Laporan Projek Revisi Menehhh Fix

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

BAB I

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Laba-laba termasuk kedalam filum Arthropoda, kelas Arachnida, danordoAraneae yang
berdasarkan pola hidupnya terbagi menjadi laba-laba pembuat jarring dan laba-laba pemburu
(tidak membuat jaring). Tubuh laba-laba terbagi menjadi duabagian yaitu prosoma (cepalothorax)
dan opistoshoma (abdomen) yang terhubungoleh pedice(Hawkeswood, 2003).
Laba-laba merupakan hewan yang sering kita temui di sekitar kita.Kemampuan laba-laba
yang dapat beradaptasi diberbagai habitat membuat laba-labamelimpah di alam sekitar kurang
lebih 70.000 spesies yang sebagian besar hidup didaratan. Keberadaan laba-laba memiliki peranan
penting bagi ekosistem dan manusia,Kehadiran laba-laba dalam ekosistem ternyata berhubungan
erat dengan populasihama dan keadaan ekologi ekosistem tersebut. Laba-laba dalam suatu
ekosistemdapat menjaga keseimbangan ekologi ekosistem dari serangan serangga hamatanaman
terutama serangga terbang (Lilies, 1991). Populasi yang banyak dankebiasaan makan mampu
mengontrol jumlah dari banyaknya hewan lainnya terutamaserangga. Dengan begitu para petani
sangat terbantu dengan adanya laba-laba dalamekosistem tersebut. Laba-laba menjadi sahabat para
petani karena memakan seranggahama tanaman yang dapat mengurangi terjadinya kegagalan pada
saat panen (Borror,1996).
Jaring laba-laba dapat dipakai untuk menyambung otot (tendon) atau memulihkan ligamen
yang rusak. Selain sangat kuat, serat alami ini tidak menyebabkan infeksi. Penggunaan serat untuk
aplikasi medis sebenarnya telah dijelaskan sejak sekitar 2.000 tahun lalu. Di antaranya untuk
melawan infeksi, mencegah pendarahan, dan menutup luka. Meski demikian, para ilmuwan
belummenemukan bukti bahwa jarring laba-laba dapat membunuh kuman. Sejauh ini,
hasilpercobaan pada hewan menunjukkan awal bahwa jarring laba-laba tidakmenghasilkan respon
kekebalan terlalu besar sehingga dapat diterima tubuh(Baenaedi, 1988).
Laba-laba pembuat jarring berhubungan langsung dengan arsitektur vegetasikarena
merupakan prasyarat untuk dapat menempatkan jaringnya. Jumlah meningkatketika lapisan
semakin tebal dan lembab, karena lebih banyak tersedia mangsa,tempat untuk bersembunyi dan
terhindar dari suhu ekstrim (Rysptra, 1999). Strukturlansekap, tipe habitat, periode pertumbuhan
tanaman, juga berperan pada diversitasfauna spesies laba-laba (Suana, 2004).
Ada banyak jenis jaring laba-laba yang dapat kita temukan di dunia ini,bentuk jarring laba-
laba dapat dibedakan berdasarkan cara laba-laba menenunnya,yaitu jaring bola spiral, yang
dihasilkan oleh laba-laba famili Araneidae,Tetragnathidae dan Uloboridae (Khairulhadi, 2010).
Penelitian yang dilakukan oleh Russe-Smith dan Strok (1994) telahmengidentifikasi sebanyak
1642 individu laba-laba yang berasal dari familyClubionidae, Castianeirinae, Theridiidae,
Salticidae, Araneidae, dan Lyniphiidae.
Kelimpahan spesies tertinggi pada ketinggian 400 m yang terdapat 69 dengan jumlah
648 individu; 6% dari total laba-labaadalahClubionidaedanAraneidae.Padaketinggian 1150 m,
ditemukan Lyniphidae, kemudian Clubionidae 13% spesies,Helopeltis spp yang memperoleh salah
satu hama utama kakao (Simanjuntak, 2001).

