l7. Perawatan Saluran Akar

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 56

BLOK AESTHETIC DENTISTRY 1

Kedokteran Gigi
Universitas Jenderal Soedirman

PERAWATAN SALURAN AKAR


(ROOT CANAL TREATMENT)

drg. IrfanP: 555.123.4568


Dwiandhono, Sp.KG, www.rightcare.com
M.Biomed
F: 555.123.4567
123 West Main Street, New York,
NY 10001
|
TUJUAN PERAWATAN SALURAN AKAR
� Mempertahankan gigi selama mungkin
� Mencegah kerusakan jaringan periradikular
� Mencegah penyebaran infeksi
� Melakukan restorasi gigi yang rusak

“Why
perform
RCT ?”
MACAM PERAWATAN SALURAN AKAR
1. Perawatan saluran akar gigi vital
� Disebut juga dengan Pulpektomi
� Pulpitis reversibel 🡪 untuk keperluan restorasi
yang memerlukan retensi intrakanal / Pasak
guna memperbaik inklinasi gigi
� Pulpitis irreversibel

2. Perawatan saluran akar gigi non vital


🡪 Disebut juga endodontik intrakanal
PRINSIP DASAR PERAWATAN
SALURAN AKAR
1. Diagnosis
2. Isolation (Rubber Dam)
3. Access Opening
4. Glide path
5. Working Length
6. Cleaning and Shaping
7. Obturation
8. Final Restoration
1. Perawatan saluran akar gigi vital (pulpektomi)
• Definisi :
Perawatan endodontik dilakukan dengan
mengeluarkan seluruh jaringan pulpa membentuk
saluran akar dan mengisi ruang pulpa yang kosong
dengan bahan pengisi

• Rencana Perawatan tergantung :


✔ Diagnosa
✔ Rencana Restorasi
Indikasi PSA Gigi vital
• Gigi vital
• Saluran Akar tumbuh lengkap
• Tidak ada resorbsi prosesus alveolaris
• Saluran akar tidak buntu / Tidak ada hambatan
PRINSIP PERAWATAN
• Control of Pain
• Asepsis
• Cleaning & Shaping (Preparasi saluran akar disertai irigasi)
• Intracanal Medicament
• Pengisian saluran akar

❑ Control of Pain :
Tindakan mencegah atau mengurangi rasa sakit selama
perawatan 🡪 dengan cara anastesi

❑ Asepsis :
Tindakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau
kontaminasi kuman
Prinsip perawatan
❑ Cleaning & Shaping
Menghilangkan seluruh jaringan pulpa, kotoran, debris dari
dalam saluran akar sampai bersih, untuk persiapan pengisian
saluran akar

❑ Intracanal Medicament (Dressing)


Pemberian medikamen untuk menghancurkan mikroorganisme
dan mengurangi gejala simptomatik

❑ Pengisian Saluran Akar


Saluran akar yang telah debridement secara adekuat dilakukan
pengisian sampai didapatkan apical seal yang bagus untuk
mencegah reinfeksi
Tahap perawatan
1. Anastesi dan isolasi
2. Access Opening / Cavity Entrance
3. Pengambilan jaringan pulpa
4. Negosiasi saluran akar 🡪 Glide path
5. Working length 🡪 Pembuatan Diagnostic Wire Photo
6. Panjang kerja = Panjang gigi sebenarnya – 1 mm
7. Cleaning & Shaping 🡪 Preparasi saluran akar disertai irigasi
8. Irigasi dilakukan setiap ganti file & jangan lupa rekapitulasi
9. Mencoba guttap point 🡪 Trial photo
10. Intracanal medicament
11. Obturasi (Pengisian Saluran Akar)
ACCESS OPENING

� Tujuan Access Opening :


1. Memberikan jalan masuk yang
lurus / langsung ke dalam
saluran akar
2. Mencari semua orifice
3. Mempertahankan sisa struktur
gigi
GUIDELINE ACCESS OPENING

