Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus
DIABETES MELLITUS
Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok dari Mata Kuliah PKKMB 1
Di Susun Oleh :
Kelompok 8
Ayu Triani
Eli Ramadanti
Regina Marthatiana
Tingkat 2-B
I. Definisi Penyakit
Diabetes berasal dari bahasa Yunani yang berarti “mengalirkan atau
mengalihkan” ( siphon). Mellitus berasal dari bahasa latin yang bermakna manis
atau madu. Penyakit diabetes melitus dapat diartikan individu yang mengalirkan
volume urine yang banyak dengan kadar glukosa tinggi. Diabetes melitus adalah
penyakit hiperglikemia yang ditandai dengan ketidakadaan absolute insulin atau
penurunan relative insensitivitas sel terhadap insulin (Corwin, 2009).
Diabetes melitus merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang ditandai
dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat kerusakan pada
sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya (smelzel dan Bare,2015). Diabetes
melitus merupakan suatu kelompok penyakit atau gangguan metabolik dengan
karakteristik hipeglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi urin, kerja insulin,
atau kedua – duanya (ADA,2017)
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronik yang terjadi ketika pankreas
tidak cukup dalam memproduksi insulin atau ketika tubuh tidak efisien
menggunakan insulin itu sendiri. Insulin adalah hormon yang mengatur kadar gula
darah. Hiperglikemia atau kenaikan kadar gula darah, adalah efek yang tidak
terkontrol dari diabetes dan dalam waktu panjang dapat terjadi kerusakan yang
serius pada beberapa sistem tubuh, khususnya pada pembuluh darah jantung
(penyakit jantung koroner), mata (dapat terjadi kebutaan), ginjal (dapat terjadi
gagal ginjal) (WHO, 2011)
Diabetes Mellitus (kencing manis) adalah suatu penyakit dengan peningkatan
glukosa darah diatas normal. Dimana kadar diatur tingkatannya oleh hormon
insulin yang diproduksi oleh pankreas (Shadine, 2010)
VII. Komplikasi
Kadar glukosa darah yang tidak terkontrol pada penderita DM tipe II akan
menyebabkan berbagai komplikasi. Komplikasi DM tipe II terbagi menjadi dua
berdasarkan lama terjadinya yaitu komplikasi akut dan komplikasi kronik
(Smeltzel dan Bare, 2015; PERKENI , 2015)
a. Komplikasi Akut
Ketoasidosis Diabetik (KAD)
KAD merupakan komplikasi akut DM yang di tandai dengan peningkatan
kadar glukosa darah yang tinggi (300-600 mg/dl), disertai dengan adanya
tanda dan gejala asidosis dan plasma keton (+) kuat. Osmolaritas plasma
meningkat (300-320 mOs/Ml) dan terjadi peningkatan anion gap
(PERKENI,2015).
Hipoglikemi
Hipoglikemi ditandai dengan menurunnya kadar glukosa darah hingga
mencapai <60 mg/dL. Gejala hipoglikemia terdiri dari gejala adrenergik
(berdebar, banyak keringat, gemetar, rasa lapar) dan gejala neuro-
glikopenik (pusing, gelisah, kesadaran menurun sampai koma) (PERKENI,
2015).
Hiperosmolar Non Ketonik (HNK)
Pada keadaan ini terjadi peningkatan glukosa darah sangat tinggi (600-
1200 mg/dl), tanpa tanda dan gejala asidosis,osmolaritas plasma sangat
meningkat (330-380 mOs/ml),plasma keton (+/-), anion gap normal atau
sedikit meningkat (PERKENI, 2015).
b. Komplikasi Kronis (Menahun)
Menurut Smeltzer 2015,kategori umum komplikasi jangka panjang terdiri
dari:
Makroangiopati: pembuluh darah jantung, pembuluh darah tepi, pembuluh
darah otak
Mikroangiopati: pembuluh darah kapiler retina mata (retinopati diabetik)
dan Pembuluh darah kapiler ginjal (nefropati diabetik)
Neuropatid : suatu kondisi yang mempengaruhi sistem saraf, di mana
serat-serat saraf menjadi rusak sebagai akibat dari cedera atau penyakit
Komplikasi dengan mekanisme gabungan: rentan infeksi, contohnya
tuberkolusis paru, infeksi saluran kemih,infeksi kulit dan infeksi kaki. dan
disfungsi ereksi.
Ulkus
IX. Pengkajian
A. Identitas pasien, meliputi :
Nama, Umur, Jenis Kelamin, Agama, Status perkawinan, Pendidikan,
Pekerjaan, Alamat, Tanggal Masuk, No. Register, ruangan tempat pasien
dirawat,
Diagnosa medis : Diabetes Mellitus
Penanggung jawab, meliputi :
Nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, hubungan dengan
pasien
B. Keluhan Utama
Klien biasanya mengeluhkan adanya nyeri.
C. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya klien masuk ke RS dengan keluhan nyeri, kesemutan pada
esktremitas,luka yang sukar sembuh Sakit kepala, menyatakan seperti mau
muntah, kesemutan, lemah otot, disorientasi, letargi, koma dan bingung.
