Etika Bisnis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ETOS KERJA DALAM ISLAM: KONSEPTUAL DAN IMPLIKASINYA


TERHADAP EKONOMI

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Bisnis

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. H. Muhammad Djakfar, SH., M.Ag

NIDK.8822233420

DISUSUN OLEH

Achmad Shofiudin (16510093)

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2021
1

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil alamin, segala pujian dan rasa syukur atas kehadirat allah
swt karena rahmat dan hidayah wal inaya-nyalah sehingga dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Adapun yang akan kami kaji dalam makalah ini ialah
prinsip etos kerja untuk perubahan

Penyusunan menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam makalah

ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritikan yang membangun demi

kesempurnaan ulasan makalah ini.

Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih yang setulus-

tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian

makalah ini, civitas akademi, teman sejawat pascasarjana wa bil khusus dosen

pengampu mata kuliah Etika Bisnis

Akhir kalimat, semoga dengan makalah ini dapat menambah wawasan dan

memotivasi kita semua bil khusus kepada penyusun sendiri dalam mempelajari

Etika Bisnis. Apabila terdapat kebenaran dari makalah ini itu datangnya dari allah

dan apabila terdapat kesalahan dan kekeliruan, datangnya dari penyusun makalah

ini

1
DAFTAR ISI

JUDUL......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang masalah..........................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Prinsip etos kerja untuk perubahan..........................................................3
1. Pengertian Etos Kerja.............................................................................3
B. Ciri-ciri etos kerja Islami...............................................................................5
C. Faktor yang mempengaruhi Etos Kerja.........................................................8
BAB III PENUTUP...................................................................................................8
A. Kesimpulan.............................................................................................8
B. Implikasi..................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

2
BAB I
PEDDAHULUAN
A. Latr Belakang
Masalah
Islam merupakan suatu agama yang
memberikan tuntunan pada seluruh aspek
kehidupan, baik hubungan manusia dengan Tuhan,
atau manusia dengan sesama makhluk Tuhan.
Inilah yang sering disebut dengan implementasi
Islam secara kaffah (menyeluruh). Pengertian
implementasi Islam secara kaffah ini adalah ajaran
Islam dilaksanakan secara keseluruhan, jadi tidak
diambil beberapa bagian saja secara parsial, dan
meliputi seluruh aspek kehidupan, yaitu seluruh
aspek kehidupan harus dibingkai ajaran Islam.
Dengan menjalankan Islam secara kaffah berarti
menjadikan Islam sebagai kehidupan (way of life),
bukan sekedar pedoman ritual antara manusia
dengan Tuhan saja (Pusat Pengkajian dan
Pengembangan Ekonomi Islam. 2014: 15-16).

Di Indonesia, keberadaan tenaga kerja yang


handal masih dipertanyakan. kenyataan bahwa
perusahaanperusahaan asing selama ini lebih
banyak memfokuskan diri pada investasi di sektor
padat modal ketimbang padat karya, menunjukkan
begitu ruwetnya persoalan yang dihadapi investor
di negara ini, sehingga upah buruh murah pun
sudah tidak mampu lagi menjadi daya tarik
investor. Akibatnya, banyak perusahaan asing
akhirnya terpaksa harus menggunakan staf
ekspatriat. Selain itu, para investor asing juga
1
resah dengan semakin
meningkatnya
kecenderungan
radikalisme dan aktivisme
buruh. Investasi yang
masuk lebih banyak di
industri-industri
ekstraktif, seperti minyak
dan gas (migas), yang
biasanya berlokasi di
wilayah-wilayah yang
agak terpencil. Dengan
demikian, lebih mudah
menghindar dari potensi-
potensi kerusuhan sosial,
yang biasanya lebih
mudah

1
Rozalinda,
ekonomi islam
(jakarta:
Rajawali pers,
2016), h. 1.
1

2
Dalam Islam, kata “amal” bertebaran dalam al-Qur’an. Etos kerja menjadi hal
kunci yang cukup mendapat banyak perhatian. Tak hanya kerja untuk kehidupan
akhirat kelak, tapi juga kerja untuk keberlangsungan hidup di dunia. Islam
melarang umatnya berpangku tangan atau menunggu belas kasihan orang.
Sebaliknya, Islam menekankan pentingnya kerja keras dan profesionalitas. Dalam
menjalani kehidupan sehari-hari, umat Islam diarahkan oleh agamanya agar
meningkatkan kualitas takwa dan keimanannya secara terus menerus dan
berkesinambungan.. ajaran agamanya secara baik dan lebih sempurna. Islam
mengarahkan umatnya agar memiliki etos kerja yang tinggi dan mengarah pada
profesionalisme.

