4.RKS LPTQ
4.RKS LPTQ
4.RKS LPTQ
SEKRETARIAT DAERAH
Jalan Diponegoro No. 22 Telepon ( 022 ) 4232448; 4233347; 4230963
kode pos 40115
Faksimil : (022) 4203450, Website : www.jabarprov.go.id email : [email protected]
RKS
Spesifikasi Teknis
Perencanaan Pemeliharaan Sarana Dan
Prasarana Masjid LPTQ
Tahun Anggaran 2021
Konsultan Perencana :
CV. MAHONI
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
PENJELASAN
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
Pasal 1
URAIAN UMUM
Semua pekerjaan dalam kontrak ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi
persyaratan-peryaratan teknis yang tertera dalam persyaratan StandarNasional Indinesia
(SNI), Standar Industri Indonesia (SII) dan peraturan-peraturan Nasional maupun
peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang
bersangkutan termasuk segala perubahan dan tambahannya, antara lain :
- Peraturan Umum tentang pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene
Voorwaarden voor de uitvoering bij Aanneming van Openbare Werken 1941 atau
disingkat AV, yang disahkan oleh Pemerintah tanggal 28 Mei 1941 Nomor 9,
Lembaran Negara Nomor 14571 dan terjemahan dalam bahasa Indonesia yang
diterbitkan oleh badan Penerbit Pekerja Umum, Juni 1978 9 (disingkat SU-41).
- Peraturan Umum tentang pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene
Voorwaarden voor de uitvoering bij Aanneming van Openbare Werken 1941 atau
disingkat AV, yang disahkan oleh Pemerintah tanggal 28 Mei 1941 Nomor 9,
Lembaran Negara Nomor 14571 dan terjemahan dalam bahasa Indonesia yang
diterbitkan oleh badan Penerbit Pekerja Umum, Juni 1978 9 (disingkat SU-41).
- Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrase Teknik dari Dewan
Teknik Pembangunan Indonesia (DTPI)
- Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung & Penjelasan SNI 2847:2019
Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan
Nongedung SNI 1726:2019
- Spesifikasi untuk bangunan gedung baja struktural SNI 1729:2020
- Baja tulangan beton SNI 2052:2017
- Beban Minimum Untuk Perancangan Gedung Dan Struktur Lain SNI 1727:2020
1
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
2
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
Pada pekerjaan ini Kontraktor Pelaksana perlu membuat identifikasi bahaya dan
pengendalian risiko dengan harapan pelaksanaan kontruksi dapat menghasilkan zero
accident, Adapun risiko dari pekerjaan ini terdapat pada uraian table dibawah ini :
Pekerjaan
1
Persiapan
a. Memastikan
a. Pembersihan · Kaki
Memakai Sarung Pekerja Agar
lapangan dan Jenis bahaya: berdarah dan
Tangan dan Rompi Selalu Memakai
peralatan tetanus
APD
b. Memberikan
Peringatan atau
b. Pemasangan
· Menginjak benda- · Kaki dan Memakai Sepatu Sanksi Bagi
pagar pengaman
benda tajam tangan lecet Safety Pekerja yang
proyek
Tidak Memakai
APD
c. Menyediakan
c. Mob dan Memakai Masker peralatan P3K
· Tersandung dan · Tulang patah
demob dan Kaca Mata dan Kantor
jatuh / retak
pembongkaran Pelindung khusus
perawatan P3K
d. Bekerja sama
d. Mob dan dengan instansi
Memakai Helm
demob alat tiang · Terpeleset · Gagar otak kesehatan
Proyek
pancang daerah untuk
tindakatan UGD
e. Pembuatan
gudang, direksi · Tangan tergores Tidak Bercanda
· Kematian
keet, pos jaga dan seng Dalam Bekerja
barak pekerja
f. Pekerjaan
· Kaki tertusuk paku Berhati - Hati
pembongkaran
Memasang rambu -
· Kejatuhan benda rambu peringatan
yang cukup
Checklist semua
· alat kerja dalam
Tersandung/terpeleset kondisi baik
sebelum dipakai
· Terkena tiang
pancang
Pekerjaan
2
Pondasi Dalam
a. Memastikan
a. Pekerjaan Memakai Sarung Pekerja Agar
Jenis bahaya: Risiko:
pondasi sumuran Tangan dan Rompi Selalu Memakai
APD
c. Menyediakan
· Tangan Memakai Masker peralatan P3K
c. Mobilisasi alat
· Tangan lecet sakit untuk dan Kaca Mata dan Kantor
bor
megang Pelindung khusus
perawatan P3K
d. Bekerja sama
· Kaki dan tangan · Kepala Memakai Helm
d. Bekisting dengan instansi
mengelupas berdarah Proyek
kesehatan
3
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
daerah untuk
tindakatan UGD
· Kepala terkena Tidak Bercanda
e. Pengecoran · Meninggal
benda Dalam Bekerja
· Tertabrak
· Pingsan Berhati - Hati
kendaraan
Memasang rambu -
· Gagar otak rambu peringatan
yang cukup
Memasang lampu
penerangan yang
cukup
Checklist semua
alat kerja dalam
kondisi baik
sebelum dipakai
Tindak lanjut :
Pengendalian Awal
a. Memastikan
Pekerjaan :
3 Jenis bahaya: Risiko: Pekerja Agar
Struktur Beton Memakai Sarung
Selalu Memakai
Tangan dan Rompi
APD
b. Memberikan
Peringatan atau
· Tangan /
a. Pekerjaan Memakai Sepatu Sanksi Bagi
· Tangan lecet-lecet kaki berdarah
pembesian Safety Pekerja yang
dan tetanus
Tidak Memakai
APD
c. Menyediakan
Memakai Masker peralatan P3K
b. Pekerjaan
· Kaki tertusuk paku · Gagar otak dan Kaca Mata dan Kantor
bekisting
Pelindung khusus
perawatan P3K
d. Bekerja sama
dengan instansi
c. Pekerjaan · Kepala kejatuhan · Tulang patah Memakai Helm
kesehatan
pengecoran benda / retak Proyek
daerah untuk
tindakatan UGD
d. Pekerjaan
· Kulit kaki · Pendarahan Tidak Bercanda
pembongkaran
mengelupas pada kepala Dalam Bekerja
bekisting
· Luka pada
· Jatuh dari ketinggian Berhati - Hati
mata
Memasang rambu -
rambu peringatan
yang cukup
Memasang lampu
penerangan yang
cukup
Checklist semua
alat kerja dalam
kondisi baik
sebelum dipakai
Pekerjaan
Pengendalian Awal
4 Arsitektur/ Jenis bahaya: Risiko: Tindak Lanjut :
:
Finishing
a. Pekerjaan a. Memastikan
· Menginjak benda- · Terefeksi Memakai Sarung
atap/pemasangan Pekerja Agar
benda tajam tetanus Tangan dan Rompi
genting Selalu Memakai
4
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
APD
b. Memberikan
Peringatan atau
· Anggota
b. Pasangan · Tersandung dan Memakai Sepatu Sanksi Bagi
tubuh lecet /
bata jatuh Safety Pekerja yang
luka
Tidak Memakai
APD
c. Menyediakan
Memakai Masker peralatan P3K
· Tulang
c. Plesteran · Terpeleset dan Kaca Mata dan Kantor
retak
Pelindung khusus
perawatan P3K
d. Bekerja sama
dengan instansi
d. Pekerjaan · Tertimpah batu · Kepala Memakai Helm
kesehatan
benangan bata berarah Proyek
daerah untuk
tindakatan UGD
e. Pasangan · Kulit mengelupas · Kulit Tidak Bercanda
keramik akibat spesi mengelupas Dalam Bekerja
f. Pekerjaan · Jatuh dari · Patah /
Berhati - Hati
pasang plafond ketinggian retah tulang
Memasang rambu -
g. Pekerjaan · Kepala terkena
· Gagar otak rambu peringatan
pengecatan bendah tumpul / tajam
yang cukup
h. Pekerjaan Memasang lampu
· Kaki luka terkena · Mata perih /
pasang pintu dan penerangan yang
benda kebutaan
jendela cukup
· Dada terluka
· Dada / kaki Memakai safety
terkena percikan api
lecet belt
las
Checklist semua
alat kerja dalam
kondisi baik
sebelum dipakai
Checlist kabel-
kabel alat-alat
elektrik tidak
mengelupas, atau
sambungannya
baik.