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1 Laba-laba apa yang hidup di Kelurahan Bumiharjo ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui Laba-laba apa yang hidup di Kelurahan Bumiharjo.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Keragaman Jenis
Keanekaragaman hayati adalah variabilitas di antara makhluk hidup dari semuasumber,
termasuk interaksi ekosistem terestrial, pesisir dan lautan dan ekosistemakuatik lain serta
kompleks ekologik tempat hidup makhluk hidup menjadibagiannya. Hal ini meliputi
keanekaragaman jenis, antar jenis dan ekosistem(Convention on Biological Diversity, 1993).
Pengertian yang lain, keanekaragamanhayati adalah ketersediaan keanekaragaman sumber daya
hayati berupa jenismaupun kekayaan plasma nutfah (keanekaragaman genetik di dalam
jenis),keanekaragaman antarjenis dan keanekaragaman ekosistem (Sudarsono dkk., 2005).
Biodiversitas atau keanekaragaman hayati menyangkut keanekaragamanmahluk hidup
yang ada di bumi, baik itu berupa hewan, tumbuhan, mikroorganisme,dan semua gen yang terdapat
di dalamnya. Keanekaragaman hayati adalah model dankeunggulan kompratif indonesia dalam
menanggapi persaingan global yang semakingencar. Apabila keunggulan ini dikembangkan
sehingga mampu memberi nilaitambah pada keanekaragaman hayati, maka tatanan lingkungan
akan makin stabilkeberadaanya atau kondisinya. Bila terjadi kepunahan terhadap satu
spesieskeanekaragaman hayati di muka bumi, berarti tingkat kestabilan ekosistem di bumijuga
akan mengalami penurunan. Berhubung manusia tergantung kepada ekosistemalamiah untuk
menyediakan makanan, perumahan, pakaian dan obat-obatan, makahilangnya suatu spesies
keanekaragaman hayati membuat kita selangkah lebih dekatpada kepunahan diri kita (Prijiono,
2016).Keanekaragaman hayati dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan:
2.1.1 Keanekaragaman spesies
Keanekaragaman spesies mencakup seluruh spesies yang ditemukan di
bumi,termasuk bakteri dan protista serta spesies dari kingdom bersel banyak (tumbuhan
jamur, hewan, yang bersel banyak atau multiseluler). Spesies dapat diartikansebagai
sekelompok individu yang menunjukkan beberapa karakteristik pentingberbeda dari
kelompok-kelompok lain baik secara morfologi, fisiologi ataubiokimia. Definisi spesies
secara morfologis ini yang paling banyak digunakanoleh pada taksonom yang
mengkhususkan diri untuk mengklasifikasikan spesiesdan mengidentifikasi spesimen yang
belum diketahui (Mochamad Indrawan,2007).
2.1.2 Keanekaragaman genetik
Keanekaragaman genetik merupakan variasi genetik dalam satu spesies baik di
antara populasi-populasi yang terpisah secara geografik maupun di antara individu-
individu dalam satu populasi. Individu dalam satu populasi memiliki perbedaan genetik
antara satu dengan lainnya. Variasi genetik timbul karena setiap individu mempunyai
bentuk-bentuk gen yang khas. Variasi genetic bertambah ketika keturunan menerima
kombinasi unik gen dan kromosom dari induknya melalui rekombinasi gen yang terjadi
melalui reproduksi seksual. Proses inilah yang meningkatkan potensi variasi genetik
dengan mengatur ulang alel secara acak sehingga timbul kombinasi yang berbeda-beda
(Mochamad Indrawan,2007).
2.1.3 Keanekaragaman ekosistem
Keanekaragaman ekosistem merupakan komunitas biologi yang berbeda
sertaasosiasinya dengan lingkungan fisik (ekosistem) masing masing
(MochamadIndrawan, 2007).
2.2. Teori Tentang Laba-laba (Araneae)
Ada sekitar 40.000 spesies laba-laba yang telah ditemukan, dan digolongkan kedalam 111 suku.
Akan tetapi mengingat bahwa hewan ini begitu beragam, banyak diantaranya yang bertubuh amat
kecil, seringkali tersembunyi di alam, dan bahkanbanyak spesimen di museum yang belum
terdeskripsi dengan baik, diyakini bahwakemungkinan ragam jenis laba-laba seluruhnya dapat
mencapai 200.000 spesies.Ordo laba-laba terbagi atas tiga subordo, yakni:
1. Mesothelae, yang merupakan laba-laba primitif tak berbisa, dengan ruas-ruastubuh yang
nampak jelas; memperlihatkan hubungan kekerabatan yang lebihdekat dengan leluhurnya
yakni artropoda beruas-ruas.
2. Mygalomorphae atau Orthognatha, adalah kelompok laba-laba yang membuatliang
persembunyian, dan juga yang membuat lubang jebakan di tanah. Banyakjenisnya yang
bertubuh besar, seperti tarantula.
3. Araneomorphae adalah kelompok laba-laba ‘modern’. Kebanyakan laba-labayang kita
temui termasuk ke dalam subordo ini, mengingat bahwa anggotanya terdiri dari 95 suku
dan mencakup kurang lebih 94% dari jumlah spesies labalaba.Taring dari kelompok ini
mengarah agak miring ke depan (dan bukan tegakseperti pada kelompok tarantula) dan
digerakkan berlawanan arah seperti capitdalam menggigit mangsanya.
Laba-laba adalah predator polifagus terutama terhadap serangga yang dapatmengendalikan
populasi serangga seperti yang dinyatakan oleh Nyffeler danSunderland (2003) dan Rachmawati
(2013). Selanjutnya Rachmawati (2013)menambahkan bahwa laba-laba dapat ditemukan pada
berbagai ekosistem darat baikyang jarang dirambah manusia maupun sering di rambah. Adapun
