Bauran Pemasaran

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

I.1.

1 Bauran Pemasaran

I.1.1.1 Pengertian Bauran Pemasaran

Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2021 : 194) “Bauran pemasaran adalah

saluran pemasaran dapat dipandang sebagai sistem penyerahan nilai pelanggan di mana

masing-masing anggota saluran menambah nilai bagi pelanggan”. Oleh karena itu, ketika

membuat saluran distribusi, penting untuk menentukan nilai yang diinginkan oleh masing-

masing segmen target saluran tersebut. Menentukan bauran pemasaran perusahaan adalah

salah satu taktik utama dalam menilai apakah inisiatif pemasarannya berhasil atau tidak

dalam mencapai tujuannya. Keputusan ini memiliki kaitan langsung dengan bagaimana bisnis

mengimplementasikan langkah-langkah operasional dalam menjalankan tugas terkait. jika

bauran pemasaran yang dipilih perusahaan tidak dapat memenuhi tujuan operasionalnya.

Semua ini ditunjukkan untuk memuaskan segmen pasar atau basis pelanggan yang

dipilih, dan bauran pemasaran adalah alat yang akan menilai tingkat keberhasilan pemasaran

perusahaan. Tujuan untuk memproduksi dan menjual barang dan jasa yang dapat memuaskan

pelanggan adalah inti dari bauran pemasaran, yaitu mengelola komponen-komponennya

untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Untuk lebih lengkapnya, berikut ini

akan dikemukakan beberapa pengertian bauran pemasaran. Dalam bauran pemasaran, ada

unsur-unsur atau elemen yang menjadi dasar pertimbangan pengambilan keputusan dalam

pembuatan strategi komunikasi pemasaran, yaitu 4P ditambah 3P;

1. Produk (Product)

2. Harga (Price)

3. Tempat (Placement )

4. Promosi (Promotion )

5. Orang (People)
6. Proses (Process)

7. Sarana fisik (Physical evidence)

I.1.1.2 Komponen Bauran Pemasaran

Menurut Philip Kotler (2021 : 196) Mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran adalah

kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya

dalam pasar sasaran”. Sedangkan Jerome Mc Carthy dalam Fandy Tjiptono, merumuskan

bauran pemasaran menjadi 4P (Product, Price, Place dan Promotion). Adapun menurut
(2021 : 204)
Valerie dkk., Terdapat tambahan elemen bauran pemasaran (People, Physical

evidence, Process)

I.1.1.3 Produk (Product)

Menurut Philip Kotler (2021 : 196) “Produk adalah apa yang dapat ditawarkan di

pasar untuk dipertahankan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan

keinginan atau kebutuhan termasuk objek fisik, jasa, orang, tempat organisasi, dan ide.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa suatu barang yang berwujud dan tidak berwujud -

yang juga disebut sebagai jasa - adalah apa yang dimaksud dengan produk. Secara khusus,

ada tiga interpretasi dari definisi ini yang harus dibedakan:

1) Manfaat yang dicari pelanggan dari produk ini.

2) Produk formal adalah barang berwujud dengan atribut seperti merek, kualitas, dan

kemasan.

3) Barang yang disempurnakan, yang dilengkapi dengan semua keunggulan barang

konvensional.

Gagasan bahwa pemasar harus selalu mempertimbangkan konsumsi konsumen-yaitu,

bagaimana seseorang melakukan pembelian-dan tidak hanya berfokus pada manfaat yang

mereka cari, tetapi juga mempertimbangkan faktor-faktor lain yang terkait dengan barang
yang bersangkutan-disajikan oleh tiga makna produk. Oleh karena itu, produk dibagi

menjadi:

1) Kategorisasi Berdasarkan Tujuan Pengguna

Barang untuk konsumen adalah barang-barang yang ditetapkan sebagai

barang konsumsi adalah barang yang dibeli hanya untuk penggunaan pribadi -

barang tersebut tidak digunakan dalam proses produksi. Barang konsumsi dapat

diklasifikasikan ke dalam tiga kategori yaitu: Barang konvenien, yang mudah

digunakan dan dapat dibeli kapan saja dan di mana saja, Barang shopping, yang

membutuhkan pertimbangan yang cermat dan pencarian terlebih dahulu sebelum

dibeli dan Barang special adalah barang dengan kualitas unik yang hanya tersedia

di lokasi tertentu, yang mengharuskan pembeli melakukan pengorbanan yang

signifikan untuk mendapatkannya.

