Panduan Tna
Panduan Tna
Panduan Tna
NOMOR :
TANGGAL :
PANDUAN PELAKSANAAN
TRAINING NEED ANALYSIS (TNA)
RUMAH SAKIT KUSUMA HOSPITAL
BAB I
DEFINISI
Rumah sakit sebagai organisasi jasa pelayanan yang padat karya dan
padat modal dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas sumber daya
manusia yang dimiliki. Kegiatan pendidikan dan pelatihan menjadi salah satu
program peningkatan kualitas SDM yang wajib dilaksanakan secara
berkelanjutan.
Pengembangan pelatihan dan penyusunan program pelatihan harus
berorientasi kepada peningkatan keterampilan untuk pemenuhan jabatan
yang dibutuhkan. Adanya kesenjangan antara kinerja karyawan dengan
kinerja yang diharapkan sesuai standar merupakan salah satu permasalahan
yang dihadapi oleh karyawan dan organisasi. Masalah tersebut secara
langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kualitas layanan
kepada pelanggan.
Program pelatihan diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk
dapat memperkecil kesenjangan antara kinerja karyawan dengan standar
kinerja yang diharapkan dan meningkatkan kualitas kinerja karyawan. Oleh
karena itu, penyusunan perencanaan pelatihan tidak dapat dilakukan dengan
seadanya, namun harus berorientasi terhadap kebutuhan peningkatan
ketrampilan dan peningkatan kinerja.
Training Need Analysis yang merupakan suatu proses sistematis untuk
melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan menjadi salah satu metode agar
dapat mengetahui kebutuhan pelatihan yang sesuai. Proses analisa tersebut
1. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan langkah awal dalam
pelaksanaan analisis kebutuhan pelatihan. Dalam proses
merumuskan masalah terdapat beberapa unsur penting
yang harus diperhatikan, antara lain:
a. Menentukan masalah yang dapat ditemui melalui
analisis kinerja
b. Solusi yang diharapkan dalam pemecahan masalah.
Solusi dalam hal pelatihan maupun bukan pelatihan.
c. Menentukan sumber informasi, seperti atasan, staf,
pelanggan atau data sekunder berupa laporan, hasil
kerja dan sebagainya
d. Catatan bukti untuk memastikan benar atau tidaknya
bahan yang digunakan untuk melaksanakan analisis
kebutuhan
e. Menentukan organisasi terkait yang berkaitan dengan
pelaksanaan analisis kebutuhan pelatihan
Dalam proses perumusan masalah, dapat menggunakan
data-data sekunder meliputi data capaian indikator mutu
dari tim PMKP, data kepuasan pasien dan customer complain
dari Unit Customer Care dan Humas, dan Data penilaian
kinerja karyawan dari Unit MSDM. Selain itu, juga
dilakukan pengumpulan data dari setiap unit tentang
kebutuhan unit kerja terkait pelatihan dengan
2. Perumusan Tujuan
Tahapan ini merupakan tahapan lanjutan setelah
perumusan masalah telah selesai dilakukan. Dalam tahapan
ini, analisis kebutuhan pelatihan menetapkan tujuan
Training Need Analysis. Penetapan tujuan tersebut
disesuaikan dengan tingkat kebutuhan pelatihan yang akan
dianalisis. Tingkatan kebutuhan analisis meliputi 3 tingkat
sebagai berikut:
a. Tingkat Organisasi
b. Tingkat Jabatan
c. Tingkat Individu
3. Pengembangan Instrumen
Pengembangan instrument merupakan tahapan untuk
menentukan metode dan peralatan yang akan digunakan
untuk melaksanakan TNA. Metode tersebut dapat berupa
wawancara, observasi lapangan, ataupun dengan kuesioner.
Penyusunan kuesioner kebutuhan pelatihan disusun oleh
Unit Pendidikan dan Pelatihan dengan memuat pokok isian
sebagai berikut:
a. Identitas Unit Kerja
6. Penafsiran Hasil
Tahap penafsiran hasil merupakan tahap melakukan
interpretasi dan formulasi kesimpulan analisis data.
7. Pelaporan
Pelaporan merupakan tahap akhir dalam pelaksanaan TNA.
Pelaporan serta formulasi kesimpulan akan memberikan
hasil analisis terhadap kebutuhan pelatihan.
BAB V
PENUTUP
Ditetapkan di : Pamekasan
Pada tanggal : 25 Juli 2018
DIREKTUR
RUMAH SAKIT KUSUMA HOSPITAL