Format Pengkajian Dan Skenario Role Play Penyakit DM Kelompok 3

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

1. IDENTITAS/ DATA BIOGRAFIS KLIEN


a. Nama : Ny. Jumiati
b. TTL : - (tidak ingat lagi)
c. Umur : 59 Tahun
d. Jenis kelamin : Perempuan
e. Agama : Islam
f. Suku bangsa : Suku Jawa
g. Status perkawinan : Janda
h. Pendidikan terakhir : SD
i. Golongan darah :-
j. Alamat/ No. Telepon : Desa Binabaru/082384896066
k. Orang terdekat yang dapat dihubungi : Ega
l. Hubungan dengan klien : Cucu
m. Penampilan dan ciri-ciri umum : Ciri-ciri nenek ini yaitu pendek dan kurus,
penampilan bersih, mempunyai rambut yang sudah memutih.

2. RIWAYAT KELUARGA
a. Pasangan
- Meninggal : Penyebab penyakit asma
b. Anak
- Hidup : Umur, kesehatan, pekerjaan, alamat
- Meninggal : Tidak ada
 Anak nenek ada 3 orang yaitu
1. Nama : Watini
Umur : 43 tahun
Kesehatan : Sehat
Pekerjaan : PNS
Alamat : Desa Binabaru
2. Nama : Warsiati
Umur : 41 tahun
Kesehatan : Sehat
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Siak

3. Nama : Warti Ningsih


Umur : 38 tahun
Kesehatan : Sehat
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Binabaru
Genogram:

Ket :

= Laki-laki meninggal

= Laki-laki sehat

= Perempuan meninggal

= Perempuan sehat
3. RIWAYAT PEKERJAAN
 Status pekerjaan saat ini : Bekerja Tidak Bekerja
 Pekerjaan sebelumnya : Jualan kedai harian
 Alamat tempat bekerja : Di Desa Binabaru
 Jarak dari tempat tinggal :-
 Alat transportasi yang digunakan : -
 Sumber-sumber pendapatan untuk mencukupi kebutuhan:
Usaha jualan kedai harian dengan penghasilan Rp 400.000,00/bulan

4. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP


a. Tipe tempat tinggal: Tinggal bersama anak pertama di desa Binabaru
b. Jumlah kamar: 3 buah tidur
c. Jumlah tingkat: -
d. Jumlah orang yang tinggal di rumah: 4 0rang
e. Kenyamanan dan privasi: Privasi
f. Kondisi kebersihan rumah: Bersih
g. Kondisi peralatan makan: Bersih pada raknya
h. Kondisi tempat tidur: Layak (Spring Bed)
i. Kondisi lantai dan loteng: Kondisi lantai keramik, dan loteng tidak ada bocor
j. Kondisi lampu/pencahayaan: Pencahayaan bagus, setiap ruang ada lampu
k. Pertukaran udara: Pertukaran udara bagus
l. Cahaya matahari: Cukup baik
m. Tetangga terdekat: Tetangga disebelah anak kedua.

5. RIWAYAT REKREASI
a. Hobby/minat: Memasak dan bersih-bersih
b. Keanggotaan organisasi: -
c. Kegiatan rekreasi: Rekreasi bersama keluarga
d. Liburan perjalanan: Sering

6. SUMBER/SISTEM PENDUDUNG YANG DIGUNAKAN


a. Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang digunakan: Klinik 24 jam
b. Jarak Fasyankes dari tempat tinggal: 1 kilo meter dari rumah
c. Perawatan sehari-hari dirumah : ketika sakit berobat sendiri dengan meminum obat-
obat dengan resep dokter

7. KEBIASAAN RITUAL
a. Kebiasaan istirahat: Istirahat cukup
b. Kebiasaan tidur: tidur siang dan pada malam hari tidak ada masalah
c. Jumlah jam tidur: 7 Jam
d. Masalah tidur: normal
e. Kebiasaan beribadah: 5 waktu beribadah
f. Ritual makan: Makan 3 kali sehari