2) Barang Industri:

Barang-barang yang dibeli untuk keperluan manufaktur atau persiapan

bisnis disebut sebagai barang industri. Diurutkan berdasarkan jumlah konsumsi

dan kekonkretan produk: Pertama, barang tahan lama, yaitu barang berwujud

yang memiliki masa pakai terbatas dan Kedua barang tidak tahan lama, atau

barang berwujud yang dikonsumsi setelah satu atau beberapa kali pemakaian.

3) Jasa

Jasa adalah kegiatan, kegunaan atau kepuasan yang dijual. Berdasarkan uraian

tersebut, maka produk yang dihasilkan home industri adalah barang konsumsi.

I.1.1.4 Harga (Price)

Sebuah bisnis harus mempertimbangkan sejumlah faktor saat menentukan harga

jualnya, termasuk pengguna akhir, distributor, saingan, pemasok, bahan, modal, tenaga kerja,
dan manajer perusahaan. Semua keputusan penetapan harga akan berdampak signifikan pada

sejumlah operasi perusahaan, termasuk aktivitas yang berhubungan dengan penjualan dan

aspek keuntungan yang diinginkan. Oleh karena itu, semua keputusan yang berkaitan dengan

penetapan harga harus dipikirkan secara hati-hati dan menyeluruh, dengan

mempertimbangkan aspek internal dan eksternal bisnis.

Menurut Marius P. Angipora (2021 : 198) menjelaskan definisi “ Harga adalah

Tuntutan atau pedoman manajerial yang akan diperlukan untuk membuat keputusan-

keputusan di masa yang akan datang bilamana situasi menuntutnya”.

Akibatnya, kebijakan dapat berupa tindakan yang secara konsisten diambil ketika

keadaan taktis atau strategis tertentu membutuhkannya. Hal ini diperlukan oleh situasi

strategis. Harga akan dianggap rendah jika produk dianggap berkualitas tinggi dan

menawarkan banyak manfaat. dianggap murah. Di sisi lain, harga biasanya dianggap tinggi

jika pelanggan menganggap kualitasnya rendah dan manfaatnya tidak memadai. Cara lain

untuk memikirkan harga adalah sebagai perbandingan mental antara manfaat dan

pengorbanan (persepsi konsumen). dan keuntungan dalam pikiran (persepsi konsumen).

Untuk mencapai keunggulan dalam harga, diperlukan keunggulan operasional


(operational exelence ) dengan keunggulan operasional akan memberikan perpaduan
kualitas, harga dan kemudahan dalam membeli (Michael Treacy dan Fred Wiessema
: 2021 : 198
).

Jika sebuah bisnis menjalankan operasinya dengan standar tertinggi, bisnis tersebut akan

dapat mengurangi biaya produksi. Akibatnya, harga jual mungkin akan semakin turun.

Namun persepsi konsumen tidak selalu berhasil membuat orang mengabaikan harga. karena

klien biasanya memiliki referensi saat memutuskan harga. Pelanggan biasanya menggunakan

harga sebagai patokan atau dasar untuk menilai harga, secara lebih spesifik:

1. Biaya barang tambahan.


2. Perbedaan waktu pembelian .

3. Lingkungan pembelian.

Terlepas dari masalah harga yang disebutkan di atas, sebuah organisasi dapat memilih

untuk mengadopsi strategi penetapan harga umum yang mencakup satu atau lebih dari tiga

perangkat berikut dan kriteria berikutnya:

1. Penetapan Harga Berdasarkan Biaya

1) Penetapan harga biaya plus. (cost plus pricing).

Pendekatan ini, yang melibatkan kenaikan harga produk dengan markup

standar, metode penetapan harga ini yang paling mudah.

2) Analisis peluang pokok dan penetapan harga laba sasaran (Break even analysis

and target profit pricing).

Strategi yang digunakan oleh bisnis untuk menentukan apakah harga akan

mencapai titik impas (Break even) atau menghasilkan laba yang diinginkan.

2. Penetapan Harga Berdasarkan Nilai (Value-Based Pricing)

Strategi ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya

penjualan) untuk menetapkan suatu harga.

3. Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan (Competition-Based Pricing). Terbagi

menjadi dua strategi yaitu:

1) Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku (going-rate pricing).

Sebuah perusahaan menetapkan harga berdasarkan harga para pesaingnya,

tanpa mempertimbangkan biaya dan permintaannya sendiri. Harga yang

dibebankan oleh bisnis mungkin sama, lebih, atau kurang dari harga pesaing

utamanya.

2) Penetapan harga penawaran tertutup (scaled-bid pricing).


Sebuah perusahaan menetapkan harga competitor bukan berdasarkan

hubungan yang formal dalam perang harga atau permintaan perusahaan.

I.1.1.5 Tempat (Place)

Memilih strategi dan rute untuk mendistribusikan produk ke pasar adalah langkah

berikutnya dalam proses pemasaran, setelah produk selesai dan siap untuk dijual. Hal ini

berkaitan dengan rencana distribusi dan merupakan bagian dari proses pemilihan saluran.
2021 : 200)
Secara ringkas, (Basu Swastha mendefinisikan saluran distribusi sebagai "saluran

yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk tersebut dari produsen ke

konsumen atau pemakai industri" untuk suatu produk tertentu.

Menurut Willian J. Stanton ( 2021 : 200) “memberikan garis besar saluran distribusi

yang paling populer untuk barang yang digunakan oleh konsumen atau distributor, yakni :

1. Distribusi Barang-Barang Konsumen

1) Produsen - Konsumen

Keterlibatan perantara, ini adalah rute distribusi yang paling langsung dan

mudah bagi pelanggan.

2) Produsen – Pengecer - Konsumen

Perusahaan besar membeli langsung dari produsen industri melalui jalur

distribusi ini.

3) Produsen - Pedagang Besar - Pengecer - Konsumen

Pengecer kecil dan produsen industri kecil melihat saluran ini sebagai

saluran yang paling hemat biaya, saluran ini juga dikenal sebagai saluran

tradisional.

4) Produsen – Agen - Pengecer - Konsumen


Terutama perusahaan besar, menggunakan agen, pialang, atau perantara

lain untuk menjangkau pasar eceran daripada menggunakan pedagang pasar,

terutama pengecer besar.

5) Produsen - Agen - Pedagang Besar - Pengecer - Konsumen

Produsen juga menggunakan perantara yang terhubung dengan pasar besar

yang menjual ke pengecer kecil untuk menjangkau mereka.

2. Distribusi Barang Industri

1. Produsen - Pemakai Industri

Dibandingkan dengan saluran distribusi lainnya, hubungan langsung ini

menyalurkan produksi industri dengan nilai dolar yang lebih tinggi.

2. Produsen – Distributor Industri – Pemakai

Peralatan aksesori kecil sering kali bergabung dengan pasar mereka.

3. Produsen - Agen - Pemakai

Agen lebih disukai oleh bisnis yang ingin berekspansi ke pasar baru atau

mempromosikan produk baru. daripada mereka yang menjual.

4. Produsen - Agen – Distributor Industri - Pemakai

Ketika produsen memilih untuk tidak menjual langsung ke pemakai atau

menjual melalui agen, mereka menggunakan strategi ini.

I.1.1.6 Promosi (Promotion)

Cakupan aktivitas yang dilakukan mempengaruhi tingkat upaya promosi. Selain itu,

ketika mempromosikan produknya, bisnis harus mempertimbangkan upaya promosi para

pesaingnya. Promosi didefinisikan sebagai "arus informasi atau persuasi satu arah yang

dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan untuk menciptakan
pertukaran dalam pemasaran" Basu Swastha. (2021 : 202) . Philip Kotler mengkategorikan

upaya pemasaran ke dalam beberapa elemen:

1. Periklanan.

Setiap presentasi dan promosi konsep, barang, atau layanan non-personal yang

didanai oleh sponsor tertentu yang disebut sebagai iklan. Berikut ini adalah tujuan

periklanan:

1) Memberikan informasi.

2) Meyakinkan atau mempengaruhi.

3) Membuat kesan (image).

4) Memenuhi kebutuhan.

