Tugas UTS Asas-Asas Manajemen
Tugas UTS Asas-Asas Manajemen
Tugas UTS Asas-Asas Manajemen
MANAJEMEN
Di susun oleh :
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang
“Manajemen” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya
berterima kasih pada Bapak Acep Samsudin, S.Sos., MM, M.A selaku Dosen mata kuliah Asas-
Asas Manajemen yang telah memberikan tugas ini.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Definisi, Pekembangan, dan Fungsi Manajemen dengan lebih baik.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan …………………………………………………………………………. 17
B. Saran ………………………………………………………………………………... 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa
pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi
klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis
yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian
pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri
pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang masing-masing
melakukan pekerjaan khusus perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti
dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian
pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith
menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan
meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, menghemat waktu yang terbuang
dalam pergantian tugas, dan menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat
tenaga kerja.
1
B. Rumusan Masalah
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antaralain:
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen adalah suatu seni, tiap tiap pekerjaan bisa diselesaikan dengan orang lain.
Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi.
3. George R. Terry
Manajemen adalah proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan: perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta
mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia
serta sumber-sumber lain. Manajemen ialah wadah didalam ilmu pengetahuan, sehingga
manajemen bisa dibuktikan secara umum kebenarannya.
5. Ricky W. Griffin
3
6. Henry Fayol
Manajemen adalah ilmu yang mengandung gagasan atau ide 5 fungsi utama yaitu
merancang, memerintah, mengorganisir, mengendalikan dan mengkoordinasi.
7. Eiji Ogawa
8. John D. Millet
Ia berpendapat dalam bukunya yang berjudul Managemen in the public service, bahwa
pengertian manajemen adalah proses dalam memberikan arahan pekerjaan kepada orang-orang
dalam suatu organisasi guna mencapai tujuan.
9. Prajudi Atmosudirdjo
11. Manullang
Pengertian manajemen adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang berupaya secara
sistematis bertujuan untuk memahami bagaimana serta mengapa manusia bekerja sama dalam
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
4
13. Joseph Massie
16.Wilson Bangun
Manajemen adalah serangkaian berbagai aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh
tiap anggota organisasi untuk meraih tujuan organisasi tersebut.
Arti manajemen adalah sebuah keahlian yang dimiliki seseorang atau organisasi untuk
menggerakkan orang lain agar mau melakukan sesuatu.
Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan
efisien melalui perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumberdaya
organisasi.
5
20. Lyndak F.Urwick
21. Hilman
Manajemen adalah fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui perantara kegiatan
orang lain serta mengawasi usaha-usaha setiap individu guna mencapai tujuan yang sama.
Definisi manajemen sebagai organ multiguna yang mengatur bisnis dan pemerintah,
pekerja dan pekerjaan.
Pengertian manajemen adalah proses dimana cara tertentu digunakan untuk mencapai
tujuan tertentu.
Manajemen adalah ilmu pengetahuan yang berisi ide-ide dengan lima fungsi utama,
yaitu mendesain, mengatur, mengorganisir, mengendalikan, dan mengoordinasi.
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai satu tujuan.
6
28. T. Hani Handoko (2000:10)
Arti manajemen adalah ilmu tentang perilaku yang meliputi beberapa aspek sosial
dalam konteks perencanaan.
Manajemen adalah ilmu dan seni memadukan ide-ide, fasilitas, proses, bahan dan
orang-orang unutk menghasilkan barang/jasa yang bermanfaat dan menjualnya dengan
menguntungkan.
Manajemen adalah proses yang dilakukan seorang atau beberapa orang untuk
mengkoordinasikan aktifitas orang lain untuk mencapai hasil-hasil yang tidak dapat dicapai
oleh orang itu sendiri.
Manajemen adalah salah satu bidang usaha yang bergerak di bidang jasa pelayanan
yang dikelola oleh tenaga ahli yang terlatih dan berpengalaman.
