Laporan Pendahuluan Renovasi Kantor Administrasi BMKG

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Administrasi Stamet Sultan Thaha

LAPORAN PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR

Sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan PERENCANAAN RENOVASI GEDUNG


KANTOR ADMINISTRASI STAMET SULTAN THAHA Lokasi Kota Jambi. Maka
pada saat ini dengan hormat kami serahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen,

LAPORAN PENDAHULUAN

Dengan harapan laporan ini dapat memberikan informasi keseluruhan kegiatan yang telah
dilaksanakan oleh Konsultan. Apabila laporan ini ada hal yang tidak dipahami, maka kami
bersedia memperbaikinya dan harapan kami pelaporan berikutnya akan lebih baik lagi.

Atas kesempatan dan kerjasama yang baik disampaikan terima-kasih.

Jambi, Januari 2022


CV. NAILAH ENGINEERING CONSULTANT

APRIYANTO, ST
Team Leader

1
Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Administrasi Stamet Sultan Thaha
LAPORAN PENDAHULUAN

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Lingkup Pekerjaan 2

BAB II RENCANA KERJA DAN PELAKSANAANYA


2.1 Rencana Pekerjaan 4
2.2 Program Kerja 6

BAB III PROFIL LOKASI PEKERJAAN


3.1 Sejarah Kota Manado 9
3.2 Letak Geografi 11
3.3 Luas dan Kondisi Geografi 10
3.4 Topografi 11
3.5 Geologi 14

BAB IV PENDEKATAN DAN METODOLOGI


4.1 Pendekatan 16
4.2 Metode Perencanaan 16

BAB V SURVEY AWAL DAN IDENTIFIKASI PEKERJAAN


5.1 Survey Teknis 22
5.2 Gambar Existing 16

BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan 43
6.2 Saran 43

ii
Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Administrasi Stamet Sultan Thaha
LAPORAN PENDAHULUAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kantor BMKG Sultan Thaha telah membuat keputusan yang tepat untuk
membangun gedung kantor. Selain kantor-kantor yang ada sudah tidak memadai
sebagai tempat bekerja, hal ini pula akan menunjang citra dan kewibawaan
pemerintah kota. Saat ini melalui salah satu program kegiatannya, Perencanaan
Renovasi Gedung Kantor Administrasi Stamet Sultan Thaha , Pejabat Pembuat
Komitmen telah mengarahkan suatu kebijakan yang terfokus pada
pengembangan prasarana dan sarana perkotaan yang diantaranya adalah
pengembangan sarana perkantoran yang dapat meningkatkan aktifitas dan
kenyamanan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi termasuk pelayanan
masyarakat.

Terlaksana suatu pembangunan Pekerjaan dilakukan secara bertahap, dan


penataan tersebut diatur dalam suatu peraturan/pedoman perundang-undangan,
yang secara garis besarnya adalah dimulai dengan tahapan perencanaan dan
pelaksanaan konstruksi serta pengawasannya. Dengan keluarnya dana dari APBN
yang dituangkan dalam DPA, maka segera dimulai tahapan perencanaanya yang
diserahkan kepada Konsultan Perencana melalui suatu proses. Dimana Konsultan
Perencanaan ini nantinya akan menghasilkan suatu keluaran / produk yang
dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan Konstruksi. Dan secara kontraktual
Konsultan Perencana ini bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat komitmen.

Pengembangan Kawasan Kota dan Permukiman merupakan entry point yang


konsep penanganannya telah baku dengan pendekatan pemberdayaan (sosial
kemasyarakatan, ekonomi dan lingkungan) dan akan menyentuh langsung secara
komprehensif baik fisik kawasannya maupun masyarakat yang tinggal
didalamnya. Untuk menjamin terjadinya proses bermasyarakat yang sehat,
dinamis dan pregresif maka pemerintah perlu memperhatikan pelayanan
masyarakat mulai dari strata terbawah sampai yang paling atas. Pembangunan
Kantor melupakan salah satu solusi untuk menjawab konsep pembangunan
tersebut sebab fungsi kantor ini memberikan pelayanan masyarakat pada strata

1
Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Administrasi Stamet Sultan Thaha
LAPORAN PENDAHULUAN
terbawah. Rendahnya kualitas prasarana dan sarana merupakan salah satu hal
penyebab tidak berkembangnya suatu kota. Prasarana dan sarana secara langsung
mempunyai hubungan yang sangat signifikan dengan perekonomian dan taraf
hidup masyarakat. Parasarana dan sarana suatu daerah yang memadai akan
mampu mendukung perekonomian daerah tersebut dan tentu akan meningkatkan
daya beli masyarakat.

