Makalah Kelompok 3 KSAP20A Pengambilan Keputusan Investasi
Makalah Kelompok 3 KSAP20A Pengambilan Keputusan Investasi
Makalah Kelompok 3 KSAP20A Pengambilan Keputusan Investasi
Disusun oleh :
2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia berupa
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Pelaporan Segmen, Evaluasi Pusat Investasi dan Transfer Pricing ini tepat
pada waktunya. Shalawat beserta salam semoga tercurah limpahkan kepada
Baginda Nabi Muhammad SAW.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari dosen kami Bapak Sopandi, S.E, M.Ak pada mata kuliah Akuntansi
Manajemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan
pemahaman mengenai Akuntansi Manajemen bagi para pembaca dan juga penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sopandi, S.E, M.Ak. selaku
dosen mata kuliah Akuntansi Manajemen yang telah memberikan tugas ini,
sehingga dapat menambah wawasan dan pemahaman kami dalam bidang studi ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan membagikan ilmunya, sehingga kami dapat dengan mudah
menyelesaikan makalah ini. Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, untuk itu kami sangat menghargai kritik dan saran untuk
mendukung kesempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
2.5.1 Pengertian IRR (Internal Rate of Return) .......................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
menunjukkan bahwa pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan
cenderung positif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Proyek ekslusif adalah proyek yang apabila diterima akan menghalangi
penerimaan proyek lainnya. Contoh Divisi Fiber Monsanto memutuskan
untuk mengotomatisasi pabriknya di florida dimana dihadapkan dengan
pilihan meneruskan produksi operssional manual atau menggantinya dengan
sistem operasional otomatis. Mungkin sekali, Sebagian pertimbangan dari
perusahaan berkenaan dengan jenis sistem otomatisasi yang berbeda – beda.
Apabila ada tiga sistem terotomatisasi yang berbeda dipertimbangkan, maka
aka nada empat alternatif sistem yang ada sekarang ditambah tiga sistem baru
yang potensial. Segera salah satu sistem dipilih tiga sistem lainnya ditolak,
sistem tersebut disebut sistem ekslusif. terdapat 2 karakteristik dalam
pengambilan keputusan investasi yaitu melibatkan jangka waktu yang cukup
panjang karena melibatkan aset yang dapat didepresiasi, dan memerlukan
dana yang cukup besar
Dapat disimpulkan bahwa keputusan investasi merupakan suatu proses
perencanaan, penentuan tujuan dan prioritas, penentuan sumber pendanaan dan
penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aset jangka panjang. tindakan yang
dilakukan oleh manajer keuangan dalam mengalokasikan sejumlah dana ke dalam
bentuk investasi.
4
salah sedikit saja, dampak merugikan sangat mungkin terjadi pada penempatan
investasi.
5
2. Penentuan Kebijakan Investasi
Tahapan ini dimulai dengan penentuan keputusan alokasi aset (asset
allocation decision). Keputusan ini menyangkut pendistribusian dana yang
dimiliki pada berbagai kelas aset yang tersedia (saham, obligasi sekuritas luar
negeri).
3. Pemilihan Strategi Portofolio
Ada dua strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu. : Strategi portofolio
aktif yang meliputi kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan teknik-
teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih
baik. Dan strategi portofolio pasif yang meliputi aktivitas informasi pada
portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar.
4. Pemilihan Aset
Tahap selanjutnya adalah pemilikan aset-aset yang akan dimasukkan
dalam portofolio. Tahap ini memerlukan pengevaluasian setiap sekuritas
yang ingin dimasukkan dalam portofolio. Tujuan tahap ini adalah untuk
mencari kombinasi portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang
menawarkan return diharapkan tertinggi dengan tingkat risiko tertentu atau
sebaliknya menawarkan return diharapkan tertentu dengan tingkat risiko
terendah.
5. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Portofolio
Tahap ini bisa dikatakan sebagai tahap final dan penentuan. Apakah
keputusan investasi sudah layak atau belum Jika tahap pengukuran dan
evaluasi kinerja telah dilewati dan ternyata hasilnya kurang baik, maka proses
keputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap pertama, demikian
seterusnya sampai dicapai keputusan investasi yang paling optimal.