Management is the fuction of the executive leadership any where (manajemen adalah
fungsi dari setiap kepemimpinan eksecutif dimanapun).
7
35. Dr. Bennett N.B Silalahi, M.A
Manajemen adalah ilmu perilaku yang terdiri dari aspek sosial eksak bukan dari
tanggungjawab keselamatan serta kesehatan kerja baik dari sisi perencanaannya.
36. Koontz
Manajemen terdiri dari semua tugas dan fungsi yang meliputi penyusunan sebuah
perusahaan, pembiayaan, penetapan garis-garis besar kebijaksanaa,penyediaan semua
peralatan yang diperlukan dan penyusunan kerangka organisasi serta pemilihan para pejabat
terasnya.
Manajemen sebagai seni mengetahui apa yang ingin kamu lakukan, kemudian melihat
bagaimana sesuatu itu dilakukan dengan cara yang sebaik dan semurah mungkin.
8
42. Ordway Tead
Disadur oleh Drs. He. Rosyidi dalam buku “ORGANISASI DAN MANAGEMENT,
dijelaskan bahwa arti manajemen adalah proses dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin
dan menunjukan arah penyelenggaraan tugas suatu organisasi di dalam mewujudkan tujuan
yang telah ditetapkan.
Perkenalkan orang yang bercerita tentang ilmu manajemen: Daniel Wren. Orang
Amerika. Lahir tahun 1932 dan besar di Columbia. Negara bagian Missuori. Wilayah yang
dilintasi sungai Missuori yang terkenal itu. Sungai terpanjang di Amerika itu. Daniel Wren
muda kuliah di Universitas Missuori jurusan manajemen. Tahun 1964 dia mengambil S3 di
Universitas Illnois dan mendapatkan gelar PhD. Jurusan bisnis.
Awal karirnya sebagai pengajar di Universitas Negeri Florida. Hingga dia menjadi
profesor disana tahun 1963. Dikampus itu. Dia menulis banyak buku. Salah satu bukunya
menceritakan sejarah manajemen. Dia menceritakan perkembangan ilmu manajemen kedalam
empat tahapan. Dimulai dari tahap pemikiran awal. Lalu era manajemen sains. Lalu fase
manusia sosial. Dan yang terakhir: era modern
Pemikiran awal manajemen, menurut Wren, terjadi sebelum abad 20. Pada waktu itu,
ada 2 peristiwa penting.
Peristiwa pertama: Buku Adam Smith. Tahun 1776 saat Adam Smith memunculkan
doktrin ekonomi klasic "The Wealth of Nation" yang dalam buku yang ia terbitkan
mengemukakan tentang keungulan ekonomis yang akan didapat oleh organisasi atas
pembagian kerja. Pembagian kerja atau division of labor ini oleh Adam Smith yaitu mengenai
perincian pekerjaan pekerjaan kepada tugas yang lebih spesifik serta berulang.
Dengan meneliti sebuah industri pabrik peniti sebagai penelitian, Adam Smith
mengungkapkan bahwa dengan 10 orang menjalankan tugas khusus perusahaan bisa
memproduksi sekitar 48 ribu peniti dalam sehari. Namun apabila tiap orang bekerja sendiri
menyelesaikan pada tiap tiap bagian dari pekerjaan, menghasilkan 10 peniti saja sehari sudah
sangat bagus.
9
Adam Smith berkesimpulan bahwa suatu pembagian kerja bisa meningkatkan tingkat
produktifitas dengan:
1. Menghemat waktu
2. Meningkatkan ketrampilan para pekerja
3. Menciptakan mesin serta penemuan yang lain yang bisa menghemat tenaga kerja
Peristiwa kedua: Revolusi industri di Inggris (Britania). Akibat kejadian ini membuat para
manajer kala itu memerlukan teori yang bisa membantu dalam meramalkan permintaan,
kecukupan bahan baku, memberikan tugas tugas untuk bawahan, mengarahkan aktivitas sehari
hari dan yang lainnya sehingga menyebabkan ilmu manajemen kemudian mulai dikembangkan
oleh ahli.
