Peraturan-Akademik - SMKN 1 Blitar 2017-2018
Peraturan-Akademik - SMKN 1 Blitar 2017-2018
Peraturan-Akademik - SMKN 1 Blitar 2017-2018
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
BLITAR
Jl. Kenari No. 30 Telp./Fax. (0342) 801947 e-mail : [email protected]
BLITAR 66134
TENTANG
PERATURAN AKADEMIK DAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) /
KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL (KKBM)
SMK NEGERI 1 BLITAR
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Peraturan Akademik SMK Negeri 1 Blitar merupakan ketentuan yang mengatur segala hal terkait
proses pembelajaran di SMK Negeri 1 Blitar.
2. Siswa SMK Negeri 1 Blitar adalah anggota masyarakat yang memenuhi persyaratan, terdaftar
secara resmi dan sedang mengikuti proses pendidikan di SMK Negeri 1 Blitar
3. Penilaian Harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik oleh pendidik untuk menilai
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih
4. Penilaian Tengah Semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran selama
setengah semester.
5. Penilaian Akhir Semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sekolah untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik diakhir semester.
BAB II
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Pasal 2
Struktur Kurikulum
Pelaksanaan pembelajaran di SMK Negeri 1 Blitar pada tahun pelajaran 2017/2018 menggunakan
3 struktur kurikulum :
1. Kelas X menggunakan kurikulum 2013 revisi 2017 (berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Menengah nomor : 130/D/KEP/KR/2017 tanggal : 10 Februari 2017),
2. Kelas XI menggunakan kurikulum 2013 revisi 2016 (berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Menengah nomor : 1464/D3.3/KEP/KP/2014 tanggal : 16 Juni 2014)
3. Kelas XII menggunakan kurikulum KTSP 2006
Pasal 3
Blok Pembelajaran
1. Dalam pelaksanaan pembelajaran tahun pelajaran 2017/2018 SMK Negeri 1 Blitar menggunakan
pembelajaran sistim Blok dengan sistim week release.
2. Blok pembelajaran akan ditata lebih lanjut oleh bagian kurikulum.
Pasal 4
Perangkat Pembelajaran
Dalam pelaksanaan pembelajaran setiap guru harus memenuhi ketersediaan perangkat pembelajaran
minimal berupa :
a. SKL, KI/KD dan Silabus
b. Program Tahunan dan Program Semester
c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (lengkap dengan sumber belajar dan alat evaluasi)
d. Materi dan bahan ajar
e. Daftar hadir siswa
f. Jurnal mengajar / Jurnal Penilaian Sikap
g. Daftar nilai
Pasal 5
Kehadiran Siswa
1. Kehadiran minimal siswa adalah 95% dari total jumlah minggu efektif.
2. Setiap siswa harus hadir pada seluruh kegiatan pembelajaran di kelas atau di luar kelas maupun
teori atau praktik.
3. Ketidakhadiran karena sakit dan dispensasi khusus tidak diperhitungkan dalam ketentuan point
satu.
4. Ketentuan tentang ijin karena sakit dan dispensasi kusus diatur lebih lanjut didalam tata tertib
siswa.
Pasal 6
Praktik Kerja Lapangan (PKL)
1. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) disusun bersama antara pihak sekolah dengan pihak
industri.
2. Seluruh siswa wajib mengikuti kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) minimal selama 3 bulan
sesuai ketentuan sekolah.
3. Kehadiran siswa pada saat pelaksanaan kegiatan di industri dihitung dalam prosentase kehadiran
(pasal 5 ayat 1)
4. Penilaian Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilakukan secara bersama antara pihak sekolah dan pihak
industri.
Industri menilai kinerja siswa pada saat melaksanakan kegiatan di industri menggunakan
kriteria/rubrik penilaian yang dirancang oleh pihak sekolah.
Sekolah melalui pembimbing PKL menilai laporan dan presentasi hasil kegiatan yang
disampaikan oleh siswa setelah selesai melaksanakan kegiatan.
5. Kedua Nilai digabung menjadi nilai PKL dengan komposisi 70% untuk nilai dari industri dan 30%
untuk nilai dari sekolah.
6. Nilai PKL diperhitungkan dalam proses kenaikan kelas
Pasal 7
Kegiatan Pengembangan Diri
1. Kegiatan pengembangan diri direncanakan dan dilaksanakan dibawah koordinasi bagian
kesiswaan.
2. Kegiatan Pengembangan diri yang wajib diikuti oleh kelas X adalah Kegiatan Keagamaan,
BP/BK, Kepramukaan dan Kesamaptaan.
3. Kegiatan Pengembangan diri yang wajib diikuti oleh kelas XI adalah Kegiatan Keagamaan,
BP/BK dan Kesamaptaan.
4. Kegiatan Pengembangan diri yang wajib diikuti oleh kelas XII adalah Kegiatan Keagamaan dan
BP/BK.
5. Kegiatan Keagamaan dalam poin 2, 3 dan 4 untuk siswa yang beragama Islam diaplikasikan
disekolah dalam bentuk kegiatan sholat dhuhur berjamaah sedangkan untuk siswa yang beragama
Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu kegiatan keagamaan diaplikasikan dalam bentuk
penugasan oleh masing-masing guru mata pelajaran.
6. Tingkat kehadiran siswa mengukuti kegiatan pengembangan diri minimal 95 %.
7. Siswa yang tidak mengikuti kegiatan pengembangan diri karena sakit dengan ijin orang tua dan
dilampiri surat keterangan dokter/puskesmas/poli kesehatan dan/atau melaksanakan tugas khusus
dari sekolah tidak diperhitungkan dalam kehadiran dan kepada siswa terkait diberikan tugas
khusus. Ketidak hadiran dengan alasan diluar ketentuan tersebut tetap akan dihitung dalam tingkat
kehadiran siswa.
8. Nilai pengembangan diri diperhitungkan dalam proses kenaikan kelas.
BAB III
KETENTUAN PENILAIAN
Pasal 8
Penilaian Harian
1. Penilaian Harian direncanakan dan dilaksanakan oleh masing-masing guru mata pelajaran.
2. Penilaian Harian meliputi :
a. Penilaian aspek sikap, dilakukan melalui observasi/pengamatan dan teknik penilaian lain yang
relevan.
Setiap guru mata pelajaran menyampaikan laporan hasil penilaian sikap secara tertulis kepada
wali kelas terkait sebelum rapat verifikasi nilai rapor
b. Penilaian aspek pengetahuan, dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai
dengan kompetensi yang dinilai
c. Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, jurnal, portofolio, dan/atau
teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai
3. Proses pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara berjenjang sesuai tata urutan Kompetensi
Dasar / KD dalam Silabus.
4. Kegiatan perbaikan/remidial bagi siswa yang belum tuntas pada proses Penilaian Harian dilakukan
sebelum siswa yang bersangkutan melanjutkan ke KD berikutnya
Pasal 9
Penilaian Tengah Semester
1. Penilaian Tengah Semester direncanakan dan dilaksanakan oleh masing-masing guru mata
pelajaran setelah mencapai pertengahan blok pembelajaran dengan jadwal terintegrasi dengan
jadwal pembelajaran.
2. Penilaian Tengah Semester berupa tes tertulis berbentuk soal uraian/pilihan ganda dengan
cakupan materi meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh kompetensi dasar / KD
yang telah diajarkan pada periode tersebut.
3. Hasil Penilaian Tengah Semester diinformasikan kepada peserta didik selambat-lambatnya satu
minggu setelah pelaksanaan.
4. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan perbaikan/remidial.
5. Kegiatan perbaikan/remidial bagi siswa yang belum tuntas pada proses Penilaian Tengah Semester
dilakukan sebelum kegiatan Penilaian Akhir Semester
Pasal 10
Penilaian Akhir Semester
1. Penilaian Akhir Semester direncanakan dalam Rencana Kerja Sekolah Bidang Kurikulum.
2. Penilaian Akhir Semester dilaksanakan oleh Kepanitiaan Ujian Akhir Semester yang ditetapkan
dalam Surat Keputusan Kepala Sekolah
3. Penilaian Akhir Semester berupa tes tertulis berbentuk soal pilihan ganda dengan cakupan materi
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh kompetensi dasar / KD yang telah
diajarkan pada periode tersebut.
4. Kisi - kisi, jumlah dan bobot soal ditentukan secara bersama oleh seluruh guru anggota MGMP
mata pelajaran terkait.
5. Hasil penilaian akhir semester diinformasikan kepada peserta didik selambat-lambatnya 3 (tiga)
hari setelah pelaksanaan.
6. Daftar siswa yang dinyatakan memenuhi kriteria ketuntasan Penilaian Akhir Semester dan yang
masih harus mengikuti perbaikan/remedial ditetapkan oleh masing-masing guru pengajar.
