Bagian-Bagian Karya Ilmiah - Saripedia PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 24

Bagian-bagian Karya Ilmiah | saripedia.com https://saripedia.wordpress.

com/tag/bagian-bagian-karya-ilmiah/

saripedia

sambungan dari: METODE PENULISAN KARYA ILMIAH (1)

BAB II
KERANGKA DAN BAGIAN-BAGIAN KARYA ILMIAH

Pengantar

Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat beberapa kerangka dan bagian-bagian yang
harus dipatuhi. Kerangka dan bagian-bagian dari karya ilmiah ini selain berfungsi
sebagai acuan dasar penulisan juga dapat mempermudah penulis untuk
memaparkan alur tulisannya. Untuk itu, sebelum karya ilmiah ditulis maka kerangka
dan bagian-bagian karya ilmiah merupakan langkah awal yang harus dilalui oleh
penulis.

Standar Kompetensi

Setelah mengikuti kegiatan ini peserta pelatihan diharapkan memiliki kemampuan


memahami kerangka penulisan karya ilmiah, dan metode penulisannya.

Kompetensi dasar

Setelah menempuh mata kuliah ini, diharapkan peserta pelatihan:


1. Dapat menjelaskan bagian-bagian dari kerangka karya ilmiah untuk artikel dan
makalah
2. Dapat menyusun pendahuluan, tinjauan pustaka, metode kajian (langkah
penulisan karya ilmiah)
3. Dapat menyusun contoh penyajian hasil kajian dan pembahasan
4. Dapat menyusun contoh pembuatan simpulan dan saran

A. JUDUL
Karya ilmiah baik artikel jurnal, makalah bahan seminar maupun laporan hasil
penelitian di tulis dengan judul tertentu. Judul karya ilmiah ditulis dengan
mempertimbangkan hal-hal berikut:

(a) Dirumuskan secara singkat


(b) Mencerminkan area permasalahan, variabel penelitian dan target populasi
(c) Memuat kata-kata kunci yang akan diacu dalam penelitian

1 of 24 5/29/2018, 11:22 AM
Bagian-bagian Karya Ilmiah | saripedia.com https://saripedia.wordpress.com/tag/bagian-bagian-karya-ilmiah/

(d) Memisahkan antara judul utama dan judul pelengkap

B. KATA PENGANTAR
Dalam kata pengantar dicantumkan ucapan terimakasih penulis yang ditujukan
kepada orang-orang, lembaga, organisasi, dan/atau pihak-pihak lain yang telah
membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan dan menyelesaikan karya ilmiah
tersebut. Tulisan kata pengantar dikerik dengan huruf kapital, simetris di batas atas
bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. teks pada pengantar diketik dengan spasi
ganda (2 Spasi). Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas kuarto. Pada
Bagian akhir teks (di pojok kanan-bawah) dicantumkan kata penulis tanpa menyebut
nama terang.

C. ABSTRAK
Kata abstrak ditulis di tengah halaman dengan huruf kapital, simetris dibatas atas
bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Nama penulis dikerik dengan jarak dua
spasi dari kata abstrak, di tepi kiri dengan urutan nama akhir diikuti koma, nama
awal, nama tengah (jika ada), diakhiri titik. Tahun penulisan ditulis setelah nama
diakhiri dengan titik. Judul dicetak miring dan diketik dengan huruf kecil (kecuali
huruf-huruf pertam dari (setiap kata) dan diakhiri dengan titik. Kata jenis karya
ilmiah, misalnya skripsi, tesis atau disertasi ditulis setelah judul dan diakhiri
dengan koma, diikuti dengan nama jurusan, tidak boleh disingkat, nama universitas
dan diakhiri dengan titik. kemudian diocantumkan siapa nama pembimbing
penulisan karya ilmiah tersebut.

Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkandi bawah nama dosen
pembimbing. Jumlah kata kunci berkisar antara 3-5 buah. Kata kunci diperlukan
untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci dapat ditemukan
judul-judul penelitian dan lapotran penelitian dengan mudah.

Dalam teks abstrak disajikan secara padat intisari penelitian dan laporan penelitian
yang mencakup latar belakang, masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil
yang diperoleh, kesimpulan yang dapat ditarik, dan saran yang diajukan.

Dalam suatu karya ilmiah yang mempunyai tingkat keformalan yang tinggi, seperti
misalnya skripsi, sistematika penulisan lebih baku, dan beberapa paparan lainnya
sering diminta dari mahasiswa, seperti seperti Kesimpulan dan Rekomendasi
(Saran-Saran) pada bagian akhir, atau Kata Pengantar pada bagian awal. Banyak
jurnal dan majalah meminta abstrak, yakni rangkuman informasi yang ada dalam
dokumen laporan, makalah, atau skripsi, lengkapnya. Abstrak yang ditulis secara
baik memungkinkan pembaca mengenali isi dokumen lengkap secara secara cepat

2 of 24 5/29/2018, 11:22 AM
Bagian-bagian Karya Ilmiah | saripedia.com https://saripedia.wordpress.com/tag/bagian-bagian-karya-ilmiah/

dan akurat, untuk menentukan apakah isi dokumen sesuai dengan bidang minatnya,
sehingga dokumen tersebut perlu dibaca lebih lanjut. Abstrak sebaiknya tidak lebih
dari 250 kata (dalam satu atau dua paragraf), menyatakan secara singkat tujuan dan
lingkup penelitian/pengkajian, metode yang digunakan, rangkuman hasil, serta
kesimpulan yang ditarik.

Contoh Abstrak Artikel Jurnal:

Abstract
The absorption of graduates in opportunities of employment that matc with their
discipline is one indicator of the education institution success. Seeking the
absorption of Sociology and Anthropology Study Program graduates in opportunities
of employment is much needed. Most of the Sociology and Anthropology Study
Program graduates are become teacher, both in state or private school. Beside
become a teacher, they work in non educational field, such as in bank, in hospital,
etc. to access job opportunities, Sociology and Anthropology Study Program graduate
seek the information through asking friends, internet media, mass media, and trial
and error method.
Key words: absorption, graduates, job opportunity.

Contoh Abstrak Laporan Hasil Penelitian:

Abstrak
Kelestarian hutan dan ketahanan pangan merupakan dua hal yang seringkali issue
yang mengemuka. Terkait dengan issue tersebut yang perlu diketahui adalah
kemungkinan memanfaatkan hutan untuk medukung ketahanan pangan masyarakat
khususnya di sekitar hutan tanpa menimbulkan gangguan kerusakan hutan.
Pemanfaatan Lahan Di Bawah Tegakan (PLDT) di wilayah perhutani merupakan
salah satu upaya peningkatan ketahanan pangan. PLDT diharapkan dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat tanpa menimbulkan kerusakan hutan.
Rumusan masalah yang dijadikan tujuan utama penelitian ini antara lain: Kontribusi
hasil PLDT setiap satu kali musim tanam; Kajian dan analisa perilaku penduduk
terhadap lingkungan hutan; Kajian bentuk dan tingkat responcibility penduduk
setempat dalam pemanfaatan lahan hutan milik negara; Solusi jenis tanaman PLDT
ramah lingkungan; Model PLDT yang sesuai potensi setempat dalam mendukung
ketahanan pangan.

Penelitian ini merupakan jenis research and development yang dilakukan dengan
tahap-tahap berikut: Tahap Persiapan; Tahap Pengumpulan Basis Data; Tahap
Pembuatan Basis Data Spasial; dan Tahap Pembuatan Laporan. Analisis yang

3 of 24 5/29/2018, 11:22 AM
Bagian-bagian Karya Ilmiah | saripedia.com https://saripedia.wordpress.com/tag/bagian-bagian-karya-ilmiah/

digunakan mencakup pendekatan ekologi bentang lahan; pendekatan keruangan


(spatial approach); dan kualitatif-kuantitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) PLDT memberikan konstribusi penciptaan


pendapatan pokok dan sampingan bagi sebagian masyarakat; (2) Perilaku penduduk
terhadap lingkungan hutan terdiri atas (a) Membuka lahan; (b) Memanfaatkan
Lahan Hutan untuk Pertanian; (b) Menjaga Kelestarian Hutan; (c) Menjaga
Keamanan Hutan; (3) bentuk dan tingkat responcibility penduduk setempat dalam
pemanfaatan lahan hutan milik negara. Terwujud dalam bentuk berikut:
pembentukan organisasi kelompok tani, dan pembentukan organisasi LMDH;
Peningkatan Partisipasi Desa; (4) Pengembangan Tanaman PLDT Ramah
Lingkungan yang telah dikembangkan terdiri atas tanaman perdu kacang tanah,
padi, jagung, ketela pohon di hutan jati Semirejo; dan kapulogo, kopi serta tanaman
buah di hutan lindung Desa Klakah Kasihan. Model PLDT yang sesuai potensi
setempat dalam mendukung ketahanan pangan.

