Makalah Analisis Finansial Average

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ANALISIS FINANSIAL AVERAGE

Dosen Pengampu :
Rika Oktaviani, SE, MM

Disusun Oleh :

Sabrina Elsan Tanata (236101283

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS MASTER

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan karunia-Nya
kami dapat menyusun makalah ini. Makalah ini disusun sesuai dengan standar dan ketentuan yang
berlaku dari dosen pengajar. Penyusun menyadari bahwa masih banyak keterbatasan dalam
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penyusun mohon maaf atas kekurangan yang ada.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembacanya. Terima kasih.

Pekanbaru, 15 Agustus 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2


DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Rasio Keuangan ......................................................................................... 5
2.2 Kegunaan Rasio Keuangan ..................................................................................... 5
2.3 Rasio Solvabilitas ................................................................................................... 7
2.4 Rasio Aktivitas ........................................................................................................ 8
2.5 Rasio Profitabilitas .................................................................................................. 11
BAB III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rasio Financial (Rasio Keuangan) merupakan alat Analisis Perusahaan untuk menilai kinerja
suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada laporan pos
keuangan (neraca, laporan/laba rugi, laporan arus kas). Rasio merupakan alat ukur yang digunakan
perusahaan untuk mengenalisis laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau
pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunkan alat
analisa berupa rasio keuangan dapat menjelaskan dan memberikan gambaran kepada penganalisa
tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan dari suatu periode ke
periode berikutnya.
Rasio keuangan dapat digunakan untuk menjawab setidaknya 4 pertanyaan: bagaimana tingkat
likuiditas perusahaan, apakah manajemen efektif dalam menghasilkan laba operasi atas aktiva
yang dimiliki perusahaan, bagaimana perusahaan didanai, apakah pemegang saham biasa
mendapat tingkat pengembalian yang cukup. Perhitungan rasio financial sebaiknya didasarkan
pada data laporan keuangan yang telah diaudit (diperiksa). Laporan keuangan yang belum diaudit
masih diragukan kebenarannya, sehingga rasio-rasio yang dihitung juga kurang akurat. Adalah
sangat penting untuk diperhatikan bahwa pelaporan atau akuntansi yang digunakan haruslah sama.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi rasio keuangan ?
2. Apa kegunaan dari rasio keuangan ?
3. Apa itu rasio solvabilitas ?
4. Apa itu rasio aktivitas ?
5. Apa itu rasio profitabilitas ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari rasio keuangan
2. Mengetahui kegunaan dari rasio keuangan
3. Mengetahui apa itu rasio solvabilitas
4. Mengetahui apa itu rasio aktivitas
5. Mengetahui apa itu rasio profitabilitas

iii
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Rasio Keuangan


Rasio keuangan adalah suatu alat untuk menganalisis dan mengukur kinerja perusahaan
dengan menggunakan data-data keuangan perusahaan tersebut. Data-data keuangan dapat diambil
dari laporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan laporan lainnya.
Rasio keuangan menunjukkan hubungan sistematis dalam bentuk perbandingan antara perkiraan-
perkiraan laporan keuangan. Agar hasil perhitungan rasio keuangan dapat diinterpretasikan,
perkiraan-perkiraan yang dibandingka n harus mengarah pada hubungan ekonomis yang penting.
2.2 Kegunaan Rasio Keuangan
Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan
kinerjanya. Dengan membandingkan rasio keuangan perusahaan dari tahun ke tahun dapat
dipelajari komposisi perubahan dan dapat ditentukan apakah terdapat kenaikan atau penurunan
kondisi dan kinerja perusahaan selama waktu tersebut. Kegunaan rasio keuangan terbagi ketiga
kelompok utama, adalah sebagai berikut:
- Manajer, yang menerapkan rasio untuk membantu menganalisis, mengendalikan, dan
kemudian meningkatkan operasi perusahaan,
- Analis kredit, termasuk petugas pinjaman bank dan analis peringkat obligasi, yang
menganalisis rasio-rasio untuk membantu memutuskan kemampuan perusahaan untuk
membayar utang-utangnya, dan
- Analis saham, yang tertarik pada efisiensi, risiko, dan prospek pertumbuhan perusahaan.