Dalam situasi globalisasi saat ini, kita dituntut untuk menunjukkan etos kerja
yang tidak hanya rajin, gigih, setia, akan tetapi senantiasa menyeimbangkan dengan
nilai-nilai Islami yang tentunya tidak boleh melampaui rel-rel yang telah ditetapkan
al-Qur‟an dan as-Sunnah.

Agama Islam sangat mementingkan semua jenis kerja produktif. Alquran


tidak saja mengangkat al-amal (kerja produktif) ke tingkat ibadah, tetapi juga
berulangulang menyebutnya, term amal dalam Alquran lebih dari 50 ayat, bersama
dengan iman.13 Hubungan antara iman dengan amal seperti hubungan akar dengan
pohon. Yang satu tidak bisa ada tanpa yang lainnya. Alquran misalnya,
memerintahkan orang muslim supaya melanjutkan kembali pekerjaannya segera
setelah menunaikan salat berjamaah. Sebagai khalifah, tugas manusia adalah
bekerja keras membangun dunia, menggali sumber-sumber alamnya dengan cara
yang paling baik. Alquran sangat menentang kemalasan dan membuang-buang
waktu baik karena malas atau melibatkan diri pada kegiatan yang tidak produktif.2

Oleh karena itu berangkat dari latar belakang tersebut kami selaku penulis
tertarik untuk menyampaikan hasil kajian literature dalam bentuk sebuah makalah
yang berjudul “ Etos Kerja Untuk Perubahan”

3
2
Misbahuddin, E-commerce dan Hukum Islam (Makassar: Alauddin University
1
Pr ess, 2012), h. 6.

4
B. Rumusan Masalah

Beradasarkan pemaparan Latar Belakang di atas maka dapat ditari dua

permasalahan yang akan digali dalam Makalah ini, yaitu:

1. Bagaimana penjelasan etos kerja?

2. Apa faktor yang mempengaruhi etos kerja?

3. Etos kerja dalam islam?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui prinsip etos kerja untuk perubahan.

2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi etos kerja.

3. Untuk mengetahui etos kerja dalam islam

5
BAB II
PEMBAHASA
N
A. Pengertian Etos Kerja

Pengertian kamus bagi perkataan “etos” menyebutkan bahwa ia berasal dari


bahasa Yunani (ethos) yang bermakna watak atau karakter. Secara lengkapnya,
pengertian etos ialah karakteristik dan sikap, kebiasaan serta kepercayaan, dan
seterusnya, yang bersifat khusus tentang seorang individu atau sekelompok
manusia. Dari perkataan “etos” terambil pula perkataan “etika” dan “etis” yang
merujuk kepada makna “akhlaq” atau bersifat “akhlaqi”, yaitu kualitas esensial
seseorang atau suatu kelompok, termasuk suatu bangsa. Juga dikatakan bahwa
“etos” berarti jiwa khas suatu kelompok manusia, yang dari jiwa khas itu
berkembang pandangan bangsa tersebut tentang yang baik dan yang buruk,
yakni etikanya.2

Etika atau etos adalah bagian dari ilmu filsafat yang membahas secara
rasional dan mendetail tentang nilai-nilai, norma dan moralitas sesorang.
Sebagai cabang filsafat, etos sangat menekankan pendekatan yang kritis dalam
melihat dan mengamati nilai dan norma moral tersebut serta permasalahan-
permasalahan yang akan timbul dalam kaitan dengan nilai dan norma moral itu
sendiri.
Dalam hal ini bisa disimpulkan bahwa etos kerja adalah sikap, keyakinan
dan pandangan hidup akan nilai kerjayang sudah mendarah daging yang di
hasilka oleh karya seseorang terhadap apa yang di yakininya, yang dibentuk oleh
dimensi internal dan eksternal. Yang dimaksud dengan dimensi internal
adalah sesuatu yang berasal dari dalam diri, sedang dimensi eksternal adalah
bentukan dari luar, baik itu keluarga, masyarakat, budaya bangsa dan
sejenisnya.3