laba-laba yangteridentifikasi terdiri dari enam jenis yang termasuk dalam empat famili
diantaranyaadalah Tetragnatha maxillosa, Oxyopes javanus, Oxyopes salticus,
Pardosapseudoannulata, Carrhotus sannio dan Maripissa magiste.
Laba-laba adalah agen pengendalian hayati yang potensial terhadap hamatanaman. Banyak
jenis laba-laba yang telah dilaporkan memangsa beragam jenishama pada tanaman pertanian. Pada
tanaman kacang-kacangan ditemukan beragamjenis laba-laba yang potensial untuk dimanfaatkan
secara optimal untuk menekan perkembangan populasi hama (Horn 1988).
Pengendalian secara alamiah atau biologi terhadap hama dan penyakit tanamanmerupakan
salah satu cara untuk mengurangi resiko terhadap kesehatan dankerusakan lingkungan. Laba-laba
(Araneae) adalah salah satu agen biologi yang sangat potensial dalam pengendalian hama serangga
pada ekosistem pertanian. Kepadatan populasi dan kelimpahan spesies komunitas laba-laba
(biodiversity) padaekosistem alamiah dan termasuk pertanian adalah tinggi (Platnick 2009).
Laba-laba adalah predator generalis berperan penting dalam mereduksi, danmencegah
terjadinya ledakan hama secara alami pada budidaya tanaman pertanianserta berkontribusi pada
keanekaragaman hayati (Oberg 2007). Oleh karena itu laba-laba dapat dipertimbangkan membantu
pengaturan kepadatan populasi seranggahama. Sebagai predator generalis, laba-laba dianggap
lebih efisien daripada predatorspesialis untuk menekan hama pada habitat yang sering mengalami
gangguan sepertipraktek budidaya tanaman pertanian (Wissinger 1997).
Indonesia merupakan negara paling kaya dengan keanekaragaman hayatidibanding negara-
negara lain di dunia bahkan mengalahkan Amerika Serikat yangwilayahnya lima kali lebih luas
dibanding Indonesia (Antara News, 2011).
Laba-laba terutama memakan serangga dan artropoda lainnya, sepertiColembola, Diptera,
Homoptera, Orthoptera, Coleoptera, Lepidoptera dan juga labalaba.Berbagai jenis laba-laba
menerapkan strategi yang berbeda untuk menangkapmangsanya. Beberapa jenis laba-laba
membuat jaring sebagai perangkap mangsa danjenis ini umumnya memiliki kaki yang panjang dan
tipis atau mengecil, yang cocokuntuk membuat jaring. Selain untuk menangkap mangsa, jaring
juga berfungsisebagai tempat tinggal. Laba-laba lainnya berburu atau berjalan, melompati
mangsanya, menunggu dengan membiarkan mangsanya mendekat kepadanya.Komunitas laba-
laba berhubungan erat dengan karakteristik komunitas tumbuhan(Foelix, 1996).
Menurut Susilo (2007), laba-laba Araneae banyak dijumpai padaagroekosistim dan
berperan penting dalam pengendalian alami serangga hama adalahspesies anggota Araneidae,
Lyniphiidae, Lycosidae, Oxyopidae, Saltecidae,Tetragnatidae, dan Thomosidae.
Penelitian yang telah dilakukan Sourth African National Survey ofAchranida Tehnical
Report (2010) memperoleh 70 famili, 463 genera dan 2003spesies. Dari 2003 spesies sebanyak
1220 (61%) selalu terdapat pada tempat daerahtertentu. Salticidae sebanyak 240 spesies,
Gnaphosidae sebanyak 176 spesies danThomisidae sebanyak 133. Dua famili Chummidae dan
Pentastomidae adalah selalu terdapat pada tempat tertentu Afrika Selatan.
1. Morfologi
Laba-laba merupakan kelompok organisme yang beragam terdiri atas
42.473spesies. Laba-laba ditemukan di seluruh dunia dan mendiami berbagai
macamlingkungan ekologi kecuali udara dan laut. Kebanyakan berukuran kecil (2-10
mm)sampai besar (28 cm), contoh laba-laba trantula (Therophosa Blandi). Umumnyalaba-
laba menangkap mangsanya untuk dimakan dan mangsa utamanya adalahberbagai macam
spesies hewan meliputi serangga dan vertebrata kecil. Laba-lababermanfaat bagi manusia
karena dapat digunakan sebagai pengendali serangga alam.Banyak spesies tarantula yang
diketahui berbahaya bagi manusia atau hewanmenimbulkan penyakit contohnya laba-laba
Hobo (Tegenaria Domestica) ( Platnick,2011).
Laba-laba memiliki 8 kaki sedangkan serangga hanya memiliki 6. Laba-
labamemiliki mata tunggal dengan lensa dan serangga memiliki mata majemuk.
Labalabatidak memiliki antena dan mempunyai sangga. Laba-laba memiliki
kombinasikepala dan dada yang disebut cephalothorax, dan perut, dan serangga memiliki
tubuhdengan tiga bagian tubuh, kepala, dada, dan perut. (Barrion dan Litsinger, 1995).
Karakter taksonomi yang umum untuk mengidentifikasi laba-laba yaitubentuk
epyginum, spineret, abdomen, iwarna karapas, dan ukuran tubuh. Strukturtubuh laba-laba
terdiri dari dua bagian utama yaitu prosoma sepalotorax denganopisthosoma, rosoma
adalah bagian depan badan tempat melengketnya enam pasangyaitu sepasang selisera
untuk menggigit. Sepasang pedipalpus untuk menerkammangsa dan empat pasang kaki
jalan. Opistosoma atau abdomen merupakan organuntuk makan, pernafasan peredaran
darah, ekskresi, reproduksi dan produksi sutra,tidak seperti prosoma yang keras abdomen
cenderung lembut dan menyerupaikantong. Spineret atau tempat menghasilkan terletak
pada bagian kosteries abdomen(Barrioin dan Litsinger, 1995).