1.2 Lingkup Pekerjaan


Lingkup tugas yang dilaksanan oleh konsultan perencanaan adalah menyusun
DED dan dokumen lelang dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku,
khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara yang
terdiri dari :
A. Persiapan Perencanaan
B. Menyusun Pra Rencana
C. Penyusunan pengembangan rencana
D. Penyusunan rencana detail
E. Mengadakan persiapan pelelangan
F. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan (Aanwijzing)

2
Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Administrasi Stamet Sultan Thaha
LAPORAN PENDAHULUAN

BAB II
RENCANA KERJA DAN PELAKSANAANNYA
2.1 Rencana Pekerjaan

Sebagaimana arahan dari Tim Teknis dan Pejabat pembuat Komitmen, ruang
Lingkup Pekerjaan Konsultan Perencana telah dikembangkan dan mencakup
Pembuatan Perencanaan Teknis Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Administrasi
Stamet Sultan Thaha dengan pekerjaan :
- Renovasi Gedung Kantor Administrasi Stamet Sultan Thaha

Lingkup tugas konsultan perencanaan berpedoman pada ketentuan yang telah


dilaksanakan telah mengacu pada Pedoman teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PER/M/2007
tanggal, 27 Desember 2007. Tugas ini meliputi tugas-tugas perencanaan gedung,
site / tapak bangunan, dan perencanaan fisik bangunan gedung negara yang terdiri
dari :
A. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan
diantaranya pemeriksaan keadaan seperti
- Struktur / fisik tanah dan daya dukungan dll, yang akan
digunakan dalam penentuan tipe dan jenis pondasi untuk
bangunan tersebut.
- Pemeriksaan kondisi bangunan (kantor) yang akan
dikerjaan pada pekerjaan selanjutnya.
- Serta membuat interpretasi secara garis besar terhadap
KAK, dan konsultasi dengan pengguna.
B. Menyusun pra-rencana seperti rencana lay-out dll.
C. Penyusunan pengembangan rencana,antara lain membuat :
1. Rencana Arsitektur ( konsep penataan ruang dan yang berkaitan dengan
disain arsitektur)
2. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya sesuai
aturan SKSNI, SII , AASHTO, ASTM, dll.
3. Rencana utilitas

3
Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Administrasi Stamet Sultan Thaha
LAPORAN PENDAHULUAN
4. Perkiraan biaya atau Estimasi Engineer (EE) sesuai dengan Harga
Satuan dari Konsultan Perencana.
D. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :
1. Gambar-gambar teknis kerja, detail arsitektur, detail struktur, detail
utilitas yang sesuai dengan gambar rencana yang disetujui.
2. Spesifikasi teknis / rencana kerja dan syarat/syarat (RKS)
3. Rician volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya
pekerjaan konstruksi.
4. Laporan akhir perencanaan.
E. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Pejabat Pembuat
Komitmen didalam, menyusun dokumen pelelangan dan membantu panitia
pelelangan menyusun program dan pelaksanaan pelelangan.
F. Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk
menyusun berita acara penjelasan pekerjaan, evaluasi penewaran, menyusun
kembali dokumen pelelangan, dan melaksanakan tugas-tugas yang sama
apabila terjadi lelang ulang.
G. Membantu memberikan masukan selama pelaksanaan kinstruksi fisik seperti
:
1. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada
perubahan.
2. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama
masa pelaksanaan konstruksi.
3. Memberikan saran-saran.

