Pertemuan Ke-16 - Materi Surat
Pertemuan Ke-16 - Materi Surat
Pertemuan Ke-16 - Materi Surat
Surat adalah salah satu alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari
perorangan ke perorangan/ perorangan ke kelompok (atau sebaliknya)/ kelompok ke kelompok
tertentu. (Kelompok yang dimaksud, seperti suatu lembaga atau instansi).
Jenis surat:
1. Surat resmi
Surat dari kelompok ke kelompok tertentu, sehingga menggunakan bahasa yang baku
seperti surat dinas.
2. Surat tidak resmi
Surat dari perorangan ke perorangan, sehingga menggunakan bahasa yang tidak baku,
seperti surat pribadi.
3. Surat semi resmi/ setengah resmi
Surat dari perorangan ke kelompok tertentu atau sebaliknya, sehingga menggunakan
bahasa yang baku, seperti surat lamaran kerja, surat sakit, dll.
Format surat resmi (detail lihat contoh pada halaman ke-2 sampai dengan halaman 8):
1. Kepala surat
2. Tanggal surat
3. Nomor surat
4. Lampiran
5. Hal
6. Alamat surat
7. Salam pembuka
8. Isi surat
9. Salam penutup
10. Identitas penulis surat
11. Tembusan
12. Inisial (pengetik surat), sifatnya tentatif/ boleh ada boleh tidak tergantung sifat surat
yang biasanya untuk surat yang sifatnya rahasia atau segera.
1
Contoh Format Surat Dinas (Surat Resmi)
Dengan hormat,
Melalui perantara surat ini, kami beritahukan kepada Bapak/Ibu bahwa kami atas nama Himpunan Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMJ Pindo), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Bung Hatta
Padang bermaksud mengadakan Lomba Debat antarmahasiswa seuniversitas Kota Padang, baik negeri maupun swasta, dalam
rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2016. Oleh sebab itu, kami memohon kesediaan Bapak/Ibu agar menjadi
dewan juri dalam lomba tersebut yang insya Allah akan diadakan pada:
hari/tanggal : Sabtu, 14 Mei 2016
pukul : 09.00 WIB – selesai
tempat : Aula Gedung B, Universitas Bung Hatta Padang.
Demikianlah surat permohonan ini kami buat. Atas perhatian dan bantuan dari Bapak/Ibu, kami mengucapkan terima
kasih.
Hormat kami
Ketua Pelaksana, Sekretaris,
Mengetahui:
Ketua Prodi Pindo,
Tembusan:
1. Rektor Universitas Bung Hatta
2. Dekan FKIP Universitas Bung Hatta
Inisial:
RR
2
Penjelasan dari Format Surat Resmi/ Surat Dinas
a. Kepala Surat
Cetaklah nama instansi atau badan yang bersangkutan dengan huruf kapital semua pada
bagian atas kertas, di tengah-tengah secara simetris kiri-kanan. Alamat kantor dituliskan dengan
huruf-huruf awal kata kapital, kecuali kata tugas atau dengan huruf kapital semua, tetapi
ukurannya lebih kecil daripada huruf-huruf untuk nama instansi. Unsur-unsur kalimat
dipisahkan dengan tanda koma, bukan dengan tanda hubung. Kata jalan dituliskan lengkap
jalan, bukan disingkat Jl. atau Jln. Jika kantor tersebut memiliki nomor telepon, tuliskan kata
Telepon, bukan Tilpon, dan bukan pula singkatan Telp. atau Tilp. Kemudian, nomor telepon
tidak perlu diberi titik karena bukan merupakan suatu jumlah. (Telepon 4896558, bukan Telp
4.896.558). Tuliskan kata Kotak Pos jika kantor tersebut memilikinya, bukan PO Box.
