AYAT-AYAT MESIANIK PL III-WPS Office

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

AYAT-AYAT MESIANIK DALAM KITAB PUISI PL

Disusun Oleh :

Nama : Fernando Kelwulan

NIM : 77. 3080

Prodi : Theologi

Tkt/ Smtr : III / V

M. Kuliah : Tafsir PL III

Dosen : Dr. Stenli Kereh M.Th

Sekolah Tinggi Theologi “IKAT”

Jakarta, 2020
Alkitab Adalah sepenuhnya berbicara tentang Yesus Kristus. Baik dalam PB maupun PL.
Namun dalam PL, khususnya kitab-kitab puisi dan sastra, kita akan kesulitan untuk mengerti
ayat-ayat tersebut jika tidak memahaminya dengan baik. Berikut adalah ayat-ayat Mesianik
yang terdapat dalam kitab Puisi dan Sastra:

I. Kitab Ayub

Dalam Kitab Ayub kita tidak bisa mendapatkan secara jelas pada ayat-ayatnya mengenai
Mesias. Tetapi kita dapat mengambil kesimpulan yang terjadi pada kisah Ayub ini yaitu
penderitaan orang benar. Yesus adalah orang benar, namun harus menderita karena dosa kita.
Juga 2 hal yang perlu kita ketahui dari Ayub sebagai gambaran Mesias yang akan datang yaitu:
1) Kesabaran Ayub, ia mampu bertahan dari pencobaan yang berat; 2) Hati Yang Kuat, ketika
Orang-orang terdekatnya menyalahkan dia, bahkan menyuruhnya meninggalkan Allahnya, Ia
masih saya bertahan dalam kesalehan dan imannya. Kedua hal ini juga yang dimiliki Yesus.

II. Kitab Mazmur

1). Mesias Raja Kekal yang dilantik Allah

 "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!" (Maz 2:6).
 “Takhtamu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat
kerajaanmu adalah tongkat kebenaran.” (Maz 45:7).
 “Kiranya semua raja sujud menyembah kepadanya, dan segala bangsa menjadi
hambanya! (Maz 72:11)
2). Mesias adalah Imam Besar.

 “Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada
matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia
berbahagia.” (Maz. 72:17)
3). Mesias adalah Imam Besar.

 TUHAN telah bersumpah, dan Ia tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk
selama-lamanya, menurut Melkisedek." (Maz. 110:4)
4). Mesias adalah Hakim Allah

 “Ia menghukum bangsa-bangsa.” (Maz, 110:6a)


5). Mesias duduk di sebelah kanan Allah

 “Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai


Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu" (Maz.110:1)
III. Kitab Amsal

Amsal 8:22 “Tuhan telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai
perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala.”

Amsal 8 berbicara tentang Hikmat Allah (Wisdom of God). Dalam Tradisi Yahudi, Hikmat
Allah disebut Hokmah atau Sofia (Septuaginta), kata “menciptakan” bukan terjemahan dari kata
bara (mencipta) atau asa (membuat) tetapi dari kata qanah (memiliki, mendapatkan,
mengupayakan ukuran standar),

KJV menulis “The LORD possessed me in the beginning…” (TUHAN telah memiliki aku pada
mulanya…).

Tuhan telah memiliki hikmat sebagai awal dari pekerjaan-Nya, alam semesta diciptakan
oleh Hikmat Allah (Sofia). Hikmat Allah ini bersifat ilahi karena sudah ada sejak kekal sebagai
standar pengukur pekerjaan Allah sumber hikmat itu.

Hikmat Allah disebut Sumber Kebenaran (ay.7-9), bersifat Ilahi (ay.22-31), Anak Kesayangan
TUHAN (ay.30) dan Sumber Kehidupan (ay.35-36). Hikmat Allah ini digenapi dalam Diri Yesus
Kristus.

Yesus sebagai Firman Allah sudah ada sejak permulaannya dan bersifat Ilahi (Yohanes 1:1),
Dialah yang yang memulai segala penciptaan Allah (Wahyu 3:14, Ibrani 1:2, Yoh 1:3). Di dalam
Dia ada Sumber Kehidupan dan Kebenaran (Yoh 14:6) bahkan Ia disebut Anak Allah (Mat 3:17,
Yoh 1:14).

Yesuslah Sofia dan Hokmah dalam Amsal 8, sebab di dalam Dialah tersembunyi seluruh harta
hikmat dan pengetahuan (Kol2:3). Yesus dalam kitab Amsal adalah Hikmat kita yang tak
tertandingi.

IV. Kitab Pengkhotbah

Kitab Pengkhotbah adalah kitab kedua setelah Esther yang tidak mencantumkan nama
Yahweh (Tuhan), tetapi nama Elohim (Allah) disebut di dalamnya. Kunci kata dari Kitab ini
adalah “Kesia-siaan”. Kekosongan dan kefanaan hidup yang menjadi sia-sia hanya dapat diisi
dengan Takut akan Allah (Pkh 12:13). Salomo sebagai Penulis kitab ini menyadari bahwa ia
memiliki kekayaan lebih dari siapapun pada masanya tetapi tanpa Allah semuanya adalah sia-
sia. Baik Amsal dan Pengkhotbah adalah kitab yang ditulis Salomo yang memiliki Hikmat dari
Allah dan itulah yang menginspirasi kedua kitab ini.

Pkh 12:11 “Kata-kata orang berhikmat seperti kusa-kusa dan koleksinya seperti paku-paku
tertancap, diberikan oleh Satu Gembala”
Segala Hikmat yang tertulis dalam kitab ini diilhami oleh Satu Gembala.

Siapakah Gembala yang dibalik inspirasi Salomo yang menjadikannya sebagai orang
berhikmat?

Daud, ayah Salomo melukiskan TUHAN sebagai Gembala yang baik (Maz 23), demikianlah
Daud mewarisi iman ini pada anaknya, bahwa TUHANlah Gembala dan kepada-Nya Salomo
harus hidup setia sesuai jalan-Nya (1 Raj 2:3)

Gembala yang baik yang menginsipirasi Hikmat Salomo, digenapi dalam Diri Yesus Kristus
sebagai Gembala yang baik (Yoh 10:11). Yesus datang untuk memberikan hidup yang
berkelimpahan bukan hidup yang sia-sia, perkataan-Nya ialah kebenaran dan hikmat Allah,
Yohanes 10:16 demikianlah dikatakan Dia mengumpulkan domba-domba-Nya menjadi satu
kawanan dengan satu gembala, yaitu Yesus Kristus.

Hanya ada satu gembala yaitu Yesus Kristus. Dialah yang disebut Daud dalam Mazmurnya
dan Insipirasi Hikmat

Salomo dalam kitab Pengkhotbahnya. Yesus dalam Kitab Pengkhotbah sebagai Gembala Esa
yang mengaruniakan segala hikmat Allah yang tersembunyi.

V. Kitab Kidung Agung

Kidung Agung adalah kidung cinta yang ditulis Salomo yang penuh dengan metafora dan
ibarat yang dirancang untuk menggambarkan sudut pandang Tuhan tentang Cinta dan
Pernikahan.

Kid. 5:16 “kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik. Demikianlah
Kekasihku, demikianlah Temanku”

Kidung Agung pasal 5 berbicara tentang mempelai perempuan memuji mempelai laki-laki
dihadapan putri-putri Yerusalem. Digenapi dalam Perjanjian Baru, mempelai perempuan adalah
Gereja, sedangkan mempelai laki-laki adalah Yesus Kristus, ini akan terjadi pada waktu
kedatangan Yesus kedua kali yang disebut Perjamuan Kawin Anak Domba (Wahyu 19) dimana
Gereja-Nya sebagai mempelai pengantin pria memuji Dia dihadapan segenap para malaikat-Nya
dalam Kemuliaan Yerusalem Baru.

Mempelai pria yang digambarkan dalam Kidung Agung pasal 5, memiliki kesamaan dengan
Yesus Kristus.

Kata-kata mempelai prianya disebut manis, parallel dengan perkataan Kristus sebagai firman
Allah yang berasa manis seperti madu (bdk. Yeh. 3:3)
Segala sesuatu yang ada padanya menarik, parallel dengan Pribadi Yesus Kristus yang
dipersonifikasi dengan segala keindahan dan kemuliaan-Nya seperti yang dilihat Rasul Yohanes
(Wahyu 1:13-16) bahkan Surat Ibrani menyebut Nama-Nya jauh lebih indah dari pada nama
siapapun (Ibr. 1:4), Personifikasi Yesus adalah indah dan menarik, itulah kenapa banyak orang
datang kepada-Nya sebab Ia bukan hanya menarik pada performance tetapi pada isi hati-Nya
dan Pribadi-Nya yang menawarkan keselamatan, pengharapan dan kelegaan bagi semua orang
yang membutuhkan-Nya.

Mempelai pria disebut Kekasih, demikianlah Yesus adalah Kekasih Jiwa kita, Mempelai
Pengantin Wanita yang adalah Gereja. Ia juga disebut Teman, demikianlah juga Kristus disebut
bukan hanya kekasih kita tetapi Sahabat kita (Yoh 15:15).

Yesus dalam Kitab Kidung Agung sebagai Personifikasi mempelai Pria.

Meskipun hal ini seakan-akan menggambarkan tentang Yesus. Tetapi sebenarnya kitab ini harus
ditafsirkan secara literal. Jika kita menggunakan Alegoris akan ada ayat-ayat yang tidak dapat
mendukung dan tidak bisa dipaksa dengan gambaran cinta Yesus dan Manusia.

Kesimpulan

Seperti yang sudah saya sampaikan lebih dulu bahwa Alkitab baik perjanjian lama maupun
perjanjian baru, semuanya berbicara tentang kemuliaan Yesus Kristus.

Anda mungkin juga menyukai