2.2 Program Kerja


Rencana kerja yang telah dikembangkan dari program kerja adalah rencana kerja
keseluruhan. Rencana Kerja disusun berdasarkan ruang-lingkup kerja
konsultan.Menurut Kerangka Acuan Kerja, tahapan yang perlu dilaksanakan oleh
Konsultan adalah sebagai berikut:
a. Persiapan perencanaan termasuk survey.
b. Penyusunan Pra Rencana.
c. Pengembangan Rencana/Draft Design, meliputi :
- Gambar existing

4
Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Administrasi Stamet Sultan Thaha
LAPORAN PENDAHULUAN
- Rencana kebutuhan jaringan elektrikal mekanikal.
d. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya.
e. Penyusunan Rencana Prioritas Pelaksanaan.
f. Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, KRS, BQ).

Agar dapat diperoleh rencana kerja, maka tahapan pekerjaan diatas di break-down
lebih detil sebagai berikut:
Tabel 2.11. Program Kerja
No Kegiatan Person in Charge
1 Persiapan perencanaan termasuk survey.
A Pre Construction Meeting TL.
B Eksisting DED Kantor lama TL & TA
C Survey Eksisting Kantor TL & TA
D Shop Drawing Sesuai Eksisting Sekarang TL & TA
E Survey Awal Eksisting Gedung dengan Utilitas TL & TA &
SURVEYOR
F Laporan Pendahuluan TL
2 Penyusunan Pra Rencana. TL
E Analisis Jaringan Listrik dan Peralatan TA
F Analisis Sistem AC, Zone, Type dan Kapasitas TA
G Usulan dan Rekomendasi TA
H Draft Desain System Utilitas (Plumbing, Listrik) TA
3 Pengembangan Rencana/Draft Design, meliputi :
Rencana kebutuhan Jaringan elektrikal mekanikal TL & TA
4 Gambar Draft Desain TL & TA
A Denah-Potongan Keseluruhan dan Parsial DRAFTER
B Detail Engineering Desain Plumbing DRAFTER
C Detail Engineering Desain Jaringan Listrik DRAFTER

5 Penyusunan Rencana Anggaran Biaya. TL & TA


6 Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat TL & TA
7 Penyusunan Rencana Detail TL & TA
(Gambar Kerja, KRS, BQ). DRAFTER
8 Laporan Akhir TL & TA

5
Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Administrasi Stamet Sultan Thaha
LAPORAN PENDAHULUAN

Tabel 2.2 Jadwal Kerja


1 II
No Kegiatan Keterangan
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan perencanaan termasuk survey.
A Eksisting DED Kantor lama Telah Dilaksanakan
B Survey Eksisting Kantor Lama Telah Dilaksanakan
C Shop Drawing Sesuai Eksisting Sekarang Telah Dilaksanakan
D Survey Awal Eksisting Gedung dengan Utilitas Telah Dilaksanakan
E Laporan Pendahuluan Sementara Dibuat
2 Penyusunan Pra Rencana.
E Analisis Jaringan Listrik dan Peralatan Telah Dilaksanakan
F Analisis Sistem AC, Zone, Type dan Kapasitas Telah Dilaksanakan
G Usulan dan Rekomendasi Belum Dilaksanakan
H Draft Desain System Utilitas (Plumbing, Listrik) Belum Dilaksanakan
I Laporan Antara
3 Pengembangan Rencana/Draft Design, meliputi : Belum Dilaksanakan
Rencana kebutuhan Jaringan elektrikal mekanikal Belum Dilaksanakan
A Perhitungan Cooling Load AC per Zone (Unit atau Ruang) Belum Dilaksanakan
B Perhitungan Pencahayaan Alami dan Buatan Belum Dilaksanakan
C Detail Desain Jaringan Listrik Belum Dilaksanakan
4 Gambar Draft Desain Belum Dilaksanakan
A Denah-Potongan Keseluruhan dan Parsial Belum Dilaksanakan
B Detail Engineering Desain Plumbing Belum Dilaksanakan
C Detail Engineering Desain Jaringan Listrik Belum Dilaksanakan
4 Penyusunan Rencana Anggaran Biaya. Belum Dilaksanakan
5 Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat Belum Dilaksanakan
6 Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, KRS, BQ). Belum Dilaksanakan
7 Laporan Akhir Belum Dilaksanakan

6
Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Administrasi Stamet Sultan Thaha
LAPORAN PENDAHULUAN