8. STATUS KESEHATAN SAAT INI


a. Keluhan kesehatan utama:
 Klien mengatakan Badan terasa lemah
 Klien mengatakan kaki sering kesemutan
 Klien juga mengeluh sering berkemih, nafsu makan berkurang, mual dan muntah, BB
menurun, diare kadang-kadang disertai nyeri perut, kram otokan t,
 Klien mangatakatan gangguan tidur/istirahat, haus-haus, pusing-pusing/sakit kepala
(Kaji lebih lanjut dengan PQRST)
- Provokative: Nyeri kaki
- Quality: kaki sering kesemutan
- Region : Pada bagian kaki
- Severity: skala nyeri 6
- Timing: Setiap hari
b. Pengetahuan dan pemahaman terhadap masalah kesehatan yang dialami: penyakit
diketahui dari diri sendiri dan berdasarkan cerita orang
c. Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan: minum obat
d. Diagnosa medis: Diabetes Mellitus
e. Obat-obatan: Obat-obat resep dokter
f. Status imunisasi: -
g. Alergi: -
h. Nutrisi: Cukup
- Diet 24 jam: tidak ada
- Riwayat peningkatan dan penurunan BB: terjadi penurunan berat badan, dulu 55
kg dan sekarang 45 kg
- Kebiasaan makan dan minum: makan 3 kali sehari
- Masalah dalam pemenuhan nutrisi: tidak ada masalah
i. Kemampuan melakukan ADL: Baik

9. STATUS KESEHATAN MASA LALU


a. Penyakit yang pernah diderita : DM
b. Riwayat tindakan operasi : tidak pernah operasi
c. Riwayat pernah dirawat : pernah dirawat
d. Alasan dirawat: gula darah tinggi
e. Riwayat obstetrik: tidak ada

10. TINJAUAN SISTEM


a. Keadaan umum: Baik
b. Tingkat kesadaran: composmentis
c. Skala GCS: 15 (normal)
d. TTV:
- TD : 140/90 mmHg
- Nadi : 73 x/menit
- RR : 20 x/menit
- Suhu : normal

e. Sistem Integumen
- Inspeksi : Tekstur kulit kendur (+), keriput (+), peningkatan pigmen (+),
Dekubitus (-), lesi/luka (-), pruritus (-), memar (-)
- Palpasi : Turgor kulit (menurun)

f. Sistem Hemopoetik
- Pendarahan abnormal (-)
- Anemia (+)
- Konjungtiva anemis (+)
- Pucat (+)

g. Kepala
- Warna rambut: putih
- Kebersihan rambut (ketombe/ kutu): bersih
- Keadaan rambut (rontok/ subur/ pecah-pecah): Rontok
- Berbau (-)
- Lesi/luka di kulit kepala (-)
- Bekas luka (-), jika ada, tanyakan riwayat trauma pada kepala
- Gatal kulit kepala (-)
- Sakit kepala (+)
- Pusing (+)

h. Mata
- Perubahan penglihatan (-), seperti apa?
- Pemakaian kacamata/lensa kontak (+)
- Nyeri (-)
- Air mata berlebihan (-)
- Pruritus (-)
- Bengkak sekitar mata (-)
- Diplopia (-)
- Fotopobia (-)
- Riwayat infeksi (-)
- Tanggal pemeriksaan terakhir: 19 Oktober 2017
- Dampak pada pemenuhan ADL: ADL terganggu

i. Telinga
- Perubahan pendengaran ( - ),?
- Tinnitus ( - )
- Vertigo ( - )
- Riwayat infeksi ( - )
- Kebiasaan perawatan telinga: teratur
- Tanggal pemeriksaan terakhir: udah lama
- Dampak pada pemenuhan ADL: ADL tidak terganggu
j. Hidung dan Sinus
- Rinorea ( - )
- Epistaksis ( - )
- Obstruksi ( - )
- Mendengkur ( - )
- Nyeri pada sinus ( - )
- Riwayat infeksi ( - )
- Kemampuan penciuman: kurang bagus

k. Mulut dan Tenggorokan


- Lesi/ luka pada mulut ( - )
- Bau mulut ( - )
- Pendarahan gusi ( - )
- Karies ( - )
- Gigi palsu (-)
- Pola menggosok gigi: 2 kali sehari
- Lidah kotor/ bercak putih ( - )
- Sakit tenggorokan ( - )
- Serak ( - )
- Kesulitan menelan ( - )
- Peradangan tonsil ( - )
- Riwayat infeksi ( - )
- Tanggal pemeriksaan akhir: -

