Makalah Sosiologi Sastra Kelompok 11
Makalah Sosiologi Sastra Kelompok 11
Makalah Sosiologi Sastra Kelompok 11
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur dalam Mata Kuliah
al-Adab al-Ijtima’iy
Semester VII
Disusun Oleh:
Kelompok XI:
Habiburrahman : 1811010030
Husnul Khatimah : 1811010041
Dosen Pembimbing :
Dr. Asrina, M.Ag
Tidak lupa kami ucapkan kepada Dosen Pengampu atas bimbingannya dan
sudah memberi kami amanah untuk menyelesaikan makalah ini, serta arahan yang
mempermudah kami dalam menyelesaikan makalah ini. dan kami juga dapat
meningkatkan minat membaca dan mendalami hal-hal yang berkaitan tentang tori
marxisme dan karya sastra. Demikianlah yang dapat kami sampaikan, semoga
makalah yang kami sajikan ini dapat bermanfaat untuk kami dan kita semua,
terutama bagi pembaca.
Pemakalah
1
PEMBAHASAN
2
Ibid.,
3
Fadlil Munawwar Manshur, Teori Sastra Marxis dan Aplikasinya pada Penelitian
Karya Sastra Arab Modern, Jurnal Bahasa dan Seni, Tahun 40, No.1, Februaru 2021, h.129-130.
4
Yusria, Pertentangan Kelas dalam Novel Rima Rima Tiga Jiwa Karya Akasa Dwipa
(Tinjauan Sosiologi Sastra Marxis), Skripsi, 2019, h.15-16
3
demikian memberikan kontribusi terhadap perjuangan yang harus dikobarkan
oleh umat manusia terhadap hambatan-hambatan yang ditimbulkan oleh alam.
Maka dari itu lebih ditegaskan oleh beliau untuk memploklamirkan realisme
sosial secraa gigih dan mendorong sastrawan untuk menunjukkan eksistensi
realisme sosial.
Realisme sosial membicarakan tentang masalah utama evolusi
kesusastraan, cerminan hubungan kelas-kelasnya, dan fungsi sosialnya dalam
masyarakat, ada beberapa landasarn karya sastra yang berisikan tentang fungsi
sosial berdasarkan perspektif, diantara lain:
1) Sastra harus mempunyai fungsi sosial
2) Sastra harus mengabdi kepada rakyat banyak (menunjukkan bagaimana
sastra menjadi sebuah kendaraan politik)
3) Sastra harus termasuk dalam suatu bagian kegiatan partai komunis.5
5
Rukayah, Menyoal Realisme Sosial dalam Novel Gadis Pantai Karya Pramoedya
Ananta Toer dengan Analaisis Strategi Naratif, Jurnal Publikasi Pendidikan, Vol.7, N0.1, Januari
2016, h.15.
4
memenuhi kebutuhan primer mereka saja yang di bayar dengan tenaga dan jam
kerja yang panjang.
Dalam hal ini ajaran Marxis tidak mampu melakukan upaya revolusi,
seharusnya dapat melakukan perubahan dengan sewajarnya secara kecil-
kecilan melalui reformasi. Karena reformasi adalah realitas dari kondisi
ekonomi politik. Sampai dengan saat ini tidak ada perubahan yang signifikan
dalam perjuangan kelas buruh ini, Kehidupan buruh masih saja belum banyak
berubah. Reformasi besar-besaran belum dapat dilakukan, hal ini karena
penguasa ataupun pihak pemilik perusahaan sebagai kaum borjuis dapat
menentukan hukum yang berlaku di tempatnya, pemerintah juga tidak dapat
berbuat banyak, karena setiap keputusan-keputusannya selalu dipengaruhi oleh
orang-orang yang berkuasa ataupun pemilik modal dan pemilik perusahaan.
Marx mengatakan tidak mungkin melakukan perubahan, seharusnya
merubah kebijakan negra dan membubarkan kapitalis negara, karena negaralah
yang bisa menentukan cara pembagian, dalam hal ini negara adalah aktornya
karena mempunyai legitimasi. Distibusi yang tidak adil ataupun tidak rata
terjadi juga karena adanya campur tangan pemerintah ataupun negara, oleh
sebab itu negara harus pro kepada kaum kepada kaum proletar bukannya pro
terhadap kaum kapitalis yang dapat dengan mudah melakukan eksploitasi.6
Teori Marxisme punya beberapa kelemahan, berikut rincian dari
kelemahan teori ini ;
1. Keyakinan akan terciptanya kesadaran kolektif atau kesadaran kelas dalam
kelas buruh yang permanen.
2. Tidak mampunnya dalam melihat masalah konflik yang lebih mendetail.
3. Analisisnya dalam memandang konflik yang masih terlalu simpel/sempit.
6
Ibid.,
5
“Yauma Qutila az-Za’im” karya Najib Mahfudz(1985) yang membicarakan
perjuangankelas sosial bawah dalam memperolehkeadilan sosial dan ekonomi.