Tindak Lanjut :
Pengendalian Awal
a. Memastikan
Pekerjaan :
5 Jenis bahaya: Risiko: Pekerja Agar
Elektrikal Memakai Sarung
Selalu Memakai
Tangan dan Rompi
APD
b. Memberikan
a. Peringatan atau
· Kaki
Menempatkan Memakai Sepatu Sanksi Bagi
· Kaki terkena benda lecek/luka/
material pada Safety Pekerja yang
bengkak
lokasi yang tepat Tidak Memakai
APD
c. Menyediakan
· Kepala
Memakai Masker peralatan P3K
b. Pekerjaan · Kepala kejatuhan bengkak /
dan Kaca Mata dan Kantor
mengulur kabel benda gagar otak
Pelindung khusus
ringan
perawatan P3K
d. Bekerja sama
dengan instansi
c. Pemasangan · Terjatuh dari · Kaki/tangan Memakai Helm
kesehatan
panel scaffolding / tangga patah Proyek
daerah untuk
tindakatan UGD
d. Pemasangan · Tersetrum aliran · Tulang Tidak Bercanda
5
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
6
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
kesehatan
daerah untuk
tindakatan UGD
d. Melakukan
Tidak Bercanda
test and · Kematian
Dalam Bekerja
commisioning
Berhati - Hati
Memasang rambu -
rambu peringatan
yang cukup
Memasang lampu
penerangan yang
cukup
Memakai safety
belt
Tindaklanjut :
Pengendalian Awal
Pekerjaan Tanah a. Memastikan
:
8 dan Site Jenis bahaya: Risiko: Pekerja Agar
Memakai Sarung
Development Selalu Memakai
Tangan dan Rompi
APD
b. Memberikan
Peringatan atau
a. Pekerjaan · Kaki terkena besi, · Kaki terluka Memakai Sepatu Sanksi Bagi
galian tanah paku / tertusuk Safety Pekerja yang
Tidak Memakai
APD
c. Menyediakan
· Tangan Memakai Masker peralatan P3K
b. Mengurug
· Tangan lecet sakit untuk dan Kaca Mata dan Kantor
galian
megang Pelindung khusus
perawatan P3K
d. Bekerja sama
dengan instansi
c. Pekerjaan · Kaki dan tangan · Kepala Memakai Helm
kesehatan
pemadatan mengelupas berdarah Proyek
daerah untuk
tindakatan UGD
d. Pekerjaan · Kepala terkena Tidak Bercanda
· Meninggal
rabatan lantai benda Dalam Bekerja
· Tertabrak
· Pingsan Berhati - Hati
kendaraan
Memasang rambu -
· Gagar otak rambu peringatan
yang cukup
Pasal 2
LINGKUP PEKERJAAN
2.1. Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan dan perinciannya pada Pekerjaan
Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Masjid LPTQ meliputi beberapa pekerjaan,
sebagai berikut:
i. PEKERJAAN STRUKTUR
1. Pekerjaan Struktur Bawah
2. Pekerjaan Struktur Atas
ii. PEKERJAAN ARSITEKTUR
7
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
Meyediakan peralatan berikut alat-alat bantu lainnya seperti mesin pengaduk beton,
mesin las, alat-alat bor, compactor, vibrator, scaffolding, alat-alat pengangkat dan
peralatan-peralatan lain yang benar- benar diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini,
serta mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap bahan-
bahan, alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung,
sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan sempurna sampai dengan
diserahterimakannnya pekerjaan tersebut kepada Pemberi Tugas.
Seluruh pekerjaan maupun bagian pekerjaan yang merupakan satu kesatuan dengan
pekerjaan yang disebut dalam buku ini, menjadi lingkup pekerjaan yang tidak dapat
dipisahkan dan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Gambar Kerja, Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan, serta mengikuti petunjuk dan keputusan Kansultan Pengawas/
Owner.
Pasal 3
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
1. Kontraktor wajib meneliti semua Gambar Kerja, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS);
termasuk tambahan dan perubahannya yang dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan.
2. Ukuran :
a. Pada dasanya semua ukuran utama yang tertera dalam Gambar Kerja meliputi :
As - As
Luar - Luar
Dalam - Dalam
8
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
Luar - Dalam
b. Khusus ukuran dalam Gambar Kerja Arsitektur pada dasarnya ukuran yang tertulis
adalah ukuran jadi terpasang atau dalam keadaan selesai/finished.
3. Perbedaan Gambar.
a. Bila suatu Gambar tidak cocok dengan Gambar yang lain dalam satu disiplin kerja,
maka Gambar yang mempunyai skala yang lebih besar yang berlaku / mengikat.
b. Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja Arsitektur dengan Struktur, maka yang
berlaku / mengikat adalah Gambar Kerja Arsitektur sepanjang tidak mengurangi segi
Konstruksi dan kekuatan Struktur.
c. Bila ada perbedaan antara gambar Kerja Arsitektur dengan Sanitasi/Mekanikal, maka
Gambar Kerja yang dipakai adalah ukuran fungsional dalam Gambar Kerja Arsitektur.
d. Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja Arsitektur dengan Elektrikal, maka yang
dipakai sebagai pegangan adalah ukuran fungsional dalam Gambar Arsitektur.
e. Bila ada perbedaan - perbedaan itu, ketidakjelasan, maupun kesimpangsiuran
menimbulkan keragu-raguan sehingga dalam pelaksanaan dapat menimbulkan
kesalahan, maka Kontraktor diwajibkan melaporkan kepada Pengawas Lapangan, dan
mengadakan pertemuan dengan Konsultan Perencana, untuk mendapatkan keputusan
dari Konsultan Perencana Gambar mana yang akan dijadikan pegangan.
f. ketentuan diatas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk memperpanjang
waktu pelaksanaan maupun mengajukan claim biaya pekerjaan tambah.
9
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
2. Rencana Kerja tersebut harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas
Lapangan, paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah SPK diterima
Kontraktor. Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas, akan
disyahkan oleh Pemberi Tugas.
3. Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja 4 (empat) rangkap kepada
Pengawas Lapangan, 1 (satu) salinan Rencana Kerja harus ditempel pada bangsal
Kontraktor di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan pekerjaan/prestasi
kerja.
Pasal 5
LAPORAN - LAPORAN
1. Pelaksana Lapangan setiap hari akan membuat laporan harian mengenai segala hal
yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan / pekerjaan, baik teknis maupun
administratif.
2. Dalam pembuatan laporan tersebut pihak pemborong harus memberikan data-data
yang diperlukan menurut data dan keadaan sebenarnya.
3. Laporan tersebut harus diserahkan kepada Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan
sebagai bahan monitoring.
Pasal 6
KUASA KONTRAKTOR DILAPANGAN
1. Dilapangan pekerjaan Kontraktor wajib menunjuk seorang kuasa Kontraktor atau biasa
disebut Pelaksana yang cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan dilapangan dan
mendapat kuasa penuh dari Kontraktor.
2. Dengan adanya Pelaksana, tidak berarti bahwa Kontraktor lepas tanggung jawab
sebagian maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.
3. Kontraktor wajib memberi tahu kepada Tim Pengelola Teknis dan Konsultan Pengawas,
nama dan jabatan Pelaksana untuk mendapatkan persetujuan.
4. Bila dikemudian hari menurut Tim Pengelola Teknis dan Konsultan Pengawas,
Pelaksana kurang mampu atau tidak cukup cakap memimpin pekerjaan, maka akan
diberitahu kepada Kontraktor secara tertulis untuk mengganti Pelaksana.
5. Dalam waktu 7(tujuh) hari kalender setelah dikeluarkan Surat Pemberitahuan, Kontraktor
harus sudah menunjuk Pelaksana baru atau Kontraktor sendiri (Penanggung jawab/
Direktur Perusahaan) yang akan memimpin pelaksanaan.
Pasal 7
TEMPAT TINGGAL (DOMISILI) KONTRAKTOR
1. Untuk menjaga kemungkinan kerja diluar jam kerja apabila terjadi hal-hal yang mendesak,
Kontraktor dan Pelaksana wajib memberitahukan secara tertulis alamat dan nomor
telepon di lokasi kepada Tim pengelola Teknis setempat dan Konsultan Pengawas.
2. Kontraktor wajib memasukan identifikasi dan alamat Bengkel kerja (Workshop) dan
peralatan yang dimiliki dimana pekerjaan pemborongan akan dilaksanakan.
3. Alamat Kontraktor dan pelaksana diharapkan tidak berubah selama pekerjaan. Bila terjadi
perubahan alamat Kontraktor, Pelaksana wajib memberitahukan secara tertulis.
Pasal 8
PENJAGA KEAMANAN LAPANGAN
10
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
Pasal 9
JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA
Pasal 10
ALAT-ALAT PELAKSANAAN
Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh Kontraktor, sebelum
pekerjaan fisik dimulai, dalam keadaan baik dan siap pakai, antara lain :
a. Beton Molen yang jumlahnya minimal 2 Buah dalam kondisi yang baik.
b. Theodolit dan Waterpass yang telah diijinkan oleh Pengawas Lapangan.
c. Perlengkapan penerangan untuk kerja lembur.
d. Pompa air sesuai kebutuhan untuk sistem pengeringan, jika diperlukan.
e. Scafolding
f. Mesin Pemadat.
g. Alat-alat besar sesuai dengan besaran (magnitude) pekerjaan tanah.
h. Alat Megger, alat ukur listrik, dan alat ukur lainnya.
i. Mesin Pemotong keramik
j. Mesin Pemotong Allumunium
k. dan lain-lain disesuaikan dengan lingkup pekerjaannya.
Pasal 11
SITUASI
11.1 Hal mana pembangunan akan diserahkan kepada pelaksana sebagaimana adanya
pada waktu rapat penjelasan, untuk itu para calon Pemborong wajib meneliti situasi
medan terutama kondisi tanah bangunan, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal lain
yang berpengaruh terhadap harga penawaran.
11.2 Kelalaian dan kekurang telitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
klaim dikemudian hari.
11.3 Dalam rapat penjelasan akan ditunjukan dimana pembangunan akan dilaksanakan.
Pasal 12
11
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
Pasal 13
PEKERJAAN PERSIAPAN BANGUNAN
1. Lingkup Pekerjaan.
a. Pekerjaan pagar konstruksi/pengaman.
b. Pekerjaan pembuatan bangsal kerja.
c. Pekerjaan penyediaan air dan daya listrik untuk bekerja.
d. Pekerjaan penyediaan alat pemadam kebakaran.
e. Pekerjaan jalan masuk dan jalan konstruksi sementara.
f. Pekerjaan pembongkaran, pengamanan dan pembersihan sebelum pelaksanaan.
g. Administrasi dan lain lain.
a.Kontraktor harus membuat bangsal kerja dan gudang material/bahan diatas tapak
pekerjaan.
Bangsal Kerja terdiri dari :
- Bangsal Konsultan Pengawas
- Bangsal Kontraktor
- Los - los kerja untuk Pekerja.
12
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
d. Kontraktor harus pula membuat Bangsal Los kerja (workshop) untuk para pekerja dan
gudang penyimpan bahan/material yang dapat dikunci.
a. Air untuk bekerja harus disediakan oleh Kontraktor dengan membuat sumur pompa di
tapak atau didatangkan dari luar tapak dan disediakan pula tempat penampungannya.