7. Kegiatan perbaikan/remedial untuk Penilaian Akhir Semester dilakukan satu kali dan dilakukan
oleh masing-masing guru pengajar.
Pasal 11
Ujian Sekolah
1. Ujian sekolah dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi akhir peserta didik pada mata
pelajaran tertentu .
2. Ujian Sekolah dilaksakana oleh Kepanitiaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah (UN – USEK)
yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala Sekolah.
3. Ujian sekolah meliputi ujian tulis dan ujian praktik pada kelompok mata pelajaran tertentu.
4. Kisi - kisi, jumlah dan bobot soal ditentukan oleh Tim Penyusun Naskah Soal Ujian Sekolah yang
ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala Sekolah.
5. Prosedur pelaksanaan Ujian Sekolah akan diatur lebih lanjut dalam Standar Prosedur Operasional
Ujian Sekolah (POS-US) yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala Sekolah.
Pasal 12
Ujian Kompetensi Kejuruan (UKK)
1. Ujian Kompetensi Keahlian yang selanjutnya disebut UKK adalah penilaian terhadap pencapaian
kualifikasi jenjang 2 (dua) atau 3 (tiga) pada KKNI yang dilaksanakan di akhir masa studi oleh
Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP-P1) atau satuan pendidikan terakreditasi bersama
DU/DI dengan memperhatikan paspor keterampilan.
2. Prosedur dan pelaksanaan Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) mengikuti ketentuan yang berlaku
yang ditetapkan oleh pemerintah.
Pasal 13
Ujian Nasional
1. Ujian Nasional merupakan kegiatan pengukuran capaian kompetensi lulusan pada mata pelajaran
tertentu secara nasional dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan
2. Prosedur dan pelaksanaan ujian sekolah tulis maupun praktik mengikuti ketentuan yang berlaku
yang ditetapkan oleh pemerintah.
Pasal 14
Perhitungan Nilai Rapor
BAB IV
KENAIKKAN KELAS DAN KELULUSAN
Pasal 15
Ketentuan Kenaikkan Kelas
Siswa dinyatakan naik dari kelas X ke kelas XI apabila :
1. Kehadiran minimum 95 % dalam satu tahun (Alpha dan ijin maksimum kumulatif 14 kali dalam
1 tahun).
2. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran yang
diikuti.
3. Nilai (deskripsi) sikap sekurang-kurangnya baik sesuai dengan kriteria yang ditetapkan satuan
pendidikan.
4. Nilai kesamaptaan dan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya baik.
5. Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai kompetensi pengetahuan
dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKBM).
Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil, nilai
akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada tahun pelajaran tersebut.
Pasal 16
Verifikasi Nilai Rapor dan Rapat Pleno
1. Nilai rapor semester ganjil ditetapkan dalam kegiatan verifikasi di tingkat departemen
2. Nilai rapor semester genap dan kenaikan kelas ditetapkan dalam kegiatan verifikasi di tingkat
departemen, verifikasi di tingkat sekolah dan rapat pleno kenaikan kelas.
3. Verifikasi di tingkat departemen dikoordinasi oleh ketua departemen dan dihadiri oleh seluruh guru
pengajar, guru BP/BK di departemen tersebut.
Pada semester genap verifikasi di tingkat departemen membahas dan menetapkan daftar siswa yang
akan diajukan dan dibahas dalam rapat verifikasi sekolah.
4. Verifikasi tingkat sekolah dikoordinasi oleh Wakasek Kurikulum dan dihadiri oleh seluruh Ketua
Departemen, seluruh guru BP/BK dan seluruh Wali Kelas.
Verifikasi tingkat sekolah membahas dan menetapkan daftar siswa yang akan dibawa dalam rapat
pleno kenaikan kelas berdasarkan catatan siswa hasil verifikasi tingkat departemen
5. Rapat pleno kenaikan kelas dikoordinasi oleh Wakasek Kurikulum, dipimpin oleh Kepala Sekolah
serta dihadiri minimal 95 % guru pengajar di SMK Negeri 1 Blitar.
Rapat pleno kenaikan kelas membahas catatan siswa hasil verifikasi ditingkat sekolah dan
menetapkan siswa yang dinyatakan dapat melanjutkan / tidak dapat melanjutkan kejenjang
berikutnya.
Pasal 17
Kelulusan
1. Kelulusan dibahas dan ditetapkan dalam rapat pleno kelulusan yang dihadiri oleh minimal 95 %
guru pengajar di SMK Negeri 1 Blitar
2. Syarat kelulusan berdasarkan Permendikbud No. 3 tahun 2017 tentang Penilaian Hasil Belajar
oleh Pemerintah dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan adalah :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik.
c. Lulus Ujian Satuan Pendidikan / Program Pendidikan
3. Ketentuan kelulusan di SMK Negeri 1 Blitar akan diatur lebih detail dalam Prosedur Operasional
Standar (POS) US/UN
BAB V
TINDAK LANJUT TERHADAP KETIDAKSESUAIAN PROSES
Pasal 18
Perbaikan dan Remedial Nilai dalam Mata Pelajaran
1. Perbaikan nilai harian untuk setiap SK/KD dilaksanakan sebelum siswa tersebut melanjutkan ke
SK/KD berikutnya.
2. Setiap guru wajib memberikan kesempatan perbaikan dan/atau remedial bagi siswa yang
membutuhkan sesuai dengan ketentuan, Apabila siswa tidak mengikuti kegiatan perbaikan
dan/atau remedial maka dilakukan prosedur sebagai berikut :
Apabila terdapat siswa memiliki nilai dibawah KKM dan tidak melaksanakan kegiatan
remedial maka guru wajib melakukan konseling kepada siswa tersebut ditingkat mata
pelajaran
Apabila setelah dilakukan konseling ditingkat mata pelajaran tetap tidak ada perubahan
sikap/perilaku dari siswa yang bersangkutan maka guru mata pelajaran melakukan koordinasi
dengan guru BP/BK terkait untuk dilakukan konseling lanjutan di tingkat BP/BK.
Apabila setelah dilakukan konseling di tingkat BP/BK tidak ada perubahan sikap/perilaku dari
siswa yang bersangkutan maka guru mata pelajaran berkoordinasi dengan guru BP/BK untuk
melakukan konseling bersama orang tua/wali murid dan apabila setelah itu tetap tidak ada
perubahan sikap/perilaku siswa maka nilai siswa yang bersangkutan akan diperhitungkan
dalam nilai rapor apa adanya.
Pasal 19
Perbaikan Nilai Pengembangan Diri
1. Perbaikan nilai pengembangan diri dilaksanakan melekat dalam proses kegiatan.
2. Apabila ada siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstra wajib/BP/BK 1 kali maka pembina
ekstra/guru BP/BK melakukan konseling dan siswa terkait membuat pernyataan “tidak akan
mengulang perbuatannya”.
3. Apabila ada siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstra wajib/BP/BK 2 kali maka pembina
ekstra berkoordinasi dengan guru BP/BK terkait untuk dilakukan kegiatan konseling bersama
orang tua/wali murid dan siswa terkait membuat pernyataan “tidak akan mengulang
perbuatannya”, dan diketahui oleh orang tua/wali.
4. Apabila ada siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstra wajib/BP/BK 3 kali maka pembina
ekstra berkoordinasi dengan guru BP/BK terkait untuk dilakukan kegiatan konseling bersama
orang tua/wali murid untuk yang ke dua dan siswa terkait membuat pernyataan “tidak akan
mengulang perbuatannya dan apabila kemudian hari ternyata siswa yang bersangkutan
mengulangi perbuatannya maka nilai ekstra wajib/BP/BK akan dituliskan Cukup/Kurang dan
akan diperhitungkan dalam proses kenaikan kelas”, surat pernyataan tersebut ditandatangani oleh
siswa yang bersangkutan dengan diketahui oleh orang tua/wali murid.
Pasal 20
Perbaikan Nilai Praktek Kerja Lapangan (PKL)
1. Perbaikan nilai PKL dilaksanakan melekat dalam proses kegiatan.
2. Apabila ada siswa yang bermasalah di industri maka siswa tersebut akan mendapat surat
peringatan dari pihak industri.
3. Surat peringatan terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh siswa selama pelaksanaan PKL
diberikan paling banyak 3 kali dengan jenjang sebagai berikut :
a. Surat peringatan pertama (SP-1), diberikan bagi siswa yang melakukan pelanggaran ringan
untuk pertama kalinya. Ketika menerima surat peringatan pertama siswa akan dikembalikan ke
sekolah untuk menerima pembinaan dari pembimbing prakerin dari sekolah dan setelah itu
diperbolehkan lagi melanjutkan kegiatan PKL di industry.
b. Surat peringatan kedua (SP-2), diberikan bagi siswa yang melakukan pelanggaran ringan
untuk yang kedua kalinya atau pelanggaran sedang. Ketika menerima surat peringatan kedua
siswa akan dikembalikan ke sekolah untuk menerima pembinaan dari pembimbing prakerin
dari sekolah dan setelah itu diperbolehkan lagi melanjutkan kegiatan PKL di industry
c. Surat peringatan ketiga (SP-3), diberikan bagi siswa yang melakukan pelanggaran ringan
untuk ketiga kalinya atau pelanggaran berat. Ketika menerima surat peringatan pertama siswa
akan dikembalikan ke sekolah dan diperbolehkan untuk melanjutkan kegiatan PKL di Industri.
