Filsafat Pendidikann

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam dunia pendidikan, berfilsafat adalah suatu hal yang penting, karena dengan
berfilsafat dunia pendidikan akan mengetahi hakikat dari makna, tujuan, metode, dan segala
sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan itu sendiri. Arti penting dari berfilsafat itu sendiri
adalah agar tujuan-tujuan yang telah diketahui dan ditetapkan dapat tercapai. Sebagaimana Ali
Khalil Abu ‘Ainaini merumuskan pengertian filsafat pendidikan yang dikutip oleh Prof. Dr. H.
Ramayulis dalam “bukunya Filsafat Pendidikan Islam” bahwa filsafat pendidikan itu sebagai
“kegiatan-kegiatan pemikiran yang ssistematis, diambil dari sistem filsafat sebagai cara untuk
mengatur dan menerangkan nilai-niai tujuan pendidikan yang akan dicapai.

Pendidikan menyangkut masalah manusia dengan kehidupannya yang berhubungan dengan


aktifitas pendidikan (pekerjaan mendidik) maka secara garis besar filsafat pendidikan meliputi
pemikiran terhadap manusia dan hubungannya dengan lingkungan dan potensi-potensi dalam
mendidik dan filsafat juga berfungsi untuk berfikir agar menemukan solusi dari masalah masalah
yang terdapat pada masalah pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Filsafat Pendidikan?
2. Apa Manfaat Adanya Filsafat Pendidikan?
3. Apa saja Fungsi Filsafat Pendidikan?
4. Apa saja Aliran-aliran Filsafat Pendidikan?
5. Bagaimana Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan?
6. Bagaimana Ciri-ciri Filsafat Pendidikan?
1.3 Tujuan Masalah
Untuk mengetahui pengertian, manfaat, fungsi, ruang lingkunp, ciri-ciri serta aliran-aliran
filsafat pendidikan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Filsafat Pendidikan

Filsafat terdiri atas dua kata yaitu philen berarti cinta dan shopos berarti bijaksana jika
digabungkan maka mempunyai arti cinta akan kebijaksanaan.1 Socrates mengatakan berfilsafat
merupakan cara berfikir radikal, menyeluruh dan mendasar.2

Pendidikan berasal dari kata “didik” yang mengandung arti perbuatan. Istilah pendidikan
berasal dari yunani yaitu pedagogie yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak
kemudian dikembangkan dalam bahasa inggris menjadi education yang berarti pengembangan
atau bimbingan. Secara istilah pendidikan berarti bimbingan atau arahan yang diberikan kepada
pendidik terhadap peserta didik agar mencapai kedewasaan.

Menurut Imam Barnadib filsafat pendidikan merupakan ilmu yang pada hakikatnya
merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam lapangan pendidikan maka dapat
disimpulakan filsafat pendidikan merupakan penerapan suatu analisis filosofis terhadap lapangan
pendidikan3

Dengan demikian dapat disimpulkan filsafat pendidikan adalah aplikasi konsep filsafat
atau kaidah filsafat dalam bidang pendidikan yang diarahkan untuk menjawab persoalan
substansial pendidikan, dan memecahkan masalah-masalah praktis pendidikan.

Al-Syaibani mengemukakan bahwa terdapat beberapa tugas yang diharapkan dilakukan


oleh seorang seorang filosofi pendidikan diantaranya :

1. Merancang dengan bijak dan arif untuk menjadikan proses usaha usaha pendidikan pada
suatu bangsa
2. Menunjukkan peranannya dalam mengubah masyarakat, dan mengubah cara hidup
mereka kearah yang lebih baik
3. Mendidik akhlak, pada masyarakat dan menumbuhkan pada diri mereka sikap
menghormati kebenaran dan cara mencapai kebenaran tersebut.