Air harus bersih bebas dari bau, bebas dari lumpur, minyak dan bahan kimia lain yang
merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Konsultan
Pengawas.
b. Kontraktor harus membuat tempat penampungan air yang senantiasa terisi penuh
untuk sarana kerja dengan kapasitas minimal 3,5 m3, dibuat dari pasangan bata merah
setengah bata dengan spesi 1 PC : 3 pasir dan diplester, atau dari drum-drum.
c. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan
sementara PLN setempat selama masa pembangunan berlangsung dan
pemasangan diesel untuk pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk
penggunaaan sementara atas persetujuan Konsultan Pengawas.
a. Jalan masuk dan jalan konstruksi/sementara harus diadakan oleh Kontraktor menurut
petunjuk pada Gambar Kerja Dokumen atau petunjuk dan persetujuan Konsultan
Pengawas.
b. Disarankan sebaiknya posisi, letak dan jalur masuk dan jalan konstruksi/sementara
sesuai dengan rencara jalan jalan aspal dalam Gambar Kerja Dokumen.
c. Sewa jalan masuk, mengingat lahan yang berkontur cukup besar, maka perlu ada jalan
masuk lagi untuk memudahkan mobilisasi barang, tempatnya akan ditunjukkan
langsung oleh Konsultan Pengawas.
13
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
c. Pengamanan
1). Kontraktor harus melindungi dan mengamankan dari segala kerusakan selama
pelaksanaan pekerjaan terhadap segala sesuatu yang dinyatakan oleh Konsultan
Pengawas tidak boleh dibongkar, baik berupa bangunan, bagian dari bangunan,
jaringan listrik, gas, saluran air minum, drainase, maupun pepohonan yang telah
ada. Khusus untuk pepohonan yang dipertahankan, harus dilindungi selama
pelaksanaan pembangunan agar tidak mati.
2). Apabila terjadi kerusakan atas segala sesuatu yang dinyatakan dipertahankan,
Kontraktor wajib memperbaiki hingga keadaan semula.
Dalam hal ini, biaya adalah tanggungjawab Kontraktor, tidak dapat diajukan
sebagai "claim" biaya pekerjaan tambah.
3). Apabila segala sesuatu yang dinyatakan dipertahankan mengganggu
pelaksanaan pekerjaan, maka Kontraktor harus memindahkannya atas
persetujuan Konsultan Pengawas.
Pasal 14
PEKERJAAN GALIAN, URUGAN, dan LANTAI KERJA
1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, peralatan, dan alat
bantu lainnya yang diperlukan untuk pekerjaan ini, yaitu dan tidak terbatas pada :
Pekerjaan Galian, Urugan Pasir, dan Lantai Kerja.
2. Persyaratan Pelaksanaan.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus mempelajari dengan seksama
gambar Kerja, Kontraktor harus sudah memperhitungkan segala kondisi dilapangan.
a. Pekerjaan Galian
- Pekerjaan galian tanah adalah pekerjaan pembuatan lubang/galian ditanah yang
diperlukan untuk:
14
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
15
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
Semua Tanah lantai bangunan sampai permukan yang ditentukan atau sesuai
Gambar Kerja.
- Kontraktor diwajibkan melakukan tes kepadatan tanah apabila diminta oleh Owner /
Pengawas minimal 3 titik sebagai titik yang ditentukan oleh pengawas.
- Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, seluruh area pembangunan harus sudah
bersih dari humus, akar tanaman, benda-benda organis, sisa bongkaran dan bahan
lain yang dapat mengurangi kualitas pekerjaan ini.
- Sebelum pelaksanaan pemadatan, seluruh area pemadatan harus dikeringkan
terlebih dahulu.
- Urugan harus terbebas dari segala bahan yang membusuk, sisa bongkaran dan
atau yang mempengaruhi kepadatan urugan. Tanah urug dapat diambil dari bekas
galian atau tanah yang didatangkan dari luar yang tidak mengandung bahan-bahan
seperti tersebut diatas atau telah disetujui Pengawas.
- Penghamparan tanah urugan dilakukan lapis demi lapis langsung dipadatkan
dengan cara mekanis/alat berat/alat pemadat lainnya yang disesuaikan dengan
kondisi area yang dipadatkan sampai mencapai permukaan atau peil yang
diinginkan. Ketebalan perlapis setelah dipadatkan tidak boleh melebihi 15 cm atau
20 cm. Setiap kali penghamparan harus dapat persetujuan dari Pengawas yang
menyatakan bahwa lapisan dibawahnya telah memenuhi kepadatan yang
disyaratkan dan seluruh prosedur pemadatan ini harus ditulis dalam berita acara
yang disetujui Pengawas.
- Pelaksanaan pemadatan harus dilaksanakan dalam cuaca baik. Apabila hari hujan,
pemadatan harus dihentikan. Selama pekerjaan ini, kadar air harus dijaga agar
tidak lebih besar dari 2% kadar air optimum.
16
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
PEKERJAAN STRUKTUR
Pasal 15
PEKERJAAN BETON
1. Lingkup Pekerjaan
1.1 Pekerjaan ini meliputi :
Pekerjaan Beton Bertulang untuk Struktur, meliputi:
a. Pondasi Telapak 32,56 MPa
b. Sloop 32,56 MPa
c. Kolom Struktur 32,56MPa
d. Plat Lantai 32,56 MPa
e. Plat Atap 32,56 MPa
f. Dan lain-lain yang tercantum dalam gambar kerja
17
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
18
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
a. Tulangan yang digunakan harus tulangan ulir, kecuali untuk tulangan spiral
atau baja prategang diperkenankan tulangan polos; dan tulangan yang
mengandung stud geser berkepala.
b. Pengelasan baja tulangan harus memenuhi ANSI/AWS D1.4 dari American
Welding Society (AWS). Tipe dan lokasi sambungan las dan persyaratan
pengelasan lainnya harus ditunjukkan pada dokumen kontrak. Spesifikasi
ASTM untuk tulangan batang, kecuali untuk ASTM A706M, harus dilengkapi
untuk mensyaratkan laporan properti material yang diperlukan untuk memenuhi
persyaratan dalam AWS D1.4.
c. Tulangan Ulir
Tulangan ulir harus memenuhi persyaratan untuk batang tulangan ulir dalam
salah satu ketentuan berikut:
(a) Baja karbon: ASTM A615M;
(b) Baja low-alloy: ASTM A706M;
(c) Baja stainless: ASTM A955M;
(d) Baja rel dan baja gandar: ASTM A996M. Batang tulangan dari baja rel
menggunakan Tipe R.
Baja tulangan ulir harus memenuhi salah satu spesifikasi ASTM yang
disebutkan diatas, kecuali untuk batang tulangan dengan mutu baja (fy) kurang
dari 420 MPa, kekuatan lelehnya harus diambil sebesar tegangan yang
berhubungan dengan regangan sebesar 0,5 persen, dan untuk batang
tulangan dengan (fy) paling sedikit 420 MPa, kekuatan lelehnya harus diambil
sebesar tegangan yang berhubungan dengan regangan sebesar 0,35 persen.
Dan untuk Anyaman batang baja untuk penulangan beton harus memenuhi
ASTM A184M. Baja tulangan yang digunakan dalam anyaman harus
memenuhi ASTM A615M atau ASTM A706M. dan harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
d. Tulangan Polos
Batang tulangan polos untuk tulangan spiral harus memenuhi ASTM A615M,
A706M, A955M, atau A1035M. Kawat polos untuk tulangan spiral harus
memenuhi ASTM A1064M, kecuali untuk kawat dengan fymelebihi 420 MPa,
kuat lelehnya harus diambil sebesar tegangan yang berhubungan dengan
regangan sebesar 0,35 persen.
Baja tulangan Beton harus bersih dari lapisan minyak/lemak dan bebas dari
cacat-cacat seperti serpih-serpih, karat dan zat kimia lainnya yang dapat
mengurangi/merusak daya lekat antara baja tulangan dengan beton.
Ukuran diameter baja tulangan harus sesuai dengan gambar rencana dan tidak
diperkenankan adanya toleransi bentuk ukuran. diameter besi ulir adalah
diameter dalam. Ukuran baja tulangan tersebut harus sesuai dalam Gambar
Kerja, penggantian dengan diameter lain harus dengan persetujuan tertulis dari
Direksi. Segala biaya yang diakibatkan oleh penggantian tulangan terhadap
yang digambar sejauh bukan kesalahan Gambar Kerja adalah tanggung jawab
Kontraktor.
19
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
2.8 Bekisting
Bekisting dibuat dari Multipleks, t = 9 mm uk. 1,20 x 2,40 untuk Kolom Struktur
dan Balok Struktur. Plywood t = 9 mm dan metal sheet t= 0,85 mm untuk Plat
Atap. Pasangan 1/2 Bata untuk Pondasi Plat Setempat, dan Sloop, Papan
Kayu Kelas III untuk Sloop yang tidak berhubungan langsung dengan tanah
dan Kolom Praktis, Multipleks t = 9 mm untuk Meja Beton dan Balok Lintel.
Bekisting tersebut didukung dengan rangka penguat penyokong dan
penyangga dibuat dari kayu Kelas II dan Kayu Kelas III secukupnya, sehingga
mampu mendapatkan kekuatan dan kekakuan mendukung beton sampai
selesai proses ikatan beton.
Steger cetakan / Bekisting dipakai kayu kelas II dengan ukuran minimum 5x10
cm atau pipa besi (scaffolding). Tidak diperkenankan memakai bambu.
Khusus cetakan bekisting untuk beton pracetak harus dibuat lebih kokoh dan
lebih kaku, permukaan panel lurus, halus sehingga menghasilkan bidang yang
rata dan halus.
3. Persyaratan Teknis
20
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
3.1 Beton dibentuk dari semen Portland/PC, pasir, kerikil, batu pecah, air seperti yang
ditentukan; semuanya dicampur dalam perbandingan yang sesuai dan diolah sebaik-
baiknya sehingga sampai didapat kekentalan yang tepat.
Nilai fc‟yang digunakan pada bangunan yang direncanakan sesuai dengan aturan-
aturan dalam Standar ini, tidak boleh kurang daripada 17 MPa. Bila kriteria
perancangan dalam pasal 8.6.1, 12.2.4(d), dan 22.2.4 SNI 2847-2013 menyediakan
untuk penggunaan nilai kekuatan tarik belah beton, fct, pengujian laboratorium harus
dilakukan sesuai dengan ASTM C330M untuk menghasilkan nilai fct yang
berhubungan dengan fc‟
3.2 Komposisi campuran beton dibuat dengan perbandingan volume dengan multibeton
berdasarkan mix disain sebagai berikut :
3.3 Ukuran maksimum dari agregat pasir dalam beton tidak boleh melampaui ukuran
yang ditetapkan dalam persyaratan bahan beton dan harus memperhituingkan celah
lubang antar tulangan agar tidak terjadi rongga-rongga beton.
3.4 Perbandingan antara bahan-bahan pembentuk beton yang dipakai untuk berbagai
pekerjaan (sesuai kelas mutu) harus ditetapkan dari waktu ke waktu selama
berjalannya pekerjaan demikian juga pemeriksaan terhadap agregat dan beton yang
dihasilkan.
3.5 Perbandingan campuran dan faktor air semen yang tepat akan ditetapkan atas
dasar beton yang dihasilkan yang mempunyai kekedapan, keawetan dan kekuatan
yang dikehendaki.
3.6 Faktor air semen dari beton tidak terhitung air yang dihisap oleh agregat dan tidak
boleh melebihi 0,55 (dari beratnya) pengujian beton akan dilakukan oleh Kontraktor
dan perbandingan-perbandingan campuran harus diubah jika perlu untuk tujuan-
tujuan seperti diatas dan Kontraktor tidak berhak klaim atas perubahan-perubahan
yang demikian.
3.7 Proporsi bahan untuk beton harus dibuat untuk:
(a) Memberikan kelecakan dan konsistensi yang menjadikan beton mudah dicor ke
dalam cetakan dan ke celah di sekeliling tulangan dengan berbagai kondisi
pelaksanaan pengecoran yang harus dilakukan, tanpa terjadinya segregasi atau
bleeding yang berlebih;
(b) Memenuhi persyaratan untuk kategori paparan yang sesuai dari Pasal 4;
(c) Memenuhi persyaratan uji kekuatan;
Agar dihasilkan suatu konstruksi beton yang sesuai dengan yang
direncanakan,maka factor air semen ditentukan sebagai berikut :
o Faktor air semen Untuk pondasi, sloof, poer, maksimum 0,65
o Faktor air semen untuk kolom, balok, plat lantai, tangga, dinding beton, dan
21
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
4. Persyaratan Pelaksanaan
4.1 Rujukan pelaksanaan pekerjaan ini ialah gambar rencana dalam Dokumen Tender;
pelaksanaan yang menyimpang dari gambar wajib dikonsultasikan terlebih dahulu
dengan konsultan supervisi dan keputusan perubahannya harus dinyatakan dalam
Berita Acara.
4.2 Pemborong wajib mengadakan kembali pengukuran terhadap kondisi existing
22
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
5. Akhir Pekerjaan
5.1 Pekerjaan wajib diselesaikan sesuai gambar rencana dan dapat berfungsi sesuai
maksudnya.
5.2 Seluruh pekerjaan dinyatakan sesuai dengan perencanaan setelah mendapatkan
pemeriksaan dan persetujuan dari konsultan supervisi.
5.3 Pekerjaan dapat dinyatakan selesai seluruhnya setelah seluruh sisa material,
peralatan, dan bekas-bekas pelaksanaan pekerjaan di keluarkan dari lokasi
pekerjaan dan lokasi pekerjaan dikembalikan kepada kondisi seperti awalnya serta
sudah dapat difungsikan sesuai maksudnya.
5.4 Pelaksanaan pekerjaan dinyatakan selesai seluruhnya dengan baik, setelah
mendapatkan pemeriksaan dari konsultan pengawas dan dinyatakan dalam Berita
Acara.
PEKERJAAN ARSITEKTUR
Pasal 16
PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN
2. Persyaratan Bahan
a. Bata Ringan
Bata Ringan harus mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan siku, bidang-bidang sisinya
harus datar, ukuran seragam, pembakaran seragam dan merata, bebas dari cacat,
retak cat, atau adukan pada waktu akan dipasang. Dipakai Bata Ringan mutu yang
baik, Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan/meterial ke Konsultan Pengawas
23
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
c.Semen Portland/PC, pasir, air harus memenuhi persyaratan bahan untuk pekerjaan
beton yang terurai dipasal lain dalam buku RKS ini.
e. Homogenius Tile
HomogeniusTile yang digunakan sekualitas Infinity.
Sudut - sudutnya harus siku. Kontraktor harus memberikan contoh bahannya untuk
mendapatkan persetujuan dari Pengawas Lapangan.
1). Pelapis dinding yang akan ditempel harus sudah diseleksi dengan baik sehingga
bentuk dan warna masing-masing keramik sama tidak ada bagian yang retak, pecah-
pecah, sudut atau tepi atau cacat lainnya serta telah disetujui secara tertulis dari
Konsultan Pengawas.
2). Aduk yang dipakai adalah campuran 1Pc:2Ps tebal 10-15 mm untuk daerah kedap
air, dan 1Pc:3Ps daerah kering.
3). Seluruh rongga pada bagian belakang keramik/batu alam harus berisi dengan adukan
pada waktu pemasangan
4). Awal pemasangan dan pola pemasangan harus sesuai dengan Gambar Kerja atau
atau petunjuk Pengawas Lapangan.
5). Pada prinsipnya pemotongan harus dihindarkan, kecuali ditentukan dengan pola
Gambar, jika perlu diadakan pemotongan hatus dikerjakan dengan hati- hati, rapi,
lurus atau bersudut sesuai dengan kebutuhan, kemudian bidang potong harus
diperhalus dengan gerinda atau kikir.
6). Persiapan sebelum pemasangan
Semua pemipaan maupun sparing-sparing SA&EL telah telahterpasang pada jalur
dan tempatnya sesuai dengan Gambar dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
7). Setelah bidang keramik/Keramik/andesit terpasang permukaannya harus dibersihkan
dengan lap/kain basah sehingga bersih dari noda-noda semen. Bidang keramik/batu
alam ini harus dijaga tetap basah untuk menghindarkan pengeringan terlalu cepat
dengan pembasahan minimal 3(tiga) hari pertama setelah keramik terpasang.
8). Bila ditemui retak, kerusakan bergelombang, garis-garis tepi dan siar tidak rata dan
lurus, maka Kontraktor harus membongkar dan memperbaiki hingga sesuai dengan
yang disyaratkan. Biaya untuk hal ini adalah tanggung jawab Kontraktor, tidak dapat
diajukan sebagai biaya pekerjaan tambah.
9) Pelapis dinding yang telah terpasang harus dilindungi dari benturan dan atau
gesekan.
1. UMUM
1.1. Lingkup Pekerjaan
24
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
Pekerjaan dari Bab ini termasuk semua tenaga kerja, material, peralatan dan layanan
yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan pasangan batu sebagaimana
diindikasikan dalam gambar-gambar, termasuk, tetapi tidak terbatas pada hal berikut :
1. Pasangan bata ringan untuk pemisah ruang
2. Pekerjaan pasangan lainnya (sebagai bagian yang diintegralkan dari dinding bata
dengan menggunakan unit-unit bata yang diproduksi lokal, dan untuk aplikasi non-
struktural lainnya dan yang berhubungan dengan elemen pendukung arsitektural.
1.2. Jaminan Kualitas
a. Karakteristik ketahanan terhadap api: Jika diindikasikan, sediakan material dan
konstruksi yang identik dengan yang dirakit memiliki ketahanan terhadap api yang
telah ditentukan oleh pengetesan dalam pemenuhan persyaratan ASTM E119 oleh
organisasi pengetesan dan pemeriksaan atau cara lain, yang dapat diterima oleh
yang berkuasa secara juridis atau telah memperoleh pembakuan setempat.
b. Tanggung jawab tunggal untuk material adukan: Menyediakan bahan-bahan dari
kualitas yang uniform, termasuk warna untuk pasangan batu terbuka, dari satu
pabrikan untuk setiap komponen yang mengandung semen dan dari satu sumber
dan produsen untuk setiap agregat.
c. Test prakonstruksi oleh metode test untuk unitnya: Ujilah bahan-bahan berikut
dengan metode yang dinyatakan:
1) Batu bata: Ujilah setiap tipe dan tingkat batu bata per SII 0021-78 apabila
dipandang perlu oleh Direksi Pengawas.
2) Test adukan: Ujilah setiap tipe adukan per SNI-15-3758-1995-Semen aduk
pasangan.
1.3. Ajuan
a. Data produk : ajukan data produk dari pabrikan untuk setiap tipe unit pasangan,
kelengkapan dari produk yang dihasilkan lainnya, termasuk sertifikasi setiap tipe
yang memenuhi persyaratan yang dispesifikasikan.
b. Gambar-gambar kerja: Ajukan gambar-gambar penyetelan dan pemotongan
lembaran batu yang memperlihatkan ukuran, profil dan lokasi setiap unit yang
disyaratkan. Jika hal serupa tidak umum dalam praktek setempat. Dan juga
mengirimkan pemasangan lengkap pendukung beton lainnya untuk dinding batu
yang termasuk posisi, layout dan penulangan kolom praktis, balok pengikat, ring
balok, balok pengaku yang persyaratkan dengan kualitas dan standardaya sudah
dinyatakan dalam RKS ini.
25
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
3. PELAKSANAAN
3.1. Pemasangan, Umum
a. Bata tanah kuat basah : Bata basah yang dibuat dari tanah liat atau serpihan
(shale) yang memiliki tingkat awal absorpsi (daya hisap) yang lebih besar dari 30
gram per 1,94 meter persegi per menit. Gunakan metode pembasahan yang
menjamin setiap unit pasangan batu bata/tanah liat hampir terjenuhi tetapi
permukaannya kering pada saat ditempatkan.
b. Pembersihan Tulangan : Sebelum penempatan, buanglah karat-karat, kotoran dan
lapisan-lapisan lainnya dari tulangan.
26
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
Pasal 17
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
1. Lingkup Pekerjaan.
27
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
Langit-langit bangunan yang dipasang adalah Plafon dak beton expose fin.cat
2. Persyaratan Pelaksanaan
a) Pengecatan dan warna akan ditentukan kemudian.
Pasal 18
PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA
ALUMUNIUM DAN PARTISI
1. Umum
Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan pembuatan dan pemasangan kusen,
daun pintu dan jendela dengan bahan-bahan dari Aluminium, termasuk menyediakan
bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini, meliputi seluruh pekerjaan kusen,
pintu dan jendela.
2. Persyaratan Bahan
Bahan yang dipakai untuk kusen dan daun jendela secara umum adalah
menggunakan alumunium 4 inch warna hitam, produk dalam negeri sekualitas
Alexindo, Alcomexindo lengkap accesoriesnya.
a. Karet sealent harus sesuai ukuran dan bentuknya dengan pintu, jendela dan
kaca dengan menggunakan karet sealer atau sealant yang berkualitas baik
b. Seluruh kelengkapan perapat/penutup celah/penahan benturan harus terpasang
sesuai rekomendasi produsen alumunium
Bahan untuk kusen Aluminium dan teknis pemasangan harus sesuai persyaratan
yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat.
3. Persyaratan Pelaksanaan
b. Semua bahan kusen, daun pintu dan jendela aluminium, boleh dibawa
kelapangan/ halaman pekerjaan jikalau pekerjaan konstruksi benar-benar
mencapai tahap pemasangan kusen, pintu dan jendela.
c. Pemasangan sambungan harus tepat tanpa celah sedikitpun.
d. Semua detail pertemuan daun pintu dan jendela harus runcing (adu manis)
halus dan rata, serta bersih dari goresan-goresan serta cacat-cacat yang
mempengaruhi permukaan.
e. Detail Pertemuan Kusen Pintu dan Jendela harus lurus dan rata serta bersih dari
goresan-goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan.
28
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
g. Setiap sambungan atau pertemuan dengan dinding atau benda yang berlainan
sifatnya harus diberi “sealent”.
h. Penyekrupan harus tidak terlihat dari luar dengan skrup kepala tanam
galvanized sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap
air.
l. Tipe Pintu/Jendela dan dinding partisi yang terpasang harus sesuai Daftar tipe
yang tertera dalam Gambar dengan memperhatikan ukuran-ukuran, Bentuk
Profil, Material, Detail Arah Bukaan dan lain-lain, dengan petunjuk sbb :
GAMBAR URAIAN
* Denah Lokasi, jenis bukaan, Engsel-Engsel
* Daftar Jenis Pintu/ Merk, kualitas, bentuk, ukuran, jendela material
finish, tipe, anti corrosive treatment, glass hardware
dan lain-lain.
m. Setiap bagian dari pekerjaan ini yang buruk, tidak memenuhi persyaratan
seperti yang tertulis dalam Buku ini maupun tidak sesuai dengan Gambar Kerja,
ketidak cocokan, kesalahan maupun kekurangan lain akibat kelalaian dan
ketidak telitian Kontraktor dalam Gambar Pelelangan; dan atau perbaikan finish
yang tidak memuaskan akan ditolak dan harus diganti hingga disetujui
Pengawas Lapangan Perbaikan, Perubahan dan Penggantian harus
dilaksanakan atas biaya Kontraktor dan tidak dapat di claim sebagai pekerjaan
tambah, maupun penambahan waktu.
o. Semua pekerjaan yang telah dikerjakan dan atau telah terpasang harus segera
dilindungi terhadap pengaruh cuaca dengan cara yang memenuhi syarat.
Pengukuran hasil kerja dapat dilakukan dengan unit untuk pekerjaan kusen pintu,
jendela, daun pintu, daun jendela, yang telah selesai dikerjakan dengan dimensi,
kedudukan, bentuk, yang sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini, serta
dapat diterima oleh Pengawas, hasil ini dapat dinilai sebagai kemajuan pekerjaan.
29
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
Syarat-syarat Pelaksanaan
A. Contoh-contoh barang atau bahan harus ditunjukan kepada Konsultan
Perencana dan Direksi Pengawas untuk disetujui sebelum memulai
pelaksanaan.
B. Bahan dan barang harus tersedia di lapangan/site sesuai dengan jadwal
pelaksanaan, semua barang dan bahan harus disimpan ditempat yang
kering memakai alas dan dijauhkan dari tempat-tempat yang lembab
dan air hujan.
C. Harus diperhatikan terhadap disiplin lain diantaranya pekerjaan
elektrikal dan perlengkapan instalasi yang diperlukan. Bila pekerjaan-
pekerjaan tersebut diatas tidak tercantum digambar rencana partisi dan
harus diteliti terlebih dahulu pada gambar- gambar instalasi yang lain
(Elektrikal, AC dan lain-lain). Untuk detail pemasangan harus konsultasi
dengan Direksi Pengawas.
D. Pada sambungan gypsum digunakan semen pengisi sesuai
rekomendasi pabrik, yang sebelumnya ditutup dengan non fabric material
minimum lebar 5 cm.
Semua barang pekerjaan yang telah selesai dan diperiksa tapi belum diserahkan
harus dijaga, dipelihara keutuhannya oleh pelaksana. Apabila terjadi
kerusakan barang akibat pelaksana, maka kerusakan tersebut harus
diperbaiki tanpa menjadi beban tambahan kepada pemilik.
Pasal 19
PEKERJAAN KACA
1. Umum
Pekerjaan kaca meliputi pengisian bidang-bidang kusen (kaca mati), daun pintu dan
jendela, jendela bouvenlight. Contoh kaca yang akan dipakai harus diperlihatkan
kepada Pengawas paling lambat 2 (dua) minggu sebelum dipasang.
2. Persyaratan Bahan
a. Kaca Bening
Kaca polos (clear float glass) yang dipakai adalah buatan dalam negeri dengan
ketebalan 5 mm. Bahan kaca harus utuh dan jernih, tidak boleh bergelombang,
berbintik-bintik atau cacat lainnya.
Kaca sekualitas ASAHI
3. Persyaratan Teknis
a. Syarat Mutu
1). Dimensi
Toleransi Tebal kaca lembaran tidak boleh melebihi toleransi tebal 0,3 mm.
Toleransi Lebar dan panjang Kaca adalah 1,5 mm sampai 2 mm.
2). Kaca lembaran harus mempunyai sudut siku, tepi potongan rata dan lurus, bebas
dari cacat dan noda.
4. Persyaratan Pelaksanaan
30
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
a. Pemotongan harus rapih dan lurus dan harus menggunakan alat Pemotong Kaca
khusus. Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan harus
digurinda dan dihaluskan.
b. Kaca yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan dan diberi
tanda agar mudah diketahui
c. Pekerjaan Kaca
1). Kaca harus dipotong menurut ukuran kaca dengan kelonggaran cukup, sehingga
pada waktu kaca mengembang tidak pecah.
2). Sepanjang alur kaca "sponing" dan list kayu harus dibersihkan, diplamur dan dicat
sebelum kaca dipasang.
3). Tepi kaca pada sambungan dan antara kaca dengan kayu, harus diberi "Sealant"
tipe "Silicone Glass Sealant". Tidak diperkenankan "Sealant" mengenai kaca
terpasang lebih dari 0,5 cm dari batas garis sambungan dengan kaca.
4) Sebagian kaca terpasang menggunakan stiker Sanblast
d. Pekerjaan Cermin
1). Cermin dalam pekerjaan harus dipasang pada rangka kayu dibuat khusus seuai
ukuran, walaupun rangka kayu tersebut tidak disajikan dalam gambar kerja.
2). Pemasangan cermin diatas rangka kayu dengan memakai seke- rup. Jarak
pemasangan sekrup maksimal 60 cm, kepala sekrup yang timbul di permukaan
kaca ditutup oleh penutup yang di verchroom.
e. Kualitas Pekerjaan.
1). Tidak boleh terjadi retak tepi pada semua kaca akibat pemasangan list, maupun
sekrup.
2). Kaca dan cermin harus telah terkunci dengan baik, sempurna dan tidak bergeser
dari Sponing.
3). Semua kaca dan cermin pada saat terpasang tidak boleh bergelombang. Apabila
masih terlihat adalah gelombang, maka kaca dan cermin tersebut harus dibongkar
dan diperbaiki/diganti. Biaya untuk hal ini adalah tanggung jawab Kontraktor, tidak
dapat di "claim" sebagai pekerjaan tambah.
f. Kaca yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan dan harus
diberi tanda agar mudah diketahui.
Pasal 20
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi : pengadaan dan pemasangan semua bahan perlengkapan pintu
dan jendela seperti : Kunci, Engsel, Sloot dan hardware lainnya yang dipergunakan di
dalam pekerjaan ini :
- Pekerjaan perlengkapan pintu dan jendela.
- Pekerjaan perlengkapan pintu rangka alumunium
- Pekerjaan perlengkapan pintu rangka kayu
- Dan lain-lain seperti yang tercantum dalam Gambar Kerja
2. Persyaratan Bahan.
a. Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam Buku Spesifikasi ini.
31
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
d. Bahan
1. Engsel Casement sekualitas Dekson, Solid
2. Rambucis sekualitas Dekson, Solid
3. Lever Handle sekualitas Dekson, Solid
4. Body Kunci + Cylinder sekualitas Dekson, Solid
5. Engsel Pintu sekualitas Dekson, Solid
6. Flush Bolt sekualitas Dekson, Solid
7. Door Closer sekualitas Dekson, Solid
8. Full Handle sekualitas Dekson, Solid
9. Dan lain-lain sesuai gambar kerja
3. Persyaratan Teknis
Seluruh perangkat perlengkapan : pintu dan jendela ini harus bekerja dengan baik
sebelum dan sesudah pemasangan. untuk itu, harus dilakukan pengujian secara kasar
dan halus.
4. Persyaratan Pelaksanaan
Pasangan alat penggantung harus rapih benar, sehingga pintu / jendela dapat
ditutup / dibuka dengan mudah. Pintu harus dalam posisi tegak / tidak miring.
