CBR Ade Wiranda
CBR Ade Wiranda
CBR Ade Wiranda
Oleh :
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTASILMU SOSIAL
2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia, berupa nafas serta kemudahan kepada saya dalam menyusun
tugas ini dengan tepat waktu. Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima
kasih kepada ibu Dr. Nina Novira, M.Si. selaku dosen pada matakuliah
“GEOGRAFI DESA KOTA” yang telah memberikan kesempatan kepada saya
untuk menyusun makalah ini.
Saya sadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan harapan Ibu. Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan ilmu serta pengetahuan kita. Akan tetapi,
dengan segala kekurangan dan keterbatasan makalah ini. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna di
dunia ini tanpa saran yang membangun.
Demikianlah makalah yang saya buat, diharapkan Ibu dapat menerima
nya. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam tulisan maupun kata – kata.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Ade wiranda
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan critikal book ini untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan isi buku, menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap
karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya. Kemudian manfaatnya untuk
memenuhi tugas kuliah dan untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana
mengkritik sebuah buku.
1
BAB II
INTISARI BUKU
2
2.2 Ringkasan Isi buku
3
Kota selalu mempunyai ikatan erat dengan wilayah yang mengelilinginya.
Memang nampaknya tembok kota itu memisahkan penduduk kota dari penduduk
yang bertani diluarnya, tetapi sebenarnya antara kota dan wilayah sekelilingnya
itu terdapat relasi yang simbiotis
Penghuni kota yang terdiri atas kaum pedagang, pegawai pemerintah,
tukang-tukang, seniman, dan guru hidup darikelbiha bahan pangan yang
dihasilkan petani. Sebaliknya kota selalu berusaha memenuhi apa-apa yang
diperlukan oleh masyarakat bertani.ketergantungan secara ekonomis pihak kota
kepada pedesaan dimana pun dan di berbagai zaman, merupakan kenyataan yang
hakiki, meskipun saling ketergantungan diantara dua pihak itu dapat berubah-ubah
seiring perkembangannya zaman.
4
Arus migrasi masuk kota dapat berkurang pada saat-saat kota kurang
menawarakan tawaran kerja yang menguntungkan. Sebaliknya ada juga terjadi
migrasi musiman; artinya pada waktu pedesaan tak ada kerja bagi kaum buruh
tani, ternyata kota menawarkan aneka pekerjaan meski hanya serabutan, sehingga
pengguran yang sementara tadi dapat diatasi.
5
F. Masalah pemiskinan desa
Terhadap efek-efek negatif dari usaha modernisasi pedesaan, sosiologi
wertheim mengajukan keritik. Kesimpulan dari frank bahwa kota tak mampu
membangun pedesaan di hinterlandnya, bahkan justru meningkatkan
keterbelakangan, disebbakan karena ia memakai antitese kota-desa sebagai
sentrum-periferi. Disitu relasinya hanya satu arah, padahal untuk meningkatkan
taraf kehidupan di pedesaan perlu relasi dua arah. Di Indonesia para ekonom kini
menggalakkan gagasan bagaimana cara membangun tetapi memihak rakyat. Jika
yang dipakai sebgai pedoman tata kerja membangun itu meniru pengalaman di
Eropa Barat yang ditandai oleh revolusi industri, yang terjadi adalah perembesan
atau pentesan ke bawah. Kota industri dulu yang berhasil barulah kemudian
merembes ke kawasan di sekelilingnya.
B. Wilayah/kota Metropolitan
Wilayah metropolitan itu adalah suatu wilayah yang mencakup suuatau
kota inti dengan beberapa kota yang melindungi kota inti tadi. Jadi sebetulnya
wilayah metropolitan adalah sutu bentuk dari pada kesatuan sistem perkotaan
anatar kota besar (kota inti) dengan kota di sekelilingnya, dimana terdapat
pembagian tugas antara kota inti dan kota satelit dalam hal memberikan
pelayanan, sehingga dikatakan bahwa kota inti dan kota satelit mempunyai kaitan
yang erat.
6
C. Perkembangan kota di indonesia
Sejarah Pertumbuhan Beberapa Kota di Indonesia
Kota yang tumbuh atas dasar pusat perdagangan, antara lain, Jakarta, Aceh, dan
Ujungpandang. Sejak zaman Portugis, kota-kota itu merupakan tempat
persinggahan dan perdagangan, tidak hanya pedagang dari Nusantara melainkan
juga dari mancanegara, seperti pedagang dari Portugis, Spanyol, Belanda, India,
Arab, juga Cina.
Sekarang kota-kota itu tidak hanya merupakan pusat perdagangan, melainkan juga
merupakan pusat-pusat pemerintahan.
Kota Jambi dan Maluku dapat digolongkan ke dalam jenis kota yang mengalami
pertumbuhan atas dasar pusat perkebunan.
Maluku, adalah pusat rempah-rempah yang sejak dulu telah menjadi rebutan
pedagang-pedagang Eropa. Setelah dikuasai 3,5 abad oleh Belanda, Maluku
semakin berkembang dan sampai sekarang tetap menjadi pusat perkebunan
rempah-rempah.
7
c. Pertumbuhan Kota yang Berlatar Belakang sebagai Pusat Pertambangan
Bangka, Belitung, Linggas, dan Singkep dapat tumbuh dan berkembang karena
adanya sumber tambang timah.
8
BAB III
PEMBAHASAN
9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa
critical book merupakan kegiatan untuk mengkritisi buku untuk mengetahui
kelemahan dan kekurangan dalam buku, baik dalam sistematika penulisan,
penggunaan bahasa, isi materi dan tampilan buku. Hal tersebut dilakukan agar
buku yang di kritik dapat direvisi agar menjadi buku yang lebih baik.
Buku utama dan buku pembanding, sudah baik, dan kedalaman materi
yang cocok untuk pembacanya. Meskipun demikian buku tersebut juga memiliki
beberapa kelemahan yang membuat buku ini menjadi tidak sempurna, hal tersebut
ialah penggunaan warna pada pengetikannya yang masih memiliki kualitas yang
kurang baik, tidak adanya warna yang lain selain warna hitam dan putih sehingga
kurang menarik. Dan masih adanya pengetikan kata yang salah seperti yang di
tuangkan pada kelemahan buku diatas.
4.2. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna serta minimnya
sumber yang dimiliki oleh penulis, maka penulis akan selalu menerima kritik dan
saran yang membangun untuk menjadikan critical buku ini menjadi lebih baik.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan critical buku yang telah di
jelaskan.
10
DAFTAR PUSTAKA
11