Misalnya :
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PUSAT PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BAHASA
Jalan Daksinapati Barat IV, Raawamangun, Jakarta 13110
Kotak Pos 2625, Telepon 4896558, 4894584
b. Tanggal Surat
Tanggal surat dinas tidak perlu didahului nama kota karena nama kota itu sudah tercantum
pada kepala surat. Selanjutnya, nama bulan jangan disingkatkan atau ditulis dengan angka
(November menjadi Nov. atau 11; Februari menjadi Feb. atau 2). Tahun juga dituliskan
lengkap, tidak disingkat dengan tanda koma di atas. Pada akhir tanggal surat tidak dibubuhkan
tanda baca apa pun, baik titik maupun tanda hubung.
Misalnya:
KEPALA SURAT
28 Maret 2005
3
c. Nomor Surat
Kata Nomor (lengkap) diikuti tanda titik dua atau jika nomor itu disingkat dengan No.,
penulisannya diikuti tanda titik, kemudian diikuti tanda titik dua. Garis miring yang digunakan
dalam nomor dan kode surat tidak didahului dan tidak diikuti spasi. Kemudian, angka tahun
sebaiknya dituliskan lengkap dan tidak diikuti tanda baca apa pun.
d. Lampiran
Kata Lampiran: atau Lamp.: diikuti tanda titik dua. Kemudian, cantumkan jumlah yang
dilampirkan dan nama barang yang dilampirkan, tidak diikuti tanda baca apa pun.
Ketentuan di atas berlaku jika pada surat tersebut dilampirkan sesuatu. Jika tidak ada
lampiran, kata Lampiran tidak perlu dicantumkan sehingga tidak akan terdapat kata lampiran
yang diikuti tanda hubung atau angka nol, seperti
Lampiran: -
Lampiran: 0
e. Hal Surat
Dalam kaitan dengan ini, kita sering juga menjumpai kata perihal dalam surat dinas. Walau
kata hal dan perihal itu sinonim, atau berarti sama, sebaiknya digunakan kata hal karena lebih
singkat. Pokok surat yang dicantumkan dalam bagian ini hendaknya diawali huruf kapital,
sedangkan yang lain dituliskan dengan huruf kecil. Pokok surat tidak ditulis berpanjang-
panjang, tetapi singkat dan jelas, serta mencakup seluruh pesan yang ada dalam surat.
4
f. Alama dalam Surat
1) Alamat yang dituju ditulis di sebelah kiri surat pada jarak tengah, antara hal surat dan
salam pembuka. Posisi alamat surat pada sisi sebelah kiri ini lebih menguntungkan daripada
dituliskan di sebelah kanan karena kemungkinan pemenggalan
tidak ada. Jadi, alamat yang cukup panjang pun dapat dituliskan tanpa dipenggal karena
tempatnya cukup leluasa.
2) Alamat surat tidak diawali kata kepada karena kata tersebut berfungsi sebagai penghubung
intrakalimat yang menyatakan arah. (Alamat pengirim pun tidak didahului kata dari karena
kata dari berfungsi sebagai penghubung intrakalimat yang menyatakan asal).
3) Alamat yang dituju diawali dengan Yth. (diikuti titik) atau Yang terhormat (tidak diikuti
titik).
4) Sebelum mencantumkan nama orang yang dituju, biasanya penulis surat mencantumkan
sapaan Ibu, Bapak, Saudara atau Sdr.
5) Jika nama orang yang dituju bergelar akademik yang ditulis di depan namanya, seperti Drs.,
Ir., kata sapaan Bapak, Ibu, atau Saudara tidak digunakan. Demikian juga, jika alamat yang
dituju itu memiliki pangkat, seperti sersan atau kapten, kata sapaan itu tidak digunakan. Jika
yang dituju adalah jabatan orang tersebut, kata sapaan juga tidak digunakan. Ketentuan-
ketentuan ini bertujuan agar sapaan Bapak, Ibu, atau Saudara tidak berimpit dengan gelar
akademik, dengan pangkat, atau dengan jabatan.
7) Salam Pembuka
5
Salam pembuka dicantumkan di sebelah kiri garis tepi dengan nomor, lampiran, hal, dan
alamat surat. Huruf pertama awal kata dituliskan dengan huruf kapital, sedangkan kata yang lain
dituliskan kecil semua, kemudian salam pembuka itu diikuti tanda koma.