Pemborong wajib mengajukan contoh-contoh alat penggantung dan pengunci
untuk mendapat persetujuan Direksi.
Sebelum menyerahkan pekerjaan, semua hardware diberi minyak hingga dapat
bekerja dengan baik, lancar serta memuaskan.
1.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja pemasangan/ penyetelan, bahan-
bahan, perlengkapan daun pintu/daun jendela dan alat - alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
1.2 Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh
pemasangan pada daun pintu seperti yang ditunjuk /disyaratkan dalam detail
gambar.
1.3 Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu.
Dipasang setinggi 1050 cm dari lantai, atau sesuai petunjuk Perencana dan
Pengawas.
1.4 Pekerjaan Engsel
Untuk pintu -pintu panel pada umumnya menggunakan engsel pintu, dipasang
sekurang - kurangnya tiga buah untuk setiap daun dengan menggunakan sekrup
kembang dengan warna yang sama dengan warna engsel, jumlah engsel yang
dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat daun pintu, tiap engsel
memikul maksimal 20 kg..
1.5 Engsel atas dipasang + 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.
Engsel bawah dipasang + 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu.
Engsel tengah dipasang di tengah - tengah antara kedua engsel tersebut.
Pintu/ Jendela dipasang sedemikian rupa sehingga pada akhirnya daun pintu/
jendela mempunyai celah yang sama/ merata dengan kusen sisi atas, samping,
bawah jendela adalah minimal 2 mm maksimal 3 mm dan untuk bawah pintu
pempunyai celah minimal 4 mm dan maksimal 6 mm.
1.6 Penarik pintu (door pull) dipasang 1050 mm (as) dari permukaan lantai.
1.7 Pemasangan lockease, handle serta door closer harus rapi, lurus dan sesuai
dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Perencana dan Pengawas
32
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
Pasal 21
PEKERJAAN LANTAI
1 Lingkup Pekerjaan
2 Adukan
Adukan untuk pemasangan lantai keramik adalah :
- 1 PC : 3 PS untuk pemasangan lantai daerah basah (KM/WC).
- 1 PC : 5 PS untuk pemasangan seluruh lantai selain ketentuan di atas.
3 Pelaksanaan Pekerjaan
a. Seluruh rongga pada bagian belakang Keramik harus berisi dengan adukan pada
waktu pemasangan.
b. Bila ada pemotongan tidak boleh kurang dari setengah ukuran Keramik.
c. Pada sisi yang berbatasan dengan saluran di buat pasangan pembatas terbuat dari
pasangan bata daerah dengan adukan 1 PC : 5 PS, diplester pada bagian yang
terlihat, kemudian diaci.
d. Pekerjaan lantai yang tidak lurus/waterpass, siar yang tidak lurus/berombak, retak
dan cacat lainnya, harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya pemborong.
e. Pola pemasangan dan awal pemasangan harus sesuai dengan Gambar Kerja atau
dimintakan kepada konsultan perencana, dengan mengikuti pola corak masing-
masing Keramik yang dipakai awal pemasangan dan pemotongan harus disetujui
oleh Pengawas Lapangan
f. Bila ditemui kerusakan, permukaan lantai bergelombang, Kontraktor harus
membongkar dan memperbaikinya hingga sesuai dengan yang disyaratkan.
g. Keramik yang akan ditempel harus sudah diseleksi dengan baik sehingga bentuk
dan warna masing-masing keramik sama tidak ada bagian yang retak, pecah-
pecah, sudut atau tepi atau cacat lainnya serta telah disetujui secara tertulis dari
Konsultan Pengawas.
h. Aduk yang dipakai adalah campuran 1Pc:2Ps tebal 10-15 mm untuk daerah kedap
air, dan 1Pc:3Ps daerah kering.
i. Seluruh rongga pada bagian belakang Keramik harus berisi dengan adukan pada
waktu pemasangan
j. Awal pemasangan dan pola pemasangan harus sesuai dengan Gambar Kerja
atau atau petunjuk Pengawas Lapangan.
k. Pada prinsipnya pemotongan keramik harus dihindarkan, kecuali ditentukan
dengan pola Gambar, jika perlu diadakan pemotongan hatus dikerjakan dengan
hati- hati, rapi, lurus atau bersudut sesuai dengan kebutuhan, kemudian bidang
potong harus diperhaluss dengan gerinda atau kikir.
l. Persiapan sebelum pemasangan
Semua pemipaan maupun sparing-sparing SA&EL telah telah terpasang pada
jalur dan tempatnya sesuai dengan Gambar dan telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
m. Setelah bidang Keramik terpasang permukaannya harus dibersihkan dengan
lap/kain basah sehingga bersih dari noda-noda semen. Bidang Keramik ini harus
33
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
Pasal 22
PEKERJAAN WATERPROFING
1 LINGKUP PEKERJAAN
Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
alat-alat bantu termasuk pengangkutan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar, serta memenuhi spesifikasi pabrik
pembuatnya.
2 PENGENDALIAN PEKERJAAN
2.3. Spesifikasi Bahan Utama Duo Composite Membrane SBS dan TPO
a. Bahan Utama : modified Bitumen SBS dan TPO
b. Dimensi : 1000x8000x4mm
c. Kadar Tulangan fiberglass dan polyester : 180 gr/M2
d. Daya Tarik : 880 N/50mm
e. Elongation : 50%
f. Flesxibilitas pada suhu rendah : -15 sd -20
g. Ketahanan sambungan di permukaan : 150N/50mm
h. Ketahanan sambungan pergeseran : 750N/50mm
i. Water tighnest : 10%
j. Perekatan pada granule : 10%
34
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
a. Bitu Primer :
Bitu Primer berfungsi sebagai pembersih debu yang menempel pada permukaan
dak. Sehingga pada saat perpses pembakar membrane akan merekat
sempurna di atas pemukaan dak.
Bahan Dasar Bitu primer : aspal cair dipasang dengan cara di coating diatas dak
beton dengan kebutuhan 1 pile Primer = 18 liter, dapat mengcover luas sebesar
3 m2
b. Termination Profile :
Termination profile dipasang pada posisi upstaind dinding yang berfungsi
sebagai penahan membrane di dinding supaya tidak turun/ merosot.
Bahan dasar Termination Profile : Zink alum dengan ukuran 2,5m x 5cm x0,4
mm
c. fastener :
Fastener dipasang pada lobang lobang Termination profile dengan jarak antar
fastener 25 cm. Ukuran panjang fastener 7 cm.
Composite Membrane
Edge Fillet
Bituprimer
35
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
36
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
2.10. CONTOH
Pasal 23
PEKERJAAN LABURAN DAN PENGECATAN
1. Lingkup Pekerjaan
Semua metal seperti tersebut di atas seperti tercantum dalam Gambar Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut :
37
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
* Cat "finish" warna untuk permukaan yang tidak ditonjolkan serat kayunya.
* Cat "finish" jenis "clear" untuk permukaan yang ditonjolkan serat kayunya
sesuai dengan ketentuan di Gambar Kerja.
2). Semua permukaan yang tidak ditampakkan /"Unexposed" dicat hanya
sampai dengan cat dasar.
3). Khusus untuk konstruksi dan rangka atap yang tidak ditampakkan
dilakukan dengan residu ketentuan ini tidak berlaku.
2. Persyaratan Umum
a. Seluruh pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan dalam Standard dan normalisasi di
Indonesia dan atau sesuai dengan Spesifikasi pabrik pembuat.
e. Pabrik dan Kontraktor harus memberi jaminan minimal selama lima (5) tahun
terhitung dari waktu penyerahan atas semua pekerjaan ini terhadap kemungkinan
cacat, warna yang berubah dan kerusakan cat lainnya.
3. Persyaratan Bahan
a. Bahan dari kualitas utama, tahan terhadap udara dan garam. Produk Cat :
- Pengecatan Dinding menggunakan cat sek. Dulux Catyllac Interior dan Exterior
- Pengecatan Plafond menggunakan cat sekualitas Dulux Catyllac
- Cat Minyak Lisplank menggunakan cat sekualitas SEIV
- Pengecatan Besi menggunakan cat sekualitas DUCO
a. Peralatan seperti: Kuas, Roller, Sikat kawat,Kape, dan sebagainya; harus tersedia dari
kualitas baik dan jumlahnya cukup untuk pekerjaan ini.
b. Semua cat dasar harus disapukan dengan kuas. Pelaksanaan pekerjaan pengecatan
cat dasar untuk komponen bahan metal,harus dilakukan sebelum komponen tersebut
terpasang.
5. Persyaratan Pelaksanaan
a. Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Konsultan Pengawas harus diulang dan diganti.
Kontraktor harus melakukan pengecatan kembali bila ada cat dasar atau cat finish
yang kurang menutupi atau lepas, sebagaimana ditunjukkan oleh Konsultan
Pengawas. Biaya untuk hal ini ditanggung Kontraktor, tidak dapat di "claim" sebagai
pekerjaan tambah.
38
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
1). Sebelum pelaksanaan pengecatan seluruh kayu harus sudah diberi lapisan anti
rayap.
Seluruh metal harus dicat dasar dengan zincrhomate, baik yang ekspos (tampak)
ataupun yang tidak tampak.
1). Persiapan sebelum pengecatan.
Bersihkan permukaan dari kulit giling (kerak/"Millscale"), karat, minyak,lemak dan
kotoran lainsecaratelitiseksama dan menyeluruh ; sehinggapermukaan yang
dimaksud menampilkan tampak metal yang halus dan mengkilap. Pekerjaan ini
dilaksanakan dengan Sikat Kawat mekanik/ "Mechaical Wire Brush". Akhirnya
permukaan dibersihkan dengan sikat.
2). Pekerjaan Cat Primer / Dasar dilaksanakan sebelum komponen bahan / material
Metal terpasang.
