Format Pengkajian Dan Skenario Role Play Penyakit DM Kelompok 3
Format Pengkajian Dan Skenario Role Play Penyakit DM Kelompok 3
Format Pengkajian Dan Skenario Role Play Penyakit DM Kelompok 3
2. RIWAYAT KELUARGA
a. Pasangan
- Meninggal : Penyebab penyakit asma
b. Anak
- Hidup : Umur, kesehatan, pekerjaan, alamat
- Meninggal : Tidak ada
Anak nenek ada 3 orang yaitu
1. Nama : Watini
Umur : 43 tahun
Kesehatan : Sehat
Pekerjaan : PNS
Alamat : Desa Binabaru
2. Nama : Warsiati
Umur : 41 tahun
Kesehatan : Sehat
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Siak
Ket :
= Laki-laki meninggal
= Laki-laki sehat
= Perempuan meninggal
= Perempuan sehat
3. RIWAYAT PEKERJAAN
Status pekerjaan saat ini : Bekerja Tidak Bekerja
Pekerjaan sebelumnya : Jualan kedai harian
Alamat tempat bekerja : Di Desa Binabaru
Jarak dari tempat tinggal :-
Alat transportasi yang digunakan : -
Sumber-sumber pendapatan untuk mencukupi kebutuhan:
Usaha jualan kedai harian dengan penghasilan Rp 400.000,00/bulan
5. RIWAYAT REKREASI
a. Hobby/minat: Memasak dan bersih-bersih
b. Keanggotaan organisasi: -
c. Kegiatan rekreasi: Rekreasi bersama keluarga
d. Liburan perjalanan: Sering
7. KEBIASAAN RITUAL
a. Kebiasaan istirahat: Istirahat cukup
b. Kebiasaan tidur: tidur siang dan pada malam hari tidak ada masalah
c. Jumlah jam tidur: 7 Jam
d. Masalah tidur: normal
e. Kebiasaan beribadah: 5 waktu beribadah
f. Ritual makan: Makan 3 kali sehari
e. Sistem Integumen
- Inspeksi : Tekstur kulit kendur (+), keriput (+), peningkatan pigmen (+),
Dekubitus (-), lesi/luka (-), pruritus (-), memar (-)
- Palpasi : Turgor kulit (menurun)
f. Sistem Hemopoetik
- Pendarahan abnormal (-)
- Anemia (+)
- Konjungtiva anemis (+)
- Pucat (+)
g. Kepala
- Warna rambut: putih
- Kebersihan rambut (ketombe/ kutu): bersih
- Keadaan rambut (rontok/ subur/ pecah-pecah): Rontok
- Berbau (-)
- Lesi/luka di kulit kepala (-)
- Bekas luka (-), jika ada, tanyakan riwayat trauma pada kepala
- Gatal kulit kepala (-)
- Sakit kepala (+)
- Pusing (+)
h. Mata
- Perubahan penglihatan (-), seperti apa?
- Pemakaian kacamata/lensa kontak (+)
- Nyeri (-)
- Air mata berlebihan (-)
- Pruritus (-)
- Bengkak sekitar mata (-)
- Diplopia (-)
- Fotopobia (-)
- Riwayat infeksi (-)
- Tanggal pemeriksaan terakhir: 19 Oktober 2017
- Dampak pada pemenuhan ADL: ADL terganggu
i. Telinga
- Perubahan pendengaran ( - ),?
