DM Ulkus Fiks BGTTTTTT
DM Ulkus Fiks BGTTTTTT
DM Ulkus Fiks BGTTTTTT
Riwayat Penyakit :
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada kaki kiri 2 hari SMRS, nyeri dirasakan menjalar
hingga kepinggang, disertai rasa lemas, pasien rencana operasi amputasi jari kaki kiri digiti 5
dan operasi debridement pada januari 2022, namun ditunda dikarenakan penyakit DM dan
jantung belum stabil, pasien memiliki Riwayat HT, DM.
Riwayat Luka :
Luka berawal dari timbulnya bula pada sela – sela jari, pada saat itu dilakukan perawatan
luka hanya dirumah menggunakan revanol, pasien tidak pergi ke RS karena sedang berada
dikampung halaman. Pasien mengatakan kaki kiri yang terdapat luka semakin membengkak,
dan luka semakin membau dan jari kelingking semakin menghitam dan tidak bias digunakan
sehingga pasien dibawa ke RSUDC untuk perawatan lanjutan.
Lokasi Luka :
Kaki kiri
Tipe Luka :
Luka kronis, luka yang proses penyembuhannya mengalami keterlambatan.
Tipe Penyembuhan :
Secondary healing, proses penyembuhan tertunda dan hanya bias terjadi melalui proses
granulasi, kontraksi, epitelisasi, dan secondary healing menghasilkan scar
Stadium Luka :
Luka stadium 4
Exudate/cairan luka :
Tipe eksudat foul purulent (cairan pus berwarna hijau), jumlah eksudat sedang, bau tercium
saat petugas memasuki kamar tempat pasien berada.
Goa/undermining :
Terdapat goa dipunggung kaki dengan kedalam ± 1 cm, arah jam 01.00 – 06.00 ± 1 cm
edema kesamping, arah jam 06.00 – 12.00 ± 1 cm dan terhubung langsung dengan luka
terbuka.
Ukuran Luka :
(PxLxD/T)
Punggung Kaki : 5 x 5 x 1 = 25 cm
Telapak Kaki : 8 x 9 x 0.5 = 36 cm
Odour/Bau :
Bau tercium saat petugas memasuki kamar tempat pasien berada.
Tepi Luka :
(tebal, tipis, halus, edema)
Edema
Tanda Infeksi
(ada/tidak, local/sistemik/kultur?)
Ada, tanda infeksi pada luka ditandai dengan peningkatan leukosit pada hasil laboratorium,
tgl 05/02/2022 leukosit : 24,7 ribu dan tampak adanya rembesan cairan kuning campuran
darah pada kaki, adanya bau pada luka dan dasar luka yang berwarna hitam pada telapak kaki
sebesar 50% punggung kaki 10%, untuk pemeriksaan kultur jaringan belum dilakukan.
Nyeri :
(Grade 1 – 10)
(P) : nyeri diakibatkan kerusakan jaringan kulit, dan jari kaki kiri digiti 5 nekrosis, (Q) : rasa
nyeri terasa seperti diremas – remas (R) : nyeri dirasa pada bagian kaki kiri yang terdapat
luka (S) skala nyeri 5 sedang (T) : nyeri mulai dirasakan pada saat setelah luka dibersihkan.
Setelah dilakukan tintdakan keperawatan 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal
5. Resiko infeksi b.d
selama 3x24 jam diharapkan tingkat
infeksi menurun dengan KH : dan sistematik
kerusakan integritas kulit
1. Tingkat nyeri menurun 2. Berikan perawatan kulit pada area
2. Integritas kulit dan jaringan edema
membaik 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah
3. Kontrol resiko meningkat kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien
4. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
5. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka
Kolaborasi
6. Kolaborasi pemberian analgetik
P: intervensi dilanjutkan
09/02/22 Nyeri akut b.d agen 1. Mengidentifikasi S: pasien mengatakan nyeri pada
pencendera fisik lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi, kaki kiri sangat nyeri pada saat