Pasal 24
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
Syarat-syarat Teknis Pekerjaan Penutup Atap yang diuraikan di sini adalah persyaratan
yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi maupun
pengadaan material dan peralatan, dalam hal ini Syarat-syarat Umum teknis pekerjaan Atap
adalah bagian dari Syarat-Syarat Teknis ini, Adapun Spesifikasi yang digunakan dalam
rancangan rehab atap ini adalah Penutup Atap Kubah ACP PVDF 5005 :
I. KETENTUAN TEKNIS
Spesifikasi Teknis
39
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
PEKERJAAN PLUMBING
Pasal 25
PEKERJAAN SANITASI DAN PLUMBING
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan untuk antara lain
a. Pekerjaan Pengadaan dan Distribusi air bersih mencakup :
Pemipaan seluruh instalasi air bersih dari reservoar ke dalam maupun luar
bangunan/titik fixture.
b. Pekerjaan sistem drainase air hujan, lengkap dengan bak kontrol di halaman dan
jalan.
c. Pekerjaan sistem pembuangan air kotor dan sekalian lengkap dengan tangki
septikan bak rembesan bak-bak kontrol "Fixtures"
d. Pekerjaan Sanitary fixtures lengkap
e. Pekerjaan pengujian
f. Pekerjaan lainnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
2. Persyaratan Umum
a. Semua pekerjaan ini harus mematuhi dan memenuhi peraturan dan normalisasi di
Indonesia diantaranya :
1) Pedoman Plumbing Indonesia
2) Standard Industri Indonesia
3) Ketentuan pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran pada Bangunan Gedung
tahun 1985
40
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
1) Semua ketentuan bahan yang harus disediakan oleh Kontraktor harus sesuai
dengan Standard dan normalisasi yang tercantum dalam butir 2.a.diatas.
2) Untuk pekerjaaninstalasi pipa, fixtures dan peralatan lain yang termasuk dalam
lingkup pekerjaan ini Kontraktor wajib menyerahkan :
- Brosur/leaflet dari pabrik pembuat yang memuat spesifikasi teknis secara
lengkap.
- Instruksi pemasangan dari pabrik pembuat
- Gambar-gambar detail pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat
Kepada Pengawas Lapangan untuk mendapatkan persetujuan bagi pemakaian.
3) Unit-unit peralatan dan material yang diserahkan oleh Kontraktor harus asli dan
buatan negara asal pabrik pembuatnya dan dilengkapi dengan tanda uji dari Badan
yang diakui sah oleh Pemerintah/Badan Internasional.
4) Kontraktor & pabrik pembuat harus memberikan kepada Pengawas Lapangan
mengenai :
- Jaminan bahwa semua bahan, peralatan yang disediakan telah bebas dari segala
kerusakan baik akibat kesalahan pabrik, akibat kerusakan bahan ataupun
kerusakan akibat pengiriman
- Garansi pemakaian.
- Jaminan pengadaan suku-cadang (Spare-parts).
5) Pengujian harus disaksikan oleh Tenaga Ahli yang disetujui oleh Pengawas
Lapangan.
c. Bahan/material, peralatan, yang tidak disertai data lengkap (Brochures factory drawing
specificationdiatas), tidak diijin kan untuk dipasang dan harus diganti dengan yang
memenuhi persyaratan di buku RKS ini.
d. Segala kerusakan pada disiplin pekerjaan lain seperti AR, SR, EL, yang diakibatkan
oleh pekerjaan ini harus dikembalikan seperti keadaan semula atas biaya Kontraktor.
Dalam hal ini Kontraktor tidak dapat mengajukan tuntutan biaya pekerjaan tambah.
3. Penggunaan Bahan
a. Pipa-pipa
1) Pipa PVC
Semua pipa PVC, pipa penyambung/"Joint"/ "Fitting adalah PVC kelas AW (Heavy
Duty) dengan memenuhi standard bahan sebagai berikut :
a). Harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982, pasal 64; dan
memenuhi ketentuan dalam : SII-0344-82 (untuk pipa) dan SII-1448-85 (utk fitting)
Diameter dalam terhadap Tebal dinding tidak boleh kurang dari ukuran-ukuran
sebagai berikut : 50 & 75 mm = 5 mm, 100 &125 mm = 7 mm, 150 mm =7,5 mm
200 mm = 8 mm, 250 mm = 8,5 mm dan 300 mm = 9 mm.
b). Pipa dan fitting harus berasal dari pabrik yang sama. Produk WAVIN atau
setaraf, ukuran sesuai Gambar Kerja. Pipa PVC dipakai untuk pipa air kotor dan
pipa resapan, dan vent.
41
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
3) Semua Katup dan Strainer yang lebih kecil dari D 4“ harus dari jenis BRONZE
VALVE/STRAINER seri 150 WOG dengan sambungan ulir.
4) Semua katup adalah jenis NON - RAISING STEM.
5) “Check-Valve harus dari jenis “SWING Y pattened body”
6) Katup harus dari jenis yang memiliki tahanan aliran sekecil mungkin padas saat
keadaan terbuka penuh.
7) Semua katup dan strainer harus dari satu merk (buatan pabrik yang sama). katup
harus dari kwalitas yang terbaik sekualitas merek “KITAZAWA”.
2
8) “Preasure-Gauge” harus dari tipe W 4,50 dengan skala pembacaan per kg/cm /psi
c. Alat-alat saniter
1) Closet Jongkok
2) Krain Air Dinding
3) Floor Drain
4) Dan lain lain sesuai gambar kerja
Alat alat saniter tersebut menggunakan sekualitas TOTO/American Standard
d. Kontraktor harus menyerahkan semua contoh bahan/material yang akan dipakai kepada
Pengawas Lapangan/Konsultan Perencana untuk disetujui secara tertulis bagi
pemakaian & pelaksanaan.
4. Persyaratan Teknis.
5. Persyaratan Pelaksanaan
a. Sejauh mungkin harus digunakan satu laras pipa untuk menghindari sambungan,
terkecuali jika panjang yang dibutuhkan kurang dari satu laras.
b. Perubahan arah pipa harus dilaksanakan dengan memakai "fitting" pembantu yaitu
misalnya : "elbow, bend" sesuai kebutuhan. Demikian pula dengan percabangan harus
memakai Tee atau Tee Cross sesuai kebutuhan. Membengkokan pipa tidak
diperkenankan.
c. Sambungan pipa pada umumnya digunakan sambungan ulir Screwed. Penyambungan
dengan ulir ini terlebih dahulu harus dilapisi dengan "Red Lead Cement" dan memakai
pintalan atau serat khusus.
d. Sudut sambungan antara dua pipa tidak boleh lebih besar dari yang diijinkan (maximum
deflection") oleh pabrik pembuat pipa bersangkutan.
e. Semua ujung pipa yang terakhir atau yang tidak dilanjutkan lagi harus ditutup
dop/plung.
42
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
f. Untuk katup penutup yang mempunyai diameter 2 1/2" atau lebih kecil dipergunakan
sambungan ulir.
g. Apabila ada segmen pemipaan yang menghalangi atau terhalang oleh jalur instalasi
lain; maka pemindahan, perbaikan atau pembongkaran harus dilaksanakan setelah
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
h. Pemotongan pipa apabila benar-benar diperlukan dapat dilakukan oleh Kontraktor
setelah disetujui Konsultan Pengawas.
a).Pada dinding batu bata. Permukaan dinding batu bata diketrek hingga
kedalaman secukupnya sedemikian rupa agar pipa tertanam oleh lapisan
plesteran. Pipa harus diikat oleh "U" klem yang disekrupkan ke klos kayu yang
ditanam ke dinding dengan aduk pengisi/ "grouting'. Pemasangan klem setiap
jarak 50 cm.
43
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
5) Pipa vent service harus dipasang sekurang-kurangnya 15 cm dari muka banjir alat
sanitair tertinggi dan dibuat dengan kemiringan minimum sebesar satu prosen (1 %)
6) Pipa vent yang menembus atap harus dipasang sekurang- kurangnya 15 cm diatas
atap dan tidak boleh digunakan untuk keperluan lain
7) Untuk pipa vent mendatar, jarak tumpuan sama dengan jarak tumpuan pada pipa air
kotor.
8) Dalam pemasangan jaringan pemipaan ini, harus mengadakan koordinasi dengan
pekerjaan-pekerjaan struktur mengingat adanya penembusan-penembusan betonan
lantai maupun dinding
9) Pengujian dari seluruh sistem pemipaan air kotor/bekas ini dilakukan setelah selesai
pemasangan dengan cara dan petunjuk Konsultan pengawas. Biaya untuk hal
ini adalah tanggungan Kontraktor.
m. Pengujian
1). Pengujian Pemipaan Air Bersih.
a). Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara perbagian yang tidak lebih
panjang dari 100 m.
b). Pengujian dilakukan dengan memberikan tekanan hydrostatik sebesar delapan
(8) atmosfir selama 2 jam.
c). Pengujian dinyatakan berhasil dan selesai apabila selama 2 jam tidak terjadi
penurunan tekanan.
3). Desinfeksi
a). Desinfeksi dilakukan setelah seluruh sistem pemipaan air bersih dapat berfungsi
dengan baik, sebelum diserahkan pertama kali.
b). Desinfeksi dilakukan dengan memasukkan larutan chlorine ke dalam sistem pipa
dengan sistem injeksi. Dosis chlorine adalah 550 ppm.
c). Setelah 16 jam, seluruh sistem pipa harus dibilas dengan air bersih sehingga
kadar chlor tidak melebihi 0,2 ppm.
n. Perbaikan Kerusakan
1). Kontraktor harus mencari sebab-sebab kegagalan pengujian.
2). Kontraktor harus memperbaiki setiap kesalahan yang menyebabkan gagalnya
pengujian.
3). Perbaikan dilaksanakan atas biaya Kontraktor yang bersangkutan.
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
44
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
Pasal 26
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistim Elektrikal ini selain
dari persyaratan-persyaratan tersebut diatas, juga tidak boleh menyimpang
dari persyaratan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
45
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
11. Bahan
11.1 Kontraktor harus menyerahkan pada waktu tender, brosur teknis asli
peralatan utama Elektrikal juga brosur asli, kabel, pipa konduit,
detektor, sensor dan lainnya beserta data-data teknis dan mengisi
daftar skedul dari peralatan tersebut. Pada bosur-brosur peralatan /
bahan yang ditawarkan harus diberi tanda dengan warna yang jelas.
