Garam

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 81

TUGAS AKHIR – TK 090324

PABRIK GARAM INDUSTRI (SODIUM CHLORIDE) DARI


AIR LAUT DENGAN PROSES SEDIMENTATION DAN
MICROFILTRATION

DHANIAR RULANDRI WIDORETNO


NRP. 2311 030 001

YELIVIA DWI NINGTYAS


NRP. 2311 030 047

Dosen Pembimbing
Ir. Agung Subyakto, MS

PROGRAM STUDI D III TEKNIK KIMIA


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2014
FINAL PROJECT – TK 090324

SODIUM CHLORIDE PLANT FROM SEA WATER WITH


SEDIMENTATION AND MICROFILTRATION PROCESS

DHANIAR RULANDRI WIDORETNO


NRP. 2311 030 001

YELIVIA DWI NINGTYAS


NRP. 2311 030 047

Supervisor
Ir. Agung Subyakto, MS

DEPARTMENT OF D III CHEMICAL ENGINEERING


Faculty of Industrial Technology
Sepuluh Nopember Institute of Technology
PABRIK GARAM INDUSTRI (Sodium Chloride) DARI AIR
LAUT DENGAN PROSES SEDIMENTATION dan
MICROFILTRATION

Nama Mahasiswa : Dhaniar Rulandri Widoretno (2310 030 001)


Nama Mahasiswa : Yelivia Dwi Ningtyas (2310 030 047)
Jurusan : D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Dosen Pembimbing : Ir. Agung Subyakto, MS

Abstrak
Air laut memiliki kandungan NaCl yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku pembuatan garam. Garam ini diolah agar
menghasilkan kadar NaCl sebesar 99,5% dengan kandungan impurities
yang sangat kecil. Garam industri memiliki peranan penting dalam
industri, seperti industri pembuatan caustic soda, soda ash,
pengawetan, farmasi, dan tekstil.
Pembuatan garam dengan proses sedimentation-microfiltration
terdiri dari 3 tahap, yaitu Tahap Pre-Treatment, Tahap pemasakan, dan
Tahap Pengolahan Produk. Tahap pre-treatment dimulai dengan
mengalirkan air laut dengan konsentrasi NaCl sebesar 3,05% ke lagoon
pengendapan dengan penambahkan flokulan Al2(SO4)3 kemudian
mereaksikan dengan NaOH di dalam reaktor. Cake yang terbentuk
diendapkan dengan clarifier, sedangkan liquid-nya difilter dengan
microfilter berukuran 0,5μ. Selanjutnya tahap pemasakan, yaitu proses
evaporasi dan pembentukan kristal. Kristal garam yang terbentuk
dikeringkan dalam rotary dryer. Tahap pengolahan produk diawali
dengan penggerusan kristal dengan menggunakan ball mill.
Sebelumnya, garam didistribusikan melalui cooling conveyor dan
diseleksi dengan menggunakan vibrator screen dengan ukuran 100
mesh, kemudian ditampung di tangki penyimpanan.
Kapasitas produksi pabrik sebesar 180.000 ton/tahun dan bahan
baku yang dibutuhkan sebanyak 14.400.000 kg/hari. Pabrik beroperasi
secara kontinyu selama 24 jam/hari, 330 hari operasi/tahun. Bahan
pembantunya berupa Air sebanyak 3.512.585,70 m3/hari, NaOH
37.712,51 kg/hari, Al2(SO4)3.18H2O 72 kg/hari, NaCl 80,72, dan Udara
66.285.229,04 kg/hari

Kata kunci: Garam, Air Laut, Proses Sedimentation dan Microfiltration

i
SODIUM CHLORIDE PLANT FROM SEA WATER WITH
SEDIMENTATION AND MICROFILTRATION PROCESS

Name : Dhaniar Rulandri Widoretno (2310 030 001)


Name : Yelivia Dwi Ningtyas (2310 030 047)
Major : D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Supervisor : Ir. Agung Subyakto, MS

Abstract
Sea water contains sodium chloride which can be used as raw
material of salt. This salt is processed to produce a NaCl with
concentration 99.5% and a very small content of impurities. The salt
has an important role in the industry, such as industrial manufacturing
of caustic soda, soda ash, preservation, pharmaceuticals, and textiles.
The process of salt consists of three phases, namely Pre-
Treatment, ripening stage, and Stage Processing Products. Stage pre-
treatment of raw materials in the form of sea water with a concentration
of 3.05% NaCl flowed into the lagoon with the addition of Al2 (SO4)3,
then it is reacted with NaOH in the reactor and the formed cake
deposited with clarifier while the filtered liquid with microfilter 0.5
micron. The filtrate is being evaporated using an evaporator, being
crystallized by Crystalizer, and being dried by rotary dryer. The Phase-
processing is using a ball mill. Previously, salt distributed through
cooling conveyor, vibrator selected using a screen with a size of 100
mesh and then stored in the storage tank.
The production capacity of 180,000 tons / year, requiring raw
materials 14,400,000 kg / day. The factory operates continuously 24
hours / day, 330 days of operation / year. Material in the form of water
as aides 3.512.585,70 m3/day, NaOH 37712.51 kg / day, Al2
(SO4)3.18H2O 72 kg / day, NaCl 80.72, and Air 66,285,229.04 kg / day

Key words : Salt, Sea water, Sedimentation and Microfiltration process


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil’alamin puji syukur penulis panjatkan


kepada Allah SWT yang telah memberikan ridlo-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul Pabrik Garam
Industri (Sodium Chloride) dari Air laut dengan proses
Sedimentation dan Microfiltration. Sholawat serta salam kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat.
Tugas akhir ini merupakan salah satu tugas yang harus
diselesaikan sebagai persyaratan kelulusan program studi D III Teknik
Kimia, Fakultas Teknologi Industri / Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya. Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah mahasiswa
dapat memahami dan mampu mengenal prinsip – prinsip perhitungan
dari peralatan – peralatan industri terutama industri kimia yang telah
dipelajari di bangku kuliah serta aplikasinya dalam sebuah
perencanaan pabrik.
Ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya atas selesainya
Tugas Akhir ini, penulis ingin ucapkan kepada berbagai pihak yang
telah membantu dalam pengerjaan tugas akhir ini, antara lain kepada :
1. Kedua orang tua kami yang senantiasa mendoakan dan
mendukung setiap langkah kami serta jasa-jasa lain yang terlalu
sulit untuk diungkapkan.
2. Ir. Budi setiawan, MT, selaku Ketua Program Studi D III Teknik
Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya.
3. Dr. Ir. Niniek fajar Puspita,M. Eng selaku Koordinator Tugas
Akhir Program Studi D III Teknik Kimia, Fakultas Teknologi
Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
4. Ir. Agung Subyakto, MS selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir
Program Studi D III Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
5. Ir. Imam Syafril, MT dan Ir. Dyah Winarni Rahaju, M.T, selaku
Dosen Penguji Program Studi D III Teknik Kimia, Fakultas
Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya.

iii
6. Segenap Dosen, staf dan karyawan Program Studi D III Teknik
Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya.
7. Rekan – rekan angkatan 2011 Program Studi D III Teknik Kimia,
Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya. .
Akhir kata penulis mengucapkan mohon maaf kepada semua
pihak jika dalam proses dari awal sampai akhir penulisan penelitian
Tugas Akhir ini ada kata – kata atau perilaku yang kurang berkenan.
Terima kasih atas perhatiannya dan kerjasamanya.

