Isolasi Dan Analisis Senyawa Alkaloid - Kelompok 2 - Kelas C PDF
Isolasi Dan Analisis Senyawa Alkaloid - Kelompok 2 - Kelas C PDF
Isolasi Dan Analisis Senyawa Alkaloid - Kelompok 2 - Kelas C PDF
MAKALAH
KELAS C 2018
KELOMPOK 2
Nama NPM
Fiqri Taufiq Rizaldi 260110180105
Rizkia Andicha Putra 260110180112
Edwin Pratama 260110180119
Jonathan Stefanus 260110180150
Zahra Ganesya Citraloka 260110180158
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 1
BAB I PENDAHULUAN 2
2.3 Spektrofotometri UV 6
2.4 Spektrofotometri IR 6
BAB V PENUTUP 32
5.1 Kesimpulan 32
5.2 Saran 32
DAFTAR PUSTAKA 33
1
BAB I
PENDAHULUAN
Toddalia merupakan salah satu genus dari famili Rutaceae dengan penyebaran
di Afrika, Asia, Madagaskar, dan Australia. Toddalia asiatica atau dikenal dengan
nama lokal ‘akar kucing’ merupakan jenis tumbuhan perdu. Senyawa metabolit
sekunder yang terdapat dalam Toddalia asiatica antara lain senyawa golongan
alkaloid, kumarin, dan terpenoid yang memperlihatkan bioaktivitas sebagai
antiinflamasi, antimikroba, antimalarial, anti HIV, anti feedant, dan antikanker
2
Atom-atom di dalam suatu molekul tidak dapat diam melainkan bervibrasi
(bergetar). Bila radiasi infra merah dilewatkan melalui suatu cuplikan, maka
molekulmolekulnya dapat menyerap (mengabsorpsi) energi dan terjadilah transisi
diantara tingkat vibrasi (ground state) dan tingkat vibrasi tereksitasi (excited
state).Pengabsorpsian energi pada berbagai frekuensi dapat dideteksi oleh
spektrofotometer infrared, yang memplot jumlah radiasi infra merah yang diteruskan
melalui cuplikan sebagai fungsi frekuensi (atau panjang gelombang) radiasi. Plot
tersebut adalah spektrum infra merah yang memberikan informasi penting tentang
gugus fungsional suatu molekul.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arismatales
Famili : Araceae
Genus : Epipremnum
(Plantlist, 2020).
4
2.2 Toddalia asiatica
Kingdom Plantae
Filum Tracheophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Sapindales
Famili Rutaceae
Genus Toddalia
Spesies Toddalia asiatica (L.)
(Keystone Foundation, 2020).
Toddalia asiatica atau disebut juga jeruk rambat merupakan tanaman obat dari Afrika
Timur dan umumnya digunakan sebagai antiinflamasi dan antinociceptive. Kemampuan
analgesik dari Toddalia telah dikenal baik secara empiris maupun praklinik (Kariuki,
dkk.,2013).
Toddalia memiliki beragam metabolit sekunder dan yang paling banyak digunakan
adalah alkaloid, kumarin, dan terpenoid. Tanaman ini diketahui memiliki alkaloid pada
turunan furokuinolin yang memiliki aktivitas anti kanker (Rahayu, dkk., 2018).
5
2.3 Spektrofotometri UV
Didasari oleh interaksi antara sampel dengan sinar UV dengan panjang gelombang
190-328 nm. Sumber dari sinar UV yaitu lampu deuterium yang merupakan isotop
hidrogen stabil.
(Nazar, 2018).
2.4 Spektrofotometri IR
(Rubiyanto, 2017)
6
2.5 Spektrofotometri Masssa
(Kristianingrum, 2014).
7
BAB III
METODE ISOLASI
Prosedur Umum
Siapkan bahan untuk kultur sel yaitu medium RPMI-1640, fetal bovine serum
(FBS), garam MTT, phosphate-buffered saline (PBS) dan dimetil sulfoksida
(DMSO) sebagai bahan uji aktivitas anti-kanker.
Preparasi Sampel
8
Metode Isolasi dan Ekstraksi
Ekstraksi metanol ditambahkan asam sulfat 5% pH 3-4 dan dipartisi dengan etil
asetat. Fasa asam ditambahkan ammoniak sampai larutan pH 9 dan dipartisi
dengan etil asetat menghasilkan ekstrak etil asetat (ekstrak alkaloid). Ekstrak
kental etil asetat dicuci dengan air sampai pH 7 menghasilkan ekstrak alkaloid
sebanyak 6,53 gr.
9
3.2 Metode Isolasi Epipremnum aureum
Residu dilarutkan dalam H2O dan diasamkan dengan H2SO4 hingga pH 3-4.
Ekstraksi dengan petroleum eter dan dietil eter dan menyesuaikan pH fase
berair menjadi 9-10 dengan NH4OH (25%).
Ekstraksi dengan kloroform dan dicuci dengan air suling. Alkaloid kasar
dipekatkan sampai kering di bawah tereduksi tekanan dan dikeringkan dengan
natrium sulfat . Residu yang diperoleh dilarutkan dalam metanol dan dikenai
Analisis GC-MS.
