Ny. S (Case 9)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS

SEORANG PEREMPUAN USIA 60 TAHUN DENGAN GANGGUAN


SKIZOFRENIA PARANOID (F20.0)

Oleh :
Putri Rahmawati, S. Ked
J510195092

Pembimbing :
dr. Adriesthi Herdaetha, Sp. KJ, MH

KEPANITERAAN KLINIK PROFESI DOKTER


BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA
2019
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Umur : 60 th
Alamat : Sragen
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status Pernikahan : Sudah menikah
Pekerjaan : Tidak bekerja
Pendidikan terakhir : SD
Masuk RS : 4 Januari 2019
Tanggal pemeriksaan : 4 Januari 2019

II. RIWAYAT PSIKIATRI


A. Keluhan Utama
Takut karena ada bisikan yang mengatakan bahwa tetangganya akan
membunuhnya
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Autoanamnesis
Pasien dibawa ke IGD RSJD Arif Zainudin Surakarta oleh keluarganya
dikarenakan pasien takut akan dibunuh oleh tetangganya. Pasien
merasa dikejar-kejar sehingga pasien menjadi mudah marah, sulit tidur,
dan berbicara ngelantur. Pasien mengaku hal itu karena adanya bisikan-
bisikan yang terus terdengar sejak 1 bulan yang lalu. Pasien merasa
bahwa tetangganya juga sering mencuri barang-barang pasien yang ada
dirumah. Sehingga pasien selalu menggembok jendela dan pintu
dirumahnya rapat-rapat setiap hari, hal ini menyebabkan aktifitas
pasien menjadi terganggu. Pasien mengaku memiliki kekutan untuk
menyelamatkan anak-anak kecil yang tertangkap oleh jin dengan
bantuan doa tiap malam. Pasien merasa kesal dengan keluarganya
karena tidak mempercayai semua perkataannya. Pasien berpenampilan
sesuai usianya, perawatan diri baik, sikap terhadap pemeriksa
kooperatif. Pasien tinggal dirumah bersama suami dan anak laki-
lakinya.
Alloanamnesis
Alloanamnesis dilakukan dengan kedua anaknya, pasien dibawa ke
RSJD dikarenakan pasien merasa sangat takut dan selalu merasa
tetangganya ingin membunuhnya dan mengikutinya. Hal ini terjadi
sekitar 1 bulan yang lalu, pasien sering mengatakan jika tetangganya
sering mencuri barang-barang yang ada dirumah pasien. Pasien juga
sangat sering lupa menaruh barang sehingga yang disalahkan adalah
suaminya atau tetangganya. Aktifitas pasien sehari-hari menjadi sangat
terganggu, sulit tidur, takut keluar rumah dan selalu mengurung diri
didalam rumah karena takut jika keluar rumah akan dibunuh oleh
tetangganya. Sebulan sebelumnya pasien juga mengalami hal serupa, ia
bertengkar hebat dengan suaminya dikarenakan ia merasa bahwa
suaminya telah mencuri uangnya hingga pasien melaporkannya kepada
polisi. Pasien sangat mudah curiga apalagi apabila ia memiliki barang
maka ia akan merasa orang lain telah mencurinya. Pasien selalu
menggembok pintu hingga menyusun kursi dan meja didepan pintu
agar dia merasa aman.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatri : Pasien pernah mengalami
gejala serupa sekitar 1 bulan yang lalu.
2. Riwayat Gangguan Medis
Riwayat asma : Disangkal
Riwayat hipertensi : Diakui
Riwayat diabetes mellitus : Diakui
Riwayat Hiperkolesterol : Diakui
3. Riwayat Gangguan Psikosomatik
Riwayat alergi : Diakui
Riwayat hipertiroid : Disangkal
Riwayat influenza : Disangkal
4. Riwayat Gangguan Neurologis
Riwayat sakit kepala lama : Disangkal
Riwayat trauma kepala : Disangkal
Riwayat kejang : Disangkal
5. Riwayat Penggunaan Zat
Riwayat merokok : Disangkal
Riwayat alcohol : Disangkal
Riwayat konsumsi NAPZA : Disangkal
D. Riwayat Gangguan Pribadi
a. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien lahir normal, cukup bulan dan tidak ada cacat bawaan
b. Riwayat Masa Anak Awal (0-3 tahun)
Pertumbuhan dan perkembangan baik sesuai dengan usianya
c. Riwayat Masa Anak Pertengahan (4-11 tahun)
Pasien mudah bersosialisasi
d. Riwayat Masa Anak Akhir (pubertas sampai remaja)
Pasien tidak lulus SMP
e. Riwayat Masa Dewasa
1) Riwayat pekerjaan
Pasien dulu bekerja sebagai petani, sekarang menjadi
ibu rumah tangga
2) Riwayat pernikahan
Pasien sudah menikah dan memiliki 2 anak
3) Riwayat pendidikan
Pasien lulus SD, tidak lulus SMP
4) Agama
Pasien beragama islam
5) Aktivitas sosial
Pasien mudah bergaul dengan lingkungan sekitar
6) Riwayat pelanggaran hukum
Pasien tidak pernah melanggar hukum
7) Situasi hidup sekarang
Pasien saat ini tinggal bersama suami dan anaknya
8) Persepsi tentang dirinya
Tidak ada
E. Riwayat Keluarga

Keterangan Gambar :
: tanda gambar untuk jenis kelamin perempuan
: tanda gambar untuk jenis kelamin laki-laki.