Surabaya, Juli 2014

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK........................................................................i
ABSTRACT......................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................v
DAFTAR GAMBAR.........................................................vii
DAFTAR TABEL.............................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang ................................................I-1
I.2. Dasar Teori......................................................I-5
I.3. Kegunaan Garam Industri ...............................I-8
I.4. Sifat Fisik dan Kimia. .....................................I-9
BAB II MACAM DAN URAIAN PROSES
II.1 Macam Proses.................................................II-1
II.2 Seleksi Proses .................................................II-8
II.3 Uraian Proses Terpilih ....................................II-9
BAB III NERACA MASSA...............................................III-1
BAB IV NERACA PANAS ...............................................IV-1
BAB V SPESIFIKASI ALAT ............................................V-1
BAB VI UTILITAS
VI.1. Unit Penyediaan Air .....................................VI-1
VI.2. Proses Pengolahan Air .................................VI-5
VI.3. Perhitungan Kebutuhan Air..........................VI-7
VI.4. Kebutuhan Steam .........................................VI-11
VI.5. Bahan Bakar .................................................VI-
11 VI.6. Listrik
...........................................................VI-12
BAB VII KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
VII.1. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Secara
Umum.........................................................VII-1
VII.2. Kesehatan dan Keselamatan kerja pada
v
Pabrik Garam Industri....................................I-3
VII.3. Keselamatan Pabrik ....................................VII-13
BAB VIII INSTRUMENTASI
VIII.1. Instrumentasi Secara Umum pada
Industri .....................................................VIII-
1
VIII.2. Instrumentasi dalam Pabrik Garam
Industri......................................................VIII-3
BAB IX PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI
KIMIA ................................................................IX-1
BAB X KESIMPULAN .....................................................X-1
DAFTAR NOTASI............................................................ix
DAFTAR PUSTAKA........................................................x
LAMPIRAN :
 APPENDIKS A NERACA MASSA .....................A-1
 APPENDIKS B NERACA PANAS ......................B-1
 APPENDIKS C SPESIFIKASI PERALATAN ....C-1
 Proses Flow Diagram Pabrik Garam Industri
 Proses Flow Diagram Utilitas Pabrik Garam Industri
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Blok Proses


Sedimentation-Microfiltration..........................I-4
Gambar 2.2 Diagram Blok Proses Multiple-Effect
Evaporator ........................................................... II-
6
Gambar 2.3 Diagram Blok Proses Open Pan ......................... II-7
Gambar 2.4 Diagram Blok Proses Pembuatan
Sodium Chloride .................................................. II-10

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Impor Garam Industri di


indonesia..................................................................I-2
Tabel 1.2 Perhitungan dengan Metode Least Square .............. I-2
Tabel 1.3 Kualitas Garam Berdasarkan Kandungan NaCl ...... I-6
Tabel 1.4 SNI dan SII Garam Industri ..................................... I-
6
Tabel 1.5 Komposisi air Laut................................................... I-10
Tabel 2.1 Perbandingan Proses Pembuatan Sodium
Chloride .................................................................. II-
8
Tabel 6.1 Standar Air Minum WHO........................................ VI-1
Tabel 7.1 Alat K3 yang digunakan selama Proses pada
Pabrik Garam Industri.............................................. VII-15
Tabel 8.1 Instrumentasi dalam Pabrik Garam
Industri .................................................................... VIII-
3

viii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Produksi garam merupakan salah satu isu nasional
yang menjadi perhatian pemerintah saat ini. Indonesia sebagai
sebuah negara kepulauan dengan panjang pesisir pantainya
yang mencapai 81.000 km merupakan potensi yang tinggi
untuk menghasilkan produksi garam dalam jumlah besar.
Beberapa pulau yang terkenal dengan produksi garamnya
antara lain Madura dan NTT. Namun kenyataannya untuk
mencukupi kebutuhan garam nasional, Indonesia masih harus
melakukan impor garam. Indonesia masih harus mengimpor
garam dari negara tetangga, Australia. Jika ditinjau dari
panjang pantai, Australia hanya memiliki garis pantai sekitar
5.000 km, jauh lebih kecil daripada garis pantai Indonesia.
Hal ini dikarenakan produksi nasional tidak mencukupi
kebutuhan dalam negeri, khususnya kebutuhan garam industri.
Penting dibedakan, antara garam yang dikonsumsi masyarakat
rumah tangga dan yang dijadikan bahan baku oleh industri.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) selama
Januari-November 2010, Indonesia mengimpor sebanyak 1,8 juta
ton garam. Dari jumlah tersebut, impor garam untuk konsumsi
394.210 juta ton. Saat ini, Indonesia bisa dapat dengan cepat
mencapai target Swasembada Garam Konsumsi. Dengan potensi
produksi garam sebesar 1,4 juta ton, Indonesia telah
dapat memenuhi kebutuhan garam konsumsi sebesar 1,1 juta ton
sekalipun kebutuhan garam industri sebesar 1,8 juta ton menjadi
tidak dapat terpenuhi. Kebutuhan garam industri hampir
keseluruhannya harus diimpor, terutama dari Cina, Jerman, dan
Australia mengingat belum ada produsen di dalam negeri.
Artinya, untuk swasembada garam industri diperlukan usaha yang
keras dari semua pihak.
Pendirian pabrik Garam Industri dengan kapasitas yang
cukup besar dirasa perlu, selain karena tingkat impor yang masih

I-1
I-2

Bab I Pendahuluan

cukup tinggi, kebutuhan akan garam dalam mencukupi


kebutuhan industri di Indonesia cenderung meningkat setiap
tahunnya. Hal ini diperkuat dengan data yang diperoleh dari
Kementerian Perindustrian Indonesia mengenai kapasitas
produksi sesuai data perkembangan impor garam industri tahun
2007 – 2011 (Tabel 1.1).
Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam
pendirian suatu pabrik adalah kapasitas produksi. Pabrik
Garam Industri ini akan direncanakan akan mulai beroperasi pada
tahun 2016, dengan mengacu pada pemenuhan kebutuhan impor.
Dengan analogi dari persamaan untuk menghitung bunga,
maka perkiraan volume impor garam konsumsi (dalam ton)
pada tahun 2016 dapat dihitung.
Tabel 1.1 Perkembangan Impor Garam Industri di indonesia
Tahun Impor (juta ton)
2007 417.438,7
2008 529.758,6
2009 675.219,3
2010 810.003,1
2011 1.086.160,6
(Sumber:www.kemenperin.go.id)
Untuk memudahkan analisa maka dibuat persamaan
dengan cara least square, maka dapat diperkirakan kebutuhan
impor garam industri di Indonesia pada tahun 2016 adalah
sebagai berikut:
Tabel 1.2 Perhitungan dengan Metode Least Square
X
No Y XY 2
(Tahun) X
1 2007 417.438,7 837.799.471 4.028.049
2 2008 529.758,6 1.063.755.269 4.032.064
3 2009 675.219,3 1.356.515.574 4.036.081
4 2010 810.003,1 1.628.106.231 4.040.100
5 2011 1.086.160,6 2.184.268.967 4.044.121
Jumlah 10.045 3.518.580,3 7.070.445.511 20.180.415
Σy = n.c + m. Σx

Pabrik Garam Industri (Sodium Program


Chloride) dari Air Laut dengan Proses Studi DIII Teknik Kimia
Sedimentation dan Microfiltration FTI-ITS
I-3

Bab I 3.518.580,3 =
Pendahuluan 5.c + 10.045 . m
Σ
x
y

2

7
.
0
7
0
.
4
4
5
.
5
1
1

1
0
.
0
4
5
.