Laba-laba memiliki racun yang tersimpan dalam kelenjar racun yang terletakpada
bagian ujung serisera yang disuntikkan pada mangsa. Racun laba-laba bisamengandung
berbagai substansi utamanya campuran dan dari sejumlah polipeptida.Nirotoxi dengan
berat molekul 5000-13.000, Selain itu racun laba-laba mengandungasam amino dan amino
biogenik juga enzim pritiolitik komposisi racun sangatspesifik dan tergantung pada
berbagai faktor yaitu jenis kelamin sumber makanan,habitat alami, iklim dan sebagainya.
Spesies berukuran besar contohnya Atrax Spp, racunnya dapat
berperansebagai pertahanan terhadap serangga mamalia. Kebanyakan laba-laba
dikatakansebagai penyebab penyakit, beberapa spesies dan juga berbahaya saat
menggigitmanusia. Laba-laba bukan satu-satunya organisme yang membuat jaring akan
tetapiterang dan berbagai caranya membuat dan menggunakan jaring tidak sama
dengankelompok hewan lain. Jaring hanya diproduksi dalam spineres dibagian
ujungabdomen. Laba-laba sangat peka terhadap kekeringan, ada spesies laba-laba
yangtahan terhadap kekeringan dan kekurangan makanan contohnya Loxos Celes yangbisa
bertahan lebih dari 1 tahun tanpa makan atau air penggunaan insektisida dapatmenurunkan
ketersediaan massa akan tetap hal ini tidak menyebabkan kematianterhadap laba-laba.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa laba-laba dapatmemakan serangga yang mati
karena teretroid tanpa terpengaruh oleh kandungannya.Pedipalpus pada laba-laba jantan
dewasa merupakan organ kopulasi.
Ukuran laba-laba jantan umumnya lebih kecil dibanding betina. Laba-labaBlack
Widow jantan misalnya memiliki berat tubuh 1-2 % dari betinanya. Laba-labayang
memiliki racun berbahaya bagi manusia adalah Peneutria Atrax., Lacxos. Labalabadapat
digunakan untuk mengendalikan serangga dalam program hama terpadu.Uji laboratorium
menunjukkan bahwa insektisida berspektrum luas misalnya organpespati. Carbamata dan
dapat berpengaruh pada laba-laba yang bisa mematikanserangga.