2. Riwayat kesehatan dahulu
Biasanya klien DM mempunyai Riwayat hipertensi, penyakit jantung
seperti Infark miokard
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Biasanya Ada riwayat anggota keluarga yang menderita DM
D. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan Vital Sign
Yang terdiri dari tekanan darah, nadi, pernafasan, dan suhu. Tekanan darah
dan pernafasan pada pasien dengan pasien DM bisa tinggi atau normal,
Nadi dalam batas normal, sedangkan suhu akan mengalami perubahan jika
terjadi infeksi.
b. Pemeriksaan Kulit
Kulit akan tampak pucat karena Hb kurang dari normal dan jika
kekurangan cairan maka turgor kulit akan tidak elastis. kalau sudah terjadi
komplikasi kulit terasa gatal.
c. Pemeriksaan Kepala dan Leher
Kaji bentuk kepala, keadaan rambut Biasanya tidak terjadi pembesaran
kelenjar tiroid, kelenjar getah bening, dan JVP (Jugularis Venous
Pressure) normal 5-2 cmH2.
d. Pemeriksaan Dada (Thorak)
Pada pasien dengan penurunan kesadaran acidosis metabolic pernafasan
cepat dan dalam.
e. Pemeriksaan Jantung (Cardiovaskuler)
Pada keadaan lanjut bisa terjadi adanya kegagalan sirkulasi.
f. Pemeriksaan Abdomen
Dalam batas normal
g. Pemeriksaan inguinal, genetalia, anus
Sering BAK
h. Pemeriksaan Muskuloskeletal
Sering merasa lelah dalam melakukan aktifitas, sering merasa kesemutan
i. Pemeriksaan Ekstremitas
Kadang terdapat luka pada ekstermitas bawah bisa terasa nyeri, bisa terasa
baal
j. Pemeriksaan Neurologi
GCS :15, Kesadaran Compos mentis Cooperative(CMC)
E. POLA AKTIVITAS
Meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Pola Nutrisi
Akibat produksi insulin yang tidak adekuat atau adanya defisiensi insulin
maka kadar gula darah tidak dapat dipertahankan sehingga menimbulkan
keluhan sering kencing, banyak makan, banyak minum, berat badan
menurun dan mudah lelah. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan
terjadinya gangguan nutrisi dan metabolisme yang dapat mempengarui
status kesehatan penderita. Nausea, vomitus, berat badan menurun, turgor
kulit jelek , mual muntah.
b. Pola Eliminasi
Adanya hiperglikemia menyebabkan terjadinya diuresis osmotik yang
menyebabkan pasien sering kencing(poliuri) dan pengeluaran glukosa
pada urine(glukosuria). Pada eliminasi alvi relatif tidak ada gangguan.
c. Pola Istirahat dan Tidur
Istirahat tidak efektif adanya poliuri,nyeri pada kaki yang luka,sehingga
klien mengalami kesulitan tidur
d. Pola Aktivitas
Kelemahan, susah berjalan dan bergerak, kram otot, gangguan istirahat dan
tidur,tachicardi/tachipnea pada waktu melakukan aktivitas dan bahkan
sampai terjadi koma. Adanya luka gangren dan kelemahan otot otot pada
tungkai bawah menyebabkan penderita tidak mampu melakukan aktivitas
sehari hari secara maksimal, penderita mudah mengalami kelelahan.
X. Analisa Data
Edukasi program
pengobatan
Observasi :
- Identifikasi pengobatan
yang direkomendasi
Terapeutik :
- Berikan dukungan untuk
menjalani program
pengobatan dengan baik dan
benar
Edukasi:
- Jelaskan manfaat dan efek
samping pengobatan
- Anjurkan mengosomsi obat
sesuai indikasI
2. Nyeri Akut b.d Agen Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri
cedera fisik Keperawatan 1 x24 jam Observasi :
diharapkan nyeri menurun - Identifikasi identifikasi
KH : lokasi, karakteristik, durasi,
Tingkat nyeri frekuensi, kualitas,intensitas
menurun nyeri
Penyembuhan luka - Identifikasi skala nyeri
membaik Terapeutik :
Tingkat cidera - Berikan teknik non
menurun farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Edukasi:
- Jelaskan penyebab dan
periode dan pemicu nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik
Perawatan luka
Observasi :
- Monitor karakteristik luka
(drainase, warna ukuran,
bau)
- Monitor tanda tanda infeksi
Terapeutik :
- Lepaskan balutan dan
plester seccara perlahan
- Bersihkan dengan Nacl
- Bersihkan jaringan nikrotik
- Berikan salaf yang sesuai
kekulit
- Pertahan teknik steril saat
melakkanperawtan luka
Edukasi:
- Jelaskan tanda,gejala infeksi
Kolaborasi:
- Kolaborasi prosedur
debridement
4. Intoleransi Aktivitas b.d Setelah dilakukan tintdakan Terapi aktivitas
imobilitas keperawatan selama 1x 24 Observasi :
jam intoleransi aktivitas - Identifikasi defisit tingkat
membaik aktivitas
KH : - Identifikasi kemapuan
Toleransi aktivitas berpartisipasi dalam
membaik aktivitas tertentu
Tingkat keletihan Terapeutik :
menurun - Fasilitasi pasien dan
keluarga dalam
menyesuiakan lingkungan
untuk mengakomodasi
aktivitas yang di pilih
- Libatkan keluarga dalam
aktivitas
Edukasi:
- Ajarkan cara melakukan
aktivitas yang dipilih
A. Pengertian
Melakukan tindakan perawatan menganti balutan, membersihkan luka pada luka kotor
B. Tujuan :
Mencegah infeksi
Membantu penyembuhan luka
C. Peralatan
Bak Instrumen yang berisi
o Pinset Anatomi
o Pinset Chirurgis
o Gunting Debridemand
o Kasa Steril
o Kom: 3 buah
o Sarung tangan
o Gunting Plester
o Plester atau perekat
o Alkohol 70%/ wash bensin
o Desinfektant
o NaCl 0,9%
o Bengkok: 2 buah,1 buah berisi larutan desinfektan
o Verband
o Obat luka sesuai kebutuhan
D. Langkah-langkah :
I. Tahap pra interaksi
a. Melakukan Verifikasi program terapi
b. Mencuci tangan
c. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
II. Tahap orientasi
- Memberikan salam dan menyapa nama pasien
- Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien
- Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan.
