Ak Bab 6 Pendapatan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 21

BAB 6

PENDAPATAN

Kemampuan Akhir : Mahasiswa dapat mengaplikasikan konsep pendapatan


dengan benar sesuai SAK yang berlaku.
Indikator : Mahasiswa diharapkan mampu
1. Menjelaskan prinsip pengakuan pendapatan.
2. Menjelaskan prinsip pengakuan pendapatan dari penjualan
barang.
3. Menjelaskan isu akuntansi seputar pengakuan pendapatan
dari penjualan barang.
4. Menjelaskan dan menerapkan metode penyelesaian dalam
kontrak jangka panjang,
5. Menjelaskan isu-isu akuntansi untuk sejumlah kontrak jasa.
6. Menjelaskan prinsip pengakuanpendapatan dari bunga,
royalti dan dividen.

PENDAHULUAN

Pembahasan pada bab ini difokuskan pada pendapatan mulai dari definisi, pengakuan,
penilaian, penyajian pendapatan. Diharapkan setelah menyelesaikan bab ini,
mahasiswa dapat menerapkan konsep pendapatan pada Laporan Laba Rugi dengan
benar sesuai dengan SAK yang berlaku.

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 102


Buku Ajar Akuntansi Keuangan 2

6.1. Definisi Pendapatan

Definisi di PSAK 23 (revisi 2010) tentang Pendapatan, pendapatan adalah aarus masuk
kotor dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu
periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal
dari konstribusi penanam modal.
Perbedaan antara penghasilan (income), pendapatan (revenue), dan keuntungan
adalah sebagai berikut : penghasilan merupakan kenaikan manfaat ekonomi selama
suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau
penurunan liabilitas yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
kontribusi penanam modal; pendapatan adalah penghasilan yang berasal dari aktivitas
normal suatu entitas dan merujuk kepada istilah yang berbeda-beda seperti penjualan
(sales), pendapatan jasa (fees), bunga (interest), dividen (dividend), dan royalti
(royalty); keuntungan mencerminkan kenaikan manfaat ekonomi yang timbul dari
pelaksanaan aktivitas perusahaan.

6.1.1. Pedoman untuk Pengakuan Pendapatan

Pendapatan yang berasal dari operasi biasa dan sering kali disebut dengan berbagai
istilah seperti penjualan, upah, sewa, bunga, royalti, dan pendapatan jasa. Prinsip
pengakuan pendapatan (revenue recognition principle) menunjukkan bahwa
pendapatan diakui saat terdapat kemungkinan manfaat ekonomik akan mengalir
kepada perusahaan dan manfaat tersebut dapat diukur secara andal.
Empat transaksi pendapatan diakui sesuai dengan prinsip ini.
1. Perusahaan mengakui pendapatan dari penjualan produk pada tanggal
penjualan. Tanggal ini biasanya diartikan sebagai tanggal pengiriman kepada
pelanggan.
2. Perusahaan mengakui pendapatan dari jasa yang diberikan, ketika jasa telah
selesai dilakukan dan dapat ditagihkan.
3. Perusahaan mengakui pendapatan dari mengizinkan pihak lain untuk
menggunakan aset perusahaan, seperti bunga, sewa, dan royalti seiring dengan
berlalunya waktu atau saat aset digunakan.
4. Perusahaan mengakui pendapatan dari pelepasan aset selain produk yang biasa
dijual pada tanggal penjualan.

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 103


Bab 6 - Pendapatan

6.1.2. Praktik selain Basis Penjualan


Perusahaan tidak menggunakan pengakuan ini karena berbagai alasan. Salah satu
alasan adalah keinginan untuk mengakui pendapatan lebih awal dibandingkan waktu
penjualan yang berdampak pada aktivitas produktif. Alasan kedua adalah keinginan
untuk menunda pengakuan pendapatan di luar penjualan.
Bab ini berfokus pada empat jenis umum transaksi pendapatan:
1. Pengakuan pendapatan pada titik penjualan.
2. Pengakuan pendapatan untuk kontrak jangka panjang (kontruksi).
3. Pengakuan pendapatan untuk jasa.
4. Pengakuan pendapatan untuk pengaturan multiple-deliverable.

6.2. Pengakuan Pendapatan pada Titik Penjualan


Dua isu yang harus dibahas dalam akuntansi untuk transaksi penjualan adalah:
• Pengukuran Pendapatan Penjualan
Pendapatan harus diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau
piutang. Setiap diskon penjualan atau rabat harus mengurangi imbalan yang
diterima atau piutang dan pendapatan yang terkait.
Contoh:
DISKON VOLUME
Fakta: Sansung Company memiliki perjanjian dengan pelanggannya yang
menyatakan bahwa perusahaan akan memberikan diskon volume sebesar 3%
kepada para pelanggannya jika mereka membeli paling sedikit €2 juta produknya
selama satu tahun. Pada tanggal 31 Maret 2011, Sansung melakukan penjualan
senilai €700.000 kepada Artic plc. Dua tahun sebelumnya, Sansung menjual
lebih dari €3.000.000 kepada Artic dalam periode 1 April hingga 31 Desember.
Pertanyaan: Berapa banyak pendapatan yang diakui oleh Sansung pada tiga
bulan pertama tahun 2011?
Jawaban: Dalam kasus ini, Sansung harus mengurangi pendapatan sebesar
€21.000 (€700.000 x 3%) karena terdapat kemungkinan bahwa Sansung akan
memberikan potongan harga. Oleh karena itu, pendapatan harus dilaporkan
sebesar €679.000 (€700.000 - €21.000). Jika Sansung tidak mengakui diskon
volume maka pendapatan Sansung akan tercatat terlalu tinggi pada tiga bulan
pertama tahun 2011.
▪ Pada kasus ini, Sansung mencatat jurnal pada tanggal 31 Maret 2011
Piutang Usaha 679.000
Penjualan 679.000