BAB III
PROFIL LOKASI PEKERJAAN

3.1 Sejarah Kota Jambi


Jambi sebagai daerah pemukiman atau pemusatan penduduk bahkan sebagai pusat kedudukan
pemerintahan telah berjalan dari masa ke masa. Sejarah Dinasti Sung menguraikan bahwa
Maharaja San-fo-tsi (Swarnabhumi) bersemayam di Chan-pi. Utusan dari Chan-pi datang
untuk pertama kalinya di istana Kaisar China pada tahun 853M. Utusan ke dua kalinya datang
pula pada tahun 871M. Informasi ini menorehkan bahwa Chan-pi (yang diidentifikasikan
Prof. Selamat Mulyana sebagai Jambi) sudah muncul diberita China pada tahun – tahun
tersebut. Dengan demikian Chan-pi atau Jambi sudah ada dan dikenal pada abad ke 9M.
Berita China Ling Pio Lui (890-905M) juga menyebut Chan-pi (Jambi) mengirim misi
dagang ke China.

Silsilah Raja-raja Jambi tulisan Ngebih Suto Dilago Priayi Rajo Sari pembesar dari kerajaan
Jambi yang berbangsa 12, menulis Putri Selaro Pinang Masak anak rajo turun dari
Pagaruyung di rajakan di Jambi. Dari sebutan Pinang dalam bahasa Jawa (Sunda) dilapas
sebagai Jambe sehingga ditenggarai banyak orang sebagai asal kata Jambi. Jadi ada
perubahan bunyi dan huruf dari Jambe ke Jambi. Identifikasi ini menginformasikan kata
Jambe-Jambi terbuhul pada abad ke 15 yaitu di masa Puteri Selaro Pinang Masak memerintah
dikerajaan Jambi Tahun 1460-1480.

Raden Syarif (yang kemudian diungkapkan kembali oleh Datuk Sulaiman Hasan) dari
“Riwayat Tanjung Jabung Negeri Lamo” mencatat bahwa Puteri Selaro Pinang Masak
mengilir dari Mangun Jayo ke Tanjung Jabung di pandu oleh sepasang itik besar (Angso Duo)
yang mupur ditanah pilih pada tanggal 28 Mei 1401. Legenda Tanah Pilih ini berbeda versi
dengan Ngebi Suto Dilago. Silsilah Raja-raja Jambi menyebut Orang Kayo Hitam (salah
seorang putera dari pasangan puteri Selaro Pinang Masak dengan Ahmad Barus II/Paduko
Berhalo) yang mengilir mengikuti sepasang itik besak (Angso Duo) atas saran petuah
mertuanya Temenggung Merah Mato Raja Air Hitam Pauh.

Profesor Moh. Yamin mengidentifikasi Jambi berada disekitar Kantor Gubernur Jambi di
Telanaipura sekarang. Indikasi ini atas dasar mulai dari kawasan Mesjid Agung Al-falah

7
Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Administrasi Stamet Sultan Thaha
LAPORAN PENDAHULUAN
sampai ke Pematang pinggiran Danau Sipin terdapat deretan struktur batuan bata candi yang
diantaranya menunjukan sebagai komplek percandian yang cukup besar dikawasan kampung
Legok.

Tidak tertutup kemungkinan penemuan tanah pilih oleh sepasang Angso yang mupur tersebut
adalah pembukaan kembali Kota Chan-pi yang ditinggal karena kerajaan SwarnaBhumi (San-
fo-tsi) diserang oleh Singosari dalam peristiwa Pamalayu tahun 1275M dan pindah ke
pedalaman Batang Hari yang kemudian dikenal sebagai Darmasraya (Sumatera Barat). Dua
Puteri Melayu/Darmasraya yaitu Dara Petak dan Dara Jingga diboyong oleh Mahisa
Anabrang ke Singosari pada tahun 1292. Ternyata di saat itu Singosari telah runtuh oleh
pemberontak dan kemudian mendapat serbuan tentara Khu Bilaikhan. Singosari berganti
menjadi Majapahit dengan Rajanya Raden Wijaya. Salah seorang keturunan Puteri melayu itu
yaitu dari pasangan Dara Jingga yaitu Adityawarman kembali ke Darmasraya kemudian
mendirikan dan menjadi Raja di Pagaruyung (1347-1375M). Anaknya yang bernama
Ananggawarman meneruskan teratah kerajaan Pagaruyung. Keturunan Ananggawarman salah
satunya adalah Puteri Selaro Pinang Masak yang dirajakan di Jambi.