2. Klasifikasi
Laba-laba terdiri dari dua jenis yaitu laba-laba pejaring dan laba-laba
pemburu.Jenis laba-laba yang paling sering kita temui adalah jenis laba-laba pejaring,
dimanalaba-laba ini menghasilkan benang dari kelenjar (disebut spinneret) yang berada
dibagian belakang tubuhnya. Benang sutera tersebut akan dirajut menjadi jaring diantara
satu daun ke daun yang lainnya. Jaring inilah yang akan memerangkapserangga hama
tanaman bagi laba-laba pejaring tersebut. Laba-laba pejaringmembuat jaringnya di pohon-
pohon. Laba-laba pejaring membuat perangkap di tempat yang strategis yang biasa dilewati
oleh mangsa, misal di antara ranting pohon(Firmansyah, 2011).
Laba-laba Tetragnatha javana Laba-laba ini berahang panjang juga dikenaldengan
laba-laba berahang empat. Laba-laba ini membangun jaring laba-labahorizontal dengan
dimeter sekitar 20 cm. Laba-laba ini berwarna kuning teranghingga putih dengan kaki yang
pangjang dan ramping. Mereka biasanya ditemukandi dekat daerah berair. Mereka
membuat sarangnya pada malam hari danbersembunyi pada siang hari (Platnick, 2008).
Spider silk adalah sebuah serat biopolymer yang komposisinya merupakan
campuran dari polimer yang tidak berbentuk (yang membuat serat elastic) dan rantai dari
dua protein sederhana (yang memberikan kekerasan). Dari 20 asam amino, hanya glisin
dan alanin yang merupakan konstituen primer dari silk. Protein dari draglines silk adalah
fibrinoin (200.000 – 300.000 Dalton) yang berkombinasi dengan spidroin. Biomaterial dari
silk dapat dipelajari secara in vivo maupun in vitro(Kumar, 2005).
3. Habitat
Laba-laba merupakan kelompok Arthropoda yang mampu beradaptasi diberbagai
habitat namun sangat sensitif terhadap gangguan yang terjadi dilingkungannya. Laba-laba
menyukai habitat yang terlindung dari suhu ekstrim,kelembaban tinggi, intensitas cahaya
rendah, kecepatan angin rendah, dan menghindari areal perkebunan yang menggunakan
pestisida ( Gosline, 1999).
4. Makanan
Kebanyakan laba-laba merupakan predator (pemangsa) penyergap, yangmenunggu
mangsa lewat di dekatnya sambil bersembunyi di balik daun, lapisan daunbunga, celah
bebatuan, atau lubang di tanah yang ditutupi kamuflase. Beberapa jenismemiliki pola
warna yang menyamarkan tubuhnya di atas tanah, batu atau hewankecil didaun pohon,
sehingga tak perlu bersembunyi (Hawkeswood, 2003).
Laba-laba penenun (misalnya anggota suku Araneidae) membuat jaringjaringsutera
berbentuk kurang lebih bulat di udara, di antara dedaunan dan rantingranting,di muka
rekahan batu, di sudut-sudut bangunan, di antara kawat telepon, danlain-lain. Jaring ini
bersifat lekat, untuk menangkap serangga terbang yang menjadimangsanya. Begitu
serangga terperangkap jaring, laba-laba segera mendekat dan menusukkan taringnya
kepada mangsa untuk melumpuhkan dan sekaligusmengirimkan enzim pencerna ke dalam
tubuh mangsanya (Jane & Balaban, 2012).
Laba-laba pemburu (seperti anggota suku Lycosidae) biasanya lebih aktif.Laba-
laba jenis ini biasa menjelajahi pepohonan, sela-sela rumput, atau permukaandinding
berbatu untuk mencari mangsanya. Laba-laba ini dapat mengejar danmelompat untuk
menerkam mangsanya (Levi, 2012). Laba-laba penenun memilikikemampuan
membungkus tubuh mangsanya dengan lilitan benang-benang sutera.Kemampuan ini
sangat berguna terutama jika si mangsa memiliki alat pembela diriyang berbahaya, seperti
lebah yang mempunyai sengat atau jika laba-laba inginmenyimpan mangsanya beberapa
waktu sambil menanti saat yang lebih disukaiuntuk menikmatinya belakangan. (Tanikawa,
A, 1998). Makanan laba-laba makan berupa lalat, belalang, kadal, laba-laba lain,Serangga
(Rachel Ehrenberg, 2010).
5. Faktor lingkungan yang menunjang kehidupan Laba-laba
Faktor lingkungan secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi
pemilihan lokasi laba-laba untuk membangun jaring (Biere dkk, 1981). Suhu udara
merupakan faktor pembatas laba-laba. Kisaran suhu udara tersebut merupakan suhu ideal
bagi laba-laba untuk menempati suatu lokasi. Menurut Kuntner dkk. (2008), suhu udara
dapat mempengaruhi aktivitas laba-laba, pada suhu > 30°C laba-laba cenderung diam di
jaring atau bersembunyi di bawah daun sekitar jaring.
Kelembaban udara optimal bagi laba-laba berkisar antara 70-80%. Kondisi
kelembaban di lokasi penelitian termasuk dalam kisaran optimal laba-laba. Curah hujan
berpengaruh pada laba-laba dan kondisi jaring, curah hujan mempengaruhisecara langsung
faktor suhu dan kelembaban. Semakin tinggi insensitas curah hujanmaka suhu udara
menjadi rendah dan kelembaban makin tinggi. (Barrion danLitsinger, 1995).
Laba-laba cenderung membuat jaring di lokasi yang terhindar dari sinarmatahari
