Laporan Portofolio Prakarya Dan Kewiraus
Laporan Portofolio Prakarya Dan Kewiraus
Laporan Portofolio Prakarya Dan Kewiraus
1.latar belakang
Pempek Palembang merupakan namanya merupakan makanan khas Sumatera Selatan
(Palembang) yang terbuat dari bahan dasar ikan dan sagu. Penyajian pempek palembang selalu
ditemani dengan semangkuk kuah pedas dan menggigit berwarna coklat kehitaman yang disebut
dengan cuko / cuka.
Menurut sejarahnya, pempek telah ada di Palembang sejak masuknya perantau Cina ke
Palembang, yaitu di sekitar abad ke-16, saat Sultan Mahmud Badaruddin II berkuasa di
kesultanan Palembang Darussalam. Nama empek-empek atau pempek diyakini berasal dari
sebutan “apek”, yaitu sebutan untuk lelaki tua keturunan Cina.
Berdasar cerita rakyat, sekitar tahun 1617 seorang apek berusia 65 tahun yang tinggal di
daerah Perakitan (tepian Sungai Musi) merasa prihatin menyaksikan tangkapan ikan yang
berlimpah di Sungai Musi. Hasil tangkapan itu belum seluruhnya dimanfaatkan dengan baik,
hanya sebatas digoreng dan dipindang. Si apek kemudian mencoba alternatif pengolahan
lain. Ia mencampur daging ikan giling dengan tepung tapioka, sehingga dihasilkan makanan
baru. Makanan baru tersebut dijajakan oleh para apek dengan bersepeda keliling kota. Oleh
karena penjualnya berkeliling dengan sepeda dan pembelinya sering mengejarnya dengan
terburu-buru, maka dengan spontan para pelangganya sering memanggilnya dengan sebutan
“pek” “sipek” “apek” (apek dalam bahasa tionghua berarti paman) , dan sering kali diucapkan
berulang menjadi “pek pek” maka makanan tersebut akhirnya dikenal sebagai pempek
Palembang atau empek-empek Palembang.
2.bahan pangan nabati atau hewani yg digunakan
4.kesimpulan
makanan khas Palembang yang terbuat dari daging ikan yang digiling lembut dan tepung
kanji(secara salah kaprah sering disebut sebagai "tepung sagu"), serta beberapa komposisi
lain seperti telur, bawang putih yang dihaluskan, penyedap rasa dan garam. Sebenarnya sulit
untuk mengatakan bahwa penganan pempek pusatnya adalah di Palembang karena hampir
semua daerah di Sumatera Selatan memproduksinya.