l. Leher
- Benjolan/ massa ( - )
- Kekauan ( - )
- Nyeri tekan ( - )
- Keterbatasan gerak ( -)
- Pembesaran kelenjar Tiroid ( - )
- Pembesaran kelenjar Getah Bening ( - )

m. Payudara
- Benjolan/ massa ( - )
- Nyeri tekan ( - )
- Bengkak ( - )
- Keluar cairan dari putting susu ( - )
- Perubahan pada putting susu ( - )
- Pola pemeriksaan payudara: -
- Tanggal mamografi terakhir: -
n. Sistem Pernafasan
- Inspeksi : Dada kanan kiri simetris ( + )
Pergerakan otot dada ( + )
Jenis pernafasan (Dada/ perut): Dada
Batuk ( + ), sesak nafas (+), hemoptisis ( - ), sputum ( - )
- Palpasi : Pembesaran abnormal ( - )
- Perkusi : Paru kanan kiri simetris ( - )
- Auskultasi : Wheezing ( - ), mengi ( - ), suara nafas abnormal lainnya ( - )

o. Sistem Kardiovaskular
- Inspeksi : Keadaan umum terlihat baik ( + )
Nyeri/ ketidaknyamanan ( - )
- Palpasi : Pelebaran pembuluh darah ( - )
Pembesaran jantung ( - )
- Auskultasi : Irama jantung teratur; BJ I dan BJ II (+)
Suara jantung tambahan ( - )

p. Sistem Gastrointestinal
- Inpeksi dan palpasi: Benjolan/ massa pada abdomen ( - )
- Disfagia ( - )
- Nyeri ulu hati ( - )
- Mual ( - )
- Muntah ( - )
- Hematemesis ( - )
- Pola makan/ minum: 3 kali sehari
- Frekuensi makan/ minum:
- Porsi makan:
- Perubahan nafsu makan ( + ), seperti apa? Lebih suka makanan yang pedas
- Palpasi: Pembesaran hepar ( - )
- Ikterik ( - )
- Kebiasaan/pola BAB: teratur
- Perubahan kebiasaan BAB ( - ), seperti apa? …………………………………
- Diare ( - )
- Konstipasi ( - )
- Melena ( - )
- Hemoroid ( - )
- Pendarahan rektum ( - )
q. Sistem Perkemihan
- Kebiasaan BAK: Normal
- Frekuensi: 5-7 Kali/sehari
- Jumlah BAK: 1500 cc
- Inkontinensia/ngompol ( - )
- Disuria ( - )
- Hematuria poliuria ( - )
- Oliguria ( - )
- Nyeri berkemih ( - )
- Batu ( - )
- Infeksi ( - )
- Keluhan lain ( - )

r. Sistem Reproduksi
 Perempuan
- Lesi/luka ( - )
- Nyeri testikular ( - )
- Massa testikular ( - )
- Masalah prostat ( - )
- Penyakit kelamin ( - )
- Perubahan hasrat seksual ( + )

s. Sistem Muskuloskeletal
- ROM baik dan penuh ( + )
- Keseimbangan dalam berjalan ( + )
- Osteoporosis ( - )
- Kekuatan otot: ………………
- Kelainan tulang ( - )
- Nyeri persendian ( + )
- Kekauan ( + )
- Pembengkakan sendi ( - )
- Masalah cara berjalan ( - )
- Nyeri punggung ( + )
- Tanda peradangan pada sendi dan tulang ( - )
- Pola kebiasaan latihan/ olah raga: jarang olah raga
- Dampak pada pemenuhan ADL: ADL kadang terganggu

t. Sistem Persarafan
- Kejang ( - )
- Sinkope/ serangan jatuh ( - )
- Paralisis ( - )
- Paresis ( - )
- Tremor ( - )
- Parastesia ( - )
- Cidera kepala ( - )
- Masalah memori/ daya ingat ( - )

u. Sistem Endokrin
- Diabetes Mellitus (+)
- Polifagia (+)
- Polidipsia (+)
- Poliuria (+)

