Askep Gbs
Askep Gbs
Askep Gbs
R
DENGAN GUILLAIN BARRE SYNDROME (GBS) DI BANGSAL ANNA
A. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
a Nama : Tn R
b Umur : 29 Tahun
c Jenis Kelamin : Laki-laki
d Pendidikan : Sarjana
e Pekerjaan : Swasta
f Agama : Islam
g Bangsa : Indonesia
h Alamat : Jalan Kampung Bata Batu licin
i Ruang Rawat : Kamar Vip 25
j Tanggal Masuk Rumah Sakit : 14 Mei 2018
k No Register : 0-26-33-xx
l Diagnosa medis : Guillain Barre Syndrome
m Dokter yang merawat : dr Z
2. Riwayat Penyakit
a Keluhan Utama
Mengeluh kedua kaki rasa lemah
Genogram
1
Keterangan :
: Laki – laki : Garis Keturunan
: Perempuan : Garis Pernikahan
: Pasien : Laki – laki sudah meninggal
: Perempuan sudah meninggal
: Tinggal satu rumah
3. Pemeriksaan fisik
a Kesadaran : Komposmentis, GCS : 4,5,6
b Tanda –tanda vital :
1) Tekanan darah : 130/90 mmHg
MAP : Sistole + 2 x diastole : 3
130 + 2 x 90 : 3 = 103,3 mmHg
2) Suhu : 36,7° c
3) Nadi : 92 x/menit
4) Pernafasan : 26 x/menit
c Pengukuran
1) Tinggi badan : 160 cm
2) Berat Badan : 54 kg
3) Berat badan ideal : 58,5 kg
(TB-100) – (10% x (TB-100))
= ( 160-100)-(10%x(160-100))
= 60 – 6
= 54 kg
2
P : Tugor kulit baik, teraba
hangat
3
9 Genitalia dan Pasien berjenis kelamin Normal
Reproduksi laki-laki dan tidak ada
gangguan system repruduksi
10 Ektremitas atas I : Kelemahan ekstrimitas Normal
dan bawah atas dan bawah tampak
odem minimal dan
terpasang infus RL pad
tangan kanan, dan skala
kekuatan otot
5555 5555
3333 3333
4. 11 Pola Gordon
a Persepsi terhadap kesehatan dan manajemen kesehatan
1) Keadaan sebelum sakit
Klien mengatakan “ tidak pernah mengalami sakit
seperti ini sebelumnya, dan bila sakit berobat ke
dokter”
4
Klien mengatakan “ Kalau malam tidur mulai dari
jam 9 malam dan bangun jam 6 pagi, tidak
mempunyai ritual menjelang tidur, tidak ada
mengkonsumsi obat tidur dan kalau bangun pagi
badan terasa segar”
d Pola nutrisi
1) Keadaan sebelum sakit
Klien mengatakan “ Kalau makan biasanya 3 kali
sehari, dengan nasi dan sayur juga lauk dan
berlemak, gorengan, satu porsi habis”
e Pola eliminasi
1) Keadaan sebelum sakit
Klien mengatakan “ Kalau buang air kecil biasanya
4-5 kali sehari, dan kalau buang air besar 1 kali
sehari”
5
Klien mengatakan “ Tidak ada masalah dalam
penglihatan, penciuman,pendengaran, perasa, dan
peraba”
6
Klien mengatakan “ Saya mempunyai istri dan
menjadi tulang punggung”
7
B. PROSEDUR DIAGNOSTIK
8
C. ANALISA DATA
DO:
Pasien tidak
mampu berdiri
sendiri
Pasien kategori II
Pasien dibantu
melakukan ROM
pasih
Pemeriksaan
Reflek patella
normal
Kekuatan otot
5555 5555
3333 3333
DO:
Wajah pasien
tampak meringis
saat kaki disentuh,
dan berpindah
posisi
P: Saat disentuh
dan berpindah
posisi
Q :Rasa di tusuk-
tusuk
S : 8 ( 0-10)
T : Saat disentuh
dan berpindah
9
posisi
TTV
BP : 130/90 mmhg
P : 92 x/menit
R : 26 x/menit
T : 36,7°c
DS : Pasien Tidak nafsu makan Faktor resiko nutrisi
mengatakan “ tidak kurang dari kebutuhan
nafsu makan, badan tbuh
rasa cape dan tidak
menghabiskan
makanan yang
disediakan rumah
sakit”.
DO :
Pasien tampak
cepat cape saat
beraktivitas
Pasien tidak
menghabiskan
bubur yang
disediakan dirumah
sakit, dari satu
mangkok hanya
seperempat
mangkok yang
dimakan.
Berat Badan : 54
kg
Tinggi badan : 160
cm
IMT : 21 (Normal)
10
Hari/ Tanggal :
Nama/ Umur : Tn R (29 thn)
Kamar : Kamar Vip 25
Hari/ Tanggal : 14 Mei2018
Diagnosa Keperawatan I : Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan neuromuskular ditandai dengan pasien
mengatakan ” kedua kaki kesemutan, bila disentuh dan berpindah posisi, rasanya seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 8 dari (0-10),
wajah tampak meringis bila disentuh atau berpindah posisi, P: Saat disentuh dan berpindah posisi, Q :Rasa di tusuk-tusuk, R :
Kaki kanan dan kiri , S : 8 ( 0-10), T : Saat disentuh dan berpindah posisi
11
mengalami penurunan Tem: 36,7°C A : Gangguan rasa
(Skala nyeri 0-4) 3. Mengajarkan teknik nyaman berhubungan
3. Klien tampak tenang relaksasi dan distraksi: dengan gangguan
4. Pasien menunjukan Berimajinasi yang neuromuskular
teknik relaksasi dan menyenangkan.
distraksi 4. Memberikan obat P:
Neuroaid 1 x 1 tab 1. Obs ttv
2. Obs KU pasien
3. Kaji skala nyeri
4. Ajarkan teknik relaksasi
5. Beri obat SOD
12
Nama/ Umur : Tn R (29 thn)
Kamar : Kamar Vip 25
Hari/ Tanggal : 14 Mei 2018
Diagnosa Keperawatan Ii : Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskular ditandai dengan Pasien
mengatakan” kedua kaki rasa lemah”. Kekuatan otot, Pasien kategori II,Pasien dibantu melakukan ROM pasif, Pemeriksaan Reflek
patella normal 5555 5555
3333 3333
Hasil yang diharapkan Intervensi Keperawatan Rasional Implementasi Evaluasi
Setelah dilakukan S : Pasien mengatakan
tangan dan kaki rasa lemah
tindakan keperawatan 1. Kaji kekuatan motorik 1. Menentukan 1. Kaji kekuatan motorik
selama 3x24 jam dengan menggunakan perkembangan/ dengan menggunakan skala O :
KU tampak sakit
diharapkan klien mampu skala 0-5. Lakukan intervensi 0-5. Lakukan pengkajian
sedang,akral hangat,
mempertahankan pengkajian secara selanjutnya secara teratur cegukan, NGT untuk
dekompresi terpasang,
mobilitas fisik tanpa ada teratur 2. Lakukan latihan gerak
infuse kalbamin terpasang.
