Tinjauan Pustaka Unggas
Tinjauan Pustaka Unggas
Tinjauan Pustaka Unggas
TINJAUAN PUSTAKA
1. Ayam Broiler
peternakan yaitu persilangan antara ayam Cornish dengan Plymouth Rock, yang
daging, konversi pakan rendah, dipanen cepat karena pertumbuhannya yang cepat,
serta sebagai penghasil daging dengan serat lunak. Ayam pedaging biasanya dijual
dengan bobot rata-rata 1,4 kg, tergantung pada efisiensi perusahaan. Untuk
mendapatkan bobot badan yang sesuai dengan yang dikehendaki pada waktu yang
tepat, maka perlu diperhatikan pemberian pakan yang tepat. Kandungan energi
terutama pada fase starter, sangat tergantung dari bibit yang digunakan (Sheila,
2014).
Berikut ini merupakan karakteristik kualitas DOC yang baik yakni DOC
terbebas dari penyakit, seperti pullorum, ophalitis dan jamur. Jika diperhatikan
secara saksama, DOC yang berkualitas baik akan terlihat aktif, memiliki kaki
yang besar dan berminyak, pantat tidak kotor dan tidak terdapat pasta putih, bulu
cerah dan penuh serta setiap DOC memiliki bobot tidak kurang dari 37 gram
(Narantaka, 2012).
4
Strain merupakan sekelompok ayam yang dihasilkan oleh suatu
tertentu (Suprijatna dkk, 2005). Strain yang paling banyak dikembangkan oleh
tiap strain ialah kecepatan pertumbuhan, daya tahan terhadap penyakit, daya
Strain Cobb.
Cobb berasal dari persilangan bangsa ayam (Plymouth Rock USA) dengan
bangsa ayam lain. Ciri-ciri secara fisik strain cob yaitu terdapat DOC berbulu
hitam diantara DOC yang berwara kuning. Jenis ayam ini memiliki kelebihan
beradaptasi dengan lingkungan tropis (heat stress) serta produksinya yang efisien
Strain Hybro
Jenis ayam ini berasal dari pembibitan Euribrid yang berpusat di Belanda.
Strain Hybro memilki fokus terhadap kekuatan dan daya hidup, menjaga
keseimbangan antara sifat broiler dan breeder, performa bagus pada iklim tropis,
tahan terhadap penyakit ascites dan fokus pengembangan genetik pada hasil
5
Strain Ross
Jenis ayam ini berasal dari persilangan bangsa ayam Cornish dengan
bangsa ayam yang berasal dari Inggris. Ciri-ciri fisik DOC dari jenis ayam broiler
ini adalah memiliki warna bulu kuning. Jenis ini memilki keunggulan yaitu FCR
yang efisien, laju pertumbuhan yang lebih cepat, daya hidup lebih bagus, dan
jenis ayam – ayam broiler seperti penjelasan di atas, seperti 1. Ayam kelas
Amerika yang memiliki ciri : a). Kulit berwarna kuning; b). Cakar kaki tidak
berbulu; c). Cuping daun telinga berwarna merah ; d). serta kerabang/kulit telur
biasanya berwarna coklat ; 2. Ayam dari bangsa Plymouth Rock, yang mana
sebagian besar jenis ini memiliki bulu berwarna putih; 3. Ayam kelas Inggris,
yang memiliki ciri : a). bentuk badan kompak dan berdaging penuh ; b). cakar
kaki besar, tidak berbulu, dan berwarna kuning ; c). kulit telur berwarna coklat
(Tamalludin, 2014).
- Kepala. Lengkap yang terdiri atas mata, paruh, jengger, cuping telinga
kerangka tubuh yang melindungi organ dalam (jantung, hati, ginjal, dan
usus)
6
- Bulu. Berfungsi untuk menutupi tubuh dan melindungi dari suhu panas
berbulu.
7
II. Manajemen Pembibitan Ayam Broiler
Salah satu kunci sukses memelihara ayam broiler adalah memilih bibit
ayam yang berkualitas. Bibit ayam (DOC) yang beredar di Indonesia bukan
berasal dari strain yang dikembangkan khusus untuk daerah tropis, tetapi bibit
daerah subtropis. Dengan kata lain, DOC tersebut akan memunculkan potensi
(Rasyaf, 2006).
Adapun ciri-ciri DOC yang berkualitas, yaitu: 1) DOC terlihat aktif, mata
cerah, dan lincah. 2) Kaki besar dan basah seperti berminyak. 3) Bulu cerah, tidak
kusam, dan penuh 4) Keadaan tubuh ayam normal 5) Berat badan sesuai dengan
standar strain, biasanya di atas 37 gram. Dari bibit ayam (DOC) yang berkualitas,
serta dukungan lingkungan yang memadai, produksi ayam broiler komersial akan
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit / DOC (Day Old
8
Perawatan Bibit dan Calon Induk Dilakukan setiap saat, bila ada gejala
kelainan pada ternak supaya segera diberiperhatian secara khusus dan diberikan
pengobatan sesuai petunjuk Dinas Peternakan setempat atau dokter hewan yang
9
III. Morfometrik dan Penentuan Umur (Periode) Ayam Broiler
Morfometri merupakan ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau
secara morfometri merupakan suatu metode yang lebih baik untuk membedakan
bentuk tubuh pada populasi. Metode morfometri ini dapat dilakukan untuk
diartikan sebagai suatu cara yang mencakup pengukuran bentuk atau suatu cara
diatas, maka terdapat dua komponen besar mengenai morfometrik, yaitu size atau
ukuran dan shape atau bentuk. Size dapat diartikan sebagai dimensi, besar,
volume, ukuran relatif, sedangkan shape atau bentuk diartikan sebagai model,
2005).
10
Warwick et al. (1995) menyatakan bahwa sifat kuantitatif penting dalam
bidang peternakan. Beberapa sifat kuantitatif yang penting adalah bobot badan,
panjang jari ketiga, panjang maxilla panjang femur, panjang shank dan lingkar
shank (tarsometatarsus), panjang jari ketiga, panjang sayap dan tinggi jengger
(Hutt, 1949). Dinyatakan lebih lanjut bahwa beberapa sifat yang berhubungan
dengan produktivitas unggas yaitu panjang shank, panjang maxilla, lingkar dada,
panjang paha dan dada. Frandson (1992) menyatakan bahwa tulang memberi
dasar pada struktur eksternal dan wujud hewan. Tulang-tulang yang berpengaruh
pada wujud ternak adalah humerus, ulna, radius, tibia, femur, fibula, metatarsalia
dan falanges. Skeleton ayam yang dibentuk oleh tulang merupakan struktur hidup
dengan fungsi utama sebagai pelindung tubuh yang memberikan kekerasan dan
bentuk pada tubuh, berperan sebagai pengungkit, tempat cadangan mineral dan
prehensi. Tulang adalah jaringan yang mempunyai respon tinggi pada lingkungan
panjang shank, lingkar metatarsus, lingkar dada, panjang paha dan dada
(Crawford, 1990). Ukuran dari tulang paha, betis dan shank serta perbandingan
antara panjang shank dengan lingkar shank menunjukkan nilai-nilai yang efektif
jengger, panjang tibia, panjang sayap dan panjang femur (Nishida et al., 1980).
panjang shank, panjang betis, panjang paha, panjang dada, lingkar tarsometatarsus
11
dan lingkar dada dan diperoleh hubungan yang nyata antara bobot badan dengan
panjang tibia (r=0,98) dan bobot badan dengan panjang paha (r=0,98). Selain itu,
dikemukakan pula bahwa terdapat hubungan yang nyata antara panjang shank
dengan bobot badan (r=0,98) dan lingkar dada dengan bobot badan (r=0,95), serta
A B tidak didapatkan hubungan antara panjang dada dengan bobot badan (r=0,95)
tepat untuk penentuan bobot badan. Jull (1951) menyatakan, bahwa panjang kaki
(a) mempunyai korelasi positif dengan bobot tubuh, dan (b) menentukan
untuk produksi daging, ayam yang mempunyai kaki terlalu panjang dianjurkan
Pengaruh Jenis Kelamin Ayam jantan memiliki postur tubuh yang lebih
konsumsi pakan dan agresivitas yang tinggi pada ayam jantan (Kholik 2016).
