UAS Manajemen Pemasaran
UAS Manajemen Pemasaran
UAS Manajemen Pemasaran
Kualifikasii Produk
Menurut Kotler (2000: 45l), produk dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok:
1) Berdasarkan Wujudnya
Produk berdasarkan bentuknya dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama,
yaitu:
- Barang, adalah produk fisik, sehingga dapat dilihat, disentuh atau disentuh, dirasakan,
dipegang, disimpan, ditransfer, dan perawatan fisik lainnya.
- Jasa, adalah aktivitas, manfaat, dan kepuasan yang ditawarkan untuk dijual
(dikonsumsi oleh pihak lain). Serta bengkel, salon kecantikan, hotel dan sebagainya.
2) Berdasarkan Daya Tahan
Produk berdasarkan aspek daya tahan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
- Barang tidak tahan lama (nondurable goods), adalah barang yang memiliki bentuk
fisik (berwujud) yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali. Dengan
kata lain, kehidupan ekonomi dalam kondisi penggunaan normal kurang dari satu
tahun.
- Barang tahan lama (durable goods), adalah barang berwujud yang biasanya bisa
bertahan lama dengan banyak penggunaan (usia ekonomi untuk penggunaan normal
adalah satu tahun lagi).
2. a). Apakah pengertian harga menurut Michael J. Etzel.
Jawab:
Pengertian harga menurut Michael J. Etzel, adalah nilai yang disebutkan dalam mata
uang (Rupiah=Rp) atau medium moneter lainnya sebagai alat tukar. Atau : harga adalah
sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah produk tertentu atau
kombinasi antara barang dan jasa.
Jawab:
Menurut Philip Kotler harga adalah sejumlah nilai atau uang yang dibebankan atas suatu
produk atau jasa untuk jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat
harga yang telah menjadi faktor penting yang mempengaruhi pilihan pembeli.
1. Faktor-faktor intemal;
- Sasaran perusahaan
- Strategi bauran pemasaran
- Sertimbangan organisasi
2. Faktor-faktor eksternal;
- Pasar dan permintaan
- Persaingan
- Lingkungan lain ; ekonomi, sosial, politik, dan pemerintah.
Ada beberapa jenis harga di dalam aktivitas perekonomian. Adapun beberapa jenis harga
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Harga Subjektif
Harga subjektif adalah harga yang ditetapkan berdasarkan taksiran atau opini
seseorang. Penjual dan pembeli memiliki taksiran harga yang berbeda untuk suatu
produk dan biasanya berbeda dengan harga pasar.
Harga objektif adalah harga yang telah disepakati oleh penjual dan pembeli. Nilainya
dijadikan patokan bagi para penjual dalam memasarkan produknya.
3. Harga Pokok
Harga pokok adalah nilai riil suatu produk, atau jumlah nilai yang dikeluarkan untuk
menghasilkan produk tersebut.
4. Harga Jual
Harga jual adalah harga pokok ditambah dengan besarnya keuntungan yang
diharapkan oleh produsen atau penjual. Umumnya harga jual pada masing-masing
penjual berbeda, namun tetap berpatokan pada harga pasar.
Strategi harga pada produk baru dalam pemasaran terbagi menjadi dua penetapan
harga, yaitu: pemasaran penetapan harga tinggi dan pemasaran penetapan harga
rendah (murah).
Dalam pemasaran penetapan harga tinggi pada produk baru disebut market skiming
pricing, dan penetapan harga tinggi ini akan berhasil jika :
Sedangkan penetapan harga rendah (murah) pada produk baru disebut market
penetration pricing dan akan berhasil jika:
a) Pasar peka, sehingga harga rendah yang mampu merangsang pertumbuhan atau
permintaan pembeli potensial yang sebanyak-banyaknya.
b) Pengalaman produksi mampu menekan biaya produksi dan distribusi.
c) Harga yang rendah tidak menarik bagi para pesaingnya.
Pada inti strategi ini adalah kebersamaan diantara harga- harga produk secara
keseluruhan. Karena penetpan harga untuk bauran produk harus mempertimbangkan
masalah biaya produksi dan pasar, dimna biaya produksi dan pasar masing-masing
produk berbeda. Disamping itu strategi penetapan hargaini juga mempertimbangkan
masalah profit yang diperoleh,apakahdengan harga yang ditetapkan memberikan
peningkatan profit atau justru menurunkan profit tersebut. Strategi hargabauran
produk dibedakan menjadi 4, yaitu:
Produsen juga ada yang menjual produk utama saja, tanpa pelengkap lainnya,
seperti mobil remote tanpa baterai dan harus membeli sendiri baterainya.
Lini produk atau yang biasa dikenal sebagai product line adalah sekelompok produk
terkait yang dipasarkan dan dijual dengan merek tertentu, yang ditawarkan oleh
perusahaan tertentu.
Beberapa frasa unik yang harus difokuskan untuk memahami definisi product line ini
adalah :
- Kelompok produk terkait: Lini produk adalah kelompok produk yang terdiri dari
produk terkait berdasarkan audiens target, proposisi nilai, teknologi yang digunakan,
preferensi pelanggan, dll.
- Dijual di bawah merek tertentu: Produk-produk ini dikelompokkan bersama di bawah
satu sub-merek atau ditawarkan langsung di bawah nama merek induk, dan mereka
membawa kepribadian merek yang serupa.
3) Reminding ( mengingatkan ), iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam
ingatan para konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk dan
jasa yang di iklankan, dampak promosi di masa lalu memungkinkan merek pengiklan
hadir di benak konsumen. Periklanan lebih jauh di demonstrasikan untuk mempengaruhi
pengalihan merek dengan mengingatkan para konsumen yang di akhir- akhir ini belum
membeli merek yang tersedia dan mengandung atribut- atribut yang menguntungkan.
4) Adding Value ( Menambah nilai ), terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa
membeli nilai tambah bagi penawaran mereka, inovasi, penyempurnaan, kualitas, atau
mengubah persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai tambah tersebut benar-benar
independen. Promosi yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih
bergaya, lebih bergengsi dan bisa lebih unggu
6. Tujuan apakah yang diharapkan dalam promosi menurut Rossiter dan Percy ?
Jawab:
Rossiter dan Percy (dalam Tjiptono, 2002:222) mengklasifikasikan tujuan promosi sebagai
efek dari komunikasi sebagai berikut :
1) Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category need).
2) Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada konsumen
(brand awareness).
3) Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude).
4) Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand purchase intention).
5) Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (purchase facilitation).
6) Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning).