Aplikasi Registrasi Dan Seleksi Beasiswa Pada Mahasiswa Menggunakan Metode TOPSIS
Aplikasi Registrasi Dan Seleksi Beasiswa Pada Mahasiswa Menggunakan Metode TOPSIS
Aplikasi Registrasi Dan Seleksi Beasiswa Pada Mahasiswa Menggunakan Metode TOPSIS
Abstrak
Pada tahun 2010 pemerintah mulai meluncurkan Program Bantuan Biaya Pendidikan yang
disebut Bidikmisi. Bidikmisi yaitu bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu
secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan di perguruan
tinggi sampai lulus tepat waktu. Pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan
Komputer (STIMIK) Sepuluh Nopember Jayapura proses pemberian beasiswa yang dilakukan
panitia memang sudah sesuai prosedur dan kriteria-kriteria yang telah ditentukan bidikmisi,
namun prosedur yang dimulai dari mengumpulkan data mahasiswa, mengetik data satu per satu
mahasiswa pada Microsoft Excel, dan hingga memiliki nama-nama calon penerima,
membutuhkan waktu hingga sebulan lamanya. Pada penelitian ini akan dibangun sistem yang
dapat mengajukan diri untuk menjadi calon penerima beasiswa sehingga pendataan langsung
masuk pada sistem yang tersedia dan terdapat sistem pendukung keputusan yang menggunakan
metode TOPSIS untuk proses perangkingan. Dalam penelitian ini akan menggunakan lima
kriteria, berbasis WEB dengan menggunakan basis data MySQL dan bahasa pemrograman PHP.
Dari pengujian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa sistem pendukung keputusan
menggunakan metode TOPSIS telah terbukti dapat memberikan rekomendasi atau alternatif
berupa perankingan nama calon penerima beasiswa Bidikmisi.
1. Pendahuluan
Beasiswa adalah program pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada
perorangan yang bertujuan untuk digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh.
Beasiswa dapat diberikan oleh lembaga pemerintahan, perusahaan ataupun yayasan. Pada tahun
2010 pemerintah mulai meluncurkan Program Bantuan Biaya Pendidikan yang disebut Bidikmisi.
Bidikmisi yaitu bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi
dan memiliki potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada
program studi unggulan sampai lulus tepat waktu.
Pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer (STIMIK) Sepuluh
Nopember Jayapura pemberian beasiswa bidikmisi ini adalah sesuatu hal yang baru berjalan pada
angkatan 2016. Proses yang dilakukan panitia-panitia beasiswa pada STIMIK memang sudah
sesuai prosedur dan kriteria-kriteria yang telah ditentukan bidikmisi, namun karena yang
mengurus bagian seleksi calon penerima beasiswa bidikmisi hanya bagian keuangan sendiri,
sehingga akan memakan waktu dalam penyeleksian nama-nama tersebut. Prosedur yang dimulai
dari mengumpulkan data-data mahasiswa yang didapat dari BAAK, memilih nama-nama
mahasiswa yang lulus SMA/SMK ditahun masuknya di STIMIK ataupun tahun lulus SMA/SMK
sebelumnya, kemudian mengetik data satu per satu mahasiswa pada Microsoft Excel, membuat
persentase kriteria, pemberian nilai pada setiap kriteria data mahasiswa, kemudian melakukan
perhitungan kemudian ditotalkan nilainya dan terakhir urutkan nama-nama yang memiliki nilai
terbesar hingga terkecil. Hal tersebut akan membuat proses menjadi kurang efisien karena
dibutuhkan waktu dan ketelitian dalam perhitungan. Dampak pada waktu yang menyebabkan
pengumpulan berkas-berkas persyaratan tersebut. Bila calon penerima telah ditentukan maka
mahasiswa dapat mempersiapkan lebih awal persyaratan apa saja yang harus dilengkapi, Karena
biasanya waktu yang diberikan cuma beberapa hari dan tidak semua mahasiswa yang terpilih siap
untuk pengumpulan berkas persyaratan.
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut maka pada penelitian ini akan dibangun sistem
yang dapat mengajukan diri untuk menjadi calon penerima beasiswa sehingga pendataan
langsung masuk pada sistem yang tersedia dan terdapat sistem pendukung keputusan yang
menggunakan metode TOPSIS. Dalam penelitian ini metode TOPSIS akan digunakan untuk
proses perangkingan.
2. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan model waterfall sebagai model pengembangan alur hidup
perangkat lunak. Pemilihan model waterfall sebagai metode yang digunakan dalam penelitian ini
karena tahapan-tahapan pada model ini memiliki batas yang jelas sehingga mampu memberikan
kejelasan proses perancangan aplikasi.
Model SDLC air terjun (Waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (Sequential
Linear) atau alur hidup klasik (Classic Life Cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur
hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, dan
tahap pendukung (Support). Berikut adalah gambar model air terjun : [1]
Dengan berbagai kelemahan yang dimiliki model air terjun tapi model ini telah menjadi dasar
dari model-model yang lain dalam melakukan perbaikan model pengembangan perangkat lunak.
Model air terjun sangat cocok digunakan kebutuhan pelanggan sudah sangat dipahami dan
kemungkinan terjadinya perubahan kebutuhan selama pengembangan perangkat lunak kecil. Hal
positif dari model air terjun adalah struktur tahap pengembangan sistem jelas, dokumentasi
dihasilkan disetiap tahap pengembangan, dan sebuah tahap dijalankan setelah tahap sebelumnya
selesai dijalankan. [1]
Lingkungan
Menurut Eko Indrajit, DSS merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat
membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini yang perlu ditekankan
adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk
menjadi sarana penunjang (tools) bagi manajer. DSS merupakan implementasi teori-teori
pengambilan keputusan yang diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti; operation research dan
management science. Hanya bedanya adalah jika dahulu untuk mencari penyelesaian yang
dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual, saat ini komputer PC telah
menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu singkat.
Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen yaitu; database, model base dan
software base.
a. Database
Sistem database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang
berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data besar (master file). Untuk keperluan Sistem
Pendukung Keputusan, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak
dipecahkan memalui simulasi.
b. Model Base
Suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif sebagai
dasar simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk di dalamnya tujuan dari permasalahan
(obyektif), komponen-komponen terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal
terkait lainnya.
c. Software Base
Softwere Base merupakan hasil penyatuan dari database dan model base yang dimengerti
oleh komputer. Contohnya adalah RDBMS (Rational Database Manajement System) dan
OODBMS (Object Oriented Database Manajemen System) untuk memodelkan struktur data.
Sedangkan MBMS (Dialog Generation and Manajemen System), yang merupakan suatu
sistem untuk memungkinkan terjadinya “dialog” intektif antara komputer da manusia (user)
sebagai pengambil keputusan.
A. Model Sistem Pendukung Keputusan
Data dan informasi dimasukkan ke dalam database dari lingkungan perusahaan. Database
juga berisi data yang disediakan oleh SIA, dan isi dari database digunakan oleh tiga subsistem
perangkat lunak.
A.1. Perangkat penulis laporan, menghasilkan laporan periodik maupun khusus. Laporan
periodik disiapkan sesuai jadwal dan biasanya dihasilkan oleh perangkat lunak. Laporan
khusus disiapkan sebagai jawaban atas kebutuhan informasi yang tak terduga dan
berbentuk Database Management System (DBMS).
A.2. Model matematika, menghasilkan sebagai hasil dari simulasi yang melipatkan satu atau
beberapa komponen dari sistem fisik perusahaan, atau berbagai aspek operasinya.
A.3. Groupware, memungkinkan beberapa pemecah masalah, bekerja sama sebagai satu
kelompok, dan mencapai solusi. Istilah GDSS atau sistem pendukung keputusan kelompok
(Group decision support system). Para anggota kelompok saling berkomunikasi baik secara
langsung melalui groupware.
B. Tahap Pengambilan Keputusan
B.1. Menurut Simon, Tahap pengambilan keputusan yang dilalui manajer saat memecahkan
masalah ada empat. Tahap-tahap tersebut adalah intelijen, merancang, memilih, dan
menelaah.
B.2. Intelijen, mengamati lingkungan deangan mencari kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki.
B.3. Merancang, menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan
yang mungkin.
B.4. Memilih, memilih satu rangkaian tertentu dari beberapa yang tersedia.
B.5. Menelaah, menilai pilihan-pilihan yang lalu. [3]
Solusi ideal positif A+ dan solusi ideal neagatif A- dapat ditentukan berdasarkan rating bobot
ternormalisasi (yij) sebagai:
yij = wij rij; dengan i=1,2,…m; dan j=1,2,…,n. ............................ (2)
+ + + + ............................ (3)
A = (𝑦1 , 𝑦2 , … , 𝑦𝑛 );
A- = (𝑦1− , 𝑦2− , … , 𝑦𝑛− ); ............................ (4)
Dengan
Max yij
1 Jika j adalah atribut keuntungan (benefit)
rij ............................ (5)
Max yij
Jika j adalah atribut biaya (cost)
1
Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal positif dirumuskan sebagai:
𝑛
2 ............................ (6)
𝐷𝑖+ = √∑(𝑦𝑖+ − 𝑦𝑖𝑗 ) ; 𝑖 = 1,2, … , 𝑚.
𝑗=1
2. PHP
PHP sebagai alternatif lain memberikan solusi sangat murah (karena gratis digunakan) dan
dapat berjalan diberbagai jenis platform. PHP (atau resminya PHP : Hypertext Preprosessor)
adalah skrip bersifat server-side yang ditambahkan ke dalam HTML. PHP sendiri merupakan
singkatan dari Personal Home Page Tools. Skrip ini akan membuat suatu aplikasi dapat
diintegrasikan kedalam HTML sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun
menjadi bersifat dinamis. Sifat server side berarti pengerjaan skrip dilakukan di server, baru
kemudian hasilnya dikirimkan ke browser. [5]
3. MySQL
Database MYSQL merupakan sistem manajemen basis data SQL yang sangat terkenal dan
bersifat open source. Mysql dibangun, didistribusikan dan didukung oleh MYSQL AB. MYSQL
AB merupakan perusahaan komersial yang dibiayai oleh pengembang MYSQL.
MYSQL dapat didefinisikan sebagai sistem manajemen database. Database sendiri merupakan
struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan
dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server.
Selain itu MYSQL dapat dikatakan sebagai basis data terhubung (RDBMS). Database terhubung
menyimpan data pada tabel-tabel terpisah. Hal tersebut akan menambahkan kecepatan dan
fleksibilitasnya. [5]
Tabel 1 Fungsional
Data-data yang dibutuhkan sistem Sistem dapat memberikan informasi
1. Berkas Mahasiswa yang sudah
1. Tahun Periode
terunggah
2. Kriteria 2. Informasi urutan calon penerima
3. Biodata Mahasiswa 3. Laporan
b. Desain
b.5. ERD
Gambar 7 ERD
c. Pengkodean
Berikut adalah flowchart program berdasarkan listing koding TOPSIS.
3.2. Pembahasan
a. Penerapan Metode TOPSIS pada kasus
Menghitung matriks keputusan ternormalisasi, berdasarkan matriks keputusan yang telah
ditentukan dengan menggunakan Persamaan 1 sebagai berikut:
|𝑋1 | = √12 + 22 + 22 + 22 + 12 + ⋯ 𝑋𝑖𝑗 2 = 5
Jarak antara nilai terbobot setiap alternative terhadap solusi ideal positif 𝐷𝑖 + , dihitung berdasarkan
persamaan 7 sebagai berikut:
(0,04 - 0,04)2 + (0.037796447 - 0.037796447)2 + (0.068376346 - 0.091168461) 2
D
1
(0.040824829 - 0.081649658)2 + (0.069631062 - 0.069631062)2
0.046756253
(0,08 - 0,04)2 + (0.075592895 - 0.037796447)2 + (0.022792115 - 0.091168461)2
D
2
(0.061237244 - 0.081649658)2 + (0.069631062 - 0.069631062)2
0.090114165
(0,08 - 0,04)2 + (0,037796447 - 0,037796447)2 + (0,068376346 - 0,091168461)2
D
3
(0,081649658 - 0,081649658)2 + (0,052223297 - 0,069631062)2
0.049219009
(0,08 - 0,04)2 + (0,075592895 - 0.037796447)2 + (0,091168461 - 0,091168461) 2
D
4
(0,061237244 - 0,081649658)2 + (0,069631062 - 0.069631062)2
0.058696151
(0,04 - 0,04) 2 + (0,075592895 - 0,037796447) 2 + (0,091168461 - 0,091168461) 2
D
5