1
Prof.Dr. H. Ramayulis, Dr. Samsul Nizar,MA.Filsafat Pendidikan (Jakarta:Kalam Mulia,2009) h.2
2
Titus,Smith, dan Nolan. Persoalan-persoalan Filsafat terj.Rasyidi (Jakarta:Bulan Bintang,1984)h.7
3
Imam Barnadib. Filsafat Pendidikan: Sistem&Metode (Yogyakarta: Andi,1987)h.14

2
Filsafat Pendidikan terbagi dua yaitu normatif dan analitik. Pendekatan normatif filsafat
pendidikan berkaitan dengan aspek tujuan pendidikan, program dan hasil pendidikan. Sedangkan
pendekatan analitik berkaitan dengan aspek konsep pendidikan dan teori pendidikan.

2.2 Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan


Jalaluddin dan Sa’id ruang lingkup filsafat pendidikan meliputi;

1. Merumuskan secara tegas sifat hakikat pendidikan (The Nature Of Education).


2. Merumuskan sifat hakikat manusia sebagai subjek dan objek pendidikan (The Nature Of
Man).
3. Merumuskan secara tegas hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan,
4. Merumuskan hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, dan teori pendidikan.
5. Merumuskan sistem nilai-norma atau isi moral pendidikan yang merupakan tujuan
pedidikan.4

Drs. Anas Salahudin, M.Pd. di dalam bukunya “Filsafat Pendidikan” merumuskan, bahwa
ruang lingkup filsafat pendidikan adalah sebagai berikut :

1. Pendidik
2. Murid atau anak didik
3. Materi pendidikan
4. Perbuatan mendidik
5. Metode pendidikan
6. Evaluasi pendidikan
7. Tujuan pendidikan
8. Alat-alat pendidikan
9. lingkungan pendidikan.5

4
Jalaluddin dan Said, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994), hlm. 17.

5
Anas Salahudin, Filsafat Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), cet. ke-10, hlm. 24

3
2.3 Ciri-ciri filsafat pendidikan

1. Filsafat pendikan menyelesaikan problem esensial yaitu


1. Merumuskan sifat hakikat pendidikan
2. Merumuskan sifat hakikat manusia
3. Merumuskan hubungan anatara agama, filsafat dan kebudayaan
4. Merumuskan hubungan filsafat pendidikan dan ilmu pendidikan
5. Merumuskan sistem nilai atau norma isi moral pendidikaan
2. Filsafat pendidikan harus terbuka, artinya suatu aliran filsafat pendidikan tertentu
harus terbuka untuk dikritik, dinilai tentang segi kebaikan dan kelemahannya untuk
diperbaiki dan disempurnakan
3. Filsafat pendidikan harus menempatkan individu dengan berfikir kritis.6
2.4 Fungsi Filsafat Pendidikan

Prof. Brubacher dalam buku “Modern philiosophies of education” menulis tentang fungsi
filsafat pendidikan secara terperinci Antara lain :

1. Fungsi spekulatif
Filsafat pendidikan berusaha mengerti keseluruhan persoalan pendidikan dan mencoba
merumuskannya dalam suatu gambaran pokok sebagai pelengkap bagi data data yang
telah ada dari segi ilmiah.
2. Fungsi normatif
Sebagai penentu arah, pedoman untuk mengetahui tujuan pendidikan.
3. Fungsi kritik
Untuk memberi dasar bagi pengertian kritis dalam pertimbangan dalam menafsirkan data
data ilmiah. Fungsi kritik pula merupakan analisis dan komparatif atssesuatu untuk
mendapat kesimpulan.
4. Fungsi teori bagi praktek
Semua ide, konsep, analisa, dan kesimpulan fillsafat pendidikan adalah berfungsi sebagai
teori praktik. Teori praktek ini berfungsi sebagai dsar pelaksana/praktek pendidikan .
5. Fungsi integratif

6
Drs. Usiono, MA.Aliran-aliran filsafat pendidikan (Medan: Perdana Publishing, 2011) h.90

4
Mengingat fungsi filsafat pendikan sebagai asas kerohanian pendidikan, maka fungsi
integaratif filsafat pendidikan adalah sebagai pemandu fungsional semua ilmu
pendidikan.7