langsung. Intensitas cahaya tersebut termasuk dalam kisaran toleransi laba-laba(Foelix,
1996). Kecepatan angin merupakan faktor utama dalam pembentukanpola jaring.
Kecepatan angin di lokasi penelitian merupakan nilai yang ideal laba-labauntuk
membangun jaring, yaitu berkisar antara 0-0,7 m/s. Laba-laba akan lebihmudah membuat
jaring di daerah dengan kecepatan angin lambat atau berkisar 0,2-0,8 m/s. Laba-laba
memanfaatkan gumpalan serta sutera (Goledan Kumar, 2008).
6. Manfaat Jaring Laba-laba
Jaring laba-laba memiliki banyak keistimewaan yang membuat para ilmuwan
meneliti dan mencari inovasi baru yang berkenaan dengan kesejahteraan hidup manusia.
Ilmuwan menggunakan benang laba-laba sebagai model ketika membuat bahan yang
dinamakan Kevlar. Peluru berkecepatan seratus lima puluh meter per detik dapat merobek
sebagian besar benda yang dikenainya, kecuali barang yang terbuat dari Kevlar. Tetapi,
benang laba-laba sepuluh kali lebih kuat daripada kevlar. Benang ini juga lebih tipis dari
rambut manusia, lebih ringan dari kapas, tapi lebih kuat dari baja, dan ia diakui sebagai
bahan terkuat di dunia. (Hurd dkk , 1992). Ada banyak jenis jaring laba-laba yang dapat
kita temukan di dunia ini.Bentuk jaring laba-laba dapat dibedakan berdasarkan cara laba-
laba menenunnya,yaitu :
a. Jaring bola spiral, yang dihasilkan oleh laba-laba family
Araneidae,Tetragnathidae dan Uloboridae.
b. Sarang laba-laba, berhubungan dengan famili Theridiidae.
c. Corong, dibagi menjadi primitive dan modern.
d. Pipa, Lembaran, dan Kubah. (Letoumeu, Goldstein B, 2001).
Persebaran laba-laba di dunia. Ada lebih dari 40.000 spesies laba-laba di duniayang
telah diketahui, dan lebih dari ribuan spesies yang belum diidentifikasi.Penelitian di
Indonesia menyebutkan bahwa sekitar 50 spesies baru dari laba-labaditemukan di pulau
Irian Jaya, dan beberapa spesies juga baru ditemukandimancanegara. Spesies Araneus
diadematus ditemukan di kebun-kebun berbagaiNegara di Eropa, sedangkan Nephila
clavipes banyak ditemukan di wilayah Amerika,dan Argentina. (Marc dkk, 1999).
Pemanfaatan jaring laba-laba dibagi menjadi tiga kelompok;
a. Sebagai bahan tekstil
Jaring laba-laba mem
punyai keistimewaan yaitu kuat dalam menahan tekanandan memiliki
elastisitas yang baik, sehingga sangat baik untuk digunakansebagai bahan tekstil
seperti rompi anti peluru, pakaian yang resistant terhadaprobekan, sabuk
pengaman, parasut dan jaring.
b. Sebagai bahan polimer yang ramah lingkungan
c. Sebagai bahan biomedis
Jaring laba-laba bersifat anti bakteri dan bikompatibel sehingga dalam
duniamedis digunakan sebagai benang jahit pada pembedahan, bahan perekat
padatendon, serta bahan untuk pembuat ligament buatan (Marwoto, 1999).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi
Lokasi Penelitian ini berada di dusun Sugihwaras,desa Bumiharjo, Glenmor memiliki luas
368,89 km2.dikawasin ini bertemperatur 14⁰C-27⁰C.wilayah ini dilewati oleh beberapa
sungai seperti cerung, sungai takir, sungai bumiharjo,sungai bermanggis, sungai
sepanjang,sungai telepon. Di desa bumiharjo kebanyakan areanya adalah persawahan, lading
pertanian seperti tomat,cabe dan sayur mayor lainnya, selain itu didekat rumah biasa
terdapat kebun sendiri misalnya kebun buah-buahan, seperti buah mangga, duren, manggis,
dan lain sebagainya.
3.2 Waktu pengamatan
Waktu pengamatan dilaksakanakan pada hari Minggu,19Mei 2019 (pukul 10:00 wib)
3.3 Alat dan bahan penelitian
 Alat
o Jaring ikan
o Ziplox
o Kamera hp
 Bahan
o Spesimen laba-laba
o Alkohol
3.4 Cara kerja penelitian
1. Tahap persiapan
Menyiapkan alat dan bahan yaitu kamera hp,ziplox,jaring ikan untuk menangkap
laba-laba.bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah spesimen laba-
laba dan alkohol 70%.
2. Penentuan lokasi
Penentuan Lokasi penelitian yaitu berada di desa Sugihwaras, Bumiharjo,
Glenmor.kabupaten banyuwangi.Pengambilan sempel laba-laba dilakukan disekitar
area kebun dekat persawahan.
3. Pengambilan sampel
Pengambilan sepel dilakukan di luar rumah.tempat mengamatannya meliputi kebun
yang terletak di dekat sungai dan ada juga yang di temukan di dekat kolam ikan,di
pohon pisang,dipohon kelapa, dan ranting pohon rambutan.
4. Identifikasi sampel
Sempel laba-laba diambil dengan mengunakan jaring dan dimasukkan kedalam
ziplox yang telah diberi alkohol 70% selanjutnya diidentifikasi.pengamatanj model
jaring dilakukan saat melakukan pengambilan, pemotretan dilakukan untuk
memperolah data model jaring.
3.5 Cara identifikasi
1. Mengamati bagian yang segmen, dan warna pada bagian abdomen/ cephalotorax.
2. Mengamati Corak pada abdomennya