: pasien
: keluarga pasien yang sudah meninggal

III. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL


A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien perempuan berusia 60 tahun, tamak sesuai usia, perawatan
diri baik
2. Pembicaraan
Sirkumstansial, logorea, volume dan intonasi cukup, artikulasi
cukup jelas
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Tanpa hambatan
4. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif
B. Kesadaran
1. Kuantitatif : compos mentis, GCS E4 V5 M6
2. Kualitatif : tidak berubah
C. Alam Perasaan
1. Mood : hipotimik
2. Afek : datar
3. Keserasian : tidak serasi
4. Empati : tidak dapat diraba rasakan
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Auditorik(+)
2. Ilusi : (-)
3. Depersonalisasi : (-)
4. Derealisasi : (-)
E. Proses Pikir
1. Bentuk pikir : Non-Realistik
2. Arus pikir : Miskin pembicaraan
3. Isi pikir : Waham kejar/presekutorik (+)
F. Kesadaran Kognisi
1. Orientasi
- Orang : baik
- Tempat : baik
- Waktu : baik
- Situasi : baik
2. Daya Ingat
- Jangka Segera : buruk
- Jangka Pendek : buruk
- Jangka Panjang : buruk
3. Kemampuan Abstrak: sulit dievaluasi
4. Kemampuan Visuospasial: sulit dievaluasi
5. Daya Konsentrasi dan Perhatian
- Konsentrasi : baik
- Perhatian : baik
6. Kemampuan Menolong Diri: sulit dievaluasi
G. Daya Nilai
- Nilai Sosial : sulit dievaluasi
- Uji Daya Nilai : sulit dievaluasi
- Penilaian Realita : terganggu
H. Tilikan Diri
Derajat :1
I. Taraf Kepercayaan : Dapat dipercaya

IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LANJUTAN


1. Status Interna
a. Keadaan Umum : baik
b. Tanda Vital :
TD 120/90
Nadi 84x/mnt
RR 20x/mnt
Suhu 36,5 derajat Celcius
c. Thorax : cor dan pulmo dalam batas normal
d. Abdomen : dalam batas normsl
e. Extremitas : dalam batas normal
f. Gastrointestinal : dalam batas normal
g. Urogenital : dalam batas normal
h. Gangguan Khusus: (-)
2. Status Neurologis
a. Fungsi kesadaran : compos mentis
b. Fungsi sensoris : dbn
c. Fumgsi motorik : dbn
3. Daftar Masalah
a. Organobiologik : tidak didapatkan
b. Psikologik :
 Pasien memiliki halusinasi auditorik
 Pasien memiliki waham kejar/presekutorik
 Tilikan diri 1
4. Ikhtisar Penemuan Bermakna
Pasien seorang perempuan berusia 60 tahun diantar oleh
keluarganya ke IGD RSJD karena ketakutan merasa dikejar-kejar
dan akan dibunuh oleh tetatangganya. Pasien mengetahui hal itu
karena pasien mendengar bisikan-bisikan sejak kurang lebih 1
bulan yang lalu. Pasien juga mencurigai orang lain baik suami atau
tetangganya telah mencuri barang-barang miliknya. Hal ini
membuat pasien menjadi sangat waspada hingga mengunci dan
menggembok pintu rumahnya, aktifitas pasien menjadi sangat
terganggu. Pada pemeriksaan status mental didapatkan mood
hipotimik, afek datar, tidak serasi, keserasian tidak dapar diraba
rasakan, didapatkan waham kejar/presekutorik, dan tilikan diri 1.

V. DIAGNOSIS MULTIAXIAL
Axis I : F20.0 Gangguan Skizofrenia Paranoid
Axis II : F60.0 Gangguan Paranoid
Axis III : E00-G90 Penyakit endokrin, nutrisi, dan metabolik
Axis IV : Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial
Axis V : GAF 50-41

VI. DIAGNOSIS BANDING


F60.0 Gangguan Kepribadian Paranoid

VII. TERAPI
a. Psikofarmaka
Trihexilphenidil 2mg 2x1
Chlorpromazine 25mg 1x1
Metformin 500mg 1x1
Simvastatin 10mg 1x1
b. Psikoterapi
1. Terhadap pasien
 Memotivasi pasien untuk patuh dalam pengobatan
 Membantu pasien dalam membuka pikirannya dalam
menghadapi masalah dan membuka diri pada keluarga
2. Terhadap keluarga
 Memotivasi keluarga untuk membantu pengawasan minum
obat
 Memberi penjelasan dan pengertian pada keluarga mengenai
gangguan yang diderita pasien
 Menyarankan keluarga agar memberi suasana kondusif bagi
penyembuhan pasien dan memahami bahwa pasien butuh
pendampingan dan pengawasan yang lebih.

VIII. PROGNOSIS
Qua ad vitam : dubia ad bonam
Qua ad sanam : dubia ad bonam
Qua ad fungsionam : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai