DTHT 2021 - Uji Protein

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 28

UJI PROTEIN

METODE TITRASI FORMOL


DASAR TEKNOLOGI HASIL TERNAK
2021
PRINSIP
• Menetralkan larutan dengan basa NaOH
membentuk dimethilol dengan penambahan
formaldehid yang mana gugus amino sudah
terikat dan tidak mempengaruhi reaksi asam
basa NaOH.
• Indikator yang digunakan adalah PP. Reaksi
akhir titrasi akan terjadi perubahan warna
pink.
TUJUAN
Untuk mengetahui kadar N dalam sampel
cair
ALAT
1. Erlenmeyer 100 mL : untuk mencampur larutan
2. Pipet tetes : memudahkan dalam menuang titran
3. Gelas ukur 10 mL : untuk mengukur volume larutan
4. Gelas ukur 100 mL : untuk mengukur volume larutan
5. Buret 25 mL : alat titrasi
6. Corong : untuk menyaring larutan
7. Klem dan statif : untuk menegakkan buret
BAHAN
1. Sampel
2. Aquades : sebagai pelarut
3. NaOH 0.1 N : sebagai titran
4. Formaldehid 40% : untuk membentuk gugus dimethylol
5. K-oksalat jenuh : sebagai katalisator
6. Indikator PP : indikator warna
PROSEDUR
PROSEDUR
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditambah 10 ml sampel ke dalam Erlenmeyer
3. Ditambah aquadest 20 ml
4. Ditambah K-oksalat jenuh 0,4 ml
5. Ditambah indikator PP 1 ml
6. Ditunggu 2 menit
7. Dititrasi hingga berwarna pink
PROSEDUR

8. Ditambah formaldehid 40% sebanyak 2 ml


9. Dititrasi kembali
10. Dilakukan prosedur serupa untuk
membuat larutan blanko
11. Dicatat dan dihitung %N yang terdapat
dalam sampel menggunakan rumus:
RUMUS PERHITUNGAN

mL NaOH = (mL titrasi sampel – titrasi blanko)

NO JENS PRODUK NILAI KONVERSI


1 UHT 7
2 SUSU BUBUK 6.38
3 YOGHURT 6.38
RUMUS PERHITUNGAN
SNI 01-2970-2006 SNI 2981-2009 SNI 01-3950-1998
Susu Bubuk Yogurt Susu UHT
UJI PROTEIN
METODE KJELDAHL
DASAR TEKNOLOGI HASIL TERNAK
2021
Prinsip

Protein dan komponen organik dalam sampel


didestruksi dengan menggunakan asam sulfat
(H2SO4) pekat dan katalis. Hasil destruksi
dinetralkan dengan menggunakan larutan
alkali (NaOH) dan melalui destilasi. Destilat
ditampung dalam larutan asam sulfat.
Selanjutnya ion-ion sulfat yang terbentuk
dititrasi dengan menggunakan larutan NaOH
0,1 N sampai warnanya menjadi biru atau
hijau jernih.
Tujuan

Untuk mengetahui persentase atau


kadar nitrogen pada sampel padat
Alat
1. Labu Kjeldahl: tempat destruksi
2. Klem dan statif: penyangga buret
3. Timbangan analitik
4. pH meter
5. Destilator: alat destilasi
6. Destruktor: alat destruksi
7. Buret: tempat titrasi
8. Gelas ukur: untuk mengukur larutan
9. Pipet tetes: untuk meneteskan indikator mix
10.Mortar dan alu: untuk menghaluskan sampel
11.Erlenmeyer: sebagai wadah destilat
12.Corong: memudahkan dalam menuang titran
13.Scrubber: menangkap uap H2SO4 dan menetralisis
14.Penjepit : untuk memudahkan dalam mengambil labu
Bahan

1. Sampel
2. Tablet kjeldahl: sebagai katalisator
3. H2SO4 pekat: untuk memecah komponen N organik
menjadi amonium sulfat
4. NaOH 40%: untuk membuat suasana basa sehingga
amonium sulfat melepas NH3
5. H2SO4 0,1 N: untuk menangkap NH3
6. Aquades: sebagai pelarut
7. Indikator mix
8. NaOH 0,1 N: sebagai titrasi
PROSEDUR

1. Disiapkan alat dan bahan


2. Ditimbang sampel 0,2 – 1 gram kemudian
dihaluskan dengan mortar dan alu
3. Destruksi
- Dimasukkan sampul ke dalam labu
kjeldahl, ditambah H2SO4 pekat 15 ml
dan ditambah setengah tablet kjeldahl
- Didestruksi dengan suhu 375˚C selama
55 menit
PROSEDUR
4. Destilasi
- Dimasukkan NaOH 40% sebanyak 20 ml, ditambahkan aquadest 50 ml
- Dimasukkan ke dalam labu destilasi, lalu disiapkan erlenmeyer pada
alat destilasi, ditambah H2SO4 0,1 N sebanyak 25 ml dan indikator
mix sebanyak 3 tetes
- Dididihkan dengan voltase 7-8 volt selama 15 menit, lalu didiamkan
selama 1-2 menit sampai tidak mendidih secara sempurna
5. Titrasi
- Dititrasi hasil destilasi dengan NaOH hingga warna berubah menjadi
biru atau hijau jernih, lalu dibuat larutan blanko dan dihitung volume
titrasi
6. Dihitung kadar N menggunakan rumus:
PROSEDUR
DESTRUKSI

TITRASI

DESTILASI
Kjeldahl Master

ALAT YANG
DIGUNAKAN UNJUK
UJI PROTEIN
METODE KJELDAHL
MATERI TAMBAHAN

• Protein adalah makro molekul yang


berperan dalam pembentukan bio
molekuler
• Protein terbentuk dari polimerisasi
peptida-peptida. Peptida merupakan
polimerisasi dari asam amino-asam
amino yang berbeda.
MATERI TAMBAHAN
• Ikatan yang terjadi antar protein selain ikatan peptida
antara asam amino dan penyusunnya, juga terjadi
ikatan-ikatan yang lain.
Jenis protein
NO LARUT DALAM AIR TIDAK LARUT DALAM AIR
1 PEPTON KERATIN
2 ALBUMIN KOLAGEN
3 LIVETIN GLUTEN
MATERI TAMBAHAN
Klasifikasi asam amino menurut fungsi biologisnya:
• Asam amino Esensial
Asam amino yang diperoleh hanya dari makanan
seharihari karena tidak dapat disintesa di dalam tubuh.
• Asam amino Non Esensial
Selain dari makanan dapat juga disintesa didalam tubuh
melalui proses transaminasi.
MATERI TAMBAHAN
MATERI TAMBAHAN

Sifat fungsional protein:


1. Emulsifier
2. Binding Agent
3. Foaming Agent
4. Gelling Agent
5. Coloring Agent
MATERI TAMBAHAN

Manfaat protein :
- Pembentukan bio molekuler
- Pembentukan sel-sel tubuh
- Pengganti jaringan yang rusak
- Sebagai sumber energi
MATERI TAMBAHAN

Uji protein bisa dilakukan dengan:


- Titrasi formol
- Kjehdahl
- Spektofotometer
- Cara lowry
- Biuret

Anda mungkin juga menyukai