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
0 (-
1 32
8 4.2
0 89.
4 86
1 3)
5 Dip
erki
. raka
n
m jum
Dari persamaan lah
di atas, keb
didapatkan utu
harga m = han
161.768,83 dan gara
c= m
-324.289.863 ind
sehingga ustr
dihitung i
dengan pad
persamaan: a
Y tahu
n
= 201
6
1 yan
6 g
1 aka
. n
7 dii
6 mp
8 or
, seb
8 esar
3 :
Y =
x m.x + c
Y =
+ 161.768,8

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
3 r
(2016) 180.0
+ (- 00
324.28 ton/ta
9.863) hun.
Y = J
1.836.0 ika
98,28 berdas
ton/tah arkan
un keters
ma ediaan
ka bahan
dite baku,
tap beriku
kan t
kap kami
asit tampil
as kan
pab perhit
rik ungan
yait air
u laut
10 yang
% dibutu
dari hkan.
keb Kandun
utu gan
han NaCl
imp dalam
or air laut
pad =
a 3,05%
tah (30,5
un gram/10
201 00 ml
6 air laut)
yait L
u okasi
seb perusa
esa haan

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
mer duksi
upa menja
kan di
hal mahal
yan sehing
g ga
pen tidak
ting ekono
dal mis.
am Hal -
me hal
nen yang
tuk menja
an di
kel pertim
anc banga
ara n
n dalam
usa mene
ha. ntuka
Kes n
ala lokasi
han suatu
pe pabrik
mil melip
iha uti
n biaya
lok operas
asi ional,
pab keters
rik ediaan
dap bahan
at baku
me dan
nye penun
bab jang,
kan sarana
bia dan
ya prasar
pro ana,

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
da a
mp Timur
ak karen
sosi a
al, daera
dan h
stu terseb
di ut
ling memil
kun iki
gan laut
. denga
Lo n
kas kandu
i ngan
pab garam
rik yang
Gar tinggi
am yaitu
Ind sebesa
usri r
ini 3,5%.
dire Hal
nca ini
nak didasa
an rkan
ber bahwa
diri latar
di belaka
kab ng
upa pendir
ten ian
Su pabrik
me merup
nep akan
, divers
Ma ifikasi
dur produ
a, k
Jaw yang

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
ber an
bah lau
an t
bak Ka
u bu
air pat
laut en
. Su
Per me
tim ne
ban p±
gan 50.
lain 00
alas 0
an km
pe se
mil hin
iha gg
n a
lok da
asi pat
ini me
ant nja
ara mi
lain n
: ko
1. Lokasi dekat nti
dengan nui
bahan baku tas
L pr
u od
a uk
s si
pa
p da
e pa
r bri
a k
i dal
r am

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
j
a
n
g
k
a

p
a
n
j
a
n
g
.

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
I-4

Bab I Pendahuluan
2. Penyediaan listrik
Penyediaan kebutuhan listrik direncanakan akan
disuplai secara eksternal dari PLN PJU Sumenep.
3. Persediaan air
Kebutuhan air di Pabrik garam industri disuplai dari air
sungai yang terlebih dahulu diproses di Unit Pengolahan
Air agar layak pakai dan air sisa proses. Air sungai
tersebut digunakan sebagai air proses, air pendingin, dan
air sanitasi. Pengairan pada pabrik didapatkan dari sungai
Kalianget, Sumenep. Selain itu, untuk kebutuhan di unit
utilitas juga menggunakan air bersih yang didapatkan dari
hasil proses.
4. Tenaga Kerja
Sama halnya dengan pabrik pada umumnya, Pabrik
Garam Industri ini membutuhkan tenaga kerja yang cukup
banyak. Tenaga kerja dapat direkrut dari penduduk sekitar.
5. Fasilitas Transportasi
Letak geografis Kabupaten Sumenep yang terletak di
ujung timur Madura dan begitu strategis (dekat dengan pulau
Bali) maka untuk menuju wilayah Kebupaten Sumenep sudah
tersedia beberapa fasilitas untuk menunjang lancarnya moda
transportasi, antara lain :
 Terminal Bus Arya Wiraraja - merupakan terminal bus
tipe A terbesar di Sumenep melayani seluruh penumpang
dari luar daerah Sumenep.
 Pelabuhan Kalianget - Merupakan sarana transportasi laut
yang melayani penumpang dari daratan Sumenep ke
wilayah Kepulauan maupun sebaliknya, selain itu juga
pelabuhan kalianget melayani jalur transportasi laut
Kalianget - Jangkar, Situbondo.
 Bandar Udara Trunojoyo Sumenep - Merupakan Bandara
yang berdiri pada tahun 1970an, yang saat ini dalam
tahap pengembangan, dan direncanakan pula bahwa pada
tahun 2012 mendatang Bandara ini akan beroprasi untuk
penerbangan komersial.

Pabrik Garam Industri (Sodium Program


Chloride) dari Air Laut dengan Proses Studi DIII Teknik Kimia
Sedimentation dan Microfiltration FTI-ITS
I-5

Bab I L
Pendahuluan okasi
pabrik
direnc
anaka
n pula
dekat
denga
n
jalan
raya.
Hal
ini
memu
dahka
n
dalam
proses
distrib
usi
bahan
baku
maup
un
produ
k.

I.2. Dasar
Teori
I.2.1 Pengertia
n Garam
D
alam
ilmu
kimia,
garam
adalah
senya
Program Studi
4 Pabrik Garam Industri (Sodium
DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
wa entuk
ioni dari
k hasil
yan reaksi
g asam
terd dan
iri basa.
dari Komp
ion onen
pos kation
itif dan
(kat anion
ion ini
) dapat
dan berup
ion a
neg senya
atif wa
(ani anorg
on), anik
seh sepert
ing i
ga klorid
me a
mb (Cl−),
ent dan
uk bisa
sen juga
ya berup
wa a
netr senya
al wa
(tan organi
pa
k
ber
mu sepert
ata i
n). asetat
Gar (CH3
am COO
terb −) dan

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
ion lah
mo suatu
noa garam
tom .
ik Kelar
sep utan
erti garam
flu dalam
ori air
da adalah
(F−) sebesa
, r 35,9
sert g/100
a ml
ion (250C)
poli .
ato A
mik da
sep banya
erti k
sulf maca
at m-
(S maca
O m
2−
). garam
Nat .
riu Gara
m m
klo yang
rida terhid
(Na rolisa
Cl), dan
bah memb
an entuk
uta ion
ma hidrok
gar sida
am
ketika
dap
dilarut
ur
kan
ada

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
dal m.
am Gara
air m
ma netral
ka adalah
din garam
am yang
aka bukan
n garam
gar asam
am maup
bas un
a. garam
Gar basa.
am Laruta
yan n
g Zwitte
terh rion
idr memp
olis unyai
a sebua
dan h
me anioni
mb k dan
ent kation
uk ik di
ion tenga
hid h di
ron molek
ium ul
di yang
air sama,
dis tapi
ebu tidak
t disebu
seb t
aga sebag
i ai
gar garam
am .
asa
Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium
DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
Co dibagi
nto dalam
hny dua
a kelom
ada pok
lah besar,
asa yakni
m garam
ami konsu
no, msi
met dan
abo garam
lit, indust
pep ri.
tida Sedan
, gkan
dan bila
pro didasa
tein rkan
. pada
(Ari kandu
fin, ngan
200 NaCl,
8) garam
dibagi
I.2.2 Penger dalam
tian empat
Garam kelom
Indust pok,
ri yakni
B menja
erd di
asa garam
rka penga
n wetan
jeni ikan,
sny garam
a, konsu
gar msi,
am garam

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
ind ar
ustr NaCl
i, sebesa
sert r 98,5
a %
gar denga
am n
far kandu
ma ngan
si impur
(un ities
tuk (sulfat
kep ,
erlu magn
an esium
inf dan
us, kalsiu
sha m
mp serta
o, kotora
dan n
cair lainny
an a)
dial
isat
).
Gar
am
ind
ustr
i
yait
u
jeni
s
gar
am
den
gan
kad

