Proposal KTI Incubator Bakteri Suhu Dingin
Proposal KTI Incubator Bakteri Suhu Dingin
Proposal KTI Incubator Bakteri Suhu Dingin
PAN
PROPOSAL
OLEH
AHMAD FATHONI
P2 20 40 1 18 004
Kepada Yth,
Poltekkes Kemenkes Jakarta II
Jurusan Teknik Elektromedik
Di Jakarta
Dengan hormat,
Dalam rangka pelaksanaan ujian akhir Diploma III pada POLTEKKES
KEMENKES JAKARTA II Jurusan Teknik Elektromedik tahun 2020, maka saya
sebagai salah satu peserta bermaksud mengajukan judul karya tulis ilmiah yaitu :
Ahmad Fathoni
NPM P22040118004
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING AKADEMIK
ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING MODUL
iii
KATA PENGANTAR
Penulis
iv
ABSTRAK
Inkubator Bakteri Suhu Dingin merupakan suatu alat yang berfungsi untuk
menginkubasi bakteri dengan memberikan suhu yang dingin pada objek. Suhu yang
digunakan sekitar 22-26°C. Waktu alat antara 1-24 jam. Untuk mendapatkan suhu
dingin maka digunakan peltier. Inkubator Bakteri Suhu dingin terdiri dari blok
Arduino Uno, blok LCD 2x16, blok sensor DS18B20, blok Peltier dan Relay, blok
Tombol, dan juga blok Buzzer. Metode pengujian yang dilakukan adalah dengan
membandingkan antara suhu yang terbaca oleh sensor DS18B20 dengan suhu yang
terbaca oleh thermometer dan membandingkan timer di LCD dengan stopwatch.
Pengujian dilakukan dengan bantuan thermometer dan stopwatch. Alat ini bekerja
ketika program yang sudah dimasukkan ke dalam Arduino Uno yang penulis
jadikan sebagai pusat dari seluruh rangkaian yang digunakan. Fungsi alat ini dibuat
adalah untuk menginkubasi objek yang berupa bakteri dalam suatu cawan petri,
dengan suhu yang dingin dan suhu akan terlihat di display LCD.
v
DAFTAR ISI
vi
2.2.7 Buzzer ................................................................................................ 16
2.2.8 Kipas DC ........................................................................................... 17
2.2.9 Heatsink ............................................................................................. 18
2.3 Perangkat Lunak ....................................................................................... 19
2.3.1 Software Arduino IDE........................................................................ 19
2.3.2 Software Fritzing ................................................................................ 21
BAB 3 ............................................................................................................... 23
METODE PENELITIAN ................................................................................... 23
3.1 Rancangan Penelitian................................................................................ 23
3.1.1 Spesifikasi.......................................................................................... 23
3.1.2 Blok Diagram..................................................................................... 25
3.1.3 Alur Penelitian ................................................................................... 27
3.2 Diagram Alir ............................................................................................ 29
3.3 Rancangan Perangkat Keras...................................................................... 31
3.3.1 Rancangan Rangkaian Arduino Uno ................................................... 31
3.3.2 Rancangan Rangkaian LCD 2x16 dengan I2C .................................... 31
3.3.3 Rancangan Rangkaian Sensor DS18B20 ............................................ 32
3.3.4 Rancangan Rangkaian Peltier Dan Relay ............................................ 32
3.3.5 Rancangan Rangkaian Tombol ........................................................... 33
3.3.6 Rancangan Rangkaian Buzzer ............................................................ 34
3.4 Metode Pengambilan Data ........................................................................ 34
3.5 Instrumen Penelitian ................................................................................. 35
3.5.1 Uji Fungsi Alat................................................................................... 35
3.5.2 Penyajian Data Suhu .......................................................................... 35
3.5.2.1 Pengujian Suhu ............................................................................... 35
3.5.3 Penyajian Data Waktu ........................................................................ 35
3.5.3.1 Pengujian Waktu ............................................................................. 35
3.6 Teknik Analisa Data ................................................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 37
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR RUMUS
x
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Biasanya inkubator bakteri yang digunakan di rumah sakit atau
laboratorium menggunakan sistematik yang rumit. Hal tersebut menyebabkan
seorang teknisi sulit dalam melakukan perbaikan alat, ketika terjadi kerusakan.
