Laundry and Service

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

1

LAYANAN LAUNDRY DAN DRY CLEANING (HOUSE KEEPING)

1. Pengertian Laundry dan Dry Cleaning


Laundry merupakan suatu bagian dari departemen housekeeping yang
bertugas dan bertanggung jawab untuk memperoses semua aktivitas pencucian
baik untuk keperluan operasional hotel maupun tamu hotel. Aktivitas
pencucian untuk hotel antara lain linens seperti sheets, towels, tablecloths,
napkins, uniforms dan lain-lain sedangkan kebutuhan tamu untuk mencuci
pakaian mereka selama menginap di hotel.

Guest laundry ini memungkinkan hotel untuk mendapat tambahan


revenue selain dari kamar dan Food and Beverage. Bahkan Laundry juga
menerima pencucuian dari luar hotel baik secara pribadi maupun institusi
seperti appartement, cafe, fitness center dan lain-lain. Secara umum, jenis dan
cara pencucian di laundry terdiri dari 2 cara, yaitu :
1. Secara Laundry Normal
Proses pencucian untuk menghilangkan kotoran dan noda pada kain
dengan memakai air dan bahan kimia pencuci, baik dengan menggunakan
mesin maupun tangan.
2. Secara Dry Cleaning
Proses pencucian untuk menghilangkan kotoran dan noda pada kain
dengan mempergunakan bahan kimia dan mesin khusus. Biasanya bahan
kimia yang digunakan pada mesin dry cleaning adalah Solvent
Perchlorothylene.

Menurut Bagyono (2006: hal 59), laundry adalah bagian dari housekeeping yang
bertanggung jawab atas pencucian, baik pencucian pakaian tamu (laundry, dry
cleaning dan pressing) seragam karyawan maupun linen linen hotel (house
laundry) dan pencucian pakaian atau linen dari luar hotel (outside laundry).

Menurut Agustinus Darsono (1995: hal 89), laundry adalah bagian hotel yang
bertanggung jawab terhadap pencucian, baik pencucian pakaian tamu, seragam
karyawan maupun linen linen hotel.
2

Sedangkan menurut Rumekso SE,( 2001: hal 23), Laundry adalah seksi yang
bertanggung jawab atas semua cucian yang dikirim kepadanya. Jadi secara umum
laundry adalah bagian yang bertanggung jawab atas semua cucian yang diterima
kepadanya, baik dari house laundry maupun dari tamu atau guest laundry. Untuk
mengelola penyelengaraan laundry yang efektif, Executive housekeeper perlu
mengetahui ciri ciri pencucian dan penggunaan bahan bahan pembersih untuk
berbagai jenis kain.Kain – kain yang digunakan dalam industry perhotelan
berkisar dari semua serat alami yaitu katun atau wol, sampai sintetis seperti
polyster dan nilon. Kebanyakan hotel menggunakan campuran polycotton.
Polycotton campuran dari berbagai jenis memadukan kelebihan polyster dan
katun menjadi bahan yang kuat dan sangat menyerap yang tidak perlu banyak
disetrika selama masa penggunaan.

2. Struktur Organisasi di Laundry


Ada beberapa variasi bentuk struktur organisasi laundry di hotel. Semua ini
tergantung kepada ukuran besar kecil skala manajemen laundry yang
diterapkan. Di bawah ini diberikan contoh organisasi skala besar untuk
organisasi laundry yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
3

Keterangan Gambar :
a. Washer and Dryer : bagian/orang yang tugasnya mencuci dan meneringkan
cucian dengan mesin pencuci.
b. Dry Cleaning : bagian yang tugas-tugasnya mengurus cucian yang dicuci
tidak dengan air melainkan dengan menggunakan solvent.
c. Valet Service : bagian/orang yang tugasnya mengatur perawatan dan
penyelesaian pakain pria dan pakaian tamu untuk diteruskan ke guest laundry
section.
d. Sorterer and Marker : bagian/orang yang tugasnya mensortir/ memisahkan
setiap jenis cucian dan memberikan tanda/mark/no) sebelum dilakukan
pencucian oleh washer.
e. Presser and Mangler : bagian/orang yang tugasnya melakukan pemerasan
dan menyetrika dengan iron presser machine dan mangler orang yang
tugasnya menggiling (memutar) mesin presser.