- Tinnitus ( - )
- Vertigo ( - )
- Riwayat infeksi ( - )
- Kebiasaan perawatan telinga: teratur
- Tanggal pemeriksaan terakhir: udah lama
- Dampak pada pemenuhan ADL: ADL tidak terganggu
j. Hidung dan Sinus
- Rinorea ( - )
- Epistaksis ( - )
- Obstruksi ( - )
- Mendengkur ( - )
- Nyeri pada sinus ( - )
- Riwayat infeksi ( - )
- Kemampuan penciuman: kurang bagus
l. Leher
- Benjolan/ massa ( - )
- Kekauan ( - )
- Nyeri tekan ( - )
- Keterbatasan gerak ( -)
- Pembesaran kelenjar Tiroid ( - )
- Pembesaran kelenjar Getah Bening ( - )
m. Payudara
- Benjolan/ massa ( - )
- Nyeri tekan ( - )
- Bengkak ( - )
- Keluar cairan dari putting susu ( - )
- Perubahan pada putting susu ( - )
- Pola pemeriksaan payudara: -
- Tanggal mamografi terakhir: -
n. Sistem Pernafasan
- Inspeksi : Dada kanan kiri simetris ( + )
Pergerakan otot dada ( + )
Jenis pernafasan (Dada/ perut): Dada
Batuk ( + ), sesak nafas (+), hemoptisis ( - ), sputum ( - )
- Palpasi : Pembesaran abnormal ( - )
- Perkusi : Paru kanan kiri simetris ( - )
- Auskultasi : Wheezing ( - ), mengi ( - ), suara nafas abnormal lainnya ( - )
o. Sistem Kardiovaskular
- Inspeksi : Keadaan umum terlihat baik ( + )
Nyeri/ ketidaknyamanan ( - )
- Palpasi : Pelebaran pembuluh darah ( - )
Pembesaran jantung ( - )
- Auskultasi : Irama jantung teratur; BJ I dan BJ II (+)
Suara jantung tambahan ( - )
p. Sistem Gastrointestinal
- Inpeksi dan palpasi: Benjolan/ massa pada abdomen ( - )
- Disfagia ( - )
- Nyeri ulu hati ( - )
- Mual ( - )
- Muntah ( - )
- Hematemesis ( - )
- Pola makan/ minum: 3 kali sehari
- Frekuensi makan/ minum:
- Porsi makan:
- Perubahan nafsu makan ( + ), seperti apa? Lebih suka makanan yang pedas
- Palpasi: Pembesaran hepar ( - )
- Ikterik ( - )
- Kebiasaan/pola BAB: teratur
- Perubahan kebiasaan BAB ( - ), seperti apa? …………………………………
- Diare ( - )
- Konstipasi ( - )
- Melena ( - )
- Hemoroid ( - )
- Pendarahan rektum ( - )
q. Sistem Perkemihan
- Kebiasaan BAK: Normal
- Frekuensi: 5-7 Kali/sehari
- Jumlah BAK: 1500 cc
- Inkontinensia/ngompol ( - )
- Disuria ( - )
- Hematuria poliuria ( - )
- Oliguria ( - )
- Nyeri berkemih ( - )
- Batu ( - )
- Infeksi ( - )
- Keluhan lain ( - )
r. Sistem Reproduksi
Perempuan
- Lesi/luka ( - )
- Nyeri testikular ( - )
- Massa testikular ( - )
- Masalah prostat ( - )
- Penyakit kelamin ( - )
- Perubahan hasrat seksual ( + )
s. Sistem Muskuloskeletal
- ROM baik dan penuh ( + )
- Keseimbangan dalam berjalan ( + )
- Osteoporosis ( - )
- Kekuatan otot: ………………
- Kelainan tulang ( - )
- Nyeri persendian ( + )
- Kekauan ( + )
- Pembengkakan sendi ( - )
- Masalah cara berjalan ( - )
- Nyeri punggung ( + )
- Tanda peradangan pada sendi dan tulang ( - )
- Pola kebiasaan latihan/ olah raga: jarang olah raga
- Dampak pada pemenuhan ADL: ADL kadang terganggu
t. Sistem Persarafan
- Kejang ( - )
- Sinkope/ serangan jatuh ( - )
- Paralisis ( - )
- Paresis ( - )
- Tremor ( - )
- Parastesia ( - )
- Cidera kepala ( - )
- Masalah memori/ daya ingat ( - )
u. Sistem Endokrin
- Diabetes Mellitus (+)
- Polifagia (+)
- Polidipsia (+)
- Poliuria (+)
v. Sistem Imun
- Riwayat imunisasi: tidak pernah imunisasi
- Sensitivitas terhadap zat allergen (Debu, udara dingin, dll): (+)
- Kerentanan/ sering terkena penyakit: tidak
w. Sistem Pengecapan
- Berkurangnya rasa asin dan panas ( - )
x. Sistem Penciuman
- Peningkatan/ penurunan sistem penciuman (+)
y. Psikososial
- Cemas ( + )
- Depresi ( - )
- Insomnia ( - )
- Takut ( - ), terhadap apa?