III. Tahap kerja
Menjaga Privacy
Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat jelas
Membuka peralatan
Memakai sarung tangan
Membasahi plaster dengan alkohol/wash bensin dan buka dengan
menggunakan pinset
Membuka balutan lapis terluar
Membersihkan sekitar luka dan bekas plester
Membuka balutan lapis dalam
Menekan tepi luka (sepanjang luka) untuk mengeluarkan pus
Melakukan debridement
Membersihkan luka dengan menggunakan cairan NaCl
Melakukan kompres desinfektant dan tutup dengan kassa
Memasang plester atau verband
Merapikan pasien
IV. Tahap Terminasi
- Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
- Berpamitan dengan klien
- Membereskan alat-alat
- Mencuci tangan
V. Dokumentasi
1. Mencatat kegiatan dalam lembar/ catatan keperawatan
2. Catat waktu pelaksanaan tindakan
3. Catat respons pasien
4. Paraf dan nama perawat jaga
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan sasaran penyuluhan dapat memahami
tentang apa itu Diabetes Mellitus
Tujuan Ksusus
1. Menjelaskan pengertian Diabetes Mellitus
2. Menyebutkan penyebab Diabetes Melitus
3. Menyebutkan tanda dan gejala Diabetes Melitus
4. Menyebutkan cara mencegah komplikasi Diabetes Melitus
5. Menyebutkan pantangan makanan bagi penderita Diabetes Mellitus
6. Menyebutkan makanan sehat untuk penderita Diabetes Mellitus
B. MATERI
Terlampir
C. METODE
Ceramah
Tanya Jawab
D. MEDIA
Leaflet
E. PELAKSANAAN KEGIATAN/ PENYULUHAN
LAMPIRAN
MATERI PENYULUHAN DIABETES MELLITUS
A. PENGERTIAN DIABETES MELLITUS
Diabetes melitus adalah kelainan heterogen yang dikelola oleh kenaikan kadar
glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Brunner & Suddarth, 2002). Diabetes
Melitus (DM) atau disingkat diabetes adalah gangguan kesehatan yang berupa
skumpulan gejala yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula glukosa) darah akibat
kekurangan atau resistensi insulin. Penyakit ini sudah lama dikenal, terutama di
kalangan keluarga, khususnya keluarga berbadan besar (kegemukan) bersama dengan
gaya hidup “tinggi”. Kenyataannya kemudian, DM menjadi penyakit masyarakat
umum, menjadi beban kesehatan masyarakat, meluas dan membawa banyak kematian.
DM ini semakin meningkat, terutama pada kelompok umur dewasa keatas pada
seluruh status sosial ekonomi. Saat ini penanggulangan penyakit DM belum skala
prioritas utama dalam pelayanan kesehatan, walaupun dampak dampak negatif yang
ditimbulkannya cukup besar antara komplikasi lain kronik pada penyakit jantung
kronis, hipertensi, otak, sistem, hati, mata dan ginjal.
7. Bayam
Kandungan lutein pada sayur bayam dapat menormalkan kembali kadar gula yang
terdapat dalam tubuh. Bayam termasuk makanan 4 sehat 5 sempurna yang sangat
dikonsumsi untuk siapa saja.
8. Minyak zaitun
Kandungan lemak tak jenuh pada minyak zaitun dapat menurunkan lemak jahat
pada tubuh. Kegemukan latihan berolahraga akan meningkatkan risiko terkena
diabetes militus.
9. Buah-buahan yang dapat dikonsumsi buah naga, apel hijau, buah mengkudu, buah
pepaya, cuka apel, alpukat, jambu air, belimbing wulu.