Pada inkubator bakteri juga dibutuhkan pengatur waktu sebagai proses inkubasi
bakteri, karena setiap spesies bakteri memerlukan waktu perkembangbiakan
yang berbeda. Contohnya bakteri yang membutuhkan waktu 24 jam untuk
berkembangbiak, apabila diberi waktu lebih dari itu maka bakteri tersebut akan
mati(1). Oleh sebab itu pengaturan waktu dalam proses inkubasi menjadi faktor
penting keberhasilan perkembangbiakan bakteri.
1. Suhu yang digunakan pada inkubator untuk memberikan suhu dingin yaitu
22 °C sampai dengan 26 °C.
2
3. Menggunakan pengatur waktu dengan range 1 – 24 jam.
3. Melakukan uji sistem alat inkubator bakteri suhu dingin dengan suhu
22 °C – 26 °C dan pengatur waktu 1 – 24 jam.
1.5 Manfaat
3
Dengan adanya tugas akhir ini diharapkan dapat dibuat modul yang nantinya
akan dapat menginkubasi bakteri yang hanya dapat berkembangbiak pada suhu
dingin.
BAB 1 PENDAHULUAN
Menerangkan secara singkat tentang latar belakang penulisan alat sebagai dasar
pemilihan judul, pembatasan masalah, tujuan, manfaat, metodologi penelitian
terapan, serta di lengkapi dengan sistematika penulisan.
Memberikan penjelasan tentang konsep alat yang akan dirancang dan teori-
teori tentang Inkubator Bakteri Dingin, dan komponen-kompenen yang
dibutuhkan untuk merancang alat tersebut.
4
Pada bab ini menjelaskan tentang hasil dari perancangan alat dan analisa
terhadap perancangan alat sesuai dengan perencanaan dan perancangan.
BAB 5 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab 2 ini penulis akan menguraikan sejumlah teori dari komponen atau device
yang digunakan dalam mendukung perancangan dan pembuatan karya tulis ilmiah,
yang terdiri dari teori - teori yang berkaitan dengan bakteri dan perangkat keras
maupun perangkat lunak, sebagai berikut :
6
yang akurat, memberikan resep obat, serta mengetahui langkah atau
tindakan selanjutnya terhadap hasil mikrobiologi sesuai dengan jenis
bakteri atau kuman yang telah diidentifikasi(7).
a. Streptomyces sp.
7
kemampuan Streptomyces sp. Dalam mengendalikan cendawan patogen,
dimana Streptomyces sp. isolat Di-994 mampu mengurangi penyakit rebah
kecambah pada tanaman tomat. Bakteri antagonis (Streptomyces sp.) yang
dapat dimanfaatkan sebagai biofungisida penyakit layu. Penanaman
sampel menggunakan metode pour plate (Pelczar et al., 1993) dengan
media selektif Yeast Malt Agar (YMA, International Streptomyces
Project/ISP4) lalu diinkubasi pada suhu 25 °C selama 5 hari, sehingga
dihasilkan kultur murni(10). Adapun gambar fisik dari bakteri
Streptomyces sp. dapat dilihat pada gambar 2.2 di atas uraian.
b. Staphylococcus aureus
8
Gambar 2. 4 Escherichia coli(13)
9
Sensor DS18B20 merupakan sensor suhu 9-12 bit yang memiliki fungsi
yang sama seperti termometer serta terdapat sistem alarm. Sensor
DS18B20 mampu mengukur suhu pada kisaran -55°C sampai 125°C dan
bekerja secara akurat dengan kesalahan ± 0,5°C pada kisaran -10°C sampai
85°C. Daya yang digunakan sensor suhu DS18B20 bisa langsung didapat
dari data line ( "parasite power"), sehingga tidak memerlukan listrik
eksternal(16). Adapun gambar fisik dari sensor DS18B20 dapat dilihat
pada gambar 2.5 di atas uraian dan rangkaian suhu DS18B20 dapat dilihat
pada gambar 2.6 di bawah uraian.