v. Sistem Imun
- Riwayat imunisasi: tidak pernah imunisasi
- Sensitivitas terhadap zat allergen (Debu, udara dingin, dll): (+)
- Kerentanan/ sering terkena penyakit: tidak

w. Sistem Pengecapan
- Berkurangnya rasa asin dan panas ( - )
x. Sistem Penciuman
- Peningkatan/ penurunan sistem penciuman (+)

y. Psikososial
- Cemas ( + )
- Depresi ( - )
- Insomnia ( - )
- Takut ( - ), terhadap apa?
- Masalah dalam mengambil keputusan ( - )
- Kesulitan dalam berkonsentrasi ( + )
- Pernyataan keputusasaan dan frustasi ( - )
- Stress saat ini ( - ) terhadap apa?
- Masalah tentang kematian dan kehilangan (+)
- Dampak terhadap pemenuhan ADL: ADL tidak terganggu

11. PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL, KOGNITIF, AFEKTIF DAN SOSIAL


a. Status Fungsional (ADL)
Dinilai dengan menggunakan Indeks KATZ:
INDEKS KATZ
Skor Kriteria
A Kemandirian semua fungsi; dalam hal makan, kontinen (BAB/ BAK),
berpindah, ke kamar kecil, mandi dan berpakaian
B Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari kecuali satu dari fungsi
di atas
C Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari kecuali mandi dan satu
dari fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari kecuali mandi,
berpakaian, dan satu dari fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari kecuali mandi,
berpakaian, ke kamar kecil dan satu dari fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari kecuali mandi,
berpakaian, berpindah dan satu dari fungsi tambahan
G Ketergantungan pada keenam fungsi di atas
Lain- Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
lain diklasifikasikan sebagai C, D, E, F dan G
b. Status Kognitif dan Afektif
Dinilai dengan menggunakan Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ):
Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ)
Skor
No. Pertanyaan Jawaban
+ -
- 1. Tanggal berapa hari ini? 0
+ 2. Hari apa sekarang? 1
+ 3. Apa nama tempat ini? 1
+ 4. Berapa nomor telepon Anda? 1
4a. Dimana alamat Anda? (Tanyakan hanya bila klien -
tidak memiliki telepon)
+ 5. Berapa umur Anda? 1
+ 6. Kapan Anda lahir? 1
+ 7. Siapa presiden Indonesia sekarang? 1
+ 8. Siapa presiden Indonesia sebelumnya? 1
+ 9. Siapa nama kecil ibu Anda? 1
+ 10. Kurangi 3 dari 20 dan kurangi 3 dari setiap angka 1
baru, semua secara menurun
9 1 Jumlah kesalahan total 9

Penilaian SPMSQ:
(1) Kesalahan 0-2 : fungsi intelektual utuh
(2) Kesalahan 3-4 : fungsi intelektual ringan
(3) Kesalahan 5-7 : fungsi intelektual sedang
(4) Kesalahan 8-10 : fungsi intelektual berat

c. Status Sosial
Dinilai dengan menggunakan APGAR Keluarga:
APGAR Keluarga
Skor
No. Fungsi Uraian
2 1 0
1. Adaptasi Saya puas bahwa saya dapat kembali pada 
keluarga/ teman-teman saya untuk
membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2. Hubungan Saya puas dengan cara keluarga/ teman- 
teman saya membicarakan sesuatu dengan
saya dan mengungkapkan masalah dengan
saya
3. Pertumbuhan Saya puas bahwa keluarga/ teman-teman 
saya menerima dan mendukung keinginan
saya untuk melakukan aktivitas baru
4. Afeksi Saya puas dengan cara keluarga/ teman- 
teman saya mengekspresikan afek dan
berespon terhadap emosi-emosi saya,
seperti marah, sedih atau mencintai
5. Pemecahan Saya puas dengan cara teman-teman saya 
dan saya menyediakan waktu bersama-
sama
Jumlah total skor 5

Keterangan:
2 = Selalu
1 = Kadang-kadang
0 = Tidak pernah

Penilaian:
- Total nilai < 3 : Disfungsi keluarga yang tinggi
- Total nilai 4-6 : Disfungsi keluarga yang sedang
- Total nilai 7-10 : Tidak ada disfungsi keluarga