6
2.3 Metode Payback
2.3.1 Pengertoan Payback Period
Payback period adalah suatu jangka waktu yang dibutuhkan untuk
mengembalikan modal dana yang sudah dikeluarkan oleh para investor. Dalam
bahasa Indonesia, payback period dalam dunia bisnis ini lebih sering disebut
dengan periode pengembalian modal.
Para pembisnis dan investor lebih sering menggunakan cara payback
period dalam menentukan atau mengambil keputusan investasi, apakah perusahaan
tersebut layak untuk diinvestasikan atau tidak. Untuk itu, dibutuhkan pemahaman
terkait cara menghitung payback period itu sendiri. Jika suatu perusahaan atau
proyek memiliki payback period yang cukup lama, maka akan menjadi kurang
menarik dikalangan para pebisnis ataupun para investor.
Agar kita mengenal lebih dalam tentang payback period, maka ada baiknya
kita memahami pengertian payback period berdasarkan pendapat para ahli. Berikut
ini adalah pendapat mereka tentang payback period :
1. Dian Wijayanto
Dian Wijayanto menjelaskan bahwa payback period adalah suatu periode
yang dibutuhkan untuk bisa kembali mengembalikan dana yang sudah
digunakan dalam suatu investasi.
2. Abdul Choliq
Abdul Choliq memiliki pandangannya tersendiri terkait payback period.
Menurutnya, payback period adalah suatu perkiraan jangka waktu kembali
pada suatu investasi yang sudah dilakukan dengan suatu profit yang
didapatkan.
Berdasarkan teori yang sudah dikeluarkan oleh kedua ahli diatas, kita bisa
mengerti begitu pentingnya mengetahui jangka waktu pengembalian modal dalam
suatu proyek. Sehingga, jika berniat untuk berinvestasi, bisa terhindar dari berbagai
proyek pengembalian modal yang lama karena akan kurang menguntungkan.
7
2.3.2 Kelebihan Payback Period
Berikut ini adalah berbagai macam kelebihan dari payback period yang bisa
didapatkan oleh seorang investor:
1. Mengetahui Kurun Waktu Pengembalian Dana Investasi
Pengadaan pada suatu proyek yang dilakukan oleh suatu perusahaan
bisa dihitung dengan mudah dari berapa lama bisnis tersebut berjalan dari
awal hingga akhir proyek tersebut dikerjakan. Dengan adanya estimasi
tersebut, maka Anda bisa mengetahui kisaran waktu yang Anda harus
butuhkan untuk bisa mendapatkan kembali modal yang Anda keluarkan untuk
dijadikan sebagai investasi proyek. Setelahnya, Anda bisa membuat
perhitungan dengan tepat terkait penyelesaian suatu proyek. Hal ini sangat
penting untuk diketahui agar Anda bisa menghitung jangka waktu yang
memang Anda perlukan untuk mendapatkan modal Anda kembali.
2. Memilih Proyek
Pihak perusahaan bisa saja menyelenggarakan proyeknya yang lebih
dari satu. Namun, dalam menyelenggarakan proyek tersebut tentunya
dibutuhkan modal atau dana investasi yang tidak sedikit. Jadi, jika suatu
perusahaan bisa mengadakan dua jenis proyek, maka Anda bisa melakukan
perbandingan dari penyelenggaraan dua proyek tersebut. Dari kedua jenis
proyek ini, nantinya Anda bisa mendapatkan gambaran pasti manakan yang
mampu mengembalikan modal dana Anda dengan cepat, atau proyek
manakah yang mampu menutup modal dalam waktu cepat. Nantinya, hal
tersebut bisa Anda jadikan sebagai pilihan proyek alternatif untuk perusahaan
Anda.
3. Mudah dan Sederhana
Pada dasarnya, payback period bisa dilakukan dan dihitung dengan
suatu rumus yang mudah. Rumus yang paling umum digunakan adalah nilai
investasi : investasi per tahun. Dengan menggunakan rumus tersebut, maka
Anda bisa mendapatkan kurun waktu payback period yang diperlukan untuk
bisa mengembalikan modal ataupun dana investasi yang Anda keluarkan pada
suatu pengerjaan proyek. Selain itu, perhitungan tersebut juga akan
8
membantu Anda dalam memperhitungkan waktu yang Anda butuhkan untuk
bisa kembali mendapatkan modal. Perhitungan dengan menggunakan rumus
tersebut juga mudah dilakukan dan terlihat sederhana, sehingga seharusnya
bisa dilakukan oleh semua orang yang bergerak pada berbagai jenis bisnis
atau usaha, baik itu skala kecil, skala menengah, ataupun skala besar.