10
• Kecepatan mengukur suhu dalam 750-800 ms (max).
• Pengaturan alarm dapat disesuaikan.
Arduino Uno dapat memulai melalui koneksi USB atau daya eksternal
(otomatis). Eksternal (non-USB) daya dapat berasal baik dari AC ke
adaptor DC atau baterai.
"Uno" dalam bahasa Italia yang berarti satu dan diberi nama untuk
menandai peluncuran Arduino 1.0. Versi1.0 menjadi versi referensi
Arduino ke depannya. Pada Gambar menjelaskan Arduino Uno R3 adalah
revisi terbaru dari serangkaian board Arduino, dan model refererensi untuk
platform Arduino(18). Adapun gambar fisik dari arduino uno dapat dilihat
pada gambar 2.7 di bawah uraian.
11
Gambar 2. 7 Arduino Uno(18)
2.2.3 Relay
Relay adalah saklar listrik/elektrik yang bekerja berdasarkan
elektromagnetik, menutup atau membuka sirkuit/rangkaian lain dalam
kondisi tertentu. S a k l a r a k a n t e r b u k a ( O f f ) atau tertutup (On)
karena efek induksi magnet, dihasilkan kumparan (induktor) ketika
dialiri arus listrik. Secara sederhana relay bisa disebut sebagai sebuah
sistem rangkaian elektronika dan rangkaian listrik untuk menggerakkan
sebuah perangkat, memerlukan arus besar tanpa terhubung langsung
dengan perangkat pengendali yang berarus kecil. Dengan demikian
relay berfungsi sebagai pengaman. Pada umumnya relay memiliki
empat terminal yaitu terminal 30 dan 87 yang berhubungan dengan
kontak point dan juga terminal 85 dan 86 yang berhubungan dengan
elektromagnetik(3). Adapun gambar fisik dari relay dapat dilihat pada
gambar 2.8 di bawah uraian.
Gambar 2. 8 Relay(19)
2.2.4 Thermoelectric
Elemen peltier atau pendingin termoelektrik (thermoelectric cooler)
adalah komponen yang dapat menghasilkan perbedaan suhu antara kedua
12
sisinya jika dialiri arus listrik searah pada kedua kutub materialnya, dalam
hal ini elemen peltier bersifat semikonduktor(20). Thermoelectric coolers
telah ditemukan memiliki kegunaan cukup besar dalam beberapa
penerapan yang spesifik dimana kontrol suhu yang tepat diperlukan.
Dalam menggunakan susunan dari pendingin integral dengan menyertakan
dinding atau permukan dari thermoelectric untuk mengkontrol bagian
dalam dari dinding itu menjadi suhu yang diinginkan, memindahkan
tempat yang panas dari komponen seperti dapat mendeteksi gerakan sesuai
gravitasi, atau dengan kata lain mendeteksi gerakan pengguna (gyros) dan
untuk mengukur percepatan suatu objek (accelerometers), pendingin
diseluruh system avionic ke temperatur di bawah suhu pada sekeliling
avionic. Adapun gambar fisik dari peltier atau thermoelectric dapat dilihat
pada gambar 2.9 di bawah uraian.
Gambar 2. 9 Thermoelectric(21)
13
Pendingin thermoelektrik merupakan, solid state technology yang bisa
menjadi alternatif teknologi pendingin selain sistem vapor compression
yang masih memanfaatkan refrijeran, dibandingakn dengan teknologi
kompresi uap yang menggunakan uap sebagai konsep dasar dari sel peltier
yaitu efek seebeck dan efek peltier, dimana sel peltier ini merupakan bahan
semikondutor yang bertipe-p dan tipe-n. Semikonduktor merupakan bahan
setengah penghantar listrik yang di sebabkan perbedaan gaya ikat diantara
atom-atom, ion-ion atau molekul molekul.
a. Pin data jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan
menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan
dengan bus data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar
data 8 bit.
b. Pin Register Select (RS) berfungsi sebagai indikator atau yang
menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika
low menunjukan yang masuk perintah, sedangkan logika high
menunjukan data.
14
c. Pin Read/Write (R/W) berfungsi sebagai pemberi informasi pada modul
jika low tulis data, sedangkan high baca data.
d. Pin Enable (E) adalah digunakan untuk membawa data baik masuk atau
keluar.
e. Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras), pin ini
dihubungkan dengan trimpot 5 K ohm, jika tidak digunakan
dihubungkan ke ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar
5Volt. Adapun gambar fisik dari Liquid Cristal Display dapat dilihat
pada gambar 2.10 di bawah uraian.
15
Gambar 2. 11 Modul I2C(25)
2.2.7 Buzzer
Buzzer merupakan suatu komponen elektronika yang mempunyai
fungsi mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Prinsip kerja
buzzer serupa dengan loud speaker, buzzer berisi kumparan yang terpasang
pada diafragma, kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi
elektromagnet, kemudian kumparan tersebut akan tertarik ke dalam atau
keluar tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya. Karena
kumparan yang dipasang pada diafragma maka setiap gerakan pada
kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik, membuat
udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa dipakai
sebagai indikator bahwa proses pada suatu alat telah selesai atau terjadi
suatu kesalahan (error) pada sebuah alat (alarm)(26). Adapun gambar dari
Buzzer dapat dilihat pada gambar 2.12 di bawah uraian.
16
Gambar 2. 12 buzzer(27)
2.2.8 Kipas DC
Dalam kipas angin terdapat suatu motor listrik. Motor listrik mengubah
listrik menjadi energi gerak. Kipas DC bermacam-macam dari yang
berukuran 4 - 12 cm. Fungsi dari kipas DC ini yaitu akan membuang panas
di sisi heatsink pemanas dari peltier ke udara terbuka dan di sisi heatsink
pendingin penulis menggunakan kipas DC berukuran lebih kecil untuk
mensirkulasikan udara dingin.
Di dalam motor listrik terdapat kumparan besi pada bagian yang bergerak
beserta sepasang pipih yang berbentuk magnet U pada bagian yang diam
(permanen). Ketika listrik mengalir pada lilitan kawat dalam kumparan
besi akan membuat kumparan besi menjadi sebuah magnet, karena sifat
magnet yang saling tolak menolak pada kedua kutubnya maka gaya tolak-
menolak magnet antara kumparan besi dan sepasang akan membuat gaya
berputar secara periodik pada kumparan besi tersebut. Maka dari itu
baling-baling kipas angin dikaitkan ke poros kumparan tersebut.
Penambahan tegangan listrik pada kumparan besi menjadi gaya
kemagnetan ditunjukan untuk memperbesar hembusan angin pada kipas
angin. Adapun gambar fisik dari kipas DC dapat dilihat pada gambar 2.13
di bawah uraian.
17
Gambar 2. 13 Kipas DC(28)
2.2.9 Heatsink
Heatsink adalah logam dengan design khusus yang terbuat dari
aluminium atau tembaga (bisa jadi merupakan kombinasi kedua material
tersebut). Heatsink biasanya digunakan untuk menambah transfer panas
dengan cara memperluas permukaan konveksi. Semakin besar luas
permukaan semakin besar perpindahan panas konveksi karena bidang
sentuh semakin besar. Namun besarnya perpindahan panas konveksi juga
dipengaruhi oleh besarnya koefisien konveksi. Pada penggunaan heatsink
nilah h terbesar terdapat pada ujung sirip dan nilai terkecil terdapat pada
dasar sirip, karena pada dasar sirip ruang aliran dikelilingi oleh permukaan
solid sehingga membatasi gerakan fluida. Oleh karena itu, perlu
dipertimbangkan jumlah sirip yang digunakan agar tidak menurunkan nilai
h(29).
Pada penelitian ini, penulis menggunakan 2 buah heatsink sisi panas TEC
yang memiliki jumlah sirip lebih banyak dan ukuran besar, kemudian
untuk sisi dingin TEC memiliki jumlah sirip yang sedikit dan ukuran lebih
kecil dibandingkan heatsink sisi panas. Adapun gambar fisik dari Heatsink
dapat dilihat pada gambar 2.14 di bawah uraian.