Hasil penelitian ini menunjukan perbedaan pada minggu ke-5 sedangkan minggu
pertama dan ke-3 tidak terdapat perbedaan. Hasil pengukuran berdasarkan jenis
kelamin disajikan pada Tabel 3. Hasil analisis ragam menunjukan jenis kelamin
ayam mempengaruhi hampir seluruh peubah yg diukur kecuali panjang dada dan
panjang paruh. Lingkar dada, panjang sayap, panjang femur, panjang tibia, dan
panjang shank ayam jantan nyata (P< 0,01) lebih besar dari pada ayam betina.
Hal ini disebabkan ayam jantan memiliki hormon testosteron yang lebih banyak
12
growth hormone (GH). Growth hormone mampu merangsang pertumbuhan yang
lebih cepat dengan cara mempercepat pembelahan sel dan sintesis protein (Ma’ruf
2004).
intensif, ayam broiler betina pada sistem pemeliharaan intensif, ayam broiler
jantan pada sistem pemeliharaan free-range, dan ayam broiler betina pada sistem
kerangka ayam broiler terus tumbuh secara cepat pada minggu pertama sampai
minggu ke-3. Ternak mengalami pertumbuhan cepat sejak lahir hingga dewasa
kelamin (Ashifudin 2017). Hampir seluruh tulang pada tubuh ayam mengalami
pertumbuhan lebih dari 50% pada umur 1 minggu sampai umur 3 minggu kecuali
panjang paruh. Panjang paruh mengalami pertumbuhan kurang dari 40%. Panjang
paruh ayam yang dipelihara pada free-range memiliki pertumbuhan yang lebih
seragam antara ayam jantan dan ayam betina yaitu 33,15% dan 33,52%. Albar
13
konsumsi pakan pada ayam karena jarak jangkau untuk mematuk akan semakin
pertumbuhan tulang paruh 38,22% pada jantan dan betina 30,93% saat umur 3
minggu. Hal ini dimungkinkan karena jantan lebih agresif dari betina sehingga
cenderung sama antara jantan dan betina dimungkinkan di area free-range ayam
betina lebih terpancing untuk mematuk rumput sehingga ayam betina free-range
jantan di free-range.
sayap, lebar dada, dan lingkar dada. Sesuai dengan Mufti (2003) yang menyatakan
14
ayam jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari betina. Pertumbuhan
panjang dada pada ayam betina lebih besar dari jantan. Hal ini dimungkinkan
jantan lebih panjang pada umur yang sama, seperti disajikan pada Tabel 1 dan 2
bahwa rataan betina lebih rendah daripada jantan. Tulang leher, femur, shank, dan
dalam dada memiliki pertumbuhan yang mulai melambat pada minggu ke-3
sampai ke-5. Pertumbuhan bagian tersebut hanya bertambah paling tinggi 31,19%.
Pada umur tertentu pertumbuhan tulang dan otot ayam akan berhenti karena sudah
yaitu di bawah 20% pada minggu ke-3 sampai minggu ke5. Penurunan percepatan
pertumbuhan pada tulang tibia dimungkinkan pada umur 3 minggu bobot ayam
malasan (duduk) dan lebih sedikit menggerakan bagian tibia dan femur
Panjang paruh ayam betina free-range memiliki laju pertumbuhan yang paling
besar. Hal ini dimungkinkan karena ayam yang dipelihara di free-range cenderung
lebih aktif bergerak dan mengais-ngais tanah dibandingkan ayam yang dipelihara
intens
15
IV. Manajemen Perkandangan dan Pakan Ayam Broiler
Letak kandang dari Farm PT. Semesta Mitra Sejahtera berada cukup jauh
zonasi yang ada pada Farm PT. Semesta Mitra Sejahtera yang pertama ada Zona 1
yaitu meliputi Pos Security dan parkiran kendaraan, untuk sanitasi barang atau
peralatan kandang dan kendaraan yang akan masuk ke area farm dilakukan
lalu lintas orang atau pegawai yang masuk ke area farm. Biosecurity tersebut
meliputi mandi sekaligus terkena desinfektan dan bisa juga dengan dipping
desinfektan kemudian memakai handuk dan baju kandang yang telah disediakan.