4. Mempertimbangkan Segala Resiko
Beberapa dari Anda mungkin saja mampu memilih suatu proyek yang
sekirangan memerlukan waktu pengembalian modal dalam kurun waktu yang
singkat. Untuk mengetahui hal tersebut, maka Anda memerlukan rumus
pengembalian modal seperti yang pada poin sebelumnya telah kita bahas.
Dengan menggunakan rumus perhitungan tersebut, maka Anda bisa memilih
proyek yang lebih mampu mengembalikan dana dalam kurun waktu cepat.
Kenapa? Karena mau bagaimanapun juga, kecepatan suatu proyek dalam
menyelesaikan pekerjaannya akan membuat proses pengembalian modal
lebih cepat dilakukan. Itu artinya, semakin sebentar waktu pengerjaan, maka
akan semakin sedikit juga risiko yang bisa diterima oleh perusahaan. Karena,
jika jangka waktu payback period semakin sebentar, maka risiko perusahaan
untuk bisa mendapatkan kerugian juga akan semakin berkurang. Dengan
waktu payback period yang singkat, maka akan membuat para investor atau
pemilik bisnis untuk meminimalisir adanya kerugian.
9
Oleh karena itu, Anda harus bisa melakukan perhitungan payback period agar
tidak sampai melakukan berbagai kesalahan dalam hal memprediksi suatu
pengembalian modal investasi. Namun, perhitungan payback period tetap saja
memiliki kelemahan tertentu. Dengan adanya perhitungan kurun waktu
pengembalian modal, maka Anda akan lebih fokus pada pengembalian modal atau
investasi saja, sedangkan ada hal lain yang Anda abaikan. Bahkan, bisa saja Anda
melupakan berbagai biaya pendukung investasi yang sudah seharusnya wajib Anda
hitung juga.
Bentuk kelalaian ini sebenarnya mampu membuat perusahaan mengalami
kerugian walau mungkin tidak terlalu banyak. Jadi, selama proses pengembalian
modal, bisa saja pihak perusahaan mengalami kendala karena adanya biaya
pendukung investasi yang sebelumnya tidak ikut diperhitungkan. Selain
itu, payback period juga digunakan hanya untuk menghitung lamanya waktu
pengembalian modal. Perhitungan di dalamnya tidak mencakup laba atau profit
yang mungkin bisa diterima oleh para investor.
10
Payback period = Nilai investasi : Kas masuk bersih
Berbeda dengan cara perhitungan payback period saat arus kas yang dimiliki
perusahaan berbeda, maka rumusnya adalah:
PP = n + a : b x 1 tahun
Keterangan:
PP = payback period
n = syarat periode pengembalian modal investasi
a = jumlah kumulatif arus kas pada tahun terakhir (n)
b = arus kas pada tahun setelah tahun kumulatif arus kas berjalan (n + 1)
11
Keterangan :
NPV = Net Present Value (dalam Rupiah)
Ct = Arus Kas per Tahun pada Periode t
C0 = Nilai Investasi awal pada tahun ke 0 (dalam Rupiah)
r = Suku Bunga atau diskonto (dalam %)
Menurut Garrison, dkk (2013), aliran kas masuk atau cash inflow
perusahaan dapat diperoleh dari penghasilan, pengurangan atau penghematan biaya,
nilai residu invesasi, dan pengurangan modal kerja. Aliran kas keluar atau cash
outflow dapat berasal dari investasi mula – mula, modal kerja yang dibutuhkan,
biaya reparasi dan pemeliharaan, tambahan investasi, dan biaya operasional.
Dalam metode NPV jika digunakan untuk membandingkan 2 alternatif, maka
dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu :
1. Total Approach, yaitu membandingkan nilai tunai (Present Value) seluruh
aliran kas, baik kas masuk dan kas keluar dari setiap alternatif yang ada.
2. Incremental Approach, yaitu hanya dengan membandingkan nilai tunai
(Present Value) dari aliran kas masuk atau kas keluar yang berbeda dari setiap
alternatif yang ada.