iv
Laporan Posisi Keuangan PT. Lautan Luas Tbk

v
Laporan Laba Rugi PT. Lautan Luas Tbk

2.3 Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio


Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2012) Rasio solvabilitas menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya baik jangka panjang maupun
jangka pendek jika perusahaan dilikuidasi. Jadi perusahaan yang solvable belum tentu tidak likuid
(ilikuid), dan perusahaan yang tidak solvable juga belum tentu ilikuid. Perusahaan yang tidak
mempunyai aktiva yang cukup untuk membayar utang biasanya disebut dengan perusahaan yang
unsolvable. Terdapat 2 rasio yang digunakan untuk menghitungnya.

a. Total Debt to Total Assets Ratio

vi
Rasio ini dikenal dengan debt ratio yaitu mengukur besarnya dana yang berasal dari utang.
Rasio ini menunjukkan sejauh mana utang dapat ditutupi oleh aktiva perusahaan. Semakin kecil
rasionya makan semakin aman (solvable). Kreditor akan lebih menyukai debt ratio yang rendah.

b. Debt to Equity Ratio


Rasio ini digunakan untuk mengukur utang yang dimiliki dengan modal sendiri. Sebaiknya
utang perusahaan tidak melebihi modal perusahaan sendiri. Hal ini agar beban tetap yang
dikeluarkan perusahaan tidak tinggi. Semakin kecil utang terhadap modal maka semakin baik dan
aman.

Contoh soal Ratio Solvabilitas (Laverage Ratio)


a. Debt Ratio b. Debt to Equity Ratio

Total Hutang x 100% Total Hutang x 100%


Total Aktiva Modal

(2017) 3.898.250 x 100% (2017) 3.898.250 x 100%


5.769.332 1.871.082
= 0,68% = 2,08%

(2016) 3.769.360 x 100% (2016) 3.979.344 x 100%


5.658.360 1.679.016
= 0,70% = 2,37%

vii
2.4 Rasio Aktivitas atau Activity Ratio

Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2012) Rasio aktivitas ini melihat pada
beberapa asset kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada tingkat
kegiatan tertentu. Aktivitas yang rendah pada tingkat penjuala tertentu akan mengakibatkan
semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva-aktiva tersebut.

a. Rasio Perputaran Piutang


Rasio ini mengukur efektivitas pengelolaan piutang. Semakin tinggi perputarannya maka
semakin efektif pengelolaannya. Dengan rasio ini Anda dapat melihat pengelolaan piutang dan
kebijakan kreditnya. Rumusnya adalah:

b. Rasio Perputaran Persediaan ( Inventory turnover Ratio )


Rasio ini menunjukan likuiditas perusahaan dalam pengelolaan persediaanya. Semakin
tinggi perputarannya maka semakin baik. Hal tersebut artinya perusahaan menjual dan mengelola
persediaan dengan cepat dan baik. Jika rendah berarti efektivitas pengendalian persediaan kurang
baik. Cara menghitungnya adalah:

c. Rasio Perputaran Aktiva Tetap ( Fixed Assets Turnover Ratio )


Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan dengan
aktiva tetap yang dimilikinya. Semakin besar perputaran rasionya, maka semakin baik untuk
perusahaan. Rasio ini cukup penting bagi industri yang memiliki aktiva tetap yang tinggi.
Sedangkan untuk industri dengan aktiva yang kecil seperti perusahaan jasa, menjadi tidak terlalu
penting. Untuk menghitungnya dapat menggunakan rumus berikut:

viii
d. Rasio Perputaran Total Aktiva ( Total Assets Turnover Ratio )
Rasio ini hampir sama dengan rasio perputaran aktiva tetap, yang membedakannya adalah
pembagi yang digunakan, yaitu total aktiva. Rasio ini digunakan untuk menghitung efektivitas
penggunaan total aktiva. Semakin tinggi perputarannya maka semakin efektif perusahaan dalam
memanfaatkan total aktiva untuk penjualannya. Rumusnya adalah

