karena apabilan dilakukan sandblasting membutuhkan biaya cukup mahal apalagi
pengecatan harus dilakukan seperti bangunan baru, maka proses pembersihan dari kotoran
tersebut harus benar-benar bersih.
Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang baik dan berkualitas maka pihak yang terkait
dalam pengecatan perlu mengetahui dasar-dasar pengecatan baik teknis aplikasi maupun
pengawasan sehingga perlakuan dan penanganan dapat dilakukan sedemikian rupa untuk
memenuhi spesifikasi baik oleh aplikator pemilik inspektor atau konsultan sehingga selama
porses pengecatan diharapkan dapat sehingga selama proses pengecatan diharapkan dapat
meningkatkan hasil kerja dan kualitas secara efisien.
Untuk badan kapal bagian bawah (keel) sampai dengan bottom digunakan cat anti
corrosion (AC). Cat AC berguna untuk melindungi badan kapal dari pengkaratan.
Selanjutnya dilakukan pengecatan dengan cat anti fouling (AF) untuk mencegah
menempelnya hewan dan tumbuhan laut.
Beberapa metode dan proses persiapan sebelum pengecatan yang perlu diketahui:
1) Pre Inspection
Pre inspection merupakan pengecatan awal terhadap permukaan material yang akan dicat
dengan tujuan agar diperoleh perekatab secara maksimal untuk proses pengecatan
(painting)
2) Surface Preparation
Pekerjaan utama yang dilakukan pada tahap ini ada blasting, dengan kegunaan utama
menghilangkan kontaminasi atau pencemaran dari dasar penghapus rekat erat, penahan
kimia, kotoran dan lain-lain serta berguna untuk menyiapkan permukaan dengan jalan
menaikkan tingkat kekasaran sehingga pengecatan menjadi efektif
3) Paint Preparation
Paint preparation merupakan tahapan persiapan sebelum melakukan pengecatan,
menyiapkan peralatan painting dan painter, proses mixing yaitu pencampuran cat
4) Paint Application
Setelah proses pengecatan harus dilakukan pemeriksaan terhadap hasil pengecatan
Setelah semua persiapan dilakukan, selanjutnya dilakukan proses pengecatan kapal. Pada
saat pengecatan badan kapal, terutama bagian lambung yang selalu menyentuh air laut, perlu
diperhatikan urutan pelapisan cat, mengingat tiap-tiap lapisan cat menggunakan jenis cat yang
berbeda. Berikut urutan pengecatan cat adalah:
1) Lapisan Pertama
Pada lapisan pertama, jenis cat yang dipakai adalah jenis cat dasar. Fungsi cat dasar
adalah untuk melindungi permukaan logam agar tidak berkarat atau rusak.
2) Lapisan Kedua
Pada lapisan kedua, jenis cat yang digunakan adalah cat anti corrosion (AC) yang
berfungsi sebagai penebal agar serangan yang datang dari luar (excess) dapat dicegah dan
untuk mencegah terjadinya korosi.
3) Lapisan Ketiga
Pada lapisan ketiga atau lapisan terluar, jenis cat yang digunakan adalah jenis cat anti
fouling (AF). Cat jenis ini berfungsi untuk mencegah binatang laut agar tidak menempel
pada badan kapal.
Pengecatan dengan menggunakan kuas atau roll (konvensional). Cara kerjanya dengan
mengolesi badan kapal dengan kuas atau roll. Sedangkan cara kedua adalah pengecatan dengan
menggunakan kompresor (modern). Cara kerjanya adalah dengan kompresor diberi tekanan yang
tinggi untuk menyeprotkan cat pada badan kapal (spray).
Dalam pengecatan penggunaan cat berbeda-beda dikarenakan cat itu sendiri memiliki
fungsi berbeda, antara lain:
Cat Primer (P), yaitu cat dasar, merupkan lapisan pertama berlangsung pada permukaan
pelat. Cara ini berfungsi untuk menutup pori-pori pelat dan sekaligus sebagai daya scrap
atau lekat dengan lapisan berikutnya
Cat Anti Corrosion (AC), cat ini mempunyai sifat menahan oksidasi sehingga menahan
korosi pada pelat. Biasanya digunakan pada lapisan kedua setalah cat primer
Cat Anti Fouling (AF), cat ini mempunyai sifat mengurangi daya tempel dan mematikan
binatang laut, sehingga mengurangi banyaknya binatang laut yang menempel pada waktu
berlabuh. Cat ini dipergunakan pada bagian kapal antara lunas sampai dengan garis air.
Dimana pada bagian ini selalu tercelup air dan sangat mungkin ditempel binantang laut
Cat Bottom (B/T), yaitu cat yang mempunyai daya korosif yang tinggi dan merupakan
lapisan setelah anti korosi. Cat ini dipergunakan pada daerah antara garis muat kosong
dan garis muat penuh. Dimana pada daerah ini merupakan daerah yang sangat mungkin
terjadi korosi karena selalu terjadi perubahan antara tercelup air dan terkena udara
Cat Top Side (T/S), cat in digunakan untuk cat akhir (finished paint) yang diaplikasikan di
bagian kapal diatas garis air penuh dan warnanya harus disesuaikan dengan warna kapal
Cat Deck, yaitu cat yang digunakan untuk mengecat deck atau geladak kapal. Selain
yang ada pada daerah tertentu, misalnya halt paint digunakan untuk palkah, funnel
digunakan untuk cerobong
Cat Bitominious, yaitu cat khusus untuk bagian jangkar, rantai jangkar dan chain locker
(kotak jangkar)