(0,081649658 - 0,081649658) 2 + (0,069631062 - 0,069631062) 2
0,037796447
Jarak antara nilai berbobot setiap alternative terhadap solusi ideal negatif 𝐷𝑖− , dihitung
berdasarkan persamaan 8 sebagai berikut:
(0,04 - 0,08) 2 + (0,037796447 - 0,075592895) 2 + (0,068376346 - 0,022792115) 2
D1
(0,040824829 - 0,040824829) 2 + (0,069631062 - 0,052223297) 2
0,073549465
(0,08 - 0,08) 2 + (0.075592895 - 0,075592895) 2 + (0.022792115 - 0,022792115) 2
D2
(0.061237244 - 0,040824829) 2 + (0.069631062 - 0,052223297) 2
0.026827168
(0,08 - 0,08) 2 + (0.037796447 - 0.075592895) 2 + (0.068376346 - 0.022792115) 2
D3
(0.081649658 - 0.040824829) 2 + (0.052223297 - 0.052223297) 2
0,071924684
(0,08 - 0,08) 2 + (0,075592895 - 0,075592895) 2 + (0,091168461 - 0,022792115) 2
D 4
(0,061237244 - 0,040824829) 2 + (0.069631062 - 0,052223297) 2
0,073450811
(0,04 - 0,08) 2 + (0,075592895 - 0,075592895) 2 + (0.091168461 - 0,022792115) 2
D5
(0.081649658 - 0,040824829) 2 + (0.069631062 - 0,052223297) 2
0.090802102
Dan seterusnya sehingga diperoleh:
Tabel 7 Nilai Terbobot Negatif
Alternatif 𝐷𝑖−
𝐷1− 0.073549465
𝐷2− 0.026827168
𝐷3 − 0.071924684
𝐷4− 0.073450811
𝐷5− 0.090802102
𝐷6 − 0.043623736
𝐷7− 0.06532801
𝐷8− 0.081804592
𝐷9− 0.044136741
𝐷10− 0.040824829
Kedekatan setiap alternatef terhadap solusi ideal dihitung berdasarkan Persamaan 2.9 sebagai
berikut:
0,073549465
𝑉1 = = 0,611354691
0,046756253 + 0,073549465
0,026827168
𝑉2 = = 0,229407068
0,090114165 + 0,026827168
0,071924684
𝑉3 = = 0,593713815
0,049219009 + 0,071924684
0,073450811
𝑉4 = = 0,555826711
0,058696151 + 0,073450811
0,090802102
𝑉5 = = 0,706089628
0,037796447 + 0,090802102
Dan seterusnya sehingga diperoleh kedekatan setiap alternative sebagai berikut:
Tabel 8 Kedekatan Alternatif
Alternatif 𝑉𝑖
V1 0.611354691
V2 0.229407068
V3 0.593713815
V4 0.555826711
V5 0.706089628
V6 0.331048308
V7 0.566720031
V8 0.638330343
V9 0.370003433
V10 0.313299063
Jadi berdasarkan prosedur perhitungan Metode TOPSIS, maka diperoleh hasil untuk perhitungan
metode TOPSIS untuk calon penerima beasiswa sebagai berikut bila diurutkan dari yang terbesar
hingga terkecil :
Tabel 9 Hasil Perangkingan
Alternatif 𝑉𝑖
A5 0.706089628
A8 0.638330343
A1 0.611354691
A3 0.593713815
A7 0.566720031
A4 0.555826711
A9 0.370003433
A6 0.331048308
A10 0.313299063
A2 0.229407068
b. Tampilan Sistem
Setelah mahasiswa unggah berkas sebagai penilaian, kemudian admin melakukan proses
verifikasi berkas dan admin mengeklik tombol “proses” maka dalam waktu yang singkat admin
telah memiliki nama-nama seperti pada gambar 9. Gambar 9 adalah tampilan sistem pada aplikasi
yang menampilkan hasil dari pendaftar/mahasiswa dengan nilai yang berurut dari nilai yang
terbesar hingga terkecil.
Daftar Pustaka
[1] Rosa A.S. dan Shalahudin M.. “Rekayasa Perangkat Lunak”, Informatika Bandung,
Bandung, 2016.
[2] Pressman S. Roger. “Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku Satu)”.
Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2002.
[3] Yakub. “Pengantar Sistem Informasi”, Graha Ilmu, Yogyakarya, 2012.
[4] Kusumadewi S., Hartati S., Harjoko A., dan Wardoyo R.. “Fuzzy Multi-Attribute Decision
Making (FUZZY MADM)”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2006.
[5] Kustiyahningsih Yenie., dan Devie, R.A.. “Pemrograman Basis Data Berbasis WEB
Menggunakan PHP & MySQL”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2011.