3. Mengamati bentuk abdomennya

4. Mengamati ukuran tubuhnya


5. Mengamati bentuk jaringnya dan habitatnya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

No Gambar Nama spesies


1 Argiope bruennichi

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachnida
Ordo : Araneae
Family : Araneidae
Genus : Argiope
Spesies : Argiope bruennichi

2 Argiope amoena

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachinida
Ordo : Araneae
Famili : Araneidae
Genus : Argiope
Spesies : Argiope amoena
3 Nephila pilipes

Klasifikasi
Kingdom : animalia
Filum : arthropoda
Kelas : arachnida
Ordo: araneae
Famili : araneidae
Genus : nephila
Spesies : N. Pilipes
4 Nephila inaurata

Klasifikasi
Kingdom : animalia
Filum : arthropoda
Kelas : archnida
Ordo : araneae
Family : Araneidae
Genus : Nephila
Spesies : Nephila inaurata
5 Nephila kuhlii

Klasifikasi
Kingdom : animalia
Filum : arthropoda
Kelas : archnida
Ordo : araneae
Family : Araneidae
Genus : Nephila
Spesies : Nephila kuhlii

6 Argiope aurantia

Klasifikasi
Kingdom : animalia
Filum : arthropoda
Kelas : archnida
Ordo : araneae
Family : Araneidae
Genus : Argiope
Spesies : Argiope aurantia
4.2 Deskripsi Jenis Laba-laba yang diperoleh
Laba-laba saat ini terdiri 110 famili, sekitar 3.600 genera, dan hampir 39.000spesies
(Platnick 2005). Paleontologis sampai saat ini digambarkan kira-kira 600spesies fosil (Selden
1996, Dunlop & Selden 1998). Kira-kira 67 filogenetik analisiskuantitatif dari laba-laba di tingkat
generik, meliputi sekitar 905 genera (sekitar 25%total dari yang diketahui), atas dasar sekitar 3.200
karakter morfologi (Coddington &Colwell 2001 dan Coddington et al. 2004).
Laba-laba adalah anggota hewanathropoda yang menghasilkan sutra atau jaring untuk
menangkap mangsa. Jaringlaba-laba memiliki struktur molekul yang unik dan fungsi mekanis.
Produksi sutramelibatkan banyak hewan arthropoda tanpa terkecuali laba-laba yang
memanfaatkansutra dalam membuta jaring. Lebih dari 4600 spesies laba-laba membuat jaring
merupakan predator dalam ekosistem daratan (Jackson 1986c; Maddison 1987).Fungsi jaring
untuk menangkap mangsa adalah ditentukan oleh interaksiantara sifat material dan struktural sutra
benang dan bagaimana benang tersebutdiatur dalam jaring (yaitu arsitektur). Penangkapan
serangga terbang oleh laba-labaorb menenun ditentukan oleh seberapa efektif jaring orb untuk
menangkap seranggadi intercept pertama, kemudian penerbangannya berhenti dan
akhirnyamempertahankan serangga cukup lama untuk menangkapnya (T.A. Blackledge,2001).
Semua laba-laba jaring menghasilkan sutra. Untuk sebagian besar laba-labapenggunaan
jaring utamanya adalah untuk menangkap mangsa. Araneus diadematusatau zygiella x-notata
membangun jenis jaring yang sangat khusus (Witt et al, 1968;Shear, 1986) .
Laba-laba bisa bertahan dua sampai tiga minggu walaupun kekuranganmakanan dan
terdapat kerusakan pada jaringnya (Witt, 1963).

1.Argiope bruennichi
a. Morfologi
Argiope bruennichiadalah spesies laba-laba yang tergolong famili Araneidae. Spesies ini juga
merupakan bagian dari genus Argiope dan ordo Araneae. Nama ilmiah dari spesies ini pertamakali
diterbitkan pada tahun 1772 oleh Scopoli. Laba-laba ini biasanya banyak ditemui di Palearktik
memiliki tubuh berwarna hitam, ada bintik warna kuning di bagian badan dan kaki, kakinya
berjumlah 8, dan kaki belakang sama panjang. Laba-laba yang dijumpai sebanyak 4 ekor ditempat
yang berbeda.
Habitat: Laba-laba ini ditemukan pada kebun yang terletak di dekat sungai dan ada juga yang di
temukan di dekat kolam ikan, didesa Bumiharjo, Glenmore

b. Klasifikasi ilmiah.
• Kingdom : Animalia
• Filum : Arthropoda
• Kelas : Arachnida
• Ordo : Araneae
• Family : Araneidae
• Genus : Argiope
• Spesies : Argiope bruennichi(Scopoli,1772)

2.Argiope amoena
a. Morfologi
Argiope amoena adalah spesies laba-laba yang tergolong famili Araneidae. Spesies ini juga
merupakan bagian dari genus Argiope dan ordo Araneae. Nama ilmiah dari spesies ini pertama
kali diterbitkan pada tahun 1878 oleh L Koch. Laba-laba ini biasanya banyak ditemui di Cina,
Korea, Taiwan, Japang. Memiliki tubuh nerwarna hitam , terdapat bintik kuning di bagian badan
dan kaki nya ada segmen berwarna kuning. Laba-laba ini ditemukan sebanyak 2 ekor
Habitat :Laba-laba ini saya jumpai ditempat yang berbeda, ada yang ditemukan di pohon pisang
dan di dekat kolam tepatnya di pohon salak