12. PENILAIAN TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG


a. Laboratorium : Gula darah tinggi
………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………

b. Radiologi : tidak melakukuan pemeriksaan radiologi


…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
c. Dll.
ANALISIS DATA

No Data Etiologi Masalah


1 DS : Difisiensi insulin
1. klien mengatakan mual Nutrisi kurang dari
dan muntah kebutuhan tubuh
2. Klien mengatakan Gluconeogenesis
nyeri abdomen

DO : Lemak

1. Klien tampak pucat


2. Penurunan nafsu Ketogenesis
makan

Ketonemia

 Mual muntah
 Anoreksia
2 DS : Defisiensi insulin Kekurangan volume cairan
1. pasien mengatakan
sering haus
2. pasien mengatakan Hiperglikemia
sering buang air

Glikosuria

Osmotik diuresis

Dehidrasi

Polydipsia

Poliuria

Diagnosa Keperawatan
1. Resiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan gejala poliuria dan dehidrasi.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan
keseimbnagan insulin, makanan dan aktivitas jasmani.

Intervensi Keperawatan

NO DIAGNOSA NOC NIC


1. Resiko ketidakseimbangan 1. keseimbangan cairan Manajemen cairan:
elektrolit 2. hidrasi 1. pertahankan catatan
Defisini : berisiko mengalami 3. status nutrisi: intake dan output
perubahan kadar elektrolit makanan dan cairan yang akurat
serum yang dapat mengganggu 4. asupan 2. manitor status
kesehatan dehidrasi
Kriteria Hasil : 3. monitor vital sign
Faktor resiko 1. mempertahankan 4. monitor masukan
1. Defisiensi volume urin output sesuai makanan dan cairan
cairan dengan usia dan 5. hitung intake dari
2. Diare berat badan kalori harian
3. Disfungsi endoktrin 2. tekanan darah, 6. kolaborasikan
4. Kelebihan volume nadi,suhu tubuh pemberian cairan IV
cairan dalam batas normal 7. monitor status nutrisi
5. Gangguan mekanisme 3. tidak ada tanda 8. dorong keluarga
regulasi (misalnya dehidrasi, elestisitas untuk membantu
diabetes, isipidus, turgor kulit baik, klien makan
sindrom, ketidaktepatan membrane mukosa
sekresi hormone lembab, tidak ada Manejemen Hipovolemia:
antidiuretic) rasa haus yang 1. monitobbbbbbbhr
6. Disfungsi ginjal berlebihan status cairan
7. Efek samping obat termasuk intake dan
8. muntah output cairan
2. monitor tanda vital
3. monitor respon klien
terhadap
penambahan cairan
4. monitor berat badan
5. dorong pasien untuk
menambah intake
oral
2. Ketidakseimbangan nutrisi Status nutrisi Manajemen Nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh 1. Makanan dan 1. Kaji adanya alergi
nutrisi 2. Kolaborasi dengan ahli
berhubungan dengan gangguan
2. Masukan nutrisi gizi jumlah kalori dan
keseimbnagan insulin, 3. Control berat nutrisi yang dibutuhkan
makanan dan aktivitas jasmani. badan klien
3. Anjurkan klien
Kriteria Hasil: meningkatkan intake Fe,
1. Adanya protein, dan vitamin c
peningkatan 4. Berikan substansi gula
berat badan 5. Yakinkan diet yang
2. Berat badan digunakan mengandung
ideal sesuai tinggi serat untuk
dengan tinggi mencegah kontipasi
badan 6. Berikan makanan yang
3. Mampu terpilih ( sudah
mengidentifikasi konsultasikan dengan
kebutuhan ahli gizi)
nutrisi 7. Ajarkan klien bagaimana
4. Tidak ada tanda membuat catatan makan
malnutrisi harian
8. Monitor jumlah nutrisi
dan kandungan kalori
9. Berikan informasi
tentang kebutuhan nutrisi
10. Kaji kemampuan pasien
untuk mendapatkan
nutrisi yang dibutuhkan.