Kualitas,intensitas dan skala nyeri sebelum diganti perban dan
2. Mengidentifikasi factor yang memperberat dibersihkan lukanya dengn skala
dan memperingan nyeri 10,nyeri berdenyut sehingga
3. Mengidentifikasi pengaruh nyeri terhadap pasien tidak bisa tidur dan
kualitas hidup melakukan aktifitas nyeri akan
4. Mempertimbangkan kualitas jenis dan sumber berkurang setelah ganti perban.
nyeri dalam pemulihan strategi meredakan
nyeri O: KU : sedang pasien tampak
5. Mengajarkan teknik nonfarmakologi untuk merigis,TD :177/86 Mmhg
mengurangi nyeri (nafas dalam) nadi:126x/I s:37,1, terapi
6. Kolaborasi pemberian analgetik ketorolac
P: intervensi dilanjutka
09/02/22 Gangguan integritas kulit 1. Memonitor karakteristik luka S: Pasien mengatakan setelah
b.d neuropati perifer 2. Memonitor tanda-tanda infeksi dibersihkan dan diganti perban
3. Memonitoembersihkan dengan cairan Nacl luka lebih nyaman dan nyeri
0.9% sudah berkurang dari skala 10
4. Membersihkan puss menjadi 8
5. Memasang balutan sesuai jenis luka
6. Kolaborasi pemberian antibiotic O: Luka stadium 4, terdapat
eksudat berwarna hijau,bau
tercium saat memasuki ruangan
pasein, kulit sekitar luka
edema,kering dan terdapat goad
an kedalaman ± 1 cm dari arah
jam 01-06, dari arah 06-12 ± 1
cm terhubung dengan luka
keliling dan punggung dasar kaki
telapak hitam 50%,kuning
15%,Pink 35 %, pada pungung
kaki kuning 90%,hitam 10%,
antibiotic metronidazole
3x500mg(drip), meropenem
3x1gr(iv), GV perban.
P: intervensi di lanjutkan
09/02/22 Perfusi perifer tidak efektif 1. Memeriksa sirkulasi perifer S : Pasien mengatakan kulit di kaki
b.d hiperglikemi 2. Mengidentifikasi factor resiko gangguan kanan kering dan masih bisa
sirkulasi merasakan. pada kaki kiri
3. Memonitor panas,kemerahan,bengakak,pada dibagian luka saat dibersihkan
ektremitas tidak terasa,tetapi dibagian yang
4. Menghindari pemasangan infus dan tidak ada luka masih bisa
pengambilan di daerah keterbatasan perifer merasakan tetapi tidak terlalu
5. Melakukan perawatan luka kuat
6. Menganjurkan keluarga untuk mengoleskan
lotion / minyak kelapa pada ektremitas/kulit O : Akral kaki kanan hangat,kulit
yang kering pergelangan kaki kering
7. Menagnjurkan untuk mengikuti program diet berwarna kehitaman. Akral kiri
yang sudah ditetapkan oleh Rs terasa dingin terdapat luka dan
makan mengikuti diit RS
P: Intervensi dilanjutkan
09/02/22 Resiko infeksi b.d 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi siskemik S : Pasien mengatakan badan
kerusakan integritas kulit dan local sedikit meriang sedikit nyeri
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah pada luka dengan skala 5
melakukan kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien O: S: 37C,luka mengeluarkan pus
3. Memberikan perawatan kulit pada luka berwarna kehijauan dan bau
4. Pantau hasil laboraturium tercium saat pintu kamar pasien
5. Kolaborasi pemberian antiobik di buka, jumlah pus 20cc.
Hema 1 :
Hb : 9,5
Ht : 28
Leukosit : 22,3
Trombosit 502
APTT 43,0
Gv/hari
Terapi :
Metrononazole 3x500mg(drip)
Meropenem 3x1gr (Iv)
P: intervensi dilanjutkan