Perwal - 2014 - 37 - Pemberian Tugas Belajar Dan Izin Belajar Bagi Pns Di Lingkungan Pemkot Yogyakarta 15
Perwal - 2014 - 37 - Pemberian Tugas Belajar Dan Izin Belajar Bagi Pns Di Lingkungan Pemkot Yogyakarta 15
Perwal - 2014 - 37 - Pemberian Tugas Belajar Dan Izin Belajar Bagi Pns Di Lingkungan Pemkot Yogyakarta 15
TENTANG
PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR
BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA,
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
(1) Maksud disusunnya pedoman pemberian tugas belajar dan izin belajar bagi PNS
di lingkungan Pemerintah Kota adalah untuk memberikan pedoman dan kepastian
hukum terhadap pemberian tugas belajar dan izin belajar bagi PNS dalam rangka
peningkatan kapasitas PNS Pemerintah Kota.
(2) Tujuan disusunnya pedoman pemberian tugas belajar dan izin belajar bagi PNS di
lingkungan Pemerintah Kota adalah mendorong PNS untuk meningkatkan
kompetensi, pengetahuan, ketrampilan dan profesionalisme sesuai dengan
kebutuhan Pemerintah Kota guna mendukung peningkatan kualitas dan
pengembangan karier PNS.
BAB III
PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN
PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR
Pasal 3
SKPD yang berwenang dalam pengelolaan dan pengendalian pemberian tugas belajar
dan izin belajar bagi PNS adalah BKD.
BAB IV
PELIMPAHAN KEWENANGAN
Pasal 4
BAB V
PROGRAM TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR
Pasal 5
BAB VI
TUGAS BELAJAR
Bagian Kesatu
Persyaratan Calon Peserta Tugas Belajar
Pasal 6
Bagian Kedua
Tata Cara Pengajuan Tugas Belajar
Pasal 7
(1) Pencalonan peserta tugas belajar berdasarkan tawaran tertulis dari penanggung
beasiswa.
(2) Setiap SKPD wajib melaksanakan seleksi untuk pengajuan calon peserta tugas
belajar.
(3) Khusus bagi dokter yang akan mengajukan program tugas belajar dokter spesialis
dan perawat yang akan mengajukan program tugas belajar perawat mitra
spesialis wajib melampirkan surat rekomendasi dari Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Yogyakarta.
(4) Pencalonan peserta tugas belajar diajukan oleh Kepala SKPD kepada Sekretaris
Daerah melalui Kepala BKD untuk mendapatkan Surat Tugas Mengikuti Seleksi
Masuk yang terdiri dari seleksi administrasi dan akademik.
(5) Calon peserta tugas belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (4) yang lulus
seleksi mengajukan permohonan surat tugas belajar kepada Sekretaris Daerah
melalui Kepala SKPD.
(6) Permohonan surat tugas belajar yang dibuat calon peserta sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) dilampiri dokumen administrasi sebagai berikut:
a. surat tugas mengikuti seleksi masuk;
b. surat keterangan lulus seleksi masuk dari lembaga pendidikan;
c. surat jaminan pemberian biaya pendidikan dari penanggung biaya pendidikan
kecuali bagi penanggung biaya pendidikan yang mengeluarkan jaminan biaya
pendidikan setelah mendapatkan surat tugas belajar;
d. surat perjanjian tugas belajar bermaterai;
e. fotokopi Surat Keputusan Kenaikan Pangkat terakhir yang dilegalisir;
f. fotokopi Surat Keputusan Jabatan terakhir bagi pejabat struktural dan pejabat
fungsional tertentu yang dilegalisir.
g. fotokopi penilaian pelaksanaan pekerjaan atau penilaian prestasi kerja paling
kurang bernilai baik dalam 1(satu) tahun terakhir yang dilegalisir;
h. fotokopi ijazah/surat tanda tamat belajar terakhir yang dilegalisir.
i. fotokopi transkrip nilai ijazah/surat tanda tamat belajar terakhir yang dilegalisir;
(7) Sebelum perkuliahan dimulai Kepala SKPD mengajukan surat permohonan tugas
belajar kepada Sekretaris Daerah melalui Kepala BKD dengan melengkapi surat
permohonan calon peserta dengan dokumen administrasi sebagai berikut:
a. surat pernyataan bermaterai dari Kepala SKPD bahwa permohonan tersebut
menjamin SKPD dapat melaksanakan tugas pokok fungsinya dan tidak
menuntut tambahan personil akibat pengajuan tersebut;
b. surat rekomendasi dari Kepala SKPD yang menyatakan bahwa calon peserta
memiliki motivasi tinggi untuk mengembangkan diri, loyal dan berdedikasi;
c. surat rekomendasi dari Kepala SKPD yang menyatakan bahwa calon peserta
dinilai mampu menyelesaikan pendidikan tepat waktu;
d. surat pernyataan dari Kepala SKPD bahwa calon peserta tidak sedang
menjalani proses pemeriksaan atau sedang menjalani hukuman disiplin
tingkat sedang atau berat.
BAB VII
IZIN BELAJAR
Bagian Kesatu
Persyaratan Calon Peserta Izin Belajar
Pasal 8
Bagian Kedua
Tata Cara Pengajuan Izin Meninggalkan sebagian waktu kerja
Pasal 9
(1) Apabila sifat pendidikan yang akan ditempuh meninggalkan sebagian waktu kerja
sebagaimana disebut dalam Pasal 8 huruf c, maka PNS harus mendapatkan izin
meninggalkan sebagian waktu kerja dari Walikota sebelum mengikuti seleksi
masuk;
(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diusulkan oleh Kepala SKPD kepada
Walikota melalui Sekretaris Daerah disertai dengan jadwal pendidikan/kuliah per-
semester, jadwal mengajar bagi guru, dan jadwal shift bagi PNS dengan kerja
shift;
(3) Kepala SKPD bertanggung jawab sepenuhnya atas usulan izin sebagaimana
dimaksud pada ayat (1);
(4) Untuk mengetahui sifat pendidikan yang akan ditempuh meninggalkan sebagian
waktu kerja dilakukan monitoring melalui supervisi langsung atau tidak langsung
ke lembaga pendidikan yang bersangkutan oleh BKD.
Pasal 10
(1) Calon peserta izin belajar diajukan oleh Kepala SKPD kepada Kepala BKD untuk
mendapatkan Surat Tugas Mengikuti Seleksi Masuk;
(2) Calon peserta izin belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang lulus seleksi
mengajukan permohonan izin belajar kepada Sekretaris Daerah melalui Kepala
SKPD.
(3) Permohonan izin belajar yang dibuat calon peserta izin belajar sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dilampiri dokumen administrasi sebagai berikut:
a. surat keterangan akreditasi program studi dari Perguruan Tinggi atau fotokopi
akreditasi program studi yang dikeluarkan oleh Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi yang dilegalisir oleh Perguruan Tinggi;
b. jadwal pendidikan/kuliah per-semester;
c. jadwal mengajar bagi guru;
d. jadwal shift bagi PNS dengan kerja shift;
e. surat izin walikota untuk meninggalkan sebagian waktu kerja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1);
f. hasil penilaian kinerja pegawai yang terakhir minimal bernilai baik;
g. fotokopi Surat Keputusan Kenaikan Pangkat terakhir yang dilegalisir;
h. fotokopi Surat Keputusan Jabatan terakhir bagi pejabat struktural dan pejabat
fungsional tertentu yang dilegalisir;
i. fotokopi ijasah/surat tanda tamat belajar yang dilegalisir;
j. fotokopi transkrip nilai ijasah/surat tanda tamat belajar yang dilegalisir;
k. fotokopi surat keterangan lulus seleksi masuk dari lembaga pendidikan;
l. fotokopi penilaian pelaksanaan pekerjaan atau penilaian prestasi kerja dalam
1(satu) tahun terakhir yang dilegalisir.