b. Klasifikasi ilmiah.
• Kingdom : Animalia
• Filum : Arthropoda
• Kelas : Arachinida
• Ordo : Araneae
• Famili : Araneidae
• Genus : Argiope
• Spesies : Argiope amoena(L Koch, 1878)
3.Nephila pilipes
a. Morfologi
Nephila pilipes Jenis laba-laba Nephila Pilipes ini berwarna hitam dengan warna kuning keemasan
pada bagian abdomen dan berwarna hitam dan bitnik bitnik putih di bagian perutnya. Setiap sendi
dari laba-laba ini berwarna kuning, pada abdomen berwarna hitam dan bercorak kuning. Laba-laba
ini biasa membuat jaring di pohon-pohon dengan diameter jaring yang cukup besar, jaring laba-
laba ini berwarna kuning keemasan yang sangat lengket dan sangat kuat. Laba-laba ini ditemukan
sebanyak 1 ekor
Habitat: Didaerah perkebunan di dekat sawah pada pohon kelapa didesa Bumiharjo, Glenmore
b. Model jaring
Laba-laba membuat jarring-jaring sutra berbntuk kurang lebih bulat diudara diantara dedaunan dan
ranting-ranting, dimuka rekahan batu, disudut-sudut banggunan.
c. Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachnida
Ordo : Araneae
Subordo : Araneomorphae
Family : Nephilidae
Genus : Nephila
Spesies : Nephila pilipis (Foelix, Rainer F. 1996)

4. Nephila inaurata
a. Morfologi
Berukuran besar ukuran nya yaitu 6 cm dengan rentang kaki rentang kaki 8-10 mm, mata
berjumlah 8 (delapan), memiliki warna bervariasi dari kemerahan ke kehijauan berwarna kuning
dengan warna putih khas pada cephalothorax dan awal perut. Habitat di pohon dengan kondisi
ruangan yang terang. Makanannya yaitu capung, kupu-kupu, kumbang, dan serangga serangga
kecil yang hinggap disarangnya. Termasuk hewan karnivora(pemangsa). Laba-laba ini ditemukan
sebanyak 1 ekor
Habitat:Laba-laba ini ditemukan padaranting pohon rambutan dikebun dekat perkampungan
Bumiharjo, Glenmore
b. Model jaring
Nephila inaurata memiliki model jaring Jaring laba-laba berbentukbulat melingkar berjarak
jaringnya dilekatkan di ranting pohon.

c. Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachnida
Ordo : Araneae
Subordo : Araneomorphae
Family : Nephilidae
Genus : Nephila
Spesies : Nephila inaurata (Foelix, Rainer F. 1996)

5. Nephila kuhlii
a. Morfologi
Bentuk tubuh besar berukuran yaitu 5-6 mm serta memiliki panjang kaki 10-12 cm, mata
berjumlah 8 (delapan), berwarna hitam bercorak berwarna orengan di sela sela kakinya, ada tanda
bintik-bintik putihdipunggungnya, chelicera berwarna hitam, jaringnya berbentuk bulat
melingkar berjarak. Berhabitat di pohon dengan kondisi ruangan yang terang.Makanannya adaalah
kupu-kupu, capung, serangga-serangga kecil ataupunbesar yang hinggap di jaringnya, termasuk
hewan karnivora (Pemangsa). Laba-laba ini ditemukan sebanyak 1 ekor
Habitat:Laba-laba ini ditemukan pohon pisang yang ada disawah di desa Bumiharjo, Glenmore
b. Model jaring
Nephila kuhlii memiliki model jaring bulat meruncing bagian pinggirjaringnya dilekatkan di
ranting pohon.
c. Klasifikasi ilmiah :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachnida
Ordo : Araneae
Subordo : Araneomorphae
Family : Nephilidae
Genus : Nephila
Spesies : N. kuhlii(Linnaeus, 1767).

6.Argiope aurantia
a. Morfologi
Argiope aurantia ini memiliki ciri-ciri yaitu dorsal bagian kepala berwarna putih silver. Bagian
belakang berwarna putih dan terdapat dua garis berwarna coklat dan kuning berbentuk huruf U.
Bagian ventral dibagian abdomen berwarna kuning dan terdapat titik putih pada bagian tengahnya.
Bagian kakinya berwarna coklat muda belang hitam dan berbulu halus. Laba-laba ini ditemukan
sebanyak 1 ekor
Habitatnya : Laba-laba ini ditemukan didekat jalan menuju sawah tepatnya di bawah pohon kelapa
desa, Bumiharjo,Glenmore
b. Klasifikasi Ilmiah
Klasifikasi
Kingdom : animalia
Filum : arthropoda
Kelas : archnida
Ordo : araneae
Family : Araneidae
Genus : Argiope
Spesies : Argiope aurantia (Lucas 1833)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penelitian ini yaitu :
1. Laba-laba jaring yang ditemukan di dusun sugihwaras,Desa Bumiharjo, Glenmore.
Kambupaten banyuwangi ada 6 spesies yaitu Argiope bruennichi,Argiope amoena,
Nephila pilipes, Nephila inaurata, Nephila kuhlii dan Argiope aurantia
DAFTAR PUSTAKA
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/4059/1/NURLAELA.pdf
https://www.inaturalist.org/taxa/68387-Nephila-kuhlii
https://id.wikihow.com/Mengidentifikasi-Laba-Laba-Pisang

Anda mungkin juga menyukai