Manajemen sains atau manajemen ilmiah dipopulerkan oleh ahli manajemen Frederick
Winslow Taylor yang ditulis dalam bukunya yang berjudul "Principles of Scientific
Management" (1911). Taylor memaparkan manajemen sains sebagai penggunaan metode yang
ilmiah dalam menentukan cara terbaik untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Dalam
perkembangannya, manajemen juga didukung oleh berbagai pemikiran pemikiran yang baru
dari Henry Gantt dan Gilberth.
Henry Gantt mengemukakan ide bahwa seorang mandor seharusnya mampu untuk
memberikan pendidikan kepada para pekerja atau karyawan untuk lebih bersifat rajin dan
kooperatif. Kemudian dia mendesain sebuah grafik untuk berupaya membantu manajemen
yang bisa dipergunakan dalam merancang serta mengontrol pekerjaan yang kemudian
diberinama Gantt Chart.
Sementara itu, Lillian Gilbreth dan Frank yang merupakan pasangan suami istri
menciptakan alat yang bisa mencatat gerakan yang dilakukan oleh pekerja serta lama waktu
yang mereka habiskan dalam gerakan tersebut. Alat ini dipakai untuk mewujudkan sistem
produksi yang efisien yang disebut sebagai "micromotion" Era manajemen sains juga
diramaikan oleh teori administratif. Yaitu teori tentang hal apa yang harus dilakukan oleh
manajer serta bagaimana membentuk sebuah praktek manajemen yang baik.
10
Henry Fayol, seorang industriawan dari Prancis mengemukakan gagasan tentang lima
fungsi manajemen yang utama. Fungsi fungsi manajemen menurut Henry Fayol tersebut antara
lain:
1. Merancang
2. Mengorganisasi
3. Memerintah
4. Mengkoordinasikan
5. Mengendalikan
Gagasan fungsi manajemen menurut henry fayol ini kemudian digunakan sebagai kerangka
kerja dalam buku ajar ilmu manajemen pada tahun 1950 dan terus berkembang sampai saat ini.
Pada era ini, Max Weber, seorang ahli sosiologi asal Jerman mengambarkan sebuah tipe ideal
bagi organisasi yang disebut dengan birokrasi. Bentuk organisasi yang bercirikan dengan
pembagian kerja, hirarki yang didefinisikan secara jelas, peraturan serta ketetapan yang sangat
rinci, dan sejumlah hubungan impersonal. Namun begitu, Max Weber sadar bahwa birokrasi
yang ideal tidaklah ada dalam realita. Max Weber bermaksud menggambarkan tipe organisasi
itu dengan menjadikan landasan dalam berteori mengenai bagaimana pekerjaan bisa dijalankan
dalam kelompok yang besar. Teori tersebut telah menjadi contoh bagi banyak organisasi besar
pada masa sekarang.
Pada tahun 1940 an, Patrick Blackett menelurkan ilmu tentang riset operasi yang
merupakan ilmu kombinasi dari mikroekonomi dan teori statistika. Riset operasi ini lebih
familiar dikenal dengan 'manajemen sains' dengan mencoba pendekatan ilmiah dalam
menyelesaikan masalah yang ada pada manajemen khususnya dibidang operasi dan logistik.
Tahun 1946, Peter F Drucker menerbitkan buku mengenai manajemen terapan. "Concept of
the Corporation". Buku ini menugaskan penelitian mengenai organisasi.
Pada akhir era manajemen sains ditandai dengan adanya madzab perilaku dalam
pemikiran tentang manajemen. Mahzab ini tidak memperoleh pengakuan luas hingga tahun
1930-an. Yang menjadi katalis utama atas kelahiran mahzab ini adalah studi penelitian yang
dikenal dengan eksperimen Hawthrone. Eksperimen ini dilaksanakan pada tahun 1920 an
hingga 1930 an yang bertempat di pabrik Hawthrone yang dimiliki Western Electric Company.