D. PENDAHULUAN
Pendahuluan merupakan bab pertama yang mengantarkan pembaca untuk
mengetahui ikhwal topik penelitian, alasan, dan pentingnya suatu karya ilmiah.
Pendahuluan dalam laporan penelitian lebih kompek daripada pendahuluan dalam
makalah dan artikel ilmiah untuk jurnal. Pendahuluan untuk artikel dan makalah
disampaikan secara lebih ringkas dan unsur-unsurnya tidak harus dicantumkan
secara eksplisit.

Bab pendahuluan biasanya memuat latar belakang yang dengan singkat mengulas
alasan mengapa penelitian dilakukan, tujuan, dan hipotesis jika ada. Memberikan
alasan yang kuat, termasuk kasus yang dipilih dan alasan memilih alasan tersebut,
perumusan dan pendekatan masalah, metode yang akan digunakan dan manfaat
hasil penelitian. Bab ini seyogianya membimbing pembaca secara halus, tetap
melalui pemikiran logis yang berakhir dengan pernyataan mengenai apa yang diteliti
dan apa yang diharapkan dari padanya. berikan kesan bahwa apa yang anda teliti
benar-benar bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan pembangunan. Bagian tujuan
penelitian mengakhiri bab pendahuluan yang berisi pernyataan singkat mengenai
tujuan penelitian. Dalam menuliskan tujuan, gunakan kata kerja yang hasilnya dapat
diukur dan dilihat, seperti menjajaki, menguraikan, menerangkan, menguji,
membuktikan, atau menerapkan suatu gejala, konsep, atau dugaan (Widya dkk,
2004: 6-7).

Pendahuluan dalam penelitian dapat dibedakan pada laporan penelitian kuantitatif

4 of 24 5/29/2018, 11:22 AM
Bagian-bagian Karya Ilmiah | saripedia.com https://saripedia.wordpress.com/tag/bagian-bagian-karya-ilmiah/

dan laporan penelitian kualitatif. Pendahuluan dalam laporan penelitian kualitatif


memuat uraian tentang: (1) latar belakang masalah penelitian, (2) identifikasi
masalah, (3) cakupan masalah (penegasan dan pembatasan masalah), (4) rumusan
masalah, (5) tujuan penelitian, (6) keguanaan penelitian, (7) sistematik.

a. Latar Belakang Masalah


Bagian ini menerangkan keternalaran (kerasionalan) mengapa topik yang
dinyatakan pada judul karya tulis ilmiah itu diteliti. Untuk menerangkan
keternalaran tersebut perlu dijelaskan dulu pengertian topik yang dipilih. Baru
kemudian diterangkan argumen yang malatarbelakangi pemilihan topik itu dari sisi
substansi dalam keseluruhan sistem substansi yang melingkupi topik itu. Dalam hal
ini dapat dikemukakan misalnya adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan,
antara teori dan praktek, antara dasolen dan dasain dari konsep dalam topik.

Setelah itu diterangkan keternalaran pemilihan topik dari paradigma penelitian


sejenis. Untuk itu perlu dilakukan kajian pustaka yang memuat hasil-hasil penelitian
tentang topik atau yang berkaitan dengan topik yang dipilih. Dengan melihat hasil
yang diperoleh dalam penelitian sebelumnya dapat ditunjukkan bahwa topik yang
dipilih masih layak untuk diteliti.

Topik yang pernah diteliti boleh saja diteliti, asal penelitian yang baru itu dapat
menghasilkan sesuatu yang baru, yang berbeda dan dapat mengatasi kekurangan
hasil penelitian sebelumnya, atau dalam penelitian yang baru itu digunakan teori
atau metode tyang berbeda dan diduga dapat menghasilkan temuan yang lain dari
sebelumnya.
Dalam skripsi atau tugas akhir, kajian pustaka untuk mengemukakan keternalaran
(kerasionalan) pemilihan topik penelitian itu bisa dikemukakan di bawah judul
tersendiri, misalnya hasil penelitian sebelum ini. Dalam kajian pustaka itu,
pembicaraan dilakukan secara kronologis. Dengan demikian, diketahui kemajuan
penelitian yang dilakukan pada peneliti selama ini dan diketahui pula posisi peneliti
sekarang dalam deretan penelitian sejenis. Dengan demikian peneliti memiliki
alasan yang mendasar (baik empiris, praktis, maupu teoritis) mengenai pemilihan
topik penelitiannnya.

Contoh Latar Belakang Masalah:

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan terdapat beberapa aspek yang harus
diperhatikan, antara lain guru, kurikulum, sarana/prasarana, lingkungan belajar dan
masyarakat serta pemerintah. Dalam pembelajaran guru dituntut harus profesional
dalam melaksanakan tugasnya dan para siswa harus terlibat aktif dalam setiap

5 of 24 5/29/2018, 11:22 AM
Bagian-bagian Karya Ilmiah | saripedia.com https://saripedia.wordpress.com/tag/bagian-bagian-karya-ilmiah/

kegiatan pembelajaran, dan ditunjang dengan tersedianya sarana dan prasarana


yang memadai.
Tersedianya guru yang professional, siswa berperan aktif serta tersedianya sarana
dan prasarana, belum cukup untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Agar
kegiatan pembelajaran dapat mencapai tujuan yang diharapkan, perlu tersedianya
kurikulum yang senantiasa disesuaikan dengan kebutuhan. Dengan kata lain, agar
kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik maka perlu tersedianya guru
yang professional, adanya peran aktif dari para siswa, tersedianya kurikulum yang
baik, dan ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai.
Mata pelajaran Sosiologi dan Antropologi sebagai salah satu mata pelajaran di SMA
diajarkan sejak Kurikulum 1984 hingga sekarang. Pada Kurikulum 1984, mata
pelajaran Sosiologi dan Antropologi digabung. Mata pelajaran ini tidak dipelajari
sejak kelas I SMA, namun diberikan sejak kelas II untuk jurusan A3 dan A4. Pada
Kurikulum 1994, mata pelajaran Sosiologi dan Antropologi dipisah. Mata pelajaran
Sosiologi diberikan mulai dari kelas II program umum sampai kelas III jurusan IPS
dan Bahasa, sedangkan mata pelajaran Antropologi hanya diberikan di jurusan IPS
dan Bahasa. Pada Kurikulum 2004 dan KTSP, mata pelajaran Sosiologi diberikan di
kelas X, kelas XI dan XII untuk Jurusan IPS. Mata pelajaran Antropologi diberikan
di kelas XI dan XII untuk jurusan Bahasa.
Kegiatan pembelajaran Sosiologi dan Antropologi di SMA perlu ditunjang dengan
tersedianya guru yang professional, adanya peran aktif dari para siswa, tersedianya
kurikulum yang baik, dan ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai.
Muatan kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan lapangan kerja, tenaga guru yang
profesional dan kompeten, sarana dan prasarana disesuaikan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Pendidik atau guru sebagai salah satu pelaku dalam kegiatan pembelajaran Sosiologi
dan Antropologi harus tersedia secara memadai, baik secara kuantitas maupun
secara kualitas. Secara kuantitas, guru Sosiologi dan Antropologi harus tersedia
dalam jumlah tertentu agar beban mengajarnya tidak terlalu banyak. Secara kualitas,
guru Sosiologi dan Antropologi harus memiliki kualifikasi pendidikan yang sesuai
dengan mata pelajaran yang diampunya.
Meskipun mata pelajaran Sosiologi dan Antropologi di berikan di SMA sejak
Kurikulum 1984, namun lembaga pencetak tenaga guru (ex IKIP) di Indonesia baru
tahun 2001 membuka Program Studi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi.
Akibatnya, dengan belum adanya tenaga guru mata pelajaran Sosiologi dan
Antropologi maka menjadi terbatasnya jumlah tenaga guru. Lebih dari itu, mata
pelajaran Sosiologi dan Antropologi diampu oleh guru yang tidak sesuai dengan

6 of 24 5/29/2018, 11:22 AM
Bagian-bagian Karya Ilmiah | saripedia.com https://saripedia.wordpress.com/tag/bagian-bagian-karya-ilmiah/

kualifikasi pendidikannya. Mata pelajaran Sosiologi dan Antropologi diampu oleh


guru-guru yang kekurangan jam mengajarnya. Sebab ada ketentuan dari otoritas
pendidikan bahwa beban mengajar guru minimal 18 jam per minggu. Itulah
sebabnya tidak aneh jika mata pelajaran Sosiologi dan Antropologi diampu oleh
guru-guru yang berlatar belakang pendidikan Geografi, Sejaran, Teknik, PKn, dan
PKK. Bagaimana keadaan dan kebutuhan guru Sosiologi dan Antropologi di SMA
Negeri di Jawa Tengah saat ini? Untuk memperoleh gambaran mengenai ini perlu
diadakan penelitian.

b. Identifikasi dan Rumusan Masalah


Rumusan masalah adalah rumusan persoalan yang perlu dipecahkan atau
dipertanyakan yang perlu dijawab dengan penelitian. Perumusan itu sebaiknya
disusun dalam bentuk kalimat tanya, atau sekurang-kurangnya mengandung kata-
kata yang menyatakan persoalan atau pertanyaan. Yakni apa, siapa, berapa,
seberapa, sejauh mana. Bagaimana (bisa tentang cara atau wujud keadaan) dimana,
kemana, dari mana, mengapa dan sebagainya.