� Harus mengetahui bentuk anatomi


� Preparasi dari akses kavitas
� Menghilangkan restorasi yang rusak serta
jaringan karies
� Menghilangkan unsupported tooth structure
� Memberikan jalan masuk alat tanpa
hambatan
� Mencari seluruh orifice
Access opening
1. Tentukan outline form
⦿Outline Access Opening merupakan proyeksi ruang pulpa ke
permukaan palatal gigi di daerah cingulum (untuk gigi anterior)
atau permukaan oklusal gigi (untuk gigi posterior)
⦿Tujuan gambar outline adalah menghindari terbuangnya
jaringan dentin secara berlebihan waktu preparasi membuka
akses ke ruang pulpa
⦿Terdapat bermacam-macam gambaran akses dan bentuk
saluran akar dari tiap gigi
⦿Operator 🡪 harus mempunyai gambaran tentang diameter dan
bentuk serta arah pulpa (Pada penderita dengan pembuatan
Rontgen photo)
Access opening pada gigi anterior

2. Dengan menggunakan round bur atau tapered fissure bur bagian


palatal gigi mulai dibuka dengan arah tegak lurus (sampai
kedalaman ± 3 mm). Kemudian arah bur diubah menjadi sejajar
dengan aksis (sumbu) gigi hingga perforasi ke kamar pulpa
3. Atap pulpa dibuang dengan round bur dengan gerakan dari
kamar pulpa ke arah luar
4. Dinding kavitas diratakan dengan tapered fissure bur, sampai
berbentuk divergen ke arah insisal
5. Pengambilan jaringan pulpa pada kamar pulpa dengan
menggunakan ekskavator sampai pada batas orifice
Access opening
• Kesalahan yang mungkin terjadi waktu preparasi
Access Opening :
✔ Preparasi yang salah arah mengakibatkan
terjadinya step, bahkan sampai terjadi perforasi ke
lateral
✔ Preparasi yang terlalu dalam mengakibatkan
perforasi menembus bifurkasi
✔ Preparasi yang terlalu lebar mengakibatkan
dinding kavitas menjadi tipis sehingga mudah
pecah
Kesalahan cavity entrance

1. 2. 3.

• Preparasi yang salah arah akan mengakibatkan :


1. Step
2. Perforasi lateral
3. Perforasi bifurkasi
Access opening gigi posterior

Road Map to Orifices


PENGAMBILAN JARINGAN PULPA

1. Eksplorasi : mencari jalan


masuk ke saluran akar melalui
orifice dengan menggunakan
eksplorer / smooth broach /
jarum Miller
PENGAMBILAN JARINGAN PULPA

2. Eksterpasi : Pengambilan jaringan pulpa pada saluran akar


dengan cara jarum eksterpasi / barbed broach dimasukkan
sedalam 2/3 panjang saluran akar kemudian diputar 180o
searah jarum jam kemudian ditarik keluar.
Cara ini dapat dilakukan berulang apabila dirasakan
jaringan pulpa belum terambil seluruhnya.
Eksterpasi jaringan pulpa
NEGOTIATION ROOT CANAL

• What ??
Exploration of the original shape and curvature of the root
canal systems while creating a glide path

• How ???
Using a small diameter file as an initial file (K-file no. 6,8,10)
APICAL PATENCY
• Establish the apical patency before starting the biomechanical preparation of tooth.
• Patency : It is performed with files or reamers. Patency means that apical foramen
has been cleared of any debris in its path.
• Apical patency of the canal established and checked, by passing a smaller number
file (No. 10) across the apex.
• Patency filling is recommended by using a precurved ISO size 10 or a smaller
stainless steel K File in a reaming motion
• The aim is to allow for creation of a preparation and filling extending fully to the
periodontal ligament.
• Establishing the patency is believed to be non-harmful considering the blood supply
and immune response present in the periapical area.
60

45
59
30

15
10
0
S1 S1 with
Glide ...
VIDEO GLIDE PATH
GLIDE PATH
“A smooth canal wall where the instruments can
slip and slide to reach the working length”
WORKING LENGTH
Pembuatan diagnostic wire photo (DWP)
� Ada beberapa cara pengukuran panjang kerja :
a. Radiograf :
1. Metode langsung
2. Metode perbandingan (dengan rumus)

b. Elektrik : dengan alat root canal meter / apex locater


Where should we
stop ???