3. Jenis Linen Hotel dan Guest Laundry


Linen hotel merupakan investasi yang besar, sehingga membutuhkan
profesionalisme dalam penanganannya. Dalam penanganannya linen hotel dibagi
menjadi 2 ( dua ) :
a. Jenis-jenis linen Housekeeping Department
Linen Housekeeping adalah semua linen atau semua produk berbahan kain yang
digunakan untuk housekeeping atau menyiapkan kamar tamu hotel
1) Sheet ( Sprei )
2) Pillow Case ( sarung bantal )
3) Bath Towel ( handuk mandi ).
4) Hand towel ( handuk tangan ).
5) Face towel ( handuk muka )
6) Bath mat ( keset ).
7) Bed spread
8) Bed skirting
4

b. Jenis-jenis linen Food & Beverage Department


Linen F&B adalah semua linen atau semua produk berbahan kain yang digunakan
sehubungan dengan penyajian Food & Beverages. Dalam hal ini biasanya Linen
F&B digunakan pada restoran, ruang meeting, room service
1) Table cloth ( taplak meja ).
2) Large table cloth ( taplak meja lebar ).
3) Napkin ( serbet )
4) Molton
5) Greenfelt

Guest Laundry disebut sebagai revenue producting works karena dapat


menghasilkan uang secara langsung Guest Laundry adalah cucian yang berasal
dari para tamu, seperti: Tamu yang menginap di hotel tersebut (in side guest),
Tamu yang menginap di hotel lain (out side guest) Para pelanggan, seperti para
pengusaha, para pejabat instansi swasta atau instansi pemerintah dan lain – lain
yang sering mencucikan pakaiannya, bed cover, karpet, blanket mampu curtain ke
hotel karena mereka tidak memiliki mesin cuci yang memadai.

4. Jenis Mechanical dan Chemical Laundry


a. Jenis Mechanical Laundry
Seiring dengan perkembangan/modernisasi industri, maka peralatan/mesin
laundry pun ikut mengikuti perkembangan tersebut. Saat ini mesin-mesin laundry
sudah sangat modern. Sebagian dari mesin ini dioperasikan dengan sistem
komputer. Ataupun sistem kerjanya telah terprogram dalam komputer. Segala
sesuatunya akan bekerja atau berjalan sesuai dengan instruksi yang diminta oleh
operatornya. Hal ini akan mempermudah tugas para operator laundry. Adapun
mesin / peralatan laundry tersebut adalah sebagai berikut.
1). Mesin Cuci Laundry (Washing Machine)
Mesin ini biasanya dioperasikan secara otomatis. Akan tetapi, masih banyak
mesin-mesin lama yang dioperasikan secara manual. Di dalam mesin ini akan
terjadi suatu proses pembasahan dan penyabunan (aksi kimia) dan sekaligus
proses bantingan yang disebabkan gerak putar dari drum mesin (aksi mekanik).
5

Pada aksi mekanik ini pakaian akan diputar bolak-balik seolah olah dibanting.
Gerakan berputar ini pun memungkinkan air akan ikut bergerak menembus serat
kain, sehingga kotoran akan lepas dari kain yang dicuci. Mesin cuci ini juga
berfungsi sebagai mesin pembilas pada saat mencuci linen.

Mesin ini dilengkapi dengan peralatan sebagai berikut.


1) Kran air dingin dan air panas untuk mencuci,
2) Kran steam yang dapat memanaskan cucian,
3) Timer/pengatur waktu,
4) Temperatur/pengatur panas,
5) Level/pengukur tinggi air dalam mesin,
6) Kran pembuangan air,
7) Pintu untuk memasukkan dan mengeluarkan cucian,
8) Kunci pemutar mesin
9) Kotak untuk memasukkan chemical/bahan pembersih untuk mencuci.

2). Mesin Pemeras (Extractor Machine)

Mesin ini berfungsi sebagai mesin pemeras.


Pada proses pemerasan ini pakaian akan diputar
dengan kecepatan tinggi, sehingga air yang
membasahi pakaian akan tersedot keluar dan
pakaian menjadi lembap. Jangka waktu proses
pemerasan ini disesuaikan dengan jenis dan
keadaan material yang diperas.
6

Makin tebal material pakaian tersebut maka waktu pemerasan nya pun lebih lama.
Mesin pemeras ada yang menjadi satu pada mesin cuci, tetapi ada juga yg
terpisah dari mesin cuci. Mesin ini disebut extractor machine. Mesin ini
dilengkapi dengan fitur sebagai berikut.
1) Saklar ON/OFF untuk menghidupkan dan mematikan mesin.
2) Rem untuk menghentikan mesin, setelah selesai proses pemerasan.
3) Pintu masuk dan keluarnya cucian.
4) Kran pembuangan air.

3. Mesin Pengering ( Drying Tumbler )

Mesin ini digunakan untuk mengeringkan pakaian yang sudah diperas. Proses
pengeringan ini dilakukan dengan cara menghembuskan udara panas ke dalam
drum mesin yang sedang berputar. Udara panas ini biasanya dihasilkan dari
embakaran gas, steam (uap panas) atau element electric. Mesin ini dilengkapi
dengan:
1) Kran steam (pemanas cucian),
2) Temperatur (pengukur panas),
3) Timer (pengatur waktu),
4) Pintu masuk dan keluas cucian; dan
5) Filter kotoran cucian.

4). Mesin Pelicin (Pressing Machine)


Mesin pelicin/press/setrikaan, terdiri dari bermacam-macam jenis atau fungsi.
Kita bisa bedakan sebagai berikut.
7

1) Mesin Press Panas (Garment Press)


2) Setrika biasa (Electric Iron)
Setrikaan ini menggunakan daya listrik (element) sebagai sumber panasnya dan
dioperasikan secara manual (dengan tangan).

1) Garment Press terdiri dari sebagai berikut.


a) Collar & Cuff Press untuk melicinkan kerah dan pergelangan tangan kemeja
panjang.
b) Mushroom Garment Press untuk melicinkan bagian dada punggung,
pundak, dan tangan dari pakaian.
c) Utility Garment Press untuk melicinkan celana bagian bawah.
d) Wool Press terdiri dari, top pant press, mushroom press, dan utility wool
press.

2) Hand Iron Steam


Setrika ini seperti electric iron, tetapi menggunakan steam
(uap panas) sebagai pemanasnya, seterika ini digerakkan dengan
tangan biasa.
Mesin ini dilengkapi dengan:
a) pengatur panas/temperature;
b) kran steam;
c) penyemprot steam/air;
d) padding dengan covernya;
e) karet bantalan/alat seterika;
f) padding untuk lengan; dan
g) pedal steam untuk untuk menggemboskan.
8

3) Suxy Q Press / Body Former


Mesin yang digunakan untuk membentuk badan dari
jas/mesin yang dipakai untuk melicinkan jas dan sejenisnya.
Mesin ini dilengkapi dengan:
a) clip stainlessteel muka dan belakang;
b) stick untuk lengan;
c) kran steam;
d) pedal untuk mengeluarkan steam dengan angin;
e) tombol ON/OFF;
f) tombol otaomatis;
g) timer; dan
h) kayu penjepit.

5). Mesin Flat Work Ironer/Mangler

Mesin ini sering juga disebut dengan Roller, Ironer. Digunakan untuk mengepress
bahan yang berbentuk lembaran, seperti sheet (sprei), pillow case (sarung bantal),
taplak meja (table cloth), napkin (serbet), dan lain lain.
Mesin ini dilengkapi dengan:
1) kran steam;
2) temperatur;
3) pengatur kecepatan;
4) tombol ON/OFF untuk menghidupkan dan mematikan mesin;
5) dua pedal untuk merapatkan bantalan;
9

6) dua pedal untuk merenggangkan bantalan;


7) pengaman otomatis;
8) silinder;
9) padding; dan
10) belt, sabuk pengikat silinder.

6). Mesin Penghilang Noda (Spooting Board Machine)

Mesin ini digunakan untuk menghilangkan noda-noda pada pakaian dengan


memakai berbagai jenis spot removal. Sistem kerja dari mesin dengan memakai
steam, penghisap (vacuum), dan angin penyemprot (kompresor). Spoting ini
dilakukan sebelum pakaian dicuci, sehingga pada saat dicuci noda sudah tidak ada
lagi.
Alat ini dilengkapi dengan:
1) hand brush: sikat tangan dengan bahan nilon;
2) Chemical (obat pembersih noda);
3) Spatula, seperti pipa untuk merokok terbuat dari gading gajah, khusus dipakai
sebagai alat pembersih noda pada cucian yang halus seperti wol, sutera, dan
cucian lain sejenis.
10

7). Mesin pemberi tanda (Polimark Machine)


Mesin ini digunakan untuk memberi tanda (marker) pada semua cucian yang akan
dicuci agar tidak tertukar antara pemilik yang satu dengan yang lain.

8). Mesin Dry Cleaning


Mesin ini digunakan untuk mencuci pakaian yang mewah, seperti baju pesta atau
jas dan bahan yang tidak tahan jika dicuci dengan air, seperti wol, sutera dan
bahan lain yang tipis. Media pencuci dari mesin ini adalah Ssolvent (Percloro
Ethyline). Solvent dapat dipakai berulangulang. Jika solvent sudah mulai kotor
dapat disaring kembali dan digunakan kembali

Mesin ini dilengkapi dengan :


1) washer /pencuci;
2) extractor/pemeras;
3) dry tymbler/pengering;
4) kran steam;
5) air;
6) angin;
7) filter;
8) button trap (perangkap kancing)
9) still (alat suling untuk distilasi)
10) muck coocker (tempat untuk memasak solvent kotor)
11

11) flow line (pipa-pipa saluran)


12) tombol otomatik dan manual; dan
13) storage tank (tangki solvent)

b. Bahan-bahan dasar pencuci ( Laundry Chemicals)


Bahan – bahan pencuci yang digunakan di laundry mempunyai sifat, karakteristik
kimia dan fungsi yang berbeda antara satu dan lainnya baik yang berupa bubuk
(powder) ataupun cairan (liquid). Dalam produk yang dipasarkan mempunyai
nama / merek yang berbeda namun mempunyai bahan dasar yang sama.

1). Detergent / main detergent


Deterjen penghilang noda ramah lingkungan terhadap saluran pembuangan air
(biota air). Mudah larut dalam air, sehingga proses pelepasan kotoran dapat
berlangsung dengan cepat dan direkomendasikan untuk pakaian putih ataupun
warna. PH 10.

2). Alkali / alkali builder


Alkali merupakan formulasi khusus yang digunakan sebelum proses penyabunan
dengan deterjen yang berguna melepaskan noda, kotoran, minyak dari kain
sehingga menghasilkan kualitas cucian yang baik. Bahan kimia yang membuat
suasana pencucian pada pH > 7 dan menjadi basa (PH 13). Karena pada keadaan
basa,lemak dan minyak akan lebih mudah diemulsikan dan menetralisir
pengotoran yang bersifat asam.

3).Emulsifier
Larutan pengemulsi guna membantu deterjen mengangkat noda minyak, lemak
dan noda lainya pada kain katun, polyester baik itu linen, uniform khususnya
pakaian dapur maupun guest laundry. Bahan ini bersifat netral, sangat cocok
untuk mencuci kain berbahan halus. Bahan kimia yang mengandung konsentrat
surfactant. PH 3.
12

4).Chlorine Bleach, Sodium Hypochloride (CL2)


Cairan pengelantang yang memberikan kekuatan pemutih istimewa yang aman
bagi cucian putih. Cairan ini cepat larut dalam air, sehingga proses pelepasan noda
berlangsung cepat, juga bisa menghilangkan bau, sisa kotoran di kain dan sebagai
penghilang kuman (disinfectant). Bleach akan efektif pada larutan air dengan suhu
50ºC. PH 10 – 14.

5). Oxygen Bleach, Oxy Bleach, Hydrogen Perocide (H2O2)


Cairan pengelantang yang diformulasikan khusus untuk melepaskan noda, kotoran
dari bahan tekstil alami, sintetis dan katun, polyester berwarna dan tidak
memudarkan material / tekstil. Bekerja baik pada suhu 60 ºC – 95 ºC. Bahan
kimia ini akan menyebabkan gatal-gatal dan panas apabilaterkena kulit. PH 1.

6). Sour ( Neutralizer )


Cairan penetral multiguna yang diformulasi untuk menetralisir sisa, bau detergent,
chlorine, kadar alkali pada saat proses pencucian baik dalam larutan dingin
maupun hangat. Larutan ini mengurangi kerusakan tekstil atau efek kuning akibat
unsur pengelantang chlorine. PH 6.

7). Softener
Cairan kental berwarna mengandung pelembut kationik bersifat pembunuh bakteri
untuk semua katun, sintetis, wool sehingga menjadi lembut, halus, harum dan
pakaian dapat disetrika dengan mudah. Istilah lain adalah Gliserin cair. PH 6,5.

8). Water Hardness / Conditioner


Adalah bahan kimia yang berguna untuk menetralkan kadar air yang mengandung
zat besi (Fe), Mg, Ca.

9). Starch
Adalah jenis kanji yang berguna membuat pakaian, linen menjadi kaku
(kerahbaju, pergelangan tangan, napkin, table cloth ) dan licin setelah disetrika /
pressing.
13

10).Solvent
Solvent adalah sejenis minyak dengan nama lain perklone / perkloroetheline /
tetra-cloroetheline. Bahan kimia ini dipergunakan untuk mencuci dengan sistem
kering ( mencuci tidak menggunakan air ) / mencuci dengan minyak ( dry
cleaning).