2.5 Hubungan filsafat dengan pendidikan


Dalam buku filsafat pendidikan karangan Prof. Jalaludin dan Drs. Abdullah Idi
mengemukakan bahwa Jhon S. Brubachen mengatakan hubungan antara filsafat dan pendidikan
sangat erat sekali antara yang satu dengan yang lainnya. Kuatnya hubungan tersebut disebabkan
karena kedua disiplin tersebut menghadapi problema-problema filsafat secara bersama-sama.
Hubungan antara filsafat dan pendidikan, yaitu sebagai berikut :

1. Filsafat, dalam arti filosofis merupakan satu cara pendekatan yang dipakai dalam
memecahkan proplematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan oleh para
ahli.
2. Filsafat, memberikan arah bagi teori pendidikan yang telah ada menurut aliran filsafat
tertentu yang memiliki relevansi dengan kehidupan yang nyata.
3. Filsafat, dalam hal ini filsafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk
dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan
(pedagogik).

Dari uraian di atas dapat kita tarik suatu kesimpulan bahwa antara filsafat dan pendidikan
terdapat hubungan yang erat sekali dan tidak terpisahkan. Filsafat pendidikan mempunyai
peranan yang amat penting dalam suatu sistem pendidikan karena filsafat merupakan pemberi
arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha perbaikan, meningkatkan kemajuan dan landasan
kokoh bagi tegaknya sistem pendidikan.

7
Ibid h.95-96

5
2.6 Aliran-aliran Filsafat Pendidikan

1. Aliran Filsafat Idealisme

Idealisme merupakan filsafat tertua dengan tokoh aliran ini adalah Plato (427-347 SM)
yang dianggap sebagai Bapak Idealisme di dunia Barat. Sejarah idealisme berawal dari
pemikiran Plato tentang kebenaran empiris yang dilihat dan dirasakan dalam alam ideal (esensi)
atau ide. Idealis adalah doktrin yang mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik hanya dapat
dipahami dalam ketergantungan pada jiwa dan roh. Idealis diambil dari “idea” yaitu sesuatu yang
hadir dalam jiwa. Implementasi idealisme dalam pendidikan : Pendidikan bukan hanya
mengembangkan atau menumbuhkan tetapi juga harus digerakan ke arah tujuan pendidikan.
Pendidikan idealisme berusaha agar seseorang dapat mencapai kesempurnaan dirinya. Tujuan
pendidikan idealisme adalah ketetapan mutlak untuk itu kurikulum pendidikan besifat tetap.
Peranan pendidik dalam hal ini seorang pendidik harus menyiapkan situasi dan kondisi yang
kondusif untuk mendidik peserta didik.8
2. Aliran Filsafat Perenialisme.
Perennialisme berasal dari kata perennial yang dapat diartikan abadi, kekal atau fana (tiada
akhir). Perenialisme berarti segala sesuatu yang ada sepanjang sejarah. Aliran filsafat Perennial
berpegang pada nilai-nilai atau norma-norma yang bersifat abadi. Implementasi pendidikan
menurut aliran ini pendidik harus mempersiapkan peserta didik kearah kematangan
(kedewasaan) intelektualnya dengan intelektualnya peserta didik dapat hidup bahagia sepanjang
hidupnya.9

3. Aliran Filsafat Progresivisme.


Aliran Progresivisme dapat diartikan secara umum sebagai aliran yang menginginkan
kemajuan-kemajuan secara cepat. Progresivisme disebut juga instrumentalisme, karena aliran ini
beranggapan bahwa kemampuan intelejensi manusia sebagai alat untuk hidup, untuk
mengembangkan kepribadian manusia. Filsafat progrevisme dalam pendidikan adalah suatu
aliran yang menekankan, bahwa pendidikan bukanlah sekedar pemberian sekumpulan
pengetahuan kepada subjek didik tetapi hendaklah berisi aktivitas-aktivitas yang mengarah pada

8
Prof.Dr. H. Ramayulis, Dr. Samsul Nizar,MA.Filsafat Pendidikan (Jakarta:Kalam Mulia,2009) h.15
9
Muhammad Nur Syam Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pancasila (Surabaya : Usaha Nasional,1986)h.295

