CBR Biogeografi
CBR Biogeografi
CBR Biogeografi
Dosen pengampu :
Dra.Nurmala Berutu,M.Pd
Disusun oleh :
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas “Critical Book Report” ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah “Biogeografi” Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang ilmu perbintangan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra.Nurmala
Berutu,M.Pdselaku Dosen pengampuh mata kuliah “Biogeografi” yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
1
Daftar Isi
KATA PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
*Identitas Buku...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
2
*Identitas Buku
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
tekonologi komunikasi pun makin maju. Dengan demikian teknologi
komunikasi, informasi tentang permasalahn lingkungan bersumber dari
negara yang telah maju, antara lain Amerika Serikat. Karena citranya sebagai
negara maju, perbincangan tentang permasalahnn itu diikuti pula oleh negara-
negara yang sedang berkembang. Seringkali ikut sertanya itu secara
membabi-buta , tanpa ditelaah relevansi permasalahannya dengan kondisi
negara yang bersangkutan. Misalnya, pencemaran oleh industri merupakan
masalah utama di negara yang maju dan karena itu pencemaran oleh industri
mendominasi permasalahan lingkungan di negara itu. Tetapi di negara yang
sedang berkembang, seperti Indonesia, umumnya pencemaran oleh industri
belumlah penting, kecuali di tempat-tempat yang terbatas di sekitar kota
besar. Sebaliknya pencemaran oleh limbah domestik, yaitu limbah yang
berasal dari rumah tangga, lebih umum dan mengenai lebih banyak orang dari
pencemaran oleh industri.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
dan teori bercak, keanekaragaman jenis di daerah yang dibudidayakan, erosi
gen, dan pengelolaan keanekaragaman gen yang meluputi daerah yang
dilindungi, masalah batas dan pengawasan, daerah penyangga,
pengembangan daerah yang dilindungi, kebun raya dan kebun binatang, bank
gen, dan penguasaan sumberdaya gen. Dalam bab mengenai ekologi
pembangunan ia mengemukakan manfaat dan resiko lingkungan dalam
pembangunan, pembangunan yang berkelanjutan yang memuat proses
ekologi, tersedianya sumberdaya yang cukup, serta lingkungan sosial budaya
dan ekonomi yang sesuai. Selanjutnya adalah pola hidup sederhana,
kemampuan ilmu dan teknologi, pengelolaan lingkungan yang adaptif, serta
pengelolaan proyek pembangunan. Pada bab ekologi kependudukan ia
memaparkan arti daya dukung lingkungan, daya dukung lingkungan agraris,
kepadatan penduduk, transmigrasi, kerusakan lingkungan yang terdiri atas
kerusakan lingkungan kota, desa, penanggulangan kerusakan lingkungan serta
prioritas penanggulangannya. Selanjutnya ia menjelaskan pula mengenai
pencemaran dan penyusutan sumberdaya, serta penanggulangan pencemaran
dan penyusutan sumberdaya. Pada bab ekologi pangan ia mengemukakan
bagaimana historikalitas pola mata pencaharian manusia dari fase berburu dan
mengumpul, peladangan berpindah, pertanian menetap. Ia juga memaparkan
sumber pangan, pola pangan, kerentanan pangan, penganekaragaman pangan,
serta pola pangan dan daya dukung lingkungan. Pada bab mengena ekologi
pariwisata ia mengemukakan kaitannya dengan daya dukung lingkungan,
keanekaragaman, keindahan alam, vandalisme, pencemaran, kerusakan hutan,
dampak sosial budaya, serta zonasi. Pada bab terakhir tentang energi dalam
ekologi pembangunan ia mengemukakan tentan pengertian energi,
pemanfaatan energi, peranan energi dalam pembangunan, permasalahan
enegi, dan penganekaragaman energi. Dewasa ini karya-karya dari Otto
Soemarwoto menjadi sumber rujukan utama dan juga bacaan awal bagi
mereka yang hendak memfokuskan diri dalam studi lingkungan pada jenjang
sarjana ataupun magister, hal ini terjadi karena penulis buku tersebut
merupakan salah satu sosok yang merintis perkembangan ilmu lingkungan
pada fase awal di Indonesia. Membaca buku ini dirasakan sangat menarik,
7
karena mampu memberikan kontribusi pengetahuan akan hal ikhwal
hubungan manusia dengan alam sekitar yang tidak begitu diperhatikan tetapi
sangat memegang peranan penting dalam hal kelangsungan hidup manusia.
8
4. Dalam kalimat “Mula-mula tumbuhan tingkat rendah, seperti lumut dan
paku-pakuan. Kemudian tumbuhan tingkat tinggi.”. Dalam kalimat ini
tidak di jelaskan contoh-contoh dari tumbuhan tingkat tinggi (hal=24)
5. Dalam kalimat “Demikian pula seperti bumi ini dapat dianggap sebagai
kumpulan ekosistem”. Faktanya adalah dunia adalah sebuah kumpulan
dari bioma-bioma yang relatif lebih besar dari ekosistem. (hal=24)
6. Terdapat kalimat yang kurang ilmiah seperti “Didunia yang fana ini.....”
7. Gambar yang digunakan dalam menjelaskan analisis dari penjelasan
penulis masih sangat sederhana. Karena gambar yang digunakan berwarna
hitam putih. Sehingga kurang jelas.
8. Terdapat kalimat yang masih rancu atau masih meragukan. “Disamping
itu terdapat unsur yang dibentuk di dalam laboratorium,....” Unsur yang
seperti apa masih belum jelas. (hal=26)
9. Kalimat “Ulat adalah herbivora”. Menurut penelitin dari National
Animal dari National Geographic Amerika bahwa 24 spesies ulat
merupakan kanibal.
10. Dalam gambar 2.2 B (hal=29) Penjelasan bahwa manusia bernafas dan
menghasilkan CO2 dan uap H2O, CO2 dan H2O digunakan untuk
tumbuhan berfotosin tesis tidak sinkron dengan dalam gambar 2.2 B
(hal=29)
11. Penjelasan mengenai ekologi lingkungan daerah masih belum spesifik
artinya isi BAB masih menjelaskan ekologi daerah secara umum.
9
BAB III
KESIMPULAN CRITICAL BOOK REPORT
10
DAFTAR PUSTAKA
11