� “The Apical Constriction


generally is considered the
part of the root canal with the
smallest diameter; it also is the
reference point clinicians use
most often as the apical
termination for shaping,
cleaning, and obturation.”
(Cohen’s Pathway of the Pulp,
11th ed)
Where should we stop ???
• The CDJ is the point in the
canal where cementum meets
dentin, in which where pulp
tissue ends and periodontal
tissues begin

• Pulp tissue could not extend


beyond the CDJ because cell
unique to the dental pulp

• Preparation beyond the natural


constriction of the CDJ wolud
result in injury

(Cohen’s Pathway of the Pulp,


11th ed)
Where should we stop ???
DWP metode langsung

1. Ukur panjang gigi estimasi pada radiograf


diagnostik (radiograf preoperatif) pasien,
yaitu dari foramen apikal sampai ke titik
referensi.
Misal : panjangnya 23 mm

2. Panjang ini kita kurangi 1 mm, sebagai faktor


pengaman karena kemungkinan terjadi
distorsi pada waktu pengambilan radiograf,
pada contoh ini menjadi 22 mm

3. Ukur instrumen (file atau reamer) yang akan


dipakai untuk mengukur panjang kerja sesuai
perbandingan tadi (22 mm) dan diberi stopper
DWP metode langsung

4. Masukkan instrumen tadi ke dalam saluran akar hingga stopper terletak pada
titik referensinya

5. Buat radiograf lagi

6. Ukur selisih ujung instrumen dengan foramen apikalis pada radiograf (pada
contoh 1,5 mm). Selisih ini ditambahkan panjang instrumen yang masuk
saluran akar (1,5 mm + 22 mm = 23,5 mm). Angka ini merupakan panjang
gigi sebenarnya.

7. Dari perhitungan di atas didapatkan :


Panjang kerja = Panjang gigi sebenarnya – 1 mm
= 23,5 mm – 1 mm
= 22,5 mm
Panjang kerja ini yang akan digunakan untuk preparasi saluran akar
DWP metode langsung
DWP metode perbandingan

�PGS = PAS
PGF PAF
�PGS = PAS x PGF
PAF
�P kerja = PGS – 1 mm
Keterangan :
PGS = Panjang Gigi Sebenarnya
PGF = Panjang Gigi pada Foto
PAS = Panjang Alat Sebenarnya
PAF = Panjang Alat pada Foto
Diagnostic wire photo
Preparasi saluran akar
• Pengeluaran jaringan nekrotik dari dalam saluran akar
• Dilakukan sesuai dengan panjang kerja
• Alat : K-File / reamer
• Dilakukan dengan gerakan memutar kemudian ditarik keluar saluran
akar
• Jika alat preparasi yang digunakan head strum file 🡪 gerakan push
and pull (naik turun)
• Setiap nomor alat supaya diatur stoppernya sesuai dengan panjang
kerja
• Stopper diletakkan pada puncak / cusp tertinggi / bidang insisal
• Preparasi berurutan dari nomor kecil ke besar
• Setiap pergantian nomor dilakukan irigasi
Preparasi saluran akar

• Bila terjadi penyumbatan dalam saluran akar sehingga


panjang kerja belum tercapai maka perbanyak irigasi dan
perlu diulangi preparasinya menggunakan jarum dengan
nomor yang lebih kecil kembali. Dapat pula digunakan
obat-obatan untuk mengatasi penyumbatan saluran akar

• Setelah preparasi saluran akar selesai, kemudian


dikeringkan dengan paper point yang telah disterilkan
Preparasi saluran akar selesai

Kriteria :
• Saluran akar sudah bersih, sudah terlihat serbuk dentin yang putih
• Saluran akar halus, tidak ada hambatan
• Saluran akar cukup untuk bahan pengisi
• Sesuai dengan panjang kerja

� Mencoba Guttap point 🡪 Trial photo


� Intracanal Medicament
Irigasi saluran akar
Mencoba guttap point
▪ Pada preparasi saluran akar secara konvensional untuk mencoba guttap
point dilakukan pemilihan guttap point yang nomornya (diameter) sesuai
dengan nomor file terakhir yang digunakan pada preparasi saluran akar
tersebut

▪ Guttap point yang dipilih diberi tanda dengan pensil tinta sesuai dengan
panjang kerja.