- Masalah dalam mengambil keputusan ( - )
- Kesulitan dalam berkonsentrasi ( + )
- Pernyataan keputusasaan dan frustasi ( - )
- Stress saat ini ( - ) terhadap apa?
- Masalah tentang kematian dan kehilangan (+)
- Dampak terhadap pemenuhan ADL: ADL tidak terganggu
Penilaian SPMSQ:
(1) Kesalahan 0-2 : fungsi intelektual utuh
(2) Kesalahan 3-4 : fungsi intelektual ringan
(3) Kesalahan 5-7 : fungsi intelektual sedang
(4) Kesalahan 8-10 : fungsi intelektual berat
c. Status Sosial
Dinilai dengan menggunakan APGAR Keluarga:
APGAR Keluarga
Skor
No. Fungsi Uraian
2 1 0
1. Adaptasi Saya puas bahwa saya dapat kembali pada
keluarga/ teman-teman saya untuk
membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2. Hubungan Saya puas dengan cara keluarga/ teman-
teman saya membicarakan sesuatu dengan
saya dan mengungkapkan masalah dengan
saya
3. Pertumbuhan Saya puas bahwa keluarga/ teman-teman
saya menerima dan mendukung keinginan
saya untuk melakukan aktivitas baru
4. Afeksi Saya puas dengan cara keluarga/ teman-
teman saya mengekspresikan afek dan
berespon terhadap emosi-emosi saya,
seperti marah, sedih atau mencintai
5. Pemecahan Saya puas dengan cara teman-teman saya
dan saya menyediakan waktu bersama-
sama
Jumlah total skor 5
Keterangan:
2 = Selalu
1 = Kadang-kadang
0 = Tidak pernah
Penilaian:
- Total nilai < 3 : Disfungsi keluarga yang tinggi
- Total nilai 4-6 : Disfungsi keluarga yang sedang
- Total nilai 7-10 : Tidak ada disfungsi keluarga
DO : Lemak
Ketonemia
Mual muntah
Anoreksia
2 DS : Defisiensi insulin Kekurangan volume cairan
1. pasien mengatakan
sering haus
2. pasien mengatakan Hiperglikemia
sering buang air
Glikosuria
Osmotik diuresis
Dehidrasi
Polydipsia
Poliuria
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan gejala poliuria dan dehidrasi.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan
keseimbnagan insulin, makanan dan aktivitas jasmani.
Intervensi Keperawatan
Monitoring nutrisi:
1. Berat badan klien dalam
batas normal
2. Monitor adanya
penurunan berat badan
3. Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang bisa
dilakukan
4. Monitor interaksi anak
atau orang tua selama
makan
5. Monitor lingkungan
selama makan
6. Jadwalkan pengobatan
dan tindakan tidak
selama jam makan
7. Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
8. Monitor turgor kulit
9. Monitor kekeringan,
rambut kusam, dan
mudah patah
10. Monitor mual dan
muntah
11. Monitor pucat,
kemerahan dan
kekeringan jaringan,
konjungtiva
12. Monitor kalori dan
intake nutrisi
( Setelah diskusi selesai dan telah menetapkan apa saja tindakan yang harus dilakukan, perawat
ika, perawat zuriyani, dan perawat desti, mereka pun berangkat menuju rumah nenek Jumiati).
Tahap Orientasi
Perawat Ika : Nah benar nek, saya ika yang lusa kemaren datang kesini.
Nenek : Alhamdulillah baik aja nak walaupun sebenarnya nenek sudah tua.
Tidak begitu nyenyak nak, seperti biasa kalau tengah malam suka buang air
kecil.
Perawat Ika : Nah, perkenalkan nek, sekarang saya membawa teman saya 2 orang. Ini Desti
dan ini Zuriyani.