komplikasi dengan 2. Berikan posisi yang 2. Menurunkan positif. Kesadaran CM
kriteria hasil : memberikan kelelahan,
BP : 130/90
1. Tidak ada laporan kenyamanan pada meningkatkan Pulse : 99x/menit
Resp : 23x/menit
kontraktur, dekubitus klien dan lakukan relaksasi,
Temp : 36,5°c
2. Meningkatkan perubahan posisi menurunkan resiko
A:
13
kekuatan oto dan dengan jadwal yang terjadinya iskemia/ Hambatan mobilitas
fisikberhubungan dengan
fungsi bagian yang teratur sesuai kerusakan pada kulit
kerusakan neuromuskular
sakit kebutuhan individu
P:
3. Mendemonstrasikan 3. Sokong ekstremitas 3. Mempertahankan
6. Obs ttv
teknik/perilaku yang dan persendian ekstremitas dalam 7. Obs KU pasien
8. Kaj kekuatan otot
diinginkan sesuai dengan bantal/papan posisi fisiologis,
kemampuannya kaki mencegah
kontraktur, dan
kehilangan fungsi
sendi
4. Lakukan latihan gerak 4. Menstimulasi
positif. Hindari latihan sirkulasi,
aktif selama fase akut meningkatkan tonus
otot, dan
meningkatkan
5. Berikan waktu
mobilisasi sendi
istirahat saat latihan
5. Penggunaan otot
gerak
secara berlebihan
dapat meningkatkan
14
waktu yang
diperlukan untuk
remielinisasi karena
dapat
memperpanjang
6. Anjurkan untuk
waktu penyembuhan
melatih gerak secara
6. Meningkatkan
bertahap
fungsi organ normal
dan memiliki efek
7. Berikan psikologis positif
lubrikasi/minyak 7. Mencegah
artifisial sesuai kekeringan dari
kebutuhan jaringan tubuh yang
halus
Kolaborasi
15
16
17
D. MEDIKASI
Nama obat, Indikasi Kontra indikasi Efek samping Cara kerja obat Kosiderasi perawat
frekuensi
pemberian, dosis,
cara pemberian
Pranza 2 x 1 vial, Pengobatan Bagi pasien yang Sakit kepala, Menghambat respon Setelah pemberian
injeksi intravena jangka pendek alergi terhadap konstipasi H2 yang obat perhatikan
tukak lambung pantoprazole menghambat sekresi tanda-tanda gejala
atau usus asam lambung nyeri perut, diare ,
konstipasi
Intratect 2,5 mg Intravena Hipersensitivitas Sakit kepala, Menetralisir plasma Setelah pemberian
Intravena imunodefisiensi berat terhadap palpitas, mual dan darah yang tengah obat perhatikan Sakit
primer dan atau preparat demam ringan merusak saraf kepala, palpitas, mual
sekunder, immunoglobulin. dan demam ringan
purpurapura
trombositopenia
idiopati, sindrom
kawasaki.
Merotic 1 x 1 via Pnemonia, ISK, Hipersensitivitas Ruam kulit, Menekan atau Setelah pemberian
Injeksi intravena infeksi intra meropenem urtikaria, eritema, mengehentikan obat perhatikan Ruam
abdomen, infeksi steven jonson, proses biokimia kulit, urtikaria,
ginekologi, terapi nyeri abdomen, eritema, steven
18
emperik pada mual, muntah, didalam organism. jonson, nyeri
infeksi diare, abdomen, mual,
neutropenia. trombositopenia. muntah, diare,
trombositopenia.
19
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari 1
NO DIAGNOSA Hari/Tanggal SOAP
1. Hambatan mobilitas fisik Selasa/ S : Pasien mengatakan “kaki dan tangan masih terasa
berhubungan dengan 15-5-2018 lemah
kerusakan neuromukular
ditandai dengan kelemahan
kedua kaki O : KU tampak sakit sedang,akral hangat, cegukan, NGT
untuk dekompresi terpasang, infuse kalbamin terpasang.
4444 4444 Kesadaran CM
- TD : 110/90
3333 3333 - Res : 24
- Temp : 36,7°c
- Nadi : 88
A:
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan
neuromukular ditandai dengan kelemahan kedua kaki
belum teratasi
P:
1. Obs ttv
2. Obs KU pasien
3. Kaj kekuatan otot
20
Hari 2
NO DIAGNOSA Hari/Tanggal SOAP
1. Hambatan mobilitas fisik Rabu/ S : Pasien mengatakan “kaki dan tangan masih terasa
berhubungan dengan 16-5-2018 lemah
kerusakan neuromukular
ditandai dengan kelemahan
kedua kaki O : KU tampak sakit sedang,akral hangat, cegukan, NGT
untuk dekompresi terpasang, infuse kalbamin terpasang.
4444 4444 Kesadaran CM
- TD : 110/90
3333 3333 - Res : 24
- Temp : 36,7°c
- Nadi : 88
A:
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan
neuromukular ditandai dengan kelemahan kedua kaki
belum teratasi
P:
1. Obs ttv
2. Obs KU pasien
3. Kaji kekuatan otot
21
22