11
Pada awalnya, kajian ini hanya bertujuan untuk mempelajari pengaruh penerangan
lampu terhadap produktifitas kerja. Dan hasil kajiannya mengindikasikan insentif semisal
jabatan, lama jam kerja, upah, periode istirahat memiliki pengaruh yang sedikit terhadap output
para pekerja dibandingkan tekanan kelompok, rasa aman dan penerimaan kelompok. Peneliti
kemudian menyimpulkan bahwa norma sosial atau standar kelompok adalah penentu yang
utama perilaku kerja tiap individu
Ahli lainnya. Mary Parker Follet menerbitkan bukunya yang berjudul "Creative
Experience" - 1924 berisikan suatu filosofi bisnis yang lebih mengutamakan integrasi sebagai
sebuah cara dalam mengurangi konflik tanpa dominasi maupun kompromi. Follet berpendapat
bahwa tugas pemimpin adalah menentukan tujuan sasaran organisan serta
mengintegrasikannya dengan tujuan kelompok dan tujuan individu, organisasi harus
berdasarkan pada etika kelompok daripada individualisme. Jadi dengan demikian para manajer
dan karyawan harusnya menjadikan mereka sebagai mitra, bukan sebagai lawan.
Buku "The Functions of the Executive" yang diterbitkan pada tahun 1938 oleh Chester
Barnard menggambarkan teori tentang organisasi dalam upayanya merangsang orang lain
untuk memeriksa sifat sistem koperasi. Menelaah perbedaan antara motif pribadi dengan
organisasi, Barnard kemudian menjelaskan dikotomi "efektif-efisien". Efektivitas menurut
Barnard saling berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan efisiensi merupakan sejauh mana
motif motif para individu bisa terpuaskan. Barnard memandang organisasi formal sebagai suatu
sistem yang terpadu yang menjadikan kerjasama, tujuan, dan kominikasi sebagai elemen yang
universal.
Sementara itu pada organisasi yang bersifat informal, kekompakan, komunikasi dan
pemeliharaan perasaan harga diri sangat diutamakan. Barnard juga mengembankan teori
"penerimaan otoritas" yang berlandaskan pada gagasan ide bahwa atasan hanya mempunyai
wewenang jika bawahannya menerima otoritas.
Dalam era modern manajemen ditandai dengan munculnya konsep manajemen kualitas
total pada abad ke 20 yang kenalkan oleh ahli manajemen W. Edwards Deming dan Joseph
Juran.
12
Deming yang di Jepang dianggap sebagai bapak kontrol kualitas berpendapat bahwa
mayoritas permasalahan dalam hal kualitas bukanlah berasal dari kesalahan para pekerja,tetapi
pada sistemnya. Dia menekankan akan pentingnya peningkatan kualitas dengan menyusun
teori lima langkah reaksi berantai. Apabila kualitas bisa ditingkatkan maka:
1. Berkurangnya biaya karena biaya untuk perbaikan berkurang, kesalahan yang sedikit,
minim terjadi penundaan serta pemanfaatan yang jauh lebih baik atas waktu serta
material
2. Produktifitas meningkat
3. Pangsa pasar yang meningkat dikarenakan peningkatan terhadap kualitas serta
penurunan harga
4. Keuntungan meningkat sehingga bisa perusahaan bisa bertahan
5. Jumlah pekerjaan bertambah.
1. Planning (Perencanaan)
“Perencanaan adalah pemilih fakta dan penghubungan fakta-fakta serta pembuatan dan
penggunaan perkiraan-perkiraan atau asumsi-asumsi untuk masa yang akan datang dengan
jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai
hasil yang diinginkan.”
2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian tidak dapat diwujudkan tanpa ada hubungan dengan yang lain dan
tanpa menetapkan tugas-tugas tertentu untuk masing-masing unit.