Contoh soal Rasio Aktivitas (Activity Ratio)

a. Perputaran Piutang

Penjualan bersih
Rata- rata piutang dagang

Rata – rata piutang dagang

Piutang dagang tahun awal + Piutang dagang tahun akhir


2
= 1.487.639 + 1.393.687 = 1.440.663
2

(2017) = 6.596.941
1.440.663
= 4,57 kali

b. Perputaran Persediaan

HPP
Rata – rata persediaan

Rata – rata Persediaan

Persediaan tahun awal + Persediaan tahun akhir


2
= 807.248 + 910.622 = 858.935
2
(2017) = 5.930.304
858.935
= 6,27 kali

ix
c. Perputaran Aktiva Tetap d. Perputaran Total Aktiva

Penjualan Penjualan
Aktiva Tetap Total Aktiva

(2017) 6.596.941 (2017) 6.596.941


3.191.603 5.769.332
= 2,06 kali = 1,14 kali

(2016) 6.438.172 (2016) 6.438.172


3.024.883 5.658.360
= 2,12 kali = 1,13 kali

2.5 Rasio Profitabilitas atau Profitability Ratio

Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2012). Rasio ini mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, asset, dan modal saham yang
tertentu. Dengan menggunakan rasio ini Anda dapat mengetahui kelangsungan hidup perusahaan
(going concern). Terdapat lima ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur rasio profitabilitas.

a. Gross Profit Margin


Menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba kotor yang dapat dicapai
dari setiap penjualan. Gross profit margin merupakan perbandingan laba kotor dan penjualan pada
periode yang sama. Semakin besar hasil perhitungan menandakan semakin baik kondisi keuangan
perusahaan. Adapun rumusnya adalah:

b. Operating Profit Margin


Profit margin menggambarkan laba bersih sebelum bunga dan pajak yang didapat dari
penjualan perusahaan. Rasio ini dapat dilihat pada laporan laba rugi pada bagian analisis common
size. Rasio ini juga diinterpretasikan sebagai ukuran efisiensi bagaimana perusahaan menekan
biaya-biaya pada suatu periode. Cara menghitungnya adalah dengan rumus berikut

x
c. Net Profit Margin
Rasio ini mengukur jumlah rupiah laba bersih yang dihasilkan oleh setiap satu penjualan
rupiah. Semakin tinggi rasio artinya semakin baik, karena menunjukan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba.

d. Return On Assets (ROA)


ROA menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan after tax operating profit dari
total aset yang dimiliki perusahaan. Laba yang dihitung adalah laba sebelum bunga dan pajak atau
EBIT (Earning Before Interest and Tax).

e. Return of Equity Ratio


Return on Equity Ratio atau Rasio Pengembalian Ekuitas yang biasanya disingkat dengan ROE
adalah rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari
investasi pemegang saham di perusahaan tersebut.
Rumus :
Return on Equity (ROE) = Laba Bersih Setelah Pajak
Total Ekuitas

xi
Contoh soal Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
a. Gross Profit Margin b. Operating Profit Margin

Laba Kotor x 100% Laba Bersih x 100%


Penjualan Bersih Penjualan
(2017) = 1.206.637 x 100% (2017) = 144.591 x 100%
6.596.941 6.438.172
= 0,18 % = 0,0386 %
(2016) = 1.152.568 x 100% (2016) = 144.591 x 100%
6.438.172 6.438.172
= 0,18 % = 2,55 %

c. Net Profit Margin d. Return On Asset (ROA)


Laba Bersih Setelah Pajak x 100 % EBIT x 100 %
Penjualan Bersih Total Aktiva
(2017) = 183.261 x 100 % (2017) = 254.816 x 100%
6.596.941 5.769.332
= 0,0278 % = 4,41 %
(2016) = 115.337 x 100 % (2016) = 144.591 x 100%
6.438.172 5.658.360
= 0,0179 % = 2,55 %

e. Return On Equity (ROE)


183.621
(2017) = x 100 %
1.871.082

= 0,098 %
115.337
(2016) = x 100 %
1.679.016

= 0,068 %

xii
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Analisis rasio keuangan adalah analisis yang dilakukan dengan menghubungkan berbagai
perkiraan yang terdapat pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan. Rasio keuangan
dibedakan beberapa jenis antara lain : Rasio Solvabilitas (Levergae Ratio), Rasio Aktivitas
(Activity Ratio) dan Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
Dari jenis-jenis rasio tersebut kita dapat menggunakan Rasio keuangan untuk
mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan kinerjanya. Analisis Keuangan juga mempunyai
beberapa keunggulan salah satunya adalah rasio sebagai pengganti yang sederhana dari informasi
yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.dan Rasio mengetahui posisi
perusahaan di tengah industri lain.

xiii
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Mamduh M. Hanaf, Prof.Dr. Abdul Halim, M.B.A,.Akt.,2012,Analisis Laporan Keuangan,


UPP STIM YKPN.

xiv

Anda mungkin juga menyukai