▪ Kemudian guttap point tersebut menggunakan pinset berkerat dimasukkan


ke dalam saluran akar sebatas tanda yang telah dibuat tadi

▪ Terakhir dilakukan pengecekan apakah guttap point tersebut telah sesuai


panjang dan diameternya dengan mencoba menariknya keluar dengan
menggunakan pinset apakah sudah menunjukkan initial fit / “tug back” di
daerah apikal yang baik (bila sudah ketat dianggap baik initial fitnya)
Pengisian saluran akar
▪ Dilakukan bila :
✔ Tidak ada keluhan
✔ Pemeriksaan objektif (perkusi, palpasi) negatif
✔ Tidak ada eksudat
✔ Tumpatan sementara masih baik
2. PERAWATAN SALURAN AKAR GIGI NON VITAL
(ENDODONTIK INTRAKANAL)

• Definisi :
Perawatan endodontik dengan cara mengambil
jaringan nekrotik, membersihkan serta
membentuk saluran akar dan mengisi saluran
akar yang kosong dengan bahan pengisi

• Rencana Perawatan tergantung :


✔ Diagnosa
✔ Rencana Restorasi
INDIKASI PSA non vital
• Gigi non vital
• Tidak ada pembuntuan saluran akar / tidak
ada hambatan
• Tidak ada resorbsi prosesus alveolaris
PRINSIP PERAWATAN
⮚ RELIEF OF PAIN.
⮚ ASEPSIS.
⮚ PREPARASI.
⮚ INTRACANAL MEDICAMENT
⮚ PENGISIAN SALURAN AKAR.

RELIEF OF PAIN :
Tindakan untuk menghilangkan atau mengurangi rasa sakit sebelum atau sesudah perawatan.

Kasus disertai pembengkakan : - Drainase.- Analgesik

- Antibiotik. - Oklusal grinding


Tahap perawatan
1. Access Opening / Cavity Entrance
2. Pengambilan jaringan nekrotik
3. Negosiasi saluran akar 🡪 Glide path
4. Working Length 🡪 Pembuatan Diagnostic Wire Photo
5. Panjang kerja = Panjang gigi sebenarnya – 1 mm
6. Cleaning & Shaping 🡪 Preparasi saluran akar disertai irigasi
7. Mencoba guttap point 🡪 Trial photo
8. Intracanal Medicament
9. Obturasi (Pengisian Saluran Akar)
KRITERIA :
▪ Tidak ada keluhan.
▪ Tidak ada gejala klinik.
▪ Tumpatan sementara masih baik.

PERAWATAN SALURAN AKAR BERHASIL :


Kontrol setelah 2 tahun atau lebih
KRITERIA KEBERHASILAN
PERAWATAN SALURAN AKAR
▪ Gigi tetap berfungsi
▪ Tidak ada rasa sakit dan pembengkakan
▪ Pemeriksaan intra oral
Tes Perkusi : Tidak sakit
▪ Rontgen photo :
Tidak ada kelainan jaringan periapikal,
mengecil, hilang
▪ Tidak ada kelainan periodontal
KESIMPULAN

▪ Untuk mencapai keberhasilan perawatan


endodontik harus sesuai dengan prosedur
perawatan.
▪ Keberhasilan dapat dicapai dengan seleksi
kasus, memahami morphologi anatomi,
pemilihan teknik perawatan yang tepat
▪ Perawatan harus didukung oleh ketrampilan
serta sarana
▪ Harus mengikuti perkembangan IPTEK
Terima kasih...

Maturnuwun...

Thank you...

Merci...

Danke...

Gracias...

“Remember, Endodontic is not a big job, it’s


small and smart job” (Bernard, 2015).