Tugas Manajemen Witri
Tugas Manajemen Witri
Tugas Manajemen Witri
NIM : 1600020029
KELAS :C
TUGAS INDIVIDU MANAJEMEN
Nama lengkap Maslow adalah Abraham Harold Maslow. Lahir pada tahun 1908 dan
meninggal pada tahun 1970. Maslow merupakan orang amerika yang berprofesi sebagai
psikolog. Abraham maslow juga lebih dikenal sebagai profesor di beberapa universitas seperti
Columbia University, Brandies University, New School for Social Research, Alliant
International University. Berprofesi sebagai profesor dan psikolog, maslow menitikberatkan
pada signifikansi dan urgensi fokus pada kualitas yang positif dari seseorang.
Abraham Maslow sejak masih belia meyakini bahwa bagi pria atau laki-laki dewasa,
fisik merupakan kekuatan yang dapat dilatih dan dioptimalkan. Latihan fisik dan angkat beban
merupakan sarana bagi maslow untuk terlihat lebih berotot dan gagah. Kenyataan tidak sejalan
dengan keinginannya, maslow lebih mendalami buku pengetahuan sehingga tidak mampu
meraih keinginannya.
Saat tumbuh dewasa Abraham Maslow mulai berpikir mengenai kebutuhan dasar dan
aktualisasi diri. Pertanyaan seperti “kenapa hanya sedikit manusia yang mencapai aktualisasi
dirinya meski kebutuhan dasar mereka telah terpenuhi?” Di sisi lain sebagai Psikolog
Humanistik beranggapan bahwa setiap manusia mempunyai dorongan kuat untuk
mengembangkan potensi hingga ke tingkatan “aktualisasi diri”.
Maslow diberitakan meninggal dunia pada tahun 1970 saat jogging. Serangan jantung
dikabarkan menjadi penyebab utamanya. Sejak saat itu Abraham Maslow dikenal sebagai
pioner di bidang psikologi yang berperan atau berpengaruh langsung pada dunia secara luas
termasuk dunia manajemen.
C. Konsep Teori Kebutuhan Maslow
Awal perkembangan Teori Kebutuhan Abraham Maslow adalah saat Maslow
mengamati perilaku kera. Hasil pengamatan maslow disimpulkan bahwa ditemukan sebagian
kebutuhan yang diprioritaskan dari kebutuhan lain.Sebagai contoh adalah kebutuhan akan air
bagi setiap makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup akan cepat mati dibandingkan apabila
kekurangan makanan.
Hasil pengamatan maslow tersebutlah yang disimpulkan sebagai kebutuhan dasar.
Selanjutnya maslow menyusunnya menjadi tingkatan-tingkatan kebutuhan. Abraham Maslow
pada kahirnya mengembangkan bahwa kebutuhan dasar harus terpenuhi terlebih dahulu
sebelum melanjutkan ke tingkat kebutuhan selanjutnya.
Berdasarkan apa yang dikemukakan Abraham Maslow khususnya pada teori hirarki
kebutuhan maslow. Pemenuhan kebutuhan didorong oleh motivasi. Motivasi dalam hal ini
adalah motivasi kekurangan (deficiency growth) dan perkembangan (motivation growth).
Motivasi kekurangan dalam teori hirarki kebutuhan maslow merupakan usaha yang
dijalankan oleh seseorang dalam rangka mengatasi kekurangan yang diderita. Disamping itu
motivasi perkembangan yaitu dorongan dari dalam diri seseorang untuk meraih tujuan diri
sesuai dengan kemampuannya dalam perkembangannya. Hal tersebut disesuaikan dengan
kondisi masing-masing orang dan latar belakangnya.
Kebutuhan dasar lanjutan yang diutarakan dalam teori maslow tidak dapat terpenuhi
apabila kebutuhan dasar sebelumnya terpenuhi. Setiap manusia pasti merasakan tingkatan
kebutuhan tersebut dan harus berusaha keras dalam memenuhinya. Meski demikian hanya
sedikit yang mencapai puncak dari tingkatan kebutuhan menurutt Abraham Maslow.
1. Fisiologis/Fisik
Secara Umum
Kebutuhan dasar pada teori maslow yaitu kebutuhan fisik/fisiologi. Pada kehidupan
secara umum kebutuhan fisik dapat dicontohkan seperti kebutuhan akan makanan, minuman,
tempat tidur, aktivitas seksual, tempat tinggal, dan oksigen. Kebutuhan tersebut adalah suatu
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi sebelum kebutuhan lainnya. Sebagai permisalan,
seseorang akan mencari makanan/minuman terlebih dahulu ketika merasa dirinya
kelaparan/kehausan dan cenderung menahan diri untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
Akan berbeda cerita apabila seseorang sudah terpenuhi kebutuhan dasarnya seperti
makanan, minuman, dll. Dia akan cenderung mencari kepuasan lain seperti citarasa makanan
dan minuman. Lain halnya dengan yang belum terpenuhi kebutuhan fisiologisnya. Mereka
tidak akan memperdulikan citarasa, tekstur ataupun sejenisnya.
Karyawan mencari pekerjaan pada sebuah perusahaan pastilah gaji/upah yang akan
menjadi alasan utama. Sebelum kebutuhan dasar ini terpenuhi maka karyawan akan sulit untuk
berkembang apalagi memberikan prestasi dan kontribusi besar pada perusahaan. Oleh karena
menurut teori hierarki kebutuhan maslow maka perusahaan harus mampu memenuhi
kebutuhan dasar dari para karyawannya. Hal ini juga dapat menjadi motivasi awal bagi
karyawan untuk bekerja lebih giat dan memperbaiki citra perusahaan di mata angakatan kerja.
Informasi Tambahan
Pandangan manusia akan kebutuhan fisiologi/fisik sangat berbeda dengan kebutuhan
lain sepert yang dikemukakan oleh teori maslow.
2. Rasa Aman
Secara Umum
Tingkatan kebutuhan kedua pdaa teori maslow adalah kebutuhan akan keamanan.
Kebutuhan rasa aman yang dirasakan seperti kestabilan hidup, kesehatan fisik, adanya tempat
bergantung, ada perlindungan, serta merasakan kebebasan dan aman dari bermacam-macam
ancaman (pembunuhan, bencana alam, wabah penyakit, hutang, dll).
Maka dari itu setelah manusia terpenuhi kebutuhan dasar fisiologinya maka kemudian
mereka memerlukan kebutuhan akan rasa aman.
Menurut teori kebutuhan abraham maslow, perilaku seseorang yang merasa dirinya
terancam akan berbeda. Tindak tanduk mereka lebih sering ketakutan dan gelisah. Bahkan
adayang merasa frustasi hingga ingin bunuh diri. Oleh karenanya manusia yang merasa tidak
aman akan mencari rasa aman dengan tujuan kestabilan hidup yang dijalaninya.
Karyawan akan bertahan pada suatu perusahaan lebih lama atau bahkan hingga masa
pensiunnya apabila kebutuhan rasa amannya terpenuhi. Karyawan yang merasa aman secara
lingkungan ditambah dengan adanya perencanaan setelah pensiun cenderung akan bertahan
lama dan loyal pada perusahaan.
Manusia yang merasakan kasih sayang maka akan terlihat lebih stabil karena dirinya
merasa diterima oleh lingkungan/orang sekitar. Teori kebutuhan maslow menjelaskan
bahwasanya kebutuhan akan kasih sayang dan cinta dibagi menjadi dua yaitu kebutuhan
menyayangi/mencintai dan menolak untuk dicintai. Sehingga pada kebutuhan ini kita
memerlukan seni dalam penerapannya.
Berdasarkan teori hirarki kebutuhan abraham maslow kebutuhan ini dibagi menjadi dua
level yaitu level tinggi dan rendah.
Abraham Maslow memiliki pendapat bahwa jika harga diri telah terpenuhi maka
manusia akan berkeinginan untuk meraih tingkatan kebutuhan yang lebih tinggi yaitu
aktualisasi diri.
Banyak dari para manajer yang mengikuti teori kebutuhan maslow ini untuk
mempromosikan bawahannya ke posisi yang lebih tinggi. Tentu dengan syarat tertentu. Hal ini
akan menjadikan bawahannya tersebut merasa dihargai atas kerjanya ditambah dengan promosi
yang membuat kebutuhan akan harga dirinya terpenuhi.
5. Aktualisasi Diri
Secara Umum
Level atau tingkatan kebutuhan yang paling tinggi sekaligus yang terakhir menurut teori
kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow adalah “aktualisasi diri”. Kebutuhan akan
aktualisasi merupakan dorongan keinginan yang timbul secara terus menerus. Dorongan ini
akhirnya berubah menjadi potensi yang sangat dahsyat.
Maslow mengatakan bahwa kebutuhan ini ada di dalam diri seseorang dengan cara
mendorong diri sendiri untuk bertindak sesuai dengan yang dikehendaki. Tindakan tersebut
didasarkan pada kemampuan yang dimiliki. Hasrat yang ingin dicapai juga disesuaikan
keinginan yang telah ada dalam waktu yang cukup lama.
Dalam hal ini pimpinan puncak atau top manager dapat mendelegasikan bawahannya
untuk melakukan pekerjaan yang menantang. Biasanya karyawan yang merasa dipercaya akan
merasa senang dan adrenalinnya meningkat untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Tentu saja kebutuhan ini dikhususkan bagi seseorang yang telah tercukupi dan terpuaskan
dengan keempat kebutuhan lainnya yaitu kebutuhan fisiologi, rasa aman, sosial dan kasih
sayang, dan penghargaan.’
Tambahan Informasi
Abraham Maslow mendefinisikan aktualisasi diri menjadi :
Problem-Centering
Peka terhadap permasalahan orang/lingkungan sekitar termasuk membantu dan menemukan
solusinya. Perasaan tersebut berasal dari motivasi diri sendiri dan tanggung jawab yang kuat.
Spontanity
Bertingkah laku secara spontan khususnya secara pemikiran dan tindakan. Memiliki
penyesuaian diri yang tinggi terhadap norma dan aturan sosial. Orang yang mengejar
aktualisasi diri akan cenderung memiliki komunikasi yang baik dan terbuka dan lebih fleksibel.
Peak Experiences
Seseorang yang meraih aktualisasi dirinya akan merasakan pengalaman puncak maslow atau
dengan kata lain adalah sukacita. Melalui kejadian inilah mereka akan memperoleh inspirasi
dan memiliki keinginan yang semakin kuat yang diperbarui dan ditransformasikan dalam
pemikiran serta tindakan