Monitoring nutrisi:
1. Berat badan klien dalam
batas normal
2. Monitor adanya
penurunan berat badan
3. Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang bisa
dilakukan
4. Monitor interaksi anak
atau orang tua selama
makan
5. Monitor lingkungan
selama makan
6. Jadwalkan pengobatan
dan tindakan tidak
selama jam makan
7. Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
8. Monitor turgor kulit
9. Monitor kekeringan,
rambut kusam, dan
mudah patah
10. Monitor mual dan
muntah
11. Monitor pucat,
kemerahan dan
kekeringan jaringan,
konjungtiva
12. Monitor kalori dan
intake nutrisi

Tahap Pra Interaksi


1. Melakukan verifikasi data sebelumnya.
2. Melakukan diskusi bersama rekan kerja yaitu ( perawat ika, perawat zuriyani, dan perawat
Desti) untuk mendiskusikan apa penyakit yang di derita oleh nenek Jumiati dan tindakan apa
yang harus dilakukan.

( Setelah diskusi selesai dan telah menetapkan apa saja tindakan yang harus dilakukan, perawat
ika, perawat zuriyani, dan perawat desti, mereka pun berangkat menuju rumah nenek Jumiati).

Tahap Orientasi

1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik


2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga atau klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan

Perawat Ika : Assalamualaikum nek. Masih ingat dengan saya nek ?

Nenek : Waalaikumsalam. Kayaknya yang lusa kemaren datang kesini tu ya ?

Perawat Ika : Nah benar nek, saya ika yang lusa kemaren datang kesini.

Apa kabarnya nek? Nyenyak gak tidurnya tadi malam nek ?

Nenek : Alhamdulillah baik aja nak walaupun sebenarnya nenek sudah tua.

Tidak begitu nyenyak nak, seperti biasa kalau tengah malam suka buang air
kecil.

Perawat Ika : Nah, perkenalkan nek, sekarang saya membawa teman saya 2 orang. Ini Desti
dan ini Zuriyani.

Tujuan kami datang kesini adalah untuk mengecek tensi, suhu, pernafasan dan
menjelaskan nutrisi yang cukup untuk kebutuhan tubuh nenek. Waktunya
kurang lebih 20 menit.

Apakah nenek bersedia ?

Nenek : Oh silahkan nak.


Tahap Kerja

Perawat Zuriyani : Baiklah nek kita mulai ya net.

A. TTV

a. Penilaian pernafasan

1. Menjelaskan prosedur kepada pasien bila hanya khusus menilai pernafasan

2. Membuka baju pasien jika perlu untuk mengobservasi gerakan dada

3. Letakan tangan pada dada, mendobservasikeadaan dan kesimetrisan gerak pernafasan

4. Menentukan irama pernafasan

5. Menghitung pernafasan slama 1 menit atau 60 detik

6. Mendengarkan bunyi pernafasan, kemungkinana ada bunyi abnormal

b. Penilaian denyut nadi radialis

1. Mengatur posisi pasien dengan nyaman dan rileks

2. Menekan kulit pada area arteri radialis dengan menggunakan 3 jari yang kemudian
meraba denyut nadi

3. Menekan arteri radialis kuat dengan menggunakan jari-jari 1 menit atau 60 detik, jika
tidakteraba denyutan, jari-jari digeser kekanan atau kekiri hingga denyut nadi dapat
dirasakan

4. Denyut pertama akan terasa atau teraba kuat, jika denyut hilang rabalah, tekanlah
hinggadenyut terasa kuat kembali

c. Penilaian tekanan darah

1. Menyiapkan posisi pasien

2. Menyingsingkan lengan baju pasien


3. Memasang manset 1 inchi ( 2,5 cm ) diatas nadi branchialis ( melakukan palpasi nadi
branchialis )

4. Mengatur tensi meter agar siapdipakai ( untuk tensi air raksa ) menghubungkan pipa tensi
meter dengan pipa manset, menutup sekrup balon manset, membuka kunci resevoir

5. Meletakan diafragma stotoskop diatas tempat denyut nadi tanpa menekan nadi
branchialis

6. Memompa balon manset ±180 mmHg

7. Mengendorkan pompa dengan cara membuka skrup balon manset hingga melawati
bunyi denyut nadi yang terdengar terakhir

8. Pada saat mengendurkan pompa perahtikan bunyi denyut nadi pertama ( syistol ) sampai
denyut nadi terakhir ( diastol ) jatuh diangka berapa sesuai dengan sekala yang ada di
tensi meter