2. Penjualan Pribadi (Personal Selling).

presentasi lisan selama diskusi dengan calon pelanggan dengan maksud untuk

menyelesaikan jual beli. Berikut ini adalah tugas-tugas yang dilakukan oleh

tenaga penjualan:

1) Menganalisis pasar.

2) Membangun komunikasi.

3) Memajukan langganan.

4) Mengawasi langganan.

5) Memecahkan masalah.

6) Menjadwalkan Waktu.

7) Menetapkan Materi.

8) Pengembangan diri.

3. Promosi Perdagangan.

Rangsangan (stimulation) yang dimaksudkan untuk mempromosikan

pembelian dan penjualan barang dan jasa. terdiri dari:


1) Pembelian sampel (product selling).

2) Diskon atau nota.

3) Hadiah.

4) Kupon hadiah.

5) Undian.

4. Publisitas.

Pemuatan berita yang bersifat komersial di media cetak untuk meningkatkan

permintaan terhadap suatu produk, jasa, atau unit komersial; sebagai alternatif

adalah mendapatkan periklanan di atas panggung, siaran radio, atau televisi tanpa

menerima pembayaran secara langsung dari sponsor.

Menurut Sofyan Assauri (2021 : 203) mengenai properti yang disebutkan di

media, Informasi berikut ini dipublikasikan dalam buku "Manajemen Pemasaran

Dasar, Konsep dan Strategi":

1) Tingkat Integritas atau Kepercayaan yang Tinggi.

Publisitas yang diberikan kepada masyarakat dianggap lebih dapat

diandalkan atau benar daripada berita yang dirilis melalui sponsor dari

penjualan karena merupakan suatu tindakan yang tidak memihak

2) Mendramatizir.

Serupa dengan iklan, publisitas dapat dengan jelas menceritakan tentang

barang dan jasa perusahaan. Hasilnya, untuk menghasilkan permintaan akan

produknya-yang merupakan bagian dari keseluruhan bauran pemasaran-

perusahaan harus mampu mempengaruhi pelanggan. Jika hal ini dilakukan

dengan baik, perusahaan akan mampu meningkatkan penjualan dan pangsa

pasar.
I.1.1.7 Orang (People)

Dalam sektor jasa, orang adalah sumber daya yang paling berharga, terutama mereka

yang bekerja bersama rekan kerja yang berkinerja tinggi. Anggota staf yang berkinerja tinggi

pastinya yang dibutuhkan pelanggan agar mereka merasa senang dan setia. Memiliki keahlian

yang solid akan menjadi prasyarat dalam organisasi dan meningkatkan reputasi seseorang.

Keahlian yang solid akan menjadi prasyarat dalam organisasi dan meningkatkan reputasi

seseorang. Pola pikir dan dorongan para pekerja di sektor jasa adalah dua aspek yang lebih

penting dari individu. Momentum akan terjadi ketika anggota staf dan pelanggan berinteraksi.

serta pelanggan. ketika menyangkut penampilan karyawan, suara dalam percakapan, bahasa

tubuh, ekspresi wajah, dan cara bicara. Sikap sangatlah penting. Namun, untuk memastikan

bahwa pesan, kesan serta layanan disampaikan pada tingkat yang diharapkan motivasi staf.

Menurut Bernard H. Booms dan Mary Jo Bitner

(dalam Ferry Effendi., 2021 : 204) people berarti orang yang

Keberhasilan atau kegagalan sebuah perusahaan, atau tidak adanya perusahaan,

ditentukan oleh komponen sumber daya manusianya. Kita tidak dapat membantah dampak

signifikan dari aspek ini terhadap kemampuan perusahaan untuk berkembang atau bahkan

gagal. Oleh karena itu, perusahaan berlomba-lomba untuk merekrut pelamar terbaik, dan

beberapa bahkan siap membayar lebih untuk bekerja sama dengan perekrut independen yang

terampil dalam menemukan individu yang cocok untuk organisasi mereka.

Selain itu, setiap bisnis harus memperlakukan karyawannya sebagai aset penting

karena persaingan yang semakin ketat. Budaya kerja yang menarik dan santai biasanya

dimanfaatkan sebagai pembeda yang dapat dibanggakan oleh sebuah bisnis untuk menarik

perhatian karyawan dan mendapatkan hasil maksimal dari tenaga kerja mereka. Hal ini
digunakan untuk menumbuhkan loyalitas dan mendapatkan hasil maksimal dari tenaga kerja

mereka.