18
Gambar 2. 14 Heatsink(30)
19
memudahkan pemula dalam melakukan pemrograman dari bahasa
aslinya. Sebelum dijual ke pasaran, IC mikrokontroler(31).
20
11. Board, berfungsi memilih dan melakukan konfigurasi board yang
digunakan.
12. Port, memilih port sebagai kanal komunikasi antara software dengan
hardware.
13. Programmer, menu ini digunakan ketika kamu hendak melakukan
pemrograman chip mikrokontroller tanpa menggunakan koneksi
Onboard USB-Serial. Biasanya digunakan pada proses burning
bootloader.
14. Burn Bootloader, mengizinkan untuk mengkopikan program
bootloader kedalam IC mikrokontroler.
21
Gambar 2. 16 Tampilan lembar kerja software Fritzing
22
BAB 3
METODE PENELITIAN
23
30 cm
Tombol
DOWN
20 cm
30 cm
24
3.1.2 Blok Diagram
Gambar 3.2 di bawah merupakan blok diagram dari alat yang akan
dirancang :
Keterangan :
1. PLN
Blok ini merupakan rangkaian yang berfungsi sebagai media untuk
memberikan sumber listrik PLN 220VAC/50Hz yang berguna untuk
power supply pada alat.
2. Power Supply
25
3. Sensor DS18B20
4. Arduino Uno
5. LCD 2x16
6. Relay
7. Peltier
8. Tombol
Rangkaian ini berfungsi untuk menginstruksikan perintah kerja
mikrokontroller.
9. Buzzer
Berfungsi sebagai tanda waktu inkubasi .
10. Fan
26
Pada saat saklar ditekan ke dalam posisi ON, maka tegangan dari
power supply DC akan diteruskan ke seluruh rangkaian blok-blok
rangkaian dan akan mengaktifkan seluruh blok rangkaian. Pada saat arus
dan tegangan masuk pada arduino uno maka semua blok rangkaian akan
melakukan proses inialisasi. Sehingga langkah selanjutnya menggunakan
alat sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Kemudian,
mikrokontroller akan membaca dan menampilkannya pada LCD 2x16.
1. Perencanaan
27
Hal yang pertama kali dilakukan dalam pembuatan modul ini adalah
melakukan perencanaan dan perancangan alat, antara lain :
3. Pengujian alat
Hal yang dilakukan selanjutnya adalah uji coba alat secara keseluruhan
dengan menyalakan alat kemudian melakukan pengecekan pada semua
sistem mulai dari fungsi mekanik dan fungsi elektronik. Jika dalam proses
uji fungsi mengalami kendala, langkah troubleshooting akan ditempuh.
4. Pengambilan data
Setelah dilakukan uji coba dan memastikan tidak ada masalah, maka tahap
selanjutnya yaitu pengambilan data. Peralatan yang dibutuhkan adalah
Digital Thermometer dan stopwatch. Pengambilan data akan dilakukan pada
sistem alat.
28
Setelah semua data terkumpul, kemudian dilakukan pengelompokan dan
pengolahan serta analisa data menggunakan teori yang berkaitan dengan alat
yang dibuat.
29
Gambar 3. 4 Diagram Alir (Flow chart)
Pada saat alat dinyalakan, maka peltier dan fan menyala sebagai
pendinginan awal kemudian melakukan proses inialisasi terlebih dahulu.
Kemudian sensor suhu DS18B20 akan membaca suhu di dalam inkubator.
Ketika kita tekan tombol start kemudian setting suhu yang diinginkan
kemudian tekan ok kemudian setting timer kemudian tekan tombol ok, maka
pada kondisi inilah relay akan mengubungkan normally open, sehingga peltier
dalam keadaan menyala, jika suhu dari pembacaan sensor tersebut sudah sesuai
setting suhu yang telah diatur maka relay akan memutuskan kontaktor sehingga
30
peltier akan mati. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga agar kualitas suhu
sesuai dengan setting yang telah diatur. Setelah suhu tercapai maka waktu akan
bekerja, setelah waktu sudah selesai buzzer berbunyi.
Rancangan arduino uno, adalah pusat pengelola yang dapat menyimpan dan
mengirimkan data pada salah satu pinnya. Baik digital ataupun analog, dengan
tegangan operasional yang dipilih penulis yaitu 12 Volt DC diambil dari psu.
Adapun gambar rangkaian arduino uno dapat dilihat pada gambar 3.5 di atas
uraian.
Rangkaian LCD berfungsi sebagai media interface pada saat pengaturan mode
yang akan menampilkan pengaturan suhu dan timer pada resting knee therapy.
Pada rangkaian ini menggunakan LCD Dot Matrik 16 x 2 yang dihubungkan
dengan I2C yang berfungsi sebagai pengatur kontras. Jika nilai variable resistor
31
diperkecil maka kontras layar LCD akan terang, sedangkan jika nilai variable
resistor besar maka kontras akan redup. Dan juga berfungsi untuk
menyederhanakan pinLCD yang nantinya akan terhubung ke pin kaki arduino
uno yang memberikan instruksi-instruksi perintah yang akan diproses dan
ditampilkan pada layar LCD. Pada I2C terhubung dengan arduino yaitu SCL
dengan pin A5, SDA dengan pin A4, VCC dan Ground. Adapun gambar
rangkaian LCD 2x16 dengan I2C dapat dilihat pada gambar 3.6 di atas uraian.
Pada gambar 3., terlihat bahwa untuk menjaga sinyal pengiriman ke pin digital
2 pada arduino uno terdapat satu buah resistor yang berfungsi sebagai pull-up
menghubungkan VCC dan digital pin DS18B20. Hal tersebut juga untuk tetap
menjaga sensor suhu berada pada 10 bit, karena arduino sendiri hanya memiliki
kapasitas 10 bit. Sedangkan catu daya VCC sebesar 5 Volt diambil dari IC
regulator pada arduino uno. Adapun gambar rangkaian sensor DS18B20 dapat
dilihat pada gambar 3.7 di atas uraian.
32
Pada rangkaian relay, pin digital yang digunakan untuk men-trigger aktifnya
coil yakni pada pin 3 digital di arduino uno. Untuk settingan trigger yang
penulis gunakan yaitu aktif low dengan kata lain, apabila diberikan output pada
pin digital bernilai 0 maka coil akan menciptakan induksi magnetik untuk
menarik pole ke pin NO (Normally Open) dan kemudian akan menghubungkan
tegangan 12V DC untuk supply peltier atau beban (Load). Adapun gambar
rangkaian peltier dan relay dapat dilihat pada gambar 3.8 di atas uraian.
Pada rangkaian ini, tombol terdiri dari 4 buah push button. Fungsi dari masing-
masing tombol akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Up
Tombol ini digunakan untuk memilih suhu atau timer yang akan digunakan
pada saat alat dinyalakan. Untuk tombol Up akan terhubung ke arduino pada
pin digital 9.
2. Down
Tombol ini digunakan untuk memilih suhu atau timer yang akan digunakan
pada saat alat dinyalakan. Untuk tombol Down akan terhubung ke arduino pada
pin digital 10.
3. Reset
33
Tombol ini digunakan apabila terjadi kesalahan pada pemilihan suhu dan timer
dan pada saat pemanas bekerja jika ingin dilakukan pemilihan suhu ulang.
Untuk tombil ini akan terhubung pada arduino pin digital 11.
4. Enter
Tombol ini digunakan pada saat akan memilih suhu dan timer, dan pada saat
memulai suhu atau timer. Untuk tombol ini akan terhubung ke arduino pada
pin digital 12.
Adapun gambar rangkaian push button dengan up, down, start, stop dapat
dilihat pada gambar 3.9 di atas uraian.
34
ketepatan waktu dengan stopwatch. Penggunaan alat itu dimaksudkan untuk
mendapatkan data yang akurat.