(4) Mendasarkan permohonan surat izin belajar yang diajukan calon peserta izin
belajar, Kepala SKPD mengajukan surat permohonan izin belajar kepada
Sekretaris Daerah lewat Kepala BKD dengan melengkapi surat permohonan calon
peserta izin belajar dengan dokumen administrasi sebagai berikut:
a. rekomendasi dari Kepala SKPD yang menyatakan bahwa calon peserta izin
belajar memiliki motivasi tinggi untuk mengembangkan diri, loyal dan
berdedikasi serta calon peserta izin belajar dinilai mampu menyelesaikan
pendidikan tepat waktu;
b. surat pernyataan dari kepala SKPD bahwa calon peserta izin belajar tidak
sedang menjalani hukuman disiplin sedang atau berat;
c. surat keterangan bermaterai yang menyatakan bahwa izin belajar
dilaksanakan atas biaya sendiri;
d. PNS yang telah menyelesaikan izin belajar tidak berhak untuk menuntut
penyesuaian ijazah ke dalam pangkat yang lebih tinggi kecuali terdapat
formasi.
(5) Permohonan surat izin belajar oleh yang bersangkutan diajukan paling lambat 1
(satu) bulan setelah dinyatakan diterima.
BAB VIII
KETENTUAN CALON PNS YANG SEDANG PROSES BELAJAR
Pasal 11
Bagi Calon PNS yang pada saat melamar duduk dalam semester terakhir atau sedang
menyelesaikan karya tulis/skripsi dapat diberikan surat keterangan yang berfungsi
sama dengan izin belajar dengan ketentuan jangka waktu antara diangkat Calon PNS
dengan dikeluarkannya ijazah tidak lebih dari 1 (satu) tahun.
BAB IX
KEDUDUKAN, HAK, DAN KEWAJIBAN
Pasal 12
(1) Status kepegawaian bagi PNS yang melaksanakan tugas belajar atau izin belajar
tetap di SKPD asal, kecuali PNS dari Dinas Kesehatan yang melaksanakan tugas
belajar dokter spesialis yang disiapkan untuk mengisi formasi di RSUD status
kepegawaiannya berpindah ke RSUD.
(2) Bagi PNS yang melaksanakan tugas belajar yang menduduki jabatan struktural
diberhentikan dari jabatannya dan yang menduduki jabatan fungsional tertentu
dibebaskan sementara dari jabatannya.
Pasal 13
Pasal 14
(1) PNS yang sedang melaksanakan tugas belajar atau izin belajar wajib membuat
laporan perkembangan pendidikan pada setiap akhir semester kepada Walikota
melalui Kepala BKD diketahui oleh Kepala SKPD dengan melampirkan hasil
akademik yang diperolehnya;
(2) PNS yang telah menyelesaikan tugas belajar atau izin belajar wajib membuat
laporan hasil pelaksanaan tugas belajar atau izin belajar selambat-lambatnya 1
(satu) bulan setelah berakhirnya masa studi kepada Walikota melalui Kepala BKD
dengan diketahui oleh Kepala SKPD yang dilampiri:
a. fotokopi ijazah yang dilegalisir;
b. fotokopi transkrip nilai yang dilegalisir;
c. fotokopi surat izin tugas belajar atau surat izin belajar yang dilegalisir;
d. karya tulis/skripsi/tesis/disertasi.
Pasal 15
(1) PNS yang telah selesai melaksanakan tugas belajar wajib bekerja kembali pada
Pemerintah Kota dengan ketentuan dua kali masa pelaksanaan tugas belajar;
(2) Apabila PNS melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka
dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB X
Ketentuan Mengikuti Tugas Belajar Lanjut
Pasal 16
BAB XI
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN TUGAS BELAJAR
Pasal 17
(1) Jangka waktu paling lama pelaksanaan Tugas Belajar adalah sebagai berikut:
a. program pendidikan Diploma I (D.I) : 1 (satu) tahun;
b. program pendidikan Diploma II (D.II) : 2 (dua) tahun;
c. program pendidikan Diploma III (D.III) : 3 (tiga) tahun;
d. program pendidikan Strata 1 (S.1) atau setara dari SLTA : 4 (empat) tahun;
e. program pendidikan Strata 1 (S.1) atau setara dari D.II : 3 (tiga) tahun;
f. program pendidikan Strata 1 (S.1) atau setara dari D.III : 2 (dua) tahun;
g. program pendidikan Strata 2 (S.2) atau setara : 2 (dua) tahun;
h. program pendidikan Strata 3 (S.3) atau setara : 5 (lima) tahun;
(2) Jangka waktu pelaksanaan tugas belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun atau 2 (dua) semester atas
persetujuan Pemerintah Kota dan penanggung biaya pendidikan.
(3) Bagi PNS yang belum dapat menyelesaikan tugas belajar setelah diberikan
perpanjangan waktu 1 (satu) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat
diberikan perpanjangan kembali paling lama 1 (satu) tahun, dengan perubahan
status menjadi izin belajar;
(4) Bagi PNS tugas belajar dengan biaya APBD yang berubah status menjadi izin
belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (3), tidak mendapatkan biaya dari
APBD;
(5) Dalam melaksanakan izin belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (3), PNS
tetap dapat meninggalkan tugasnya sebagaimana berlaku bagi tugas belajar.
BAB XII
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pasal 18
BAB XIII
PENEMPATAN KEMBALI
Pasal 19
PNS yang telah menyelesaikan tugas belajar akan ditempatkan kembali berdasarkan
kompetensi dan formasi yang dibutuhkan Pemerintah Kota.
BAB XIV
SANKSI
Pasal 20
(1) Pemberian Tugas Belajar dapat dihentikan apabila PNS yang bersangkutan:
a. tidak dapat menyelesaikan masa tugas belajar sesuai dengan jangka waktu
masa tugas belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1);
b. sakit jasmani dan atau rohani yang mengakibatkan tidak mungkin lagi
meneruskan program tugas belajar, yang dibuktikan dengan surat keterangan
dokter pemerintah;
c. dinyatakan terbukti bersalah melakukan tindak pidana kriminal berdasarkan
putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap;
d. dijatuhi hukuman disiplin sedang atau berat sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
(2) Pemberhentian tugas belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dengan surat pemberhentian tugas belajar yang ditandatangani Sekretaris
Daerah.
Pasal 21
(1) PNS tugas belajar dengan biaya APBD wajib mengembalikan seluruh biaya
pendidikan yang diterima apabila tidak dapat menyelesaikan tugas belajar dalam
jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) ditambah 2 (dua)
tahun.
(2) Pengembalian seluruh biaya yang berasal dari APBD sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dikecualikan bagi PNS tugas belajar dengan biaya APBD yang sakit
jasmani dan atau rohani yang mengakibatkan tidak mungkin lagi meneruskan
program tugas belajar berdasarkan surat keterangan Tim Penguji Kesehatan.
(3) Mekanisme pengembalian seluruh biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan oleh Tim yang diberi kewenangan untuk menyelesaikan tuntutan
perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi keuangan dan barang daerah.
BAB XV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 22
Surat tugas belajar atau izin belajar yang diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan
Walikota ini dinyatakan tetap berlaku sampai dengan pelaksanaan tugas belajar atau
izin belajar selesai.
BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 23
Pasal 24
Ditetapkan di Yogyakarta
pada tanggal 11 Juli 2014
WALIKOTA YOGYAKARTA,
ttd
HARYADI SUYUTI
Diundangkan di Yogyakarta
pada tanggal 11 Juli 2014
ttd
TITIK SULASTRI