Ini adalah kebijakan yang diikuti oleh perusahaan yang menghargai budaya tempat

kerja yang positif. Perusahaan mungkin juga ingin menerapkannya untuk meningkatkan

loyalitas karyawan dan memaksimalkan kontribusi mereka terhadap bisnis:

1) Perusahaan menawarkan sumber daya dan pemimpin tim yang dapat memajukan

atau mengembangkan produktivitas staf mereka, bukan hanya memotivasi

memotivasi para pekerja untuk memenuhi tujuan

2) Perusahaan memperlakukan setiap karyawan secara adil tanpa tanpa pengecualian

3) Perusahaan menuhi tanggung jawabnya dan menjunjung tinggi hak-hak

pekerjanya. Pekerja

4) Perusahaan mengungkapkan rasa terima kasih kepada anggota staf yang telah

berfungsi secara efektif

Setiap perusahaan yang memperlakukan anggota stafnya sebagai aset yang

signifikan akan melihat hasil yang lebih baik dan loyalitas karyawan yang tak

tergoyahkan. Kerja sama tim yang kuat akan membangun kekuatan perusahaan

dan meningkatkan reputasinya di masyarakat. reputasi yang positif di lingkungan

sekitar. Selain itu, budaya tempat kerja yang positif dapat menarik calon karyawan

tambahan. calon karyawan tambahan.

I.1.1.8 Sarana Fisik (Physical Evidence)

Physical Evidence adalah komponen dari bukti nyata, kualitas yang berubah menjadi

kriteria bagi pelanggan yang mencari layanan bernilai tambah dari bisnis yang

berkepribadian. Desain interior, perlengkapan gedung (seperti sistem pencahayaan), dan


penataan ruang terbuka merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi perasaan tamu.

Sebagai prasyarat utama bagi organisasi jasa dengan kelas pasar tertentu, bangunan harus

dapat menghasilkan suasana dengan memperhatikan suasana agar dapat memberikan

pengalaman dan nilai tambah bagi pengunjung. prasyarat utama bagi penyedia jasa di segmen

pasar tertentu. Menurut Bernard H. Booms dan Mary Jo Bitner (dalam Ferry Effendi, 2021 :

204). Physical evidence merupakan bentuk fisik, berarti konsumen akan melihat keadaan

nyata dan benda-benda yang menghasilkan jasa tersebut’

I.1.1.9 Proses (Process)

Menurut Bernard H. Boom dan Mary Jo Bitner


(dalam Ferry Effendi, 2021 : 205) ‘
proses ini terjadi di luar pandangan konsumen, konsumen tidak mengetahui bagaimana

proses yang terjadi, yang penting jasa yang dia terima harus memuaskan’. Setiap bisnis yang

memperlakukan anggota stafnya sebagai aset yang signifikan akan melihat hasil yang lebih

baik dan loyalitas karyawan yang tak tergoyahkan. Kerja sama tim yang kuat akan

membangun kekuatan perusahaan dan meningkatkan reputasinya di masyarakat. Reputasi

yang positif di lingkungan sekitar. Selain itu, budaya tempat kerja yang positif dapat menarik

calon karyawan tambahan serta calon karyawan tambahan.

Prosedur yang sedang dipertimbangkan adalah serangkaian tindakan atau kejadian

yang terhubung Bersama-sama mengubah input menjadi output. Implementasi ini dapat

dilakukan oleh robot atau orang dalam organisasi manufaktur dengan menggunakan berbagai

sumber daya yang ada saat ini. Proses ini terkenal karena kesabaran, konsistensi, dan

kontinuitasnya dalam pengembangan atau manajemen bisnis. memperluas perusahaan Anda.

Selain itu, ada satu lagi komponen penting dalam pengembangan bisnis Anda yang tidak

boleh diabaikan yaitu mengembangkan prosedur operasi standar yang tepat untuk sistem

kerja organisasi. dan agar semua staf dapat memenuhi tanggung jawab mereka, Perusahaan
harus menyampaikannya secara efektif kepada semua anggota staf perusahaam sehingga

mereka dapat menjalankan semua SOP dengan sukses dan tanpa masalah.

Anda mungkin juga menyukai