Diceritakan bahwa Alwan Fawaz Muhtasyimi (selanjutnya disebut Alwan),
sebagai calon suami, menanggung bebanyang berat. Kedua orang tuanya,
Fawaz danHana, adalah seorang pegawai kecil yang gajinya kurang cukup
untuk makan sehari-hari. Rondah adalah nama kekasih Alwan,kedua orang
tuanya bernama Sulaiman danZainab. Kedua orang tua Rondah ini jugaberasal
dari keluarga yang kurang mampu. Mereka berpendapat bahwa
pernikahanmenjadi bahagia dan tentram jika mem-punyai harta yang banyak
(Manan,2003:16).
Alwan dan Rondah bekerja pada peru-sahaan yang sama, yang bergerak di
bidangpelayanan umum. Direktur perusahaan itunamanya Anwar, sudah tentu
orang kaya,selalu menggoda Rondah, kekasih Alwan.Anwar selalu mencari
kesempatan untukmendekati Rondah. Pada akhirnya, pertu-nangan Alwan
dengan Rondah dibatalkanoleh keluarga Rondah dengan alasan Alwantidak
bisa diharapkan untuk membahagikanRondah karena kemiskinannya itu.
Kejadianini dimanfaatkan betul oleh Anwar untukmemperistri Rondah, dan
ternyata berhasil.7
Akan tetapi, perkawinan Rondahsebagai simbol orang miskin dengan
Anwarsebagai simbol orang kaya, tidak berjalanlama karena Anwar
memperlakukan istrinyaitu tidak semestinya, bahkan ia menjualistrinya kepada
relasi-relasi bisnisnya hanyauntuk mempermulus usahanya. Akhirnya,Rondah
meminta cerai kepada suaminyadan terpaksa dikabulkan oleh Anwar. Men-
dengar cerita Rondah tentang kekejaman Anwar, maka Alwan sebagai
bekastunangannya mendatangi Anwar dan me-maki-makinya habis-habisan,
bahkan Al-wan membunuh bekas suami Rondah itu sampai mati.
Berdasarkan ilustrasi kisah dalam novel Arab modern tersebut, maka
dapatlahdikatakan bahwa teori sastra Marxis dapat menganalisis kisah
perjuangan kelas bawah (orang miskin) untuk mencari keadilan ekonomi dan
sosial. Perjuangan kelas bawah dengan cara membunuh orang dari kelas atas
7
Ibid.,
6
(orang kaya) itu bukanlah inti teori sastra Marxis, tetapi lebih disebabkanoleh
akibat ketidakadilan ekonomi dan sosial. Dalam konteks ini, sastra Marxis
berbicara tentang bagaimana teori ini menganalisis fenomena-fenomena sosial
tersebut.8
8
Ibid.,
7
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berkaitan hubungan antara sastra dengan sistem ekonomi, dalam
trelihat dalam aplikasi sebuah karya sastra yang berisikan atau menggambarkan
tentang kehidupan ekonomi seorang tokoh, baik karya tulis berupa prosa, atau
pun puisi. Korelasi antara infrastruktur sebagai sebab yang dapat mengatur
kegiatan produksi, sedangkan peran suprastruktur menjadi akibat dalam
kegiatan produksi. Marxis menggunakan infrastruktur dan suprastruktur untuk
membadakan dasar-dasar perubahan tatanan sosial yang penting. Realisme
sosial membicarakan tentang masalah utama evolusi kesusastraan, cerminan
hubungan kelas-kelasnya, dan fungsi sosialnya dalam masyarakat. Teori
Marxisme punya beberapa kelemahan, berikut rincian dari kelemahan teori ini;
Keyakinan akan terciptanya kesadaran kolektif atau kesadaran kelas dalam
kelas buruh yang permanen, tidak mampunyai dalam melihat masalah konflik
yang lebih mendetail, analisisnya dalam memandang konflik yang masih terlalu
simpel/sempit.
8
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Ryan dan Prima Pantau Putri Santosa. 2019. Analisis Novel Pudarnya
Pesona Cleopatra Karya Habiburrahman El-Shirazy Ditinjau Dari Aspek
Sosiologi Sastra. Jurnal Bahasa. Vol.39. No.1.
Manshur, Fadlil Munawwar. Februari 2021. Teori Sastra Marxis dan Aplikasinya
pada Penelitian Karya Sastra Arab Modern. Jurnal Bahasa dan Seni. Vol.
40. No.1.
Yusria. 2019. Pertentangan Kelas dalam Novel Rima Rima Tiga Jiwa Karya
Akasa Dwipa (Tinjauan Sosiologi Sastra Marxis). Skripsi.
Rukayah. Januari 2016. Menyoal Realisme Sosial dalam Novel Gadis Pantai
Karya Pramoedya Ananta Toer dengan Analaisis Strategi Naratif. Jurnal
Publikasi Pendidikan. Vol.7. N0.1.