▪ Jika pelanggan Sansung memenuhi batas diskon


Kas 679.000

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 104


Buku Ajar Akuntansi Keuangan 2

Piutang Usaha 679.000

▪ Jika pelanggan Sansung tidak memenuhi batas diskon


Kas 700.000
Piutang Usaha 679.000
Diskon Penjualan yang Hangus 21.000
(Diskon Penjualan yang Hangus dilaporkan pada bagian
pendapatan dan beban lainnya dalam laporan laba rugi)
Saat transaksi penjualan melibatkan pengaturan pendanaan, nilai wajar
ditentukan dengan mendiskontokan pembayaran menggunakan suku bunga
yang tersirat (imputed).
Contoh:
PERPANJANGAN TERMIN PEMBAYARAN
Fakta: Pada tanggal 1 Juli 2011, SEK Company menjual barang kepada Grant
Company seharga €900.000 secara nontunai dengan menerima wesel tagih
tanpa bunga, 4 tahun dengan nilai pokok €1.416.163. Biaya persediaan barang
tersebut tercatat sebesar €590.000 di pembukuan SEK.
Pertanyaan: (a) Berapakah pendapatan yang harus dicatat oleh SEK Company
pada tanggal 1 Juli 2011? (b) Berapakah pendapatan yang harus dilaporkan
terkait dengan transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2011?
Jawaban:
(a) Pada tangga 1 Juli 2011, SEK harus mencatat pendapatan sebesar €900.000
yang merupakan nilai wajar dari persediaan. Aturan umumnya adalah
mengukur pendapatan pada nilai wajar dari penilaian yang diterima atau
piutang.
(b) SEK juga membiayai pembelian ini dan mencatat pendapatan bunga atas
wesel tagih selama periode 4 tahun. Dalam hal ini, suku bunga dihitung dan
ditetapkan menjadi 12%. SEK mencatat pendapatan bungan sebesar €54.000
(12% x 1/2 x €900.000) pada tanggal 31 Desember 2011.
▪ Mencatat penjualan SEK kepada Giant Company (abaikan jurnal beban
pokok penjualan) pada tanggal 1 Juli 2011
Wesel Tagih 900.000
Penjualan 900.000
▪ SEK mencatat pendapatan bunga pada tanggal 31 Desember 2011
Wesel Tagih 54.000
Pendapatan Bunga (12% x 1/2 x €900.000) 54.000
Isu lain terkait dengan pengukuran pendapatan penjualan mencakup transaksi
barter (barter transactions). Berdasarkan IFRS, pendapatan diukur pada nilai
wajar barang atau jasa yang diterima, disesuaikan dengan nilai kas atau setara
kas yang diterima atau dibayar. Selain itu, jika sifat barang (jasa) yang ditukar

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 105


Bab 6 - Pendapatan

tidak serupa, pertukaran dicatat sebagai pendapatan. Jika sifatnya serupa, maka
tidak ada pendapatan yang dilaporkan.

• Pengakuan Pendapatan Penjualan


Pendapatan dari penjualan barang diakui saat seluruh kondisi berikut ini
dipenuhi:
1. Perusahaan telah mengalihkan risiko dan imbalan kepemilikan barang yang
signifikan kepada pembeli;
2. Perusahaan menahan keterlibatan manjerial secara terus-menerus pada
tingkat yang disetarakan dengan kepemilikan atau pengendalian efektif atas
barang yang dijual;
3. Nilai dari pendapatan yang dapat diukur secara andal;
4. Terdapat kemungkinan manfaat ekonomik mengalir ke perusahaan; dan
5. Biaya yang telah atau akan terjadi dapat diukur secara andal.

Penjualan Bill and Hold


Penjualan Bill and Hold terjadi saat pembeli belum siap menerima barang, tetapi
telah mengambil hak milik dan menerima tagihan.Jika periode waktu penting berlalu
sebelum pembayaran, piutang usaha harus didiskontokan. Hal ini mungkin karena
salah satu kondisi tersebut tidak dapat terpenuhi (misalnya, termin pembayaran biasa).
Dalam kasus ini, pendekatan yang paling tepat untuk penjualan tagih dan tahan (bill
and hold sales) adalah untuk menunda pengakuan pendapatan sampai saat pengiriman
karena risiko dan imbalan kepemilikan biasanya tidak beralih hingga saat tersebut.

Penjualan Barang dengan Instalasi


Perusahaan sering kali menjual berbagai barang, misalnya peralatan teknologi,
yang harus dipasang di gedung atau pabrik pelanggan. Hanya jika instalasi bersifat
sederhana, misalnya instalasi atau alat penerima yang hanya harus dikeluarkan dari
pembungkus dan disambungkan dengan arus listrik dan antena, pendapatan diakui
saat dikirimkan. Prinsip yang sama juga digunakan untuk inspeksi.

Penjualan dengan Pembayaran di Muka


Pembayaran yang diterima di muka sebelum barang diserahkan tidak dapat
diakui sebagai pendapatan. Penerimaan kas diakui sebagai peningkatan liabilitas.

Penjualan dengan Retur


Kontrak penjualan terkadang memberi hak kepada konsumennya untuk meretur
barang yang telah dibeli dan memperoleh pengembalian uang atau pengurangan
penagihan. Hak ini biasanya diberikan kepada penjual eceran. Hak retur ini bersifat
implisit dan eksplisit dan dapat bersifat persyaratan yang diwajibkan.

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 106


Buku Ajar Akuntansi Keuangan 2

Penjualan dengan Perjanjian Membeli Kembali (Buyback Agreement)


Permasalahan khusus terjadi dengan hak untuk untuk pengembalian dan
penyisihan, tidak peduli apakah penjualan dilakukan secara tunai maupun kredit.
Perusahaan tertentu memiliki tingkat pengembalian yang tinggi - yakni rasio yang tinggi
antara barang dagang yang dikembalikan terhadap penjualan - dimana mereka merasa
perlu untuk menunda mengakui pendapatan penjualan.
Jika terdapat hak mengembalikan, perusahaan harus menentukan apakah
barang telah diantar dan diterima oleh pelanggan danperiode waktu untuk
mengembalikan telah terlewati. Terdapat dua kemungkinan metode pengakuan
pendapatan, yakni ketika hak untuk mengembalikan menyebabkan risiko penjual untuk
melanjutkan kepemilikan atas barang dagang adalah : (1) tidak mencatat penjualan
sampai seluruh keistimewaan telah berakhir atau (2) mencatat penjualan tetapi
mengurangi penjualan dengan estimasi pengembalian di masa mendatang.

Penjualan Menggunakan Agen


Banyak perusahaan yang menjual produknya melalui perantara agen atau
distributor. Agen bertugas memasarkan dan menyerahkan barang kepada konsumen
akhir. Dalam suatu hubungan prinsipal-agen(principal-agent relationship), jumlah yang
ditagihkan atas nama prinsipal bukanlah pendapatan agen. Sebagai gantinya,
pendapatan untuk agen adalah jumlah komisi yang diterimanya (biasanya berupa
persentase dari pendapatan total). Contoh dari hubungan prinsipal-agen adalah
perusahaan penerbangan yang menjual tiket melalui agen perjalanan. Misalnya, Fly-
Away Travels nenjual tiket pesawat British Airlines (BA)(GBR) kepada sejumlah
pelanggannya. Dalam hal ini, BA merupakan prinsipal dan Fly-Away Travels merupakan
agen. BA bertindak sebagai prinsipal karena mereka memiliki eksposur atas risiko dan
imbalan yang besar terkait penjualan jasanya. Fly-Away bertindak sebagai agen karena
mereka tidak memiliki eksposur atas risiko dan imbalan yang besar terkait tiket.
Meskipun Fly-Away menerima harga tiket penuh dari kliennya, Fly-Away kemudian
menyetorkan jumlah tersebut kepada BA setelah dikurangin dengan komisi. Oleh
karena itu, Fly-Away tidak boleh mencatat jumlah penuh tiket yang terjual sebagai
pendapatan di pembukuannya, jika Fly-Away mencatat jumlah penuh maka mereka
melebihkan nilai pendapatan dari nilai yang seharusnya. Pendapatan milik Fly-Away
adalah jumlah komisi yang diterimanya, daripada senilai harga tiket yang terjual. Risiko
dan imbalan dari kepemilikan tidak beralih kepada Fly-Away karena mereka tidak
menanggung risiko persediaan jika menjual tiket kepada pelanggan.
Perbedaan antara prinsipal dan agen merupakan hal yang sangat penting untuk
tujuan pengakuan pendapatan. Beberapa orang berpendapat bahwa tidak ada yang
salah jika Fly-Away mencatat pendapatan dengan jumlah penuh harga tiket dan

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 107


Bab 6 - Pendapatan

kemudian membebankan biaya tiket terhadap pendapatan (biasa disebut dengan


metode bruto dalam mengakui pendapatan). Beberapa orang lain berpendapat bahwa
pendekatan ini melebih-lebihkan pendaoatan agen dan akan menyesatkan. Pendapatan
yang diterima merupakan komisi karena menyediakan jasa perjalanan, bukan jumlah
penuh harga tiket (biasa disebut metode neto). Profesi akuntan berpendapat bahwa
metode neto merupakan metode yang tepat untuk mengakui pendapatan dalam
hubungan prinsipal-agen. Oleh karena itu, IASB mengembangkan kriteria tertentu untuk
menentukan kapankah terdapat hubungan prinsipal-agen. Suatu hal yang penting
dalam menentukan apakah Fly-Away bertindak sebagai agen atau apakah nilai yang
diperolehnya telah ditentukan sebelumnya, baik jumlah upah tetap per transaksi atau
dalam persentase jumlah yang ditagihkan kepada pelanggan.

Penjualan Barang Konsinyasi


Hubungan principal-agent yang umum lainnya termasuk konsinyasi. Dalam konsinyasi,
produsen (atau pedagang grosir) mengirimkan barang, tetapi tetap memegang hak atas
barang samapi dijual. Metode pemasaran khusus untuk jenis produk tertentu
menggunakan suatu metode yang dikenal sebagai konsinyasi(consignment). Dengan
pengaturan ini, pengirim barang(consignor) (produsen atau pedagang grosir)
mengirimkan barang dagang ke penerima barang- consignee (dealer), yang bertindak
sebagai agen untuk menjual barang dagangan. Pengirim dan penerima barang tertarik
untuk menjual dimana pengirim menghasilkan keuntungan atau mengembangkan pasar
dan penerima barang menerima komisi penjualan.
Penerima barang menerima barang dagangan dan setuju untuk melakukan uji tuntas
(due diligence) dalam mengelola dan menjual barang dagang. Penerima barang
mengirimkan uang yang diterima dari oembeli keoada oengirim barang, setelah
dikurangi komisi oenjualan dan sejumlah biaya yang daoat dikenakan.
Dakam penjyalan konsinyasi, pengirim barang menggunakan versi modofikasi dari
oengakuan pendapatan dengan basis oenjualan. Artinya, pengirim hanya mengakui
pendapatan setelah menerima pemberitahuan pennualan dan oengiriman uang tunai
dari peberima barang. Pengirim barang membawa barang dagangan sebagai
persediaan selama pengiriman, secara terpisah diklasifikasikan sebagai Barang
Dagang dalam Konsinyasi.
Penerima barang tidak mencatat barang dagangan sebagai aset pada
pembekuannya. Setelah penjualan barang dagangan, penerima barang punya liabilitas
sebesar jumlah neto kepada pengirim barang. Pengirim barang secara berkala
menerima laporan penjualan yang disebut penjualan nontunai dari penerimaan barang.
Laporan itu menunjukan barang dagang yang diterima, terjual, biaya pengiriman, dan
uang yang dibayarkan. Kemudian pengirim barang mengakui pendapatan.

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 108


Buku Ajar Akuntansi Keuangan 2

Ayat Jurnal untuk Penjualan Konsinyasi


NELBA MFG. CO. BEST VALUE STORES
(PENGIRIM) (PENERIMA)
Pengiriman barang dagang
Barang Dagang Konsnyasi 36.000 Tidak ada jurnal (mencatat memo penerimaan
Persediaan barang jadi 36.000 barang dagang)
Pembayaran biaya kargo oleh penerima
Barang Dagang Konsinyasi 3.750 Tidak ada jurnal
Pembayaran biaya iklan oleh penerima
Tidak ada ayat jurnal hingga menerima Piutang dari pengirim 2.250
Pemberitahuan Kas 2.250
Penjualan barang dagang konsinyasi
Tidak ada jurnal hingga menerima Kas 40.000
Pemberitahuan Utang kepada pengirim 40.000
Pemberitahuan penjualan dan beban serta jumlah terutang
Kas 33.750 Utang kepada pengirim 40.000
Beban iklan 2.250 Piutang dari pengirim 2.250
Beban Komisi 4.000 Pendapatan komisi 4.000
Pendapatan penjualan konsinyasi 40.000 Kas 33.750
Penyesuaian persediaan barang dagang konsinyasi berdasarkan biaya penjualan
Beban pokok penjualan 26.500 Tidak ada ayat jurnal
Persediaan barang dagang konsinyasi 26.500
[2/3 ($36.000+$3.750) = $26.500]

Jadi pengaturan konsinyasi itu pengirim barang menerima resiko barang dagang
yang tak terjual dan membebankan penerima barang atas kebutuhan untuk
menyerahkan bagian dari modal kerjanya untuk persediaan. Tujuannya untuk menunda
pengakuan pendapatan sampai penjualan ke pihak ketiga telah terjadi.