4. Ketika melakukan proses pembinaan pertama dan kedua pembimbing PKL dari sekolah harus
selalu berkoordinasi dengan guru BP/BK dan membuat laporan tertulis dilampiri surat pernyataan
dari siswa terkait dan diketahui/ditandatangani oleh orang tua/wali murid.
5. Siswa yang mendapatkan Surat peringatan ke tiga (SP-3) dianggap gagal melaksanakan kegiatan
PKL dan harus mengulang PKL pada periode berikutmya
Pasal 21
Peserta didik yang tidak naik kelas
1. Peserta didik yang dinyatakan tidak naik kelas dan menyatakan diri untuk mengulang harus
melaporkan kepada pihak sekolah sesua dengan ketentuan yang akan disampaiakan pada saat
penerimaan rapor.
2. Peserta didik yang dinyatakan tidak naik kelas dan mengulang harus mengikuti kembali seluruh
pelajaran di tingkat tersebut termasuk Prakerin/PKL.
BAB VI
HAK DAN KEWAJIBAN SISWA
DALAM MENGGUNAKAN FASILITAS SEKOLAH
Pasal 22
Penggunaan Ruang Kelas
1. Setiap 2 rombongan belajar berhak menggunakan 1 ruang kelas lengkap dengan fasilitas
penunjang yang digunakan secara bergantian sesuai jadwal blok untuk kegiatan pembelajaran
teori.
2. Ruang kelas hanya digunakan untuk kegiatan pembelajaran sesuai dengan jadwal, diluar jadwal
pembelajaran ruang kelas tidak boleh digunakan kecuali dengan ijin khusus Kepala Sekolah
melalui Wakasek. Sarana dan Prasarana.
3. Rombel yang menempati ruang kelas berkewajiban penuh untuk menjaga kebersihan dan
kelangsungan pemakaian ruang kelas beserta isinya.
4. Setiap pergantian Blok dilaksanakan serah terima ruang kelas oleh masing-masing ketua kelas
dengan diketahui wali kelas.
Pasal 23
Penggunaan Bengkel dan Laboratorium
1. Setiap siswa berhak melakukan kegiatan praktik di bengkel dan Laboratorium sesuai dengan
ketentuan jadwal.
2. Siswa melakukan praktik di bengkel dan laboratorium di bawah pengawasan guru mata pelajaran
terkait
3. Dalam melakukan praktikum siswa harus mengikuti tata tertib yang berlaku.
Pasal 24
Penggunaan Perpustakaan
1. Setiap siswa SMK Negeri 1 Blitar adalah anggota perpustakaan SMK Negeri 1 Blitar.
2. Proses pembelajaran diruang perpustakaan harus dibawah pengawasan guru pengajar.
3. Setiap siswa berhak menggunakan fasilitas perpustakaan dengan mematuhi ketentuan yang
berlaku.
Pasal 25
Penggunaan Fasilitas Umum Lain
1. Setiap siswa berhak untuk menggunakan fasilitas umum yang ada di sekolah untuk kegiatan yang
terkait dengan proses pembelajaran sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh sekolah
2. Setiap siswa berkewajiban untuk ikut serta menjaga kebersihan dan kelangsungan pemakaian
fasilitas umum yang ada di sekolah.
BAB VII
HAK SISWA MENDAPAT LAYANAN KONSELING
Pasal 26
Konsultasi dengan Guru Mata Pelajaran
1. Setiap siswa berhak mendapat layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran.
2. Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran dilakukan pada waktu yang ditentukan secara
bersama antara siswa dan guru.
3. Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran terkait dengan mata pelajaran dalam hal kesulitan
mengikuti, kesulitan melaksanakan tugas atau lainnya.
Lampiran 2 : Keputusan Kepala SMK Negeri 1 Blitar
Nomor : 420 / 631.a / 410.110.11.1 / 2017
Tanggal : 7 Agustus 2017