Ungkapan yang lazim digunakan sebagai salam pembuka dalam surat-surat dinas yang
bersifat netral adalah
Dengan hormat, (D kapital, h kecil)
Salam sejahtera, (S kapital, s kecil)
Saudara ...,
Saudara ... yang terhormat,
Bapak ... yang terhormat,
Dalam surat dinas yang bersifat khusus digunakan salam pembuka yang sesuai dengan
lingkungannya, seperti
Assalamualaikum w.w.,
Salam Pramuka,
Para jemaat yang dikasihi Tuhan,
8) Isi Surat
a) Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka surat adalah pengantar isi surat untuk mengajak pembaca surat
menyesuaikan perhatiannya kepada pokok surat yang sebenarnya. Kalimat pengantar yang
lazim digunakan untuk mengawali paragraf pembuka pada surat dinas yang berisi
pemberitahuan adalah sebagai berikut.
(1) Dengan ini perkenankanlah kami melaporkan kepada Bapak pelaksanaan ujian dinas di
lingkungan....
(2) Sehubungan dengan surat kami tanggal 5 Agustus 1987 No. 425/F-1/1987, dengan ini kami
mohon agar Saudara segera mengirimkan surat keterangan lolos butuh dari pimpinan
Saudara.
(3) Bersama ini kami kirimkan contoh laporan teknis yang Saudara minta.
Contoh pengantar kalimat pada paragraf pembuka surat balasan adalah sebagai berikut.
(1) Surat Anda tanggal 27 Februari 1987; No. 221/U/1987 sudah kami terima dengan senang
hati. Bertalian dengan itu, kami ingin menanggapinya sebagai berikut.
(2) Sehubungan dengan surat Saudara tanggal 26 Maret 1987 No. 1415/K-2/1987 tentang syarat-
syarat sayembara, kami beri tahukan hal-hal berikut.
Catatan:
Kata kami digunakan jika penulis surat mengatasnamakan suatu organisasi atau suatu instansi.
Akan tetapi, jika atas nama dirinya sendiri, kata ganti yang tepat adalah saya.
b) Paragraf Isi
Setiap paragraf isi surat hanya berbicara tentang satu masalah. Jika ada masalah lain,
masalah itu dituangkan dalam paragraf yang berbeda. Terakhir, kalimat-kalimat dalam
paragraf/isi hendaknya pendek, tetapi jelas.
Rumusan isi surat itu juga harus menarik, tidak membosankan, tetapi tetap hormat dan
sopan. Penulis surat harus benar-benar mengakui dan menghormati hak penerima surat. Oleh
karena itu, penulis hendaknya menghindari sikap menganggap remeh terhadap orang lain,
apalagi menghina atau mempermainkannya.
c) Paragraf Penutup
6
Paragraf penutup berfungsi sebagai kunci isi surat atau penegasan isi surat.
9) Salam Penutup
Salam penutup berfungsi untuk menunjukkan rasa hormat penulis surat setelah
berkomunikasi dengan pembaca surat. Salam penutup dicantumkan di antara paragraf penutup
dan tanda tangan pengirim.
Huruf awal kata salam penutup ditulis dengan huruf kapital, sedangkan kata-kata lainnya
ditulis kecil. Sesudah salam penutup dibubuhkan tanda koma.
Misalnya:
Salam takzim,
Salam kami,
Hormat kami,
Wasalam,
Tanda tangan, nama jelas, dan jabatan yang benar. Tanda tangan
11) Tembusan
Kata tembusan diletakkan di sebelah kiri pada bagian kaki surat, lurus dengan kata nomor,
lampiran, dan hal, dan sejajar dengan penanda tangan surat. Kata tembusan diikuti tanda titik
dua, tanpa digarisbawahi. Jika pihak yang ditembusi surat itu lebih dari satu, nama-nama instansi
diberi nomor unit. Akan tetapi, jika pihak yang ditembusi hanya satu, nama instansi itu tidak
diberi nomor. Kemudian, dalam tembusan tidak perlu digunakan kata-kata Yth., Kepada Yth.,
sebagai laporan, atau sebagai undangan. Selanjutnya, pencantuman kata arsip pada nomor
terakhir tidak dibenarkan. Hal itu tidak ada manfaatnya karena sudah pasti setiap surat dinas itu
memiliki arsip yang hams disimpan.