Tujuan kami datang kesini adalah untuk mengecek tensi, suhu, pernafasan dan
menjelaskan nutrisi yang cukup untuk kebutuhan tubuh nenek. Waktunya
kurang lebih 20 menit.
A. TTV
a. Penilaian pernafasan
2. Menekan kulit pada area arteri radialis dengan menggunakan 3 jari yang kemudian
meraba denyut nadi
3. Menekan arteri radialis kuat dengan menggunakan jari-jari 1 menit atau 60 detik, jika
tidakteraba denyutan, jari-jari digeser kekanan atau kekiri hingga denyut nadi dapat
dirasakan
4. Denyut pertama akan terasa atau teraba kuat, jika denyut hilang rabalah, tekanlah
hinggadenyut terasa kuat kembali
4. Mengatur tensi meter agar siapdipakai ( untuk tensi air raksa ) menghubungkan pipa tensi
meter dengan pipa manset, menutup sekrup balon manset, membuka kunci resevoir
5. Meletakan diafragma stotoskop diatas tempat denyut nadi tanpa menekan nadi
branchialis
7. Mengendorkan pompa dengan cara membuka skrup balon manset hingga melawati
bunyi denyut nadi yang terdengar terakhir
8. Pada saat mengendurkan pompa perahtikan bunyi denyut nadi pertama ( syistol ) sampai
denyut nadi terakhir ( diastol ) jatuh diangka berapa sesuai dengan sekala yang ada di
tensi meter
9. Jika pengukuran belum yakin, tunggu 30 detik dan lalu lengan ditinggikan diatas jantung
untuk mengalirkan darah dari lengan setelah itu ulangi lagi, hingga merasa yakin dan
mendapat hasil yang akurat
4. Meletakan termimeter di ketiak tangan kanan atau tangan kiri dengan posisi ujung
termometer dibawah kemudian pasien disuruh menjepit termometer dengan cara tangan
kanan atau tangan kiri memegang bahu secara bersilangan
5. Menunggu sekitar 5 menit
6. Mengambil termometer setelah 5 menit kemudian mengelap termometer dengan cara berputar
dari urutan yang paling bersih keurutan yang paling kotor
7. Menbaca hasil pengukuran suhu yang ditunjukan air raksa dengan segera
9. Mencelupkan termometer dengan urutan air savlon, air sabun dan bilas dengan sir bersih
Perawat Desti : Nah, tekanan darah, pernafasan dan denyut nadi nenek kan sudah diperiksa
nih barusan, hasilnya (………..). Sekarang boleh ya nek saya menjelaskan tentang nutrisi apa
yang dibutuhkan untuk kebutuhan tubuh nenek.
Perawat Desti :
Berikut ini contoh pilihan makanan yang direkomendasikan untuk konsumsi penderita diabetes.
Makanan yang terbuat dari biji-bijian utuh atau karbohidrat kompleks seperti nasi merah,
kentang panggang, oatmeal, roti dan sereal dari biji-bijian utuh.
Daging tanpa lemak yang dikukus, direbus, dipanggang, dan dibakar.
Sayur-sayuran yang diproses dengan cara direbus, dikukus, dipanggang atau dikonsumsi
mentah. Sayuran yang baik dikonsumsi untuk penderita diabetes di antaranya brokoli dan
bayam.
Buah-buahan segar.Jika Anda ingin menjadikannya jus, sebaiknya jangan ditambah gula.
Kacang-kacangan, termasuk kacang kedelai dalam bentuk tahu yang dikukus, dimasak
untuk sup dan ditumis.
Popcorn tawar.
Produk olahan susu rendah lemak dan telur.
Ikan seperti tuna, salmon, sarden dan makarel. Namun, hindari ikan dengan kadar
merkuri tinggi seperti ikan tongkol.
Selain nasi putih,ada beberapa jenis makanan lain yang harus dihindari jika ingin kadar gula
darah tetap terjaga yakni:
Sayuran yang dimasak dengan tambahan garam, keju, mentega, dan saus dalam jumlah
banyak.
Buah-buahan kaleng yang mengandung banyak gula.
Daging berlemak.
Makanan yang digoreng seperti ayam goreng, ikan goreng, pisang goreng, dan kentang
goreng.