Setelah Orang Kayo Hitam dirajakan pusat kerajaan dipindahkan dari Ujung Jabung ke Tanah
Pilih Jambi disekitar awal abad ke 16. Jadilah Jambi kembali sebagai tempat kedudukan
Pemerintahan.

Pangeran Depati Anom yang naik tahta dikerajaan Jambi bergelar Sultan Agung Abdul Jalil
(1643-1665M) pernah memberikan surat izin untuk mendirikan pasar tempat berjual beli di
Muaro Sungai Asam pada seorang Belanda bernama Beschseven. Izin Sultan tersebut
tertanggal 24 Juni 1657 dimana lokasi yang diizinkan itu kemudian berpindah dari Muaro
Sungai Asam ke sekitar Muaro Sungai di bawah area WTC Batang Hari sekarang.

Jambi sebagai pusat pemukiman dan tempat kedudukan raja terus berlangsung. Istana yang
dibangun di Bukit Tanah Pilih disebut sebagai istana tanah pilih yang terakhir sebagai tempat
Sultan Thaha Saifuddin dilahirkan dan dilantik sebagai sultan tahun 1855. Istana Tanah Pilih
ini kemudian di bumi hanguskan sendiri oleh Sultan Thaha tahun 1858 menyusul serangan
balik tentara Belanda karena Sultan dan Panglimanya Raden Mattaher menyerang dan
berhasil menenggelamkan 1 kapal perang Belanda Van Hauten di perairan Muaro Sungai
Kumpeh.

8
Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Administrasi Stamet Sultan Thaha
LAPORAN PENDAHULUAN
Dari puing – puing Istana Tanah Pilih oleh Belanda dikuasai dan dijadikan tempat markas
serdadu Belanda. Praktis setelah Sultan Thaha Saifuddin gugur tangga 27 April 1904 Belanda
secara utuh menempatkan wilayah kerajaan Jambi sebagai bagian wilayah kekuasaan
Kolonial Hindia Belanda. Jambi kemudian berstatus Under Afdeling di bawah Afdeling
Palembang. Pada Tahun 1906 Under Afdeling Jambi ditingkatkan sebagai Afdeling Jambi
kemudian di tahun 1908 Afdeling Jambi menjadi Kerisidenan Jambi dengan residennya O.L.
Helfrich berkedudukan di Jambi. Sampai masa Kemerdekaan pejabat Residen dari
Keresidenan Jambi berkedudukan di Jambi. Setelah Republik Indonesia di Proklamirkan pada
tanggal 17 Agustus 1945, berdasarkan berita RI Tahun II No. 07 hal 18 tercatat untuk
sementara waktu daerah Negara Indonesia di bagi dalam 8 Provinsi yang masing – masing
dikepalai oleh seorang Gubernur diantaranya Provinsi Sumatera. Provinsi Sumatera ini
kemudian pada tahun 1946 dibagi lagi dalam 3 sub Provinsi yaitu Sub Provinsi Sumatera
Utara, Sub Provinsi Sumatera Tengah dan Sub Provinsi Sumatera Selatan. Keresidenan Jambi
dengan hasil voting dimasikan ke dalam wilayah Sub Provinsi Sumatera Tengah.

Residen Jambi yang pertama di masa Republik adalah Dr. Asyagap sebagaimana tercantum
dalam pengumuman Pemerintah tentang pengangkatan residen, Walikota di Sumatera dengan
berdasarkan pada surat ketetapan Gubernur Sumatera tertanggal 03 Oktober 1945 No. 1-X.

Pada tahun 1945 tersebut sesuai Undang-undang no.1 tahun 1945 wilayah Indonesia terdiri
dari Provinsi, Karesidenan, Kewedanaan dan Kota. Tempat kedudukan Residen yang telah
memenuhi syarat, disebut Kota tanpa terbentuk struktur Pemerintahan Kota. Dengan
demikian Kota Jambi sebagai tempat kedudukan Residen Keresidenan Jambi belum berstatus
dan memiliki pemerintahan sendiri. Kota Jambi baru diakui berbentuk pemerintahan
ditetapkan dengan ketetapan Gubernur Sumatera No. 103 tahun 1946 tertanggal 17 Mei 1946
dengan sebutan Kota Besar dan Walikota pertamanya adalah Makalam.