12
2.4.3 Kelebihan NPV (Net Point Value)
Net present value memberikan sumbangan atas nilai waktu uang yang
menjadikannya pendekatan yang lebih baik daripada teknik penilaian investasi
yang tidak mendiskontokan arus kas masa depan seperti periode pengembalian
dan tingkat pengembalian akuntansi. NPV bahkan lebih baik daripada beberapa
teknik arus kas diskon lainnya seperti Internal Rate of Return atau IRR. Dalam
situasi ketika IRR dan NPV memberikan hasil yang berseberangan, maka
perusahaan bisa lebih mengarah pada nilai NPV. Selain itu NPV juga
memperhitungkan nilai waktu uang dan memperhatikan profitabilitas selama umur
ekonomis proyek.
13
investasi yang bisa ditanamkan. Agar bisa membandingkannya dengan berbagai
pilihan, maka investasi dengan nilai IRR yang terlalu tinggi bisa dianggap menjadi
yang terbaik.
Pada dasarnya, internal of return dan net present value memiliki cara
perhitungan yang hampir sama, kecuali bila nilai NPV memang ditetapkan dengan
nol. IRR diukur dengan menghitung tingkat bunga di mana nilai sekarang arus kas
masa depan sama dengan investasi modal yang dibutuhkan. Keuntungannya adalah
bahwa waktu arus kas di semua tahun mendatang dianggap dan oleh karena itu,
setiap arus kas diberi bobot yang sama dengan menggunakan time value uang
Suatu proyek/investasi dapat dilakukan apabila rate of return yang diterima
jika melakukan investasi di tempat lain (bank, bonds, dan lain-lain). Besarnya nilai
IRR dapat ditentukan dengan cara menghitung NPV1 dan NPV2 dengan cara trial
and error. Jika NPV1 bernilai positif, discount factor kedua harus lebih besar besar
dari SOCC, dan sebaliknya. Berdasarkan percobaan tersebut, IRR berada antara
nilai NPV positif dan NPV negative, yaitu pada NPV=0. Internal of return
merupakan tingkat bunga yang menyampaikan pv kas masuk dengan PV kas keluar.
Kadang-kadang kita ingin mengetahui berapa tingkat bunga yang kita tanggung
kalau kita dihadapkan pada alternative untuk membayar sejumlah uang tertentu
pada saat ini(-C 0) atau membayar secara angsuran dalam jumlah yang sama setiap
periodenya ( membayar C setiap tahun selama n tahun).
14
3. Internal rate of return juga berguna untuk menilai laju pengembalian setelah
sebelumnya dikenakan pajak, sehingga para investor di dalamnya akan
mengetahui tingkat pengembalian dana yang lebih tinggi walaupun
dikenakan pajak.
Selain itu, manfaat lainnya dari perhitungan Internal rate of return adalah
agar bisa mengetahui tingkat laju pengembalian investasi, sehingga setiap kegiatan
operasional dalam bentuk apapun bisa dievaluasi tingkatan pada laju pengembalian
dengan lebih akurat.
Keterangan :
15
4. Metode ini mempertimbangkan konsep time value of money serta risiko
masuk di kemudian hari untuk modal investasi.
16
PP = 2 tahun
Periode pengembalian modal yang diperoleh PT. Duta Intidaya Tbk.
usai menginvestasikan sejumlah dana ialah 2 tahun. Hal ini bermakna bahwa
uang yang tertanam di dalam suatu aktiva ialah Rp.50.000.000,00 dan dapat
diambil kembali dalam kisaran waktu 2 tahun.
Kemudian berikut adalah periode pengamblian modal yang mempunyai
arus kas tiap tahun berbeda, PT. Duta Intidaya Tbk. melakukan sebuah
investasi dengan besaran Rp.100.000.000,00 dalam aktiva tetap selama 4
tahun sebagai berikut :
1) Rp. 50.000.000,00
2) Rp. 40.000.000,00
3) Rp. 30.000.000,00
4) Rp. 20.000.000,00
5) Rp. 10.000.000,00
PP = n + a : b x 1 tahun
𝑅𝑝.10.000.000,00
PP = 2 tahun + x 1 tahun
𝑅𝑝.30.000.000,00
17
1) Rp. 150.000.000,00
2) Rp. 250.000.000,00
3) Rp. 300.000.000,00
4) Rp. 400.000.000,00
Maka bila bunga 21% bisa kita hitung besarnya net present value
sebagai berikut;
1 1 1
Discoun Factor = = (1+ 21%)𝑡 = 1,21
(1+ 𝑟)𝑡
1 1
Tahun 1 = (1,21)1 = 1,21 = 0,826
1 1
Tahun 2 = = = 0,683
(1,21)2 1,4641
1 1
Tahun 3 =
(1,21)3
= 1,7715
= 0,564
1 1
Tahun 4 =
(1,21)4
= = 0,467
2,1435
𝑅𝑝.150.000.000,00 𝑅𝑝.300.000.000,00
NPV = ( ) + (𝑅𝑝.250.000.000,00
1,4641
)+( )
1,21 1,7715
𝑅𝑝.400.000.000,00
+( ) – Rp. 600.000.000,00
2,1435
Total Rp.650.650.000,00
Investasi Rp.600.000.000,00
Net Point Value Rp. 50.650.000,00
18
3. IRR (Internal Rate of Return)
PT Duta Intidaya Tbk. mempertimbangkan usulan proyek investasi
Rp 150.000.000,-. Umur proyek tersebut diperkirakan 5 tahun tanpa nilai sisa.