Bagian yang
No Diuji Hasil
1 Kabel Power
Tombol
2 Kontrol
3 Display
4 Sensor
5 Buzzer
Pengukuran
Pengukuran
Suhu pada
Setting Suhu pada LCD Selisih Suhu (°C)
Thermometer penyimpangan keakurasian
Suhu (°C)
(°C)
1 2 3 1 2 3 1 2 3
22 °C
23 °C
24 °C
25 °C
26 °C
Pengukuran
Pengukuran
Setting pada Selisih Waktu
pada LCD penyimpangan keakurasian
Waktu Stopwatch
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 jam
35
2 jam
3 jam
Ket :
𝑥𝑥̅ = nilai pengukuran rata-rata
𝛴𝛴𝛴𝛴 = jumlah nilai pengukuran
𝑛𝑛 = banyaknya jumlah pengukuran
2. Penyimpangan
𝑘𝑘 ( 3. 2)
Penyimpangan = 𝑥𝑥 100%
𝑡𝑡𝑖𝑖𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠
Ket :
Penyimpangan = prensentase penyimpangan pengukuran
k = koreksi
titik setting = nilai setting yang ditetapkan
3. Keakurasian
Ket :
Keakurasian = presentase ketetapan Pengukuran
Penyimpangan = presentase penyimpangan
36
DAFTAR PUSTAKA
6. Alat Laboratorium: Image [Internet]. [cited 2020 Dec 29]. Available from:
https://alatlabor61.files.wordpress.com/2018/07/une500-
300x300.jpg?w=636
37
9. SS2360679.jpg (1200×1200) [Internet]. [cited 2020 Dec 26]. Available
from:
https://www.sciencesource.com/Doc/TR1_WATERMARKED/6/d/8/b/SS2
360679.jpg?d63642009387
10. Sari NM, Kawuri R, Khalimi DANK, Fusarium B, Snyd S, Cause P, et al.
Streptomyces sp. Sebagai Biofungisida Patogen Fusarium oxysporum
(Schlecht.) f.sp. lycopersici (Sacc.) Snyd. et Hans. Penyebab Penyakit Layu
Pada Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.). Agrotrop J Agric Sci.
2014;2(2):161–9.
38
Document] [Internet]. [cited 2020 Nov 17]. Available from:
https://fdokumen.com/document/rancang-bangun-coolbox-portable-
dengan-bunnaya-065111070pdfjadi-penggunaan.html
17. ds.jpg (130×111) [Internet]. [cited 2020 Nov 27]. Available from:
https://1.bp.blogspot.com/_m2EdxfS8qgI/Syc7vGaTRhI/AAAAAAAAAC
8/Qs8w42OhLaY/s200/ds.jpg
18. Pengertian Arduino UNO [Internet]. [cited 2020 Nov 26]. Available from:
https://ilearning.me/sample-page-162/arduino/pengertian-arduino-uno/
19. SPDT 6V Or 5V Relay [Internet]. [cited 2020 Nov 26]. Available from:
https://hallroad.org/spdt-6v-or-5v-relay.html
21. About Thermoelectric Cooling - When to Use [Internet]. [cited 2020 Nov
26]. Available from: https://www.rs-online.com/designspark/about-
thermoelectric-cooling---when-to-use-1
22. LCD (Liquid Cristal Display) [Internet]. [cited 2020 Nov 26]. Available
from: http://elektronika-dasar.web.id/lcd-liquid-cristal-display/
24. Tentang i2C dan USART pada ATmega8 / ATmega 8535 | KL301 [Internet].
[cited 2020 Nov 26]. Available from:
http://kl301.ilearning.me/2015/03/30/tentang-i2c-dan-usart-pada-atmega8-
atmega-8535/
25. Khoirul Iman: Image [Internet]. [cited 2020 Nov 26]. Available from:
https://khoiruliman.files.wordpress.com/2016/06/0000146_blue-backlight-
2004a-lcd-module-i2c-interface.jpeg
39
26. Rafiuddin S. Dasar Dasar Teknik Sensor. 2013.
28. 20195094_edbd2a0a-f3e3-46f8-aee5-f9768bfb2f54_1080_1080.jpg
(700×700) [Internet]. [cited 2020 Nov 26]. Available from:
https://ecs7.tokopedia.net/img/cache/700/product-
1/2020/3/29/20195094/20195094_edbd2a0a-f3e3-46f8-aee5-
f9768bfb2f54_1080_1080.jpg
40