9. Jika pengukuran belum yakin, tunggu 30 detik dan lalu lengan ditinggikan diatas jantung
untuk mengalirkan darah dari lengan setelah itu ulangi lagi, hingga merasa yakin dan
mendapat hasil yang akurat

10. Melepaskan manset

11. Mengembalikan posisi pasien dengan senyaman mungkin

d. Penilaian suhu pada aksila

1. Mengamati angka yang di tunjuk air raksa dengan benar

2. Menurunkan air raksa bila perlu

3. Mengatur posisi pasien

4. Meletakan termimeter di ketiak tangan kanan atau tangan kiri dengan posisi ujung
termometer dibawah kemudian pasien disuruh menjepit termometer dengan cara tangan
kanan atau tangan kiri memegang bahu secara bersilangan
5. Menunggu sekitar 5 menit

6. Mengambil termometer setelah 5 menit kemudian mengelap termometer dengan cara berputar
dari urutan yang paling bersih keurutan yang paling kotor

7. Menbaca hasil pengukuran suhu yang ditunjukan air raksa dengan segera

8. Merapikan baju dan posisi pasien senyaman mungkin

9. Mencelupkan termometer dengan urutan air savlon, air sabun dan bilas dengan sir bersih

10. Mengeringkan termometer dengan menggunakan tissue

11. Mengembalikan atau menurunkan posisi air raksa

B. Menjelaskan Nutrisi cukup untuk kebutuhan tubuh

Perawat Desti : Nah, tekanan darah, pernafasan dan denyut nadi nenek kan sudah diperiksa
nih barusan, hasilnya (………..). Sekarang boleh ya nek saya menjelaskan tentang nutrisi apa
yang dibutuhkan untuk kebutuhan tubuh nenek.

Nenek : iya silahkan nak.

Perawat Desti :

Berikut ini contoh pilihan makanan yang direkomendasikan untuk konsumsi penderita diabetes.

 Makanan yang terbuat dari biji-bijian utuh atau karbohidrat kompleks seperti nasi merah,
kentang panggang, oatmeal, roti dan sereal dari biji-bijian utuh.
 Daging tanpa lemak yang dikukus, direbus, dipanggang, dan dibakar.

 Sayur-sayuran yang diproses dengan cara direbus, dikukus, dipanggang atau dikonsumsi
mentah. Sayuran yang baik dikonsumsi untuk penderita diabetes di antaranya brokoli dan
bayam.

 Buah-buahan segar.Jika Anda ingin menjadikannya jus, sebaiknya jangan ditambah gula.
 Kacang-kacangan, termasuk kacang kedelai dalam bentuk tahu yang dikukus, dimasak
untuk sup dan ditumis.

 Popcorn tawar.
 Produk olahan susu rendah lemak dan telur.

 Ikan seperti tuna, salmon, sarden dan makarel. Namun, hindari ikan dengan kadar
merkuri tinggi seperti ikan tongkol.

Apa Saja Makanan yang Harus Dihindari?


Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, belum puas rasanya jika menu hidangan tidak
dilengkapi nasi putih. Padahal, bagi penderita diabetes, jenis makanan pokok ini harus dihindari
karena mengandung kadar gula yang tinggi dibanding sumber karbohidrat lain.

Selain nasi putih,ada beberapa jenis makanan lain yang harus dihindari jika ingin kadar gula
darah tetap terjaga yakni:

 Roti tawar putih.

 Makanan yang terbuat dari tepung terigu.

 Sayuran yang dimasak dengan tambahan garam, keju, mentega, dan saus dalam jumlah
banyak.
 Buah-buahan kaleng yang mengandung banyak gula.

 Sayuran kaleng yang mengandung garam tinggi.

 Daging berlemak.

 Produk susu tinggi lemak.

 Hati, ampela, dan organ dalam hewan lainnya.