10
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
Dari jurnal pertama terdapat 26 yang positif merupakan senyawa alkaloid yang
terisolasi dari tanaman Epipremnum aureum, yaitu ;
Struktur:
Struktur:
Bioaktivitas: -
11
c. Nama Senyawa: 2,6-Dimethylmorpholine
Struktur:
Struktur:
Struktur:
Bioaktivitas: -
12
f. Nama Senyawa: 2- Methoxy-5-methylphenol
Struktur:
Bioaktivitas: Antibakteri
Struktur:
Bioaktivitas: Insektisida
Struktur:
Bioaktivitas: Insektisida
13
i. Nama Senyawa: 2-Methyl-5H-pyrrolo[3,4-b]pyridine-5,7(6H)-dione
Struktur:
Bioaktivitas: -
Struktur:
Bioaktivitas:-
Struktur:
Bioaktivitas: -
14
l. Nama Senyawa: Viridiflorol
Struktur:
Struktur:
Bioaktivitas: -
Struktur:
Bioaktivitas: -
15
o. Nama Senyawa: 6-(Dimethyl Nitrosyl)-4,4-diphenyl-3-heptanone
Struktur:
Bioaktivitas: -
Struktur:
Struktur:
Bioaktivitas: Insektisida
16
r. Nama Senyawa: Anabasine
Struktur:
Bioaktivitas: Insektisida
Struktur:
Struktur:
17
u. Nama Senyawa: Salvinorin B
Struktur:
Bioaktivitas: Analog dari Salvinorin A dengan durasi aksi sekitar 2-3 jam
terhadap reseptor k-opioid.
Struktur:
Bioaktivitas: -
Struktur:
18
x. Nama Senyawa: Dihydro-oxodemethoxy haemanthamine
Struktur:
Struktur:
Bioaktivitas:-
Struktur:
19
Sedangkan dari jurnal kedua didapat senyawa alkaloid yang terisolasi dari tanaman
Toddalia asiatica L. adalah
Struktur:
Jurnal Pertama
20
Berdasarkan dari hasil pengujian dengan kromatografi gas-spektrofotometri
mass didapatkan kromatogram seperti di atas. Daun Epipremnum aureum diketahui
memiliki kuantitas senyawa alkaloid yang teridentifikasi minor atau memiliki jumlah
yang sedikit/kecil. Walaupun demikian, daun ini memiliki sebanyak 26 alkaloid
dimana 15 diantaranya tanpa mengalami derivatisasi dan 11 diantaranya
dikarakterisasi berdasarkan pola fragmentasi massa. Diantaranya berdasarkan tabel
sebagai berikut.
21
Senyawa alkaloid yang dikarakterisasi tanpa mengalami derivatisasi
22
Berdasarkan tabel di atas identifikasi senyawa dilakukan sesuai dengan rentang retensi
waktunya, senyawa 2-Pyrazolin-5-one,3,4,4-Trimethyl-5-pyrazolone teridentifikasi pada
menit 6,892. Senyawa Methyl 5-Hydroxy-1-(4-Methylbenzoyl) -5Phenyl, 4,5-Dihydro-1H-
Pyrazole-3-Carboxylate pada menit 8,817. Senyawa 2,6-Dimethylmorpholine pada menit
11,225. Pada menit 12,05 teridentifikasi senyawa 5,6-methylenedioxy-Isoquinoline. Pada
menit 12,1 teridentifikasi senyawa 5-Oxo-pyrrolidine-2-carboxylic acid methyl ester.
Senyawa 2- Methoxy-5-methylphenol teridentifikasi pada menit 12,192. Senyawa 3-(1-
Methyl-2-pyrrolidinyl)-2-pyridylamine pada menit 13,225. Senyawa 4-Methylpyrrole[2,3-
d]pyrimidine pada menit 13,583. Senyawa 2-Methyl-5H-pyrrolo[3,4-b]pyridine-5,7(6H)-
dione pada menit 14,333. Pada menit 14,525 terindetifikasi senyawa 6-Ethoxy-9H-purine.
Pada menit 14,942 teridentifikasi senyawa N-Phenylaniline. Pada menit 15,575
teridentifikasi senyawa Viridiflorol. Senyawa Spiro [2,3-Dihydro-1-Methylindol-2-one-3,3’-
[2-(4-Methoxy phenyl)]Pyrrolidine] teridentifikasi pada menit 22,483. Senyawa
3,4Dichloro[1,6] Naphthyridine teridentifikasi pada menit 24,425 dan senyawa 6-
(Dimethylnitroryl)-4, 4-diphenyl-3-heptanone (C21H27NO2) teridentifikasi pada menit
43,43.
23
Senyawa alkaloid yang dikarakterisasi berdasarkan pola fragmentasi massa
24
Jurnal Kedua
241 sh 3,82
249 3,99
269 2,96
281 1,91
291 2,93
293 2,93
319 3,07
331 3,05
25
Dari pengujian spektroskopi IR, spektrum IR senyawa memperlihatkan beberapa
bilangan gelombang seperti pada tabel berikut :
2853
1587
1510
1385
1367
26
furokuinolin hasil isolasi adalah 4,7,8-trimetoksi furo[2,3,b]kuinolin atau dikenal
dengan nama senyawa skimmianine.
Korelasi sinyal proton dan sinyal karbon juga dapat dilihat lebih jelas pada
gambar dberikut :
27
4.3 Perbandingan Metode dan Analisis
a. Perbandingan Metode
Jurnal Isolasi Jurnal Gas
Senyawa Alkaloid Chromatography–Mass
Turunan Spectrometry (GC-MS)
Furokuinolin dari Analysis of Alkaloid
No Perbedaan
Ranting Toddalia Isolated from
asiatica L. dan Uji Epipremnum aureum
Aktivitas (Linden and Andre)
Antikanker Bunting
1. Bagian tumbuhan yang Ranting pohon Daun
digunakan
2. Tahapan pengerjaan Ektraksi, maserasi, Pengeringan simplisia,
uji kemurnian dan ektraksi, pemisahan dan
identitas senyawa pemurnian, analisis KG-
(KLT, KKG, dan uji MS.
warna dengan
preaksi
Dragendoff),
analisis UV, IR, 1D
dan 2D NMR.
2. Pelarut pada proses Metanol Etil asetat
ekstraksi
3. Kandungan senyawa kimia Alkaloid, kumarin, Plavonoid, alkaloid,
terpenoid. saponin, polifenol, dan
steroid.
4. Alat analisis senyawa Spektrometer UV- Kromatografi Gas-
turunan akaloid Vis, IR, 1D dan 2D Spekrometri Massa
NMR.
5. Instrumen Spektrometer UV- GCMS-2010 Shimadzu,
Vis Shimadzu 1800, 70eV, Restek-5MS
spektrometer IR column (30m x 0,25 mm
Shimadzu, x 0,25 μm),
28
spektrometer NMR menggunakan gas
JEOL ECA 400 helium 1.21 ml/min.
yang beroperasi
pada 400 MHz, 1D
(H-NMR dan C-
NMR) dan 2D
NMR (HMBC dan
HMQC)
29
9:1 menghasilkan tiga subfraksi utama yaitu C1-C3. Pemurnian subfraksi C2
dilakukan dengan menggunakan kromatografi radial dengan eluen n-heksana :
kloroform (8:2 sampai 3:7), kloroform, kloroform : etil asetat 9:1 menghasilkan
senyawa alkaloid murni sebanyak 19,7 mg yang berwujud padatan coklat kekuningan.
Etel
Pada jurnal 2, bahan tanaman dikumpulkan pada bulan Juli 2014 dari kota
Jaipur Rajasthan, India. Spesies tanaman diidentifikasi dan disahkan oleh Survei
Botani India, Jodhpur, India, sebagai Epipremnum aureum (Linden dan Andre)
Bunting. Bahan tanaman yang dikumpulkan dicuci, dikeringkan dengan udara dan
digunakan untuk studi lebih lanjut.
Isolasi alkaloid
Bahan tanaman bubuk (50 g) dicampurkan dengan 15 ml NH4OH (25%) pada
suhu kamar dan dilakukan ekstraksi dengan 300 ml etil asetat selama 72 jam. Ekstrak
disaring dan dikeringkan dengan pada suhu 40° C. Residu dilarutkan dalam H2O dan
diasamkan dengan H2SO4 hingga pH 3-4. Itu diekstraksi dengan petroleum eter dan
dietil eter dan menyesuaikan pH fase berair menjadi 9-10 dengan NH4OH (25%). Itu
diekstraksi dengan kloroform dan dicuci dengan air suling. Alkaloid kasar dipekatkan
sampai kering di bawah tereduksi tekanan dan dikeringkan dengan natrium sulfat
[14]. Residu yang diperoleh dilarutkan dalam metanol dan dikenai
Analisis GC-MS.
30
b. Pebandingan Analisis
31
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.
32
DAFTAR PUSTAKA
Kariuki, H., Titus I., Abiy Y., Nilesh P., Paul M. 2013. Antinocieptive and Anti-
inflammatory Effects of Toddia asiatica (L) Lam. (Rutaceae) Root Extract in Swiss
Albino Mice. PanAfrican Medical Journal. Vol. 14 (133) : 1-5.
Meshram, A., Ajai K., Nidhi S. 2015. Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS)
analysis of alkaloids isolated from Epipremnum aureum (Linden and Andre) Bunting.
IJPSR. Vol. 6 (2):337-342.
Rahayu, D., Tjitjik S., dan Mulyadi T. 2018. Isolasi Senyawa Alkaloid Turunan Furokuinolin
dari Ranting Toddalia asiatica L. dan Uji Aktivitas Antikanker. Jurnal Kimia Riset.
Vol. 3 (2) : 102-107.
Sembiring, T., Indri D., dan Martha R. 2019. Alat Penguji Material. Bogor : Guepedia.
Sudjadi dan Abdul R. 2018. Analisis Derivat Babi. Yogyakarta : UGM Press.
33