2
Husni Fuadi, Etos Kerja Dalam Prspektif Islam Jurnal Al-Amwal Vol. 7, No. 1, Jun 2018

6
B. Ciri-ciri Etos Kerja Islam

Ciri-ciri yang menghayati etos kerja akan tampak dalam sikap dan tingkah
lakunya, diantaranya sebagai berikut;3
1. Mereka kecanduan terhadap waktu
Salah satu esensi dan hakikat etos kerja adalah seseorang menghayati,
memahami, dan merasakan betapa berharga nya waktu. Dia sadar wktu adalah
netral dan terus merayap dari detik ke detik dan diapun sadar bahwa sedetik yang
lalu tak akan kembali kepadanya.
Baginya, waktu adalah aset illahiyah yang sangat berharga, ladang subur
yang membutuhkan ilmu dan amal untuk diolah serta dipetik hasilnya pada waktu
yang lain. Waktu adalah kekuatan, mereka yang mengabaikan waktu berarti
menjadi budak kelemahan. Hal ini sebagaimana firman-Nya:

Artinya: "Demi masa (1) sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam


kerugian, (2) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan
serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran
(3)." (QS. Al-Ashr: 1-3)4
Seorang muslim bagaikan kecanduan waktu. Dia tidak mau ada waktu
yang terbuang tanpa makna. Baginya, waktu adalah rahmat yang tak terhitung.
Pengertian terhadap makna waktu merupakan rasa tanggung jawab yang sangat
besar atas kemuliaan hidupnya.
2. Mereka memiliki moralitas yang bersih (ikhlas)
Salah satu kompetensi moral yang dimiliki seorang yang berbudaya kerja
islami itu adalah nilai keikhlas. Karena ikhlas merupakan bentuk dari cinta,
bentuk kasih sayang dan pelayanan tanpa ikatan.
3
Djakfar, Muhammad, Etika Bisnis Paradigma Spiritualitas Dan Kearifan Lokal, 103
4
QS, al-‘Ashr, 103: 1-3

7
Sikap ikhlas bukan hanya output dari cara dirinya melayani, melainkan juga
input atau masukan yang membentuk kepribadiannya didasarkan pada sikap
yang bersih. Bahkan, cara dirinya mencari rezeki, makanan dan minuman yang
masuk ke dalam tubuhnya, adalah bersih semata-mata.
3. Mereka kecanduan kejujuran
Sebagaimana keikhlasan, kejujuran pun tidak datang dari luar, tetapi
bisikan kalbu yang terus menerus mengetuk dan membisikkan nilai moral
yang luhur. Kejujuran bukan sebuah keterpaksaan, melainkan sebuah
panggilan dari dalam, sebuah keserikatan.
4. Mereka memiliki komitmen
Yang dimaksud dengan komitmen adalah keyakinan yang mengikat
(aqad) sedemikian kukuhnya sehingga membelenggu seluruh hati nuraninya
dan kemudian menggerakan perilaku menuju arah tertentu yang diyskininya.
Dalam komitmen tergantung sebuah tekad, keyakinan, yang melahirkan
bentuk vitalitas yang penuh gairah. Mereka memiliki komitmen tidak
mengenal kata menyerah. Mereka akan berhenti menapaki cita-citanya bila
langit sudah runtuh. Komitmen adalah soal tindakan, keberanian, komitmen
bukan komat-kamit melainkan kesungguhan dan kesinambungan.
5. Istiqomah, kuat pendirian
Pribadi muslim yang profesional dan brakhlak memiliki sikap konsisten,
yaitu kemampuan untuk bersikap taat asas, pantang menyerah, dan mampu
mempertahankan prinsip serta komitmennya walau harus berhadapan dengan
resiko yang membahayakan dirinya. Mereka mampu mengendalikan diri dan
mengelola emosinya secara efektif.
Karakteristik etos kerja Islam menurut Ahmad Janan Asifudin, dapat
digali dan dirumuskan berdasarkan konsep iman dan amal saleh. Dari konsep
iman, ilmu, dan amal saleh dapat digali dan dirumuskan karakteristik-
karakteristik etos kerja islam sebagai berikut:

8
a. Kerja merupakan penjabaran aqidah
Kerja berlandaskan niat ibadah hanya kepada Allah adalah salah satu
karakteristik yang penting. Etos kerja Islami yang tergali dan timbul dari
karakteristik ini menjadi pembeda dari etos kerja lainnya karena ia selalu
mempengaruhi sikap hidup, sekaligus memotivasiorang yang bersangkutan.
b. Kerja dilandasi ilmu
Manusia memiliki keistimewaan, terutama dari aspek akal yang
dianugrahkan oleh Tuhan. Karena mempunyai akal, manusia berhasil
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mencapai kebudayaan dan
peradaban tinggi. Dan dalam rangka melakukan usaha (bekerja), orang di
tuntut agar memperhatikan hukum-hukum alam yang berlaku di alam ini.
Kenyataan ini secara tidak langsung, mendidik orang bersangkutan untuk
beretos kerja tinggi dengan karakteristik aqli, ilmiah, dan proaktif.
c. Kerja dengan meneladeni sifat-sifat Iilahi serta mengikuti petunjuk-petunjuk-
Nya
Etos kerja Islami sebagaimana etos kerja pada umumnya tidak dapat
terwujud tanpa dukungan sifat aktif manusia yang bersangkutan untuk
memanfaatkan potensi-potensi apa adanya. Orang beretos kerja Islami
menyadari bahwa potensi yang dikaruniakan pada dasarnya merupakan
amanah dari Ilahi Robbi.

C. Faktor-faktor Yang dapat Mempengaruhi Etos Kerja Seseorang

Etos akan kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:

1. Agama

Perlu di ketahui bahwa Agama merupakan suatu sistem nilai. Sistem nilai
sangat di tentukan dan dapat mempengaruhi atau menentukan pola hidup para
sesorang. pola berpikir, bersikap serta tindakan seseorang pastilah akan lebih di
warnai dengan ajaran agama yang dianutnya jika ia sungguh-sungguh dalam
kehidupan beragama. Oleh karena itu, jika ajaran agama itu mengandung nilai-

9
nilai yang dapat memacu pembangunan, jelaslah bahwa agama akan turut
menentukan jalannya pembangunan atau modernisasi. berbagai studi tentang
etos kerja berbasis agama sudah banyak dilakukan dengan hasil yang secara
umum mengkonfirmasikan adanya korelasi positif antara sebuah sistem
kepercayaan tertentu dengan kemajuan ekonomi, kemakmuran, dan modernitas.5
2. Budaya

5
Lubis Hadi Satriattp://pknstan.ac.id/home/aspek aspek etos kerja dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.html (15 Januari 2020)

10
Luthans mengatakan bahwa sikap mental, tekad, disiplin dan semangat
kerja masyarakat juga disebut sebagai etos budaya. Kemudian etos budaya ini
secara operasional juga disebut sebagai etos kerja. Kualitas etos kerja ditentukan
oleh sistem orientasi nilai budaya masyarakat yang bersangkutan. Masyarakat
yang memiliki sistem nilai budaya maju akan memiliki etos kerja yang tinggi.
Sebaliknya, masyarakat yang memiliki sistem nilai budaya yang konservatif
akan memiliki etos kerja yang rendah, bahkan bisa sama sekali tidak memiliki
etos kerja.6
3. Sosial politik

Tinggi atau rendahnya etos kerja suatu masyarakat dipengaruhi juga oleh
ada atau tidaknya struktur politik yang mendorong masyarakat untuk bekerja
keras dan dapat menikmati hasil kerja keras mereka dengan penuh. 7 Kondisi
lingkungan geografis. dengan adanya indikasi bahwa etos kerja dapat muncul
dikarenakan faktor kondisi geografis. Lingkungan alam yang mendukung
mempengaruhi manusia yang berada di dalamnya melakukan usaha untuk dapat
mengelola dan mengambil manfaat, dan bahkan dapat mengundang pendatang
untuk turut mencari penghidupan di lingkungan tersebut.8
4. Pendidikan