6.3. Kontrak Konstruksi Jangka Panjang


Kontrak jangka panjang sering memberitahu penjual (pembangun) dapat
menagih pembeli secara berkala saat penjual (pembangun) mencapai berbagai titik
dalam proyek. Contohnya adalah kontrak kontruksi, pengembangan pesawat militer dan
komersial, sistem pengiriman senjata, dan perangkat keras eksplorasi luar angkasa.
Terdapat dua metode akuntansi untuk kontrak konstruksi jangka panjang, yaitu:
➢ Metode presentase penyelesaian (precentage of completion method)
Perusahaan mengakui pendapatan dan laba bruto setiap periode
berdasarkan kemajuan konstruksi yang dicerminkan dalam metode presentase
penyelesaian. Perusahaan mengakumulasi biaya konstruksi ditambah laba bruto
yang diperoleh sampai saat ini dalam akun persediaan (pembangunan dalam
proses), dan mengakumulasi penagihan kemajuan dalam akun kontra
persediaan (penagihan untuk pembangunan dalam proses).

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 109


Bab 6 - Pendapatan

➢ Metode pemulihan biaya (cost recovery/zero-profit method)


Dalam beberapa kasus, pendapatan hanya diakui sebesar biaya yang
dikeluarkan yang diharapkan dapat dipulihkan. Setelah seluruh biaya diakui,
maka keuntungan diakui. Perusahaan mengakumulasi biaya konstruksi dalam
akun persediaan (pembangunan dalam proses), dan perusahaan
mengakumulasi perkembangan penagihan dalam akun kontra persediaan
(penagihan pada pembangunan dalam proses).
Perusahaan harus menggunakan metode presentase penyelesaian saat estimasi
kemajuan menuju penyelesaian, pendapatan, dan biaya dapat diestimasi dengan andal
dan kondisi berikut ini terpenuhi:
1. Total pendapatan kontrak dapat diukur dengan andal
2. Kemungkinan besar bahwa keuntungan ekonomi yang terkait dengan kontrak
akan mengalir ke perusahaan
3. Biaya kontrak untuk menyelesaikan kontrak dan tahap penyelesaian kontrak
pada akhir periode pelaporan dapat diukur dengan andal; dan
4. Biaya kontrak yang dapat diatribusikan pada kontrak dapat diidentifikasi dengan
jelas dan diukur dengan andal, sehingga biaya kontrak actual yang terjadi dapat
dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya
Perusahaan harus menggunakan metode pemulihan jika kondisinya:
1. Apabila perusahaan tidak dapat memenuhi persyaratan untuk menggunakan
metode presentase penyelesaian. Atau
2. Apabila ada bahaya inheren dalam kontrak diluar resiko bisnis normal dan
berulang.

Metode Persentase Penyelesaian


Mengukur kemajuan menuju penyelesaian
Masalah dalam menerapkan metode penyelesaian ialah berkaitan dengan
kemampuan untuk membuat perkiraan penyelesaian yang cukup akurat dan laba bruto
akhir. Untuk itu ada beberapa metode yang digunakan untuk menentukan tingkat
kemajuan menuju penyelesaian oleh perusahaan dan umumnya ada dua yaitu metode
cost-to-cost dan metode unit-of-delivery.
Tujuan dari semua metode ini adalah untuk mengukur tingkat kemajuan dalam
biaya, unit, atau nilai tambah. Ukuran input adalah usaha yang ditunjukan untuk
kontrak. Ukuran output menunjukan hasil. Kelemahan ukuran input dan output, ukuran
input memiliki kelemahan karena ukuran input didasarkan pada hubungan yang baku
antara unit input dan produktivitas. Jika inefisiensi menyebabkan hubungan
produktivitas berubah maka dapat menyebabkan hasil pengukuran tidak akurat.
Demikian pula ukuran output dapat menghasilkan hasil yang tidak akurat jika unit
yang digunakan tidak sebanding dalam waktu, tenaga, atau biaya untuk
menyelesaikannya.

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 110


Buku Ajar Akuntansi Keuangan 2

Rumus untuk presentase penyelesaian cost-to-cost basis

Biaya yang terjadi hingga saat ini Presentase penyelesaian


Estimasi terbaru untuk biaya total

Rumus untuk menentukan pendapatan total yang akan diakui hingga saat ini
Perkiraan Pendapatan (atau laba
Presentase × Pendapatan total = bruto) yang akan
diakui
Penyelesaian (atau laba bruto) hingga saat ini
Contoh Metode Presentase Penyelesaian- Cost-to-Cost Basis
Untuk mengilustrasikan metode presentase penyelesaian, asumsikan bahwa Hardhat
Construction Company terikat kontrak untuk membangun jembatan senilai €4.000.000.
kontrak tersebut akan dimulai pada bulan juli 2010, dan jembatan akan selesai pada
bulan oktober 2012. Data berikut berkaitan dengan periode konstruksi. (perhatikan
bahwa pada akhir tahun 2011, Hardhat merevisi perkiraan biaya total dari €4.000.000
menjadi €4.050.000)
2010 2011 2012
Biaya hingga saat ini €1.000.000 €2.916.000 €4.050.000
Perkiraan biaya hingga penyelesaian 3.000.000 1.134.000 -
Kemajuan penagihan tahun berjalan 900.000 2.400.000 1.200.000
Kas yang diperoleh selama tahun berjalan 750.000 1.750.000 2.000.000

Hardhat menentukan tahap penyelesaian kontrak dengan menghitung proporsi


biaya kontrak yang dikeluarkan untuk pekerjaan yang dilakukan hingga saat ini relative
terhadap perkiraan total biaya kontrak. Oleh karena itu, Hardhat juga menghitung
presentase lengkap seperti yang ditujukan pada ilustrasi 18-1.
2010 2011 2012
Nilai kontrak €4.500.000 €4.500.000 €4.500.000
Dikurangi perkiraan biaya:
Biaya hingga saat ini 1.000.000 2.916.000 4.050.000
Perkiraan biaya hingga penyelesaian 3.000.000 1.134.000 -
Perkiraan total biaya 4.000.000 4.050.000 4.050.000
Perkiraan laba bruto €500.000 €450.000 €450.000
Presentase penyelesaian 25% 72% 100%
(€1.000.000) (€2.916.000) (€4.050.000)
(€4.000.000) (€4.050.000) (€4.050.000)

Berdasarkan data diatas, Hardhat membuat ayat jurnal yang ditunjukan pada
ilustrasi 18-2 untuk mencatat (1) biaya produksi, (2) perkembangan penagihan, dan (3)

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 111


Bab 6 - Pendapatan

tagihan. Ayat jurnal ini muncul sebagai ringkasan dari banyak transaksi yang akan
dimasukan secara terpisah seperti yang terjadi sepanjang tahun.

2010 2011 2012


Untuk mencatat biaya konstruksi:
Konstruksi dalam proses 1.000.000 1.916.000 1.134.000
Material, Kas, Utang, dsb. 1.000.000 1.916.000 1.134.000
Untuk mencatat perkembangan penagihan:
Piutang usaha 900.000 2.400.000 1.200.000
Penagihan pada konstruksi dlm proses 900.000 2.400.000 1.200.000
Untuk mencatat penagihan:
Kas 750.000 1.750.000 2.000.000
Piutang usaha 750.000 1.750.000 2.000.000

Pada contoh ini, biaya yang terjadi hingga saat ini adalah sebuah ukuran dari
perkembangan menuju penyelesaian. Untuk menentukan hal ini. Hardhat mengevaluasi
biaya yang muncul hingga saat ini sebagai proporsi perkiraan total biaya yang kan
timbul pada proyek ini. Perkiraan pendapatan, biaya, dan laba bruto yang akan diakui
oleh Hadhat setiap tahunnya dihitung sebagaimana yang ditunjukan pada ilustrasi 18-3.
Saat ini Diakui pada Diakui pada
tahun tahun berjalan
sebelumnya
2010
Pendapatan (€4.500.000×25%) €1.125.000 €1.125.000
Biaya 1.000.000 1.000.000
Laba bruto €125.000 €125.000
2011
Pendapatan (€4.500.000×72%) €3.240.000 €1.125.000 €2.115.000
Biaya 2.916.000 1.000.000 1.916.000
Laba bruto €324.000 €125.000 €199.000
2012
Pendapatan (€4.500.000×100%) €4.500.000 €3.240.000 €1.260.000
Biaya 4.050.000 2.916.000 1.134.000
Laba bruto €450.000 €324.000 €126.000
Pada ilustrasi 18-4 menunjukan ayat jurnal yang disusun oleh Hardhat untuk mengakui
pendapatan dan laba bruto setiap tahun dan untuk mencatat penyelesaian dan
persetujuan akhir dari kontrak.

Perhatikan bahwa Hardhat mendebit laba bruto (seperti yang dihitung dalam
ilustrasi 18-3) sampai Konstruksi dalam Proses. Demikian pula, perusahaan mengkredit
Pendapatan dari Kontrak jangka panjang untuk jumlah yang dihitung dalam ilustrasi 18-
3. Hardhat kemudian mendebit selisih antara jumlah yang diakui setiap tahun untuk
pendapatan dan laba bruto kea kun nominal, biaya konstruksi (mirip dengan beban
pokok penjualan pada perusahaan manufaktur). Laporan tersebut melaporkan jumlah

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 112


Buku Ajar Akuntansi Keuangan 2

ini dalam laporan laba rugi sebagai biaya konstruksi actual sebesar €1.000.000 untuk
menghitung lba bruto sebesar €125.000 dan presentase penyelesaiannya (25 persen).
2010 2011 2012
Untuk mengakui pendapatan dan laba bruto:
Konstruksi dalam proses (laba bruto) 125.000 199.000 126.000
Beban konstruksi 1.000.000 1.916.000 1.134.000
Pendapatan dari kontrak jangka panjang 1.125.000 2.115.000 1.260.000
Untuk mencatat penyelesaian kontrak:
Tagihan atas Konstruksi dlm proses 4.500.000
Konstruksi dalam proses 4.500.000

Hardhat terus mengumpulkan biaya dalam akun konstruksi dalam proses, untuk
mempertahankan catatan biaya total yang dikeluarkan (ditambah keuntungan yang
diakui) sapai saat ini. Akun konstruksi dala proses untuk jembatan akan mencakup
jurnal berikut yang diringkas selama jangka waktu proyek konstruksi.
Konstruksi dalam proses
2010 biaya konstruksi €1.000.000 31/12/12 Untuk menutup proyek €4.500.000
yang telah selesai
2010 laba bruto yang diakui 125.000
2011 biaya konstruksi 1.916.000
2011 laba bruto yang diakui 199.000
2012 biaya konstruksi 1.134.000
2012 laba bruto yang diakui 126.000
€4.500.000 €4.500.000

Penyajian Laporan Keuangan-Persentase Penyelesaian


Umumnya, ketika sebuah perushaan mencatat piutang dari penjualan, perusahaan
tersebut mengurangkannya dari akun persediaan. Namun, dengan metode presentase
penyelesaian, perusahaan terus mencatat piutang dan persediaan. Mengurangkan
saldo dalam akun Penagihan dari akun konstruksi dalam proses dilakukan untuk
menghindari pencatatan persediaan berganda. Selama masa kontrak, Hardhat
melaporkan dalam laporan posisi keuangannya terkait perbedaan diantara akun
konstruksi dalam proses dan akun penagihan atas konstruksi dalam proses. Jika jumlah
tersebut berada disisi debit maka Hardhat melaporkannya sebagai Aset lancar. Jika
jumlah tersebut berada disisi kredit maka perusahaan akan melaporkannya sebagai
liabilitas jangka pendek.
Metode Pemuliahan Biaya (Zero-Profit)
Sepanjang tahap awal dari kontrak, perusahaan seperti Alcatel-Lucent (FRA)
mungkin tidak dapat memperkirakan hasil penjmualan kontrak konstruksi jangka
panjang dengan andal. Meskipun demikian, Alcatel-Lucent yakin bahwa mereka akan
dapat memulihkan biaya kontrak yang dikeluarkan. Dalam kasus ini, Alcatel-Lucent
menggunakan metode pemulihan biaya(cost-recovery method) (kadang-kadang disebut
metose zero-profit. Metode ini mengakui pendapatan hanya dari pengeluaran biaya

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 113


Bab 6 - Pendapatan

yang diekspektasikan dapat dipulihkan. Setelah seluruh biaya telah dikeluarkan, laba
bruto dapat diakui.

