Tantangan Manajemen SDM
Tantangan Manajemen SDM
Tantangan Manajemen SDM
dengan talenta tinggi. Manajemen sumber daya manusia harus lebih banyak berintegrasi baik
kedalam manajemen organisasi maupun kedalam proses perencanaan strategis organisasi.
Manajemen sumber daya manusia harus berperan lebih luas karena lingkungan organisasional
semakin beragam dan kompleks. Ada beberapa tantangan lain yang harus dihadapi oleh manajemen
sumber daya manusia di masa mendatang. Secara lebih rinci berbagai tantangan tersebut dijelaskan
sebagai berikut.
Salah satu tantangan bagi manajemen sumber daya manusia (saat ini dan di masa mendatang)
adalah munculnya kecendrungan keberagaman angkatan kerja. Dimensi keberagaman di tempat
kerja mencakup (diantaranya) usia, suku bangsa, asal keturunan, jender, kemampuan/kualitas fisik,
ras, orientasi seksual, latar belakang pendidikan, lokasi geografi, pendapatan, status perkawinan,
keyakinan agama, dan pengalaman kerja.
Kondisi keberagaman di tempat kerja ini secara nyata di hadapi terutama oleh perusahaan-
perusahaan multinasional (MNCs) yang telah beroperasi pada skala global dan mempekerjakan
orang-orang yang berbeda latar belakang asal Negara, etnik, dan budaya.
Cara mengatasinya : diisinilah pentingnya para manajer sumber daya manusia mengikuti pelatihan
manejemen sumber daya manusia berbasis budaya agar dapat meningkatkan kemampuan mereka
memotivasi kelompok profesional berbakat yang berlatar belakang budaya berbeda, disamping juga
mereka harus tetap menjamin bahwa orang-orang asing yang berbakat tersebut tidak mengancam
kemajuan karier para profesional lokal.
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah agar efektif mengelola keberagaman angkatan kerja,
para manajer SDM perlu mengubah cara pandang mereka dari pandangan ethnocentric view
(cara/metode kamilah yang paling bagus) ke pandangan culturally relative perspective (mengizinkan
penggunaan cara/metode oleh pihak yang terbaik).
Outsourcing mengacu pada pekerjaan yang disubkontrakkan pada suatu perusahaan yang memang
spesialis di dalam tugas-pekerjaan yang di subkontrakkan tersebut. Rentang aktivitas outsourcing
cukup luas mulai dari pembuatan suku cadang mesin sampai dengan fungsi perekrutan.
Reengineering mengacu pada proses pemikiran ulang secara mendasar dan pendesainer ulang
proses bisnis secara radikal untuk mencapai perbaikan-perbaikan secara dramatis pada biay,
kualitas, pelayanan, dan keceopatan. Proses reengineering pada umumnya pada umumnya
mengakibatkan perubahan yang besar di dalam manajemen dan struktur organisasi.
Perubahan secara Teknologis dan Manajerial di dalam Organisasi
Perubahan manajerial dalam organisasi yang memiliki dampak pada manajemen sumber daya
manusia pada saat ini adalah pemberdayaan karyawan dan tim kerja yang mandiri.
Dimasa mendatang Manajer SDM harus bekerja keras menagtasi anggapan negatif dan bias yang
dikaitkan dengan manjemen manajemen sumber daya manusia. Hal itu dapat dilakukan dalam
beberapa cata. Pertama, manajer sumber daya manusia harus menjadi pebisnis yang
profesional,perlu pemahaman mengenai kompleksitas bisnis perusahaan. Walter Trosin (dalam
Byars dan Rue, 1997), menyampaikan nasihat untuk membantu manajer SDM agar lebih akrab
dengan bisnis organisasinya yaitu sebagai berikuy
d.Sediakan waktu lebih banyak untuk dapat bersama sama dengan karyawan
Kedua, manajer SDM harus memiliki pengetahuan yang baik tentang trend dan isu yang berkembang
pada saat ini di masa mendatang. Ini akan dpat membantu mereka untuk menjaga agar tidak
terpikat oleh mode mode yang telah usang dan teknik teknik yang tidak efektif.
Ketiga, Manajer SDM harus meningkatkan keefektifan pemanfaatan sumber daya manusia di dalam
organisasi.Manajer sumber daya manusia harus menekankan pentingnya peningkatan keuntungan
melalui penggunaan sumber daya manusia organisasi secara efektif daripada menggunakan
pendekatan moralistic saat berhadapan dengan manajer operasi.Pada saat ini, manajer SDM harus
belajar menjadi proaktif dan menangkap peluang untuk menunjukkan bagaimana mereka dapat
mempengaruhi karyawan garis bawah secara positif.