Ratu Persada P P M - 12030119420065 - LJU UTS Hukum Pidana
Ratu Persada P P M - 12030119420065 - LJU UTS Hukum Pidana
Ratu Persada P P M - 12030119420065 - LJU UTS Hukum Pidana
Open Books
Waktu : 90 Menit
LJU diketik, dikirim ke komting Komting mengirim LJU ke Dosen
2. Apakah yang dimaksud dengan hukum pidana yang dikodifikasi dengan non
kodifikasi, sebutkan perbedaannya dan berikan contohnya?
JAWABAN
- Hukum pidana yang dikodifikasi adalah hukum pidana yang telah
dikumpulkan dan dibukukan atau dikitabkan. Sedangkan hukum pidana non
kodifikasi adalah hukum pidana yang tidak dikumpulkan, melainkan tersebar
dalam undang-undang atau peraturan-peraturan yang bersifat khusus.
Perbedaan hukum pidana yang dikodifikasi dan nonkodifikasi :
- Kodifikasi
a) Memudahkan masyarakat untuk mempelajari dan memilikinya ataupun
memperolehnya
b) Dapat mengurangi atau mencegah kesimpangsiuran terhadap hukum
c) Untuk menjamin kepastian dimana hukum tersebut sungguh-sungguh
telah tertulis dalam suatu kitab undang-undang
- Nonkodifikasi
a) Mencegah berbagai kemungkinan penyelewengan hukum baik yang
disengaja maupun tidak disengaja
b) Mencegah kesimpangsiuran tentang pengetahuan dan pengertian
masyarakat mengenai hukum yang berlaku
c) Memudahkan masyarakat dalam menaati dan mengetahuinya
Contoh hukum pidana yang dikodifikasi dan nonkodifikasi
Hukum pidana yang dikodifikasi
- Kitab undang-undang hukum pidana (KUHP)
- Kitab undnag-undnag hukum pidana militer (KUHPMiliter)
Hukum pidana nonkodifikasi
- Undang-undang perkawinan sebagai penyatuan dan penyeragaman hukum
untuk diberlakukan di negara Indonesia
5. Sebut dan jelaskan unsur-unsur tindak pidana menurut aliran monistis dan
aliran dualistis. Apa kansekwensi antara dua aliran tersebut?
JAWABAN
- Pandangan monitis merumuskan unsur-unsur delik sebagai berikut :
o Mencocokan rumusan delik
o Adanya sifat melawan hukum
o Adanya kesalahan yang terdiri dari dolus dan culpa dan tidak ada
alasan pemaaf
o Dapat dipertanggungjawabkan
Sedangkan pandangan dualistis atau disebut juga sebagai aliran modern dan
berpendapat suarat-syarat pemidanaan terdiri atas perbuatan atau pembuat yang
masing-masing memiliki unsur sebagai berikut :
a. Unsur-unsur yang termasuk perbuatan
o Mencocoki rumusan delik
o Adanya sifat melawan hukum
b. Unsur-unsur yang termasuk pembuat
o Kesalahan (dolus dan culpa)
o Dapat dipertanggungjawabkan (tidak ada alasan pemaaf)
6. Sebut, jelaskan dan berikan contoh jenis-jenis tindak pidana menurut
pembagian secara yuridis dan pembagian secara ilmiah atau teoritik
JAWABAN
- Menurut sistem KUHP: kejahatan dan pelanggaran. Dalam KUHP kejahatan
diatur di dalam Buku II KUHP. Sedangkan pelanggaran diatur pada Buku III.
KUHP tidak menjelaskan kriteria pembagian tindak pidana atas kejahatan dan
pelanggaran, namun menurut ilmu pengetahuan, pembedaan tindak pidana
atas kejahatan dan pelanggaran bersifat kualitatif dimana kejahatan
bersifat rechtsdelict, yakni perbuatan yang bertentangan dengan rasa
keadilan, terlepas dari apakah perbuatan itu diancam pidana atau tidak (mala
perse).
- Tindak pidana formil dan materiil. Pada tindak pidana formil, titik berat
perumusanya pada perbuatan yang dilarang. Jadi, tindak pidana formil selesai
dengan dilakukannya perbuatan seperti yang tercantum dalam rumusan delik.
Misalnya perbuatan mengambil pada tindak pidana pencurian. Pada tindak
pidana materil, titik berat perumusannya pada akibat yang dilarang. Tindak
pidana tersebut terjadi setelah akibat yang dilarang terjadi. Misalnya,
hilangnya nyawa pada tindak pidana pembunuhan.
- Tindak pidana tunggal dan berganda. Tindak pidana tunggal adalah tindak
pidana yang cukup dilakukan satu kali perbuatan. Sedangkan tindak pidana
berganda merupakan tindak pidana yang baru merupakan tindak pidana jika
dilakukan beberapa kali. Contoh : tindak pidana penadahan sebagai kebiasaan
(Pasal 481 KHUP).
- Tindak pidana yang berlangsung terus menerus dan yang tidak berlangsung
terus menerus. Untuk tindak pidana yang berlangsung terus menerus, keadaan
yang dilarang berlangsung terus menerus. Contoh : merampas kemerdekaan
seseorang (Pasal 333 KUHP).
- Tindak pidana sederhana/standar. Tindak pidana sederhana sebagai Contoh
adalah tindak pidana pencurian (Pasal 362 KUHP), Pembunuhan 338 KUHP.
Sedangkan tindak pidana diperbuat adalah tindak pidana yang ancaman
pidananya diperberat. Contoh : pencurian yang ancaman pidananya diperberat
/ pasal 363 KUHP. Sedangkan tindak pidana ringan (Pasal 373 KUHP) serta
penggelapan ringan (Pasal 379 KUHP).
7. Sebut dan jelaskan bahwa KUHP hanya mengenal subjek dan
pertanggungjawaban pidana terhadap manusia, tidak terhadap korporasi.
JAWABAN
- Subyek hukum adalah pemegang hak dan kewajiban menurut hukum. Dalam
kehidupan sehari-hari, yang menjadi subyek hukum dalam sistem hukum
Indonesia, yang sudah barang tentu berdasar dari sistem hukum Belanda,
ialah individu (orang) dan badan hukum (perusahaan, organisasi, institusi).
Dalam dunia hukum, subyek hukum diartikan sebagai pembawa hak yaitu
manusia dan badan hukum.
o Manusia. Menurut hukum, tiap-tiap seorang manusia sudah menjadi
subyek hukum secara kodrati atau secara alami. Anak-anak serta balita
pun sudah dianggap sebagai subyek hukum. Manusia dianggap
sebagai hak mulai ia dilahirkan sampai dengan ia meninggal dunia.
Bahkan bayi yang masih berada dalam kandungan pun bisa dianggap
sebagai subyek hukum bila terdapat urusan atau kepentingan yang
menghendakinya. Namun, ada beberapa golongan yang oleh hukum
dipandang sebagai subyek hukum yang "tidak cakap" hukum.
Dosen Pengampu
Prof. Dr. Pujiyono,SH,MHum