Kerugian Kontrak Jangka Panjang


1) Kerugian pada periode berjalan atas pada kontrak yang menguntungkan.
Kondisi ini muncul ketika, selama kontruksi , terjadi kenaikan yang signifikan
dalam estimasi total biaya kontrak, tetapi kenaikan tersebut tidak menghilangkan
seluruh laba pada kontrak. Dengan metode persentase penyelesaian, estimasi
kenaikan biaya membutuhkan penyesuaian di periode berjalan atas laba bruto yang
diakui pada periode sebelumnya.
2) Kerugian atas kontrak yang tidak menguntungkan.
Estimasi biayq pada akhir periode berjalan mungkin menunjukkan bahwa akan terjadi
kerugian pasa saat keseluruhan kontrak telah diselesaikan. Dalam periode persentase
penyelesaian maupun metode pemulihan biaya.
Perlakuan yang dijelaskan untuk kontrak yang tidak menguntungkan adalah konsesiten
dengan akuntansi atas penurunan nilai aset tidak lancar.

Kerugian dalam periode berjalan


Untuk menggambarkan kerugian pada periode berjalan atas kontrak yang
diekspektasi akan menguntungkan, kita akan melanjutkan contoh proyek jembatan
hardhat contruction company. Asumsikan bahwa pada tanggal 31 desember 2011
hardhat mengestimasi biaya untuk menyelesaikan kontrak jembatan sejumlah
€1.468.962 , bukan €1.134.000. Dengan asumsi bahwa semua data lainnya sama
seperti sebelumnya. Hardhat akan menghitung persentase penyelesaian dan mengakui
kerugian.

Pengungkapan dalam laporan keuangan


Kontraktur konstruksi biasanya membuat beberapa pengungkapan laporan
keuangan yang spesifik selain yang dibutuhkan oleh semua bisnis. Pendapatan yang
diakui selama periode tersebut dan metode yang digunakan untuk menentukan
pendapatan kontrak dan tahapan penyeselaian. Untuk kontrak yang masih berjalan,
perusahaan harus mengungkapkan jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan dan
mengakui laba neto,jumlah uang muka yang diterima, dan jumlah retensi

6.4. Isu-isu Pengakuan Pendapatan Lainya


- Kontrak jasa
Kontrak jasa mengikuti kriteria yang sama seperti kontrak jangka panjang.
Artinya untuk mengakui mengakui pendapatan:

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 114


Buku Ajar Akuntansi Keuangan 2

a. kontrak harus dapat diukur dengan andal


b. manfaat ekonomik sangat mungkin terjadi
c. tahapan penyelesaian harus dapat diukur dengan andal
d. biaya perolehan harus dapat diukur dengan andal

Sejumlah tindakan tertentu yang identik atau serupa


1) Jumlah pendapatan yang sama dicatat untuk setiap tindakan yang diekspektasi
akan dilakukan. Misalnya, pemroses pembayaran hipotek bulanan oleh bankir
hipotek adalah penerapan yang sesuai atas metode
2) Sejumlah tindakan tertentu dapat ditentukan tetapi tidak identik
Pendapatan diakui berdasarkan persentase penyeselaian dengan menggunakan
ukuran yang sesuai
3) Sejumlah tindakan tidak tertentu yang identik atau serupa dengan periode tetap
selama kinerja dilakukan
Pendapatan diakui secara garis lurus selama periode tertentu kecuali terdapat
bukti bahwa metode lain dapat lebih mempresentasikan polsa pemberian jasa

Pengakuan Multiple Deliverable


Masalah akuntansi utama yang terkait dengan jenis pengaturan ini adalah
bagaimana mengalokasikan pendapatan ke berbagai produk dan jasa yang diberikan,
da bagaimana mengalokasikan pendapatan ke periode yang tepat.Isu-isu ini terutama
sangat kompleks didunia industry teknologi. Banyak perangkat memiliki kontrak yang
biasanya menyertakan beberapa produk dan jasa seperti perangkat keras, perangkat
lunak, jasa professional, perawatan dan dukungan, yang semuanya dinilai dan dicatat
secara berbeda.
Secara umum, semua unit dalam pengaturan multiple deliverable dianggap unit
akuntansi terpisah, dengan syarat :
1. Item yang dikirimkan memiliki nilai bagi pelanggan secara terpisah (stand alone)
2. Pengaturan mencakup hak pengembalian secara umum relatife terhadap barang
yang dikirim, dan
3. Pengiriman atau pemberian item yang tidak terlaksana dianggap mungkin dan
secara substansial berada dalam kendali penjual.
Ketika unit-unit akuntansi yang terpisah ditentukan, jumlah yang dibayarkan untuk
pengaturan tersebut dialokasikan diantara unit-unit yang terpisah berdasarkan nilai
wajar relative(relative fair value). Perusahaan menentukan nilai wajar berdasarkan pada
komponen yang dapat pemasok jual secara mandiri. Jika informasi ini tidak tersedia,
penjual dapat mengandalkan bukti dari pihak ketiga atau jika tersedia, penjual dapat
menggunakan estimasi terbaiknya atas komponen-komponen yang dapat dijual secara
mandiri.
Handler membuat jurnal pada tanggal satu November 2011 sebagai berikut.
1 November 2011

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 115


Bab 6 - Pendapatan

Kas 2.000.000
Pendapatan instalansi 19.324
Pendapatan pelatihan diterima dimuka 48.309
Penjualan 1.932.367

Proses evaluasi Multiple Deliverable

Pengaturan Multiple
Deliverable

• Termasuk hak pengembalian


secara umum. Perhitungan
YA YA untuk unit yang
Nilai bagi • Pengiriman item yang
kemungkina besar tidak terpisah.
pelanggan secara
mandiri. dikirim dan secara substansial
dikendalikan oleh penjual.

Alokasi
T Tidak didasarkan pada
TIDAK
Penjualan peralatan
TID harus diakui setelah instalasi selesai pada tanggal 1
diperhitungkan TIDAK nilai wajar.
AK
untuk unit yang
November 2011, dan biaya terisahinstalasi juga harus diakui karena jasa tersebut telah
diberikan. Pendapatan pelatihan harus dialokasikan dengan metode garis lurus mulai
tanggal 1 November 2011, atau setara dengan $ 4.026 ($48.309/12) perbulan selama
satu tahun (kecuali perusahaan dapat menggunakan metode yang lebih sesuai dengan

metode persentase penyelesaian). Ayat jurnal untuk mengakui pendapatan pelatihan


selama dua bulan tahun 2011 sebagai berikut :
31 Desember 2011
Pendapatan pelatihan diterima dimuka 8.052
Pendapatan pelatihan($ 4.026 x 2) 8.052
Dengan demikian, total pendapatan yang diakui pada tanggal 31 Desember 2011
adalah $1.959.743 ($ 1.932.367 + $ 19.324 + $ 8.052). Handler membuat untuk
mengakui pendapatan pelatihan pada tahun 2012 sebagai berikut :
31 Desember 2012
Pendapatan pelatihan diterima dimuka 40.257
Pendapatan pelatihan($ 48.309-$ 8.052) 40.257

6.5. Pendapatan Jasa Bunga, Royalty, dan Dividen


Pendapatan yang timbul dari penggunaan asset perusahaan oleh pihak lain yang
menghasilkan bunga, royalty, dan dividen diakui sebagai berikut :

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 116


Buku Ajar Akuntansi Keuangan 2

• Pengakuan pendapatan bunga mengikuti konsep perhitungan akrual tradisional


.pendapatan bunga diakui selama periode dimana asset tersebut memberikan jasa/
manfaat kepada pihak lain dan diakui dengan metode bunga efektif.
• Pendapatan royalti yang diterima untuk penggunaan asset perusahaan (misalnya
paten, hak cipta music, dan film) biasanya diakui sesuai dengan substansi
perjanjian. Secara umum, ini berarti bahwa perusahaan akan menggunakan
metode garis lurus untuk mengakui pendapatan selama jangka waktu tertentu.
• Dividen harus diakui saat hak pemegang saham untuk menerima pembayaran
telah ditetapkan ( pada tanggal pengumuaman).

Pertambahan (akresi-accretion)
Kegiatan perusahaan mungkin melibatkan kegiatan produksi yang dihasilkan dari
pertumbuhan alami atau penuaan asset biologis (tumbuhan atau hewan hidup). Dalam
hal ini, perusahaan memperoleh pendapatan sejalan dengan pertumbuhan tanaman
dan hewan. Prosedur pengakuan pendapatan ini disebut dengan pendekatan
pertambahan (akresi) (accretion approach). Tanaman atau hewan hidup dilaporkan
pada nilai wajar setiap periode pelaporan, yang pada akhirnya perusahaan akan
menacatat pendapatan sebelum produk tersebut terjual. Pada saat panen, asset
biologis dilaporkan sebesar nilai wajar, yang menjadi biaya untuk tujuan pelaporan
persediaan.

Dasar Penyelesaian Produksi


Pada kasus tertentu, perusahaan mengakui pendapatan pada peristiwa
selesainya produksi meskipun tidak ada penjualan yang dilakukan. Contoh situasi
seperti itu melibatkan logam mulia dan produk mineral lainnya yang memiliki harga
pasti. Dengan dasar penyelesaian produksi ( complation of production basis),
perusahaan mengakui pendapatan saat logam ini ditimbang karena harga jualnya
cukup terjamin, unit dapat dipertukarkan dan tidak ada biaya signifikan yang keluar
dalam mendistribusikan produk.

6.6. Pengakuan Pendapatan Untuk Transaksi Waralaba


Dalam menghitung waralaba, perusahaan harus menganalisis transaksi dan,
dengan mempertimbangkan semua keadaan, menggunakan penilaian dalam memilih
satu atau lebih basis pengakuan pendapatan.
Perusahaan waralaba pendapatan mereka dari dua sumber ; (1) dari penjualan
waralaba awal dan aset atau jasa terkait,dan (2) dari fee yang berlangsung berdasarkan
operasi waralaba. Dengan demikian, perjanjian waralaba memiliki fitur pengaturan
multiple-deliverable. Pemilik waralaba (pihak yang memberikan hak basis waranlaba)

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 117


Bab 6 - Pendapatan

biasanya memberikan jasa kepada pewaralaba (pihak yang mengoperasikan bisnis


waralaba) sebagai berikut :
1. Bantuan dalam pemilhan bahan :
a. Menganalisis lokasi
b. Menegosiassikan sewa
2. Evaluasi potensi
3. Pengawasan kegiatan kontruksi:
a. Memperoleh pembiayaan
b. Merancang bangunan
c. Mengawasi kontraktor saat membangun
4. Bantuan dalam pemerolehan perlengkapan dan peralatan
5. Jasa pembukaan dan konsultasi :
a. Menyiapkan catatan franchisee
b. Memeberi konsultasi tentang pajak penghasilan, real, dan pajak lainnya
c. Memberi konsultasi dengan peraturan daerah tentang franchisee
6. Pelatihan karyawan dan manajemen
7. Pengendalian kualitas
8. Periklanan dan promosi
Pada satu waktu, adalah sebuah praktik standar bagi pemilik waralaba untuk
mengakui seluruh biaya waralaba pada tanggal penjualan, baik biaya terrsebut diterima
atau akan ditagih dalam jangka waktu yang panjang. Seringkali, pemilik waralaba
mencatat keseluruhan jumlah tersebut sebagai pendapatan pada tahun penjualan,
meskipun masih banyak jasa yang harus diberikan dan masih terdapat ketidak pastian
mengenai penagihan seluruh biaya ( hasilnya, pemilik waralaba sama saja dengan
mencatat ayam goreng mereka bahkan sebelum ayam tersebut menetas ).

BIAYA WARALABA
Biaya waralaba awal adalah pembayaran untuk meresmikan hubungan waralaba
dan menyediakan beberapa jasa awal. Pemilik waralaba mencatat biaya waralaba awal
ssebagai pendapatan hanya jika mereka telah melakukan “ kinerja substansial” yang
telah menjadi kewajiban mereka dan saat penagihan biaya cukup terjamin.Kinerja
substansial terjadi ketika pemilik waralaba tidak memiliki sisa kewajiban untuk
mengembalikan kas yang diterima atau menghapus wesel yang belum dibayar, dan
telah melakukan semua jasa awal yang disyaratkan dalam kontrak.