 Makanan yang digoreng seperti ayam goreng, ikan goreng, pisang goreng, dan kentang
goreng.
 Popcorn kaya rasa.
 Kulit ayam.
Dianjurkan Anda mengonsumsi makanan buatan sendiri. Dengan begitu Anda bisa
memantau bahan baku dan tambahan apa saja yang akan masuk ke tubuh. Selain jeli dalam
memilih makanan untuk penderita diabetes, Anda juga disarankan untuk rutin mengecek kadar
gula darah.

Jenis tes gula darah beragam seperti tes gula darah puasa, tes gula darah acak, tes
hemogblobin A1c, dan tes toleransi glukosa oral. Konsultasikan kepada dokter, tes gula darah
jenis apa yang cocok dengan kondisi Anda beserta takaran makanan yang pas bagi tubuh Anda.
Makanan yang tidak boleh dikonsumsi bagi penderita Diabetes:
Orang dengan diabetes tentu saja harus menghindari gula, seperti gula putih, gula merah, madu,
jeli, selai, es krim, kue, jus kalengan, cokelat, pia, sirup, donat, pemanis buatan, krim, dll, adalah
beberapa contoh makanan manis yang benar-benar harus dihindari diabetes. Penderita diabetes
juga harus meninggalkan makanan yang digoreng, karena bisa memicu diabetes menjadi semakin
tak terkendali. Dengan demikian, Anda bisa mengukus, menumis, atau merebus makanan.
Penting bagi penderita diabetes untuk membatasi asupan sodium. Kecap, MSG, garam, dan air
garam mengandung banyak sodium, dan harus dihindari oleh penderita diabetes. Keju, mentega,
margarin, harus diatur secara efektif bagi diabetes. Tingkat gula darah bisa melonjak dengan
asupan makanan yang berlemak. Salad adalah makanan yang sehat bagi penderita diabetes,
namun beberapa dressing salad seperti mustard, mayones dan saus alpukat, harus dihindari
karena mengandung sodium tinggi. Penderita diabetes harus menghindari pati atau tepung. Pasta,
roti putih, tepung terigu, pizza dan makanan olahan, harus dihindari. Diabetes bisa memakan
beberapa jenis buah-buahan yang sehat, namun harus dihindari jika kadar gula darah sudah tak
terkendali atau tinggi. Buah tropis seperti Jeruk, jeruk, pepaya, nangka, nanas, dan buah plum,
persik, pisang, anggur dan stroberi adalah buah-buahan lainnya yang tidak boleh dikonsumsi.
Lemak jenuh juga tidak boleh bagi penderita diabetes. Daging berlemak harus dihindari, namun
daging tanpa lemak masih aman dikonsumsi. Sayuran mengandung pati seperti kentang tidak
untuk dikonsumsi. Minuman, seperti soda, teh, dan kopi, harus diatur secara ketat bagi diabetes.
Selain makanan dan minuman, penderita diabetes juga harus menghindari rok*k dan minuman
beralkoh*l. Bahkan upaya diet pengendalian diabetes tidak akan berguna sama sekali, jika
penderita diabetes masih terbiasa dengan rok*k dan minuman beralkoh*l. Itulah beberapa
makanan yang harus dihindari atau diatur bagi penderita diabetes, agar kadar gula darah tetap
terkendali.

Tahap Terminasi

Perawat Ika : Baiklah nek, dari yang telah kita perbincangkan tadi, apakah masih ada yang
belum nenek mengerti dan yang nenek ingin tanyakan ?

Nenek : Tidak ada nak.

Perawat Ika : Lalu apa yang nenek rasakan setelah kita berbincang tadi ?

Nenek : ya nenek jadi banyak dapat informasi yang baru, pengetahuan yang baru, dan
nenek bisa mengontrol makanan apa yang boleh nenek makan dan makanan
apa yang tidak boleh nenek makan. Makasih banyak ya nak udah berkunjung
kerumah nenek. Nenek senang sekaaaaallliii kalian datang kesini. Besok- besok
datang kesini lagi ya.

Perawat Ika : Sama- sama nek. Baguslah kalau begitu nek. Kami juga senang bisa
berkunjung kerumah nenek. Kalau begitu kami permisi dulu ya nek. Semoga
nenek sehat selalu. Assalamualaikum nek.

Nenek : Iya nak. Sekali lagi makasih ya nak. Waalaikumsalam.

Anda mungkin juga menyukai