Mengacu pada Undang-undang No. 10 tahun 1948 Kota Besar menjadi Kota Praja. Kemudian
berdasarkan Undang-undang No. 18 tahun 1965 menjadi Kota Madya dan berdasarkan
Undang-undang No. 22 tahun 1999 Kota Madya berubah menjadi Pemerintah Kota Jambi
sampai sekarang.

Dengan Undang-undang No. 19 Tahun 1958 Keresidenan Jambi sebagai bagian dari Provinsi
Sumatera Tengah dikukuhkan sebagai Provinsi Jambi yang berkedudukan di Jambi. Kota

9
Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Administrasi Stamet Sultan Thaha
LAPORAN PENDAHULUAN
Jambi sendiri pada saat berdirinya Provinsi Jambi telah berstatus Kota Praja dengan
Walikotanya R. Soedarsono.

Tanggal penetapan Kota Jambi sebagai Kota Praja yang mempunyai Pemerintahan sendiri
sebagai Pemerintah Kota dengan ketetapan Gubernur Sumatera No. 103 Tahun 1946
tertanggal 17 Mei 1946 dipilih dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Jambi No. 16
Tahun 1985 dan disahkan dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jambi No.
156 Tahun 1986, tanggal 17 Mei 1946 itu sebagai Hari Jadi Pemerintah Kota Jambi.

3.2 Letak Geografi


Kota Jambi dengan luas wilayah ± 205.38 km² (berdasarkan UU No. 6 tahun 1986), terletak
pada kordinat :

01° 30’ 2.98″ – 01° 7’ 1.07″ Lintang Selatan


103° 40’ 1.67″ – 103° 40 0.23″ Bujur Timur
Koordinat tersebut menunjukkan keberadaan Kota Jambi yang terletak di tengah-tengah pulau
Sumatera. Secara geomorfologis Kota Jambi terletak di bagian Barat cekungan Sumatera
bagian selatan yang disebut Sub-Cekungan Jambi, yang merupakan dataran rendah di
Sumatera Timur.

Ditilik dari topografinya, Kota Jambi relatif datar dengan ketinggian 0-60 m diatas permukaan
laut. Bagian bergelombang terdapat di utara dan selatan kota, sedangkan daerah rawa terdapat
di sekitar aliran Sungai Batanghari, yang merupakan sungai terpanjang di pulau Sumatera
dengan panjang keseluruhan lebih kurang 1.700 km, dari Danau Atas – Danau Bawah
(Sumatera Barat) menuju Selat Berhala (11 km yang berada di wilayah Kota Jambi) dengan
kelebaran lebih kurang 500 m. Sungai Batanghari membelah Kota Jambi menjadi dua bagian
disisi utara dan selatannya.

10
Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Administrasi Stamet Sultan Thaha
LAPORAN PENDAHULUAN

BAB IV
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

4.1 Pendekatan
Penanganan pelaksanaan pekerjaan perancangan akan dibuat
seoptimal mungkin dengan mempertimbangkan faktor-faktor
ekonomis, luwes, nyaman dan f u n g s i o n a l . Selain itu juga
mempertimbangkan efisiensi pelaksanaan pembangunan, penggunaan maupun
pemeliharaan.

4.2 Metode Perencanaan


Untuk menghasilkan produk pekerjaan yang baik dan berkwalitas maka Tim
Konsultan akan menerapkan metode pekerjaan berupa “design-sistimatis” yakni:

FEED-BACK FEED-BACK FEED-BACK

DATA ANALISIS SINTESIS EVALUASI

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4

Tahap 1 DATA
Data yang dibutuhkan pada saat ini adalah Gambar DED Existing. Data ini
merupakan hal yang mutlak harus ada. Tim Konsultan akan melihat kembali ketika
Kantor dioperasikan pada saat pertama-kalinya. Dengan mempelajari DED Eksisting
akan diperoleh gambaran awal bagaimana Bangunan Gedung ini direncanakan.
Setelah Data DED Eksisting diperoleh, dilakukan survey awal berupa mempelajari
perubahan-perubahan yang telah terjadi. Perubahan ini dapat berupa pengembangan
ruang, penambahan dinding pemisah, pertambahan jumlah staf-karyawan,
pertambahan meubelair, penambahan sistem utilitas seperti AC, Plumbing, dll.
Survey ini dilaksanakan secara detail dengan merekam semua perubahan. Setelah
survey awal dilaksanakann, berdasarkan data survey awal dilaksakan survey
terstruktur.