13
George R. Terry dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 38)
mengemukakan tentang organizing sebagai berikut, yaitu “Organizing is the determining,
grouping and arranging of the various activities needed necessary forthe attainment of the
objectives, the assigning of the people to thesen activities, the providing of suitable physical
factors of enviroment and the indicating of the relative authority delegated to each respectives
activity.
Terry (Sukarna, 2011: 46) juga mengemukakan tentang azas-azas organizing, sebagai
berikut, yaitu :
Definisi diatas terlihat bahwa tercapai atau tidaknya tujuan tergantung kepada bergerak
atau tidaknya seluruh anggota kelompok manajemen, mulai dari tingkat atas, menengah sampai
kebawah.
14
Segala kegiatan harus terarah kepada sasarannya, mengingat kegiatan yang tidak
terarah kepada sasarannya hanyalah merupakan pemborosan terhadap tenaga kerja, uang,
waktu dan materi atau dengan kata lain merupakan pemborosan terhadap tools of management.
Hal ini sudah barang tentu merupakan mis-management.
Tercapainya tujuan bukan hanya tergantung kepada planning dan organizing yang baik,
melainkan juga tergantung pada penggerakan dan pengawasan. Perencanaan dan
pengorganisasian hanyalah merupakan landasan yang kuat untuk adanya penggerakan yang
terarah kepada sasaran yang dituju. Penggerakan tanpa planning tidak akan berjalan efektif
karena dalam perencanaan itulah ditentukan tujuan, budget, standard, metode kerja, prosedur
dan program. (Sukarna, 2011: 82-83).
1. Leadership (Kepemimpinan)
2. Attitude and morale (Sikap dan moril)
3. Communication (Tatahubungan)
4. Incentive (Perangsang)
5. Supervision (Supervisi)
6. Discipline (Disiplin).
4. Controlling (Pengawasan)
Control mempunyai perananan atau kedudukan yang penting sekali dalam manajemen,
mengingat mempunyai fungsi untuk menguji apakah pelaksanaan kerja teratur tertib, terarah
atau tidak. Walaupun planning, organizing, actuating baik, tetapi apabila pelaksanaan kerja
tidak teratur, tertib dan terarah, maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai. Dengan
demikian control mempunyai fungsi untuk mengawasi segala kegaiatan agara tertuju kepada
sasarannya, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Untuk melengkapi pengertian diatas, menurut George R. Terry (Sukarna, 2011: 110)
mengemukakan bahwa Controlling, yaitu: “Controlling can be defined as the process of
determining what is to accomplished, that is the standard, what is being accomplished. That is
the performance, evaluating the performance, and if the necessary applying corrective measure
so that performance takes place according to plans, that is conformity with the standard.
15
“Pengawasan dapat dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu
standard, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan, dan bilaman
perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana, yaitu
selaras dengan standard (ukuran).
Terry (Sukarna, 2011: 116), mengemukakan proses pengawasan sebagai berikut, yaitu:
1. Determining the standard or basis for control (menentukan standard atau dasar bagi
pengawasan)
2. Measuring the performance (ukuran pelaksanaan)
3. Comparing performance with the standard and ascerting the difference, it any
(bandingkan pelaksanaan dengan standard dan temukan jika ada perbedaan)
4. Correcting the deviation by means of remedial action (perbaiki penyimpangan dengan
cara-cara tindakan yang tepat).
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan di atas penulis dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa
manajemen merupakan sebuah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Adapun fungsi-fungsi manajemen meliputi beberapa hal yaitu:
B. Saran
Makalah ini dibuat untuk memberi motivasi pada pembaca agar pembaca dapat lebih
memahami tentang manajemen. Semoga makalah ini berguna, saran dan kritiknya saya
harapkan dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
https://www.zonarefereensi.com/pengertian-manajemen/
http://nichonotes.blogspot.com/2015/02/sejarah-manajemen-dan-perkembangan.html?m=1
https://www.google.com/amp/s/www.hestanto.web.id/teori-manajemen-menurut-george-r-
terry/amp/
18