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
I-6

Bab I Pendahuluan

yang sangat kecil. Kegunaan garam industri antara lain untuk


industri perminyakan, pembuatan soda dan chlor, penyamakan
kulit dan pharmaceutical salt.
Sesuai dengan SK Menteri Perindustrian Nomor
29/M/SK/2/1995 tentang pengesahan serta penerapan Standar
Nasional Indonesia (SNI),kadar NaCl untuk garam industri
haruslah 98,5 %. Namun sampai saat ini,semua produksi garam di
Indonesia belum memenuhi SNI maupun SII, sehingga untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri, khususnya garam industri,
Negara Indonesia masih harus mengimpor (Widayat, 2009).
Kualitas garam dapat diklasifikasikan berdasarkan
kandungan NaCl dan kandungan airnya. Berdasarkan hal tersebut
di atas, maka dapat dibedakan 3 (tiga) kualitas garam yang tersaji
pada Tabel 1.3.
Tabel 1.3 Kualitas Garam Berdasarkan Kandungan NaCl
Kualitas I NaCl > 98% Kandungan Air
Maksimum 4%
Kualitas II 94.4% < NaCl < 98% Kandungan air
Maksimum 5%
Kualitas III NaCl < 94% Kandungan air
> 5%

Tabel 1.4 SNI dan SII Garam Industri


Parameter SNI (%) SII (%)
NaCl, min 98,5 98,5
H2O 3 4
Ca, max 0,10 0,10
Mg, max 0,06 0,06
SO4, max 0,20 0,20
Untuk menghasilkan garam dengan mutu baik, maka
senyawa-senyawa kalsium dan magnesium serta sulfat harus
terlebih dahulu diendapkan. Pada garam rakyat yang
memanfaatkan model penguapan total, kadar garam tertinggi
yang dapat dihasilkan relatif jarang mencapai 90%, sehingga

Pabrik Garam Industri (Sodium Program


Chloride) dari Air Laut dengan Proses Studi DIII Teknik Kimia
Sedimentation dan Microfiltration FTI-ITS
I-7

Bab I dibut
Pendahuluan uhka
n
perla
kuan-
perla
kuan
khusu
s agar
dihasi
lkan
gara
m
denga
n
kualit
as
tinggi
.
(Supa
rdi,
2013)

I.2.3 Pengertia
n Air laut
L
aut
adalah
kump
ulan
air
asin
dalam
jumla
h
yang
banya
k dan
Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium
DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
lua g
s sangat
yan luas
g dan
me umum
ngg nya
ena meng
ngi andun
dan g
me garam
mb dan
agi berasa
dar asin.
ata Biasa
n nya
atas air
ben meng
ua alir
ata yang
u ada di
pul darat
au. akan
Jad bermu
i ara ke
laut laut.
mer A
upa ir laut
kan memil
air iki
yan kadar
g garam
me karen
nut a
upi bumi
per dipen
mu uhi
kaa denga
n n
tan garam
ah miner
yan
Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium
DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
al air
yan terseb
g ut
terd memb
apa awa
t di garam
dal .
am Omba
bat k laut
u- yang
bat memu
uan kul
dan pantai
tan juga
ah. dapat
Co meng
nto hasilk
hny an
a garam
natr yang
ium terdap
, at
kali pada
um, batu-
dan batua
kal n.
siu Lama-
m. kelam
Ap aan
abil air
a laut
air menja
sun di
gai asin
me karen
nga a
lir banya
ke k
laut meng
an, andun

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
g Air
gar dengan
am. Waduk
(PE - Pema
RM sukan
EN air
LH laut
No. ke
51
Wadu
Th
200 k.
4) - Pema
sukan
I.2.4 Proses air
Produ laut
ksi ke
I. Pengeri lahan
ngan kristal
Lahan isasi.
- Pen - Penga
ger turan
ing air di
an Wadu
lah k.
an - P
pe e
me n
nih g
an. e
- Pen l
ger u
ing a
an r
lah a
an n
kris
tali B
sasi r
. i
II. Pengol n
ahan e

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
s
k e
e l
a
m m
e a
j
a s
e
k m
r i
i n
s g
t g
a u
l .
- P
d e
a n
n g
e
s l
e u
t a
e r
l a
a n
h
B
d r
i i
k n
e e
r
i k
n e
g
k m
a e
n j

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
a g
e
k l
r u
i a
s r
t a
a n
l
, B
r
s i
e n
t e
e
l s
a e
h l
a
d n
i j
k u
e t
r n
i y
n a
g
k d
a a
n r
, i

u p
n e
t m
u i
k n
i
p a
e n
n
Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium
DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
a
t i
e r
r
t t
u u
a a

m k
e e
l
a w
l a
u d
i u
k
B .
r
i A
n p
e a
b
T i
a l
n a
k
. a
- P i
e r
n
g p
e e
m m
b i
a n
l i
i h
a a
n n

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
c i
u h
k n
u y
p a

u d
n i
t p
u o
k m
p
m a
e
m k
e e
n m
u b
h a
i l
i
m
e k
j e
a
w
k a
r d
i u
s k
t .
a
l
,

s
e
l
e
b

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
I-8

Bab I Pendahuluan
III. Pengolahan Air dan Tanah
- Pertama, K/G dilakukan setelah air meja 4–6°Be.
- Kedua, K/G dilakukan setelah air meja 18–22°Be dan
meja di atasnya dilakukan K/G dengan perlakuan
sama.
- Lepas air tua dilakukan pada siang hari dengan
konsentrasi air garam 24–25°Be dan ketebalan air 3–
5 cm.
IV. Proses Kristalisasi
- Pemeliharaan meja begaram
- Aflak (perataan permukaan dasar garam)
V. Proses Pungutan
- Umur kristal garam 10 hari secara rutin
- Pengaisan garam dilakukan hati-hati dengan
ketebalan air meja cukup atau 3–5 cm.
- Angkutan garam dari meja ke timbunan membentuk
profil (ditiriskan), kemudian diangkut ke gudang atau
siap untuk proses pencucian.
VI. Proses Pencucian
- Pencucian bertujuan untuk meningkatkan kandungan
NaCl dan mengurangi unsur Mg, Ca, SO4 dan
kotoran lainnya.
- Air pencuci garam semakin bersih dari kotoran akan
menghasilkan garam cucian lebih baik atau bersih.
Persyaratan air pencuci adalah air garam (Brine)
dengan kepekatan 20–24°Be dan kandungan Mg ≤10
g/liter. (Dini Purbani, 2010)

I.3. Kegunaan Garam Industri


Garam Industri banyak digunakan sebagai bahan baku di
beberapa macam industri, seperti industri kimia, farmasi,
pengawetan dan tekstil. Berikut jenis industri yang menggunakan
garam sebagai bahan baku:

Pabrik Garam Industri (Sodium Program


Chloride) dari Air Laut dengan Proses Studi DIII Teknik Kimia
Sedimentation dan Microfiltration FTI-ITS
I-9

Bab I a. Industri
Pendahuluan Kimia
- pemb
uat
sodiu
m
hidro
ksida
- pemb
uat
soda
ash
- pemb
uat
unit
clorin
e
- pemb
uatan
unsur
Na
dan
Cl
b. Industri
farmasi
- sebag
ai
bahan
baku
obat-
obata
n
- sebag
ai
bahan
pemb
uat
sham
Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium
DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
po ir laut
c. Industri memil
pengaw iki
et suhu
- seb kritis
aga sebesa
i r
pe 407oC
mb .
uat Salinit
pen as
ga atau
wet kadar
ma garam
kan air
an laut
dan adalah
ika banya
n knya
garam
d. Industri (dinya
Tekstil takan
- seb denga
aga n
i gram)
pe yang
war terdap
na at
pak dalam
aia satu
n liter
(Rosalina, 2008) air
laut.
I.4. Sifak Gara
Fisik m di
dan laut
Kimia berasa
I.4.1 Air l dari
Laut hasil
A pelap

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
uka a
n di dibaw
dar a ke
ata laut.
n. Hamp
Has ir di
il setiap
pel tempa
apu t laut
kan memil
ini iki
me salinit
nga as
ndu (kadar
ng garam
ber )
ma antara
ca 33%
m- hingg
ma a
ca 37%.
m Komp
gar osisi
am, air
yan laut
g pada
ole pada
h bobot
air jenis
sun rata-
gai rata
di 1,025
arut 8
kan kg/lite
, r yaitu
dih denga
any n
utk kepek
an, atan
sert antara

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
3-
3,5o
Be
dap
at
dili
hat
pad
a
Ta
bel
1.5.

