Kelompok 1 - Teori Akuntansi - Konsep Laba
Kelompok 1 - Teori Akuntansi - Konsep Laba
Kelompok 1 - Teori Akuntansi - Konsep Laba
PERTEMUAN KE-6
KONSEP LABA DAN PENGAKUAN PENDAPATAN
Kelompok 1 :
Kelompok 1
PENJUALAN
- BIAYA
EKSPLISIT - BIAYA
IMPLISIT = LABA
EKONOMI
Biaya eksplisit adalah pengeluaran aktual kepada pihak yang lain sebagai
imbalan atas sumber daya yang digunakan untuk kegiatan perusaan.
Biaya implisit adalah opportunity cost yang muncul karena aset perusahaan
tidak digunakan untuk penggunan terbaiknya. Tidak ada arus kas keluar dari
perusahaan atas biaya implisit.
Pendekatan contoh :
PT. ABC memperoleh proyek yang akan menghasilkan laba bersih (accounting
profit) sebesar Rp. 50 miliar. Proyek tersebut berlangsung selama 1 tahun. Proyek
tersebut menggunakan pabrik yang dapat digunakan kepada pihak ketiga dan
memberikan pendapatan sewa sebesar Rp. 20 miliar.
Biaya implisit dalam contoh diatas adalah pendapatan sewa yang seharusnya diterima
jika perusahaan tidak menggunakan bangunan untuk mengerjkan proyek yang
diterima.
Laba akuntansi = Rp. 50 miliar
Laba ekonomi = Rp. 50 miliar – 20 miliar
Laba ekonomi = Rp. 30 miliar.
Dari contoh diatas dapat ditarik kesimpulan bahwan jika perusahaan
menggunakan biaya implisit dalam hal ini biaya sewa maka Laba akuntansi akan
terkoreksi karena karena perusahaan tidak menggunakan bangunan yang seharusnya
digunakan dalam mengerjakan proyek.
Contoh lain:
PT ABC memiliki Weight Avarage Cost of Capital (WACC) sebesar 12% dan
memliliki total aset sebesar $1,000,000. Laba operasi sebelum dan setelah pajak
adalah $180,000 setahun, maka laba ekonomi PT ABC sebagai berikut:
Laba ekonomi = $180,000 – (12% - $1,000,0000)
= $60,000
D. Manajemen Laba
Menurut Rahmawati (2006), Manajemen laba merupakan suatu intervensi dengan
tujuan tertentu dalam proses pelaporan keuangan eksternal untuk memperoleh beberapa
keuntungan privat.
Manajemen laba salah satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas laporan
keuangan, manambah bias laporan keuangan, dan mengganggu pemakai laporan keuangan
yang mempercayai angka hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa.
Harahap Sofyan Syafri (2011), Teori Akuntansi Edisi Revisi 2011. Jakarta: Rajawali Pers.