Selanjutnya ada Zona 3 yaitu Kandang ayamnya sendiri, sebelum masuk ke dalam
kandang harus dilakukan desinfeksi petugas dengan cara dipping kaki untuk
16
terakhir ada Zona 4 adalah bagian dalam kandang atau ayam itu sendiri.. Disini
baik petugas dan peralatan kandang harus sudah steril sehingga tidak
Tipe kandang yang ada di farm PT. Semesta Mitra Sejahtera adalah Close
House atau tertutup maka dengan itu suhu, cahaya dan sirkulasi udara diatur oleh
petugas secara otomatis menggunakan alat. Terdapat kipas diujung kandang untuk
mengatur dan membuang udara kotor didalam kandang secara otomatis sesuai
pengaturan yang telah ditentukan. Untuk memasukan udara bersih dari luar
menggunkan Cooling Pad yang bekerja secara otomatis. Dalam pengaturan suhu
yang ada didalam kandang menggunakan penghangat atau Heater dengan sensor
suhu sehingga jika suhu didalam kandang terlalu rendah dari suhu yang ada
17
Kandang di farm PT. Semesta Mitra Sejahtera terdiri dari 4 kandang yang
masing-masing kandang terdiri dari 2 lantai. Alas atau litter kandang memakai
tempat pakan menggunakan Pan Feeder yaitu tempat pakan yang bekerja secara
otomatis terisi jika salah satu tempat pakan mulai berkurang makannya. Tempat
minum yang digunakan adalah nipple yang dapat mengeluarkan air secara
otomatis. Ketinggian tempat pakan dan tempat minum dapat disesuaikan menurut
usia ayam. Untuk tempat pakan ukuran tingginya adalah setara dengan tembolok
ayam. Sedangkan untuk tempat minum disesuaikan ayam mendongak keatas. Pada
usia ayam 1 hari tempat pakan menggunakan alas kertas dan ditebar, setelah usia
ketersediaan pakan.
18
Nipple atau tempat minum yang digunakan
120 meter dan lebar 12 meter dengan tinggi 6 meter. Bahan yang digunakan untuk
kandang menggunakan baja ringan dengan dinding kawat ram dan dilapisi dengan
terpal supaya angin tidak bisa masuk kedalam yang dapat mempengaruhi suhu
watt berwarna kuning pada usia 1-16 hari. Kemudian pada usia 17 hari diganti
Manajemen pakan pada PT. Semesta Mitra Sejahtera telah diatur oleh SOP
persediaan pakan yang mana semua pakan telah disupply oleh induk perusahaan ,
prosedur pemberian pakan juga ditentukan oleh pabrik dimana pakan fase starter
berbeda dengan pakan fase finisher, serta kandungan gizi yang terdapat pada
pakan.
19
Distribusi Pakan
berjalan, mulai dari kedatangan pakan dari perusahaan induk ke PT SMS terbilang
sangat tercukupi baik untuk fase starter maupun finisher. Distribusi pakan dalam
kandang sangat bagus, dimana ayam diberi pakan dari pagi hingga malam secara
libbitum hal ini bertujuan untuk menghasilkan daging yang berkualitas dan
diberhentikan untuk istirahat pada tengah malam hal ini bertujuan agar tidak
kertas yang digelar di atas alas kandang, baby chick dan pan fidder. Pada usia
awal ayam broiler pendistribusian pakan menggunakan kertas yang diberi pakan
dan digelar pada alas kandang, hal ini diterapkan mengingat behavior ayam dalam
mencari makan yaitu mematuk kebawah. Untuk melatih ayam agar makan pada
20
Sesuai dengan namanya penggunaan tempat pakan ini hanya digunakan
pada fase starter. Dimana baby chick akan disebar kesemua sudut kandang.
Penggunaan baby chick ini bertujuan untuk melatih ayam fase starter untuk
terbiasa makan pada tempat pakan yaitu pan fidder. Setelah ayam sudah terbiasa
makan pada baby chick, kertas akan dihilangkan dan sedikit demi sedikit jumlah
pakan keseluruh area kandang. Alat tersebut bekerja secara otomatis dimana saat
pan fidder mulai kosong dan tertangkap oleh sensor pada pan fidder maka secara
otomatis pakan akan diditribusikan ke pan fidder yang kosong. Akan tetapi alat
ini memiliki kelemahan dimana pakan yang ada di bagian dasar dari pan fidder
akan menjadi tempat berkembangnya bakteri dan jamur. Melihat hal tersebuh
pihak manajemen kadang selalu melakukan control secara acak pada setiap pan
fidder. Hal ini bertujuan untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri pada
tempat pakan.
21
Komposisi pakan
Pakan ternak harus dapat memenuhu asupan kebutuhan ternak baik dari
segi karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. Hal tersebut sudah
terkandung dalam pakan yang diberikan PT SMS pada ayam broiler yang sedang
diternak. Untuk masa awal biasanya diberikan pakan BR0 500 pakan ini diberikan
pada masa awal anak unggas. Kemudian diteruskan dengan pemberia pakan BR 1
untuk starter dan BR2 untuk finisher. Dalam hal komposisi pakan tidak dibedakan
antara usia starter atau finisher semua sama yaitu terdiri dari kadar air max
13,0%, protein, lemak min 5.0%, serat max 5.0%, abu max 7.0%, kalsium min
0,90%, fosfor min 0.55% dan aflatoksin max 50 ppd. Yang membedakan ialah
setiap jenis pakan. Untuk masa awal ayam dating diberikan BR0 500 dimana
kadar proteinnya paling tinggi daripada yang lain yaitu sebesar 23.0-24.0%,
dan yang terakhir BR2 dengan kandungan protein 19.0-21.0%. hal ini dilakukan
karena pada masa awal ayam sangat membutuhkan protein untuk pertumbuhan,
sedangkan pada masa finisher kadar protein dikurangi agar proses pembentukan
22
V. Manajemen Reproduksi dan Perkawinan Ayam
Ayam broiler adalah ayam dengan umur potong cepat dengan kualitas
daging yang baik, berserat lunak dan memiliki protein tinggi (Hardjosworo dan
Rukmiasih, 2000). Ayam broiler adalah ayam hibrida modern yang memiliki
strain tertentu dari perusahaan pembibitan (Gordon and Charles, 2002). Ayam
broiler adalah ayam yang dipelihara relatif singkat, sehingga pada umur 5-6
minggu sudah bisa dipanen, dan memiliki konversi pakan yang rendah
berasal dari luar negeri. Jenis-jenis strain ayam pedaging yang banyak beredar di
pasaran adalah Super 77, Tegel 70, ISA, Kim Cross, Lohman 202, Hyline, Vdett,
Missouri, Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor Arcres, Tatum,
Marshall „‟in‟‟, Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex, Bromo dan Cp 707 (Badan
Peternakan ayam broiler memerlukan bibit ayam atau day old chick
(DOC). Persyaratan mutu bibit ayam broiler atau day old chick (DOC) yaitu berat
DOC per ekor minimal 37 g dengan kondisi fisik sehat dan kaki normal, dapat
berdiri tegak, tampak segar dan aktif, tidak dehidrasi, tidak ditemukan kelainan
bentuk dan cacat fisik sekitar pusar dan dubur kering. Warna bulu seragam sesuai
dengan warna galur dan kondisi bulu kering dan berkembang serta jaminan
2005).
23
Ayam “parent stock” adalah ayam penghasil ayam komersil yang
merupakan hasil silangan “grand final stock” ayam yang dipilih sebagai induk
penghasil telur tetas adalah ayam dewasa yang berumur antara 6-8 bulan dan telah
siap bertelur sedang untuk ayam jantan berumur 1 tahun strain ayam sebagai bibit
unggul yang dihasilkan oleh pembibit merupkan “final stock” yang umumnya
diarahkan pada tiga sifat ekonomi yaitu pertumbuhan cepat, daya hidup yang baik
dan produktivitasnya yang tinggi (Malik, 2001). Ayam pembibit “parent stock”
tipe pedaging mempunyai ciri-ciri bulu bersih, kulit kuning, mata besar dan
kokoh, dada lebar dan padat, bentuk kepala besardan tubuh besar, mata cerah dan
pertumbuhan bulu dan badan yang cepat (Whendarto dan Madyana, 1986).
ayam pembibit harus berasal dari induk ayam pembibit yang telah diakui
instansi yang berwenang di lokasi dimana ayam “parent stock” dihasilkan, “final
stock” sudah tidak dapat dikawinkan lagi karena produksi telur atau daging akan
jauh menurun dan tidak menguntungkan (Sudaryanti dan Santosa, 1999). Final
stock diperoleh dari keturunan parent stock dan merupakan hasil seleksi yang
dilakukan secara terus menerus sehingga diperoleh hasil akhir yang produktif
DOC yang biasa di jual adalah strain final stock (Blakely dan Bade, 1998).
1. Ayam Pembibit
Pembibitan ayam broiler dimulai dari Great grand parents stock, Grand
parents stock, Parents stock, dan Final stock. Great grand parents stock adalah
jenis ayam hasil persilangan dan seleksi dari berbagai kelas, bangsa, atau varietas
24
yang dilakukan oleh pembibit dan untuk membentuk Grand parents stock yang
dihasilkan dari persilangan galur murni (pure line). Grand parents stock adalah
jenis ayam yang digunakan untuk menghasilkan Parents stock. Parents stock
adalah jenis ayam yang dipelihara untuk menghasilkan Final stock. Final stock
adalah ayam yang dipelihara khusus dengan tujuan untuk menghasilkan telur
melalui berbagai persilangan dan seleksi (Sudaryanti dan Santosa, 2003). Strain
Lohman Indian River berasal dari negara Amerika strain jenis ini merupakan
ayam tipe jenis sedang atau medium memiliki ciri ukuran daya hidup tinggi,
konversi pakan rendah dan konformasi otot dada dan kaki yang baik (Sudarmono,
2003).
Jenis strain parent stock broiler breeder yang banyak dipelihara oleh
perusahaan breeding farm di Indonesia adalah parent stock strain Cobb dan strain
Ross. Strain Ross berasal dari negara Inggris dan memiliki keunggulan laju
pertumbuhan yang cepat, efisiensi pakan tinggi, mortalitas rendah, memiliki kaki
yang kuat sehingga tidak mudah lumpuh, sistem kerja jantung kuat sehingga tahan
terhadap suara-suara yang keras dan daya hidup lebih bagus. Strain Ross mulai
berproduksi pada umur 25 minggu atau 175 hari dengan HDP 5% serta body
weigth 2.975 gram. Ayam jenis strain cobb berasal dari benua Amerika yang
merupakan ayam broiler dengan ciri warna bulu putih, jengger tunggal, kaki
kuning dan besar. Keunggulan dari cobb mempunyai daya konversi pakan yang
cukup baik, pertumbuhan cepat dan tingkat keseragaman tinggi (Cobb, 2008).
Strain Cobb merupakan salah satu strain ayam pembibit broiler yang ada di
25
formation yang baik, konversi ransum yang baik, mempunyai struktur tulang dan
otot yang lebih baik dan mempunyai kualitas daging yang baik (Rasyaf, 2008).
2. Organ Reproduksi
Organ reproduksi pada unggas adalah ovarium dan oviduct untuk unggas
betina dan untuk unggas jantan. Pada unggas betina organ reproduksi bagian kiri
yang berkembang normal dan berfungsi dengan baik, tetapi untuk bagian kanan
mengalami rudimeter. Organ reproduksi ayam betina terdiri dari ovarium dan
oviduct. Pada ovarium terdapat banyak folikel dan ovum. Oviduct terdiri dari
infudibulum, magnum, ithmus, kelenjar kerabang telur dan vagina. Secara lengkap
26
Ovarium terletak pada daerah kranial ginjal diantara rongga dada dan rongga
perut pada garis punggung sebagai penghasil ovum. Ovarium sangat kaya akan
kuning telur atau yang disebut yolk. Ovarium terdiri atas dua lobus besar yang
ovum yang telah berkembang dan sekitar 3.000 ovum yang belum masak yang
ovarium dan uterus. Pada unggas oviduk hanya satu yang berkembang baik dan
dengan tepi yang berjumbai. Oviduk terdiri dari lima bagian yaitu: infundibulum
atau funnel, magnum, ithmus, uterus atau shell gland dan vagina. Oviduk
sekitar 9 cm. Infundibulum berbentuk seperti corong atau fimbria dan menerima
terbentuknya kalazayaitu suatu bangunan yang tersusun dari dua tali mirip ranting
yang bergulung memanjang dari kuning telur sampai ke kutub-kutub telur. Pada
antara uterus dan vagina. Penyimpanan ini terjadi pada saat kopulasi hingga saat
27
fertilasi. Setelah fertilasi, ovum akan mengalami pemasakkan setelah 15 menit di
dalam infundibulum, dan dengan gerak peristaltik ovum yang terdapat pada yolk
terpanjang dari oviduk. Batas antara infundibulum dengan magnum tidak dapat
jam. Albumen padat yang kaya akan mucin disekresikan oleh sel goblet yang
terletak pada permukaan mukosa magnum dan jumlah albumen yang disekresikan
ithmus dan magnum terdapat garis pemisah yang nampak jelas yang disebut garis
tempat terbentuknya membran sel (selaput kerabang lunak) yang banyak tersusun
mikroorganisme ke dalam telur. Membran sel yang terbentuk terdiri dari membran
sel dalam dan membran sel luar, di dalam ithmus juga disekresikan air ke dalam
albumen. Calon telur di dalam ithmus selama 1,25 jam. Dua lapisan membran sel
telur saling berhimpit dan ada bagian yang memisah/melebar membentuk bagian
yang disebut rongga udara (air cell), air cell akan berkembang mencapi 1,8 cm.
Rongga udara bisa digunakan untuk mengetahui umur telur dan besar telur
(DPSMK, 2013).
28
Uterus merupakan bagian oviduk yang melebar dan berdinding kuat. Di
dalam uterus telur mendapatkan kerabang keras yang terbentuk dari garam-garam
merupakan tempat perkembangan telur paling lama di dalam oviduk, yaitu sekitar
air melalui dinding uterus dan secara osmosis masuk ke dalam membran sel. Pada
kerabang telur dengan adanya ketersediaan ion kalsium dan ion carbonat didalam
cairan uterus yang akanmembentuk kalsium karbonat. Sumber utama ion karbonat
terbentuk karena adanya CO2 dalam darah hasil metabolisme dari sel yang
terdapat pada uterus, dan dengan adanya H2O, keduanya dirombak oleh enzim
yang akhirnya menjadi ion karbonat setelah ion hidrogen terlepas. Pembentukan
kerabang juga diikuti dengan pewarnaan kerabang. Warna dominan kerabang telur
adalah putih dan coklat, yang pewarnaannya tergantung pada genetik setiap
29
VI. Manajemen Kesehatan dan Penanganan Penyakit Ayam Broiler
Koassistensi PPDH dilakukan pada bulan juli yang mana terjadi pancaroba
atau suhu yang ekstrim bagi ayam broiler. Di siang hari, suhu lingkungan sangat
panas dan di malam hari, suhu lingkungan sangat dingin. Hal ini menciptakan suatu
kondisi yang sangat tidak stabil mengkipun di dalam ruangan terdapat fan pengatur
suhu.
Escherichia coli patogen sebagai agen primer ataupun sekunder. Colisepticemia dapat
terjadi pada ayam pedaging dan petelur dari semuakelompok umur, serta unggas
pada organ ayam pada saat dilakukan nekropsi atau bedah bangkai. Hasil temuan dari
organ ayam antara lain : eksudat caseosa pada pericardium, terdapat nodul nodul
putih-keabu abuan, ptechie pada hepar, juga warna hepar lebih gelap, serta adanya
distensi usus.
30
Nodul putih pada hepar (Fibrinous hepatitis)
31
Caseosa pada hepar
ditetapkan sebagai suspect bacillosis. Untuk mengetahui apakah terdapat agen infeksi
yang lain, perlu dilakukan isolasi bakteri sehingga dapat dikatakan infeksi murni koli.
Outbreak Escherichia coli pada kandang ayam dua dan kandang ayam tiga
32
Dari hasil temuan di lapangan, tanda tanda klinis yang sering terjadi pada
ayam suspect colibacillosis adalah ayam kurus, bulu kusam, nafsu makan menurun,
pertumbuhan terganggu, diare dan bulu kotor atau lengket disekitar pantatnya.
Susutnya berat badan ini juga mampu menyebabkan kerugian bagi farma dikarenakan
penjualan ayam berdasarkan berat kilogram. Semakin kurus ayam, maka semakin
untuk mengurangi angka deplesi. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Glisson et al. (2004), setiap kelompok yang terdiri dari 20 kandang acak (ulangan)
diberi satu dari empat perlakuan air. Ayam yang menerima enrofloxacin memiliki
angka kematian yang secara signifikan lebih sedikit (P <0,01), skor gross patologi
(colibacillosis) yang lebih rendah (P <0,01), dan rasio konversi pakan yang lebih baik
Ayam yang menerima enrofloxacin memiliki mortalitas yang lebih sedikit dan skor
patologi yang lebih rendah daripada yang menerima sulfadimethoxine dan konversi
pakan yang secara numerik lebih rendah daripada kelompok sulfadimethoxine. Hasil
33