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 118


Buku Ajar Akuntansi Keuangan 2

Contoh jurnal untuk biaya waralaba awal


1. Jika terdapat ekspektasi yang wajar bahwa tum’s pizza inc. Akan dapat
mengembalikan uang muka dan jika kinerrja substansial masa depan akan dilakukan
oleh tum’s pizza inc, jurnalnya adalah
Kas 10.000
Wesel tagih ($40.000 - $8.058) 31.942
Biaya waralaba yang diterima di muka 41.942

2. Jika probabilitas pengembalian biaya waralaba awal sangat rendah, jumlah jasa msa
depan yang akan diberikn kepaa perwaranlaba sangat minim, penagihan wesel cukup
terjamin, dan kinerja substansial telah terrjadi, maka jurnalnya adalah ;
Kas 10.000
Wesel tagih 31.942
Pendapatan dari biaya warnlaba 41.942

3. Jika uang muka awal tidak dapat dikembalikan, dan uang muka tersebut merupakan
ukuran wajar dari jasa yang telah diberikan, dengan masih ada sejumlah besar jas yang
harus dilakukan oleh tum’s pizza di masa depan, dan kemungkinan penagihan weel
cukup terjamin, jurnalnya adalah :

Kas 10.000
Wesel tagih 31.942
Pendapatan dari biaya waralaba 10.000
Biaya waralaba yang diterima di muka 31.942

4. Jika uang muka awal tidak dapat dikembalikan dan tidak ada jasa masa depan yang
diminta oleh pemilik waranlaba, tetapu penagihan wesel sangat tidak pasti sehingga
pengakuan wesel sebagai aset tidak beralasan, maka jurnalnya adalah ;
Kas 10.000
Pendapatan biaya dari waralaba 10.000

5. Dalam kondisi yang sama seperti yang terrcantumdalam kasus 4 diatas, kecuali
bahwa pembayaran uang muka dapat dikembalikan atau kinerja substansial masih
harus dilakukan, maka jurnalnya adalah ;
Kas 10.000
Biaya waralaba yang diterima di muka 10.000

BIAYA WARALABA BERKELANJUTAN


Biaya waralaba berkelanjutan diterima sebagai imbalan atas hak berkelanjutan
yan diberikan oleh perjanjian waralaba dan untuk meyediakan jasa seperti pelatihan

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 119


Bab 6 - Pendapatan

manajemen, periklanan dan promosi, bantuan hukum, dan dukungan lainnya. Pemilik
waralaba melaporkan biaya berkelanjutan sebagai penapatan saat biaya tersebut
berhak diperoleh dan diterima dari pewaralaba, kecuali sebagai dari biaya tersebut
telah ditetapkan untuk tujuan tertntu, seperti mengalokasikan sejumlah tertentu untuk
pemeliharaan gedung atau periklanan.

RANGKUMAN
Pembahasan pada bab ini difokuskan pada sekuritas dilutif dan laba per saham mulai
dari definisi, pengakuan, penilaian, penyajian, pengungkapan dan teknik analisa
sekuritas dilutif dan laba per saham. Setelah menyelesaikan bab ini, mahasiswa
diharapkan dapat mengaplikasikan konsep sekuritas dilutif dan laba per saham serta
menyajikannya pada bagian Ekuitas dalam Laporan Posisi Keuangan dengan benar
sesuai dengan SAK yang berlaku. Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa akan
mempelajari komponen berikutnya yaitu Investasi.

Evaluasi Diri
Setelah mempelajari bab ini, saya dapat:
Menjelaskan prinsip pengakuan pendapatan.
Menjelaskan prinsip pengakuan pendapatan dari penjualan
barang.
Menjelaskan isu akuntansi seputar pengakuan pendapatan
dari penjualan barang.
Menjelaskan dan menerapkan metode penyelesaian dalam
kontrak jangka panjang,
Menjelaskan isu-isu akuntansi untuk sejumlah kontrak
jasa.
Menjelaskan prinsip pengakuanpendapatan dari bunga,
royalti dan dividen.
Beri tanda:
√ Bila anda dapat menjawab evaluasi ini.
? Bila ada belum dapat menjawab evaluasi ini, berarti anda diharapkan untuk
mempelajari kembali bagian tersebut dalam bab ini.

PENILAIAN
- Untuk bab ini penilaian akan dilakukan dengan tes pada saat Ujian Tengah
Semester
- Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan ini diminta untuk melengkapi portofolio
yang ditugaskan yaitu:
o membuat rangkuman mengenai liabilitas jangka pendek untuk
dikumpulkan pada pertemuan terakhir sebelum Ujian Tengah Semester.

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 120


Buku Ajar Akuntansi Keuangan 2

Latihan Mandiri
1. Pada tahun 2016, Eklund Inc menerbitkan 80.000 lembar saham preferen konversi
yang memiliki nilai par $100/lembar saham pada harga $105/lembar saham. Satu
lembar saham preferen konversi dapat ditukar dengan tiga lembar saham biasa
milik Eklund Inc dengan nilai par $25/lembar saham. Pada bulan Agustus 2017,
semua saham preferen konversi ditukar dengan saham biasa. Nilai wajar saham
biasa pada saat penukaran adalah $30/lembar saham. Buat jurnal untuk transaksi
ini.
2. Pada tanggal 31 Desember 2016, Didde Co memiliki 300.000 lembar saham biasa
diterbitkan dan beredar. Didde Co tidak menerbitkan saham biasa baru selama
tahun 2017. Pada tanggal 1 Januari 2017 Didde Co menerbitkan 200.000 lembar
saham preferen. Dividen yang dibagikan pada tahun 2017 adalah $150.000 untuk
saham biasa dan $120.000 untuk saham preferen. Laba bersih tahun 2017 adalah
$1.000.000. Berapakan laba perlembar saham tahun 2017?
3. Santana Corp memiliki 500.000 lembar saham biasa yang beredar selama tahun
2017. Perusahaan juga menerbitkan 5.000 lembar obligasi konversi bernilai
$1.000/lembar pada tahun 2015, jatuh tempo 20 tahun, tingkat bunga nominal sama
dengan tingkat bunga pasar yaitu 9%. Setiap lembar obligasi konversi dapat ditukar
dengan 20 lembar saham biasa. Jika pada tahun 2017 perusahaan menghasilkan
laba bersih $1.000.000 dan tingkat pajak 30%, hitung Basic dan Dilutive EPS.

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 121


Bab 6 - Pendapatan

DAFTAR BACAAN
Kieso, Weygandt, and Warfield. 2018. Intermediate Accounting IFRS 3 rd edition. John
Wiley & Sonss, Inc. China.

Martani, Siregar, Wardhani, Farahmita, dan Tanujaya. 2014. Akuntansi Keuangan


berdasarkan SAK berbasis IFRS Jilid 2. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

PSAK 23. Pendapatan

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 122

Anda mungkin juga menyukai