Rumusan masalah harus diturunkan dari rumusan topik, tidak boleh keluar dari
lingkup topik. Oleh karena itu, rumusan masalah hendaklah mencakupi semua
variabel yang tergambarkan dalam topik. Kalau ada variabel umum dan khusus,
hendaklah dirumuskan masalah pokok beserta sub-sub masalahnya. Jadi, rumisan
masalah harus terinci dan teruarai dengan jelas agar dapat dipecahkan dan dicarikan
data pemecahannya.

Rumusan masalah yang baik harus memungkinkan untuk menentukan metode


penentuan data dan pemecahannya secara tepat atau akurat. Untuk itu, sebelum
masalah dirumuskan perlu diidentifikasi dengan baik.
Identifikasi masalah bisa dikemukakan di bawah sub-judul tersendiri sesudah latar
belakang, meskipu yang penting bukan judulnya melainkan identifikasinya. Dengan
identifikasi masalah, memungkinkan perumusan masalah yang operasional menjadi
lebih mudah. Masalah yang operasional memiliki ciri, antara lain: (1) masalahnya
dapat dipecahkan, (2) menggambarkan variabel penelitian yang jelas, (3) bentuk dan
jenis data yang diperlukan dapat dipastikan secara akurat, (4) teknik pengumpulan
data dapat ditentikan secara tepat, (5) teknik analisis data dapat diterapkan secara
tepat.

Permasalahan penelitian dikategorikan baik jika memenuhi kriteria berikut:


(a) Pernytaan masalah pokok bersifat spesifik dan mencerminkan signifikan dan
pentingnya penelitian

7 of 24 5/29/2018, 11:22 AM
Bagian-bagian Karya Ilmiah | saripedia.com https://saripedia.wordpress.com/tag/bagian-bagian-karya-ilmiah/

(b) Analisis yang tajam mengenai fakta, penjelasan, keberadaan informasi dan
pengetahuan dan memuat faktor-faktor spesifik yang mempengaruhi munculnya
permasalahan
(c) Mencerminkan interelasi antarvariabel dan relevansinya dengan area
permasalahan
(d) Mengungkapkan faktor-faktor atau variabel-variabel yang akan dikaji dan
menjalaskna hubungannya dengan area permasalahan
(e) Disajikan secara sistematis dan teratur, memuat interelasi, relevansi fakta dengan
konsep dalam area permasalahan
(f) Identifikasi masalah diungkapkan dngam pernyataan yang jelas’
(g) Variabel-variabel penelitian yang dianalisis tidak membingungkan dan secara
nyata dapat dibedakan yang tergolong variavel beas, terikat, dsb.
(h) Ada perbedaan yang jelasn antara pertanyaan-pertanyaan masalah dengan
orientasi faktual dan orientasi nilai dalam penelitian
(i) Ada perbedaan yang jelas antara orientasi teoritis penelitian dan orientasi praktis,
ingin mencari hubungan, perbedan, atau proyeksi
(j) Pernyataan maslah harus mengacu pada perumusan hipotesis, mengungkapkan
data empiris atau keduanya
(k) Pernyataan masalah tidak memuat masalah-masalah yang sepele.

Contoh Rumusan Masalah Artikel Ilmiah:

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai


berikut:
1. Bagaimana keterserapan lulusan prodi pendidikan Sosiologi dan Antropologi
Jurusan Sosiologi dan Antropologi FIS UNNES pada lapangan kerja yang tersedia?
2. Lapangan kerja apa saja yang menyerap lulusan Prodi Pendidikan Sosiologi dan
Antropologi Jurusan Sosiologi dan Antropologi FIS UNNES?
3. Bagaimana upaya lulusan dalam mengakses lapangan kerja?
Contoh Rumusan Masalah Laporan Hasil Penelitian:
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka masalah adalah “Bagaimana
keadaan dan kebutuhan guru Sosiologi dan Antropologi di SMA Negeri di Jawa
Tengah”? Berangkat dari permasalahan ini maka penelitian ini ingin menjawab :
a. Bagaimana keadaan guru mata pelajaran Sosiologi dan Antropologi SMA di Jawa
Tengah?
b. Bagaimana kebutuhan-kebutuhan guru mata pelajaran Sosiologi dan Antropologi
SMA di Jawa Tengah?

c. Tujuan Penelitian

8 of 24 5/29/2018, 11:22 AM
Bagian-bagian Karya Ilmiah | saripedia.com https://saripedia.wordpress.com/tag/bagian-bagian-karya-ilmiah/

Tujuan penelitian mengungkapkan apa yang hendak dicapai dengan penelitian.


Tujuan dirumuskan sejajar dengan rumusan masalah. Misalnya: (1) apakah ada
pengaruh X terhadap Y, maka tujuannya ialah menentukan ada tidaknya pengaruh X
terhadap Y, (2) apakah ada antara hubungan antara X dan Y, maka tujuannya ialah
menentukan ada tidaknya hubungan antar X dan Y, (3) bagaimanakan persepsi
peneliti terhadap pelayanan akademik, maka tujuannya ialah mendeskripsikan
persepsi..dst.

Contoh Tujuan Penelitian dalam Artikel Jurnal:

Adapun tujuan penelitian ini adalah:


a. Memperoleh data tentang guru mata pelajaran Sosiologi dan Antropologi SMA di
Jawa Tengah.
b. Memperoleh masukan tentang kebutuhan-kebutuhan guru mata pelajaran
Sosiologi dan Antropologi SMA di Jawa Tengah

d. Kegunaan Penelitian
Yang diuraikan disini ialah kegunaan atau pentingnya penelitian dilakukan, baik bagi
pengembangan ilmu maupun bagi kepentinagn praktik Uraian ini sekaligus
berfungsi untuk menunjukan bahwa masalah yang dipilih memang layak diteliti.

Pendahuluan dalam laporan peenelitian kualitatif pada dasarnya menguraikan


bagian-bagian yang sama seperti dalam laporan penelitian yang menggunakan
penelitian kuantitatif yang berisi (1) latar belakang, (2) identifikasi dan pembatasan
masalah, (3) perumusan masalah atau fokus masalah, (4) tujuan penelitian, (5)
kegunaan penelitian, dan (6) sistematika. meskipun demikian ada persoalan yang
perlu mendapat perhatian dalam penyusunan laporan penelitian yang menggunakan
penelitian kualitatif,:

a. Perumusan masalah perlu mendapat perhatian karena ada perbedaan substansial


anatara penelitian kualitatif dan kuantitatif. penelitian kualitatif lebih diarahkan
atau ditujukan untuk menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa. oleh karena
itu, perumusan masalah harus difokuskan pada persoalan utama secara tegas dan
jelas. jika perlu, peneliti dapat menyertakan masalah-masalah yang lebih kecil
sebagai unsur dari masalah utama (pokok) dan disajikan setelah masalah pokok.

b. Tujuan penelitian mengungkapkan apa yang ingin dicapai dalam penelitian dan
menggambarkan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencari jawaban atas
masalah penelitian. Tujuan dirumuskan dengan kalimat yang jelas, operasional, dan
merupakan jabaran pemecahan masalah penelitian.

9 of 24 5/29/2018, 11:22 AM
Bagian-bagian Karya Ilmiah | saripedia.com https://saripedia.wordpress.com/tag/bagian-bagian-karya-ilmiah/

c. Kegunaan atau pentingnya penelitian, baik bagi pengembangan ilmu maupun bagi
kepentingan praktis, diuraikan secara jelas. uraian dalam sub Bab ini dimaksudkan
untuk menunjukkan bahwa masalah yang dipilih itu benar-benar penting untuk
diteliti.

Contoh Kegunaan Penelitian dalam Artikel Jurnal:

Adapun kegunaan penelitian ini adalah:


a. Memperoleh data tentang guru mata pelajaran Sosiologi dan Antropologi SMA di
Jawa Tengah.
b. Memperoleh masukan tentang kebutuhan-kebutuhan guru mata pelajaran
Sosiologi dan Antropologi SMA di Jawa Tengah.

E. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam penelitian diperlukan 2 landasan, yakni kerangka teoritis dan metodologis.
Kerangka teoritis adalah teori yang digunakan untuk membangun kerangka kerja
penelitian. kerangka metodoligis ialah hal ikhwal yang berkaitan dengan desain
penelitian, termasuk langka-langkah pengumpulan dan pengolahan data (variabel,
instrument, validitas dan realibilitas instrument, serta teknik pengumpulan dan
analisis data) dengan berbagai alasannya. Keduanya diuraikan dalam dua bagian
penelitian yang berbeda, tetapi berirutan. Kerangka teoritis diuraikan dalam bab II,
sedangkan kerangka metodologi diuaraikan dalam bab III.

Dalam kerangka teoritis dinyatakan teori apa yang digunakan untuk landasan kerja
penelitian. Teori itu bisa disusun sendiri secara eklektik. bisa juga berupa teori yang
digunakan oleh seorang ahli. Namun, teori apapun, yang digunakan harus dapat
dipertanggungjawabkan melalui kajian sejumlah pustaka dan hasil penelitian dalam
lingkup topic penelitian atau tugas akhir.
Penyebutan nama teori saja tidaklah cukup. Prinsip-prinsip teotri itu perlu
diuaraikan, termasuk pendekatan dan metode kerja teori itu. variabel-variabel
penelitian perlu diterangkan menurut pandangan teori yang dipilih itu. Untuk itu,
landasan teori merupakan pemaparan konsep-konsep menurut pendapat penulis
atau penemu. Teori tersebut dan kemudian dipaparkan menurut sudut pandang
peneliti dengan disertai cara mengukurnya.

Dalam laporan penelitian kualitatif terdapat bagian penelaahan kepustakaan


dan/atau kerangka teritik, sesuai dengan pendekatan dan desain penelitian yang
digunakan. bagaian ini disajikan dalam bab tersendiri (Bab II), dan disarankan
bukan hanya menguraikan penelaahan kepustakaan, melainkan dilengkapi dengan
kerangka teoritiknya.

10 of 24 5/29/2018, 11:22 AM
Bagian-bagian Karya Ilmiah | saripedia.com https://saripedia.wordpress.com/tag/bagian-bagian-karya-ilmiah/

Pentingnya penelaahan kepustakaan dalam penelitian atau penyusunan laporan


penelitian yaitu karena pada hakikatnya hasil penelitian seseorang bukanlah satu
penemuan baru yang berdiri sendiri melainkan sesuatu yang berkaitan dengan
temuan dari penelitian sebelumnya. Dalam bagian ini hasil penelitian sebelumnya
harus dikemukakan untuk memberi gambaran pengetahuan yang mendasari pola
kesamaan penelitian dan pada gilirannya dapat diketahui kontribusi hasil penelitian
bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan/atau kebijakan praktis secara jelas.
Penelaahan kepustakaan disusun secara kronologis sesuai dengan kemutakhiran
teori maupun data empiris sehingga dapat diketahui perkembangan keilmuan dan
hasil penelitian.

Kerangka teoritik berfungsi sebagai “hipotesis kerja” dimungkinkan untuk disajikan


dalamm penelitian kualittatif. Kerangka teoritik dalam penelitian kualitatif
metupakan kumpulan konsep-konsep relevan yang terintegrasi dalam satu system
penjelasan yang berfungsi sebagai pedoman kerja, baik dalam menyusun metode,
pelaksanaan di lapangan, maupun pembahasan hasil penelitian.

Meskipun tidak mutlak kehadirannya, telaah pustaka tetap menjadi kaharusan


dalam penelitian kualitatif. Telaah pustaka atau landasan teori dikategorikan baik
jika memenuhi kriteria berikut:
(a) Menggunakan sumber-sumber mutahir disamping sumber yang dianggap klasik
(b) Menggunakan sumber2 berupa artikel yang dimuat pada jurnal atau majalah
ilmiah
(c) Kutipan atas sumber pustaka disajikan secata tepat, dianalisis dan dihubungkan
dengan permasalahan
(d) Jumlahnya mencukupi dan tidak ada kesan berlebihan
Prosedur penelitian (rancangan dan metodologi) dikategorikan baik jika memenuhi
kriteria berikut:
(1) Logika struktur dan strategi studi disajikan secara hati-hati, termasuk
didalamnya identifikasi variabel, ketepatan paradigma, bagan arus, atu model
skematik
(2) Deskripsi sampel penelitian diungkapkan secara jelas, meliputi cara penarikan
sampel, ukuran sampel, dan strata
(3) Menggunakan prosedur pengumpulan data yang tepat dan terkait dengan
masalah dan fokus penelitian
(4) Ada kesesuaian antara rumusan masalah dan fokus penjelajahan di lapangan
(5) Ketepatan menggunakan prosedur pengolahan data.

Contoh Tinjauan Pustaka dalam Artikel Jurnal:

11 of 24 5/29/2018, 11:22 AM
Bagian-bagian Karya Ilmiah | saripedia.com https://saripedia.wordpress.com/tag/bagian-bagian-karya-ilmiah/

Untuk mengkaji keterserapan lulusan pada lapangan kerja terdapat beberapa tulisan
yang dapat digunakan untuk pijakan.
Pertama, tulisan Drost Sj (1990) yang membahas tentang untuk apa perguruan
tinggi didirikan. Diaktakan bahwa ide dasar pendidikan perguruan tinggi adalah
untuk menciptakan manusia-manusia intelektual yang manusiawi, yang sanggup
berpikir dan bekerja untuk masyarakat dan negaranya.
Kedua, tulisan Widiastono (1990: 23) yang menjelaskan bahwa harapan masyarakat
kepada perguruan tinggi begitu besar. Ribuan lulusan SLTA setiap tahun memasuki
perguruan tinggi dengan harapan kelak setelah selesai mengikuti pendidikan di
perguruan tinggi masa depannya akan cerah.
Ketiga, tulisan Adi (1990: 60-62) yang menjelaskan tentang sarjana dan pasar
tenaga kerja . Dalam penjelasannya itu, dikemukakan bahwa dalam
perkembangannya Indonesia makin memasuki pasar bebas. Hal itu berarti, pasar
yang semula lebih didominasi pemerintah makin bergeser ke peran swasta. Oleh
karena swasta semakin penting menyediakan lapangan kerja. Permintaan pasar kerja
diduga akan lebih banyak dari dunia industri. Oleh karena itu, pendirian Prodi dan
Jurusan Keilmuan harus lebih memikirkan alternative lapangan kerjanya. Meskipun
demikian ia mengatakan bahwa sarjana tetap menjadi pilihan pasar kerja.
Keempat, Imron (1990: 52-64) yang menjelaskan tentang dialektika pendidikan
tinggi dan signifikansi masa depan. Dikatakan bahwa dinegara berkembang
pendidikan tinggi merupakan sarana mencapai kemajuan bangsa. Pendidikan yang
dilakukan dengan baik dapat menjadi alat pengusir kebodohan dan kemiskinan.

F. METODE PENULISAN/PENELITIAN
Dalam karya ilmiah laporan penelitian bagian metode penelitian dibuat dalam bab
tersendiri. Dalam artikel untuk jurnal metode penelitian/penulisan juga ditulis
dalam bagian tersendiri tetapi tidak dalam bentuk bab. Dalam karya ilmiah makalah
bahan seminar bagian metode penelitian tidak ditulis secara eksplisit menjadi bab.
Dalam laporan penelitian ada perbedaaan antara metode penelitian dalam metode
kuantitatif dan metode kualitatif. Metode penelitian dalam laporan penelitian
kuantitatif, prosedur penelitian dimulai dari pengumpulan data, pengolahan data,
dan diakhiri dengan analisis data. Yang perlu diuraikan dalam bab pendekatan atau
penelitian kuantitatif adalah: (1) jenis dan desain penelitian, (2) populasi, sampel,
dan teknik pengambilan sampel (3) Variabel yang dirumuskan secara operasional,
(4) instrument penelitian disertai penentuan validitas dan reliabilitasnya, (5) teknik
pengumpulan data , (6) teknik pengolahan dan analisis data.

Dalam uraian tentang metode penelitian itu tidak cukup hanya disebut istilah-istilah,

12 of 24 5/29/2018, 11:22 AM
Bagian-bagian Karya Ilmiah | saripedia.com https://saripedia.wordpress.com/tag/bagian-bagian-karya-ilmiah/

seperti angket guide interview observasi, wawancara. masing-masing istilah tersebut


perlu diterangkan prosedur penggunaan atau pelaksanaannya. bahkan, kegunaan
dari masing-masing teknik atau metode yang digunakan perlu diterangkan secara
jelas.
sebaliknya pengertian populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, angket, guide
interview, guide observation, wawancara dan sebagainya tidak perlu diuraikan
sebagaimana dalam mata kuliah metodologi penelitian. yang diuraikan adalah siapa
atau apa populasinya, berapa ukuran populasinya, berpa ukuran sampelnya, apa
teknik penarikan sampelnya, apa alat yang digunakan untuk mengumpulkan data,
apa teknik pengumpulan datanya, apa teknik pengolahan dan analisis data yang
dipilih dan digunakan. masing-masing metode penelitian yabg dipilih perlu
diuraikan secara operasional sesuia dengan apa yang dikerjakan oleh peneliti.