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
I-10

Bab I Pendahuluan
Tabel 1.5 Komposisi air Laut

No Senyawa %

1 Fe2O3 0,0003
2 CaCO3 0,0120
3 CaSO4.2H2O 0,1793
4 NaCl 3,0462
5 MgSO4 0,2542
6 MgCl2 0,3402
7 NaBr 0,0566
8 KCl 0,0547
Total 3,8201
(Sumber: Riley and Skirrow, 1975)

I.4.2 Bahan Baku Pendukung


I.4.2.1 Natrium Hidroksida
Nama Lain : Soda Lye, Soda api
Rumus Kimia : NaOH
Berat Molekul 40
Warna : putih
Bau : berbau kaustik
Densitas : 2,130 g/cm3
Melting Point : 318,4°C
Boiling Point : 1390°C
Bentuk : Padat
(MSDS NaOH)

Pabrik Garam Industri (Sodium Program


Chloride) dari Air Laut dengan Proses Studi DIII Teknik Kimia
Sedimentation dan Microfiltration FTI-ITS
I-11

Bab I I.4.2.2 Natrium


Pendahuluan Klorida
Nama IUPAC
Natrium Klorida
Rumus kimia
NaCl
Berat Molekul
58,44 g mol−1
Bentuk
Densitas
g/cm3
Boiling Point
1413oC
Melting Point
801oC
Warna
(MSDS NaCl)

I.4.2.3 Tawas
Rumus molekul
Al2(SO4)3. 14H2O
Massa molar
342.14 g/mol +
(14x18)H2O
Densitas
g/cm3
Boiling Point
°C
K
e
l
a
r
u
t
a
n

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
utama
d yang
a dihasi
l lkan
a dari
m proses
produ
a ksi
i Gara
r m
: 86.9 g/ 100 ml Indust
p ri dari
a air
d laut
a adalah
garam
0 denga
o
n
kandu
C ngan
natriu
B m
e 99,5%
n ,
t kadar
u air
k 0,2%,
: Padat dan
Warna : Putih impur
(MSDS ities
Aluminium 0,5%
Sulfate) denga
n
I.4.3 Produ bentu
k k
I.4.3.1 Produk kristal
Utama yang
P ditimb
rod ang
uk secara

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
oto memil
mat iki
is produ
dan k
pac sampi
kin ng
g berup
dal a
am endap
ke an
ma yang
san dihasi
1 lkan
ton dari
yan unit
g penge
tela ndapa
h n di
disi settlin
apk g tank
an dan
unt clarifi
uk er.
dip
asa
rka
n.

I.4.3.1
Produk
Samping
P
abri
k
gar
am
ind
ustr
i
ini

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
BAB II
MACAM DAN URAIAN PROSES

Dalam mendirikan suatu pabrik, perlu dilakukan seleksi


dari beberapa proses yang ada. Pemilihan proses dilakukan agar
pabrik dapat berproduksi secara efisien dengan
mempertimbangkan segala aspek yang ada, baik dari bahan baku,
bahan penunjang, sistem utilitas, hingga biaya produksi.

II.1. Macam Proses


Saat ini, kebutuhan garam industri di Indonesia telah
mencapai angka yang banyak. Setidaknya, Indonesia
membutuhkan 1,8 juta ton per tahunnya untuk mencukupi
kebutuhan industri dan sayangnya hingga saat ini 100% garam
industri di Indonesia masih diimport dari negara lain. Meski
kuantitas air laut di Indonesia sangat melimpah, namun hal
tersebut tidak lantas menjadi sebuah solusi dan alternatif akan
adanya industri penghasil garam industri di Indonesia. Ada
beberapa proses pembuatan garam industri atau biasa dikenal
dengan nama sodium chlirode (NaCl) dengan masing-masing
prinsip, diantaranya adalah proses-proses pembuatan yang akan
dijelaskan dibawah ini.
II.1.1. Pembuatan Sodium Chloride dengan Proses
Sedimentation-Microfiltration
Pada proses ini mereaksikan garam rakyat dengan
Na2CO3 dan NaOH sehingga timbul endapan CaCO3 dan
Mg(OH)2. Proses ini dilakukan menggunakan atau tanpa adanya
flokulan agar mendapatkan rasio Ca/Mg secara optimum. Apabila
rasio Ca/Mg terlalu besar ataupun terlalu kecil akan
mengakibatkan pengendapan impuritas tidak berlangsung dengan
baik. Rasio Ca/Mg yang paling baik sebesar 2. Penambahan
flokulan cukup mempengaruhi penurunan kadar Ca 2+ dan relatif
sedikit mempengaruhi penurunan kadar Mg2+.
Pembuatan garam dilakukan dengan menggunakan
metode pengendapan dan evaporasi dengan pelarut NaOH dan
gas

II-1
II-2

Bab II Macam dan Uraian Proses

CO2. Pelarut NaOH dan gas CO2 berfungsi untuk mengendapkan


ion Mg2+ dan Ca2+. Hasil garam yang diperoleh belum sesuai SNI
dikarenakan Ca2+ yang terendapkan menjadi CaCO3 kurang
maksimal.
Pembuatan garam industri dari air laut dapat dilakukan
dengan 3 metode, yaitu penambahan asam stearat dan natrium
hidroksida, penambahan natrium karbonat, dan modifikasi
penggabungan metode pengendapan dan mirofiltrasi dengan
membran. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa metode
modifikasi proses memberikan hasil yang paling baik. Metode
pengendapan dan mikrofiltrasi menggunakan pelarut campuran
asam stearat (CH3(CH2)16 COOH) dan natrium hidroksida
(NaOH). Reaksinya adalah sebagai berikut :

CH3(CH2)16COOH + NaOHCH3(CH2)16 COONa + H2O


CH3(CH2)16COONa + CaCl2(CH3(CH2)16 COO)2Ca + NaCl
CH3(CH2)16COONa + MgCl2(CH3(CH2)16 COO)2Mg + NaCl

Membran mikrofilter merupakan jenis membran yang


digunakan dalam proses mikrofiltrasi. Mikrofiltrasi adalah proses
filtrasi terhadap suatu partikel tersuspensi dengan ukuran 0,1 – 10
µm dimana proses adsorbsi terjadi ketika membran menangkap
partikel. Membran mikrofilter terdiri dari 2 bagian, yaitu prefilter
yang terletak di bagian luar untuk menyaring partikel yang lebih
kasar dan membran filter yang lebih tipis dan halus untuk
menyaring partikel yang cukup halus. Membran mikrofilter
memiliki ukuran diameter poros antara 0,22 – 0,45 µm.
Penelitian ini bertujuan mencari kondisi operasi optimum
untuk variabel temperatur dan konsentrasi natrium stearat dalam
proses pengendapan garam NaCl dengan menggunakan metode
respon permukaan.
Air laut yang dipakai sebagai bahan baku utama
diperoleh dari daerah garam di Kabupaten Rembang Jawa
Tengah. Bahan pembantu adalah asam stearat dan natrium
hidroksida diperoleh dari toko kimia di kota Semarang. Reaktor

Pabrik Garam Industri (Sodium Program


Chloride) dari Air Laut dengan Proses Studi DIII Teknik Kimia
Sedimentation dan Microfiltration FTI-ITS
yang digunakan

Pabrik Garam Industri (Sodium Program


Chloride) dari Air Laut dengan Proses Studi DIII Teknik Kimia
Sedimentation dan Microfiltration FTI-ITS
II-3

Bab II Macam dan Uraian berbe


Proses ntuk
tangki
berpe
ngadu
k
yang
dileng
kapi
denga
n
heater
dan
penge
ndali
tempe
ratur.
Memb
ran
yang
digun
akan
adalah
jenis
memb
ran
mikro
filtrasi
dari
polisu
lfon.
Peneli
tian
dilaku
kan
denga
n

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
variabel tetap penya
adalah waktu ringan
proses 60 , dan
menit, volume proses
air laut 2 liter, pemb
kepekatan air entuk
laut 20oBe dan an
perbandingan kristal
mol asam garam
stearat dengan .
natrium Pemb
hidroksida 1:1. uatan
Respon yang natriu
diamati dari m
penelitian ini stearat
adalah dilaku
konversi kan
pengurangan denga
kandungan n cara
Ca2+ dan Mg2+ merea
serta ksikan
penambahan asam
konsentrasi stearat
NaCl dalam denga
garam. n
Konversi natriu
pengurangan m
kandungan hidrok
Ca2+ dan Mg2+ sida.
selanjutnya Laruta
dilakukan n
perhitungan natriu
reratanya. m
Proses stearat
yang dilakukan dibuat
meliputi tahap denga
pembuatan n cara
larutan natrium menca
stearat, proses mpur
reaksi, proses asam

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
stearat dan air endap
dengan an
perbandingan garam
berat 1:1. Air untuk
laut terlebih dianal
dahulu disaring isis
dan dipanaskan kadar
atau diuapkan NaCln
airnya sampai ya.
20oBe. Air laut Analis
selanjutnya is
direaksikan kadar
dengan larutan Ca
natrium stearat dan
pada variabel Mg
operasi yang meng
telah gunak
ditentukan. an
Reaksi denga
dilakukan n
dalam reaktor metod
berpengaduk e
yang kompl
dilengkapi eksom
dengan etri,
pengatur suhu. sedan
Padatan yang gkan
terbentuk analisi
disaring untuk s
memisahkan logam
filtrat dengan dan
endapannya. ion
Filtrat yang yang
dihasilkan ada
dianalisis kadar dalam
Ca2+ dan Mg2+, garam
selanjutnya air denga
diuapkan n
hingga meng
diperoleh gunak

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
an AAS.
Konsentrasi Cl-
dianalisis
dengan metode
argentometri.
Proses
pembuatan
sodium
chloride
dengan proses
sedimentation-
microfiltration
dijelaskan
melalui
Gambar 2.1
dibawah ini.

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
II-4

Bab II Macam dan Uraian Proses

Motor + Pengaduk

Termostat +
Saringan +
Penghisap Micro filter

Micro filter
Reaktor

Evaporator

Saringan +
Penghisap

Gambar 2.1 Diagram Blok Proses Sedimentation-Microfiltration


(Widayat, 2009)

II.1.2. Pembuatan Sodium Chloride dengan Proses Rock Salt


Mining
Penambangan garam (NaCl) yang telah dilakukan pada
beberapa tambang garam dan didapatkan bahwa kualitasnya
masih kurang baik, dimana garam tersebut memiliki warna yang
agak coklat bahkan abu-abu. Kemurnian garam industri (NaCl)
berkisar antara 98,5% sampai 99,4%. Setelah penambangan
batuan garam, batuan garam kemudian dihancurkan dengan
penghancur (crusher) dan kemudian dihancurkan lagi hingga
mendapatkan kualitas akhir sesuai dengan ukuran yang
diinginkan.
Beberapa peralatan yang umum digunakan dalam
penambangan garam ini adalah beberapa buah penghalus
(grinder) dan screen dengan berbagai ukuran. Penggunaan garam
dengan kualitas rendah mempunyai harga jual yang rendah pula,
akan tetapi masih diperlukan pada dunia industri. (Arifin, 2011)

Pabrik Garam Industri (Sodium Program


Chloride) dari Air Laut dengan Proses Studi DIII Teknik Kimia
Sedimentation dan Microfiltration FTI-ITS
II-5

Bab II Macam dan Uraian II.1.3. Pe


Proses mb
uat
an
Sod
ium
Chl
orid
e
den
gan
Pro
ses
Mu
ltipl
e-
Eff
ect
Eva
por
ator
P
ada
proses
ini
biasan
ya
digun
akan
satur
ated
brine
(lebur
an
garam
jenuh)
alami

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
yang sediki
terkandung di t
dalam tanah chlori
atau danau. ne
Saturated dimak
brine dapat sudka
juga diperoleh n
dari hasil untuk
samping memp
produksi ercepa
natrium t
carbonate pengh
dengan proses ilanga
Solvey.
n H2S
Pertama-tama
saturated brine dalam
(leburan brine.
garam) dari air Brine
dalam tanah setela
dengan kadar h
H2S yang proses
terlarut dalam aerasi
garam, kemu
kandungan dian
NaCl diump
ankan
maksimum
dalam
sebesar
tangki
0,015%.
penge
Perlakuan
ndapa
pendahuluan
n
dari bahan
untuk
baku brine
meng
adalah dengan
endap
aerasi untuk
kan
menghilangkan
lumpu
kandungan
r atau
hidrogen
solid
sulfide.
yang
Penambahan
tidak

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
diinginkan. pena
Pengendapan mbah
dibantu dengan an
penambahan kandu
campuran ngan
caustic soda, yodiu
soda ash, dan m
brine sehingga pada
didapatkan garam
larutan garam. sehing
Setelah ga
proses dihasi
pengendapan, lkan
kemudian sodiu
larutan garam m
dipekatkan chlori
pada de.
evaporator Sodiu
multi-effect. m
Larutan garam chlori
pekat de
kemudian kemu
dicuci dengan dian
brine untuk dikeri
memurnikan ngkan
garam. Larutan pada
garam dryer
kemudian dan
difiltrasi pada kemu
filter untuk dian
proses disari
pemisahan ng
garam dan untuk
larutan brine. mend
Garam yang apatka
terpisah n
kemudian ukura
ditambahkan n
kalium yodat yang
untuk seraga

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
m. Sodium
chloride
kemudian diap
dikemas dan
dipasarkan.
Yields yang
dihasilkan pada
proses ini
adalah 99,8%.
Proses
pembuatan
sodium
chloride
dengan proses
multiple-effect
evaporator
dijelaskan
melalui
Gambar 2.2
dibawah ini.

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
II-6

Bab II Macam dan Uraian Proses

Chlorine
Hydrogen Purified
sulfide Brine
Multiple-
Brine Settling effect
Aerator Evaporator Washer
tank
Air
Caustic soda Mud Brine
Soda
ash Mixer Screen Dryer Filter
Brine

Sodium
chloride

Gambar 2.2 Diagram Blok Proses Multiple-Effect Evaporator


(Arifin, 2011)

II.1.4. Pembuatan Sodium Chloride dengan Proses Open Pan


Pembuatan garam dengan proses open pan ini
menggunakan bahan baku brine yang berasal dari proses
pemanasan air laut. Proses ini disebut juga proses “Grainer”,
dimana air laut dijenuhkan dengan cara memanaskan pada heater
pada suhu 230°F (110°C). Larutan brine panas kemudian
diumpankan pada graveller yang berfungsi untuk memisahkan
calcium sulfate pada larutan brine. Larutan brine kemudian
didinginkan pada flasher dengan suhu yang dijaga agar garam
(NaCl) masih dalam kondisi larut dalam air. Larutan brine dingin
kemudian diumpankan ke open pan pan yang berfungsi untuk
menguapkan air dengan suhu operasi 205°F (96°C) sehingga
dihasilkan kristal garam yang kemudian dipisahkan dari mother
liquor pada centrifuge. Mother liquor kemudian direcycle
kembali pada open pan pan, sedangkan kristal garam yang
terpisah kemudian ditambahkan kalium yodat untuk penambahan

Pabrik Garam Industri (Sodium Program


Chloride) dari Air Laut dengan Proses Studi DIII Teknik Kimia
Sedimentation dan Microfiltration FTI-ITS
II-7

Bab II Macam dan Uraian kandu


Proses ngan
yodiu
m
pada
garam
sehing
ga
dihasi
lkan
sodiu
m
chlori
de.
Sodiu
m
chlori
de
kemu
dian
dikeri
ngkan
pada
dryer
dan
kemu
dian
disari
ng
untuk
mend
apatka
n
ukura
n
yang
seraga

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
m. Sodium r
chloride i
kemudian diap f
dikemas dan i
n
dipasarkan.
,
Yields yang
dihasilkan pada 2
proses ini 0
adalah 99,9%. 1
Proses 1
pembuatan )
sodium
chloride II.1.5. Pe
dengan proses mb
open pan uat
dijelaskan an
melalui So
Gambar 2.3 diu
dibawah ini. m
Ch
Recilculating lor

Brine
Heate Graveller Flasher Graine
r r pan
Calcium
Sulfate
Sodium Centrifug
Scree Dryer
Chloride e
n
(Flake salt)
Brine ide
de
Gambar 2.3 ng
Diagram Blok an
Proses Open Pr
Pan ose
( s
A
Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium
DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
Sola 75%.
r Kemu
Evap dian
orato denga
r n
Proses proses
ini merupakan pengh
proses paling ancur
tradisional an,
dibandingkan
dengan proses-
proses yang
lain. Garam
dengan proses
penguapan air
laut dengan
tenaga surya
ini sangat
bergantung
pada kondisi
iklim pada
daerah yang
diaplikasikan
serta
bergantung
pada luas
areanya.
Dengan
kondisi air laut
yang rata-rata
mengandung
padatan sekitar
3,7%, setelah
melewati
proses
kristalisasi
hanya mampu
menghasilkan
garam dengan
kemurnian

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
II-8

Bab II Macam dan Uraian Proses

pencucian, pengeringan, dan klasifikasi, kadar garam dapat


dinaikkan sampai dengan 95%.

II.2. Seleksi Proses


Berdasarkan macam-macam proses yang telah diuraikan
diatas, maka dapat diperoleh perbandingan dari proses-proses
tersebut untuk mendapatkann proses yang paling efektif dan
efisien. Perbandingan macam-macam proses tersebut dapat dilihat
pada Tabel 2.1 dibawah ini.

Tabel 2.1 Perbandingan Proses Pembuatan Sodium Chloride


Jenis Proses
Sedime Multipl
Rock Solar
Parameter ntation- e Effect Ope
Salt Evap
Microfi Evapor n
Minin o
l a Pan
g rator
tration tor
Air Laut Batuan Air Air
Bahan Baku Brine
/ Brine Garam Laut Laut
< 0,5 – < 0,5 –
Impuritis < 0,5% < 0,7 % < 1%
0,8 % 0,8 %
Soda
Bahan Natrium ash,
- Steam -
Pendukung stearat caustic
soda
98,5% - 98,5%
Hasil Produk 99% 99% 95%
99% - 99%
Ekonom Ekonom Ekono Ekono
Utilitas Mahal
is is mis mis
Seder Seder Sederh
Instrumentasi Mahal Mahal
hana hana ana

Pabrik Garam Industri (Sodium Program


Chloride) dari Air Laut dengan Proses Studi DIII Teknik Kimia
Sedimentation dan Microfiltration FTI-ITS
II-9

Bab II Macam dan Uraian D


Proses ari
berba
gai
pertim
banga
n
yang
telah
diurai
kan
pada
Tabel
2.1,
maka
proses
yang
dipilih
dalam
pemb
uatan
sodiu
m
chlori
de
adalah
proses
Sedim
entati
on-
Micro
filtrat
ion
denga
n
pertim
banga

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
n sebagai 4. Ko
berikut: nse
1. Bahan baku ntr
berupa air asi
laut sangat pro
melimpah du
dan mudah k
didapatkan ya
karena ng
Indonesia dih
merupakan asi
salah satu lka
negara yang n
memiliki leb
garis pantai ih
terpanjang tin
di dunia. ggi
2. Bahan baku dib
berupa air an
laut dapat din
diperoleh gk
secara gratis an
tanpa harus de
mengeluark ng
an biaya an
pembelian pro
bahan baku. ses
3. Impuritis ya
yang tersisa ng
paling lai
sedikit n.
dibandingka 5. So
n dengan diu
proses yang m
lain karena chl
telah ori
melalui de
berbagai ya
proses ng
filtrasi. dih

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
asilkan Terpilih
dapat B
memenuhi erikut
standar SNI adalah
maupun SII. diagra
6. Memiliki m
produk blok
samping pemb
berupa air uatan
bersih yang Sodiu
cukup m
melimpah Chlori
sehingga de
dapat (NaCl
dimanfaatka )
n untuk denga
sistem n
utilitas dan proses
diolah Sedim
untuk entati
menjadi air on-
bersih yang Micro
sesuai filtrat
dengan ion
baku mutu setela
kemudian h
dijual. melal
7. Instrumenta ui
si yang beber
digunakan apa
cukup inovas
sederhana, i
sehingga proses
tidak agar
mengeluark lebih
an biaya efektif
yang terlalu dan
mahal. efisie
n:
II.3. Uraian Proses

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
II-10

Bab II Macam dan Uraian Proses

Tawas
(Al2(SO4)3)
NaOH 48%

Air Laut Settling


Reaktor Clarifier
Lagoon

Micro
Filter

Crystallizer Evaporator

Cyclone

Centrifuge Rotary

Screen Ball
Mill

NaCl 99,5%

Gambar 2.4 Diagram Blok Proses Pembuatan Sodium Chloride

Pada pra perancangan pabrik Sodium Chloride ini dibagi


menjadi 3 tahap, yaitu:
1. Tahap Pre-Treatment Bahan Baku
2. Tahap Pemasakan

Pabrik Garam Industri (Sodium Program


Chloride) dari Air Laut dengan Proses Studi DIII Teknik Kimia
Sedimentation dan Microfiltration FTI-ITS
II-11

Bab II Macam dan Uraian 3. Tahap


Proses Pengolahan
Produk
Adapun
uraian dan
penjelasan
dari
proses
diatas
adalah:
1. Tahap Pre-
Treatment
Bahan Baku
B
aha
n
ba
ku
ber
up
a
air
lau
t
de
ng
an
ko
nse
ntr
asi
aw
al
Na
Cl
seb
esa

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
r 3,05% me
dengan mb
suhu 32oC ent
dipompa uk
menuju flo
Settling k-
Lagoon/tan flo
gki k
sedimentasi unt
(F-110) uk
sebagai me
tempat mp
pengolahan erc
pertama epa
yang t
digunakan pro
untuk ses
proses pe
pengendapa ng
n en
impuritis/za da
t pengotor pa
berbentuk n
solid. Pada sus
Settling pe
Lagoon, nsi
ditambahka ter
n tawas seb
(Al2(SO4)3) ut.
Sel
sebagai
anj
flokulan
utn
agar terjadi
ya,
proses
air
disionisasi
lau
sehingga
t
zat-zat
dia
padat dalam
lirk
suspensi
an
kecil dapat
me

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
nuju CS
Reaktor (R- TR
120) untuk de
mereaksika ng
n an
komponen- tek
komponen ana
di dalam air n
laut dengan op
NaOH 48%, era
agar si
komponen- 1
komponen at
dalam m
bentuk da
aquos dapat n
membentuk suh
padatan u
solid agar op
nantinya era
lebih mudah si
untuk seb
dihilangkan. esa
Selain r
untuk 32o
membentuk C
produk de
solid, reaksi ng
yang terjadi an
juga dapat pe
meningkatk ndi
an jumlah ngi
kandungan n
NaCl di ya
dalam air ng
laut. die
Reaktor ksp
yang ans
digunakan ika
adalah tipe n

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
melalui rea
jacket. Di kta
dalam n
Reaktor ya
terjadi ng
reaksi tid
sebagai ak
berikut: ber
I. CaCO3(s) + eak
2NaOH(aq)> si
Na2CO3(s) + seb
Ca(OH)2(aq) esa
II. CaSO4. r
2H2O(aq) 10
+ %
ke
2NaOH( mu
- dia
aq)
n
----->
dia
lirk
Na2SO4(
an
s) + me
Ca(OH) nuj
2(aq) + u
2H2O(l) Cla
III. MgSO4(aq) + rifi
2NaOH(aq)> er
Na2SO4(s) + (H-
Mg(OH)2(aq) 13
IV. MgCl2(aq) + 0)
2NaOH(aq)---------------------------------> 2NaCl unt
+ Mg(OH)2(aq) uk
V. KCl(s) + NaOH(aq)----------> me
NaCl(aq) + KOH(s) mi
(Shreve's : 232) sah
ka
Produk n
hasil reaksi liq
dan sisa uid

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
dengan
padatan.
Clarifier
bekerja
pada
kondisi
operasi
30oC dan
tekanan 1
atm. Pada
Clarifier,
padatan
akan
mengendap
kemudian
lliquid akan
mengalami

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
II-12

Bab II Macam dan Uraian Proses

overflow sehingga terpisah dari padatan. Air laut yang keluar


dari Clarifier masih memiliki impurities-impurities dengan
ukuran yang sangat kecil yang terlarut di dalam air laut karena
belum terpisahkan dari Clarifier. Untuk menghilangkan
impurities tersebut maka diperlukan proses filtrasi dengan
menggunakan Microfilter (H-140) untuk menyaring
impurities-impurities dengan ukuran yang sangat kecil.
Microfilter yang digunakan adalah Microfilter dengan ukuran
filter sebesar 0,5µm. Padatan yang tersaring diatas microfilter
selanjutnya dialirkan menuju unit pengolahan limbah padat,
sedangkan filtrat akan dialirkan menuju proses pemasakan
untuk membentuk kristal sodium chloride (NaCl).

2. Tahap Pemasakan
Proses pertama pada tahap pemasakan adalah proses
evaporasi untuk mengurangi kadar air di dalam air laut dengan
cara penguapan H2O dengan menggunakan Evaporator (V-
210). Evaporator yang digunakan adalah triple-effect
evaporator dengan umpan maju. Steam evaporator diperoleh
dari boiler dengan suhu 148oC dan tekanan 4,5 atm. Air boiler
diperoleh dari air proses dan hasil kondensasi dari vapor yang
keluar dari evaporator III yang telah melalui proses Water
Treatment. Evaporator akan memekatkan brine/larutan garam
dari konsentrasi 3,05% menjadi 60%. Kondensat dari
evaporator berupa mother liquor dialirkan ke unit pengolahan
limbah cair, sedangkan vapor yang keluar dari evaporator III
dialirkan menuju Barometric Ccondenser (E-211) sehingga
uap H2O dapat terkondensasi menjadi liquid yang kemudian
digunakan kembali untuk menunjang sistem utilitas.
Sementara itu, brine pekat yang keluar dari evaporator
selanjutnya dialirkan ke dalam Crystallizer (X-220). Proses
kristalisasi pada Crystallizer menggunakan proses pendinginan
dan penambahan inti garam (NaCl) untuk mempercepat proses
kristalisasi dengan suhu operasi sebesar 32 oC dan tekanan 1
atm. Produk yang keluar dari Crystallizer berupa campuran

Pabrik Garam Industri (Sodium Program


Chloride) dari Air Laut dengan Proses Studi DIII Teknik Kimia
Sedimentation dan Microfiltration FTI-ITS
II-13

Bab II Macam dan Uraian kri


Proses stal
sod
iu
m
chl
ori
de
(N
aCl
)
da
n
mo
the
r
liq
uo
r
ya
ng
aka
n
dip
isa
hk
an
me
ng
gu
na
ka
n
Ce
ntri
fug
e

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
(H-230). seb
Centrifuge aga
akan i
memisahka pe
n kristal- ng
kristal eri
garam ng.
basah Ud
dengan ara
mother pa
liquor yang nas
terbentuk ya
saat proses ng
kristalisasi. dig
Mother un
Liquor akan aka
dialirkan n
menuju unit me
pengolahan mil
limbah dan iki
kristal NaCl suh
basah u
kemudian 40o
akan C
melalui da
proses n
pengeringan ko
. ndi
Proses si
pengeringan op
kristal NaCl era
basah si
dilakukan di
dengan dal
mengunaka am
n Rotary Ro
Dryer (B- tar
240) dengan y
bantuan Dr
udara panas yer

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
adalah 40oC did
dengan istr
tekanan 1 ibu
atm. Pada sik
saat proses an
pengeringan me
, terdapat ng
komponen gu
solid yang na
terbawa ka
dengan n
udara panas Scr
yang akan ew
dipisahkan Co
dengan nv
Cyclone (H- ey
241). or
Produk (J-
kristal 31
kering dari 1)
Rotary me
Dryer dan nuj
Cyclone u
selanjutnya Ele
akan vat
melalui or
tahap (J-
pengolahan 31
produk. 2)
ya
3. Tahap Pengolahan ng
Produk aka
Produk n
kristal me
kering dari mb
Rotary aw
Dryer dan a
Cyclone kri
selanjutnya stal
akan ker

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
ing menuju da
Ball Mill n
(C-310) me
untuk mil
menghancur iki
kan dan uk
menghalusk ura
an kristal- n
kristal NaCl 10
agar 0
memiliki me
ukuran yang sh
lebih kecil. aka
Kristal- n
kristal halus dib
selanjutnya aw
dipilah a
menggunak me
an Screener nuj
(H-320) u
dengan Sil
ukuran 100 o
mesh. Pe
Kristal nyi
NaCl yang mp
tidak lolos ana
dari n
Screener Pro
akan du
direcycle k
kembali ke (F-
Ball Mill 33
untuk 0)
kembali ya
dihaluskan ng
sedangkan sel
kristal NaCl anj
yang lolos utn
dari ya
Screener aka

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration
n melalui
proses
packaging
dan
pengiriman
ke
konsumen.

Program Studi Pabrik Garam Industri (Sodium


DIII Teknik Kimia FTI- Chloride) dari Air Laut dengan
ITS Proses Sedimentation dan
Microfiltration

Anda mungkin juga menyukai