BAB V Dispersi Kasar

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PEMBAHSAN

Sistem dispersi merupakan campuran antara zat terlarut dan pelarut, dalam
sistem dispersi zat terlarut jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan zat pelarut.
Zat terlarut dinamakan fase terdispersi sementara zat pelarutnya dinamakan medium
pendispersi. jadi system dispersi merupakan campuran antara fase terdispersi dengan
dengan medium pendispersi yang bercampur secara merata.

Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk menentukan dispersibilitas
suatu zat dalam pelrut air dengan penambahan CMC dalam berbagai kosentrasi.

Hal yang dilakukan adalah pertama dibuat suspensI blanko Na.CMC 3,5%,
pembuatan Na.CMC 3%, pembuatan Na.CMC 3% + Paracetamol, dan pembuatan
Na.CMC 3,5% + Paracetamol. Bahan bahan yang digunakan adalah paracetamol,
Na.CMC, dan aquadest. Dari keempat percobaan tersebut yang membedakan adalah
kosentrasi dan bahan Na.CMC yang digunakan dan penambahan paracetamol, hal ini
dilakukan untuk mengetahui dispersi suatu zat dalam pelarut air.

Pada praktikum kali ini akan membuat suspensi blanko dengan metode yang
telah ada pada buku penuntun. Pada pembuatan blanko suspensi dimulai dengan
menimbang Na.CMC 3 gr kemudian dicampurkan dengan air panas hal ini bertujuan
supaya Na.CMC mudah larut pada saat digerus dengan cepat pada mortir penggunaan
Na.CMC sebagai pengental, Na.CMC akan terdispersi dalam air, lalu butiran butiran
Na.CMC yang sifatnya hidrofilik akan menyerap air dan terjadi pengentalan setelah
air dan Na.CMC sudah terdispersi. Untuk pembuatan larutan blanko suspense maka
suspensi akan dimasukan dalam gelas ukur 100 ml kemudian dikocok hingga
terdispersi sempurna. Pada pembuatan suspensi blanko tanpa paracetamol digunakan
dua metode kerja yaitu yang sama tetapi kosentrasinya berbeda, begitu pula pada
pembuatan suspensi blanko Na.CMC dengan penambahan paracetamol digunakan
dua metode yang sama tetapi kosentrasi Na.CMC yang berbeda.

Pada praktikum kali ini hasil yang didapatkan berbeda dengan literatur
percobaan pertama Na.CMC 3% + Paracetamol didapatkan hasil yang tidak
terdispersi secara merata dan tidak stabil, hal ini disebapkan karena air
panas/aquadest yang sudah dipanaskan hanya sedikit yang digunakan dan Na.CMC
yang digunakan terlalu banyak sehingga viskositasnya tedak baik dan suspensi
tersebut menjadi kental, tetapi pada saat percobaan blanko Na.CMC1gr dan
paracetamol 2,5 gr menghasilkan suspensi yang stabil karena aquadest yang
dipanaskan sesuai dengan literatur dan Na.CMC sudah sesuai dengan literatur
sehingga suspensi stabil setelah didiamkan 15 menit terdapat pengendapan.

Kemudian pada percobaan Na.CMC 3%diperoleh hasil larutan yang tidak


terdispersi secara merata karena aquadestnya kurang dan Na.CMC yang terlalu
banyak digunakan, sedangkan Na.CMC 0,5 gr didapatkan hasil terdispersi dan
homogen karena telah sesuai dengan literatur.
BAB VI

KESIMPULAN

Dari percobaan yang dilakukan didapatkan hasil :

1. Pada pembuatan suspense blanko 3% terjadi fase terdispersi karena


aquadest dan Na.CMC yang digunakan tidak sesuai literatur aquadest yang
digunakan terlalu sedikit dan Na.CMC terlalu banyak sehingga tidak
terjadi dispersi pada larutan tersebut.
2. Pada pembuatan suspensi Na.CMC 0,5% + paracetamol 2,5 gr terjadi fase
terdispersi hal ini disebapkan penambahan aquadest dan Na.CMC yang
suda baik dan tepat sebagaimana yang telah ada diliteratur.

Anda mungkin juga menyukai