Popcorn kaya rasa.
Kulit ayam.
Dianjurkan Anda mengonsumsi makanan buatan sendiri. Dengan begitu Anda bisa
memantau bahan baku dan tambahan apa saja yang akan masuk ke tubuh. Selain jeli dalam
memilih makanan untuk penderita diabetes, Anda juga disarankan untuk rutin mengecek kadar
gula darah.
Jenis tes gula darah beragam seperti tes gula darah puasa, tes gula darah acak, tes
hemogblobin A1c, dan tes toleransi glukosa oral. Konsultasikan kepada dokter, tes gula darah
jenis apa yang cocok dengan kondisi Anda beserta takaran makanan yang pas bagi tubuh Anda.
Makanan yang tidak boleh dikonsumsi bagi penderita Diabetes:
Orang dengan diabetes tentu saja harus menghindari gula, seperti gula putih, gula merah, madu,
jeli, selai, es krim, kue, jus kalengan, cokelat, pia, sirup, donat, pemanis buatan, krim, dll, adalah
beberapa contoh makanan manis yang benar-benar harus dihindari diabetes. Penderita diabetes
juga harus meninggalkan makanan yang digoreng, karena bisa memicu diabetes menjadi semakin
tak terkendali. Dengan demikian, Anda bisa mengukus, menumis, atau merebus makanan.
Penting bagi penderita diabetes untuk membatasi asupan sodium. Kecap, MSG, garam, dan air
garam mengandung banyak sodium, dan harus dihindari oleh penderita diabetes. Keju, mentega,
margarin, harus diatur secara efektif bagi diabetes. Tingkat gula darah bisa melonjak dengan
asupan makanan yang berlemak. Salad adalah makanan yang sehat bagi penderita diabetes,
namun beberapa dressing salad seperti mustard, mayones dan saus alpukat, harus dihindari
karena mengandung sodium tinggi. Penderita diabetes harus menghindari pati atau tepung. Pasta,
roti putih, tepung terigu, pizza dan makanan olahan, harus dihindari. Diabetes bisa memakan
beberapa jenis buah-buahan yang sehat, namun harus dihindari jika kadar gula darah sudah tak
terkendali atau tinggi. Buah tropis seperti Jeruk, jeruk, pepaya, nangka, nanas, dan buah plum,
persik, pisang, anggur dan stroberi adalah buah-buahan lainnya yang tidak boleh dikonsumsi.
Lemak jenuh juga tidak boleh bagi penderita diabetes. Daging berlemak harus dihindari, namun
daging tanpa lemak masih aman dikonsumsi. Sayuran mengandung pati seperti kentang tidak
untuk dikonsumsi. Minuman, seperti soda, teh, dan kopi, harus diatur secara ketat bagi diabetes.
Selain makanan dan minuman, penderita diabetes juga harus menghindari rok*k dan minuman
beralkoh*l. Bahkan upaya diet pengendalian diabetes tidak akan berguna sama sekali, jika
penderita diabetes masih terbiasa dengan rok*k dan minuman beralkoh*l. Itulah beberapa
makanan yang harus dihindari atau diatur bagi penderita diabetes, agar kadar gula darah tetap
terkendali.
Tahap Terminasi
Perawat Ika : Baiklah nek, dari yang telah kita perbincangkan tadi, apakah masih ada yang
belum nenek mengerti dan yang nenek ingin tanyakan ?
Perawat Ika : Lalu apa yang nenek rasakan setelah kita berbincang tadi ?
Nenek : ya nenek jadi banyak dapat informasi yang baru, pengetahuan yang baru, dan
nenek bisa mengontrol makanan apa yang boleh nenek makan dan makanan
apa yang tidak boleh nenek makan. Makasih banyak ya nak udah berkunjung
kerumah nenek. Nenek senang sekaaaaallliii kalian datang kesini. Besok- besok
datang kesini lagi ya.
Perawat Ika : Sama- sama nek. Baguslah kalau begitu nek. Kami juga senang bisa
berkunjung kerumah nenek. Kalau begitu kami permisi dulu ya nek. Semoga
nenek sehat selalu. Assalamualaikum nek.