Metode penelitian dalam laporan penelitian kualitatif terdapat beberapa


perancangan dan hal ini mengakibatkan penyajiannya akan berbeda pula. Ada
beberapa pendekatan penelitian kualitatif yang sering digunakan, seperti: (1)
fenomologi. (2) hermeneutika, (3) etnografi, (4) grounded theory. Adapun desain
penelitian kualitatif dapat berupa studi kasus, grounded study, etnometodologi,
biografi, historical social science, riset klinis dll. Kerangka penelitian kualitatif yang
diuraiakan dan dalam pedoman ini tidak dimaksudkan untuk semua jenis penelitian
kualitatif yang bersifat khusus melainkan hanya untuk memberi kerangka dasar bagi
penulisan karya ilmiah atau laporan penelitian yang menggunakanj metode
penelitian kulaitatif secara umum.

Metode penelitian dalam laporan penelitian kualitatif mencakup bagian-bagian


sebagai berikut: (1) dasar penelitian, (2) fokus penelitian,(3) sumber data, (4) teknik
sampling, (5) alat dan teknik pengumpulan data, (6)objektivitas dan keabsahan data,
(7) Model analisis data, (8) Prosedur penelitian.

Bagian-bagian tersebut harus diuraikan sesuai dengan apa terutama dalam


penusunan laporan yang dilakukan peneliti, Dengan kata lain, uaraian bagian ini
hanya bersifat konseptual atau teoritik, tetapi menyajikan uraian mengenai kejadian
yang dilakukan peneliti di lapangan, misalnya, untuk mendapatkan data yang
objektif dilakukan triangulasi. Secara teoritik ada 4 macam triangulasi yaitu: (1)
motode, (2) sumber, (3) peneliti, (4) teori. Demikian juga dengan model analisis,
secara teoritik ada beberapa model yang dapat digunakan seperti: interactive
analysis models dan (2) flow analysisi models.

Contoh Metode Penelitian dalam Artikel Jurnal:

13 of 24 5/29/2018, 11:22 AM
Bagian-bagian Karya Ilmiah | saripedia.com https://saripedia.wordpress.com/tag/bagian-bagian-karya-ilmiah/

Subyek penelitian adalah semua lulusan Prodi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi
terdiri atas lulusan tahun 2005,2006, dan 2007. Untuk keperluan penelitian tidak
semua subyek peneltian yang diwawancarai tetapi dari lulusan tersebut diambil
sejumlah diantaranya menjadi informan melalui teknik cuplikan dari tiap angkatan.
Sumber data penelitian ini adalah lulusan Prodi Pendidikan Sosiologi dan
Antropologi. Sumber data lain adalah dokumen data lulusan Prodi Pendidikan
Sosiologi dan Antropologi dan sumber kepustakaan lainnya. Teknik pengumpulan
data dilakukan dengan wawancara terbuka dan tertutup. Alat yang digunakan adalah
pedoman wawancara dan angket.
Data yang telah masuk dianalisis dengan metode deskriptif kuantitatif menggunakan
statistik sederhana yaitu prosentase dan deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah
reduksi data, display data, dan verifikasi/ penarikan simpulan. Setelah data
dikumpulkan lalu dipilih yang benar-benar memiliki hubungan dengan pokok
masalah selanjutnya diambil kesimpulan.

G. HASIL DAN PEMBAHASAN


Karya ilmiah artikel dan makalah bahan seminar maupun laporan hasil penelitian
memuat bagian hasil dan pembahasan. Dalam artikel dan makalah hasil dan
pembahasan dapat berbentuk bab maupun tidak dalam bentuk bab. Dalam laporan
penelitian bagian hasil dan pembahasan kecenderungannya dibuat dalam bentuk
bab.
Bagian hasil dan pembahasan dalam laporan penelitian dapat dipecah menjadi
beberapa bab tergantung kebutuhan. Dalam hasil disampaian data yang diperoleh
dalam penelitian. Dengan demikian hasil harus disajikan secara objektif dan sesuai
dengan data yang diperoleh (tabel atau gambar).

Dalam bagian hasil penelitian diuraikan apa saja hasil penelitian yang mencakup
semua aspek yang terkait dengan penelitian. Analisa dan pembahasan membahas
tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang diperoleh dari masalah yang
diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang diajukan
dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.Penulisan hasil dan
pembahasan menggunakan huruf times new roman, 10 pt, Bold) (kosong 1 spasi
tunggal, Times New Roman, 10 pt).

Hasil eksperimen atau survei atau rancang bangun beserta analisisnya dan
pembahasannya dapat disajikan secara bersama-sama atau secara terpisah berupa
uraian, tabel dan gambar. Data yang dilaporkan sudah harus berupa data terolah,
bukan data mentah. Tabel dan gambar harus dilengkapi nomor urut menggunakan
angka Arab, dan bila diperlukan, disertai keterangan tambahan, seperti acuan dan

14 of 24 5/29/2018, 11:22 AM
Bagian-bagian Karya Ilmiah | saripedia.com https://saripedia.wordpress.com/tag/bagian-bagian-karya-ilmiah/

arti singkatan. Untuk karya tulis hasil tinjauan pustaka dan hasil bahasan teoritis,
informasi pustaka yang akan dipermasalahkan dan pembahasannya dapat diuraikan
secara bersamasama atau secara terpisah, disajikan secara sistematis, rasional dan
lugas. (Times New Roman, 10 pt, Regular, 1 spasi tunggal) (kosong 2 spasi tunggal,
Times New Roman, 10 pt).

Bab pembahasan data merupakan bab yang paling penting dalam penulisan karya
ilmiah karena dalam bab ini dilakukan kegiatan analisis data, sintetis pembahasan,
interpretasi penulis, pemecahan masalah, dan temuan pendapat baru yang
diformulakan (bila ada).

Bab ini terdiri dari dua bagian besar yaitu :


a. Deskripsi Data
Berisi serangkaian data yang berhasil dikumpulkan, baik data pendukung seperti
latar belakang lembaga / instansi yang diteliti, struktur organisasi dan sebagainya
sert data utama yang diperlukan untuk pengujian hipotesis. Data-data tersebut harus
dideskripsikan secar sistematis.

b. Pembahasan
Bagian ini berisi pembahasan tentang hasil penelitian sesuai dengan acuan dan
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Bagian pembahasan ini
memperlihatkanketajaman dan keluasan wawasan penulis mengenai permasalahan
yang dikajinya.

Hasil berupa data penelitian yang telah diolah dan dituangkan dalam bentuk tabel,
grafik, foto, atau gambar. Pembahasan berisi hasil analisis dan hasil penelitian yang
dikaitkan dengan struktur pengetahuan yang telah mapan (tinjauan pustaka yang
diacu oleh penulis), dan memunculkan ‘teori-teori’ baru atau modifikasi terhadap
teori-teori yang telah ada. Berisi tentang kupasan, analisis, argumentasi dan
pendirian penulisan mengenai masalah yang dibicarakan.

Sajikan hasil penelitian sewajarnya secara bersistem. Jika data terlalu banyak,
adakalanya Anda perlu selektif dalam menyajikannya. Dengan pertimbangan yang
masak, rancanglah tabel, grafik, gambar atau alat penolong lain untuk memperjelas
dan mempersingkat uraian yang harus diberikan. Jangan berikan informasi
berulang, misalnya dalam bentuk tabel dan gambar. Tabel dan gambar perldisebut
dalam teks dan letaknya tidak berjauhan dari teks yang bersangkutan. Hindari
pengulangan informasi yang sudah ada dalam ilustrasi secara panjang lebar.
Tafsirkan hasil yang diperoleh dengan memperhatikan dan menyesuaikannya
dengan masalah atauhipotesis yang diungkapkan dalam Pendahu-luan. Adakalanya

15 of 24 5/29/2018, 11:22 AM
Bagian-bagian Karya Ilmiah | saripedia.com https://saripedia.wordpress.com/tag/bagian-bagian-karya-ilmiah/

Hasil digabungkan dengan Pembahasan, menjadi bagian yang dinamakan Hasil dan
Pembahasan.
Sewaktu mengumpulkan data, mengolahnya, dan menyusunnya dalam tabel, dengan
sendirinya Anda telah memiliki sejumlah gagasan yang telah dikembangkan dalam
Pembahasan. Pengembangan gagasan ini disebut ‘argumen’. Anda harus
membandingkan dengan hasil peneliti terdahulu, kemudian buatlah pertimbangan
teoretisnya. Dengan demikian, maka Pembahasan merupakan kumpulan argumen
mengenai relevansi, manfaat, dan kemungkinan atau keterbatasan percobaan Anda,
serta hasilnya.