11.2 Apabila ada tanda-tanda serta bahan yang diajukan menyimpang dari
yang disebutkan di dalam gambar-gambar dan spesifikasirlya, maka
nilai evaluasi penawaran Kontraktor tersebut akan dikurangi dan
Kontraktor tetap harus mengantinya sesuai dengan gambar dan
spesifikasinya.
11.3 Semua Pelaksanaan instalasi yang berbeda dengan spesifikasi dan
gambar, tanpa persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang harus
46
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
11.4 Semua bahan yang digunakan dalam instalasi ini harus baru, dalam
keadaan baik, tidak bercacat, sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
Kontraktor harus menjaga kebersihan serta melindungi semua bahan-
bahan yang digunakan dalam instalasi ini sebelum dipasang.
11.5 Bilamana ternyata dipakai / digunakan bahan / peralatan sama, bekas
dipergunakan bercacat atau rusak, Kontraktor harus menggantinya
dengan bahan-bahan atau peralatan yang baru dan tetap sesuai
dengan spesifikasi dan gambar, atas biaya tanggungan Kontraktor.
11.6 Tidak diperkenankan mendatangkan bahan / peralatan masuk ke site
sebelum contoh atau brosur disejujui oleh Konsultan Pengawas.
Semua bahan yang telah masuk di site dan menyimpang dari
ketentuan dalam spesifikasi, contoh ataupun brosur yang telah
disejutui, maka bahan / peralatan tersebut harus dikeluarkan dari site
dalam waktu 3 x 24 jam sejak diketahuinya penyimpangan itu oleh
Konsultan Pengawas.
Penyetelan seluruh sistim agar lengkap dan dapat bekerja dengan baik sesuai
dengan persyaratan dokumen pelelangan dan gambar-gambar yang ada.
Pengadaan pemasangan seluruh sistim instalasi Elektrikal sesuai gambar dokumen,
spesifikasi dan lainnya sesuai dengan kontrak.
Segala sesuatu mengenai lingkup pekerjaan ini yang masih kurang jelas, kontraktor
dapat menanyakan lebih lanjut kepada Konsultan Manajemen Konstruksi, Konsultan
atau pihak lain yang ditunjuk untuk ini.
Apabila sampai terjadi kelalaian dan kekurangan, Kontraktor harus bertanggung
jawab atas kerugian-kerugian yang mungkin terjadi.
Semua pengadaan, pemasangan dan pengujian pekerjaan instalasi Elektrikal harus
berdasarkan gambar dokumen lengkap dan sesuai dengan spesifikasi teknik, serta
adendum lainnya.
Bila ada spesifikasi ini terdapat klausul-klausul / butir-butir yang ditulis / disebutkan
kembali, hal ini bukan berarti klausalnya dihilangkan, akan tetapi malah
mempertegas spesifikasinya.
1. UMUM
Syarat-syarat Khusus Teknis yang diuraikan disini adalah persyaratan yang harus
dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi maupun pengadaan
material dan peralatan untuk seluruh pekerjaan listrik di dalam maupun diluar
bangunan gedung. Dalam hal ini Syarat-syarat Teknis Umum Pekerjaan Elektrikal
adalah bagian dari Syarat-syarat Khusus Teknis ini.
47
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
3. LINGKUP PEKERJAAN
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya sistem listrik
sebagai suatu sistem keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang tertera
pada gambar-gambar maupun yang dispesifikasikan.
4. GAMBAR-GAMBAR
Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara khusus teknik pekerjaan listrik yang
di dalamnya dicantumkan besaran-besaran listrik dan mekanis serta spesifikasi
tertentu.Iainnya. pengerjaan dan pemasangan peralatan-peralatan harus disesuaikan
dengan kondisi lapangan.
Gambar-gambar arsitektur, struktur, elektrikal dan kontrak lainnya haruslah menjadi
referensi untuk koordinasi dalam pekerjaan secara keseluruhan.
Kontraktor harus menyesuaikan peralatan terhadap perencanaan dan memeriksanya
kembali. Setiap kekurangan / kesalahan perencanaan harus disampaikan kepada
Konsultan Manajemen Konstruksian atau pihak lain yang ditunjuk untuk itu.
5. KETENTUAN-KETENTUAN INSTALASI
5.1. Peralatan Instalasi Tegangan Rendah
48
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
b. Ukuran
Setiap kotak outlet harus diberi bukaan untuk kondulit hanya di tempat
yang diperlukan.
Setiap kotak harus cukup besar unutk menampung jumlah dan ukuran
condulit, sesuai dengan persyarata, tetapi kurang dad ukuran yang
ditunjuk atau dipersyaratkan.
a. Bahan Doos.
Kecuali tercatat atau disya atkan lain, maka kotak-kotak outlet untuk
saklar dinding dan receptaI les outlet harus (alvani stee dan tidak boleh
berukuran lebih dari 10,1 cm x 10,1 cm un uk peralatan tunggal dan 11,9
cm x 11,9 cm untuk dua peralatan dan kotak-kotak multi gang untuk lebih
dari dua peralatan.
b. Cara Pemasangan.
Saklar-saklar harus dari jenis rocker mechanis dengan rating minimum
10A / 250 V. Saklar pada umumnya dipasang rata terhadap permukaan
tembok, kecuali ditentukan lain pada gambar. Jika tidak ditentukan lain,
bingkai saklar harus dipasang pada ketinggian 140 cm di atas lantai yang
sudah selesai. Saklar-saklar tersebut harus di pasang doos (kotak) yang
sesuai. Sambungan hanya diperbolehkan antara kotak yang berdekatan.
Stop kontak harus dipasang rata terhadap permukaan dinding dengan
ketinggian 110 cm atau 30 cm dari permukaan lantai yang sudah selesai
sesuai petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi. Saklar dan stop kontak
ex Panasonic, Legrand atau setara.
c. Jumlah Kutub.
49
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
Stop kontak satu fasa harus dari jenis tiga kutub (fasa, netral dan
pentanahan) dengan ranting minimum 10 A / 220 V. Cara pemasangan
harus disesuaikan dengan peraturan PUIL dan diberi saluran pentanahan.
e. Untuk stop kontak PLN dan UPS warna dibedakan, dimana stop kontak
PLN warna biasa dan stop kontak UPS warna orange.
a. Umum
Peralatan penerangan meliputi armatur, lampu-lampu, accessories,
peralatan serta alat-alat lain yang diperlukan untuk operasi yang lengkap
dan sempurna dari semua peralatan penerangan. Fixture harus seperti
yang disyaratkan dan ditunjuk pada gambar-gambar.
c. Jenis armature
c.1. Lampu-lampu Flourescent (TL)
Lampu (bulb) harus dengan warna standar white deluxe.
Untuk twin lamp atau double TL harus dirangkai secara lead-lag
untuk meniadakan efek stroboskopis. Semua fixture harus
dilengkapi dengan kapasitor untuk perbaikan faktor kerja sehingga
mencapai minimum 0,96. Balast harus dari tipe low losses.
Perlengkapan lain seperti starter, ballast, pemegang lampu harus
memenuhi standar PLN / SII / LMK.
50
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
Armatur lampu sorot dari jenis outdoor type yang tahan panas, tahan
cuaca (tahan korosi), balk untuk badan maupun kaca pelindung
armatur.
Badan armatur (armature housing) dan penutup belakang (rear
cover) terbuat dari high pressure die cast allumunium dengan
kandungan tembaga yang rendah.
Reflektor terbuat dari allumunium yang dipoles mengkilat, kaca
tanah panas setebal 5 mm dari jenis thoughened glass plate dengan
gasket karet silikon schingga keseluruhan armatur mempunyai-
derajat perlindungan IP 55. Jenis lampu yang digunakan adalah HPI-
T 400 W. Pemasangan armatur lengkap dengan pondasi dan rangka
/ sangkar pelindung armatur dari besi beton 6 mm yang dicat
hitam dilengkapi dengan engsel dan padlock (gembok)
d. Pemasangan
Semua armatur penerangan dan perlengkapannya harus dipasang oleh
tukang yang berpengalaman dan ahli, dengan cara-cara yang disetujui
Konsultan Manajemen Konstruksi.
6.2. Semua tersting, kalibrasi dan penyetelan dari peralatan-peralatan dan kontrol
yang tergabung dalam pekerjaan renovasi sistem listrik ini serta penyediaan
semua instrumentasi dan tenaga kerja harus dilaksanakan oleh kontraktor.
Kontraktor harus menempatkan seorang ahli listrik yang berkompeten dan
berpengalaman untuk melaksanakan pengujian dan commisioning.
51
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
6.4. Hasil-hasil pengujian harus sesuai dengan syarat-syarat teknis yang telah
diuraikan di atas atau standar-standar yang berlaku dan dicatat serta
dibuatkan berita acara pengujiannya.
PASAL 27
PEKERJAAN PEMBONGKARAN, PENGAMAN & PEMBERSIHAN
SETELAH PEMBANGUNAN
1. Pembersihan Tapak konstruksi dan pada semua pekerjaan yang termasuk dalam
Lingkup Pekerjaan seperti tercantum di Gambar Kerja dan terurai dalam Buku RKS ini
dari semua barang atau bahan bangunan lainnya yang dinyatakan tidak digunakan lagi
setelah pekerjaan selesai menjadi tanggung jawab Kontraktor bersangkutan selesai.
2. Semua bekas bongkaran bangunan "Existing" pohon dan sebagainya, harus dikeluarkan
dari Tapak/Site konstruksi.
3. Selama pembangunan berlangsung, kontraktor harus menjaga keamanan
bahan/ material, barang maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap serah
terima.
Pasal 28
PEKERJAAN LAIN-LAIN
Pasal 29
PENUTUP
52
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA MASJID LPTQ
Segala sesuatu yang belum tercantum di dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
ini, akan ditentukan kemudian pada Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) dan akan
dimuat dalam Berita Acara Rapat Penjelasan
53