11
Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Administrasi Stamet Sultan Thaha
LAPORAN PENDAHULUAN

Survey terstruktur dilaksnakan sesuai dengan lingkup pekerjaan.


- Survey Plumbing
a. Plumbing Air Bersih adalah plumbing PDAM, Reservoir atau Deep Whell
dan seluruh sistemnya baik diluar gedung maupun didalam gedung. Survey
Plumbing Air bersih adalah melakukan pendataan system sirkulasi air, pipa
dan dimensi, kerusakan sistem maupun komponen dan penyebab
kerusakan, stop kran, mata-kran, meter, dsb.
b. Plumbing Air Kotor adalah semua perpipaan yang menyalurkan air kotor
kedalam tangki-septik. Semua sistem plumbing air kotor dideteksi kembali
terutama kerusakan yang terjadi serta penyebab kerusakan tersebut. Semua
type dan dimensi pipa didata termasuk kapasitas tangki-septik dan
perletakan tangki-septiknya.
c. Plumbing Air Hujan adalah semua perpipaan yang menyalurkan air-hujan
dari atap sampai dengan riool-kota. Data yang dibutuhkan adalah sistem
distribusi air serta type dan dimensi pipa. Kerusakan dan penyebab
kerusakan.
- Survey Mekanikal Elektrikal
a. Jaringan Listrik seluruh bangunan. Data yang diperlukan adalah sistem
distribusi listrik, type dan jenis sirkuit box, stop-kontak, titik lampu, type
dan daya lampu ( jenis fiting, fixture dan mata lampu), aarde, alat-alat
listrik yang digunakan seperti refrigerator, komputer, printer, televisi, dll
dalam setiap unit ruang.

Data-data yang diperoleh dikaji secara spasial dan komprehensif dan


selanjutnya dikompilasikan dan bila mungkin di tabulasikan. Data-data ini
merupakan fresh-data yang akan dianalisis pada Tahap 2.

Tahap 2 ANALISIS
Dalam tahap ini, tenaga ahli yang telah direkrut dan di tugaskan akan melaksanakan
kajian baik teoritis maupun perhitungan. Kajian dapat berupa kajian sederhana
ataupun kajian mendalam.

12
Perencanaan Renovasi Gedung Kantor Administrasi Stamet Sultan Thaha
LAPORAN PENDAHULUAN

Tahap 3 SINTESA
Tahap 3 ini, diharapkan hasil dari setiap unsur pekerjaan sudaah ada sebagai berikut:
- System Plumbing baik Plumbing Air Bersih, Plumbing Air Kotor, Plumbing
Air Hujan berupa Eksisting dan Usulan lengkap dengan desain dimensi
spesifikasi teknis dan estimasi biayanya.
- System kelistrikan eksisting dan usulan lengkap dengan spesifikasi teknis
dan estimasi biaya.
Dengan data-data ini, prosedur sintesa dilakukan kedalam gambar bangunan. Semua
system usulan di plot kedalam drawings dan dikaji kembali secara keseluruhan.

Bila dalam proses sintesa terdapat kesalahan atau tidak sinkron data dengan
aplikasinya, maka dilakukan feetback ke Tahap Analisis. Hal-hal yang tidak sinkron
di analisis kembali sampai ketemu dengan hasil.

Tahap 4 EVALUASI
Tahap evaluasi adalah tahap dimana semua hasil sintesis telah terplot kedalam
gambar rencana. Tahap evaluasi adalah melakkan ujicoba keseluruhan.

BAB V
SURVEY AWAL DAN IDENTIFIKASI PEKERJAAN

5.1 Survey Teknis


Survey telah dilaksanakan dalam bentuk pengukuran fisik dan didokumentasikan
sebagai “FOTO 0 %” :

13

Anda mungkin juga menyukai