Dikatakan oleh Rifai (1995), bahwa Pembahasan merupakan bagian tempat


seseorang paling bebas berekspresi. Pendapat orang yan sudah diringkas dalam
Pendahuluan atau Tinjauan Pustaka tidak perlu diulang lagi tetapi diacu saja
seperlunya. Bentangkan arti temuan serta jelaskan bagaimana simpulan baru itu
memperluas cakrawala ilmu dan teknologi. Bila perlu berikan implikasi penerapan
temuan aru tadi dan tunjukkan segi-segi lain yang perlu diteliti lebih lanjut. Akhiri
pembahasan secara positif, tegas, dan kuat.

Menurut Calderon & Gonzales (1993), ada lima unsur yang dapat dituliskan dalam
berargumen dan menyampaikan implikasi dari temuan.
1) Nyatakan situasi yang ditemukan dalam penelitian: bisa memuaskan atau tidak
memuaskan. Misal: Mayoritas guru sains di Provinsi A tidak memenuhi kualifikasi
untuk mengajarkan sains.
2) Nyatakan kemungkinan penyebab situasi itu. Jika ada situasi,mestinya ada
penyebab, dan mestinya ada hubungan logis antarasituasi dan penyebab; bila tidak,
yang dianggap penyebab bukanlah penyebab yang sesungguhnya. Dalam contoh di
atas, penyebab logis kurangnya guru berkualifikasi untuk menangani mata ajaran
sains ialah kurang cermatnya petugas rekrutmen dalam menyeleksi calon guru, atau
tidak cukupnya pelamar yang berkualifikasi untuk menduduki posisi guru sains.
3) Nyatakan efek yang mungkin timbul dari situasi itu. Hampir pasti, ada pula efek
yang timbul dari situasi tsb. dan mestinya ada hubungan logis antara situasi dan efek
yang mungkin. Efek logis dari kurangnya guru berkualifikasi pada pengajaran sains
ialah bahwa pengajaran akan kurang efektif dan ini dapat merugikan siswa.
4) Nyatakan tindakan untuk mengatasi situasi yang kurang memuaskan atauuntuk
meningkatkan situasi yang sudah baik. Wajar saja untuk mengambil tindakan guna
meng-atasi situasi yang kurang memuaskan. Namun, situasi yang sudah baik pun
perlu terus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Langkah logis untuk mengatasi
keadaan guru yang tidak berkualifikasi ialah dengan mensyaratkan

16 of 24 5/29/2018, 11:22 AM
Bagian-bagian Karya Ilmiah | saripedia.com https://saripedia.wordpress.com/tag/bagian-bagian-karya-ilmiah/

peningkatankualitas melalui pendidikan dalam bidang sains, menghadiri seminar,


mengikuti pelatihan, membaca lebih banyak publikasi sains.
5) Nyatakan badan atau bidang terkait yang terpengaruhi. Dalam contoh yang
diambil ini, pengajaran sains di Provinsi A yan terpengaruhi. Anda dapat
melanjutkan pembahasan tentang implikasi temuan Anda pada pengajaran sains.
Implikasi ini barangkali tidak berlaku untuk keadaan pendidikan secara
keseluruhan. Hasil dan Pembahasan: Kedua bagian ini dapat disatukan atau dipisah,
bergantung pada gaya selingkung jurnal yang bersangkutan. Di bagian ini dapat
dikemukakan produk dan dihasilkan dan spesifikasinya, uraian teknik instalasi
produk (jika diperlukan), uraian hasil uji efisiensi dan fungsional produk, tabel dan
gambar teknis atau foto setiap aplikasi metode, produk, dan hasil pengujian.

Penyajian dan analisis data dikategorikan memenuhi kriteria yang baik jika
memenuhi kriteria berikut:
(a) Dirumuskan secara logis dan teratur, kerangka hipotesis. Deduksi, tujuan dan
pertanyaan penelitian ditempatkan pada dimensi keterkaitan yang intensif
(b) Tidak menyajikan hal-hal yang bersifat subjektif dan spekulatif
(c) Analisis terhadap fakta yang diperoleh secara konsisten
(d) Terhindar dari generalisasi yang berlebihan (overgeneralization) atau
pengungkapan yang tidak ada hubungannya dengan data penelitian
(e) Kesalinghubungan penemuan empiris selama penelitian diungkap secara
eksplisit dengan menghindari distorsi data penelitian
(f) Faktor-faktor tidak terkontrol yang diduga dapat mempengaruhi ketepatan data
diantipasi sedemikian rupa melalui diskusi
(g) Harus jelas perbedaan antara fakta dan kecendurungan yang berkembang dalam
proses penelitian
(h) Hindari kontradiksi, ketidakkonsistenan atau elemen-elemen yang tidak terarah
dalam data temuan
(i) Tabel, gambar, bagan, dan sejenisnya disajikan secara tepat baik bentuk, isi,
maupun posisi.

Pada bagian pembahasan dihubungkan untuk memperhatikan ataupun merujuk


pula hasil penelitian lain ataupun terdahulu. Selain itu perlu diungkapkan pula
keterbatasan ataupun limitasi dari hasil yang diperoleh dan diperiksa apakah hasil
yang diperoleh telah sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian tersebut, dan perlu
juga diungkapkan saran ataupun penelitian lanjutan yang perlu dilaksanakan.

H. PENUTUP
Bagian penutup dari karya ilmiah adaalah simpulan dan saran. Cara penulisan pada

17 of 24 5/29/2018, 11:22 AM
Bagian-bagian Karya Ilmiah | saripedia.com https://saripedia.wordpress.com/tag/bagian-bagian-karya-ilmiah/

artikel bergantung pada gaya selingkung jurnal, Bagian ini dapat merupakan bagian
terpisah atau bergabung dengan bagian Pembahasan atau Hasil dan Pembahasan.
Dalam bagian ini diuraikan keberhasilan metode dikaitkan dengan hasi kerja, dan
dampak produk.
Dalam laporan penelitian kuantitatif, penutup merupakan Bab terakhir dari isi
pokok laporan penelitian. sesuai dengan isinya, bagian ini dapat dibagi menjadi dua
sub-bab yaitu simpulan dan saran. Simpulan harus sejalan dengan masalah, tujuan,
dan uraian tentang hasil penelitian dan pembahasannya. masalah yang dikemukakan
dibagian pendahuluan semuanya harus terjawab dan dengan jawaban itu semua
tujuan dapat tercapai. Uraian atau pembahasan masalah dalam bab sebelumnya
harus ada simpulannya.
Saran harus sejalan dengan simpulan atau temuan. saran hendaknya disertai dengan
argumentasinya. kalau mungkin juga disertai jalan keluarnya. saran dapat bersifat
praktis atau teoritis termasuk saran yang berharga adalah saran tentang perlunya
dilakukan penelitian lanjutan, mengingat bahwa belum tentu semua masalah dapat
dipecahkan secara tuntas atas dasar penelitian yang telah dilakukan atau setelah
selesainya penelitian ini timbul masalah lain yang terkait.

Dalam penyusunan laporan penelitian kualitatif bagian penutup merupakan bab


terakhir dari isi pokok laporan penelitin yang terdiri dari simpulan dan saran.
Simpulan hendaknya berisi uraian tentang -temuan yang penting dalam penelitian
dan implikasi-implikasi dari temuan tersebut. Simpulan harus sejalan dengan
masalah, tujuan, dan merupakan ringkasan dari hasil pembahasan dan analisi.
Uraian dalam simpulan harus menjawab masalah yang dikemukakan dalam bab
pendahuluan dan emmenuhi semua tujuan penelitian.

Saran dikemukakan dengan mengaitkan temuan dalam simpulan dan jika


memungkinka jalan keluarnyajuga disampaikan. saran dapat bersifat praktis atai
teoritis. Selain itu, perlu juga dikemukakan masalah-masalah baru yang ditemukan
dalan penelitian yang memerlukan penelitian lanjutan.

Kesimpulan dan saran dikategorikan baik jika memenuhi syarat sebagai berikut:
(a) Pernyataan mengenai kesimpulan diungkap secara tepat dan akurat tanpa
disertai pernyataan baru atau pengantar yang tidak relevan
(b) Kesimpulan dibuat menurut ruang lingkup generalisasi atas dasar justifikasi data
yang disajikan
(c) Kesimpulan seyogyanya diikuti dengan pertanyaan-pertanyaan baru, berupa
saran atai rekomendari bagi penelitian lebih lanjut.
(d) Saran yang dikemukakan bersifat objektif dan disertai langkah-langkah

18 of 24 5/29/2018, 11:22 AM
Bagian-bagian Karya Ilmiah | saripedia.com https://saripedia.wordpress.com/tag/bagian-bagian-karya-ilmiah/

operasional bagi implementasinya.