Etos kerja tidak dapat dipisahkan dengan pendidikan meskipun sebagian


seseorang tidak memnempu jalur pendidikan akan tetapi sumber daya manusia
juga menjadi bahan pertimbangan, karena hal tersebut dapat meningkatkan etos
keeja seseorang kakn lebih kuat. Pendidikan sangat di butuhkan untuk menjaga
kualitas seseorang kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu semakin

6
Lubis Hadi Satriattp://pknstan.ac.id/home/aspek aspek etos kerja dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.html (15 Januari 2020)
7
http://www.pknstan.ac.id/home/aspek-aspek-etos-kerja-dan-faktor-faktor-yang-
mempengaruhinya.html
8
http://www.pknstan.ac.id/home/aspek-aspek-etos-kerja-dan-faktor-faktor-yang-
mempengaruhinya.html

11
berkualitas pendidikan seseorang maka keterampilan dan keahlian akan
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Manusia sebagai khalifah di
muka buni ini di tuntut untuk bekerja keras membangun dunia ini dan menggali
seluruh sumber alamnya dengan cara yang baik, oleh karena itu al Quran
menentang orang-orang malas dan membuang-buang waktunya dengan
kemalasan tanpa di gunakan sebaik mungkin. Al Quran sendiri mendorong
manusia untuk belajar untuk memperoleh keahlian dan teknolongi9

9
Misbahuddin,”sistem bunga dalam bisnis modern dalam perfektif hukum islam,” Asy –
ASYIRA’AH, vol. 44 no. 1(2010), h 715. http;//www.asy-syir'ah-sistem%20bunga.pdf (Di akses 25
Januari 2020)

12
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari uraian pembahasan mengenai Etos kerja untuk perubahan, dapat


ditarik beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut:

1. Etos berasal dari bahasa Yunani (etos) yang memberikan arti sikap,
kepribadian, watak,karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak
saja dimiliki oleh individu, tetapi juga olehkelompok bahkan masyarakat .
Dalam kamus besar bahasa Indonesia etos kerja adalah semangatkerja yang
menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok.

2. Ciri-ciri orang yang mempunyai karakter etos kerja yang baik dalam Islam
antara lain menghargai waktu, bermoral bersih, menjunjung tinggi
kejujuran, mempunyai komitmen yang kuat, istiqomah dalam bekerjs.
3. Etos kerja sangat berpengaruh pada keberhasilan seseorang. Demikian juga
kesuksesan dalam pendidikan. Dengan etos kerja yang tinggi diharapkan
seseorang menjadi cakap, kreatif, mandiridan bertanggung jawab, terutama
pada dirinya sendiri.
B. SARAN

Dengan sangat menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari


kesempurnaan, sebab tidak ada satu tulisan di muka bumi ini yang terhindar dari
kecacatan selain al- Qur’an. Untuk itu kami menyarankan kepada pembaca untuk
memberikan sumbang saran serta kritikan yang konstruktif demi kesempurnaan
makalah kami untuk yang akan datang.

13
DAFTAR PUSTAKA

Djakfar, Muhammad, Etika Bisnis Paradigma Spiritualitas Dan Kearifan Lokal,

Malang: UIN-Maliki Press, 2019

Djakfar, Muhammad, Etika Bisnis Islami Tataran Teoritis dan Praksis, Malang:

UIN-Maliki Press, 2008

Husni Fuadi, Etos Kerja Dalam Prspektif Islam Jurnal Al-Amwal Vol. 7, No. 1, Jun

2018

Sudirman Tebba, Membangun Etos Kerja dalam Perspektif tasawuf Bandung:

Pustaka Nusantara Publishing, 2003, h. 37.

Misbahuddin,”sistem bunga dalam bisnis modern dalam perfektif hukum islam,”

Asy –ASYIRA’AH, vol. 44 no. 1(2010), h 715. http;//www.asy-syir'ah-sistem

%20bunga.pdf (Di akses 25 Januari 2020)

Narulita sari, “etos kerja dalam islam” jurnal studi al Quran.

http://journal.unj.ac.id unj index.php jsq/article/view/2411/1848. (15 oktoer 2019)

Lubis Hadi Satria ttp. http://pknstan.ac.id/home/aspek aspek etos kerja dan faktor-

faktor yang mempengaruhinya.html (15 oktober 2019)

14
15

Anda mungkin juga menyukai