Arus kas yang dihasilkan :
1) Tahun 1 : Rp 60.000.000,00
2) Tahun 2 : Rp 50.000.000,00
3) Tahun 3 : Rp 40.000.000,00
4) Tahun 4 : Rp 35.000.000,00
5) Tahun 5 : Rp 28.000.000,00
Diasumsikan RRR = 10%
Jawaban :
a. Dicoba dengan faktor diskonto 10%
1 1
Discount Factor = (1+10%)𝑡 = 1,10
1 1
Tahun 1 = (1,10)1 = = 0,9090
1,10
1 1
Tahun 2 = (1,10)2 = = 0,8264
1,21
1 1
Tahun 3 = (1,10)3 = 1,331 = 0,7513
1 1
Tahun 4 = (1,10)4 = = 0,6830
1,4641
1 1
Tahun 5 = (1,10)5 = = 0,6209
1,61051
19
Investasi Rp.150.000.000,00
Net Point Value Rp. 17.202.200,00
1 1
Tahun 2 = = = 0,7432
(1,16)2 1,3456
1 1
Tahun 3 = = = 0,6417
(1,16)3 1,5608
1 1
Tahun 4 = = = 0,5523
(1,16)4 1,8106
1 1
Tahun 5 =
(1,16)5
= 2,1003
= 0,419
Total Rp.100.131.700,00
Investasi Rp.150.000.000,00
Net Point Value Rp. 49.868.300
\
20
Perhitungan Interpolasi
IRR = 11,5388%
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengambilan keputusan investasi merupakan suatu proses perencanaan,
penentuan tujuan dan prioritas, penentuan sumber pendanaan dan penggunaan
kriteria tertentu untuk memilih aset jangka panjang. tindakan yang dilakukan oleh
manajer keuangan dalam mengalokasikan sejumlah dana ke dalam bentuk investasi
atau sering disebut capital budgeting (penganggaran modal). Untuk membuat
keputusan investasi modal seorang manajer harus mengestimasi jumlah dan waktu
arus kas, menilai risiko investasi, dan mempertimbangkan dampaj proyek terhadap
laba perusahaan. Dimana terdapat metode nondiskonto yaitu payback period adalah
suatu jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal dana yang sudah
dikeluarkan oleh para investor. Dalam bahasa Indonesia, payback period dalam
dunia bisnis ini lebih sering disebut dengan periode pengembalian modal. Serta
metode diskonto yaitu metode Net Value Point (NPV) adalah nilai keseluruhan
arus kas masa depan, baik yang positif maupun negatif. sepanjang masa
penanaman modal yang dikenakan diskon pada saat ini dan metode Internal of
Rate of Return (IRR) adalah indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi.
3.2 Saran
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
untuk itu kami akan sangat terbuka untuk setiap saran dan kritikan yang
membangun. Besar harapan kami atas kritik dan saran yang diberikan dapat
menjadi pelajaran bagi kami untuk lebih baik lagi dalam pembuatan makalah
kedepannya.
22
DAFTAR PUSTAKA
Hadijah, Siti. 2021. “Keputusan Investasi: Dasar, Tujuan, dan Cara Pengambilan
Keputusan Investasi”, https://www.cermati.com/artikel/keputusan-investasi-dasar-
tujuan-dan-cara-pengambilan-keputusan-investasi, diakses pada 26 Mei 2022
pukul 20.15.
23