(e) Saran semata-mata ditujukan pada upaya perbaikan atas kelemahan-kelemahan
yang dikemukakan atau berupa rekomendasi aplikasi temuan, berikut langkah-
langkah teknisnya.

Contoh Simpulan dan Saran Artikel Jurnal:


Berdasarakan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Keterserapan lulusan Prodi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Jurusan
Sosiologi dan Antropologi FIS UNNES pada lapangan kerja, termasuk memerlukan
waktu yang singkat dari tahun pertama hingga tahun ketiga telah terserap dengan
prosentase yang tinggi.
2. Lapangan kerja yang menyerap lulusan Prodi Pendidikan Sosiologi dan
Antropologi Jurusan Sosiologi dan Antropologi FIS UNNES sebagian besar telah
sesuai dengan lapangan kerja yaitu guru mata pelajaran Sosiologi dan Antropologi
atau IPS.
3. Upaya lulusan dalam mengakses lapangan kerja dengan cara mencari informasi
melalui teman dan kenalan, media internet, media massa cetak dan metode trial dan
error, belum didasarkan pada perencanaan dan konseptual yang jelas dan baru
dilakukan setelah lulus.

Contoh Saran dalam Artikel Jurnal:

Saran yang diusulkan dari penelitian ini adalah:


1. Lulusan dalam mengakses lapangan kerja perlu persiapan sejak di bangku kuliah
dengan mengembangkan ketrampilan dalam mengakses informasi melalui internet,
media masssa cetak, mengembangkan jaringan dengan sekolah-sekolah.
2. Prodi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi perlu membekali ketrampilan
mengakses lapangan kerja bagi mahasiswa di lingkungannya agar kelak jika lulus
sudah lebih siap dalam memasuki lapangan kerja yang tersedia atau menciptakan
lapangan kerja sendiri.
3. Pemerintah dan penyelenggara lembaga pendidikan sebaiknya meningkatkan
pengaturan pengajaran agar guru-guru dalam mengajar mata pelajaran sesuai
dengan bidang kelilmuannya. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat mendukung
profesionalisme dalam pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan.

I. DAFTAR PUSTAKA
Karya ilmiah perlu dilengkapi dengan daftar pustaka, yang memaparkan karya
ilmiah lain yang digunakan sebagai rujukan. Agar dapat ditelusuri orang lain
penulisan karya ilmiah rujukan tersebut perlu memuat nama pengarang, judul karya

19 of 24 5/29/2018, 11:22 AM
Bagian-bagian Karya Ilmiah | saripedia.com https://saripedia.wordpress.com/tag/bagian-bagian-karya-ilmiah/

ilmiah, tahun penerbitan, serta penerbitnya. Tata cara penulisan daftar pustaka
merlu juga memberikan isyarat apakah karya ilmiah yang dirujuk itu berupa buku,
jurnal, makalah seminar, laporan penelitian yang tidak dipublikasi, dokumen WEB,
dll. Oleh karenanya ada tata cara yang ditetapkan untuk menuliskan daftar pustaka.
Namun demikian terdapat banyak versi tata cara penulisan daftar pustaka,
bergantung pada tradisi yang dipegang oleh masyarakat keilmuan dalam masing-
masing bidang. Tata cara penulisan daftar pustaka yang disarankan dalam “Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah” di UPI diadopsi sebagian besar dari tata cara yang
ditetapkan “American Psychological 3 Hf/bhs.Ind/kim/2000

Daftar pustaka hanya berisi sumber-sumber tertulis yang dikutip dan digunakan
dalam karya ilmiah (skripsi), karena itu sumber tertulis lain yang tidak dikutip
meskipun pernah dibaca penulis dalam kaitannya dengan penulisan skripsinya tidak
perlu dimasukkan dalam daftar pustaka.

Penulisan pustaka disusun menurut abjad dari nama penulisnya dan nama keluarga
harus ditulis lebih dahulu tanpa menyertakan gelar. Sumber tulisan (pustaka) yang
menggunakan lebih dari satu baris diketik satu spasi dengan menjorok ke dalam
sejauh 0,5 inchi untuk baris ke dua dan seterusnya, sedangkan jarak antar pustaka
diketik dengan dua spasi dan diawali pada margin kiri.

Tata cara apapun dapat saja dipakai asalkan pemakaiannya konsisten. Namun
demikian apabila karya ilmiah kita ingin dipublikasikan dalam jurnal tertentu, kita
harus menyesuaikan diri dengan tata cara penulisan daftar pustaka yang ditetapkan
oleh redaksi jurnal tersebut.
Semua bahan acuan dalam bentuk jurnal, buku atau pun naskah ilmiah yang
digunakan sebagai referensi/acuan ditulis pada bagian ini. Referensi/ acuan yang
dirujuk haruslah yang mempunyai kontribusi nyata dalam penelitian tersebut.
Penulisan daftar pustaka diurut sesuai dengan urutan penunjukkannya dalam
naskah dengan menggunakan angka Arab seperti terlihat pada contoh. Penulisan
pustaka dimulai nama keluarga dan singkatan nama kecil yang ditulis dengan huruf
kapital. Semua nama penulis harus disebutkan. Untuk penulisan majalah/jurnal,
setelah penulisan nama diikuti dengan judul karangan, nama majalah, volume
majalah yang diberi garis bawah, nomor dan tahun majalah masing-masing dalam
tanda kurung kecil serta halaman majalah. Nama buku ditulis di antara tanda kutip
atau ditebalkan diikuti dengan nomor edisi buku, editor (jika ada), nama penerbit,
tempat penerbitan, tahun penerbitan, dan halaman. (Times New Roman, 10 pt,
Regular, 1 spasi tunggal) (kosong 2 spasi tunggal, Times New Roman, 10 pt)

20 of 24 5/29/2018, 11:22 AM
Bagian-bagian Karya Ilmiah | saripedia.com https://saripedia.wordpress.com/tag/bagian-bagian-karya-ilmiah/

Contoh: Buku tanpa editor:


SNEDECOR, G.W. and COCURAN, W.G.,Statistical Methodes, State Univ. Press
Iowa (1972).
IAEA, “Radiation Protection Procedures” (Safety Series No. 38), IAEA, Vienna
(1973).

Buku dengan editor:


HAMMOND, C.R., “The Element, Handbook of Chemistry and Physics”, 45th ed.,
WEST, R.C., SELBY, S.M., AND HODGMAN, C.D., Eds, The Chemical Rubber o.
Cleveland (1964) 27-47.
KOLAR, G.F., In Chemical Carcinogens, 2 nd ed., SEARLE, C.E., Ed., ACS onograph
182, American Chemical Society, Washington DC, 1984; Vol. 2, Chapter 14.
Prosiding:
MITCHELL, N.T.,Transfer of radionuclides to man through environmental athways
(Proc. of a Seminar on Population Dose Evaluation and Standards for Man and His
environment, Portoroz, 1974), IAEA, Vienna (1974) 485.
SUGIHARTO, Studi distribusi waktu tinggal pada proses pencampuran kontinu
dengan model bejana berderet (Risalah Pertemuan Ilmiah Penelitian dan
Pengembangan Aplikasi Isotop dan Radiasi, Jakarta 6-7 November 2001), Pusat
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga Nuklir
Nasional, Jakarta (2002) 109. Majalah:
ZAHIRUDDIN, Penentuan mangan, uranium, crom, tembaga dan molybdenum
dalam baja special (baja uranium) dengan cara aktivasi neutron, Majalah BATAN
XI:2, (1972) 1-15

Semua bahan acuan dalam bentuk jurnal, buku ataupun naskah ilmiah yang
digunakn sebagai referensi/acuan ditulis pada bagian ini. Reference yang dirujuk
haruslah yang benar-benar mempunyai kontribusi nyata dalam penelitian tersebut.
Daftar pustaka ialah daftar atau senarai yang ada dalam karya ilmiah, misalnya,
makalah atau skripsi yang berisikan identitas buku dan pengarang yang disusun
secara alfabetis (setelah nama marga pengarang dikedepankan). Kepustakaan atau
juga daftar pustaka memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. diambil dari buku, majalah, makalah, surat kabar, internet, dan orasi dalam
ilmiah;
b. berisikan nama pengarang atau lembaga;
c. memiliki identitas buku, yaitu judul, tahun terbit, cetakan atau edisi, nama
penerbit, dan tempat terbit.
Fungsi dari daftar pustaka ialah sebagai berikut:

21 of 24 5/29/2018, 11:22 AM
Bagian-bagian Karya Ilmiah | saripedia.com https://saripedia.wordpress.com/tag/bagian-bagian-karya-ilmiah/

a. menunjukkan bahwa tulisan itu ilmiah (bersifat ilmu pengetahuan);


b. menginformasikan bahwa karya ilmiah itu (penelitian) memiliki referensi dan
akumulasi dari karya ilmiah sebelumnya;
c. Merupakan alat kontrol pada landasan teoretis atau tinjauan pustaka.

Teknik penulisan daftar pustaka ialah berikut:


a. Nama pengarang dibalikkan atau diputar dengan catatan nama yang
dikedepankan, atau nama marga/unsur nama akhir yang dipisahkan oleh koma.
Setelah itu, nama pengarang disusun secara alfabetis;
b. Bila nama pengarang ada dua, yang dibalikkan ialah nama pengarang pertama;
Contoh: Emil Salim dan Philip Kotler menjadi Salim, Emil dan Philip Kotler
c. Jika nama pengarang ada tiga atau lebih, nama pengarang pertamalah yang
diputar dan diikuti oleh dkk.
Contoh: Emil Salim, Philip Kotler, Djoemad Tjiptowardojo menjadi Salim, Emil. dkk.
d. Bila tidak terdapat nama pengarang, nama departemen atau lembagalah yang
ditulis; bila tidak ada kedua-duanya, tulislah tanpa pengarang, atau tanpa lembaga;
e. Gelar akademik pengarang tidak dicantumkan;
f. Judul buku harus dicetak miring dalam komputer atau digarisbawahi dalam mesin
tik atau tulisan tangan;
g. Judul artikel, skripsi, tesis, atau disertasi yang belum dibukukan diapit oleh tanda
petik dua;
h. Bila ada edisi atau cetakan ditulis sesudah judul buku;
i. Jika buku tersebut merupakan terjemahan dari buku bahasa asing, penerjemah
ditulis sesudah edisi;
j. Spasi dalam daftar pustaka satu spasi;
k. Perpindahan dari satu pengarang ke pengarang yang lain dua spasi.
l. Bila dalam satu buku diperlukan dua baris atau lebih, baris yang kedua atau
selanjutnya dimulai dari 1 tabulasi (5-7 ketukan);
m. Jika seorang pengarang menuliskan lebih dari satu buku, nama pengarang ditulis
satu kali; nama pengarang itu diganti dengan garis panjang atau tanpa garis panjang;
n. Bila ada dua atau lebih karya ilmiah (buku) yang ditulis oleh seorang pengarang,
urutan penulisannya berdasarkan tahun terbit;
o. Bila ada dua atau lebih buku (karya ilmiah) dari seorang pengarang yang ditulis
dalam tahun yang sama, urutan penulisannya diikuti nomor urut a, b, c, dsb.

Bentuk Pertama
Perhatikan urutan penulisan, nama marga dan nama kecil, (dipisahkan koma),
(diakhiri titik), tahun terbit, (diakhiri titik), judul buku–anak judul, (diikuti titik dua

22 of 24 5/29/2018, 11:22 AM
Bagian-bagian Karya Ilmiah | saripedia.com https://saripedia.wordpress.com/tag/bagian-bagian-karya-ilmiah/

dan diakhiri titik), cetakan (diakhiri titik), nama tempat (diakhiri titik dua), nama
penerbit (diakhiri titik).
Contoh:
Djajasudarma, T. Fatimah. 1993. Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian
dan Kajian. Cetakan III.Bandung: Eresco.
Purwo, Bambang Kaswanti. 1989. “Tata Bahasa Kasus dan Valensi Verba” dalam
PELLBA 2. Lembaga Bahasa Unika Atma Jaya. Jakarta: Kanisius.

Bentuk Kedua
Djajasudarma, T. Fatimah1993a Semantik 2: Pemahaman Ilmu Makna. Bandung:
Eresco.
1993b Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: Eresco.
Sistematika suatu karya ilmiah sangat perlu disesuaikan dengan sistematika yang
diminta oleh media publikasi (jurnal atau majalah ilmiah), sebab bila tidak sesuai
akan sulit untuk dimuat. Sedangkan suatu karya ilmiah tidak ada artinya sebelum
dipublikasi. Walaupun ada keragaman permintaan penerbit tentang sistematika
karya ilmiah yang akan dipublikasi, namun pada umumnya meminta penulis untuk
menjawab empat pertanyaan berikut: (1) Apa yang menjadi masalah?, (2) Kerangka
acuan teoretik apa yang dipakai untuk memecahkan masalah?, (3) Bagaimana cara
yang telah dilakukan untuk memecahkan masalah itu?, (4) Apa yang ditemukan?,
serta (5) Makna apa yang dapat diambil dari temuan itu?
Paparan tentang apa yang menjadi masalah dengan latar belakangnya biasanya
dikemas dalam bagian Pendahuluan. Paparan tentang kerangka acuan teoretik yang
digunakan dalam memecahkan masalah umumya dikemukakan dalan bagian dengan
judul Kerangka Teoritis atau Teori atau Landasan Teori , atau Telaah Kepustakaan,
atau label-label lain yang semacamnya. Paparan mengenai apa yang dilakukan
dikemas dalam bagian yang seringkali diberi judul Metode atau Metodologi atau
Prosedur atau Bahan dan Metode. Jawaban terhadap pertanyaan apa yang
ditemukan umumnya dikemukakan dalam bagian Temuan atau Hasil Penelitian.
Sementara itu paparan tentang makna dari temuan penelitian umumnya
dikemukakan dalam bagian Diskusi atau Pembahasan. Tentu saja sistematika karya
ilmiah ini tidak baku, atau harga mati. Sistematika karya ilmiah sangat bergantung
pada tradisi masarakat keilmuan dalam bidang terkait, jenis karya ilmiah (makalah,
laporan penelitian, skripsi).

Rangkuman
1. Karya ilmiah merupakan kesatuan tulisan yang disusun secara sistematis. Karya
ilmiah laporan penelitian memiliki bagian-bagian yang terstruktur dalam kerangka

23 of 24 5/29/2018, 11:22 AM
Bagian-bagian Karya Ilmiah | saripedia.com https://saripedia.wordpress.com/tag/bagian-bagian-karya-ilmiah/

penulisan ilmiah. Bagian-bagian dari karya ilmiah secara umum adalah


pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penulisan/penelitian, hasil penelitian dan
pembahasan, penutup berisi simpulan dan saran, daftar pustaka.

2. Kerangka Karya ilmiah makalah dan artikel terdiri atas Pendahuluan, Isi dan
Kesimpulan. Pendahuluan memuat tentang latarbelakang masalah, rumusan
masalah, prosedur pemecahan masalah dan sistematika uraiannya.Isi, memuat
tentang kemampuan penulis dalam mendemonstrasikan kemampuannya untuk
menjawab persoalan atau masalah yang dibahasnya. Pada bagian isi boleh terdiri
dari lebih satu bagian sesuai dengan permasalahan yang dikaji. Kesimpulan, yakni
bagian yang memuat pemaknaan dari penulis terhadap diskusi atau pembahasan
masalah berdasarkan kriteria dan sumber-sumber literatur atau data lapangan.

3. Dalam karya ilmiah laporan penelitian bagian metode penelitian dibuat dalam bab
tersendiri. Dalam artikel untuk jurnal metode penelitian/penulisan juga ditulis
dalam bagian tersendiri tetapi tidak dalam bentuk bab. Dalam karya ilmiah makalah
bahan seminar bagian metode penelitian tidak ditulis secara eksplisit menjadi bab.

Evaluasi
1. Artikel dan makalah memiliki bagian-bagian yang merupakan kesatuan. Jelaskan
bagian dari karya ilmiah artikel dan makalah yang utama.
2. Apakah isi yang terdapat dalam pendahuluan artikel dan laporan penelitian.
3. Mengapa tinjauan pustaka diperlukan dalam karya ilmiah ? Apa isi yang termuat
dalam tinjauan pustaka. Apakah karya ilmiah harus eksplisit menyebutkan sub
tinjauan pustaka ?
4. Apa yang membedakan bagian metode penelitian dalam laporan penelitian
kualitatif dan kuantitatif?
5. Apa yang dimaksud dengan hasil kajian dan pembahasan ? Apa beda antara isi
bagian hasil dan pembahasan.
6. Apakah hasil kajian dan pembahasan selalu harus dipisah ?.

bersambung ke: METODE PENULISAN KARYA ILMIAH (3)

sumber: http://www.scribd.com/doc/2954715/METODE-PENULISAN-ILMIAH

24 of 24 5/29/2018, 11:22 AM

Anda mungkin juga menyukai