Kolonel Sugiyono. Sejarah

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 6

Nama kelompok:
1. Salsabiila Firdausi (26)
2. Seli Jenika (27)
3. Shivaul Qulub (28)
4. Sulton Alim Almajid (29)
5. Thania Tifaningtyas (30)
Kolonel Sugiyono
Sugiyono Mangunwiyoto adalah salah satu
pahlawan revolusi RI. Dia dilahirkan pada
12 Agustus 1926 di Gedaren, Gunungkidul.

Ia adalah anak kesebelas dari 14


bersaudara.Ayahnya, Kasan Sumitrorejo
adalah petani sekaligus Kepala Desa
Gedara. Sugiyono pernah mengikuti
Sekolah Guru di Wonosari. Namun selesai
sekolah, ia tidak menjadi guru.
Dia kemudian memutuskan untuk masuk
dalam militer setelah dia memahami
Situasi penjajahan Jepang malah memicu
Sugiyono untuk terjun di dunia militer.

Setelah ikut serta dalam Peta (Pembela Tanah Air),


Sugiyono diangkat sebagai Budanco (Komandan Peleton)
di Wonosari. Seperti para Pahlawan Revolusi lainnya,
Sugiyono pun ikut bergabung ketika Badan Keamanan
Rakyat (BKR) dibentuk dan diganti menjadi Tentara
Keamanan Rakyat (TKR).
Sugiyono menikah dengan Supriyati. Mereka
memiliki anak enam orang laki-laki; R. Erry
Guthomo (l. 1954), R. Agung Pramuji (l. 1956), R.
Haryo Guritno (l. 1958), R. Danny Nugroho (l.
1960), R. Budi Winoto (l. 1962), dan R. Ganis
Priyono (l. 1963); serta seorang anak perempuan,
Rr. Sugiarti Takarina (l. 1965), yang lahir setelah
ayahnya meninggal. Nama Sugiarti Takarina
diberikan oleh Presiden Sukarno.
Sugiyono meninggal pada 2 Oktober 1965
setelah terjadi peristiwa G30S PKI, Sugiyono
dipukul hingga tewas. Mayatnya dimasukkan
ke dalam lubang. Lokasi lubang ini baru
ditemukan pemerintah tanggal 21 Oktober
1965.

Di dalam lubang yang sama pula, mayat


Kolonel Katamso ditemukan. Berdasarkan
Surat Keputusan Presiden R.I No.
111/KOTI/1965, tanggal 5 Oktober 1965,
beliau turut dianugerahi gelar Pahlawan
Revolusi.
1. Komandan Seksi 1 Kompi 2 Batalyon 10 Resimen 3
Karir di Yogyakarta. Pangkat Letnan Dua.
2. Ajudan Komandan Batalyon 30 Resimen 22

Kolonel Sugiyono 3. Ajudan Komandan Brigade 10 Divisi III, Letnan


Kolonel Suharto
4. Perwira Operasi Brigade C di Yogyakarta
5. Komandan Kompi 4 Batalyon 411 Brigade C di
Purworejo
6. Wakil Komandan Batalyon 441 di Semarang. Saat
ini pangkatnya sudah Kapten.
7. Komandan Batalyon 441/Banteng Raiders III.
Pangkatnya sudah Mayor.
8. Komandan Komandi Distrik Militer (Kodim) 0718
di Pati.
9. Komandan Kodim di Yogyakarta sekaligus
Pejabat Sementara Kepala Staf Korem 072.
Pangkatnya sudah Letnan Kolonel.
1. Bintang RI II
2. Bintang Gerilya
3. Bintang Sewindu ABRI
4. Satya Lencana Kesetiaan XVI Tahun
5. Satya Lencana Perang Kemerdekaan I
6. Satya Lencana Perang Kemerdekaan II
7. Satya Lencana Gerakan Operasi Militer I

PENGHARGAAN 8. Satya Lencana Gerakan Operasi Militer


II
9. Satya Lencana Gerakan Operasi Militer
IV
10. Satya Lencana Sapta Marga
11. Satya Lencana Satya Dharma
12. Pahlawan Revolusi
Peristiwa G30S/ PKI
Pada 1 Maret 1949 terjadi Agresi Militer II di Yogyakarta.
Dirinya mempunyai andil yang besar terhadap serangan tersebut
yang membuat penilaian dunia international berubah terhadap
kekuatan Republik Indonesia.
Ia mengikuti Gerakan Operasi Militer (GOM) III
dalam rangka memadamkan pemberontakan
KNIL di wilayah Sulawesi Selatan yang pada saat
itu dipimpin oleh Andi Aziz.
Pada bulan Juni 1965 jabatan Sugiyono yang
semula Letnan Kolonel Sugiyono menjadi Kepala
Staf Komando Resort Militer (Korem) 072 Kodam
VII Diponegoro di Yogyakarta.
Pada 1965 situasi menjadi krisis karena sikap dari PKI.
Telah terjadi agitasi dan infiltrasi yang dilakukan PKI baik
di dalam tubuh TNI maupun diluar politik lainnya. PKI
berhasil melakukan provokasi di daerah Yogyakarta
dengan mempengaruhi buruh dan tani untuk melakukan
pemeberontakan.
PKI menyebutnya sebagai angkatan kelima. Namun
ditentang habis-habisan oleh Perwira TNI Angkatan Darat.
Hal ini dapat menyebabkan pertempuran antar saudara.

Melihat hal itu, PKI menjadikan perwira TNI AD sebagai


target musuh yang menghalangi tujuan PKI. PKI
mempersiapkan pemberontakan dengan menguasai
pemerintah pusat hingga wilayah dan desa. Bahkan PKI
juga menguasai sebagai tubuh TNI dan puncaknya TNI
melakukan penculikan para perwira TNI AD.
Pada saat itu para perwira TNI di Jakarta telah
diculik, dianiaya, dan dibunuh secara sadis
oleh PKI. Kolonel Sugiyono dan Komandan
Korem 072 yaitu Kolonel Katamso akhirnya
diculik pada 1 Oktober 1965.Kemudian Kolonel
Sugiyono dibunuh di daerah Kentungan
Yogyakarta.
Jenazah Kolonel Sugiyono
dimasukkan di dalam sebuah lubang
yang telah dipersiapkan. Jenazah
Sugiyono ditemukan pada 21 Oktober
1965 dalam keadaan sudah rusak.
Lubang Buaya
SEKIAN TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai