Prevelensi Hipertensi
Prevelensi Hipertensi
Prevelensi Hipertensi
PENDAHULUAN
A. Belakang
jumlah kasus mencapai 185.857. Angka ini nyaris empat kali lipat lebih
kedua. Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang saat
1
menyebut adanya kenaikan persentase penduduk yang mengidap
2
Hipertensi merupakan penyebab paling umum terjadi karena gangguan
Kardiovaskular juga menjadi penyebab nomor satu kematian didunia setiap tahunnya
tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dai 90
mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan
waktu lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal),
jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak di
deteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai. Banyak pasien
hipertensi dengan tekanan darah tidak terkontrol dan jumlahnya terus meningkat.
Oleh karena itu, partisipasi semua pihak, baik dokter dari berbagai bidang peminatan
adalah kondisi tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Hipertensi juga sering disebut
sebagai ”silent killer” karena karakter dari penyakit hipertensi tidak menampakkan
tanda dan gejala yang jelas. Hipertensi bisa menyerang siapa saja baik laki-laki
berkembang pada tahun 2000. Jumlah ini diperkirakan meningkat menjadi 1,15 miliar
3
Hampir 1 miliyar orang di seluruh dunia memiliki tekanan darah tinggi. Hipertensi
adalah salah satu penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Di tahun 2020
sekitar 1,56 miliyar orang dewasa akan hidup dengan hipertensi. Hipertensi
(WHO,2015).
Pedoman ini berisikan banyak perubahan besar dalam pengelolaan hipertensi. Salah
satu lompatan terbesar pedman ini adalah perubahan klasifikasi atau bahkan definisi
yang menetap dimana tekanan darah sistolik > 140 mmHg atau tekanan darah
diastolik > 90mmHg. Pada pedoman hipertensi tersebut maka hipertensi ditetapkan
apabila tekanan darah sistolik > 130 mmHg atau tekanan arah diastolik > 80 mmHg.
Penurunan 10 poin pada tekanan darah sistolik dan diatolik tersebut menyebabkan
103 juta penduduk Amerika Serikat mengalami hipertensi dan harus menjalani diet,
perubahan gaya hidup (berolahraga) dan mengkonsumsi obat anti hipertensi. Menurut
American Heart Association (AHA), penduduk Amerika Serikat yang berusia diatas
20 tahun menderita hipertensi telah mencapai angka hingga 74,5 juta jiwa, namun
Riskesdas (2013), yang tadinya adalah 25,8% menjadi 34,1%. Kenaikan prevalensi ini
4
Prevalensi hipertensi menurut diagnosis dokter, minum obat dan hasil
pengukuran pada penduduk umur >18 tahun pada tahun 2018. Pervalensi hipertensi
menurut diagnosis dokter adalah mencapai angka 8,4% sedangkan diagnosis atau
minum obat mencapai 8,8% dan menurut pengukuran adalah mencapai 34,1%
(Riskesdas, 2018).
tahun menurut provinsi pada tahun 2018 Jawa Barat menempati urutan ke 8,
antihipertensi pada penduduk umur >18 tahun menurut provinsi, Jawa Barat
pada penduduk umur >18 tahun menurut provinsi, Jawa Barat menempati urutan ke 2.
Prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk umur >18 tahun
menurut provinsi dibandingkan dari tahun 2007-2018, Jawa Barat menempati urutan
kedua setelah yang menempati urutan pertama adalah provinsi Kalimantan Selatan
dan yang menempati urutan terakhir adalah provinsi Papua (Riskesdas, 2018).
didapatkan data dari jumlah penduduk usia >18 tahun sebanyak 591.022 orang yang
tinggi) dan sebanyak 12,57% (Hipertensi/Tekanan darah tinggi) (Dinkes, 2018). Dari
hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Sukatani, didapatkan data bahwa
dari 50.678 jumlah penduduk desa Sukatani yang menderita penyakit hipertensi yaitu
sebanyak 1,74% (dilakukan pengukuran tekanan darah tinggi) dan sebanyak 25,255%