Penulisan tembusan yang salah Tembusan:
1. Kepada Yth. Direktur Sarana Pendidikan (sebagai laporan)
2. Yth. Kepala Bagian Tata Usaha (sebagai undangan)
7
3. Sdr. Erwin (agar dilaksanakan)
4. Arsip.
Penulisan tembusan yang benar Tembusan:
1. Direktur Sarana Pendidikan
2. Kepala Bagian Tata Usaha
3. Sdr. Erwin
4. Arsip.
12) Inisial
Inisial disebut juga sandi, yaitu kode pengenal yang berupa singkatan nama pengonsep dan
singkatan nama pengetik surat. Inisial atau sandi berguna untuk mengetahui siapa pengonsep dan
pengetik surat sehingga jika terjadi kesalahan dalam surat tersebut, pengonsep dan pengetik surat
dapat dihubungi dengan mudah.
Misalnya:
MSS/S
S MSD
SS
8
Contoh Format Surat Lamaran Kerja ke-1 (Surat Semi Resmi)
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
nama : Risa, S.Pd.,M.Pd.
tempat, tanggal lahir : Ketapang, 20 Juli 1989
agama : Islam
pendidikan terakhir : Strata Dua (S2) Pendidikan Bahasa Indonesia
alamat rumah : Jalan Suka Damai, Perumahan Mega Permai Blok B2 Nomor 3,
Kelurahan Mata Air, Kecamatan Padang Selatan, Sumatera Barat.
nomor ponsel : 08126627941899
bermaksud mengajukan permohonan kerja sebagai sekretaris pada instansi yang Bapak pimpin. Saya
berharap agar Bapak dapat mempertimbangkan saya pada lowongan posisi tersebut.
Sebagai bahan pertimbangan bagi Bapak, bersama ini saya lampirkan:
1. riwayat hidup;
2. fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP);
3. fotokopi ijazah beserta transkrip nilai Strata Satu (S1) dan Strata Dua (S2) yang telah dilegalisir;
dan
4. fotokopi berbagai surat keterangan, penghargaan, dan sertifikat lainnya yang mendukung.
Demikianlah surat permohonan ini saya buat. Atas pertimbangan Bapak, saya mengucapkan terima
kasih.
Hormat saya
Pemohon,
Risa, S.Pd.,M.Pd.
9
Contoh Format Surat Lamaran Kerja ke-2 (Surat Semi Resmi)
Dengan hormat,
Setelah membaca iklan Bapak pada Harian Umum Haluan, Senin, 14 November 2015, saya yang
bertanda tangan di bawah ini:
nama : Risa, S.Pd.,M.Pd.
tempat, tanggal lahir : Ketapang, 20 Juli 1989
agama : Islam
pendidikan terakhir : Strata Dua (S2) Pendidikan Bahasa Indonesia
alamat rumah : Jalan Suka Damai, Perumahan Mega Permai Blok B2 Nomor 3,
Kelurahan Mata Air, Kecamatan Padang Selatan, Sumatera Barat.
nomor ponsel : 08126627941899
bermaksud mengajukan permohonan kerja sebagai sekretaris pada instansi yang Bapak pimpin. Saya
berharap agar Bapak dapat mempertimbangkan saya pada lowongan posisi tersebut.
Sebagai bahan pertimbangan bagi Bapak, bersama ini saya lampirkan:
1. riwayat hidup;
2. fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP);
3. fotokopi ijazah beserta transkrip nilai Strata Satu (S1) dan Strata Dua (S2) yang telah dilegalisir;
dan
4. fotokopi berbagai surat keterangan, penghargaan, dan sertifikat lainnya yang mendukung.
Demikianlah surat permohonan ini saya buat. Atas pertimbangan Bapak, saya mengucapkan terima
kasih.
Hormat saya
Pemohon,
Risa, S.Pd.,M.Pd.
10