11).Water / Air
Media utama dalam pelepasan kotoran dari material ( pakaian / linen ). Keadaan
dan kondisi air sangat mempengaruhi hasil cucian dan berpengaruh pada daya
cuci detergent.

BAHAN-BAHAN PENGHILANG NODA ( Chemicals Spott Remover )


Dalam opeasional laundry banyak chemical yang digunakan untuk menghilangkan
noda pada pakaian, baik yang diproduksi oleh pabrik ( merek ) maupun produk
yang umum dan sudah ada dipasaran. Bahan yang digunakan penghilang noda
yang sudah ada dipasaran.
Jenis Noda : Kopi, ‘teh, susu, kaldu, coklat, telur, darah, ice cream, saos, bumbu
salad.
Cara : Gunakan deterjen vinegar (cuka), solvent, soda, borax, amoniak.

Jenis Noda : Minuman alkohol, buah-buahan, manisan, soft drink.


Cara : Menggunakan Vinegar (cuka), air dan deterjen.

Jenis Noda : Buah-buahan, tinta, kotoran bayi,


Cara : Menggunakan Vinegar (cuka), air dan deterjen.

5). Job Desk Masing-masing Section dalam Laundry


a. Laundry Manager
Bertugas dan berfungsi memimpin/mengorganisir seluruh kegiatan maupun
pelaksanaan kegiatan proses pencucian di laundry dan dry cleaning.
b. Assisten Laundry Manager
1) Membantu laundry manager menggantikannya pada saat tidak berada di tempat
selama operasional laundry dan dry cleaning berjalan,
14

2) Bertanggung jawab kepada laundry manager/langsung ke general manager jika


laundry manager tidak berada di tempat,
3) Tidak boleh mengambil kesimpulan sendiri.
c. Laundry Supervisor
Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinir dan mengawasi
seluruh kegiatan bawahannya dalam operasional laundry.
d. Valet Supervisor
Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinir dan mengawasi
seluruh kegiatan bawahannya dalam operasional valet.
e. Dry Cleaning Supervisor
Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinir dan mengawasi
seluruh kegiatan bawahannya dalam operasional dry cleaning.
f. Checker
Memeriksa seluruh cucian tamu sebelum diproses yaitu menangani kondisi cucian
(kancing, saku).
g. Marker
Memberikan tanda kesetiap jenis cucian agar tidak tertukar untuk itu diperlukan
linen paper (kertas kain) yang kuat dan tahan berisi:
1) nomor kamar;
2) tanggal; dan
3) kode dari si pembuat.
h. Sorterer
Memisahkan-misahkan cucian tamu atas dasar:
1) jenis bahan;
2) bentuk cucian;
3) tingkat pengotoran; dan
4) warna cucian.
i. Washer/Extract
Melaksanakan proses pencucian, dan pemerasan.
j. Tumbler
Melaksanakan proses pengeringan setelah dicuci.
k. Presser
15

Petugas laundry yang memiliki tugas melincinkan pakaian


l. Finisher
Menyelesaikan akhir proses pencucian, antara lain:
1) Linen : room, FB others (swimming pool towel)
2) Uniform : semua karyawan,
3) Linen & Uniform section : bagian dari housekeeping department yaitu tempat
berkumpulnya house laundry,
4) Linen attendent : bertugas mengantar dan mengambil house laundry ke dan dari
house laundry section,
5) Finisher : Hanya ada Folder untuk linen dan hanger untuk uniform. Biasanya
digantung untuk guest outside laundry. Petugasnya disebut hanger/hanging man.
Pakaian biasanya dilipat untuk tamu in- house/yang akan check out. Petugasnya
folder. Pakaian juga kadang-kadang dibungkus, petugas yang membungkus
pakaian yang di laundry ini disebut wrapper.
16

DAFTAR PUSTAKA

Sulastiyono, Agus. 2011. Manajemen Penyelenggaraan Hotel, enerbit Alfabeta


: Bandung
Suwithi, Ni Wayan. Cecil Erwin Jr. Borham. 2008. Akomodasi perhotelan untuk
smk jilid 2, Direktorat pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Penerbit
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menegah, Departemen
pendidikan nasional, Jakarta
17

LAUNDRY AND DRY CLEANING SECTION

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

NAMA : KESNITA BERUTU


NIM : 18.01.408.054.0031
M.K : TATA GRAHA I

AKADEMI PARIWISATA PERHOTELAN


UNIVERSITAS DARMA AGUNG
T.A 2019

Anda mungkin juga menyukai