6
pelatihan kemampuan berpikir mereka. Dengan demikian mereka dapat berpikir secara sistematis
melalui cara-cara ilmiah seperti memberikan analisis, pertimbangan dan pembuatan kesimpulan
menuju pemilihan alternatif yang paling memungkinkan untuk pemecahan masalah yang
dihadapi.10
4. Aliran Filsafat Pragmatisme
Aliran ini memandang realitas sebagai Sesuatu yang secara tetap mengalami perubahan terus
meneru. kemampuan kreativitas dan pertumbuhan manusia kearah hal-hal yang bersifat praktis,
kemampuan kecerdasan dan individual serta perbuatan dalam masyarakat.pendidikan
didefinisikan sebagai usaha yang terus menerus dilakukan dengan tujuan menyiapkan peserta
didik tanggap dalam proses pendidikan.11
5. Aliran filsafat Esensialisme
Filsafat ini menginginkan agar manusia kembali kepada kebudayaan lama karena
kebudayaan lama telah banyak melakukan kebaikan untuk manusia, termasuk dalam pendidikan
yang harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan
kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.12

2.7 Manfaat Adanya Filsafat Pendidikan

Bagi peserta didik yang sedang menuntut ilmu dituntut untuk memikirkan masalah-
masalah hakiki terkait pendidikan. Dengan begitu, pemikiran mahasiswa menjadi lebih terasah
terhadap persoalan-persoalan pendidikan dengan ini menjadikan peserta didik lebih kritis dalam
memandang persoalan pendidikan hingga dapat memperluas cakrawala berpikir.

Bagi pendidik dapat memberikan dasar-dasar pertimbangan yang mendalam terhadap


masalah pendidikan dan dapat berfikir kritis dalam menyelesaikan masalah-masalah pendidikan.

10
Prof.Dr. H. Ramayulis, Dr. Samsul Nizar,MA.Filsafat Pendidikan (Jakarta:Kalam Mulia,2009) h.40
11
Ibid
12
Ibid

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Filsafat Pendidikan adalah aplikasi konsep filsafat atau kaidah filsafat dalam bidang
pendidikan yang diarahkan untuk menjawab persoalan substansial pendidikan, dan memecahkan
masalah-masalah praktis pendidikan. Manfaat fisafat pendidikan adalah dapat menjadikan
seseorang berfikir secara kritis dan dapat bermanfaat untuk memecahkan masalah yang ada di
dunia pendidikan.

Hubungan antara filsafat dan filsafat pendidikan itu sangat erat sekali dan tak bisa dipisahkan,
karena filsafat memberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha perbaikan, pengembangan,
dan meningkatkan kemajuan dan landasan yang kokoh bagi tegaknya sistem pendidikan yang
diharapkan.

3.2 Saran

Dalam penyusunan makalah ini, kami selaku penyusun tentunya mengalami banyak
kekeliruan dan kesalahan baik dalam ejaan, pilihan kata, sistematika penulisan maupun
penggunaan bahasa yang kurang di pahami, Untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,
dikarenakan kami masih dalam tahap pembelajaran. Maka dari itu kami selaku penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar kami bisa lebih baik lagi dalam
pembuatan makalah berikutnya sehingga makalah berikutnya lebih sempurna dari pada makalah
sebelumnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Barnadib, Imam. 1987. Filsafat Pendidikan: Sistem&Metode. Yogyakarta : Andi.

Jalaluddin.Said. 1994. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ramayulis.Nizar,Samsul.2009. Filsafat Pendidikan.Jakarta: Kalam Mulia.

Salahudin,Annas.2011. Filsafat Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia.

Syam, Muhammad Nur. 1986. Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pancasila Surabaya : Usaha
Nasional.

Titus.Smith dan Nolan. 1984. Persoalan-persoalan Filsafat terj.Rasyidi Jakarta:Bulan


Bintang,1984

Usiono.2011. Aliran-aliran filsafat pendidikan. Medan: Perdana Publishing.

Anda mungkin juga menyukai